S PEA 0907013 Chapter1
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini, perkembangan dunia usaha sudah semakin pesat dan menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi sehingga dampak dari semua ini menimbulkan semakin ketatnya kondisi persaingan yang terjadi antar perusahaan, maka diperlukan berbagai perbaikan kualitas dari dalam perusahaan untuk dapat bersaing secara wajar dan sehat dalam rangka mencapai tujuan masing – masing perusahaan. Kualitas perusahaan yang baik harus memiliki kinerja manajerial yang dari waktu ke waktu harus semakin baik pula. Tetapi tidak jarang, dalam perusahaan selalu muncul masalah-masalah baik dari internal maupun eksternal, hal ini diakibatkan karena kinerja manajerial yang mengalami kemunduran. Oleh sebab itu, kinerja manajerial harus terkoordinasi dengan sebaik mungkin, karena pada dasarnya kinerja manajerial sebagai tolak ukur atau standar bagi kegiatan organisasi yang memberikan kesempatan untuk menilai dan mengevaluasi segala aktivitas yang terjadi serta membantu untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapai. Begitu juga pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan pengelolaannya harus lebih profesional lagi agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
(2)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN pada dasarnya bisa dibedakan menjadi dua bentuk perusahaan, yaitu BUMN yang bertugas mencari laba (Perusahaan atau Perseroan/Persero) dan BUMN yang memberikan layanan publik (perusahaan Umum/Perum). BUMN sebagai salah satu pelaku utama perekonomian nasional bertujuan untuk mendukung keuangan negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang keberadaannya saat ini diatur dengan Undang –undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
BUMN sebenarnya bertujuan mencari keuntungan untuk kepentingan negara dengan tujuan mensejahterakan rakyat. Akan tetapi, masih terdapat banyak BUMN yang kinerjanya kurang memadai, selalu merugi, dan alasan lainnya. Dalam menjalankan aktivitasnya, BUMN juga sering menghadapi permasalahan yang disebabkan oleh adanya penurunan kinerja manjerial yang akan berdampak pada tidak tercapainya tujuan. Oleh karena itu, kinerja manajerial harus dikendalikan sebaik mungkin secara efektif dan efisien. Dengan kinerja manajerial yang baik diharapkan dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Data Kementerian BUMN tahun 2006 hingga 2009 menunjukkan, dari 141 perusahaan pemerintah, hampir setiap tahun terdapat BUMN yang masih mengalami kerugian. Berikut ini adalah daftar jumlah BUMN yang mengalami kerugian dari tahun 2006 hingga tahun 2009 :
(3)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1
Jumlah BUMN yang Mengalami Kerugian
Tahun Jumlah BUMN merugi
2006 38
2007 33
2008 23
2009 24
Sumber : www.viva.co.id
Pada tahun 2006, jumlah BUMN yang merugi berjumlah 38 perusahaan. Jumlah tersebut terus berangsur berkurang dalam 4 tahun berikutnya. Tahun 2007, jumlah BUMN rugi menurun menjadi hanya 33 perusahaan, 2008 sebanyak 23 perusahaan, dan sempat mengalami kenaikan menjadi 24 perusahaan pada tahun 2009.
Salah satu alat yang dapat digunakan oleh manajemen dalam pengelolaan perusahaan adalah anggaran. Anggaran dapat digunakan oleh manajemen sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan. Anggaran merupakan pedoman kerja dan sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi. Disamping itu, anggaran juga dapat digunakan oleh manajemen sebagai alat bantu untuk mengetahui kinerja yang lebih baik dimasa mendatang. (Abriyani 2002).
Adapun anggaran dan realisasi laba bersih BUMN dari tahun 2009 hingga tahun 2012, sebagai berikut:
(4)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.2
Anggaran dan Realisasi Laba Bersih BUMN Tahun 2009-2011
Tahun Anggaran Realisasi (%)
2009 70,061 triliun 88,060 triliun 125,69%
2010 95,3 triliun 100,654 triliun 105,62%
2011 113,72 triliun 115,434 triliun 101,51%
2012 137,874 triliun 128,006 triliun 97,16%
Sumber: Kementerian BUMN, 2013
Dari Tabel tersebut dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan realisasi pada tahun 2009 sebesar Rp. 88,060 triliun dari target yang ditetapkan Rp. 70,061 triliun atau tercapai sebesar 125,69%. Pada tahun 2010 realisasi naik menjadi Rp. 100,654 triliun dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp.95,3 triliun atau atau tercapai 105,62%. Pada tahun 2011 masih mengalami peningkatan realisasi yaitu sebesar Rp. 115,434 triliun dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp. 113,72 triliun atau tercapai 101,51%. Namun walaupun pada tahun 2012 mengalami penurunan realisasi sebersar Rp. 128,006 triliun dari target yang telah ditetapkan sebesar 137,874 triliun atau tercapai 97,16%, tetapi dapat dilihat bahwa laba bersih mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Tercapainya target dan adanya peningkatan laba dari tahun ke tahun pada BUMN ini mencerminkan
(5)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kinerja manajerial dalam BUMN sudah cukup baik, karena kinerja manajerial dinilai baik ketika perusahaan dapat mencapai target yang telah ditetapkan di awal.
Dilihat dari segi non keuangan atau kinerja manajerial BUMN terlihat sudah banyak perbaikan menuju arah yang positif. Sebagai contoh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik ( Perum Bulog). Untuk pertama kalinya, selama kuron waktu yang lama, di tahun 2008, perum Bulog mengalami surplus Rp. 85 miliar. Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar mengatakan, untuk pertama kalinya sejak terjadinya perubahan status menjadi perum, Bulog mengalami surplus atau untung dari tahun ke tahun sebelumnya mengalami defisit. Di 2006, Perum Bulog mengalami defisit sebesar Rp 524 miliar, dengan efisiensi yang tinggi di tahun 2007 defisit berkurang menjadi Rp 340 miliar, kata Mustafa di Jakarta, Kamis (8/1). Kemudian lanjutnya, dengan efisiensi yang lebih tinggi Bulog mengalami surplus atau untung Rp 85 miliar. Menurut dia keberhasilan tersebut merupakan bagian dari transformasi manajemen dan kerjasama dari semua pihak. Ini kita syukuri bersama, dengan kebersamaan dan kerjasama kantor drive dan sub-drive dari pusat hingga daerah dan para mitra ini yang menjadi kita surplus. Ia, mengharapkan ditahun 2009, grafik surplus dapat meningkat. Selain itu, ditahun 2008 Perum Bulog juga telah melakukan tindakan tegas bagi pegawai yang melanggar hokum dan ketentuan, umumnya pelanggaran terjadi di eselon empat dan kepala seksi termasuk kepala gudang dalam kasus kehilangan stok beras di gudang perusahaan (www.viva.co.id).
(6)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Contoh lain dari perbaikan kinerja terlihat pada PT. Dirgantara Indonesia (DI). Setelah sempat dinyatakan pailit (walaupun mahkamah agung akhirnya membatalkan putusan pada tahun 2007). PT. DI mencoba bangkit dari keterpurukan dengan melakukan perbaikan di segala lini usaha. Terbukti sekarang PT. DI mulai tumbuh kembali dengan didapatkanya kontrak-kontrak pengadaan pesawat dan komponen pesawat bernilai tinggi dari dalam negeri maupun luar negeri. Kepercayaan ini tidak terlepas dari reformasi manajerial perusahaan yang berimbas pada kondisi keuangan PT. DI yang semakin membaik, dimana PT. DI mencatat laba Rp 117,08 miliar pada tahun 2009 (www.kompas.com).
Kedua contoh tersebut menunjukan bagaimana proses tranformasi manajemen yang tepat di BUMN maka akan menghasilkan peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Melihat kondisi tersebut, maka sebenarnya agenda terpenting Kementrian Negara BUMN adalah melakukan restrukturisasi kinerja dan perbaikan sistem manajemen BUMN yang masih mengalami kerugian yang berakibat pada penurunan kinerja perusahaan secara keseluruhan, terlepas dari soal pengalihan kepemilikannya (privatisasi dan Divestasi), dengan tetap memperhatikan pada perbedaan sifat bisnisnya. Sudah sewajarnya apabila BUMN di Indonesia lebih ditingkatkan lagi profesionalitas, efisiensi, dan produktivitasnya, karena dalam situasi bisnis global, perusahaan yang ingin tetap hidup dan berkembang dalam menghadapi pesaing-pesaing harus dikelola dengan cermat dan strategi serta kebijakan yang diambil harus tepat.
Kinerja manajerial dapat optimal jika bawahan mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam proses penyusunan anggaran. Salah satu metode dalam
(7)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proses penyusunan anggaran yaitu partisipasi anggaran. Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua pihak atau lebih yang mempunyai dampak masa depan bagi pembuat keputusan tersebut. Partisipasi dalam penyusunan anggaran berarti keikutsertaan operating managers dalam memutuskan bersama dengan komite anggaran mengenai rangkaian kegiatan di masa yang akan datang yang akan ditempuh oleh operating managers tersebut dalam pencapaian sasaran anggaran (Mulyadi, 2010:513).
Dengan dilibatkannya karyawan dalam proses penyusunan anggaran, hal ini akan menimbulkan komitmen pada karyawan bahwa anggaran yang ada juga merupakan tujuannya. Anggaran merupakan program jangka pendek sebagai implementasi dari program jangka panjang perusahaan. Jika manajer ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, akan terjadi kesesuaian antara tujuan manajer dengan tujuan perusahaan (goal congruence). Dengan demikian jika terjadi kesesuaian tujuan antara perusahaan dengan manajer, maka manajer akan berusaha lebih keras dan berinisiatif lebih banyak untuk mencapai anggaran yang telah ditetapkan (Abriyani 2002).
Peran manajer dalam penyusunan anggaran pada BUMN hendaknya lebih ditingkatkan lagi agar dapat memacu peningkatan kinerja BUMN secara keseluruhan dan kinerja unit organisasi pada masing-masing BUMN. Adapun proses penyusunan anggaran pada BUMN telah diatur dalam Keputusan Menteri BUMN No. KEP-101/MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Badan Usaha Milik Negara. Partisipasi memungkinkan terjadinya komunikasi yang semakin baik, interaksi satu sama lain serta bekerjasama dalam
(8)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tim untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, penyusunan anggaran secara partisipatif diharapkan kinerja para manajer akan meningkat. Partisipasi dalam penyusunan anggaran memberikan kesempatan kepada manajer-manajer tingkat bawah untuk ikut serta menentukan bagaimana anggaran akan disusun sesuai dengan sasaran anggaran pada bagian masing-masing bagian, manajer tingkat bawah dilibatkan dalam proses penyusunan anggaran karena mereka mempunyai kecukupan informasi untuk memprediksi masa depan dengan lebih tepat.
Penelitian yang berkaitan dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran pertama kali dilakukan oleh Argyris (1952). Dalam penelitian Argyris disimpulakan bahwa sistem anggaran yangada pada waktu itu dapat menimbulkan adanya ketidakpuasan karyawan. Untuk itu diusulkan diterapkan partisipasi dalam menyusun anggaran. Penelitian yang berkaitan dengan dampak partisipasi dalam penyusunan anggaran masih menunjukkan kesimpulan yang samarsamar/
equivocal results. Penelitian Argyris (1952), Becker & Green (1962), Brownell (1982), dan Brownell and Mc. Inness (1986) menunjukkan bahwa partisipasi dalam menyusun anggaran berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja manajer. Sedangkan pengaruh yang tidak signifikan antara partisipasi dalam penyususnan anggaran terdapat dalam penelitian Milani (1975), Kennis (1979) dan Brownell dan Hirst (1986). Sedangkan pengaruh negatif antara partisipasi dalam penyusunan anggaran disimpulkan dari penelitian Steers (1976) dan Ivancevich (1976).
(9)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian yang dilakukan oleh Nanda (2010) menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi dan locus of control sebagai variabel moderating pada PT Adhi Karya. Berdasarkan penelitiannya itu disimpulkan bahwa Partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil interaksi komitmen organisasi dan locus of control juga positif dan signifikan mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Penelitian yang dilakukan Soetrisno (2010) menguji pengaruh partisipasi, motivasi dan pelimpahan wewenang dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di Kabupaten Rembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran dan pelimpahan wewenang berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja manajerial dengan hasil sedang, sedangkan variabel motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Untuk memperoleh pembuktian ulang atas perbedaan hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Maka dari itu, penulis bertujuan untuk melakukan penelitian replikasi dengan menggunakan variabel partisipasi anggaran sebagai variabel terikat terhadap kinerja manajerial sebagai variabel bebas. Perbedaan dalam penelitian ini yaitu pada tempat penelitiannya. Penelitian tidak hanya dilakukan pada satu perusahaan atau dinas daerah, tetapi dilakukan pada BUMN yang berkantor pusat dikota Bandung.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis terdorong untuk
(10)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah mengemukakan permasalahan yang terdapat di BUMN, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan menjadi fokus penelitian, yaitu :
1. Bagaimana gambaran tentang partisipasi penyusunan anggaran pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung?
2. Bagaimana gambaran tentang kinerja manajerial pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung?
3. Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial?
1.3Tujuan Penelitian
Maksud dalam penelitian ini adalah untuk mencari untuk mencari bukti empiris mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran tehadap kinerja pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kota Bandung. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui gambaran tentang partisipasi dalam penyusunan anggaran pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung.
2. Untuk mengetahui gambaran tentang kinerja manajerial pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung.
(11)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan perbandingan bagi para peneliti dalam bidang akuntansi khususnya mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Serta menambah pengetahuan pada mata kuliah akuntansi manajemen. Selain itu, dapat menjadi acuan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian pada bidang yang sama.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung dalam merusmuskan kebijakan tentang tingkat partisipasi para manajer dalam penyusunan anggaran sebagai tolak ukur pengukuran kinerja manajerial di perusahaan.
(1)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Contoh lain dari perbaikan kinerja terlihat pada PT. Dirgantara Indonesia (DI). Setelah sempat dinyatakan pailit (walaupun mahkamah agung akhirnya membatalkan putusan pada tahun 2007). PT. DI mencoba bangkit dari keterpurukan dengan melakukan perbaikan di segala lini usaha. Terbukti sekarang PT. DI mulai tumbuh kembali dengan didapatkanya kontrak-kontrak pengadaan pesawat dan komponen pesawat bernilai tinggi dari dalam negeri maupun luar negeri. Kepercayaan ini tidak terlepas dari reformasi manajerial perusahaan yang berimbas pada kondisi keuangan PT. DI yang semakin membaik, dimana PT. DI mencatat laba Rp 117,08 miliar pada tahun 2009 (www.kompas.com).
Kedua contoh tersebut menunjukan bagaimana proses tranformasi manajemen yang tepat di BUMN maka akan menghasilkan peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Melihat kondisi tersebut, maka sebenarnya agenda terpenting Kementrian Negara BUMN adalah melakukan restrukturisasi kinerja dan perbaikan sistem manajemen BUMN yang masih mengalami kerugian yang berakibat pada penurunan kinerja perusahaan secara keseluruhan, terlepas dari soal pengalihan kepemilikannya (privatisasi dan Divestasi), dengan tetap memperhatikan pada perbedaan sifat bisnisnya. Sudah sewajarnya apabila BUMN di Indonesia lebih ditingkatkan lagi profesionalitas, efisiensi, dan produktivitasnya, karena dalam situasi bisnis global, perusahaan yang ingin tetap hidup dan berkembang dalam menghadapi pesaing-pesaing harus dikelola dengan cermat dan strategi serta kebijakan yang diambil harus tepat.
Kinerja manajerial dapat optimal jika bawahan mendapatkan kesempatan
(2)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proses penyusunan anggaran yaitu partisipasi anggaran. Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua pihak atau lebih yang mempunyai dampak masa depan bagi pembuat keputusan tersebut. Partisipasi dalam penyusunan anggaran berarti keikutsertaan operating managers dalam memutuskan bersama dengan komite anggaran mengenai rangkaian kegiatan di masa yang akan datang yang akan ditempuh oleh operating managers tersebut dalam pencapaian sasaran anggaran (Mulyadi, 2010:513).
Dengan dilibatkannya karyawan dalam proses penyusunan anggaran, hal ini akan menimbulkan komitmen pada karyawan bahwa anggaran yang ada juga merupakan tujuannya. Anggaran merupakan program jangka pendek sebagai implementasi dari program jangka panjang perusahaan. Jika manajer ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, akan terjadi kesesuaian antara tujuan manajer dengan tujuan perusahaan (goal congruence). Dengan demikian jika terjadi kesesuaian tujuan antara perusahaan dengan manajer, maka manajer akan berusaha lebih keras dan berinisiatif lebih banyak untuk mencapai anggaran yang telah ditetapkan (Abriyani 2002).
Peran manajer dalam penyusunan anggaran pada BUMN hendaknya lebih ditingkatkan lagi agar dapat memacu peningkatan kinerja BUMN secara keseluruhan dan kinerja unit organisasi pada masing-masing BUMN. Adapun proses penyusunan anggaran pada BUMN telah diatur dalam Keputusan Menteri BUMN No. KEP-101/MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Badan Usaha Milik Negara. Partisipasi memungkinkan terjadinya komunikasi yang semakin baik, interaksi satu sama lain serta bekerjasama dalam
(3)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tim untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, penyusunan anggaran secara partisipatif diharapkan kinerja para manajer akan meningkat. Partisipasi dalam penyusunan anggaran memberikan kesempatan kepada manajer-manajer tingkat bawah untuk ikut serta menentukan bagaimana anggaran akan disusun sesuai dengan sasaran anggaran pada bagian masing-masing bagian, manajer tingkat bawah dilibatkan dalam proses penyusunan anggaran karena mereka mempunyai kecukupan informasi untuk memprediksi masa depan dengan lebih tepat.
Penelitian yang berkaitan dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran pertama kali dilakukan oleh Argyris (1952). Dalam penelitian Argyris disimpulakan bahwa sistem anggaran yangada pada waktu itu dapat menimbulkan adanya ketidakpuasan karyawan. Untuk itu diusulkan diterapkan partisipasi dalam menyusun anggaran. Penelitian yang berkaitan dengan dampak partisipasi dalam penyusunan anggaran masih menunjukkan kesimpulan yang samarsamar/ equivocal results. Penelitian Argyris (1952), Becker & Green (1962), Brownell (1982), dan Brownell and Mc. Inness (1986) menunjukkan bahwa partisipasi dalam menyusun anggaran berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja manajer. Sedangkan pengaruh yang tidak signifikan antara partisipasi dalam penyususnan anggaran terdapat dalam penelitian Milani (1975), Kennis (1979) dan Brownell dan Hirst (1986). Sedangkan pengaruh negatif antara partisipasi dalam penyusunan anggaran disimpulkan dari penelitian Steers (1976) dan Ivancevich (1976).
(4)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian yang dilakukan oleh Nanda (2010) menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi dan locus of control sebagai variabel moderating pada PT Adhi Karya. Berdasarkan penelitiannya itu disimpulkan bahwa Partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil interaksi komitmen organisasi dan locus of control juga positif dan signifikan mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Penelitian yang dilakukan Soetrisno (2010) menguji pengaruh partisipasi, motivasi dan pelimpahan wewenang dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di Kabupaten Rembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran dan pelimpahan wewenang berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja manajerial dengan hasil sedang, sedangkan variabel motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Untuk memperoleh pembuktian ulang atas perbedaan hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Maka dari itu, penulis bertujuan untuk melakukan penelitian replikasi dengan menggunakan variabel partisipasi anggaran sebagai variabel terikat terhadap kinerja manajerial sebagai variabel bebas. Perbedaan dalam penelitian ini yaitu pada tempat penelitiannya. Penelitian tidak hanya dilakukan pada satu perusahaan atau dinas daerah, tetapi dilakukan pada BUMN yang berkantor pusat dikota Bandung.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis terdorong untuk
(5)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah mengemukakan permasalahan yang terdapat di BUMN, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan menjadi fokus penelitian, yaitu :
1. Bagaimana gambaran tentang partisipasi penyusunan anggaran pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung?
2. Bagaimana gambaran tentang kinerja manajerial pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung?
3. Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial?
1.3Tujuan Penelitian
Maksud dalam penelitian ini adalah untuk mencari untuk mencari bukti empiris mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran tehadap kinerja pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kota Bandung. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui gambaran tentang partisipasi dalam penyusunan anggaran pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung.
2. Untuk mengetahui gambaran tentang kinerja manajerial pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung.
(6)
Dea Nur Anisa, 2014
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan perbandingan bagi para peneliti dalam bidang akuntansi khususnya mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Serta menambah pengetahuan pada mata kuliah akuntansi manajemen. Selain itu, dapat menjadi acuan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian pada bidang yang sama.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung dalam merusmuskan kebijakan tentang tingkat partisipasi para manajer dalam penyusunan anggaran sebagai tolak ukur pengukuran kinerja manajerial di perusahaan.