PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA

LAPORAN PELAKSANAAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA
MENJADI BARANG KERAJINAN

Oleh :

SATRIYA NUGRAHA, S.H., M.Hum.
YANDI UGANG, S.H., M.Hum.
MAHDI SURYA APRILIANSYAH, S.E., S.H., M.H.
NOVARIA MARISSA, S.Pd., M.Pd.
THERESIA DESSY WARDANI, S.Pd., M.Pd.

UNIVERSITAS PGRI PALANGKA RAYA
PALANGKA RAYA
OKTOBER, 2017
i

HALAMAN PENGESAHAN


1.

Judul Pengabdian
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Ketua Tim
Nama
NIDN
Jabatan/Golongan
Program Studi
Perguruan Tinggi
Bidang Keahlian
Alamat Kantor


3. Anggota Tim
a. Jumlah Anggota
b. Nama Anggota
c. Nama Anggota
d. Nama Anggota
e. Nama Anggota
4. Lokasi Kegiatan
5. Peserta Pelatihan
6.
7.

Jangka Waktu
Biaya Kegiatan
a. Mandiri

: Pelatihan Pengolahan Limbah Rumah Tangga Menjadi
Barang Kerajinan.
:
: Satriya Nugraha, S.H., M.Hum

: 1112018901
: Asisten Ahli/ IIIb
: Hukum
: Universitas PGRI Palangka Raya
: Ilmu Hukum
: Fakultas Hukum Universitas PGRI Palangka Raya
Jalan Hiu Putih, Km. 7 Tjilik Riwut Palangka Raya
:
: 4 Orang
: Yandi Ugang, S.H., M.Hum.
: Mahdi Surya Apriliansyah, S.E., S.H., M.H.
: Novaria Marissa, S.Pd., M.Pd.
: Theresia Dessy Wardani, S.Pd., M.Pd.
: Aula Universitas PGRI Palangka Raya
: Mahasiswa dan Masyarakat di lingkungan Universitas
PGRI Palangka Raya.
: 1 (satu) hari
:
: Rp. 2.000.000,-


Palangka Raya, 9 Oktober 2017
Ketua LP2M
Universitas PGRI Palangka Raya

Ketua Tim,

Asro’ Indrayanti Laelani, S.P., M.P.
NIDN. 1117097101

Satriya Nugraha, S.H., M.Hum.
NIDN. 1112018901

ii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................

ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................

iii

BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................................

1

1. Latar Belakang...........................................................................................

1

2. Tujuan ........................................................................................................

8

3. Sasaran .......................................................................................................

8


4. Manfaat ......................................................................................................

8

BAB II. METODE PELAKSANAAN .........................................................................

9

1.

Waktu dan Tempat ....................................................................................

9

2.

Metode Pelaksanaan ..................................................................................

9


BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................................

10

1.

Hasil ..........................................................................................................

10

2.

Pembahasan ...............................................................................................

15

BAB IV. PENUTUP ....................................................................................................

17


1.

Simpulan ...................................................................................................

17

2.

Saran ..........................................................................................................

17

DAFTAR RUJUKAN ..................................................................................................

18

LAMPIRAN .................................................................................................................

19


iii

1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dunia masyarakat yang maju dan modern saat ini, jumlah limbah juga
semakin banyak seiring perkembangan zaman. Sebagai contoh kecil, dahulu orang
menggunakan jeruk nipis untuk menghilangkan noda pada pakaian, namu saat ini
orang sudah menggunkan sabun. Sabun merupakan salah satu bentuk limbah, baik
itu sabun cuci piring, pakaian, bahkan pewangi pakaian. Limbah adalah suatu
benda/barang yang merupakan sisa dari kegiatan produksi yang sudah tidak
dimanfaatkan lagi atau tidak memiliki nilai ekonomis lagi. Limbah memiliki
anegaram berdasrkan dari tempat asalnya. Limbah itu sendiri ada yeng merupakan
limbah hasil rumah tangga (domestik), limbah dari hasil dari suatu kegiatan
tertentu, seperti limbah industri pabrik besar maupun kecil.
Menurut Suharto (2011:226) Limbah adalah bahan atau zat yang dibuah
setelah proses kegiatan manusia. Lingkungan memiliki batas toleransi, apa bila
limbah sudah melebihi ambang batas toleransinya, maka keseimbangan
lingkungan akan terganggu. Keberadaan limbah yang melebihi ambang batas

toleransi bagi lingkungan dapat berdampak negatif bagi lingkungan dan ini
tentunya juga akan mengganggu kesehatan manusia dan sekitarnya. Tidak hanya
manusia yang akan mendapak negatif tetapi tumbuhan dan hewan yang ada di
sekitar juga akan merasakannya. Oleh karen hal itu, untuk mennggulangi hal ini
perlu adanya penanggulangan secara khusus terhadap keberadaan limbah itu
sendiri. Tingkat bahaya yang ditimbulkan oleh limbah itu sendiri tergantung dari
jenis limbah tersebut. Limbah dapat berupa sisa sayuran, sisa makanan, kotoran
hewan dan manusia, tumpukan barang bekas, serta sisa tanaman.
Menurut Said (2011), limbah dibagi menjadi beberapa macam berdasrkan
karakteristiknya, yaitu sebagai berikut.
1. Limbah berukuran mikro
Limbah berukuran mikro adalah limbah yang ukurannya kecil terdiri
dari partikel-partikel kecil, namun masih dapat dilihat oleh manusia.
2. Penyebarannya

berdampak

banyak,

maksudnya


bukan

hanya

berdampak pada lingkungan yang terkena limbah saja melainkan

2

berdampak pada sector-sektor kehidupan lainnya, seperti sektor
ekonomi, sektor kesehatan dll.
3. Berdampak jangka panjang (antargenerasi), maksudnya masalah
limbah tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Sehingga
dampaknya akan ada pada generasi yang akan datang.
Said (2011)

juga membagi limbah menjadi beberapa golongan,

berdasarkan polimer penyusun mudah dan tidak terdegradasinya sebagai berikut.
1. Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (mudah
terurai), yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri
dan jamur, seperti daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
2. Limbah yang lambat atau tidak mengalami perubahan secara alami
(tidak mudah terurai), misanya plastik, botol, kaca, kaleng, dan sampah
sejenisnya.
Suharto (2011) berpendapat bahwa limbah dibagi menjadi tiga
berdasarkan wujudnya, yaitu sebagai berikut.
1. Limbah padat, limbah padat adalah limbah yang berwujud padat.
Limbah padat bersifat kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang
memindahkannya. Limbah padat ini misalnya, sisa makanan, sayuran,
potongan kayu, sobekan kertas, sampah, plastik, dan logam.
2. Limbah cair, limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah
cair terlarut dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam.
Contoh limbah cair adalah air bekas mencuci pakaian, air bekas
pencelupan warna pakaian, dan sebagainya.
3. Limbah gas, limbah gas adalah limbah zat (zat buangan) yang
berwujud gas. Limbah gas dapat dilihat dalam bentuk asap. Limbah
gas selalu bergerak sehingga penyebarannya sangat luas. Contoh
limbah gas adalah gas pembuangan kendaraan bermotor. Pembuatan
bahan bakar minyakjuga menghasilkan gas buangan yang berbahaya
bagi lingkungan.
Haghi (2011) membagi limbah menjadi beberapa berdasarkan sumbernya,
yaitu sebagai berikut.

3

1. Limbah rumah tangga, limbah rumah tangga disebut juga limbah
domestik.
2. Limbah industri, limbah industri adalah limbah yang berasal dari
industry pabrik.
3. Limbah pertanian, limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan
pertanian, contohnya sisa daun-daunan, ranting, jerami, dan kayu.
4. Limbah konstruksi. Adapun limbah konstruksi didefinisikan sebagai
material yang sudah tidak digunakan yang dihasilkan dari proses
konstruksi, perbaikan atau perubahan.Material limbah konstruksi
dihasilkan dalam setiap proyek konstruksi, baik itu proyek
pembangunan maupun proyek pembongkaran (contruction and
domolition). Limbah yang berasal dari perobohan atau penghancuran
bangunan digolongkan dalam domolition waste, sedangkan limbah
yang berasal dari pembangunan perubahan bentuk (remodeling),
perbaikan (baik itu rumah atau bangunan komersial), digolongkan ke
dalam construction waste.
5. Limbah radioaktif, limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan
tenaga nuklir, baik pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik
menggunakan reaktor nuklir, maupun pemanfaatan tenaga nuklir untuk
keperluan industri dan rumah sakit. Bahan atau peralatan terkena atau
menjadi radioaktif dapat disebabkan karena pengoperasian instalasi
nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi peng-ion.
Haghi (2011) juga membagi limbah menjadi lima jenis berdasarkan
sifatnya, yaitu sebagai berikut.
1. Limbah mudah meledak, limbah mudah meledak adalah limbah yang
melalui proses kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu tekanan
tinggi serta dapat merusak lingkungan.
2. Limbah mudah terbakar, bahan limbah yang mudah terbakar adalah
limbah yang mengandung bahan yang menghasilkan gesekan atau
percikan api jika berdekatan dengan api.

4

3. Limbah reaktif, limbah reaktif adalah limbah yang memiliki sifat
mudah bereaksi dengan oksigen atau limbah organik peroksida yang
tidak stabil dalam suhu tinggi dan dapat menyebabkan kebakaran.
4. Limbah beracun, limbah beracun atau limbah B3 adalah limbah yang
mengandung racun berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah
ini mengakibatkan kematian jika masuk ke dalam laut.
5. Limbah korosif adalah limbah yang dapat menyebabkan iritasi pada
kulit dan dapat membuat logam berkarat.
Adapun macam-macam limbah dapat dijabarkan sebagai berikut.
a.

Limbah mudah meledak, adalah limbah yang melalui reaksi kimia
dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan
cepat dapat merusak lingkungan.

b.

Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan
api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala
atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam
waktu lama.

c.

Limbah reaktif, adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena
melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida
yang tidak stabil dalam suhu tinggi.

d.

Limbah beracun, adalah limbah yang mengandung racun yang
berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat
menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui
pernapasan, kulit atau mulut.

e.

Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang
terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit,
seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh
manusia yang terkena infeksi.

f.

Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi
pada kulit atau mengkorosi baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang
dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5
untuk yang bersifat basa.

5

Sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam peraturan pemerintah No.18
Tahun 2009 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, limbah
B3 terbagi atas dua macam yaitu yang spesifik dan yang tidak spesifik.Perbedaan
pokok antara limbah B3 spesifik dan tidak spesifik terletak pada cara
penggolongannya. Pada limbah spesifik digolongkan kedalam jenis industri,
sumber pencemaran, asal limbah, dan pencemaran utama sedangkan pada limbah
tidak spesifik penggolongannya atas dasar kategori dan bahan pencemar.
Daur ulang adalah pemrosesan kembali bahan yang pernah dipakai,
misalkan serat, kertas, dan air untuk mendapat produk baru. Daur ulang yang
merupakan pemanfaatan kembali barang yang sudah dipakai memiliki tujuan,
antara lain sebagai berikut.
1) Untuk terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.
2) Mengurangi bakteri yang ada di sekeliling yang menempel pada limbah

tersebut.
3) Dapat dijual kembali, sehingga dapat memperoleh penghasilan.
4) Untuk mengurangi dampak dari kerusakan alam dan kerusakan lahan.
5) Untuk mengurangi dan menghilangkan pencemaran dalam lingkungan.
6) Untuk mengurangi jumlah sampah-sampah atau limbah yang berserakan

dilingkungan yang mengganggu keasrian lingkungan.
7) Menghemat menggunakan bahan baku yang baru, Karena bisa memakai

bahan dari hasil daur ulang limbah itu.
8) Untuk mengurangi penggunaan SDA.
9) Untuk menekan, mengurangi serta menghilangkan polusi di lingkungan.
10) Dapat menciptakan barang baru yang mempunyai nilai.
11) Untuk menjadi cara alternative dalam memenuhi kebutuhan dalam

ekonomi.
12) Menciptakan suatu inovasi yaitu dengan menggabungkan beebrapa bahan

yang tidak berharga menjadi bahan yang mempunyai nilai.
Untuk memudahkan proses daur ulang dan pemanfaatan ulang, langkahlangkah yang dilakukan adalah pemisahan, penyimpanan, limbah Pengiriman atau
penjualan. Barang-barang yang sudah terkumpul dapat dijual ke pabrik yang

6

membutuhkan material bekas sebagai bahan baku atau dapat dijual atau diberikan
ke pemulung.
Berikut adalah beberapa jenis limbah atau material yang dapat
dimanfaatkan melalui daur ulang.
1. Kertas. Semuajenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas koran dan
kardus.
2. Gelas. Botol kecap, botol sirup, dan gelas/piring pecah dapat digunakan
untuk membuat botol, gelas, atau piring yang baru.
3. Aluminium. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan
kembali sebagai kaleng pengemas.
4. Baja. Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku
pembuatan baja baru.
5. Plastik. Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan
pembungkus (pengepakan) untuk berbagai keperluan. Misalnya, dijadikan
tas, botol minyak pelumas, botol minuman, dan botol sampo.
Mengurangi limbah dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan
bebera cara, yaitu sebagai berikut.
a. Reuse yaitu memanfaatkan ulang, artinya menggunakan kembali barang
bekas tanpa pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari
tujuan asalnya.Contohnya, penggunaan bahan-bahan plastik / kertas bekas
untuk benda-benda souvenir, bekas ban untuk tempat pot atau kursi taman,
botol-botol minuman yang telah kosong diisi kembali dan sebagainya.
b. Recycle yaitu mengolah kembali, yakni kegiatan yang memanfaatkan
barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih
lanjut.Contohnya, kertas atau sampah bekas, pecahan-pecahan gelas atau
kaca, besi atau logam bekas dan sampah organik yang berasal dari dapur
atau pasar dapat didaur ulang menjadi kompos (pupuk).Proses daur ulang
ini juga dapat mengubah sampah menjadi energi panas yang dikenal
dengan proses insenerasi. Insenerasi sederhana sudah ada yang melakukan
oleh beberapa industri misal di Jakarta, yaitu menggunakan limbah padat
dalam bentuk lumpur hasil akhir pengolahan air limbahnya tidak dibuang

7

ke tanah tetapi digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami
pengeringan.
c. Reduce yaitu mengurangi, adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku
yang dapat mengurangi produksi sampah.Misalnya, ibu-ibu rumah tangga
kembali kepola lama yaitu membawa keranjang belanja ke pasar. Dengan
demikian jumlah kantong plastik yang di bawa ke rumah akan berkurang .
Selain itu bila setiap orang menggunakan saputangan daripada tissue, di
samping akan mengurangi sampahnya, dengan tidak menggunakan tissue
dapat terjadi penghematan terhadap bahan baku untuk tissue, yang tidak
lain adalah kayu dari hutan. Kalau setiap orang melakukan hal tersebut
beberapa ton sampah yang akan berkurang per bulan dan beberapa hasil
hutan dapat terselamatkan.
d. Replace yaitu menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang, adalah
upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah,
terutama sampah yang mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya.
e. Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai.
f. Repair artinya melakukan pemeliharaan atau perawatan agat tidak
menambah produksi limbah.
Salah satu cara mengatasi masalah limbah plastik adalah dengan
melakukan daur ulang (recycle). Beragam barang dapat dihasilkan dari limbah
plastik. Hanya diperlukan kreativitas dan inovasi serta kemauan untuk membuat
limbah plastik tersebut menjadi barang yang dapat dipergunakan kembali.
Limbah seperti koran, plastik sedotan, kresek bekas, dan kardus bekas
dapat diolah menjadi barang kerajinan yang memiliki nilai ekonomis cukup
tinggi, seperti bunga hias, kotak serba guna, tas, sendal, vas bunga, souvenir.
Keterampilan inilah yang akan diberikan kepada mahasiswa dan warga sekitar
kampus Universitas PGRI Palangka Raya. Dengan memiliki keterampilan ini
diharapkan nantinya mahasiswa dapat mendaur ulang limbah rumah tangga untuk
dijadikan barang yang memiliki nilai ekonomis. Hal ini juga dapat melatih jiwa
kewirausahaan bagi mahasiswa.

8

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pengolahan limbah rumah tangga dalam pengabdian
kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan kesadaran mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus
pentingnya memisah dan mendaur ulang limbah rumah tangga.
b. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus
untuk kreatif dalam mengolah limbah rumah tangga.
c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dan kelompok masyarakat dalam
berwirausaha.
C. Sasaran
Sasaran pelatihan pengolahan limbah rumah tangga dalam pengabdian
kepada masyarakat ini adalah mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus
Universitas PGRI Palangka Raya.
D. Manfaat
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman
akan pentingnya mendaur ulang kembali limbah rumah tangga, meningkatkan
kreativitas dalam daur ulang limbah rumah tangga, dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus.

9

BAB II METODE PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat
Kegiatan pelatihan pengolahan limbah rumah tangga dilaksanakan pada
bulan agustus 2017. Tempat pelaksanaan pelatihan ini dilakukan di aula kampus
Universitas PGRI Palangka Raya.
B. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Sasaran pelatihan adalah mahasiswadan masyarakat sekitar kampus
Universitas PGRI Palangka Raya. Metode pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat ini adalah sebagai berikut.
1. Tahap Observasi
Tahap observasi adalah pengamatan langsung ke lapangan. Mengamati
lansung merupakan tahap awal untuk kegiatan pemberdayaan kepada
masyarakat. Observasi meliputi studi kondisi sosial masyarakat, sumber
daya manusia, dan sumber daya pendukung lainnya. Hasil observasi
digunakan untuk dasar proses selanjutnya.
2. Tahap Pelatihan
Pada tahap pelatihan dilakukan untuk memberikan informasi dan tata cara
mendaur ulang limbah rumah tangga mulai dari pemisahan limbah hingga
cara mengolah limbah tersebut menjadi barang yang memiliki nilai
ekonomis cukup tinggi.
3. Tahap Evaluasi
Evaluasi pemahaman mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus tentang
materi pelatihan pengolahan limbah rumah tangga dilakukan dengan
melihat langsung hasil barang yang dibuat sendiri oleh peserta pelatihan.
Evaluasi pelatihan pengolahan limbah rumah tangga ini dilakukan secara
periodik sesuai tahap pendampingan.

Jadwal Kegiatan
Jenis Kegiatan
Observasi
Pelatihan
Pendampingan dan Evaluasi

Juli

Agustus September

10

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dengan acara
tatap muka dan praktek pengolahan limbah rumah tangga berjalan dengan baik
dan lancar. Pertemuantatap muka dengan metode demonstrasi, dilanjutkan
latihan/praktekuntuk membuat bunga hias, korak serba guna, tas, sendal dan vas
bunga, mulai dari pemilihan memilah limbah, menentukan bahan baku yang akan
digunakan, menyiapkan alat, hingga praktik pembuatan daur ulang limbahrumah
tanggatersebut menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. Kegiatan ini
pelatihan dilaksanakan sehari yaitu pada hari Sabtu tanggal 19 Agustus 2017 dari
pukul 08.00-14.00 WIB. Peserta kegiatan berjumlah 30 orang yang terdiri dari
mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus Universitas PGRI Palangka Raya.
Pelaksanan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan oleh 5
(lima) orang dosen yang terdiri dari 3 (tiga) orang dosen Fakultas Hukum dan 2
(dua) orang dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka
Raya. Dalam pelatihan ini juga melibatkan dua orang instruktur dengan pokok
bahasan sebagai berikut.
1. Cara memilah limbah
2. Cara mengolah limbah menjadi barang kerajinan
3. Latihan pembuatan limbah menjadi barang kerajinan
4. Evaluasi hasil kerajinan yang telah dibuat
Kegiatan yang diawali dengan ceramah dan demonstrasi ini kemudian
dilanjutkan latihan. Dari kegiatan latihan tampak bahwa mahasiswa dan
masyarakat sekitar kampus memang belum menguasai cara memilah limbah dan
mengolah limbah tersebut menjadi barang kerajinan. Pada saat praktik pembuatan
barang kerajinan juga ada tanya jawab seputaran jumlah lipatan pada bahan,
akankah memengaruhi hasil kuntum bunga ataupun vas yang akan dibuat.
Program pengabdian pada masyarakat berupa pelatihan pengolahan limbah
rumah tangga menjadi barang kerajinan yang sudah dilaksanakan ini diharapkan
dapat menambah pengetahuan, keterampilan dalam membuat barang kerajinan
bebahan limbah rumah tangga. Mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus akan
lebih semangat dan termotivasi untuk mengembangkan diri. Hasil pelatihan ini

11

akan bermanfaat bagi mahasiwa dan mayarakat sekitar kampus, proses memilah
limbah akan lebih menarik dengan mengolahnya menjadi barang kerajinan yang
lebih bervariasi. Disamping itu dengan adanya pelatihan ini akan menambah
keterampilan para peserta pelatihan dalam memanfaatkan limbah rumah
tangganya.
a. Tim Pelatihan mempersiapkan tempat pelaksanaan.

b. Kegiatan demonstrasi oleh instruktur

12

a. Proses pelatihan

13

14

15

B. Pembahasan
Menggunakan dan memanfaatkan kembali barang bekas tanpa pengolahan
bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya. Contohnya,
penggunaan bahan-bahan plastik/kertas bekas untuk benda-benda souvenir, bekas
ban untuk tempat pot atau kursi taman, botol-botol minuman yang telah kosong.
Limbah seperti koran, plastik sedotan, kresek bekas, dan kardus bekas dapat
diolah menjadi barang kerajinan yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi,
seperti bunga hias, kotak serba guna, tas, sendal, vas bunga, souvenir.
Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini secara garis besar
mencakup beberapa komponen sebagai berikut:
1. Keberhasilan target jumlah peserta pelatihan
2. Ketercapaian tujuan pelatihan
3. Ketercapaian target materi yang telah direncanakan
4. Kemampuan peserta dalam penguasaan materi
Target peserta pelatihan seperti direncanakan sebelumnya adalah paling
tidak 25 orang di aula kampus Universitas PGRI Palangka Raya. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa target peserta tercapai 100%. Angka tersebut menunjukkan
bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilihat dari jumlah peserta yang
mengikuti dapat dikatakan berhasil/sukses.
Ketercapaian tujuan pelatihan pengolahan limbah rumah tangga secara
umum sudah baik, namun keterbatasan waktu yang disediakan mengakibatkan
tidak semua materi tentang cara mengolah kerajinan dari limbah rumah tangga
secara detil. Namun dilihat dari hasil latihan para peserta yaitu kualitas dan
kuantitas barang kerajinan yang telah dihasilkan, maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan kegiatan ini dapat tercapai.
Ketercapaian target materi pada kegiatan pellatihan pengolahan limbah
rumah tangga ini cukup baik, karena materi pelatihan telah dapat disampaikan
secara keseluruhan. Materi elatihan yang telah disampaikan adalah sebagai
berikut.
a. Cara memisahkan limbah rumah tangga
b. Cara membuat bunga hias dari kresek bekas

16

c. Cara membuat kotak serba guna dari kardus bekas
d. Cara membuat sandal dari sedotan dan kardus
e. Cara membuat vas bunga dan tas dari koran bekas
Kemampuan peserta dilihat dari penguasaan materi masih kurang
dikarenakan waktu yang singkat dalam penyampaian materi dan kemampuan para
peserta yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan jumlah materi yang banyak hanya
disampaikan dalam waktu sehari, sehingga tidak cukup waktu bagi para peserta
untuk memahami dan mempraktekkan secara lengkap semua materi yang
diberikan.
Secara keseluruhan kegiatan pelatihan mengolah limbah rumah tangga
menjadi barang kerajian ini dapat dikatakan berhasil. Keberhasilan ini selain
diukur dari keempat komponen di atas, juga dapat dilihat dari kepuasan peserta
setelah mengikuti kegiatan. Manfaat yang diperoleh para peserta adalah dapat
memilah dan mengolah limbah rumah tangganya menjadi barang kerajinan
dengan kualitas yang lebih baik dan diharapkan kualitas tersebut dapat
meninggkatkan pendapatan melalui kewirausahaan yang mandiri.

17

BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
Kegiatan pelatihan pengolahan limbah rumah tangga menjadi barang
kerajinan dilaksnakan pada hari Sabtu, 19 Agustus 2017 yang diikuti oleh 30
orang. Kegiatan ini diikuti oleh lima orang dosen dari tiga program studi dan dua
fakultas di lingkungan Universitas PGRI Palangka Raya. Kegiatan pelatihan ini
melibatkan dosen dan dua orang instruktur. Peserta kegiatan pelatihan ini diikuti
oleh mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus Universitas PGRI Palangka Raya.
kegiatan ini berlangsung kurang lebih 360 menit. Partisipasi masyarakat kampus
dalam kegiatan pelatihan ini relatif baik, baik mahasiswa maupun dosen. Lebih
dari separuh peserta kegiatan ini adalah mahasiwa.
Program pendampingan dapat diselenggarakan dengan baik dan berjalan
dengan lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun meskipun belum
semua peserta pendampingan menguasai dengan baik materi yang disampaikan.
Kegiatan ini mendapat sambutan sangat baik terbukti dengan keaktifan peserta
mengikuti pendampingan dengan tidak meninggalkan tempat sebelum waktu
pelatihan berakhir.
B. Saran
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa saran
sebagai berikut.
1. Waktu pelaksanaan kegiatan pengabdian perlu ditambah agar tujuan
kegiatan dapat tercapai sepenuhnya, tetapi dengan konsekuensi
penambahan biaya pelaksanaan. Oleh karena itu biaya kegiatan
pengabdian kepada masyarakat sebaiknya tidak sama antara beberapa
tim pengusul proposal, mengingat khalayak sasaran yang berbeda pula.
2. Adanya kegiatan lanjutan yang berupa pelatihan sejenis selalu
diselenggarakan

secara

periodik

sehinga

dapat

meningkatkan

kemampuan para mahasiswadan masyarakat sekitar kampus dalam
mengolah limbah rumah tangga.

18

DAFTAR RUJUKAN

A.K. Haghi. 2010. Waste Management. Canada :Nova Science.
Saan, Anita Van. 2008. 90 Kerajinan Tangan. Solo: Tiga Serangkai.
Said, Nusa Idaman.2011.Pengelolaan Limbah Domestik.Jakarta: BPPT.
Sari, Indah. 2011. Kreasi Tas dan Dompet Buatan Sendiri. Yogyakarta. Demedia
Pustaka.
Suharto, Ign. 2011. Limbah Kimia dalam Pencemaran Air dan Udara.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Yanti, Teteh. 2012. Daur Ulang, 'Sulap' Sampah Menjadi Barang Bermanfaat.
Yogyakarta: Demedia Pustaka.

Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Sampah.
Website
http://www.ngelmu.id/pengertian-limba/ diakses pada tanggal 18 September 2017

19

LAMPIRAN

20

Limbah rumah tangga disebut juga limbah domestik. Limbah rumah tangga
dibagi menjadi dua, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.
Limbah organik adalah limbah yang masih bisa diuraikan kembali oleh
bakteri. Pada umumnya limbah atau sampah organik tersebut berasal dari sisa
aktivitas manusia atau hewan yang bisa diuraikan. Contoh dari limbah organik seperti
sisa makanan, dedauna, kotoran manusia, kulit telur, kulit pohon, sisa sayuran di
dapur, dan tulang hewan.
Limbah anorganik adalah limbah atau sampah yang tidak bisa diuraikan
kembali oleh dekomposer (bakteri). Contoh limbah anorganik adalah sampah plastik,
sampah kain, limbah pabrik, limbah minyak, sampah botol plastik, dan sampah
logam.
Dalam hal daur ulang limbah rumah tangga, hal yang pertama dilakukan
adalah memilah limbah tersebut. Sediakan dua tempat sampah untuk memudahkan
dalam emmilah limbah organik dan limbah anorganik.

21

A. Cara membuat bunga hias dari kresek bekas
Alat dan Bahan:
a.

Kresek bekas

b.

Gunting

c.

Kawat bunga

Cara pembuatan:
1. Gunting kantong kresek memanjang selebar 4-5 cm. Potong menjadi beberapa
bagian, bentuk polanya, kemudian lipat. Sebaiknya Anda menggunakan
kantong kresek yang tebal, bukan kantong kresek tipis yang biasa diperoleh
dari minimarket.
2. Buat potongan pola sebanyak-banyaknya tergantung berapa banyak bunga
yang akan Anda buat.
3. Setelah semua pola dibuat, tahapan selanjutnya yang dilakukan dalam cara
membuat bunga dari kantong kresek ini adalah menyatukan semua pola
menggunakan kawat bunga. Satukan semua potongan dan susun secara
bersilangan.
4. Setelah diikat, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memberikan
sentuhan artistik agar bunga yang dibuat tampak lebih hidup. Caranya
lengkungkan kelopak yang berada paling atas untuk memberikan kesan
kuncup pada bunga.

22

B. Cara membuat kotak serba guna dari kardus bekas
Alat dan bahan:
1. Kardus bekas
2. Penggaris
3. Pisau
4. Pensil
5. Lem
6. Kertas kado
Cara pembuatan:
1. Potong kardus sesuai dengan bentuk yang diinginkan, Anda bisa memotong
bagian depan kotak lebih banyak agar menyerupai bentuk kotak pos.
2. Masukkan beberapa kotak sereal di dalam laci untuk mengetahui ukuran kotak
sereal yang sesuai. Tandai dan potong kotak menggunakan cutter.
3. Bungkus kotak tersebut menggunakan kertas kado dengan motif kesukaan.
Perhatikan ketika menempelkan kertas kado agar tidak ada yang
menggembung
4. Anda bisa menggunakan bagian ujung pensil untuk mendorong kertas kado di
bagian sudut. Setelah selesai, taruh semua barang-barang yang tadinya
berserakan di dalam laci sesuai kategori.

23

C. Cara membuat vas bunga dari koran bekas
Alat dan Bahan:
1. Kertas Koran / Kertas Bekas
2. Gunting.
3. Tang (untuk memudahkan membentuk kawat)
4. Rangka (bisa dari kawat /besi atau bambu)
5. Lem Tembak (Lem Bakar) atau bisa juga dengan menggunakan lem kartas
biasa
6. Cat dan Pernish
7. Asesoris tambahan.
Cara membuat:
1. Potonglah koran menjadi dua bagian yang sama dengan menggunakan
gunting.
2. Potongan kertas koran tadi di pelintir (Dilinting) hal ini bertujuan agar
memudahkan dalam penganyaman.
3. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan kerangka berbentuk Vas bunga
dianjurkan menggunakan Kawat karena bahan dari kawat ini memudahkan
kita untuk membentuk Vas Bunga tersebut.
4. Setelah rangka

Vas terbentuk maka

sampailah kita

pada tahap

penganyaman.
5. Penganyaman dilakukan dari bagian bawah vas hal ini bertujuan agar
memudahkan kita dalam proses pengeleman dan memadatkan lintingan
kertas.
6. Apabila langkah No. 5 diatas telah selesai maka sampai lah kita kepada
tahap pengecatan dan pemberian pernish.
7. langkah selanjutnya adalah menambahkan aksesoris sesuai selera anda
dengan ini akan menambah keindahan dari vas bunga yang anda buat.

24