s sej 0605677 chapter1(1)

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak asasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula pada negara berkembang. Menurut Pandit (2002: 26) Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang. Melalui Industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah, sebagaimana diketahui bahwa sektor pariwisata di Indonesia masih menduduki peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional sekaligus merupakan salah satu faktor yang sangat strategis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan devisa negara.

Indonesia merupakan negara yang dilalui garis khatulistiwa. Daerah sekitar garis khatulistiwa memiliki iklim yang tropis dan memiliki pemandangan alam yang indah dan menarik. Hal ini merupakan salah satu yang menyebabkan banyaknya wisatawan nusantara dan mancanegara menikmati pariwisata di Indonesia, selain itu Indonesia juga memiliki berbagai macam budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Kekayaan tersebut merupakan


(2)

potensi yang dapat dijadikan daya tarik pariwisata untuk wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Jawa Barat adalah salah satu destinasi wisata yang banyak diminati oleh wistawan nusantara dan mancanegara, karena memiliki banyak potensi wisata didalamnya. Lingkungan alamnya yang indah, pegunungan yang alami, kebudayaannya yang menarik, masyarakatnya yang ramah, dan berbagai potensi lainnya dapat memberikan prospek yang bagus apabila terus dkembangkan sebagai destinasi wisata unggulan. Pengembangan kepariwisataan yang berkelanjutan dan dikelola dengan baik akan banyak mendatangkan pemasukan devisa negara dan pendapatan daerah, penyedian lapangan pekerjaan, memajukan perekonomian, dan lain sebagainya, sehingga potensi yang ada harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Perkembangan kawasan wisata secara perlahan-lahan dapat mengubah kehidupan sosial yang ada di masyarakat. Misalnya norma, nilai-nilai, cara berperilaku dan cara bersikap. Kawasan wisata mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang beragam seperti kegiatan berdagang, menjadi karyawan di suatu tempat wisata, tukang parkir, tukang kebun, dsb. Hal ini menjadikan besarnya kesempatan yang diberikan kepada masyarakat untuk memanfaatkan peluang kerja yang diberikan. Salah satu tempat wisata yang ada di Indonesia, khususnya di Jawa Barat adalah kawasan wisata Sari Ater Resort yang berlokasi di wilayah PTPN VIII Perkebunan Teh Ciater (PERSERO) Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Adapun masyarakat yang tinggal di Kecamatan


(3)

Ciater memiliki mata pencaharian pekerjaan yang beragam seperti pedagang, petani, bekerja di kantor-kantor pemerintah, wiraswasta dan sebagainya.

Pada awalnya kawasan yang terletak di kaki Gunung Tangkuban Perahu ini masih berupa areal hutan, setelah mengalami beberapa perkembangan akhirnya areal hutan tersebut berubah menjadi kawasan wisata. Sari Ater Resort menjadi suatu objek wisata unggulan dikarenakan potensi yang ada yaitu sumber air panas alami yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit serta dapat menyehatkan tubuh. Sari Ater Resort memiliki beberapa pesona lainnya, yaitu dengan ditambahnya hamparan hijau daun teh yang luas dan sejuknya udara pegunungan, sehingga Sari Ater Resort menjadi suatu kawasan wisata yang menarik bukan hanya terhadap wisatawan nusantara akan tetapi juga terhadap wisatawan mancanegara. Sari Ater Resort sampai pada tahun 2008 masih dalam tahap pengembangan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan perekonomian pemerintah maupun masyarakat daerah.

Perkembangan kawasan wisata Sari Ater Resort pertama kali dilakukan pada tahun 1968 oleh Pemda Kabupaten Subang melalui PU Kabupaten bekerja sama dengan Dispenda perlahan-lahan mulai menggarap kawasan Ciater sebagai objek wisata. Pada tahun 1972 PPN Dwikora IV (sekarang PTPN VIII Ciater) mengembangkan objek wisata Sari Ater Resort dengan melakukan pembangunan sarana dan prasarana. Pada tanggal 20 Maret 1974 Pemda TK II Kabupaten Subang menyerahkan pengelolaan objek wisata Sari Ater kepada PT. Sari Ater. Pada tanggal 24 Oktober 1994 dilakukan Restrukturisasi Organisasi dan


(4)

ditetapkan seorang General Manager untuk memimpin objek wisata Sari Ater dengan nama Sari Ater Hot Spring Resort.

Adanya kawasan wisata Sari Ater Resort mendorong pertumbuhan tingkat kesejahteraan penduduk yang dahulu sebagian besar bermata pencaharian sebagai buruh pemetik teh dan buruh tani kini banyak beralih pada jenis pekerjaan yang lain. Hal ini dikarenakan kawasan wisata Sari Ater Resort memberikan banyak peluang kerja yang menjajikan bagi masyarakat setempat. Di dalam pengembangan usaha objek wisata Sari Ater Resort telah banyak memberikan kontribusi yang positif terhadap pengembangan ekonomi dan sosial penduduk sekitarnya, dalam hal itu akan terus dilakukan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan lingkungan sekitar perusahaan. Perusahaan sangat menyadari sekali keterkaitan antara perusahaan dengan lingkungan dimana perusahaan berada, baik itu secara sosial kemasyarakatan maupun alam sekitarnya sebagai penyangga kelestarian lingkungan.

Kawasan objek wisata Sari Ater Resort telah mengalami peningkatan pada setiap tahunnya, yang menjadikan kawasan Sari Ater menjadi pusat perekonomian penduduk. Peningkatan pendapatan penduduk yang menjalankan roda perekonomiannya tampak meningkat yang terlihat dari banyaknya pengunjung yang berdatangan ke kawasan wisata Sari Ater Resort tersebut, sehingga jelas memberikan pengaruh bagi kehidupan penduduk yang ada di sekitar kawasan wisata Sari Ater Resort terutama dalam bidang ekonomi. Salah satu jenis pekerjaan yang diminati oleh penduduk sekitar kawasan wisata Sari Ater Resort adalah berdagang, karena jenis pekerjaan ini tidak memerlukan keahlian yang


(5)

spesifik, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja baik yang tidak berpendidikan maupun yang berpendidikan yang menjadikan jenis pekerjaan ini banyak diminati oleh penduduk. Jenis dagangan yang dijualpun beragam seperti makanan dan minuman, berbagai macam kerajinan cendramata, sayuran dan buah-buahan.

Tingginya aktivitas perekonomian di kawasan wisata Sari Ater Resort ini telah menjadikan sebagian besar penduduk sangat bergantung sekali perekonomiannya di kawasan wisata Sari Ater Resort seperti membuka tempat-tempat penginapan, villa, rumah makan, dan sebagainya. Dari tahun 1994 sampai tahun 2008, adanya kawasan wisata Sari Ater Resort telah meningkatkan kehidupan perekonomian penduduk yang berdampak pula terhadap peningkatan pendidikan dan status sosial penduduk.

Dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 yang berisikan tentang peraturan kepariwisataan yang di salah satu pasalnya disebutkan untuk selalu mengikutsertakan penduduk sekitar di dalam kegiatan kepariwisataan, baik dalam bentuk membuat cendramata dan mempromosikan budaya yang harus merupakan khas penduduk setempat menjadikan terbukanya kesempatan bagi penduduk untuk memanfaatkan peluang yang diberikan untuk dapat memperbaiki kehidupan perekonomian penduduk yang tinggal di sekitar kawasan objek wisata Sari Ater Resort. Adanya Peraturan Pemerintah tersebut membuat penduduk untuk mampu memanfaatkan peraturan pemerintah tersebut, guna memberikan dampak positif bagi penduduk, sampai pada tahun 2008 hal ini telah berjalan dengan baik, terbukti dengan dilibatkannya penduduk setempat di dalam pengelolaan kawasan wisata Sari Ater Resort dan juga dibukanya lapangan


(6)

pekerjaan yang luas bagi penduduk. Dampak lainnya yaitu terjadinya perubahan sosial di penduduk dimana terjadinya peningkatan dari segi tingkat pendidikan, norma, nilai-nilai, cara berperilaku dan cara bersikap. Perubahan sosial tersebut berjalan lurus mengikuti tingkat perekonomian penduduk yang meningkat.

Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti merasa tertarik melakukan penelitian untuk melihat lebih jauh dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul “Perkembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)”. Alasan pemilihan judul tersebut karena pertama, permasalahan yang dikaji bersifat lokal, sedangkan selama ini penulisan sejarah lokal masih kurang. Hal ini terjadi karena peneliti sejarah terkadang mengalami kesulitan mendapatkan sumber dan menganggap bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi pada lokasi, desa atau kota kecil pada umumnya tidak mempunyai dampak yang luas sehingga dianggap tidak penting karena tidak mempunyai dampak nasional atau representative bagi perkembangan nasional (Kartodirdjo, 1992: 72-74).

Kedua, belum adanya penulisan tentang perkembangan kepariwisataan di

kabupaten Subang dalam kurun waktu 1994 – 2008. Ketiga, peneliti merasa tertarik akan penulisan sejarah pariwisata dimana dapat memberikan perubahan-perubahan terhadap suatu wilayah khususnya di kabupaten Subang, selain itu juga pada kurun waktu 1994 dilakukan restrukturisasi organisasi dan ditetapkan seorang General Manager untuk memimpin hotel dan objek wisata Sari Ater dengan nama Sari Ater Hot Spring Resort dan mengalami kemajuan yang pesat


(7)

dilihat dari perluasan area wisata, penambahan objek wisata dan bertambah pesatnya wisatawan asing maupun domestik.

1.2. Rumusan dan Pembatasan Masalah

Masalah utama yang dikaji dalam Skripsi ini adalah “Bagaimana Perkembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)”. Berdasarkan rumusan tersebut maka dapat dijabarkan kedalam beberapa pertanyaan, yaitu :

1. Bagaimana kondisi lingkungan geografis dan demografis kawasan Ciater sebelum dibuka menjadi kawasan wisata?

2. Bagaimana pertumbuhan Ciater sebagai kawasan wisata tahun 1994 - 2008?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan manajemen Sari Ater Resort dan penduduk dalam membenahi lingkungan sekitar?

4. Bagaimana kehidupan sosial-ekonomi penduduk dengan berkembangnya kawasan wisata Sari Ater Resort tahun 1994-2008?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini akan mencoba mengkaji mengenai “Bagaimana

Perkembangan kawasan wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya terhadap kehidupan sosial-ekonomi penduduk sekitar (1994-2008)”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :


(8)

1. Mendeskripsikan gambaran umum mengenai kondisi lingkungan penduduk Desa Ciater Kecamatan Ciater dari kondisi geografis, mata pencaharian penduduk, tingkat pendidikan serta jumlah penduduk.

2. Mendeskripsikan gambaran umum objek wisata Sari Ater Resort dari awal perkembangan sampai dengan pada tahun 2008 serta perubahan apa saja yang di alami objek wisata Sari Ater Resort.

3. Mengidentifikasi bagaimana upaya yang dilakukan manajemen Sari Ater Resort dan penduduk dalam menata lingkungan sekitar kawasan wisata. 4. Membuktikan dampak dari adanya objek wisata Sari Ater terhandap

kondisi sosial-ekonomi penduduk. Dampak tersebut meliputi perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat yakni tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan masyarakat sekitar kawasan objek wisata Sari Ater Resort.

1.4. Metode dan Teknik Penelitian Metode Penelitian

Untuk mengkaji pembahasan ini, peneliti menggunakan beberapa metode penelitian sejarah yaitu suatu metode penelitian untuk memperoleh gambaran rekonstruksi imajinatif mengenai peristiwa sejarah pada masa lampau secara kritis dan analitis berdasarkan bukti-bukti serta data peninggalan masa lampau yang disebut sumber sejarah (Ismaun, 2005:34). Menurut Gottschalk (1985: 32) dalam bukunya Mengerti Sejarah dikemukakan bahwa metode historis merupakan


(9)

proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Terdapat empat tahap metode sejarah yakni sebagai berikut:

a) Heuristik, merupakan upaya mencari dan mengumpulkan

sumber-sumber yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Proses mencari sumber-sumber ini, peneliti mendatangi berbagai perpustakaan, seperti perpustakaan UPI, Perpustakaan Fakultas Sastra UNPAD, Perpustakaan UIN Sunan Gunung Jati Bandung. Peneliti pun mencari buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, seperti membeli buku-buku di Gramedia, Gunung Agung, Dewi Sartika serta pameran buku dan mencari sumber-sumber melalui internet.

b) Kritik, yaitu dengan melakukan penelitian terhadap sumber-sumber

sejarah, baik isi maupun bentuknya (internal dan eksternal). Kritik internal dilakukan oleh peneliti untuk melihat layak tidaknya isi dari sumber-sumber yang telah diperoleh tersebut untuk selanjutnya dijadikan bahan penelitian dan penulisan. Kritik eksternal dilakukan oleh peneliti untuk melihat bentuk dari sumber tersebut. Di dalam tahap ini, peneliti berusaha melakukan penelitian terhadap sumber-sumber yang berkaitan dengan topik penelitian ini.

c) Interpretasi, dalam hal ini peneliti memberikan penafsiran terhadap

sumber-sumber yang telah dikumpulkan selama penelitian berlangsung. Kegiatan penafsiran ini dilakukan dengan jalan menafsirkan fakta dan data dengan konsep-konsep dan teori-teori yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Peneliti juga melakukan pemberian makna terhadap fakta dan


(10)

data yang kemudian disusun, ditafsirkan dan dihubungkan satu sama lain. Fakta dan data yang telah diseleksi dan ditafsirkan selanjutnya dijadikan pokok pikiran sebagai kerangka dasar penyusunan penelitian ini.

d) Historiografi, merupakan langkah terakhir dalam penelitian skripsi ini.

Peneliti dalam hal ini, menyajikan hasil temuan pada tiga tahap yang dilakukan sebelumnya dengan cara menyusunnya dalam suatu tulisan yang jelas dalam bahasa yang sederhana dan menggunakan tata bahasa penulisan yang baik dan benar.

Teknik Penelitian

Dalam upaya mengumpulkan data informasi mengenai penulisan skripsi ini, dilakukan beberapa teknik penelitian sebagai berikut:

1. Studi kepustakaan (study literature), yaitu dengan meneliti dan mempelajari sumber-sumber tertulis, baik berupa buku-buku, arsip-arsip, majalah, artikel, dan jurnal atau juga dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan yang dikaji.

2. Teknik wawancara, adalah metode memperoleh data yang diperlukan mengenai permasalahan dalam penelitian dengan melakukan proses tanya jawab terhadap narasumber yang menjadi saksi mata dan mengalami langsung kajadian atau peristiwa pada waktu itu. Di dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan para pengurus Sari Ater Resort dan Masyarakat sekitar kawasan objek wisata Sari Ater mengenai perkembangan kawasan objek wisata Sari Ater Resort.


(11)

1.5. Sistematika Penulisan

Penulisan dalam skripsi ini tersusun menurut sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, diuraikan beberapa pokok pikiran yang berkaitan dengan latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan tentang penjabaran mengenai literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti tentang “Perkembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)”.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas langkah-langkah, metode dan teknik penelitian yang penulis gunakan dalam mencari sumber-sumber, cara pengolahan sumber, serta analisis dan cara penulisannya. Metode yang digunakan terutama adalah metode historis. Penelitian historis (historical research) merupakan suatu usaha untuk menggali fakta-fakta, dan menyusun kesimpulan dari peristiwa-peristiwa masa lampau. Didukung oleh langkah-langkah penelitian yang mengacu pada proses metodologi penelitian dalam penelitian sejarah.

BAB IV Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Wisata Sari Ater Resort Desa Ciater di Kecamatan Ciater-Subang (1994-2008).

Bab ini merupakan deskripsi dari hasil penelitian sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian yang terdapat dalam rumusan masalah. Pada bab


(12)

ini dijelaskan mengenai bagaimana Perkembangan kawasan wisata Sari Ater Resort di Desa Ciater Kecamatan Ciater Kabupaten Subang tahun 1994-2008 dan Dampaknya terhadap kondisi sosial-ekonomi penduduk. Di dalam sub bab pertama di bahas mengenai bagaimana kondisi lingkungan geografis di wilayah Desa Ciater sebelum dibukanya kawasan wisata. Di dalam sub ke dua dibahas mengenai bagaimana pertumbuhan Desa Ciater sebagai kawasan wisata tahun 1994 - 2008. Selanjutnya pada sub bab ke tiga di bahas mengenai bagimana kehidupan sosial-ekonomi penduduk setelah Desa Ciater berkembang menjadi kawasan wisata.

BAB V KESIMPULAN & REKOMENDASI

Bab ini mengemukakan kesimpulan yang merupakan jawaban dan analisis peneliti secara keseluruhan terhadap hasil-hasil penelitian yang sudah dideskripsikan pada bab-bab sebelumnya. Hasil temuan akhir ini merupakan pandangan, interpretasi dan rekomendasi peneliti tentang inti pembahasan penulisan.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini dituliskan sumber-sumber tertulis, maupun sumber yang tercetak. Sumber-sumber tersebut bisa berupa buku, surat kabar, jurnal, dan lain sebagainya, selain itu ada juga sumber internet sebagai sumber pelengkap dan penunjang.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Pada bagian ini berisi semua dokumen dan dokumentasi berupa foto-foto yang digunakan dalam penelitian ini. Bagian yang terakhir yaitu riwayat hidup,


(13)

pada bagian ini peneliti menjabarkan mengenai riwayat hidupnya secara singkat dan jelas.


(1)

1. Mendeskripsikan gambaran umum mengenai kondisi lingkungan penduduk Desa Ciater Kecamatan Ciater dari kondisi geografis, mata pencaharian penduduk, tingkat pendidikan serta jumlah penduduk.

2. Mendeskripsikan gambaran umum objek wisata Sari Ater Resort dari awal perkembangan sampai dengan pada tahun 2008 serta perubahan apa saja yang di alami objek wisata Sari Ater Resort.

3. Mengidentifikasi bagaimana upaya yang dilakukan manajemen Sari Ater Resort dan penduduk dalam menata lingkungan sekitar kawasan wisata. 4. Membuktikan dampak dari adanya objek wisata Sari Ater terhandap

kondisi sosial-ekonomi penduduk. Dampak tersebut meliputi perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat yakni tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan masyarakat sekitar kawasan objek wisata Sari Ater Resort.

1.4. Metode dan Teknik Penelitian Metode Penelitian

Untuk mengkaji pembahasan ini, peneliti menggunakan beberapa metode penelitian sejarah yaitu suatu metode penelitian untuk memperoleh gambaran rekonstruksi imajinatif mengenai peristiwa sejarah pada masa lampau secara kritis dan analitis berdasarkan bukti-bukti serta data peninggalan masa lampau yang disebut sumber sejarah (Ismaun, 2005:34). Menurut Gottschalk (1985: 32) dalam bukunya Mengerti Sejarah dikemukakan bahwa metode historis merupakan


(2)

proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Terdapat empat tahap metode sejarah yakni sebagai berikut:

a) Heuristik, merupakan upaya mencari dan mengumpulkan

sumber-sumber yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Proses mencari sumber-sumber ini, peneliti mendatangi berbagai perpustakaan, seperti perpustakaan UPI, Perpustakaan Fakultas Sastra UNPAD, Perpustakaan UIN Sunan Gunung Jati Bandung. Peneliti pun mencari buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, seperti membeli buku-buku di Gramedia, Gunung Agung, Dewi Sartika serta pameran buku dan mencari sumber-sumber melalui internet.

b) Kritik, yaitu dengan melakukan penelitian terhadap sumber-sumber

sejarah, baik isi maupun bentuknya (internal dan eksternal). Kritik internal dilakukan oleh peneliti untuk melihat layak tidaknya isi dari sumber-sumber yang telah diperoleh tersebut untuk selanjutnya dijadikan bahan penelitian dan penulisan. Kritik eksternal dilakukan oleh peneliti untuk melihat bentuk dari sumber tersebut. Di dalam tahap ini, peneliti berusaha melakukan penelitian terhadap sumber-sumber yang berkaitan dengan topik penelitian ini.

c) Interpretasi, dalam hal ini peneliti memberikan penafsiran terhadap

sumber-sumber yang telah dikumpulkan selama penelitian berlangsung. Kegiatan penafsiran ini dilakukan dengan jalan menafsirkan fakta dan data dengan konsep-konsep dan teori-teori yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Peneliti juga melakukan pemberian makna terhadap fakta dan


(3)

data yang kemudian disusun, ditafsirkan dan dihubungkan satu sama lain. Fakta dan data yang telah diseleksi dan ditafsirkan selanjutnya dijadikan pokok pikiran sebagai kerangka dasar penyusunan penelitian ini.

d) Historiografi, merupakan langkah terakhir dalam penelitian skripsi ini.

Peneliti dalam hal ini, menyajikan hasil temuan pada tiga tahap yang dilakukan sebelumnya dengan cara menyusunnya dalam suatu tulisan yang jelas dalam bahasa yang sederhana dan menggunakan tata bahasa penulisan yang baik dan benar.

Teknik Penelitian

Dalam upaya mengumpulkan data informasi mengenai penulisan skripsi ini, dilakukan beberapa teknik penelitian sebagai berikut:

1. Studi kepustakaan (study literature), yaitu dengan meneliti dan mempelajari sumber-sumber tertulis, baik berupa buku-buku, arsip-arsip, majalah, artikel, dan jurnal atau juga dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan yang dikaji.

2. Teknik wawancara, adalah metode memperoleh data yang diperlukan mengenai permasalahan dalam penelitian dengan melakukan proses tanya jawab terhadap narasumber yang menjadi saksi mata dan mengalami langsung kajadian atau peristiwa pada waktu itu. Di dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan para pengurus Sari Ater Resort dan Masyarakat sekitar kawasan objek wisata Sari Ater mengenai perkembangan kawasan objek wisata Sari Ater Resort.


(4)

1.5. Sistematika Penulisan

Penulisan dalam skripsi ini tersusun menurut sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, diuraikan beberapa pokok pikiran yang berkaitan dengan latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan tentang penjabaran mengenai literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti tentang “Perkembangan Kawasan Wisata Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-2008)”.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas langkah-langkah, metode dan teknik penelitian yang penulis gunakan dalam mencari sumber-sumber, cara pengolahan sumber, serta analisis dan cara penulisannya. Metode yang digunakan terutama adalah metode historis. Penelitian historis (historical research) merupakan suatu usaha untuk menggali fakta-fakta, dan menyusun kesimpulan dari peristiwa-peristiwa masa lampau. Didukung oleh langkah-langkah penelitian yang mengacu pada proses metodologi penelitian dalam penelitian sejarah.

BAB IV Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Wisata Sari Ater Resort Desa Ciater di Kecamatan Ciater-Subang (1994-2008).

Bab ini merupakan deskripsi dari hasil penelitian sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian yang terdapat dalam rumusan masalah. Pada bab


(5)

ini dijelaskan mengenai bagaimana Perkembangan kawasan wisata Sari Ater Resort di Desa Ciater Kecamatan Ciater Kabupaten Subang tahun 1994-2008 dan Dampaknya terhadap kondisi sosial-ekonomi penduduk. Di dalam sub bab pertama di bahas mengenai bagaimana kondisi lingkungan geografis di wilayah Desa Ciater sebelum dibukanya kawasan wisata. Di dalam sub ke dua dibahas mengenai bagaimana pertumbuhan Desa Ciater sebagai kawasan wisata tahun 1994 - 2008. Selanjutnya pada sub bab ke tiga di bahas mengenai bagimana kehidupan sosial-ekonomi penduduk setelah Desa Ciater berkembang menjadi kawasan wisata.

BAB V KESIMPULAN & REKOMENDASI

Bab ini mengemukakan kesimpulan yang merupakan jawaban dan analisis peneliti secara keseluruhan terhadap hasil-hasil penelitian yang sudah dideskripsikan pada bab-bab sebelumnya. Hasil temuan akhir ini merupakan pandangan, interpretasi dan rekomendasi peneliti tentang inti pembahasan penulisan.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini dituliskan sumber-sumber tertulis, maupun sumber yang tercetak. Sumber-sumber tersebut bisa berupa buku, surat kabar, jurnal, dan lain sebagainya, selain itu ada juga sumber internet sebagai sumber pelengkap dan penunjang.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Pada bagian ini berisi semua dokumen dan dokumentasi berupa foto-foto yang digunakan dalam penelitian ini. Bagian yang terakhir yaitu riwayat hidup,


(6)

pada bagian ini peneliti menjabarkan mengenai riwayat hidupnya secara singkat dan jelas.