Penerapan Perubahan Organisasi dan Inova (1)

Penerapan Perubahan Organisasi dan Inovasi pada PT. Tosan
Mash Kudus

MAKALAH SEMINAR MANAJEMEN

Oleh
Arrasy Qisthy Subekti

201711550

Yulianti Mulyono Putri

201711549

Ahmad Fernando S.P

201711576

Muhammad Agus Chafid

201711502


Dea Ifada P.S

201511423

JURUSAN MANAJAMEN S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Sejak zaman dahulu manusia sudah diberi nama "zoon politicon" (mahluk

yang hidup bekelompok). Hal itu mengandung makna bahwa manusia senantiasa
menginginkan behubungan dengan orang lain. Dalam hubungan dengan orang
lain, manusia beinteraksi dan membentuk organisasi. Pada umumnya dapat
dikatakan bahwa organisasi dibentuk oleh manusia yang bertujuan untuk

melaksanakan atau mencapai hal-hal tertentu yang tidak mungkin dilaksanakan
secara individual, sehingga untuk mencapai tujuan bersama dibutuhkan suatu alat
yang bernama organisasi.
Organisasi merupakan elemen yang amat diperlukan didalam kehidupan
manusia apalagi dalam kehidupan modern. Organisasi membantu kita
melaksanakan hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan
dengan baik sebagai individu. Disamping itu organisasi membantu masyarakat,
membantu kelangsungan pengetahuan, dan ilmu pengetahuan. Organisasi
merupakan sumber penting aneka macam karir di dalam masyarakat.Organisasi
sebagai suatu bentuk dan hubungan yang mempunyai sifat dinamis, dalam arti
organisasi itu selalu menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Dalam organisasi diperlukan elemen-elemen pendukung agar tercapainya
tujuan dalam berorganisasi. Salah satu elemen pendukung adalah perubahan
organisasi. Perubahan adalah hal yang biasa terjadi dalam sebuah organisasi.
Perubahan mengandung makna beralihnya keadaan sebelumnya menjadi keadaan
setelahnya. Perubahan dalam organisasi merupakan tindakan beralihnya suatu
organisasi dari kondisi yang berlaku saat ini ke kondisi yang akan datang guna
meningkatkan efektivitas.
Perubahan dalam organisasi merupakan isu penting dalam suatu
perusahaan, perubahan dapat memberikan kesempatan bagi organisasi untuk


meningkatkan kinerja dari yang sebelumnya. Banyak hal yang dapat menjadi
penyebab sebuah organisasi akan berubah, diantaranya adalah karena perusahaan
perlu untuk merespon terhadap lingkungan bisnis yang selalu berubah.
Perubahan organisasi dan pengelolaan perubahan merupakan kajian yang
menarik saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
mengharuskan organisasi untuk terus menerus melakukan perubahan, organisasi
idealnya harus selalu berubah untuk dapat terus bertahan, bukan menjadi pilihan
namun menjadi keharusan. Keberhasilan organisasi melakukan perubahan
tergantung pada sejauh mana organisasi dapat mengatasi permasalahan yang
timbul dari perubahan tersebut.
Perubahan

organisasi

dicirikan

dengan

berbagai


usaha

penyesuaian-penyesuaian disain organisasi di waktu mendatang. Pengelolaan
perubahan secara efektif tidak hanya diperlukan bagi kelangsungan hidup
organisasi, tetapi juga sebagai tantangan pengembangan. Dalam pengertian lain
perubahan organisasi merupakan proses penyesuaian desain organisasi terhadap
kondisi lingkungan yang dihadapi. Perubahan dapat bersifat reaktif dan
proaktif.Perubahan proaktif adalah perubahan yang diarahkan melalui inovasi
structural, kebijakan atau sasaran baru atau perubahan filosofi operasi yang
dengan sengaja didesain dan diimplementasikan. Proses reaktif dilakukan melalui
pelaksanaan berbagai investasi waktu dan sumber daya lainnya yang berarti untuk
mengubah cara-cara operasi organisasi.
Berkembangnya berbagai bentuk kebutuhan masyarakat dan meningkatnya
hubungan yang didorong teknologi informasi serta organsasi yang lebih
mengglobal menyebabkan semakin meningkatnya perubahan lingkungan yang
mendorong

kebutuhan


penyesuaian

organisasi

melalui

perubahan

yang

berkesinambungan.
Inovasi menerjemahkan ide baru menjadi perusahaan baru, produk baru,
jasa baru, proses baru atau metode baru untuk memproduksi. Inovasi dapat juga
diartikan sebagai proses menciptakan gagasan baru dan melaksanakannya dalam
praktek sehari-hari. Ini merupakan kegiatan merubah gagasan baru menjadi

berbagai penerapan yang dapat digunakan. Inovasi meruipakan sumber sukses
dalam ekonomi pasar, hal ini diperkuat oleh lingkungan yang selalu berubah dan
penuh persaingan dewasa ini.
PT. Tosan Mash melayani pembuatan berbagai macam product sparepart

untuk kebutuhan industri, dengan didukung peralatan dan permesinan yang
memadai seperti mesin Bubut, Milling, Grinding, las, dll, product yang dihasilkan
oleh Tosan Mash diyakini mempunyai ketahanan yang lebih lama.Perusahaanperusahaan terkemuka di Indonesia seperti PT. DJARUM, PT HIT (Polytron), PT.
PURA, dll juga sudah mempercayakan kebutuhannya kepada Tosan Mash.
Menurunnya kinerja dari pada para karyawan PT. Tosan Mash yang
berujung pada pelayanan yang kurang memuaskan sering menjadi factor pemicu
dari internal organisasi untuk melakukan perubahan dan factor eksternalnya
adalah persaingan bisnis yang semakin ketat.
Permasalahan yang di alami oleh PT.Tosan Mash terjadi di lingkungan
internal,yakni menurunnya kinerja dari pada para karyawannya dan harus
menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada. Sehingga PT. Tosan Mash
melakukan perubahan organisasi seperti. Perubahan ini diharapkan mampu
memotivasi kembali kinerja karyawan yang sempat menurun dan meningkatkan
pelayanan terhadap para pelanggannya.
PT. Tosan Mash juga melayani pembuatan berbagai macam bentuk tangki
seperti tangki bahan bakar mesin ukuran 450 liter, dan lain sebagainya atau sesuai
dengan permintaan pelanggan. Tangki yang dilengkapi dengan sistem
pengamanan dan segel tertentu sehingga meminimalisir kecurangan-kecurangan
atau tindak pencurian bahan bakar yang sering dilakukan olehsopir atau oknumoknum yang tidak bertanggung jawab. Dan juga tangki bahan bakar yang dibuat
dengan teknologi canggih yang dapat menghasilkan beberapa keunggulan.

1.2

Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan perubahan direksi pada PT. Tosan Mash?
2. Perubahan apa saja yang dilakukan PT. Toshan Mash?

3. Aplikasi Perubahan Pada PT. Tosan Mash?
4. Apa inovasi yang diterapkan pada produk yang dibuat oleh PT Tosan
Mash?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Konsep Perubahan

2.1.1 Change Management for Organization
Perubahan adalah suatu yang sangat sulit untuk dihindari, karena
perubahan didorong oleh kekuatan internal dan eksternal organisasi. Walaupun
lingkungan suatu organisasi secara terus menerus mengalami perubahan, hal ini

perlu adanya penilaian perubahan bagi

siklus hidup organisasi. Hal ini

berhubungan dan sangat tergantung pada bentuk organisasi.
Perubahan, menurut Lewin, terjadi karena munculnya tekanan-tekanan
terhadap organisasi, individu, atau kelompok.Model yang ditemukan oleh Kurt
Lewin ini merupakan suatu analisis kekuatan lapangan atau lingkungan internal
dan eksternal organisasi.Ia lebih mengedepankan pertanyaan “mengapa” individu,
kelompok, atau organisasi melakukan perubahan.
Lewin menawarkan tiga langkah untuk melakukan perubahan organisasi,
yaitu: Unfreezing, Changing, dan Refreezing.
a. Unfreezing yaitu suatu langkah penyadaran kepada semua pihak dalam
organisasi tentang perluanya perubahan. Unfreezing akan dihadapkan dengan
dilema atau disconfirmation, individu atau kelompok menjadi sadar akan
kebutuhan untuk perubahan. Dalam langkah pertama ini lebih difokuskan pada
individu atau kelompok yang menolak perubahan untuk diberikan pengertian dan
harapan akan adanya perubahan yang akan dilaksanakan.
b. Changing yaitu suatu langkah nyata untuk memperkuat kekuatan
pendorong (driving force) dan upaya memperlemah kekuatan penolak

(resistences). Pada langkah ini diperlukan diagnosa dan model baru perilaku untuk
dieksplorasi dan diuji. Pada langkah kedua ini mengandung suatu penawaran
pilihan yang lebih jelas bagi kekuatan penolak.
c.

Refreezing yaitu suatu langkah penerapan perilaku baru untuk

dievaluasi dan jika memperkuat perubahan, maka perlu diadopsi. Langkah ini
lebih menekankan adanya proses pembekuan, yaitu perilaku yang berhasil dirubah

perlu didukung oleh adanya sistem reward dan dilakukan dengan menggunakan
pendekatan kelompok kerja.
2.2 Faktor Perubahan Organisasi
2.2.1 Faktor internal
Faktor internal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam
organisasi dimana factor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan
organisasi.Contoh Faktor Internal : Perubahan kebijakan lingkungan, perubahan
tujuan, perluasan wilayah operasi tujuan, Volume kegiatan bertambah banyak,
Sikap & perilaku dari para anggota organisasi.
2.2.2 Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang
dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa factor tersebut
antara lain : Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi
dan sebagainya.
2.3 Jenis perubahan dalam organisasi
2.3.1 Perubahan Terencana
perubahan

terencana

adalah

perubahan

yang

dirancang

dan


diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari
peristiwa di masa mendatang.
2.3.2 Perubahan Reaktif :
perubahan reaktif adalah suatu respon bertahap terhadap peristiwa ketika
muncul.
2.4 Pengertian Inovasi
Everett M. Rogers, beliau mengemukakan inovasi adalah sebuah gagasan,
ide, rencana, praktek atau benda yang diterima dan disadari sebagai sebuah hal
yang baru dari seseorang atau kelompok untuk di implementasikan atau diadopsi.
Kotler (1996), mengemukakan bahwa Inovasi adalah sesuatu yang
berkenan dengan barang, jasa, atau ide yang dirasakan baru oleh seseorang.

Meskipun ide tersebut telah lama ada tetapi ini dapat dikatakan suatu inovasi bagi
orang yang baru melihat atau merasakannya.
Stephen Robbins, didefinisikan oleh beliau inovasi sebagai sebuah
gagasan atau ide baru yang diterapkan untuk memperbaiki suatu produk dan jasa.
Dari pengertiannya tersebut Stephen Robbins mempunyai tiga hal yang di
fokuskannya:
1. Gagasan atau ide baru yaitu pengolahan pola pikir dalam mengamati
fenomena yang sedang terjadi dalam segala bidang termasuk bidang
pendidikan, gagasan atau ide baru ini bisa berupa suatu penemuan dari
sebuah gagasan pemikiran, ide, sampai dengan kemungkinan gagasan
yang mengkristal.
2. Produk & jasa merupakan hasil dari langkah lanjutan adanya gagasan
atau ide baru yang di follow up dengan segala kegiatan, kajian, percobaan
dan penelitian sehingga dapat melahirkan konsep yang konkret dalam
bentuk produk & jasa yang siap di implementasikan dan dikembangkan
termasuk dibidang pendidikan.
3. Upaya perbaikan ialah usaha yang sistematis untuk melakukan
perbaikan dan melakukan penyempurnaan secara bertahap dan terus
menerus hasil inovasi itu dapat terasa manfaatnya.
Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam bidang;
1. Inovasi produk (barang, jasa, ide, dan tempat).
2. Inovasi manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan,
pemasaran, dll).
2.5 Prinsip-Prinsip Inovasi
Drucker (1985) menjelaskan bahwa dalam melakukan inovasi perlu
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut;
2.5.1 Sesuatu yang Dilakukan
1.

Menganalisa peluang

2.

Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang

3.

Sederhana dan terarah

4.

Dimulai dari yang kecil

5.

Kepemimpinan

2.5.2 Sesuatu yang tidak dilakukan
1.

Mencoba untuk menjadi yang pandai

2.

Mencoba ingin mengerjakan sesuatu yang banyak

3.

Mencoba inovasi untuk masa yang akan datang

2.6 Ciri-Ciri Inovasi
Ciri-ciri dari inovasi adalah sebagai berikut:
1. Khas
Ciri-ciri yang paling utama dari sebiah inovasi adalah khas. Jika inovasi
yang dilakukan tidak emmiliki ciri khas dan ide atau gagasan yang
dibuat sudah ada maka tidak bisa dikatakan sebgai sebuah inovasi.
2. Baru
Ciri kedua dari sebuah inovasi adalah Baru. Inovasi yang dilakukan
haruslah sebuah ide atau gagasan yang baru dan belum pernah ada yang
mempublikasikan atau pun di publikasikan sebelumnya.
3. Terencana
Ciri selanjutnya yaitu inovasi yang dibuat sudah terencana. Biasanya
inovasi sengaja dibuat dan direncanakna untuk mengembangkan objekobjek tertentu. Jadi inovasi yang dipublikasikan haruslah memiliki
perencanaan yang tepat.
4. Tujuan
Sebuah penelitian pastinya memiliki sebuah tujuan dan target. Tujuan
dan target inilah yang menjadi salah satu ciri-ciri dari sebuah inovasi.
2.7 Tujuan Inovasi
Terdapat beberapa tujuan dari inovasi, diantaranya:

1. Untuk meningkatkan kualitas
Umumnya tujuan inovasi yaitu untuk meningkatkan kualitas terhadap
produk atau pelayanan yang sudah ada sebelumnya, sehingga bisa di
dapatkan keunggulan dan manfaat yang lebih baik lagi.
2. Untuk mengurangi biaya tenaga kerja
Inovasi juga dapat mengurangi biaya tenaga kerja, misalnya saat
menproduksi suatu produk sebelumnya menggunakan tenaga manusia
tapi dengan berinovasi sekarang banyak di temukan teknologi yang
canggih lalu ditemukan-lah mesin-mesin untuk melakukan proses
produksi. Dengan mesin-mesin tersebut maka penggunaan tenaga
manusia dalam bekerja dalam pekerjaan semakin dikurangi, dengan
alasan jika menggunakan mesin akan lebih hemat biaya dan lebih cepat.
3. Untuk menciptakan pasar baru
Dengan berinovasi seseorang dapat membuka atau memulai bisnis yang
baru.
4. Untuk memperluas jangkauan produk
Inovasi dapat memperluas jangkauan suatu produk, Itupun jika produk
tersebut memang sangat di perlukan oleh konsumen dan tentunya
bermanfaat.
5. Untuk mengurangi kerusakan lingkungan hidup
Dengan berinovasi, manusia dapat mengurangi kerusakan lingkungan
misalnya jika manusia bisanya menggunakan bahan bakar fosil untuk
menyalakan mesin atau lain-lain, maka sekarang sudah banyak yang
menggunakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan sehingga
polusi udara-pun berkurang.

6. Untuk mengganti produk atau pelayanan yang telah ada
Misalnya perusahaan yang menproduksi kendaraan bermotor, mereka
akan produk yang sama ataupun produk lain dengan fitur-fitur yang baru

dari produk sebelumnya. Dapat dilihat sekarang misalnya produk
kendaraan bermotor, semakin berkembangnya jaman maka mengalami
perubahan misalnya membutuhkan konsumsi bahan bakar yang sedikit
untuk menempuh jarak tertentu dan semakin ramah lingkungan.
7. Untuk mengurangi konsumsi penggunaan energi
Dengan berinovasi manusia dapat semakin menghemat konsumsi energi.
Misalnya seperti pada bola lampu, banyak bola lampu yang
mengkonsumsi energi sangat sedikit tapi memiliki manfaat yang lebih
baik dari bola lampu yang sebelumnya.
8. Untuk menyesuaikan diri dengan peraturan
Ada kalanya perusahaan berinovasi karena tuntutan suatu peraturan yang
ada pada suatu tempat atau negara.
2.9 Manfaat Inovasi
Manfaat inovasi yaitu untuk menyempurnakan fungsi dari penggunaan
suatu produk/sumber daya supaya dapat digunakan lebih baik lagi dan bisa
didapatkan manfaat yang lebih. Adapun manfaat inovasi dalam kehidupan seharihari misalnya untuk mengembangkan kegiatan bisnis, menemukan cara yang baru
untuk memecahkan masalah dll.

BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 Sejarah PT Tosan Mash
Perusahaan Tosan Mash Kudus berdiri pada tahun 1995 oleh bapak Agus
Setiawan yang mempunyai usaha produksi dan perdagangan karoseri sebagai
produk utamanya. Pada awalnya perusahaan ini merupakan perusahaan
perorangan, bermula dari usaha bengkel pengelasan. Seiring dengan pengalaman,
pengetahuan yang dimiliki serta pertimbangan prospek usaha karoseri yang cerah
bapakAgus setiawan beralih bidang usahanya menjadi bengkel karoseri bak truk.
Pada saat itu, teknologi yang diterapkan masih sederhana, tetapi dengan
perkembangan

industrinya

akhirnya

bapak Agus

setiawan

dapat

terus

mengembangkan peralatan industrinya. Lokasi awal perusahaan ketika masih
berupa bengkel pengelasan berada di lahan yang kecil, tetapi ketika bidang
usahanya beralih ke bidang karoseri maka bapak Agus Setiawan memindahkan
lokasi usahanya ke lahan yang lebih besar yaitu alan Kudus-Purwodadi KM. 1,
Tanjungkarang, Jati, Ketanjung, Kudus, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Di lokasi barunya ini, yang memiliki luas lahan sekitar 2000 meter, usaha
bapak Agus Setiawan memfokuskan kegiatan utamanya pada usaha karoseri.
Jenis-jenis kendaraan yang dikaroserikan antara lain truck, minibus, dan sepeda
motor. Sedangkan model-model yang menjadi bentuk karoseri antara lain box, 42
43 bak terbuka (pick-up), dump truk dan tangki. Dalam memasarkan produknya,
PT tosan Mash Kudus bekerjasama dengan PT Djarum, Polytron dan beberapa
perusahaan di Kudus. Perusahaan ini menjalankan produksinya ketika mendapat
permintaan atau pesanan dari konsumen.
3.2 Perubahan Oganisasasi yang terjadi pada PT Tosan Mash
3.2.1 Perubahan struktural
Pada tanggal 11 mei 2012 di lakukan RUPS (Rapat umum pemegang
saham) yang salah satu agendanya adalah melakukan perombakan susunan direksi
dan penambahan sub bagian pada PT. Tosan Mash. PT. Tosan Mash perubahan

atau pun perombakan yang di lakukan ini tentunya di berlatar belakangi oleh
menurunnya kinerja dari karyawan Tosan Mash. Dengan direksi yang baru
tentunya akan membawa semangat baru yang mana direktur utamanya dipimpin
oleh Agus Setiawan
Berikut adalah sususanan direksi yang baru:
1. Direktur Utama: Agus Setiawan (CEO),
2. Manajer Keuangan: M Awaludin
3. Manajer Enterprise and Whole Sale: Arief Yahya
4. Manajer Human Capital and General Affair: Priyantono Rudito
5. Manajer Information and Technology: Indra Utoyo
6. Manajer Compliance and Risk Management: Ririek Adriansyah
7. Manajer Network and Solution: Rizkan Chandra
8. Manajer Konsumer: Sukardi Silalahi
Sedangkan jajaran direksi PT. Tosan Mash yang lama:
1. Direktur Utama: Agus Setiawan
2. Manajer Keuangan: Sudiro Asno
3. Manajer Enterprise and Whole Sale: Arief Yahya
4. Manajer Human Capital and General Affair: Faisal Syam
5. Manajer Compliance and Risk Management: Prasetio
Pada tahun 2011 PT. Tosan Mash telah melakukan penyesuaian tugas dan
fungsi pada beberapa unit strategis yaitu:
1. Mengubah nama Direktorat Solution & Supply menjadi Direktorat Suply &
Strategic Portfolio
2. Penambahan fungsi supply management pada Direktorat Compliance & Risk
Management
3. Perubahan struktur organisasi Internal Audit yang diselaraskan dengan
kebutuhan proses audit secara komprehensif (end to end).
4. Penggabungan Departemen Corporate Communication dan Departemen
Corporate Affair untuk memastikan proses kerja yang lebih efektif dan
efisien.

Pada tahun 2012 PT. Tosan Mash telah melakukan beberapa perubahan
menyangkut pembagian tugas dan wewenang Direksi, sebagai berikut:
1. Mengalihkan

tugas

dan

wewenang

penanganan

bisnis

di

segmen wholesale dan internasional, dari semula di bawah Direktur
Enterprise & Wholesale (“EWS”) menjadi di bawah Direktur Compliance &
Risk Management (“CRM”). Dengan demikian Direktur EWS dapat lebih
fokus pada pengembangan segmen bisnis enterprise.
2. Menambah tugas dan wewenang Direktur CRM untuk menangani segmen
bisnis wholesale , selain tugas dan wewenangnya sebagai Direktur CRM.
3.2.2 Aplikasi perubahan yang terjadi pada PT Tosan Mash
Perubahan organisasi dalam menghadapi persaingan bisnis, PT Tosan
Mash melakukan beberapa perubahan secara kontinu . Pergantian pemimpin /
Direksi pada PT Tosan Mash ditujukan untuk memberikan semangat baru bagi
bawahan dan

untuk menciptakan ide-ide baru, inovasi,

melalui gaya

kepemimpinan yang baru dari pemimpin tersebut.
Tahap perubahan dalam organisasi pada PT Tosan Mash :
1. Pada tahap unfreezing
Dimana keadaan orang akan menjadi siap sedia untuk memperoleh atau
mempelajari perilaku baru. Pada perubahan direksi yang terjadi di PT Tosan
Mash, karyawan akan dituntut untuk mempelajari hal baru, aturan yang
baru, target-target yang telah ditetapan pemimpin baru, serta mempelajari
sikap dari pemimpin yang baru dalam mengarahkan bawahannya.
2. Changing
Terjadi jika orang mulai melakukan percobaan dengan perilaku baru.
Setelah karyawan PT Tosan Mash melihat, mempelajari sikap pemimpin
mereka yang baru, dan penyegaran mengenai gaya kepemimpinan, mereka
menjadi termotivasi untuk melakukan apa yang ditargetkan pemimpin PT
Tosan Mash yakni meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
3. Refreezing
Dalam tahap ini berarti Perubahan yang terjadi pada PT Tosan Mash
membawa kembali organisasi pada keseimbangan yang baru.

3.2.3 Pendekatan penanganan perubahan dalam PT Tosan Mash
1. Program perubahan yang direncanakan.
Melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) PT Tosan Mash, yang
agendanya untuk menggantikan direksi-direksi yang lama agar diharapkan
mampu
2. Pendekatan proses perubahan reaktif
Manajemen PT Tosan Mash bereaksi atas tanda-tanda bahwa perubahan
dibutuhkan, yakn menurunnya kinerja karyawan yang berdampak pada
menurunnya pelayanan terhadap pelanggan dan factor persaingan bisnis
telekomunikasi yang semakin ketat dan berubah dengan cepat. Manajemen
PT Tosan Mash melaksanaan modifikasi, inovasi terhadap Produk.
3. Dari aspek internal organisasi :
Serikat Karyawan (Sekar) PT Tosan Mash menuntut, adanya perombakan
direksi PT. Tosan Mash secara menyeluruh melalui Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) yang akan digelar 11 Mei 2012 . PT. Tosan Mash
membutuhkan Direksi baru. Tentunya dengan harapan orang-orang baru ini
dapat membawa perusahaan ke arah yang lebih baik.
3.3 Penerapan Inovasi Produk pada PT. Tosan mash
Produk utama yang dihasilkan oleh PT. Toshan Mash merupakan tangki
bahan bakar

alat berat transporttasi barang yang disediakan untuk beberapa

perusahaan yang membutuhkan.
Pada era global dalam menghadapi persaingan bisnis PT. Tosan Mash
melakukan inovasi dalam produknya untuk mengurangi ketidak optimalan yang
terjadi pada perusahaan yg memesan produk pada PT Tosan Mash. Sehingga
perusahaan yg memesan produk pada PT. Tosan Mash dapat mengoptimalkan
keuntungan yang didapatkan.
Ketidak

optimalan

pendapatan

kecurangan yg dilakukan oleh

perusahaan

disebabkan

banyaknya

karyawan yang tidak bertanggung jawab,

sepertihalnya pencurian bahan bakar, pencampuran bahan bakar dan lain
sebagainya. Kualitas produk tangki bahan bakar sering dikeluhkan oleh

perusahaan yang memeasn produk tersebut pada PT. Tosan Mash. Sehingga PT.
Toshan Mash melakukan inovasi sebagai berikut:
1. Penerapan Segel Tangki Bahan Bakar
PT Tosan Mash menerapkan tekhnologi segel tangki berlogo
khusus di dalam ruang kosong tangki bahan bakar, sehingga karywan
perusahaan tidak dapat mencuri bahan bakar.
2. Penerapan Sensor
maraknya pencampuran bahan bakar, pencampuran solar dan
minyak tanah (sebelum minyak tanah dicabut subsidinya) yg dilakukan
karyawan yang tidak bertanggung jawab membuat PT Tosan Mash
menciptakan sensor didalam tangki yg terhubung perangkat komputer
didalam alat transportasi tersebut, cara kerja sensor tersebut adalah dengan
mengecek kadar RON (nilai oktan), kadar normal oktan solar antara 49-53,
maka jika kadar oktan dibawah nilai 49 maka sinyal alert akan muncul di
dalam layar alat transportasi dan mesin tidak akan menyala.

3. Material Pembuatan Tangki
Produk yg berbahan besi selalu rentan dengan karat, pada awalnya
PT. Tosan Mash membuat tangki bahan bakar menggunakan campuran
besi dan baja. Pada awalnya PT. Tosan Mash mendapatkan keuntungan yg
banyak dengan menggunakan material tersebut, karena bahan baku
tersebut tergolong murah untuk produksi massal, tetapi konsekuensi yg
didapatkan sangatlah jauh dari harapan, kurun 1-2 tahun tangki tersebut
mengalami oksidasi karat yang menimbulkan kerapuhan pada struktur
tangki. kerapuhan tangki tersebut akan menimbulkan kebocoran bahan
bakar yang dapat membahayakan orang lain dan juga kebocoran tersebut
akan menimbulkan kerugian pada perusahaan karena kebocoran yg tidak

diketahui juga akan membuat alat transportasi tersebut terlihat boros tanpa
diketahui penyebabnya.
Kejadian ini menyebabkan permintaan produk tangki bahan bakar
yg dibuat PT Tosan Mash menurun yang menyebabkan PT Tosan Mash di
ambang kebangkrutan. PT Tosan Mash pun melakukan revisi dengan
mengganti material pembuatan tangki bahan bakar menggunakan
alumunium dengan lapisan nikasail (lapisan anti karat dan panas). setelah
beberapa kali percobaan maka dihasilkan produk yg benar benar bertahan
lama dengan ketahannan yang jauh melebihi pembuatan tangki bahan
bakar menggunakan besi dan baja.
4. Perubahan bentuk tangki bahan bakar
Sejalan dengan berlalunya waktu, PT Tosan Mash masih
mendapatkan komplain oleh perusahaan pemesan tangki bahan bakar yang
dibuat oleh PT Tosan Mash, komplain akan pencurian bahan bakar masih
terjadi. Pencurian bahan bakar tersebut dengan metode shifon sehingga
tidak merusak segel yg di buat oleh PT. Tosan Mash, pencurian metode
shifon ialah pencurian dengan menggunakan selang kecil yang dimasukan
kedalam lubang kecil pengisian tangki bahan bakar.
PT. Toshan Mash melakukan perubahan pada bentuk tangki,
perubahan tersebut antara lain penambahan lekukan-lekukan leher angsa
pada tangki bahan bakar yg dibuat oleh PT. Toshan Mash, lekukan lekukan tersebut akan membuat selang kecil tersebut tidak dapat masuk ke
tempat pengisian bahan bakar karena teksture selang yang lentur, metode
ini ternyata juga membuat tangki terlindungi dari air hujan, karena air
hujan merupakan musuh terbesar kendaraan bermotor.
5 . Penambahan Volume Kapasitas
Kefisiensian waktu sangat diperlukan dalam transportasi dalam
perusahaan. hal ini dimanfaatkan PT Tosan Mash dengan memodifikasi
tangki terbaru dengan menambahkan volum kapasitas besar pada alat
transportasi perusahaan. Tangki pada umumnya hanya memiliki kapasitas

sekitar 100liter, kapasitas tersebut hanya bisa digunakan sekitar setengah
perjalanan antar pulau, sehingga karyawan perusahaan setidaknya harus
mengisi sekitar 4 kali pengisian bahan bakar dalam melakukan perjalanan
pulang pergi. Modifikasi atau perubahan yg di lakukan PT Toshan Mash
adalah merubah kapasitas tangki bahan bakar yg biasanya sekitar 100 liter
dimaksimalkan menajadi 450 liter.
Kendala dalam perubahan perubahan tangki tersebut adalah cost
atau perubahan harga sekita 3 kali lipat dari harga semula. Solusi yang
dilakukan PT. Tosan Mash dalam menghadapi kendala dalam cost atau
harga yang meningkat sekitar 3 kali lipat adalah meyakinkan perusahaan
yang memesan produk bahwa dengan adanya kefesiensien waktu maka
perputaran barang semakin lancar dan keuntungan dapat menutupi biaya
pembuatan tangki bahan bakar.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Melalui perubahan organisasi yang dilakukan PT Tosan Mash memberikan
dampak yang positif terhadap kinerja perusahaan. PT Tosan Mash telah berhasil
melakukan transformasi organisasi dengan memperhatikan budaya organisasi dan
kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja. Meningkatnya kinerja karyawan
dapat mempengaruhi tercapainya tujuan dari organisasi tersebut.
Penerapan inovasi produk yang dilakukan PT. Tosan Mash mendapatkan
respect yang sangat positif dari perusahaan pemesan tangki bahan bakar. respon
tersebut diketahui dengan dari beberapa perusahaan besar seperti PT. Pura, PT.
Djarum PT. Polytron dan lain sebagainya. Kepercayaan perusahaan besar dalam
pembuatan tangki bahan bakar yang dipercayakan kepada PT. Tosan Mash
membuat PT. Tosan Mash menjadi salah satu pemasok terbaik dalam bidang
tangki bahan bakar di kabupaten kudus, sehingga pesanan produk tangki bahan
bakar

oleh

perusahaan

semakin

meningkat.

Meningkatnya

permintaan

menciptakan keuntungan yang tidak sedikit jumlahnya sehingga pendapatan
karyawan PT. Tosan Mash juga ikut meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Melayu. 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Edisi Revisi, Jakarta : Bumi Aksara
Maulana, Faisal. 2015. Manajemen Prubahan pada PT. Telekom Indonesia.
Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Wibisono, Dermawan. 2006. Manajemen Kinerja, Jakarta : PT. Gelora Aksara
Pratama