Analisis Kinerja Bank dengan DEA
ANALISIS KINERJA BANK DENGAN DEA
Juliza Hida ya ti
Sta f Pe ng a ja r Jurusa n Te knik Ind ustri Fa kulta s Te knik USU
Abstrak: Ukuran produktivitas merupakan suatu indikator dalam menilai kemampuan bersaing dari suatu
perusahaan. Besaran ini menunjukkan seberapa jauh perusahaan tersebut dapat memanfaatkan sumber-sumber
yang terbatas (input) untuk mencapai hasil (output). Peningkatan kinerja dari suatu periode ke periode
berikutnya merupakan tahapan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga perlu dilakukan pengukuran
kinerja. Umumnya, pengukuran kinerja suatu bank dengan menggunakan rasio finansial. Namun belum dapat
menunjukkan kondisi operasional bank tersebut. Sehingga diperlukan suatu penemuan metode yang lebih baik.
Salah satu teknik yang digunakan yaitu teknik pemrograman matematika, Data Envelopment Analysis (DEA),
sebuah model program matematis nonparametrik yang digunakan untuk mengevaluasi produktivitas relatif dari
sebuah grup yang terdiri dari unit-unit pembuat keputusan (Decision Making Unit/DMU) di dalam
menggunakan input dan output yang beragam dan relatif sama, yang dalam hal ini bentuk fungsi produksinya
tidak diketahui atau tidak ditentukan.
Kata kunci: Kinerja Bank, model, Data Envelopment Analysis (DEA), produktivitas relatif, operasional.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Krisis ekonomi yang panjang mengharuskan
perusahaan untuk memiliki kemampuan bertahan di
segala bidang. Hal ini menuntut perusahaan untuk
mampu menilai kemampuan bersaingnya dan
melakukan tindakan-tindakan perbaikan yang
diperlukan berdasarkan hasil evaluasi. Salah satu
indikator utama dalam menilai kemampuan bersaing
suatu perusahaan adalah ukuran produktivitas.
Ukuran ini nantinya akan menunjukkan seberapa
jauh sebuah perusahaan dapat memanfaatkan
sumber-sumber terbatas yang dimiliki (input)
terhadap hasil (output) yang akan diperoleh. Secara
umum, sebelumnya ukuran rasio finansial selalu
menjadi titik tolak untuk mengukur kinerja suatu
bank. Namun, jika hanya memperhatikan ukuran
rasio finansial tentunya hasil yang diperoleh hanya
akan menggambarkan posisi keuangan saja serta
tidak mampu untuk menunjukkan seberapa besar
sumberdaya bank tersebut yang digunakan dalam
upaya untuk mendapatkan hasil kerja yang
bermanfaat.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam dunia perbankan kita mengetahui
bahwa begitu cepatnya perubahan dan cukup kuatnya
pengaruh lingkungan, sehingga sangat penting untuk
mengetahui, menilai, memantau, dan memperbaiki
kinerja perusahaan berdasarkan nilai terhadap
produktivitasnya. Hal tersebut dapat dicapai dengan
mengetahui tingkat produktivitas yang dihasilkan
oleh bank tersebut relatif terhadap tingkat
produktivitas bank lainnya dalam melakukan
kegiatannya pada bidang pelayanan jasa perbankan.
Berdasarkan
laporan
keuangan
yang
digunakan untuk menilai kinerja suatu bank, maka
hal tersebut tentunya belum menunjukkan sejauh
17
mana perusahaan tersebut telah menggunakan
sumberdayanya (input) dengan baik untuk
memperoleh hasil (output) yang diinginkan.
Sehingga
diperlukan
suatu
analisis
untuk
memperlihatkan
kemampuan
perusahaan
menggunakan sumberdaya tersebut. Untuk itu
digunakan Data Envelopment Analysis (DEA).
Sehingga akan diperoleh suatu target yang harus
dicapai
dalam
upaya
peningkatan
kinerja
berdasarkan nilai produktivitas tersebut.
Hal ini akan membantu pihak manajemen
bank untuk dapat melakukan perbaikan serta menata
kembali kondisi operasional agar dapat mencapai
produktivitas relatif yang lebih baik dengan merujuk
kepada bank lainnya yang menghasilkan kinerja
terbaik pada ruang lingkup kegiatan pelayanan jasa
yang sama.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian
untuk
memberikan
gambaran terhadap nilai produktivitas relatif serta
target yang harus dicapai sebagai dasar perbaikan
kinerja bank.
1.4. Batasan Masalah
Ruang lingkup permasalahan sebagai berikut:
bertujuan
untuk
Pengukuran
kinerja
membandingkan berdasarkan produktivitas
relatif dan bukan untuk mendapatkan nilai
produktivitas yang sebenarnya (absolut).
Identifikasi dilakukan terhadap beberapa
variabel input dan output yang menjadi
mendapatkan
nilai
parameter
untuk
produktivitas relatif.
Variabel-variabel input dan output yang akan
dianalisis berhubungan dengan kegiatan
pelayanan jasa perbankan.
Pendekatan pemecahan masalah menggunakan
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6 No. 2 April 2005
metode DEA dengan model CCR.
Penelitian dilakukan berdasarkan data beberapa
kantor unit salah satu kantor cabang PT Bank
Rakyat Indonesia (persero) pada tahun 2003.
1.5. Asumsi
Perubahan perbandingan terhadap input maupun
output dalam suatu kantor unit bank tidak
mempengaruhi produktivitas yang mungkin
dicapai, yaitu CRS (Constant Return to Scale).
Produktivitas relatif yang dimiliki oleh kantor
unit pada suatu kantor cabang bank bernilai
antara 0 sampai dengan 1.
Masing-masing kantor unit pada suatu kantor
cabang bank melakukan kegiatan pelayanan jasa
perbankan yang sama.
2. Dasar Teori
2.1. Pengukuran Kinerja
Keberhasilan
setiap
organisasi
bisnis
tergantung pada keberhasilan proses bisnis yang
diselaraskan dengan tujuan dan strategi organisasi
perusahaan secara keseluruhan. Untuk mencapai
tujuan yang diinginkan, perusahaan haruslah
meningkatkan kinerja dari periode ke periode
berikutnya.
Dalam suatu organisasi, kinerja merupakan
kemampuan yang dimiliki dalam menerapkan
strategi secara efektif untuk memastikan semua
tujuan yang ingin dicapai dapat diwujudkan.
Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan
sudah menjalankan aktivitasnya dengan benar dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu
dilakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja
merupakan suatu proses evaluasi terhadap kumpulan
indikator kinerja yang merupakan informasi yang
penting dan berguna bagi perusahaan. Kinerja suatu
program dapat dinyatakan dalam persentase, indeks,
rating, atau perbandingan lain yang dipantau pada
kurun waktu tetap dan dibandingkan terhadap satu
atau lebih kriteria.
Pengukuran kinerja dengan pendekatan Data
Envelopment Analysis (DEA) ini merupakan
penggunaan program matematis dalam konteks
manajemen. Biasanya program matematis digunakan
untuk mengevaluasi suatu kumpulan alternatif
tindakan yang mungkin untuk mendapatkan yang
terbaik. Dengan kata lain, program matematis
berfungsi sebagai perencana untuk membantu
manajemen. Sehingga dalam hal ini, program
matematis digunakan sebagai alat kontrol dan
evaluasi dari hasil yang telah dicapai sebelumnya,
serta sebagai alat bantu dalam merencanakan
aktivitas masa depan.
Dalam
proses
perhitungan
dilakukan
perbandingan langsung antara data-data hasil
observasi ataupun yang direncanakan, sehingga hasil
pengukuran kinerja yang kita dapat nantinya adalah
berdasarkan produktivitas relatif sesuai dengan data
observasi atau data rencana yang kita masukkan.
Pengukuran kinerja berdasarkan produktivitas
18
relatif ini digunakan karena lebih praktis. Suatu
perusahaan akan lebih tertarik untuk mengetahui
produktivitas yang dicapainya jika dibandingkan
dengan produktivitas dari perusahaan sejenis dalam
kondisi yang sama dan menghasilkan kinerja lebih
baik. Namun perlu diingat bahwa hasil dari
pengukuran kinerja ini hanya menggambarkan
tingkat kinerja dari kantor unit bank yang diamati,
bukan menjelaskan bagaimana kantor unit dapat
mencapai tingkat kinerja tersebut.
2.2. Produktivitas Relatif
Peningkatan kinerja dalam suatu organisasi
atau perusahaan dapat dicapai antara lain dengan
ukuran produktivitas. Produktivitas merupakan
ukuran yang menunjukkan seberapa jauh sebuah
perusahaan dapat memanfaatkan sumber-sumber
terbatas yang dimiliki (input) terhadap hasil (output)
yang akan diperoleh.
Ada berbagai jenis pengukuran produktivitas
yang dikenal yaitu berdasarkan ruang lingkup,
dikenal
sebagai
pengukuran
produktivitas
antarnegara, nasional, industri, dan perusahaan.
Demikian juga dari segi pendekatan , kita mengenal
pendekatan indeks, pendekatan fungsi, pendekatan
input-output, pendekatan utilitas, pendekatan servosystem, pendekatan rasio keuangan, dan lain-lain.
Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan sudah
menjalankan aktivitasnya dengan benar dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu
dilakukan pengukuran terhadap tingkat kinerja.
Istilah produktivitas dalam bidang teknik
menunjukkan rasio antara keluaran (output) suatu
sistem dan masukan (input) sistem tersebut.
Pengukuran-pengukuran dalam bidang teknik dan
fisika selalu mengasumsikan bahwa ada suatu situasi
ideal yang menyatakan kuantitas output yang
dihasilkan persis sama dengan kuantitas input yang
diberikan, sehingga rasio antara output dan input
sama dengan satu (=1).
Produktivitas dalam situasi yang ideal akan
memiliki nilai sebesar 100% (full efficient),
sedangkan produktivitas pada keadaan tidak ideal
bisa lebih kecil dari 100% (in efficient). Berdasarkan
sekumpulan data yang diperoleh, maka dapat
dilakukan
perbandingan
tingkat
kinerja
antarperusahaan. Pengukuran terhadap kinerja ini
cara
menghitung
nilai
dilakukan
dengan
produktivitas relatif masing-masing kantor unit.
Dalam proses penghitungan dilakukan perbandingan
langsung antara data-data hasil observasi ataupun
yang direncanakan, sehingga hasil yang didapat
berdasarkan produktivitas relatif sesuai dengan data
observasi atau data rencana yang kita masukkan.
Adapun hubungan antarvariabel harus didasarkan
pada sifat exclusivity and exhaustiveness yang berarti
bahwa hanya variabel input yang dapat
mempengaruhi variabel output dan hanya variabel
output yang digunakan dalam pengukuran saja yang
dipengaruhi.
Analisis Kinerja Bank dengan DEA
2.3. Data Envelopment Analysis (DEA)
Salah satu metode yang dikembangkan dalam
upaya pengukuran produktivitas perusahaan atau unit
kerja tertentu adalah Data Envelopment Analysis
(DEA). Metode ini dikembangkan pertama kali oleh
Charnes,
merupakan
metode
pengukuran
produktivitas dengan pendekatan fungsi produksi
secara nonparametrik. Sejak awal diperkenalkan,
pendekatan ini telah menjadi metode yang digunakan
dalam mengevaluasi produktivitas berbagai unit
kerja pada berbagai bidang kerja seperti perbankan,
rumah sakit, sektor industri, dan perguruan tinggi.
Metode ini juga menggunakan perbandingan
yang menggunakan data-data yang berada dalam
batas-batas terluar dari kemungkinan produksi yang
merupakan bagian dari selubung (envelopment) dari
kemungkinan produksi.
Dalam pengukuran produktivitas dengan
pendekatan DEA digunakan perbandingan langsung
antara data-data hasil observasi ataupun yang
direncanakan sehingga nilai produktivitas yang akan
diperoleh adalah relatif sesuai dengan data observasi
atau data yang direncanakan.
Berdasarkan konsep pengukuran produktivitas
relatif, Farell (1957) memperkenalkan istilah
produktivitas relatif-produktivitas suatu organisasi
diukur relatif terhadap produktivitas organisasiorganisasi yang sejenis. Alasan utamanya adalah
kesulitan dalam menentukan hubungan antarvariabel
secara pasti. Sehingga dengan cara ini profil ideal itu
tidak ditentukan sendiri oleh organisasi yang
bersangkutan tetapi merujuk kepada organisasiorganisasi yang menghasilkan kinerja terbaik (the
best practice organisation).
Dalam metode ini produk atau organisasi yang
akan diukur produktivitasnya ini disebut sebagai
DMU (Decision Making Unit). Metode ini berdasar
pada rumus produktivitas yaitu perbandingan antara
output dan input yang masing-masing input dan
output tersebut memiliki bobot.
Produktivitas dari setiap unit diukur dengan
membandingkan input dan output yang digunakan
dengan sebuah titik yang terdapat pada garis yang
disebut dengan garis frontir efisien (efficient
frontier). Garis tersebut akan mengelilingi atau
menutupi (envelop) data dari organisasi yang
bersangkutan. Garis frontir efisien ini diperoleh dari
unit yang full efficient. Beberapa unit yang berbeda
pada garis ini dianggap memiliki nilai produktivitas
sama dengan satu (=1), sedangkan unit yang berada
di bawah garis frontir efisien memiliki nilai
produktivitas lebih kecil dari satu (
Juliza Hida ya ti
Sta f Pe ng a ja r Jurusa n Te knik Ind ustri Fa kulta s Te knik USU
Abstrak: Ukuran produktivitas merupakan suatu indikator dalam menilai kemampuan bersaing dari suatu
perusahaan. Besaran ini menunjukkan seberapa jauh perusahaan tersebut dapat memanfaatkan sumber-sumber
yang terbatas (input) untuk mencapai hasil (output). Peningkatan kinerja dari suatu periode ke periode
berikutnya merupakan tahapan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga perlu dilakukan pengukuran
kinerja. Umumnya, pengukuran kinerja suatu bank dengan menggunakan rasio finansial. Namun belum dapat
menunjukkan kondisi operasional bank tersebut. Sehingga diperlukan suatu penemuan metode yang lebih baik.
Salah satu teknik yang digunakan yaitu teknik pemrograman matematika, Data Envelopment Analysis (DEA),
sebuah model program matematis nonparametrik yang digunakan untuk mengevaluasi produktivitas relatif dari
sebuah grup yang terdiri dari unit-unit pembuat keputusan (Decision Making Unit/DMU) di dalam
menggunakan input dan output yang beragam dan relatif sama, yang dalam hal ini bentuk fungsi produksinya
tidak diketahui atau tidak ditentukan.
Kata kunci: Kinerja Bank, model, Data Envelopment Analysis (DEA), produktivitas relatif, operasional.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Krisis ekonomi yang panjang mengharuskan
perusahaan untuk memiliki kemampuan bertahan di
segala bidang. Hal ini menuntut perusahaan untuk
mampu menilai kemampuan bersaingnya dan
melakukan tindakan-tindakan perbaikan yang
diperlukan berdasarkan hasil evaluasi. Salah satu
indikator utama dalam menilai kemampuan bersaing
suatu perusahaan adalah ukuran produktivitas.
Ukuran ini nantinya akan menunjukkan seberapa
jauh sebuah perusahaan dapat memanfaatkan
sumber-sumber terbatas yang dimiliki (input)
terhadap hasil (output) yang akan diperoleh. Secara
umum, sebelumnya ukuran rasio finansial selalu
menjadi titik tolak untuk mengukur kinerja suatu
bank. Namun, jika hanya memperhatikan ukuran
rasio finansial tentunya hasil yang diperoleh hanya
akan menggambarkan posisi keuangan saja serta
tidak mampu untuk menunjukkan seberapa besar
sumberdaya bank tersebut yang digunakan dalam
upaya untuk mendapatkan hasil kerja yang
bermanfaat.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam dunia perbankan kita mengetahui
bahwa begitu cepatnya perubahan dan cukup kuatnya
pengaruh lingkungan, sehingga sangat penting untuk
mengetahui, menilai, memantau, dan memperbaiki
kinerja perusahaan berdasarkan nilai terhadap
produktivitasnya. Hal tersebut dapat dicapai dengan
mengetahui tingkat produktivitas yang dihasilkan
oleh bank tersebut relatif terhadap tingkat
produktivitas bank lainnya dalam melakukan
kegiatannya pada bidang pelayanan jasa perbankan.
Berdasarkan
laporan
keuangan
yang
digunakan untuk menilai kinerja suatu bank, maka
hal tersebut tentunya belum menunjukkan sejauh
17
mana perusahaan tersebut telah menggunakan
sumberdayanya (input) dengan baik untuk
memperoleh hasil (output) yang diinginkan.
Sehingga
diperlukan
suatu
analisis
untuk
memperlihatkan
kemampuan
perusahaan
menggunakan sumberdaya tersebut. Untuk itu
digunakan Data Envelopment Analysis (DEA).
Sehingga akan diperoleh suatu target yang harus
dicapai
dalam
upaya
peningkatan
kinerja
berdasarkan nilai produktivitas tersebut.
Hal ini akan membantu pihak manajemen
bank untuk dapat melakukan perbaikan serta menata
kembali kondisi operasional agar dapat mencapai
produktivitas relatif yang lebih baik dengan merujuk
kepada bank lainnya yang menghasilkan kinerja
terbaik pada ruang lingkup kegiatan pelayanan jasa
yang sama.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian
untuk
memberikan
gambaran terhadap nilai produktivitas relatif serta
target yang harus dicapai sebagai dasar perbaikan
kinerja bank.
1.4. Batasan Masalah
Ruang lingkup permasalahan sebagai berikut:
bertujuan
untuk
Pengukuran
kinerja
membandingkan berdasarkan produktivitas
relatif dan bukan untuk mendapatkan nilai
produktivitas yang sebenarnya (absolut).
Identifikasi dilakukan terhadap beberapa
variabel input dan output yang menjadi
mendapatkan
nilai
parameter
untuk
produktivitas relatif.
Variabel-variabel input dan output yang akan
dianalisis berhubungan dengan kegiatan
pelayanan jasa perbankan.
Pendekatan pemecahan masalah menggunakan
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6 No. 2 April 2005
metode DEA dengan model CCR.
Penelitian dilakukan berdasarkan data beberapa
kantor unit salah satu kantor cabang PT Bank
Rakyat Indonesia (persero) pada tahun 2003.
1.5. Asumsi
Perubahan perbandingan terhadap input maupun
output dalam suatu kantor unit bank tidak
mempengaruhi produktivitas yang mungkin
dicapai, yaitu CRS (Constant Return to Scale).
Produktivitas relatif yang dimiliki oleh kantor
unit pada suatu kantor cabang bank bernilai
antara 0 sampai dengan 1.
Masing-masing kantor unit pada suatu kantor
cabang bank melakukan kegiatan pelayanan jasa
perbankan yang sama.
2. Dasar Teori
2.1. Pengukuran Kinerja
Keberhasilan
setiap
organisasi
bisnis
tergantung pada keberhasilan proses bisnis yang
diselaraskan dengan tujuan dan strategi organisasi
perusahaan secara keseluruhan. Untuk mencapai
tujuan yang diinginkan, perusahaan haruslah
meningkatkan kinerja dari periode ke periode
berikutnya.
Dalam suatu organisasi, kinerja merupakan
kemampuan yang dimiliki dalam menerapkan
strategi secara efektif untuk memastikan semua
tujuan yang ingin dicapai dapat diwujudkan.
Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan
sudah menjalankan aktivitasnya dengan benar dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu
dilakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja
merupakan suatu proses evaluasi terhadap kumpulan
indikator kinerja yang merupakan informasi yang
penting dan berguna bagi perusahaan. Kinerja suatu
program dapat dinyatakan dalam persentase, indeks,
rating, atau perbandingan lain yang dipantau pada
kurun waktu tetap dan dibandingkan terhadap satu
atau lebih kriteria.
Pengukuran kinerja dengan pendekatan Data
Envelopment Analysis (DEA) ini merupakan
penggunaan program matematis dalam konteks
manajemen. Biasanya program matematis digunakan
untuk mengevaluasi suatu kumpulan alternatif
tindakan yang mungkin untuk mendapatkan yang
terbaik. Dengan kata lain, program matematis
berfungsi sebagai perencana untuk membantu
manajemen. Sehingga dalam hal ini, program
matematis digunakan sebagai alat kontrol dan
evaluasi dari hasil yang telah dicapai sebelumnya,
serta sebagai alat bantu dalam merencanakan
aktivitas masa depan.
Dalam
proses
perhitungan
dilakukan
perbandingan langsung antara data-data hasil
observasi ataupun yang direncanakan, sehingga hasil
pengukuran kinerja yang kita dapat nantinya adalah
berdasarkan produktivitas relatif sesuai dengan data
observasi atau data rencana yang kita masukkan.
Pengukuran kinerja berdasarkan produktivitas
18
relatif ini digunakan karena lebih praktis. Suatu
perusahaan akan lebih tertarik untuk mengetahui
produktivitas yang dicapainya jika dibandingkan
dengan produktivitas dari perusahaan sejenis dalam
kondisi yang sama dan menghasilkan kinerja lebih
baik. Namun perlu diingat bahwa hasil dari
pengukuran kinerja ini hanya menggambarkan
tingkat kinerja dari kantor unit bank yang diamati,
bukan menjelaskan bagaimana kantor unit dapat
mencapai tingkat kinerja tersebut.
2.2. Produktivitas Relatif
Peningkatan kinerja dalam suatu organisasi
atau perusahaan dapat dicapai antara lain dengan
ukuran produktivitas. Produktivitas merupakan
ukuran yang menunjukkan seberapa jauh sebuah
perusahaan dapat memanfaatkan sumber-sumber
terbatas yang dimiliki (input) terhadap hasil (output)
yang akan diperoleh.
Ada berbagai jenis pengukuran produktivitas
yang dikenal yaitu berdasarkan ruang lingkup,
dikenal
sebagai
pengukuran
produktivitas
antarnegara, nasional, industri, dan perusahaan.
Demikian juga dari segi pendekatan , kita mengenal
pendekatan indeks, pendekatan fungsi, pendekatan
input-output, pendekatan utilitas, pendekatan servosystem, pendekatan rasio keuangan, dan lain-lain.
Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan sudah
menjalankan aktivitasnya dengan benar dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu
dilakukan pengukuran terhadap tingkat kinerja.
Istilah produktivitas dalam bidang teknik
menunjukkan rasio antara keluaran (output) suatu
sistem dan masukan (input) sistem tersebut.
Pengukuran-pengukuran dalam bidang teknik dan
fisika selalu mengasumsikan bahwa ada suatu situasi
ideal yang menyatakan kuantitas output yang
dihasilkan persis sama dengan kuantitas input yang
diberikan, sehingga rasio antara output dan input
sama dengan satu (=1).
Produktivitas dalam situasi yang ideal akan
memiliki nilai sebesar 100% (full efficient),
sedangkan produktivitas pada keadaan tidak ideal
bisa lebih kecil dari 100% (in efficient). Berdasarkan
sekumpulan data yang diperoleh, maka dapat
dilakukan
perbandingan
tingkat
kinerja
antarperusahaan. Pengukuran terhadap kinerja ini
cara
menghitung
nilai
dilakukan
dengan
produktivitas relatif masing-masing kantor unit.
Dalam proses penghitungan dilakukan perbandingan
langsung antara data-data hasil observasi ataupun
yang direncanakan, sehingga hasil yang didapat
berdasarkan produktivitas relatif sesuai dengan data
observasi atau data rencana yang kita masukkan.
Adapun hubungan antarvariabel harus didasarkan
pada sifat exclusivity and exhaustiveness yang berarti
bahwa hanya variabel input yang dapat
mempengaruhi variabel output dan hanya variabel
output yang digunakan dalam pengukuran saja yang
dipengaruhi.
Analisis Kinerja Bank dengan DEA
2.3. Data Envelopment Analysis (DEA)
Salah satu metode yang dikembangkan dalam
upaya pengukuran produktivitas perusahaan atau unit
kerja tertentu adalah Data Envelopment Analysis
(DEA). Metode ini dikembangkan pertama kali oleh
Charnes,
merupakan
metode
pengukuran
produktivitas dengan pendekatan fungsi produksi
secara nonparametrik. Sejak awal diperkenalkan,
pendekatan ini telah menjadi metode yang digunakan
dalam mengevaluasi produktivitas berbagai unit
kerja pada berbagai bidang kerja seperti perbankan,
rumah sakit, sektor industri, dan perguruan tinggi.
Metode ini juga menggunakan perbandingan
yang menggunakan data-data yang berada dalam
batas-batas terluar dari kemungkinan produksi yang
merupakan bagian dari selubung (envelopment) dari
kemungkinan produksi.
Dalam pengukuran produktivitas dengan
pendekatan DEA digunakan perbandingan langsung
antara data-data hasil observasi ataupun yang
direncanakan sehingga nilai produktivitas yang akan
diperoleh adalah relatif sesuai dengan data observasi
atau data yang direncanakan.
Berdasarkan konsep pengukuran produktivitas
relatif, Farell (1957) memperkenalkan istilah
produktivitas relatif-produktivitas suatu organisasi
diukur relatif terhadap produktivitas organisasiorganisasi yang sejenis. Alasan utamanya adalah
kesulitan dalam menentukan hubungan antarvariabel
secara pasti. Sehingga dengan cara ini profil ideal itu
tidak ditentukan sendiri oleh organisasi yang
bersangkutan tetapi merujuk kepada organisasiorganisasi yang menghasilkan kinerja terbaik (the
best practice organisation).
Dalam metode ini produk atau organisasi yang
akan diukur produktivitasnya ini disebut sebagai
DMU (Decision Making Unit). Metode ini berdasar
pada rumus produktivitas yaitu perbandingan antara
output dan input yang masing-masing input dan
output tersebut memiliki bobot.
Produktivitas dari setiap unit diukur dengan
membandingkan input dan output yang digunakan
dengan sebuah titik yang terdapat pada garis yang
disebut dengan garis frontir efisien (efficient
frontier). Garis tersebut akan mengelilingi atau
menutupi (envelop) data dari organisasi yang
bersangkutan. Garis frontir efisien ini diperoleh dari
unit yang full efficient. Beberapa unit yang berbeda
pada garis ini dianggap memiliki nilai produktivitas
sama dengan satu (=1), sedangkan unit yang berada
di bawah garis frontir efisien memiliki nilai
produktivitas lebih kecil dari satu (