TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER GIGI TERHADAP PASIEN KEGAWATDARURATAN MEDIS DI PRAKTEK DOKTER GIGI KOTA MEDAN

  LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  Nama Lengkap : Chintya Pratiwi Putri Tempat/ Tanggal Lahir : Medan/ 23 Juli 1992 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Jl Dame No.59 SM Raja Km 10 Medan-Amplas Orang Tua

  Ayah : Yusri Sudarma Ibu : Delfi Andriani, Amd

  Riwayat Pendidikan 1. 1996-1998 : TK Panglima Angkasturi, Medan 2. 1998-2004 : SD Negeri 060924, Medan 3. 2004-2007 : SMP Negeri 15, Medan 4. 2007-2010 : SMA Swasta Angkasa 2 Lanud, Medan 5. 2010-2014 : S1-Fakultas Kedokteran Gigi USU, Medan 6. 2014-2015 : Kepaniteraan Klinik FKG USU, Medan

  LAMPIRAN 2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN BEDAH MULUT DAN MAKSILOFASIAL

  Nomor : Tanggal :

  

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER GIGI

TERHADAP PASIEN KEGAWATDARURATAN

MEDIS DI PRAKTEK DOKTER GIGI

KOTA MEDAN

  Nama : Umur : Jenis Kelamin : P / W *)

  Ket : *) Coret yang tidak perlu PETUNJUK PENGISIAN : 1.

  Pengisian kuesioner dilakukan oleh dokter gigi.

  2. Jawablah setiap pertanyaan yang tersedia dengan melingkari jawaban yang dianggap benar.

  3. Semua pertanyaan harus dijawab.

  4. Setiap pertanyaan diisi dengan satu jawaban.

  5. Bila ada pertanyaan yang kurang mengerti silahkan ditanyakan kepada peneliti.

LINGKARI JAWABAN PADA PILIHAN JAWABAN YANG TERSEDIA

A. Pengetahuan

  1) Menurut dokter, apakah yang dimaksud dengan kegawatdaru-

  1. Keadaan atau kondisi yang mendadak yang memerlukan tindakan segera.

  2. Keadaan atau kondisi yang terjadi dengan tiba-tiba saat dilakukan perawatan gigi dan membutuhkan pemeriksaan serta tindakan yang cepat.

  3. Keadaan tiba-tiba yang terjadi dan membutuhkan perawatan segera untuk menyelamatkan nyawa atau mencegah kecacatan atau rasa sakit pada pasien. 2) Menurut dokter, apa yang dimaksud dengan prinsip dasar ke- Gawat daruratan medis? A2

  1. Dilakukan untuk membantu pasien yang mengalami penurunan kesadaran, dikenal dengan tindakan ABC atau Airway,

  Breathing , dan Circulation.

  2. Tindakan yang hanya dilakukan jika pasien membutuhkannya.

  3. Tindakan menjaga jalan nafas pasien. 3) Menurut dokter, apa yang dimaksud dengan melakukan pena- nganan kegawatdaruratan medis? A3

  1. Tindakan dari dokter gigi untuk menentukan prognosa perawatan yang diberikan untuk keadaan kegawatdaruratan medis.

  2. Memberikan bantuan hidup terhadap pasien kegawatdaruratan medis.

  3. Tindakan dari dokter gigi untuk membantu memberikan bantuan hidup terhadap pasien kegawatdaruratan medis.

  4) Menurut dokter, bagaimana cara melakukan penanganan pada pasien sinkope ? A4

  1. Memposisikan pasien di lantai kemudian memberikan bau

  2. Melakukan perawatan dengan memposisikan pasien dalam posisi kepala sejajar atau sedikit dibawah jantung (posisi trendelenburg) dan berikan oksigen 6-8 liter per menit.

  3. Melakukan pemeriksaan tanda vital. 5) Menurut dokter, bagaimana cara melakukan penanganan pada pasien syok anafilaktik ? A5

  1. Melakukan perawatan dengan memberikan 0,3-0,5 ml epineprine (adrenalin 1:1000) secara intramuscular dengan kecepatan 1 ml/menit dan diulangi setiap 5 menit sampai pasien terlihat membaik.

  2. Melakukan perawatan dengan memposisikan pasien dalam posisi kepala sejajar atau sedikit dibawah jantung (posisi trendelenburg), berikan oksigen 6-8 liter per menit.

  3. Melakukan perawatan dengan melakukan pemeriksaan tanda vital dan memberikan bau yang merangsang seperti alkohol.

  6) Menurut dokter, bagaimana cara melakukan penanganan pada pasien perdarahan akibat fraktur rahang ? A6

  1. Melakukan penekanan dengan menggunakan tampon pada daerah luka.

  2. Melakukan penjahitan pada jaringan lunak.

  3. Melakukan fiksasi dahulu kemudian menutup jaringan lunak dengan menjahit secara bertahap lapis demi lapis dari bagian dalam ke luar. 7) Menurut dokter, upaya apa yang dapat mencegah terjadinya kegawatdaruratan medis? A7

  1. Anamnesa dan melakukan perawatan dengan cermat.

  2. Melakukan perawatan dengan cermat, terampil dan trauma yang minimal.

  3. Melakukan perawatan dengan anamnesa sebelum trauma minimal.

  8) Menurut dokter, apa yang dimaksud dengan pemeriksaan tan- da vital ? A8

  1. Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien kegawatdaruratan medis yang terdiri dari tekanan darah, denyut nadi dan suhu

  2. Pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat perubahan tanda vital yang terjadi pada pasien kegawatdaruratan medis yang terdiri dari tekanan darah, denyut nadi, pernafasan dan suhu.

  3. Pemeriksaan untuk melihat kondisi pasien kegawat- daruratan medis yang terdiri dari tekanan darah, suhu dan pernafasan. 9) Berapa banyak yang dapat dilakukan untuk pijat jantung ter- hadap pasien kegawatdaruratan medis? A9 1. 30 kali dengan selingan 2 kali nafas buatan dalam 2 menit 2. 20 kali dengan selingan 2 kali nafas buatan dalam 2 menit 3. 15 kali dengan selingan 2 kali nafas buatan dalam 2 menit 10) Menurut dokter, jika seorang pasien mengalami sumbatan jalan nafas dikarenakan cairan didalam rongga mulut, maka dapat A10 menggunakan teknik?

  1. Head tilt

  2. Finger sweep

  3. Heimlich Manoeuvre

B. Sikap

  1) Apakah dokter setuju, seorang dokter gigi harus mengetahui penanganan kegawatdaruratan medis? B1

  2. Kurang setuju

  3. Tidak setuju 2) Apakah dokter setuju, dalam menangani pasien sinkope pem- berian oksigen perlu dilakukan? B2

  1. Setuju

  2. Kurang setuju

  3. Tidak setuju 3) Apakah dokter setuju, dalam menangani pasien perdarahan hal utama yang dilakukan adalah mengontrol perdarahan? B3

  1. Setuju

  2. Kurang setuju

  3. Tidak setuju 4) Apakah dokter setuju, setiap dokter wajib memberikan pe- rawatan yang cermat dan trampil ? B4

  1. Setuju

  2. Kurang setuju

  3. Tidak setuju 5) Apakah dokter setuju, pijat jantung dapat dilakukan terhadap pasien sinkope ? B5

  1. Setuju

  2. Kurang setuju

  3. Tidak setuju

  6) Apakah dokter setuju, teknik finger sweep dilakukan dengan jari tangan yang dibalut kain kasa ? B6

  1. Setuju

  3. Tidak setuju 7) Apakah dokter setuju, sebelum melakukan pencabutan ter- hadap pasien sebaiknya melakukan anamnesa dan pemeriksaan B7 tanda vital?

  1. Setuju

  2. Kurang setuju

  3. Tidak setuju 8) Apakah dokter setuju, pemeriksaan tanda vital sebelum di- lakukan perawatan seperti pencabutan gigi dapat mengurangi kegawat B8 daruratan medis ?

  1. Setuju

  2. Kurang setuju

  3. Tidak setuju

  LAMPIRAN 3 Frequency Table

Jenis kelamin

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid Laki-laki

  16

  17.4

  17.4

  17.4 Perempuan

  76

  82.6 82.6 100.0 Total 92 100.0 100.0

  

P1

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid tidak tahu

  21

  22.8

  22.8

  22.8 Tahu

  71

  77.2 77.2 100.0 Total 92 100.0 100.0

  

P2

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid tidak tahu

  4

  4.3

  4.3

  4.3 Tahu

  88

  95.7 95.7 100.0 Total 92 100.0 100.0

  

P3

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid tidak tahu

  67

  72.8

  72.8

  72.8 Tahu

  25

  27.2 27.2 100.0 Total 92 100.0 100.0

  P4

  P7

  18

  19.6

  19.6

  19.6 tahu

  74

  80.4 80.4 100.0 Total 92 100.0 100.0

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  Percent Valid tidak tahu

  10

  10.9

  10.9

  10.9 tahu

  82

  Percent Valid tidak tahu

  P6

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  85.9 85.9 100.0 Total 92 100.0 100.0

  Percent Valid tidak tahu

  13

  14.1

  14.1

  14.1 Tahu

  79

  P5

  92.4 92.4 100.0 Total 92 100.0 100.0

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  Percent Valid tidak tahu

  7

  7.6

  7.6

  7.6 Tahu

  85

  89.1 89.1 100.0 Total 92 100.0 100.0

  P8

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent tahu

  82

  89.1 89.1 100.0 Total 92 100.0 100.0

  P9

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid tidak tahu

  47

  51.1

  51.1

  51.1 tahu

  45

  48.9 48.9 100.0 Total 92 100.0 100.0

  P10

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid tidak tahu

  39

  42.4

  42.4

  42.4 tahu

  53

  57.6 57.6 100.0 Total 92 100.0 100.0

  PKAT

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid Baik

  51

  55.4

  55.4

  55.4 Sedang

  35

  38.1

  38.0

  93.5 Kurang

  6

  6.5 6.5 100.0 Total 92 100.0 100.0

  

S1

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent setuju

  90

  97.8 97.8 100.0 Total 92 100.0 100.0

  

S2

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid kurang setuju

  9

  9.8

  9.8

  9.8 setuju

  83

  90.2 90.2 100.0 Total 92 100.0 100.0

  

S3

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid kurang setuju

  4

  4.3

  4.3

  4.3 setuju

  88

  95.7 95.7 100.0 Total 92 100.0 100.0

  S4

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid setuju 92 100.0 100.0 100.0

  

S5

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid tidak setuju

  25

  27.2

  27.2

  27.2 kurang setuju

  33

  35.9

  35.9

  63.0 setuju

  34

  37.0 37.0 100.0 Total 92 100.0 100.0

  

S6

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid tidak setuju

  8

  8.7

  8.7

  8.7 kurang setuju

  15

  16.3

  16.3

  25.0 setuju

  69

  75.0 75.0 100.0 Total 92 100.0 100.0

  S7

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid setuju 92 100.0 100.0 100.0

  

S8

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid kurang setuju

  1

  1.1

  1.1

  1.1 setuju

  91

  98.9 98.9 100.0 Total 92 100.0 100.0

  SKAT

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative

  Percent Valid Baik 92 100.0 100.0 100.0