Gejala penyebab hipertensi dan hubungannya
Gejala penyebab hipertensi
Selain dengan pernyatan yang tertera diatas, ada beberapa gejala penyebab
hipertensi ini. Berikut gejala penyebabnya adalah :
Sering terjadi muntah
Salah satu gejala penyebab hipertensi adalah sering mengalami muntah.
Gejala muntah ini terjadi pada siapa saja. Biasanya akibat dari gejala
muntah ini, bisa menimbulkan masuk angin. Hal inilah yang bisa memicu
terjadinya penyakit ini datang dan muncul. Maka dari itu, Anda harus bisa
menjaga kondisi kesehatan dengan baik dan benar, agar penyakit ini, tidak
dapat terjadi pada diri Anda, yang pada intinya penyakit ini, bisa
membahayakan diri Anda sendiri, khususnya bagi penderita penyakit
hipertensi ini, jika telat dalam penanganan atau tindakan untuk
menyembuhkan atau mengatasinya.
Sering mengalami sakit jantung
Salah satu gejala penyebab hipertensi adalah seringnya mengalami sakit
pada bagian jantung. Hal inilah yang bisa memicu terjadinya penyakit ini
datang dan muncul. Maka dari itu, Anda harus bisa menjaga kondisi
kesehatan dengan baik dan benar, agar penyakit hipertensi tidak dapat
terjadi pada diri Anda, yang pada intinya, penyakit ini bisa membahayakan
diri Anda sendiri, khususnya bagi penderita penyakit hipertensi ini, yang
jika telat dalam mengobatinya atau mengatasinya.
Etiologi Hipertensi
Penyebab Hipertensi tidak diketahui pada sekitar 95% kasus terutama pada
bentuk hipertensi idiopatik disebut juga hipertensi primer atau esensial.
Faktor genetic berperan penting. Anak-anak yang salah satu atau kedua
orangtuanya menderita hipertensi,cenderung mempunyai tekanan darah
tinggi ,faktor lingkungan juga berperan penting. Intake garam yang
meningkat telah lama diamati berperan dalam pathogenesis hipertensi
esensial. Faktor lain yang terlibat dalam hipertensi esensial:
a.
Hiperaktivitas sistem saraf simpatis
b.
Sistem renin-angiotensin
c.
Defek natriuresis
d.
Natrium dan kalsium intraseluler
e.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
3.
1.
2.
Faktor eksaserbasi
Penyebab hipertensi sekunder adalah:
Penggunaan estrogen
Penyakit ginjal
Hipertensi vascular ginjal
Hiperaldosteronisme primer dan sindrom cushing
Feokromositoma
Koarktasio aorta
Hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan
Penyebab lain.
Patofisiologi hipertensi
Mengenai patofisiologi hipertensi masih banyak terdapat ketidakpastian.
Sebagian kecil pasien (2% - 5%) menderita penyakit ginjal atau adrenal
sebagai penyebab meningkatnya tekanan darah. Pada sisanya tidak dijumpai
penyebabnya dan keadaan ini disebut hipertensi esensial.
Beberapa mekanisme fisiologis terlibat dalam mempertahankan tekanan
darah yang normal, dan gangguan pada mekanisme ini dapat menyebabkan
terjadinya hipertensi esensial. Faktor yang telah banyak diteliti ialah : asupan
garam, obesitas, resistensi terhadap insulin, sistem renin-angiotensin dan
sistem saraf simpatis (Lumbantobing, 2008).
Terjadinya hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai
berikut :
Curah jantung dan tahanan perifer
Mempertahankan tekanan darah yang normal bergantung kepada
keseimbangan antara curah jantung dan tahanan vaskular perifer. Sebagian
terbesar pasien dengan hipertensi esensial mempunyai curah jantung yang
normal, namun tahanan perifernya meningkat. Tahanan perifer ditentukan
bukan oleh arteri yang besar atau kapiler, melainkan oleh arteriola kecil,
yang dindingnya mengandung sel otot polos. Kontraksi sel otot polos diduga
berkaitan dengan peningkatan konsentrasi kalsium intraseluler.
Kontriksi otot polos berlangsung lama diduga menginduksi perubahan
sruktural dengan penebalan dinding pembuluh darah arteriola, mungkin
dimediasi oleh angiotensin, dan dapat mengakibatkan peningkatan tahanan
perifer yang irreversible. Pada hipertensi yang sangat dini, tahanan perifer
tidak meningkat dan peningkatan tekanan darah disebabkan oleh
meningkatnya curah jantung, yang berkaitan dengan overaktivitas simpatis.
Peningkatan tahanan peifer yang terjadi kemungkinan merupakan
kompensasi untuk mencegah agar peningkatan tekanan tidak disebarluaskan
ke jaringan pembuluh darah kapiler, yang akan dapat mengganggu
homeostasis sel secarasubstansial.
Sistem renin-angiotensin
Sistem renin-angiotensin mungkin merupakan sistem endokrin yang paling
penting dalam mengontrol tekanan darah. Renin disekresi dari aparat
juxtaglomerular ginjal sebagai jawaban terhadap kurang perfusi glomerular
3.
4.
4.
a.
b.
5.
1.
a.
b.
atau kurang asupan garam. Ia juga dilepas sebagai jawaban terhadap
stimulasi dan sistem saraf simpatis.
Renin bertanggung jawab mengkonversi substrat renin (angiotensinogen)
menjadi angotensin II di paru-paru oleh angiotensin converting enzyme
(ACE). Angiotensin II merupakan vasokontriktor yang kuat dan
mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
Sistem saraf otonom
Stimulasi sistem saraf otonom dapat menyebabkan konstriksi arteriola dan
dilatasi arteriola. Jadi sistem saraf otonom mempunyai peranan yang penting
dalam mempertahankan tekanan darah yang normal. Ia juga mempunyai
peranan penting dalam memediasi perubahan yang berlangsung singkat
pada tekanan darah sebagai jawaban terhadap stres dan kerja fisik.
Peptida atrium natriuretik (atrial natriuretic peptide/ANP)
ANP merupakan hormon yang diproduksi oleh atrium jantung sebagai
jawaban terhadap peningkatan volum darah. Efeknya ialah meningkatkan
ekskresi garam dan air dari ginjal, jadi sebagai semacam diuretik alamiah.
Gangguan pada sistem ini dapat mengakibatkan retensi cairan dan
hipertensi
Klasifikasi hipertensi
Hipertensi primer (essensial)
Onset hipertensi essensial biasanya muncul pada pasien yang berusia antara
25-55 tahun, sedangkan usia di bawah 20 tahun jarang di temukan.
Hipertensi sekunder
Kira-kira 5% pasian dengan hipertensi , diketahui mempunyai penyebab
yang spesifik. Riwayat penyakit, pemeriksaan dan tes laboratorium rutin
dapat mengidentifikasi pasien yang mungkin mempunyai hipertensi
sekunder dan memerlukan evaluasi lebih lanjut, khususnya pada pasien
yang mengalami hipertensi pada usia sangat muda tanpa adanya riwayat
hipertensi pertama kali pada usia lebih dari 50 tahun.
Management dan edukasi pasien hipertensi
Non farmakologi :
Pembatasan garam dalam makanan
Pada beberapa orang dengan hipertensi ada yang peka terhadap garam dan
ada yang resisten terhadap garam. Penderita yang peka terhadap garam
cendrung menahan natrium,berat badan bertambah dan menimbulkan
hipertensi pada diet yang tinggi garam. Sebaliknya, penderita yang
resistensi terhadap garam cendrung tidak ada perubahan dalam berat badan
atau tekanan darah pada diet garam rendah atau tinggi. Dari penelitian
diketahui bahwa diet yang mengandung 1600 sampai 2300 mg natrium/hari
menurunkan rata-rata pada tekanan sistolik sebesar 9 sampai 15 mmHg dan
tekanan diastolic 7 sampai 16 mmHg.
Mengurangi berat badan
Insiden hipertensi meningkat 54 sampai 142% pada penderita yang gemuk.
Penurunan berat badan yang cukup besar dalam waktu pendek biasanya
c.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
3.
a.
b.
c.
6.
a.
b.
c.
disertai penurunan tekanan darah. Beberapa penelitian menghitung
penurunan rata-rata sebesar 20.7 sampai 12.7 mmHg dapat mencapai
penurunan berat badan rata-rata sebesar 11.7 kg.
Pembatasan alcohol
Mengurangi minum alcohol dapat menurunkan tekanan darah.
Edukasi
Menghindarkan pasien dari faktor resiko
Menyarankan pasien untuk tidak melakukan hal yang memperburuk gejala
hipertensi
Mengurangi kebiasaan buruk tentang makanan dan minuman yang
berhubungan dengan hipertensi bahkan jika bisa dihilangkan.
Olahraga teratur
Pola makan teratur
Farmakologi
Beta bloker
Bekerja dengan menekan beta-1 jantung sehingga denyut jantung dan
kontraktilitas miokard menurun. Efek pemakaian jangka panjang
menyebabkan peningkatan kadar glukosa,merangsang katekolamin dan
insulin dalam darah menyebabkan LDL meningkat, HDL menurun. Efek
samping : mimpi buruk, pencernaan, depresi, allergy, blok AV, gagal jantung,
bronkospasme.
Ace Inhibitor
Bekerja dengan menghambat enzim konversi angiotensin , angiotensi II
yang berasal dari angiotensi I tidak terbentuk.
Diuretic
Bekerja dengan mempercepat dieresis air dan zat-zat yang terlarut
didalamnya melalui ginjal. Pemakaian lama dapat menyebabkan
meningkatnya asam uratdalam tubuh, gangguan profil lipid dan metabolism
glukosa.
Komplikasi hipertensi
Retinopati hipertensif
Keith,wagner, dan barker menemukan pertama kali bahwa penderitapenderita retinopati dengan gol I (penciutan), II(sklerosis dan A-V nicking),
III(perdarahan dan eksudat), IV (pupil edema) bila tidak diobat bisa bertahan
5 tahun berturut-turut 85%. 50%, 13%, dan 0%.
Penyakit jantung dan pembuluh darah
Dua bentuk utama penyakit jantung yang timbul pada penderita hipertensi
yaitu penyakit jantung koroner (PJK ) dan penyakit jantung hipertensif.
Hiprtensi merupakan penyebab paling umum dari hipertropi ventrikel kiri.
Waktu yang lama dan hebatnya kenaikan tekanan darah tidak mutlak
sebagai persyaratan untuk timbulnya hipertropi ventrikel kiri, karena ada
faktor-faktor selain tekanan darah yang penting untuk perkembangannya.
Sewaktu-waktu dapat timbul suatu bentuk kardiomiopati hipertensif.
Penyakit hipertensif serevrovaskular
d.
e.
II.
1.
a.
b.
c.
d.
2.
3.
4.
a.
b.
5.
Hipertensi adalah faktor resiko paling penting untuk timbulnya stroke karena
perdarahan atau ateroemboli. Kekerapan dari stroke bertambah dengan
kenaikan tingkat tekanan darah .
Perdarahan kecil (microhemorrhage) atau penyumbatan dari pembuluhpembuluh kecil dapat menyebabkan infark pada daerah-daerah kecil,paling
sering, di putamen, thalamus, nucleus kaudatus, pons atau cabang posterior
dari kapsula internal.
Ensefalopati hipertensi
Sindroma yang ditandai dengan kelainan-kelainan neurologis mendadak atau
sub akut yang timbul sebagai akibat tekanan arteri yang meningkat, dan
kembali normal apabila tekanan darah diturunkan. Ini biasanya terjadi pada
hiprtensi maligna yang meningkat cepat (accelerated) walaupun retinopati
hipertensi yang lanjut sering tidak ada.
Nefrosklerosis karena hipertensi
Tes diagnostic yang lebih khusus sering menunjukkan gangguan fungsi ginjal
, kenaikan sebagian pengeluaran natrium dan mikroalbuminuria. Namun testes diagnostic ini tidak dibenarkan untuk prognosa atau pengobatan
hipertensi apabila tes-tes klinik biasa untuk fungsi ginjal berada dalam batas
normal.
Laporan hasil pemeriksaan pasien
Riwayat penyakit pasien
RPS : Sakit kepala sudah seminggu, seperti dipukul-pukul bangun dari
berbaring,pandangan kabur.
Keluhan tambahan : sakit dibagian tekuk, sakit seluruh badan, sesak napas,
susah tidur, cepat lelah, pandangan kabur, jantung berdebar-debar, perih dalam perut.
RPD : hipertensi sejak lama
RPK : disangkal
Faktor resiko yang ada pada pasien
Bu ruhani sudah lama mengkomsumsi kopi setiap pagi.
Riwayat pengobatan dan respon terhadap pengobatan.
Selama menjalani pengobatan dari puskesmas bu Ruhani meras ada
kecocokan dan respon yang baik dengan pengobatannya, dengan
berkurangnya sakit kepala dan gejala lainnya.
Masalah yang ada pada pasien yang berkaitan dengan proses
penanganan kesehatnnya.
Gaya hidup atau kebiasaan nya yang masih minum kopi yang membuat
proses penanganan hipertensi nya sulit di tuntaskan, di karenakan memang
budaya minum kopi daerah tersebut.
Keluarga, bu Ruhana seorang janda, dan harus menghidupi kebutuhan
hidup dengan berswah dan berkebun, dimana berpengaruh terhadap
ketahanan tubuhnya di usia 60 tahun ini.
Secara keseluruhan dari pemeriksaan, anamnesis, faktor dari gaya hidup,
pekerjaan, daerah sangat berpengaruh terhadap penyakit bu Ruhana.
III.
1.
a.
b.
2.
Dimana, saat dia menjalani medika mentosa, bu Ruhana masih
mengkonsumsi kopi, dimana kopi sangat berpengaruh terhadap hipertensi.
Evaluasi
Hal-hal positif yang didapatkan pada kunjungan
Dokter pembimbing sangat baik, dimana kami di tunjukkan pasien
hipertensi dan di berikan waktu dan tempat khusus untuk anamnesis dan
pemeriksaa kepada pasien.
Dokter pembimbing bahkan setia menunggu seluruh kelompok selesai,
hingga bisa mendapatkan tanda tangan.
Hal-hal negative yang di dapat pada kunjungan.
PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSIBAB I
PENDAHULUAN
Penyakit jantung hipertensi adalah suatu penyakit yang berkaitan dengan
dampaksekunder pada jantung karena hipertensi sistemik yang lama dan
berkepanjangan.Sampai saat ini prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar
antara 5-10%. Sejumlah 85-90% hipertensi tidak diketahui penyebabnya
atau disebut sebagai hipertensi primer(hipertensi esensial atau idiopatik).
Hanya sebagian kecil hipertensi yang dapatditetapkan penyebabnya
(hipertensi sekunder).
1
Tekanan darah tingi adalah faktor resiko utama bagi penyakit jantung dan
stroke.Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung iskemik
(menurunnya suplaidarah untuk otot jantung sehingga menyebabkan nyeri
dada atau angina dan
serangan jantung) dari peningkatan suplai oksigen yang dibutuhkan oleh oto
t jantung yangmenebal.
2
Patofisiologi dari penyakit jantung hipertensi adalah satu hal komplek yang
melibatkanbanyak faktor yang saling mempengaruhi, yaitu hemodinamik,
struktural,neuroendokrin, seluler, dan faktor molekuler. Di satu sisi, faktorfaktor ini memegangperanan dalam perkembangan hipertensi dan
komplikasinya, di sisi lain peningkatantekanan darah itu sendiri dapat
memodulasi faktor-faktor tersebut.
3
Diagnosis penyakit jantung hipertensi didasarkan pada riwayat,pengkuran
tekanandarah, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan awal pasienhipertensif harus menyertakan riwayat lengkat dan
pemeriksaan fisis untukmengkonfirmasi diagnosis hipertensi, menyaring
faktor-faktor risiko penyakitkardiovaskular lain, menyaring penyebabpenyebab sekunder hipertensi,mengidentifikasi konsekuensi kardiovaskular
hipertensi dan komorbiditas lain,memeriksa gaya hidup terkait-tekanan
darah, dan menentukan potensi intervensi.Pengukuran tekanan darah yang
terpercaya tergantung pada perhatian terhadap detailmengenai tekhnik dan
kondisi pengukuran. Karena peraturan terkini yang melarangpenggunaan
merkuri karena perhatian mengenai toksisitas potensialnya, sebagian
besarpengukuran dibuat menggunakan instrumen aneroid. Akurasi
instrumen pengukurtekanan darah terotomatisasi harus dikonfirmasi. Pada
pemeriksaan fisis, Habitus tubuh,seperti tinggi dan berat badan, harus
dicatat. Pada pemeriksaan awal, tekanan harusdiukur pada kedua lengan,
dan lebih baik pada posisi terlentang, duduk dan berdiriuntuk mengevaluasi
keberadaan hipotensi postural.
Selain dengan pernyatan yang tertera diatas, ada beberapa gejala penyebab
hipertensi ini. Berikut gejala penyebabnya adalah :
Sering terjadi muntah
Salah satu gejala penyebab hipertensi adalah sering mengalami muntah.
Gejala muntah ini terjadi pada siapa saja. Biasanya akibat dari gejala
muntah ini, bisa menimbulkan masuk angin. Hal inilah yang bisa memicu
terjadinya penyakit ini datang dan muncul. Maka dari itu, Anda harus bisa
menjaga kondisi kesehatan dengan baik dan benar, agar penyakit ini, tidak
dapat terjadi pada diri Anda, yang pada intinya penyakit ini, bisa
membahayakan diri Anda sendiri, khususnya bagi penderita penyakit
hipertensi ini, jika telat dalam penanganan atau tindakan untuk
menyembuhkan atau mengatasinya.
Sering mengalami sakit jantung
Salah satu gejala penyebab hipertensi adalah seringnya mengalami sakit
pada bagian jantung. Hal inilah yang bisa memicu terjadinya penyakit ini
datang dan muncul. Maka dari itu, Anda harus bisa menjaga kondisi
kesehatan dengan baik dan benar, agar penyakit hipertensi tidak dapat
terjadi pada diri Anda, yang pada intinya, penyakit ini bisa membahayakan
diri Anda sendiri, khususnya bagi penderita penyakit hipertensi ini, yang
jika telat dalam mengobatinya atau mengatasinya.
Etiologi Hipertensi
Penyebab Hipertensi tidak diketahui pada sekitar 95% kasus terutama pada
bentuk hipertensi idiopatik disebut juga hipertensi primer atau esensial.
Faktor genetic berperan penting. Anak-anak yang salah satu atau kedua
orangtuanya menderita hipertensi,cenderung mempunyai tekanan darah
tinggi ,faktor lingkungan juga berperan penting. Intake garam yang
meningkat telah lama diamati berperan dalam pathogenesis hipertensi
esensial. Faktor lain yang terlibat dalam hipertensi esensial:
a.
Hiperaktivitas sistem saraf simpatis
b.
Sistem renin-angiotensin
c.
Defek natriuresis
d.
Natrium dan kalsium intraseluler
e.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
3.
1.
2.
Faktor eksaserbasi
Penyebab hipertensi sekunder adalah:
Penggunaan estrogen
Penyakit ginjal
Hipertensi vascular ginjal
Hiperaldosteronisme primer dan sindrom cushing
Feokromositoma
Koarktasio aorta
Hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan
Penyebab lain.
Patofisiologi hipertensi
Mengenai patofisiologi hipertensi masih banyak terdapat ketidakpastian.
Sebagian kecil pasien (2% - 5%) menderita penyakit ginjal atau adrenal
sebagai penyebab meningkatnya tekanan darah. Pada sisanya tidak dijumpai
penyebabnya dan keadaan ini disebut hipertensi esensial.
Beberapa mekanisme fisiologis terlibat dalam mempertahankan tekanan
darah yang normal, dan gangguan pada mekanisme ini dapat menyebabkan
terjadinya hipertensi esensial. Faktor yang telah banyak diteliti ialah : asupan
garam, obesitas, resistensi terhadap insulin, sistem renin-angiotensin dan
sistem saraf simpatis (Lumbantobing, 2008).
Terjadinya hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai
berikut :
Curah jantung dan tahanan perifer
Mempertahankan tekanan darah yang normal bergantung kepada
keseimbangan antara curah jantung dan tahanan vaskular perifer. Sebagian
terbesar pasien dengan hipertensi esensial mempunyai curah jantung yang
normal, namun tahanan perifernya meningkat. Tahanan perifer ditentukan
bukan oleh arteri yang besar atau kapiler, melainkan oleh arteriola kecil,
yang dindingnya mengandung sel otot polos. Kontraksi sel otot polos diduga
berkaitan dengan peningkatan konsentrasi kalsium intraseluler.
Kontriksi otot polos berlangsung lama diduga menginduksi perubahan
sruktural dengan penebalan dinding pembuluh darah arteriola, mungkin
dimediasi oleh angiotensin, dan dapat mengakibatkan peningkatan tahanan
perifer yang irreversible. Pada hipertensi yang sangat dini, tahanan perifer
tidak meningkat dan peningkatan tekanan darah disebabkan oleh
meningkatnya curah jantung, yang berkaitan dengan overaktivitas simpatis.
Peningkatan tahanan peifer yang terjadi kemungkinan merupakan
kompensasi untuk mencegah agar peningkatan tekanan tidak disebarluaskan
ke jaringan pembuluh darah kapiler, yang akan dapat mengganggu
homeostasis sel secarasubstansial.
Sistem renin-angiotensin
Sistem renin-angiotensin mungkin merupakan sistem endokrin yang paling
penting dalam mengontrol tekanan darah. Renin disekresi dari aparat
juxtaglomerular ginjal sebagai jawaban terhadap kurang perfusi glomerular
3.
4.
4.
a.
b.
5.
1.
a.
b.
atau kurang asupan garam. Ia juga dilepas sebagai jawaban terhadap
stimulasi dan sistem saraf simpatis.
Renin bertanggung jawab mengkonversi substrat renin (angiotensinogen)
menjadi angotensin II di paru-paru oleh angiotensin converting enzyme
(ACE). Angiotensin II merupakan vasokontriktor yang kuat dan
mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
Sistem saraf otonom
Stimulasi sistem saraf otonom dapat menyebabkan konstriksi arteriola dan
dilatasi arteriola. Jadi sistem saraf otonom mempunyai peranan yang penting
dalam mempertahankan tekanan darah yang normal. Ia juga mempunyai
peranan penting dalam memediasi perubahan yang berlangsung singkat
pada tekanan darah sebagai jawaban terhadap stres dan kerja fisik.
Peptida atrium natriuretik (atrial natriuretic peptide/ANP)
ANP merupakan hormon yang diproduksi oleh atrium jantung sebagai
jawaban terhadap peningkatan volum darah. Efeknya ialah meningkatkan
ekskresi garam dan air dari ginjal, jadi sebagai semacam diuretik alamiah.
Gangguan pada sistem ini dapat mengakibatkan retensi cairan dan
hipertensi
Klasifikasi hipertensi
Hipertensi primer (essensial)
Onset hipertensi essensial biasanya muncul pada pasien yang berusia antara
25-55 tahun, sedangkan usia di bawah 20 tahun jarang di temukan.
Hipertensi sekunder
Kira-kira 5% pasian dengan hipertensi , diketahui mempunyai penyebab
yang spesifik. Riwayat penyakit, pemeriksaan dan tes laboratorium rutin
dapat mengidentifikasi pasien yang mungkin mempunyai hipertensi
sekunder dan memerlukan evaluasi lebih lanjut, khususnya pada pasien
yang mengalami hipertensi pada usia sangat muda tanpa adanya riwayat
hipertensi pertama kali pada usia lebih dari 50 tahun.
Management dan edukasi pasien hipertensi
Non farmakologi :
Pembatasan garam dalam makanan
Pada beberapa orang dengan hipertensi ada yang peka terhadap garam dan
ada yang resisten terhadap garam. Penderita yang peka terhadap garam
cendrung menahan natrium,berat badan bertambah dan menimbulkan
hipertensi pada diet yang tinggi garam. Sebaliknya, penderita yang
resistensi terhadap garam cendrung tidak ada perubahan dalam berat badan
atau tekanan darah pada diet garam rendah atau tinggi. Dari penelitian
diketahui bahwa diet yang mengandung 1600 sampai 2300 mg natrium/hari
menurunkan rata-rata pada tekanan sistolik sebesar 9 sampai 15 mmHg dan
tekanan diastolic 7 sampai 16 mmHg.
Mengurangi berat badan
Insiden hipertensi meningkat 54 sampai 142% pada penderita yang gemuk.
Penurunan berat badan yang cukup besar dalam waktu pendek biasanya
c.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
3.
a.
b.
c.
6.
a.
b.
c.
disertai penurunan tekanan darah. Beberapa penelitian menghitung
penurunan rata-rata sebesar 20.7 sampai 12.7 mmHg dapat mencapai
penurunan berat badan rata-rata sebesar 11.7 kg.
Pembatasan alcohol
Mengurangi minum alcohol dapat menurunkan tekanan darah.
Edukasi
Menghindarkan pasien dari faktor resiko
Menyarankan pasien untuk tidak melakukan hal yang memperburuk gejala
hipertensi
Mengurangi kebiasaan buruk tentang makanan dan minuman yang
berhubungan dengan hipertensi bahkan jika bisa dihilangkan.
Olahraga teratur
Pola makan teratur
Farmakologi
Beta bloker
Bekerja dengan menekan beta-1 jantung sehingga denyut jantung dan
kontraktilitas miokard menurun. Efek pemakaian jangka panjang
menyebabkan peningkatan kadar glukosa,merangsang katekolamin dan
insulin dalam darah menyebabkan LDL meningkat, HDL menurun. Efek
samping : mimpi buruk, pencernaan, depresi, allergy, blok AV, gagal jantung,
bronkospasme.
Ace Inhibitor
Bekerja dengan menghambat enzim konversi angiotensin , angiotensi II
yang berasal dari angiotensi I tidak terbentuk.
Diuretic
Bekerja dengan mempercepat dieresis air dan zat-zat yang terlarut
didalamnya melalui ginjal. Pemakaian lama dapat menyebabkan
meningkatnya asam uratdalam tubuh, gangguan profil lipid dan metabolism
glukosa.
Komplikasi hipertensi
Retinopati hipertensif
Keith,wagner, dan barker menemukan pertama kali bahwa penderitapenderita retinopati dengan gol I (penciutan), II(sklerosis dan A-V nicking),
III(perdarahan dan eksudat), IV (pupil edema) bila tidak diobat bisa bertahan
5 tahun berturut-turut 85%. 50%, 13%, dan 0%.
Penyakit jantung dan pembuluh darah
Dua bentuk utama penyakit jantung yang timbul pada penderita hipertensi
yaitu penyakit jantung koroner (PJK ) dan penyakit jantung hipertensif.
Hiprtensi merupakan penyebab paling umum dari hipertropi ventrikel kiri.
Waktu yang lama dan hebatnya kenaikan tekanan darah tidak mutlak
sebagai persyaratan untuk timbulnya hipertropi ventrikel kiri, karena ada
faktor-faktor selain tekanan darah yang penting untuk perkembangannya.
Sewaktu-waktu dapat timbul suatu bentuk kardiomiopati hipertensif.
Penyakit hipertensif serevrovaskular
d.
e.
II.
1.
a.
b.
c.
d.
2.
3.
4.
a.
b.
5.
Hipertensi adalah faktor resiko paling penting untuk timbulnya stroke karena
perdarahan atau ateroemboli. Kekerapan dari stroke bertambah dengan
kenaikan tingkat tekanan darah .
Perdarahan kecil (microhemorrhage) atau penyumbatan dari pembuluhpembuluh kecil dapat menyebabkan infark pada daerah-daerah kecil,paling
sering, di putamen, thalamus, nucleus kaudatus, pons atau cabang posterior
dari kapsula internal.
Ensefalopati hipertensi
Sindroma yang ditandai dengan kelainan-kelainan neurologis mendadak atau
sub akut yang timbul sebagai akibat tekanan arteri yang meningkat, dan
kembali normal apabila tekanan darah diturunkan. Ini biasanya terjadi pada
hiprtensi maligna yang meningkat cepat (accelerated) walaupun retinopati
hipertensi yang lanjut sering tidak ada.
Nefrosklerosis karena hipertensi
Tes diagnostic yang lebih khusus sering menunjukkan gangguan fungsi ginjal
, kenaikan sebagian pengeluaran natrium dan mikroalbuminuria. Namun testes diagnostic ini tidak dibenarkan untuk prognosa atau pengobatan
hipertensi apabila tes-tes klinik biasa untuk fungsi ginjal berada dalam batas
normal.
Laporan hasil pemeriksaan pasien
Riwayat penyakit pasien
RPS : Sakit kepala sudah seminggu, seperti dipukul-pukul bangun dari
berbaring,pandangan kabur.
Keluhan tambahan : sakit dibagian tekuk, sakit seluruh badan, sesak napas,
susah tidur, cepat lelah, pandangan kabur, jantung berdebar-debar, perih dalam perut.
RPD : hipertensi sejak lama
RPK : disangkal
Faktor resiko yang ada pada pasien
Bu ruhani sudah lama mengkomsumsi kopi setiap pagi.
Riwayat pengobatan dan respon terhadap pengobatan.
Selama menjalani pengobatan dari puskesmas bu Ruhani meras ada
kecocokan dan respon yang baik dengan pengobatannya, dengan
berkurangnya sakit kepala dan gejala lainnya.
Masalah yang ada pada pasien yang berkaitan dengan proses
penanganan kesehatnnya.
Gaya hidup atau kebiasaan nya yang masih minum kopi yang membuat
proses penanganan hipertensi nya sulit di tuntaskan, di karenakan memang
budaya minum kopi daerah tersebut.
Keluarga, bu Ruhana seorang janda, dan harus menghidupi kebutuhan
hidup dengan berswah dan berkebun, dimana berpengaruh terhadap
ketahanan tubuhnya di usia 60 tahun ini.
Secara keseluruhan dari pemeriksaan, anamnesis, faktor dari gaya hidup,
pekerjaan, daerah sangat berpengaruh terhadap penyakit bu Ruhana.
III.
1.
a.
b.
2.
Dimana, saat dia menjalani medika mentosa, bu Ruhana masih
mengkonsumsi kopi, dimana kopi sangat berpengaruh terhadap hipertensi.
Evaluasi
Hal-hal positif yang didapatkan pada kunjungan
Dokter pembimbing sangat baik, dimana kami di tunjukkan pasien
hipertensi dan di berikan waktu dan tempat khusus untuk anamnesis dan
pemeriksaa kepada pasien.
Dokter pembimbing bahkan setia menunggu seluruh kelompok selesai,
hingga bisa mendapatkan tanda tangan.
Hal-hal negative yang di dapat pada kunjungan.
PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSIBAB I
PENDAHULUAN
Penyakit jantung hipertensi adalah suatu penyakit yang berkaitan dengan
dampaksekunder pada jantung karena hipertensi sistemik yang lama dan
berkepanjangan.Sampai saat ini prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar
antara 5-10%. Sejumlah 85-90% hipertensi tidak diketahui penyebabnya
atau disebut sebagai hipertensi primer(hipertensi esensial atau idiopatik).
Hanya sebagian kecil hipertensi yang dapatditetapkan penyebabnya
(hipertensi sekunder).
1
Tekanan darah tingi adalah faktor resiko utama bagi penyakit jantung dan
stroke.Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung iskemik
(menurunnya suplaidarah untuk otot jantung sehingga menyebabkan nyeri
dada atau angina dan
serangan jantung) dari peningkatan suplai oksigen yang dibutuhkan oleh oto
t jantung yangmenebal.
2
Patofisiologi dari penyakit jantung hipertensi adalah satu hal komplek yang
melibatkanbanyak faktor yang saling mempengaruhi, yaitu hemodinamik,
struktural,neuroendokrin, seluler, dan faktor molekuler. Di satu sisi, faktorfaktor ini memegangperanan dalam perkembangan hipertensi dan
komplikasinya, di sisi lain peningkatantekanan darah itu sendiri dapat
memodulasi faktor-faktor tersebut.
3
Diagnosis penyakit jantung hipertensi didasarkan pada riwayat,pengkuran
tekanandarah, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan awal pasienhipertensif harus menyertakan riwayat lengkat dan
pemeriksaan fisis untukmengkonfirmasi diagnosis hipertensi, menyaring
faktor-faktor risiko penyakitkardiovaskular lain, menyaring penyebabpenyebab sekunder hipertensi,mengidentifikasi konsekuensi kardiovaskular
hipertensi dan komorbiditas lain,memeriksa gaya hidup terkait-tekanan
darah, dan menentukan potensi intervensi.Pengukuran tekanan darah yang
terpercaya tergantung pada perhatian terhadap detailmengenai tekhnik dan
kondisi pengukuran. Karena peraturan terkini yang melarangpenggunaan
merkuri karena perhatian mengenai toksisitas potensialnya, sebagian
besarpengukuran dibuat menggunakan instrumen aneroid. Akurasi
instrumen pengukurtekanan darah terotomatisasi harus dikonfirmasi. Pada
pemeriksaan fisis, Habitus tubuh,seperti tinggi dan berat badan, harus
dicatat. Pada pemeriksaan awal, tekanan harusdiukur pada kedua lengan,
dan lebih baik pada posisi terlentang, duduk dan berdiriuntuk mengevaluasi
keberadaan hipotensi postural.