Presentasi DPN IAI - Penataan Profesionalisme Akuntan melalui Pendidikan Akuntansi Indonesia
Penataan Profesionalisme Akuntan & Kesiapan
Menghadapi MEA melalui CA Indonesia
Disampaikan oleh:
Dewan Pengurus Nasional (DPN)
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Agenda Presentasi
Program Kerja IAI
Kesiapan Akuntan Indonesia menghadapi MEA
IES dan CA Indonesia
Tudjuan Pendirian IAI
Pemikiran para Founding Fathers
23 Desember 1957
(Pasal 3 Akta Pendirian IAI)
1. Membimbing
perkembangan akuntansi
serta mempertinggi mutu
pendidikan akuntan
2. Mempertinggi mutu
pekerdjaan akuntan
Ladang Amal yang Terbuka
415
Pemerintah
kabupaten
93
Pemerintah kota
34
Provinsi
31
Kementerian
30
LPNK
119
BUMN
523
Perusahaan
Terdaftar
1.200
BUMD
55.856.176
Usaha Mikro
629.418
Usaha Kecil
48.997
Usaha menengah
4.968
Usaha Besar
3.911
Perguruan TInggi
12
PartaiPolitik
Keaggotaan IAI (2015)
Komposisi Anggota
Anggota Utama (CA)
Katagori Pekerjaan Anggota
16,602 Akuntan Manajemen
3,748
Anggota Madya
5,683 Akuntan Pajak
1,592
Anggota Muda
4,587 Akuntan Pendidik
3,731
Total:
Akuntan Publik
1,664
Akuntan Sektor Publik
5,411
Internal Auditor
1174
Lainnya
9,552
26,872 Total:
26,872
• Dengan adanya PMK No. 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara dan KMK No. 263/KMK.01/2014, semua akuntan beregister negara wajib
menjadi anggota IAI. Proses registrasi anggota saat ini masih dilakukan hingga 3 Pebruari 2017 atas 53.800 Akuntan Beregister Negara.
5
Program Kerja IAI
TUJUAN STRATEGIS IAI 2014-2018
1
Terwujudnya IAI sebagai
organisasi yang menjaga
integritas dan profesionalisme
akuntan
1. Menata
profesionalisme
Akuntan
2. Meningkatkan
akseptansi entitas
terhadap pemegang
CA
3. Memperluas industri
jasa akuntansi
4. Pengembangan
pendidikan akuntansi
2
Terwujudnya IAI sebagai
organisasi yang kuat di internal
dan berwibawa di eksternal
1. Penguatan dan
penataan organ-organ
kelembagaan IAI
2. Pendanaan
3. Peningkatan image dan
reputasi IAI
4. Hubungan
internasional
5. Teknologi informasi dan
komunikasi
33
Terwujudnya IAI sebagai
organisasi yang memberikan
value bagi key stakeholders IAI
1. Kebijakan Publik
2. Pengembangan
Standar Akuntansi
Keuangan
3. Praktik Sektor Publik
6
1. Menata Profesionalisme Akuntan
DPN yang membidangi: Lindawati Gani (ketua), Ainun Na’im, Ito Warsito, Khomsiyah,
Rosita Uli Sinaga, Sidharta Utama.
SASARAN
1. Menjamin profesionalisme Akuntan Indonesia melalui proses sertifikasi Akuntan Profesional
yang berkualitas.
2. Menjaga integritas para Akuntan Profesional anggota IAI melalui penegakan kode etik dan
disiplin.
3. Mempunyai standar mutu pekerjaan Akuntan Profesional.
4. Memiliki organ yang menjamin pelaksanaan standar mutu pekerjaan Akuntan Profesional.
5. Menjaga profesionalisme Akuntan Profesional melalui Pendidikan Profesional Berkelanjutan
(PPL).
6. Jumlah Akuntan Profesional meningkat.
7. Menjamin kualitas ujian sertifikasi Kompetensi IAI lainnya.
2. Meningkatkan Akseptansi Entitas terhadap Pemegang CA
DPN yang membidangi: Khomsiyah (ketua), Ainun Na’im, Ahyanizzaman, Ferdinand Purba,
Gatot Trihargo, Nunuy Nur Afiah.
SASARAN
1. Adanya regulasi yang mempersyaratkan CA sebagai kualifikasi pada posisi strategis
di bidang keuangan.
2. CA sebagai syarat utama penandatangan laporan keuangan di entitas
3. CA menjadi persyaratan kunci untuk menduduki posisi manajerial di berbagai
entitas.
4. CA menjadi career path bagi pemegangnya dalam menjalani karier.
5. Pengakuan atas kualitas pekerjaan seorang pemegang CA.
3. Memperdalam dan Memperluas Industri Jasa Akuntansi
DPN yang membidangi: Tia Adityasih (ketua), Ahyanizzaman, Ardan Adiperdana, Dadang
Kurnia, Gatot Trihargo, Ito Warsito.
SASARAN
1. Tersedianya regulasi yang mengatur bidang-bidang baru yang bisa
dimasuki profesi akuntan.
2. MRA dengan profesi lain yang relevan.
3. Intensifikasi jasa-jasa akuntansi tradisional yang belum dikembangkan.
4. Pengembangan Pendidikan Akuntansi
DPN yang membidangi: Ainun Na’im (ketua), Dwi Martani, Dwi Setiawan Susanto, Khomsiyah,
Lindawati Gani, Nunuy Nur Afiah, Sidharta Utama.
SASARAN
1. Pengembangan pendidikan akuntansi yang dapat menghasilkan akuntan
profesional yang berkualitas, beretika dan mampu bersaing secara global.
2. Peningkatan kualitas riset Akuntansi.
3. Peningkatan kualitas pendidik Akuntansi.
4. Terbentuknya lembaga akreditasi mandiri Akuntansi.
8. Hubungan Internasional
DPN yang membidangi: Sidharta Utama (ketua), Dwi Setiawan Susanto, Lindawati
Gani, Gatot Trihargo, Rosita Uli Sinaga.
SASARAN
1.Peningkatan peran IAI dalam kancah regional dan
internasional.
2.Meningkatkan kerjasama dengan organisasi profesi luar negeri.
Akuntan ASEAN (2015)
Negara Anggota
Brunei Darussalam
Indonesia
Kamboja
Laos
Malaysia
Myanmar
Filipina
Singapore
Thailand
Vietnam
TOTAL
Asosiasi Profesi Akuntan
BICPA
IAI
KICPAA
LICPA
MIA
MICPA
PICPA
ISCA
FAP
VAA
Total
56
26,872*
291
101
32,511
630
18,214
24,474
29,839
9,800
142,788
*53.800 Akuntan Beregister Negara akan diregistrasi ulang hingga 3 Februari 2017 melalui IAI
INTEGRASI ASEAN
9th ASEAN Summit (Bali 03)
Bali Concord II
12th ASEAN Summit (Cebu 06)
Akselerasi dari 2020 ke 2015
13th ASEAN Summit (Singapura 07)
Cetak biru implementasi AEC 2015
14th ASEAN Summit (Chan Am 09)
Penandatanganan Deklarasi Roadmap ASEAN Community (2009 – 2015)
ONE VISION. ONE IDENTITY. ONE COMMUNITY
KARAKTERISTIK
• Pasar dan basis produksi tunggal
• Kawasan ekonomi yang kompetitif
• Pengembangan kawasan yang merata
• Sebagai satu kawasan terintegrasi dengan ekonomi global
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
13
APA ARTINYA BAGI ASEAN?
• Pergerakan bebas atas:
–
–
–
–
–
Barang;
Jasa dan tenaga ahli;
Investasi;
Modal; dan
Harmonisasi peraturan, regulasi, dan prosedur.
PERGERAKAN BEBAS JASA PROFESIONAL MELALUI
MUTUAL RECOGNITION AGREEMENT/ARRANGEMENT (MRA)
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
14
STRATEGI AKUNTAN DI ERA MEA
Untuk memenangkan persaingan di era MEA, akuntan tidak cukup mengandalkan kompetensi yang
dimiliki saat ini. Setidaknya perlu area pengembangan sbb.:
1
Meningkatkan soft skills
Interpersonal skills: leadership, motivasi, komunikasi efektif, negosiasi, problem
solving, dll.
Intra-personal skills: integritas, profesional, character building, creative thinking, dll.
2
Terus tingkatkan kompetensi
Tidak cukup sekedar memenuhi persyaratan minimal pendidikan profesionalisme
berkelanjutan (PPL).
Bila hanya memenuhi persyaratan PPL, maka belum memiliki keunggulan
kompetitif dibandingkan akuntan lainnya.
3
Bangun networking
Membangun networking yang kuat dan luas dengan individu dan institusi.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
15
STRATEGI AKUNTAN DI ERA MEA
Lanjutan...
4
Memiliki sertifikasi akuntan profesional
Akuntan memiliki sertifikasi akuntan yang diakui internasional seperti: ACPA, CGMA
5
Memiliki integritas yang tinggi
Bersaing tidak berarti menghalalkan segala cara, tetapi menjunjung kejujuran.
Industri atau pemakai jasa akuntan profesional akan memilih akuntan yang
berintegritas.
6
Persiapan mental menjadi “Player”
Optimis menghadapi MEA dan tidak gentar dengan akuntan asing.
Targetnya adalah berperan sebagai “Player”, bukan “Victim”.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
16
ASEAN MRA on Accountancy
• ASEAN MRA on Accountancy mengacu pada Visi AEC 2015
– Sasaran utama memfasilitasi aliran bebas jasa akuntan di ASEAN
• ASEAN Mutual Recognition Arrangement Framework on Accountancy
Services (MRA Framework) ditandatangani pada 26 February 2009.
• ASEAN MRA on Accountancy Services telah ditandatangani pada 14
November 2014.
• MRA bertujuan untuk:
– memfasilitasi mobilitas jasa akuntan profesional
– meningkatkan penyediaan jasa akuntansi
– pertukaran informasi dalam rangka untuk meningkatkan adopsi best
practices standar dan kualifikasi
ASEAN MRA on Accountancy
• Ruang lingkup mencakup jasa akuntansi (CPC 862) kecuali untuk audit umum atas
laporan keuangan dan jasa akuntansi lain yang memerlukan perizinan domestik.
• MRA mendukung kualifikasi nasional & pengalaman dengan pengakuan
kesetaraan dalam bentuk ASEAN CPA (Chartered Professional Accountant)
• ACPA dapat bekerja/praktek di AMSs, tunduk pada lingkup MRA & hukum
domestik
CPC 8621 Audit and Accountancy:
- 86211: Financial Audit Services
MRA Accountancy
(CPC 862)
- 86212: Accounting Review Services
- 86213: Compilation of Financial Statements
- 86214: Other Accounting Services
8622 Bookkeeping other than tax serviced
ASEAN MRA on Accountancy
ASEAN CHARTERED PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (ACPA)
ASEAN Chartered Professional Accountant (ACPA) adalah
seseorang yang merupakan warga negara di salah satu negara
anggota ASEAN dan telah dinyatakan oleh Badan Akuntansi
Nasional (NAB)* dan/atau Otoritas Regulator Profesional
(PRA)** di negara anggota ASEAN tersebut memiliki kualifikasi
secara teknik, moral dan legal untuk berpraktek sebagai akuntan
profesional.
*NAB: National Accountancy Body
**PRA: Professional Regulatory Authority
MENJADI AKUNTAN SESUAI PMK 25/2014
WAJIB MENJADI ANGGOTA IAI
Teknisi Akuntansi
Level 6
DIV/S1 Non
Akuntansi
S2/S3 Akuntansi
Terapan
D IV/S1
Akuntansi
PPAK
UJIAN CHARTERED ACCOUNTANT (CA) IAI
Pelaporan
Korporat
Manajemen
Stratejik dan
Kepemimpinan
Tata Kelola
Korporat
dan Etika
Akuntansi
Manajemen
Lanjutan
Manajemen
Perpajakan
Manajemen
Keuangan
Lanjutan
PENGALAMAN KERJA 3 TH, 2 TH BAGI PESERTA PPAK
AKUNTAN
Sistem Informasi
dan Pengendalian
Internal
Tantangan
Bagi ASEAN
• Persiapan implementasi ASEAN MRA on Accountancy Services
• Harmonisasi kualifikasi/profesi akuntan ASEAN
• Komitmen untuk mencapai tujuan pergerakan bebas barang dan
jasa
Bagi Organisasi Profesi
• Adopsi dan penerapan standar profesi dan best practices
• Meningkatkan kualitas sertifikasi profesi dan akuntan sebagai
anggota
21
Tantangan Bagi Akuntan
• Pemahaman atas standar profesi, akuntansi, audit, dan bidang
terkait yang berlaku secara global
• Peningkatan kualitas individu untuk bersaing secara regional
dan global
–
–
–
–
–
–
Edukasi;
Kompetensi;
Sertifikasi;
Pengalaman;
Pendidikan Profesional Berkelanjutan;
Memenuhi Standar dan Pedoman IFAC.
22
INISIATIF DAN KEGIATAN IAI
MENGHADAPI MEA
1. Meluncurkan Chartered Accountant Indonesia 19 Desember 2012
2. Adanya Regulasi yang memperkuat profesi:
• Terbitnya PMK 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara 3 Pebruari 2014
• Mengupayakan adanya UU Pelaporan Keuangan
3. MRA dengan asosiasi profesi akuntan internasional dan nasional
4. Kerjasama dengan World Bank Gap Analysis IES dengan Pendidikan Tinggi Akuntansi di
Indonesia
5. Menyusun Learning Outcomes seluruh jenjang Prodi Akuntansi Arsitektur Pendidikan
Akuntansi Indonesia
6. Aktif dalam Task Force AFA dan penyusunan ASEAN Accountancy Roadmap
7. Aktif dalam Accountancy Monitoring Committee Indonesia (AMCI)
8. Mengupdate LO dan Silabus CA
9. Bergabung dalam Chartered Accountants Worldwide
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
23
IFAC INTERNATIONAL EDUCATION STANDARD
IES 1 Entry requirements to a program of professional accounting education
IES 2 Content of professional education programs
IES 3 Professional skills
IES 4 Professional values, ethics and attitudes
IES 5 Practical experience requirements
IES 6 Assessment of professional capabilities and competence
IES 7 Continuing professional development
IES 8 Competence requirements for audit professionals
IFAC INTERNATIONAL EDUCATION STANDARD
DEVELOPING A PROFESSONAL ACCOUNTANT
PROFESSIONAL
ACCOUNTANT
ASPIRING
PROFESSIONAL
ACCOUNTANT
IES 2, 3, 4, 5,
AND 6
INDIVIDUAL
IES 1
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
25
Professional Accountant
An individual who achieves, demonstrates, and further
develops professional competence to perform a role in
the accountancy profession and who is required to
comply with a code of ethics as directed by a
professional accountancy organization or a licensing
authority
26
Professional Competence
The ability to perform a role to a defined standard.
Professional competence goes beyond knowledge of
principles, standard, concepts, facts & procedures.
It is the integration & application of
a. Technical competence (IES 2)
b. Professional skills (IES 3)
c. Professional values, ethics & attitudes (IES 4)
27
Desirable Outcomes of IES
Development, adoption & implementation of IES provide an
effective approach to developing professional competence.
Other desirable outcomes include:
• Reducing international differences in the requirements to
perform a role as a professional accountant
• Facilitating the global mobility of professional accountants
• Providing international benchmarks of good practice for
professional accounting education
28
IES 1 - Entry to Professional Accounting
Education Programs
Requirements (2014 Q2)
•
Specify educational entry
requirements for professional
accounting education programs
•
Explain rationale for the principles to
be used in setting educational entry
requirements
•
Make relevant information publicly
available
(http://www.ifac.org/publications-resources/2015-handbookinternational-education-pronouncements)
Rationale for
Entry
Requirements
Educational
Entry
Requirements
Relevant
Information
Professional
Accounting
Education
Program
IES 2,3, & 4 – Content of Professional
Accounting Education
Technical Competence (IES 2; 2015 Q2)
Professional
Skills (IES 3;
2015 Q2)
Professional Values, Ethics, and
Attitudes (IES 4; 2015 Q2)
IES 2: Technical Competence –
Competence Area
Competence Area
Level of Proficiency
a. Financial Accounting and Reporting
Intermediate
b. Management Accounting
Intermediate
c. Finance and Financial Management
Intermediate
d. Taxation
Intermediate
e. Audit and Assurance
Intermediate
f. Governance, Risk Management & Control
Intermediate
g. Business Law & Regulations
Intermediate
h. Information Technology
Intermediate
i. Business and Organizational Environment
Intermediate
j. Economics
k. Business Strategy & Management
Foundation
Intermediate
IES 3 (Professional Skills) & IES 4 (Professional
Values, Ethics and Attitudes)
• IES 3:
– Intellectual*
– Interpersonal &
Communication*
– Personal*
– Organizational*
*Intermediate
• IES 4:
– Professional skepticism &
judgment*
– Ethical principles*
– Commitment to the public
interest*
IES 2, 3, & 4 – Benefits of Learning
Outcomes Approach
Guidance Materials (2016)
Learner-centric
Facilitates
Quality
Assurance
Promotes
Innovation in
Teaching
Focuses
Curriculum
Learning
Outcomes
Approach
– Designing Curricula & Learning Outcomes
– Setting & Marking Examinations
– Mapping Curricula to Learning Outcomes
Encourages
Responsibility
Accommodates
Various Learning
Styles
• Value Statement
• Guiding Principles
• Illustrative Examples of Practice
– Designing Higher Education Programs
– Addressing Governance Structures
• Frequently Asked Questions
IES 5 – Practical Experience
Requirements (2015 Q2)
Development
Application
•
Complete practical experience by end of IPD
•
Ensure practical experience is sufficient
•
Measure achievement of practical experience
•
Record practical experience using verifiable
experience
•
Review practical experience periodically by
supervisor
•
Assess that sufficiency of practical experience
has been completed
Integration
IES 6 – Assessment Activities
Requirements (2015 Q2)
• Complete assessment activities by the
end of IPD
Assessment activities
Practical Experience
Content of
Professional Accounting Education
Entry Requirements
Individual
• Draw on the outcomes from a range of
assessment activities
• Design assessment activities to have
high levels of validity, reliability, equity,
transparency, and sufficiency
• Record assessment activities in a written
or electronic form objective and capable
of being proven
IES 7 – Continuing Professional
Development
Requirements (2014 Q1)
• Promote CPD and maintenance of
professional competence
• Facilitate access to CPD opportunities and
resources
• Require all professional accountants to
undertake CPD
• Establish the preferred approach to
measuring CPD from output-based, inputbased or combination approaches
• Establish a systematic process to monitor
CPD requirements and provide appropriate
sanctions
Chartered Accountant
Chartered Accountant Indonesia adalah kualifikasi akuntan profesional yang
ditetapkan oleh IAI sesuai panduan standar internasional, yang pemegang
sertifikatnya akan mendapatkan sebutan (designation) profesi sebagai
Chartered Accountant Indonesia disingkat “CA”.
41
Pertimbangan Penetapan CA
IAI menyelenggarakan ujian CA dengan tujuan untuk mendapatkan Akuntan sebagai
Anggota Utama IAI yang memiliki:
•
kualifikasi untuk menjalankan peran sebagai Akuntan Profesional sesuai
kompetensi utama dan kompetensi khusus CA;
•
komitmen tinggi terhadap etika, nilai-nilai dan perilaku profesional yang tinggi; dan
•
keahlian profesional untuk menjalankan peran tersebut.
42
Pertimbangan Penetapan CA
•
•
•
•
•
Melaksanakan tujuan pendirian IAI, yaitu untuk membimbing perkembangan
akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan; dan mempertinggi mutu
pekerjaan akuntan;
Demi menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada profesi akuntan;
Untuk memberikan perlindungan terhadap pengguna jasa akuntan;
Untuk mempersiapkan akuntan Indonesia menghadapai tantangan profesi dalam
perekonomian global; dan
Untuk memenuhi kewajiban IAI sebagai anggota International Federation of
Accountants.
43
Kompetensi Utama CA
1. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam mengelola sistem pelaporan
yang menghasilkan laporan keuangan dan laporan lainnya yang bernilai
tinggi sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola, etika profesional, dan
integritas.
2. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam pengambilan keputusan
bisnis dengan mempertimbangkan dinamika lingkungan bisnis global.
44
KOMPETENSI KHUSUS CA
1. Memiliki kemampuan menyusun, menyajikan dan mengevaluasi laporan
keuangan grup entitas dan laporan perusahaan sesuai dengan standar global
yang berlaku;
2. Memiliki kemampuan mengevaluasi sistem informasi dan pengendalian
internal berbasis teknologi informasi yang dapat:
a. Menghasilkan sistem pelaporan perusahaan yang relevan dan andal; dan
b. Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan resiko pengendalian dan
konsekuensinya untuk membuat rekomendasi.
3. Mengevaluasi tata kelola korporat, peran dan tanggung jawab sosial dan
lingkungan korporat;
4. Menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-nilai etika individu
dan profesional;
45
KOMPETENSI KHUSUS CA
5. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan pendekatan multi disiplin
yang terintegrasi untuk mengevaluasi strategi dan keputusan bisnis, serta
dapat memberi masukan kepada para eksekutif dalam berbagai penetapan
strategi dan keputusan bisnis dalam lingkup nasional dan internasional;
6. Memiliki kemampuan untuk menetapkan kebijakan dan pengelolaan
perpajakan yang taat pada aturan perpajakan dan optimal bagi perusahaan
dalam lingkup global;
7. Mampu mengevaluasi praktik–praktik
meningkatkan nilai organisasi;
akuntansi
manajemen
guna
46
KOMPETENSI KHUSUS CA
8. Mampu mengevaluasi keputusan strategis keuangan perusahaan;
9. Memiliki kemampuan untuk berpikir dan bertindak pemimpin;
10.Memiliki sikap untuk terus melakukan pembelajaran agar dapat
mempertahankan kompetensi profesionalnya;
11.Memiliki kemampuan untuk menyampaikan ide dan hasil pemikiran secara
lisan dan tulisan; dan
12.Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang
atau fungsi lain dalam organisasi dan antar organisasi.
47
Subjek Ujian CA
1. PELAPORAN KORPORAT
2. MANAJEMEN STRATEJIK DAN KEPEMIMPINAN
3. TATA KELOLA KORPORAT DAN ETIKA
4. MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN
5. MANAJEMEN PERPAJAKAN
6. AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
7. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
48
PENDIDIKAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN
1. Tujuan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) salah satunya adalah untuk
mendorong akuntan profesional memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan
kompetensi profesionalnya secara berkesinambungan.
2. Anggota Utama IAI pemegang sebutan Chartered Accountant Indonesia wajib
memelihara dan meningkatkan kompetensi melalui kegiatan PPL.
3. Ketentuan PPL ini tertuang dalam AD/ART IAI dan PMK Nomor 25/PMK.01/2014
4. Akuntan wajib mengikuti PPL paling sedikit berjumlah 30 Satuan Kredit PPL (SKP)
setiap tahun. Sebagai anggota IFAC, IAI mewajibkan 120 SKP bagi setiap Akuntan
selama 3 tahun.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
49
MRA CA INDONESIA DAN ASOSIASI PROFESI AKUNTAN INTERNATIONAL
•
•
Foundation Level
Proses assessment
Professional Level
•
Proses assessment
Professional Level
• CA pengalaman > 10 th Strategic Case
Study Exam CGMA
• CA Pengalaman < 10 th E3, P3, F3,
Strategic Case Study Exam CGMA
•
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Proses assessment
Professional Level
50
Perbedaan Learning Outcomes
S1 vs CA
51
Description of Levels of Proficiency
Foundation
Learning outcomes in a competence areas focus on
• Defining, explaining, summarizing & interpreting the underlying principles & theories
of relevant areas of technical competence to complete tasks while working under
appropriate supervision
• Performing assigned tasks by using the appropriate professional skills
• Recognizing the importance of professional values, ethics & attitudes in performing
assigned tasks
• Solving simple problems & referring complex tasks or problem to supervisors or those
with specialized expertise
• Providing information & explaining ideas in a clear manner, using oral & written
communication
Related to work situations characterized by low levels of ambiguity, complexity &
uncertainly
52
Description of Levels of Proficiency
Intermediate
Learning outcomes in a competence areas focus on
• Independently applying, comparing and analyzing underlying principles &
theories from relevant areas of technical competence to complete work
assignment & make decisions
• Combining technical competence & professional skills to complete work
assignments
• Applying professional values, ethics & attitude to work assignments
• Presenting information & explaining ideas in communications, to accounting &
non-accounting stakeholders.
Related to work situations characterized by moderate levels of ambiguity,
complexity & uncertainly
53
Description of Levels of Proficiency
Advanced
Learning outcomes in a competence areas focus on
• Selecting and integrating principles and theories from different areas of
technical competence to manage & lead projects & work assignments & to
make recommendations appropriate to stakeholder needs
• Integrating technical competence & professional skills to manage & lead
projects & work assignments
• Making judgment on appropriate courses of action drawing on professional
values, ethics & attitudes
54
Description of Levels of Proficiency
• Assessing, researching & resolving complex problems with limited
supervision
• Anticipating, consulting appropriately & developing solutions to complex
problems & issues
• Consistently presenting & explaining relevant information in a persuasive
manner to a widerange of stakeholders
Related to work situations characterized by high levels of ambiguity,
complexity & uncertainly
55
TERIMA KASIH
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Grha Akuntan
Jl Sindanglaya 1 Menteng Jakarta 10310
www.iaiglobal.or.id
[email protected]
Tel (021) 3190 4232
Menghadapi MEA melalui CA Indonesia
Disampaikan oleh:
Dewan Pengurus Nasional (DPN)
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Agenda Presentasi
Program Kerja IAI
Kesiapan Akuntan Indonesia menghadapi MEA
IES dan CA Indonesia
Tudjuan Pendirian IAI
Pemikiran para Founding Fathers
23 Desember 1957
(Pasal 3 Akta Pendirian IAI)
1. Membimbing
perkembangan akuntansi
serta mempertinggi mutu
pendidikan akuntan
2. Mempertinggi mutu
pekerdjaan akuntan
Ladang Amal yang Terbuka
415
Pemerintah
kabupaten
93
Pemerintah kota
34
Provinsi
31
Kementerian
30
LPNK
119
BUMN
523
Perusahaan
Terdaftar
1.200
BUMD
55.856.176
Usaha Mikro
629.418
Usaha Kecil
48.997
Usaha menengah
4.968
Usaha Besar
3.911
Perguruan TInggi
12
PartaiPolitik
Keaggotaan IAI (2015)
Komposisi Anggota
Anggota Utama (CA)
Katagori Pekerjaan Anggota
16,602 Akuntan Manajemen
3,748
Anggota Madya
5,683 Akuntan Pajak
1,592
Anggota Muda
4,587 Akuntan Pendidik
3,731
Total:
Akuntan Publik
1,664
Akuntan Sektor Publik
5,411
Internal Auditor
1174
Lainnya
9,552
26,872 Total:
26,872
• Dengan adanya PMK No. 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara dan KMK No. 263/KMK.01/2014, semua akuntan beregister negara wajib
menjadi anggota IAI. Proses registrasi anggota saat ini masih dilakukan hingga 3 Pebruari 2017 atas 53.800 Akuntan Beregister Negara.
5
Program Kerja IAI
TUJUAN STRATEGIS IAI 2014-2018
1
Terwujudnya IAI sebagai
organisasi yang menjaga
integritas dan profesionalisme
akuntan
1. Menata
profesionalisme
Akuntan
2. Meningkatkan
akseptansi entitas
terhadap pemegang
CA
3. Memperluas industri
jasa akuntansi
4. Pengembangan
pendidikan akuntansi
2
Terwujudnya IAI sebagai
organisasi yang kuat di internal
dan berwibawa di eksternal
1. Penguatan dan
penataan organ-organ
kelembagaan IAI
2. Pendanaan
3. Peningkatan image dan
reputasi IAI
4. Hubungan
internasional
5. Teknologi informasi dan
komunikasi
33
Terwujudnya IAI sebagai
organisasi yang memberikan
value bagi key stakeholders IAI
1. Kebijakan Publik
2. Pengembangan
Standar Akuntansi
Keuangan
3. Praktik Sektor Publik
6
1. Menata Profesionalisme Akuntan
DPN yang membidangi: Lindawati Gani (ketua), Ainun Na’im, Ito Warsito, Khomsiyah,
Rosita Uli Sinaga, Sidharta Utama.
SASARAN
1. Menjamin profesionalisme Akuntan Indonesia melalui proses sertifikasi Akuntan Profesional
yang berkualitas.
2. Menjaga integritas para Akuntan Profesional anggota IAI melalui penegakan kode etik dan
disiplin.
3. Mempunyai standar mutu pekerjaan Akuntan Profesional.
4. Memiliki organ yang menjamin pelaksanaan standar mutu pekerjaan Akuntan Profesional.
5. Menjaga profesionalisme Akuntan Profesional melalui Pendidikan Profesional Berkelanjutan
(PPL).
6. Jumlah Akuntan Profesional meningkat.
7. Menjamin kualitas ujian sertifikasi Kompetensi IAI lainnya.
2. Meningkatkan Akseptansi Entitas terhadap Pemegang CA
DPN yang membidangi: Khomsiyah (ketua), Ainun Na’im, Ahyanizzaman, Ferdinand Purba,
Gatot Trihargo, Nunuy Nur Afiah.
SASARAN
1. Adanya regulasi yang mempersyaratkan CA sebagai kualifikasi pada posisi strategis
di bidang keuangan.
2. CA sebagai syarat utama penandatangan laporan keuangan di entitas
3. CA menjadi persyaratan kunci untuk menduduki posisi manajerial di berbagai
entitas.
4. CA menjadi career path bagi pemegangnya dalam menjalani karier.
5. Pengakuan atas kualitas pekerjaan seorang pemegang CA.
3. Memperdalam dan Memperluas Industri Jasa Akuntansi
DPN yang membidangi: Tia Adityasih (ketua), Ahyanizzaman, Ardan Adiperdana, Dadang
Kurnia, Gatot Trihargo, Ito Warsito.
SASARAN
1. Tersedianya regulasi yang mengatur bidang-bidang baru yang bisa
dimasuki profesi akuntan.
2. MRA dengan profesi lain yang relevan.
3. Intensifikasi jasa-jasa akuntansi tradisional yang belum dikembangkan.
4. Pengembangan Pendidikan Akuntansi
DPN yang membidangi: Ainun Na’im (ketua), Dwi Martani, Dwi Setiawan Susanto, Khomsiyah,
Lindawati Gani, Nunuy Nur Afiah, Sidharta Utama.
SASARAN
1. Pengembangan pendidikan akuntansi yang dapat menghasilkan akuntan
profesional yang berkualitas, beretika dan mampu bersaing secara global.
2. Peningkatan kualitas riset Akuntansi.
3. Peningkatan kualitas pendidik Akuntansi.
4. Terbentuknya lembaga akreditasi mandiri Akuntansi.
8. Hubungan Internasional
DPN yang membidangi: Sidharta Utama (ketua), Dwi Setiawan Susanto, Lindawati
Gani, Gatot Trihargo, Rosita Uli Sinaga.
SASARAN
1.Peningkatan peran IAI dalam kancah regional dan
internasional.
2.Meningkatkan kerjasama dengan organisasi profesi luar negeri.
Akuntan ASEAN (2015)
Negara Anggota
Brunei Darussalam
Indonesia
Kamboja
Laos
Malaysia
Myanmar
Filipina
Singapore
Thailand
Vietnam
TOTAL
Asosiasi Profesi Akuntan
BICPA
IAI
KICPAA
LICPA
MIA
MICPA
PICPA
ISCA
FAP
VAA
Total
56
26,872*
291
101
32,511
630
18,214
24,474
29,839
9,800
142,788
*53.800 Akuntan Beregister Negara akan diregistrasi ulang hingga 3 Februari 2017 melalui IAI
INTEGRASI ASEAN
9th ASEAN Summit (Bali 03)
Bali Concord II
12th ASEAN Summit (Cebu 06)
Akselerasi dari 2020 ke 2015
13th ASEAN Summit (Singapura 07)
Cetak biru implementasi AEC 2015
14th ASEAN Summit (Chan Am 09)
Penandatanganan Deklarasi Roadmap ASEAN Community (2009 – 2015)
ONE VISION. ONE IDENTITY. ONE COMMUNITY
KARAKTERISTIK
• Pasar dan basis produksi tunggal
• Kawasan ekonomi yang kompetitif
• Pengembangan kawasan yang merata
• Sebagai satu kawasan terintegrasi dengan ekonomi global
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
13
APA ARTINYA BAGI ASEAN?
• Pergerakan bebas atas:
–
–
–
–
–
Barang;
Jasa dan tenaga ahli;
Investasi;
Modal; dan
Harmonisasi peraturan, regulasi, dan prosedur.
PERGERAKAN BEBAS JASA PROFESIONAL MELALUI
MUTUAL RECOGNITION AGREEMENT/ARRANGEMENT (MRA)
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
14
STRATEGI AKUNTAN DI ERA MEA
Untuk memenangkan persaingan di era MEA, akuntan tidak cukup mengandalkan kompetensi yang
dimiliki saat ini. Setidaknya perlu area pengembangan sbb.:
1
Meningkatkan soft skills
Interpersonal skills: leadership, motivasi, komunikasi efektif, negosiasi, problem
solving, dll.
Intra-personal skills: integritas, profesional, character building, creative thinking, dll.
2
Terus tingkatkan kompetensi
Tidak cukup sekedar memenuhi persyaratan minimal pendidikan profesionalisme
berkelanjutan (PPL).
Bila hanya memenuhi persyaratan PPL, maka belum memiliki keunggulan
kompetitif dibandingkan akuntan lainnya.
3
Bangun networking
Membangun networking yang kuat dan luas dengan individu dan institusi.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
15
STRATEGI AKUNTAN DI ERA MEA
Lanjutan...
4
Memiliki sertifikasi akuntan profesional
Akuntan memiliki sertifikasi akuntan yang diakui internasional seperti: ACPA, CGMA
5
Memiliki integritas yang tinggi
Bersaing tidak berarti menghalalkan segala cara, tetapi menjunjung kejujuran.
Industri atau pemakai jasa akuntan profesional akan memilih akuntan yang
berintegritas.
6
Persiapan mental menjadi “Player”
Optimis menghadapi MEA dan tidak gentar dengan akuntan asing.
Targetnya adalah berperan sebagai “Player”, bukan “Victim”.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
16
ASEAN MRA on Accountancy
• ASEAN MRA on Accountancy mengacu pada Visi AEC 2015
– Sasaran utama memfasilitasi aliran bebas jasa akuntan di ASEAN
• ASEAN Mutual Recognition Arrangement Framework on Accountancy
Services (MRA Framework) ditandatangani pada 26 February 2009.
• ASEAN MRA on Accountancy Services telah ditandatangani pada 14
November 2014.
• MRA bertujuan untuk:
– memfasilitasi mobilitas jasa akuntan profesional
– meningkatkan penyediaan jasa akuntansi
– pertukaran informasi dalam rangka untuk meningkatkan adopsi best
practices standar dan kualifikasi
ASEAN MRA on Accountancy
• Ruang lingkup mencakup jasa akuntansi (CPC 862) kecuali untuk audit umum atas
laporan keuangan dan jasa akuntansi lain yang memerlukan perizinan domestik.
• MRA mendukung kualifikasi nasional & pengalaman dengan pengakuan
kesetaraan dalam bentuk ASEAN CPA (Chartered Professional Accountant)
• ACPA dapat bekerja/praktek di AMSs, tunduk pada lingkup MRA & hukum
domestik
CPC 8621 Audit and Accountancy:
- 86211: Financial Audit Services
MRA Accountancy
(CPC 862)
- 86212: Accounting Review Services
- 86213: Compilation of Financial Statements
- 86214: Other Accounting Services
8622 Bookkeeping other than tax serviced
ASEAN MRA on Accountancy
ASEAN CHARTERED PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (ACPA)
ASEAN Chartered Professional Accountant (ACPA) adalah
seseorang yang merupakan warga negara di salah satu negara
anggota ASEAN dan telah dinyatakan oleh Badan Akuntansi
Nasional (NAB)* dan/atau Otoritas Regulator Profesional
(PRA)** di negara anggota ASEAN tersebut memiliki kualifikasi
secara teknik, moral dan legal untuk berpraktek sebagai akuntan
profesional.
*NAB: National Accountancy Body
**PRA: Professional Regulatory Authority
MENJADI AKUNTAN SESUAI PMK 25/2014
WAJIB MENJADI ANGGOTA IAI
Teknisi Akuntansi
Level 6
DIV/S1 Non
Akuntansi
S2/S3 Akuntansi
Terapan
D IV/S1
Akuntansi
PPAK
UJIAN CHARTERED ACCOUNTANT (CA) IAI
Pelaporan
Korporat
Manajemen
Stratejik dan
Kepemimpinan
Tata Kelola
Korporat
dan Etika
Akuntansi
Manajemen
Lanjutan
Manajemen
Perpajakan
Manajemen
Keuangan
Lanjutan
PENGALAMAN KERJA 3 TH, 2 TH BAGI PESERTA PPAK
AKUNTAN
Sistem Informasi
dan Pengendalian
Internal
Tantangan
Bagi ASEAN
• Persiapan implementasi ASEAN MRA on Accountancy Services
• Harmonisasi kualifikasi/profesi akuntan ASEAN
• Komitmen untuk mencapai tujuan pergerakan bebas barang dan
jasa
Bagi Organisasi Profesi
• Adopsi dan penerapan standar profesi dan best practices
• Meningkatkan kualitas sertifikasi profesi dan akuntan sebagai
anggota
21
Tantangan Bagi Akuntan
• Pemahaman atas standar profesi, akuntansi, audit, dan bidang
terkait yang berlaku secara global
• Peningkatan kualitas individu untuk bersaing secara regional
dan global
–
–
–
–
–
–
Edukasi;
Kompetensi;
Sertifikasi;
Pengalaman;
Pendidikan Profesional Berkelanjutan;
Memenuhi Standar dan Pedoman IFAC.
22
INISIATIF DAN KEGIATAN IAI
MENGHADAPI MEA
1. Meluncurkan Chartered Accountant Indonesia 19 Desember 2012
2. Adanya Regulasi yang memperkuat profesi:
• Terbitnya PMK 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara 3 Pebruari 2014
• Mengupayakan adanya UU Pelaporan Keuangan
3. MRA dengan asosiasi profesi akuntan internasional dan nasional
4. Kerjasama dengan World Bank Gap Analysis IES dengan Pendidikan Tinggi Akuntansi di
Indonesia
5. Menyusun Learning Outcomes seluruh jenjang Prodi Akuntansi Arsitektur Pendidikan
Akuntansi Indonesia
6. Aktif dalam Task Force AFA dan penyusunan ASEAN Accountancy Roadmap
7. Aktif dalam Accountancy Monitoring Committee Indonesia (AMCI)
8. Mengupdate LO dan Silabus CA
9. Bergabung dalam Chartered Accountants Worldwide
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
23
IFAC INTERNATIONAL EDUCATION STANDARD
IES 1 Entry requirements to a program of professional accounting education
IES 2 Content of professional education programs
IES 3 Professional skills
IES 4 Professional values, ethics and attitudes
IES 5 Practical experience requirements
IES 6 Assessment of professional capabilities and competence
IES 7 Continuing professional development
IES 8 Competence requirements for audit professionals
IFAC INTERNATIONAL EDUCATION STANDARD
DEVELOPING A PROFESSONAL ACCOUNTANT
PROFESSIONAL
ACCOUNTANT
ASPIRING
PROFESSIONAL
ACCOUNTANT
IES 2, 3, 4, 5,
AND 6
INDIVIDUAL
IES 1
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
25
Professional Accountant
An individual who achieves, demonstrates, and further
develops professional competence to perform a role in
the accountancy profession and who is required to
comply with a code of ethics as directed by a
professional accountancy organization or a licensing
authority
26
Professional Competence
The ability to perform a role to a defined standard.
Professional competence goes beyond knowledge of
principles, standard, concepts, facts & procedures.
It is the integration & application of
a. Technical competence (IES 2)
b. Professional skills (IES 3)
c. Professional values, ethics & attitudes (IES 4)
27
Desirable Outcomes of IES
Development, adoption & implementation of IES provide an
effective approach to developing professional competence.
Other desirable outcomes include:
• Reducing international differences in the requirements to
perform a role as a professional accountant
• Facilitating the global mobility of professional accountants
• Providing international benchmarks of good practice for
professional accounting education
28
IES 1 - Entry to Professional Accounting
Education Programs
Requirements (2014 Q2)
•
Specify educational entry
requirements for professional
accounting education programs
•
Explain rationale for the principles to
be used in setting educational entry
requirements
•
Make relevant information publicly
available
(http://www.ifac.org/publications-resources/2015-handbookinternational-education-pronouncements)
Rationale for
Entry
Requirements
Educational
Entry
Requirements
Relevant
Information
Professional
Accounting
Education
Program
IES 2,3, & 4 – Content of Professional
Accounting Education
Technical Competence (IES 2; 2015 Q2)
Professional
Skills (IES 3;
2015 Q2)
Professional Values, Ethics, and
Attitudes (IES 4; 2015 Q2)
IES 2: Technical Competence –
Competence Area
Competence Area
Level of Proficiency
a. Financial Accounting and Reporting
Intermediate
b. Management Accounting
Intermediate
c. Finance and Financial Management
Intermediate
d. Taxation
Intermediate
e. Audit and Assurance
Intermediate
f. Governance, Risk Management & Control
Intermediate
g. Business Law & Regulations
Intermediate
h. Information Technology
Intermediate
i. Business and Organizational Environment
Intermediate
j. Economics
k. Business Strategy & Management
Foundation
Intermediate
IES 3 (Professional Skills) & IES 4 (Professional
Values, Ethics and Attitudes)
• IES 3:
– Intellectual*
– Interpersonal &
Communication*
– Personal*
– Organizational*
*Intermediate
• IES 4:
– Professional skepticism &
judgment*
– Ethical principles*
– Commitment to the public
interest*
IES 2, 3, & 4 – Benefits of Learning
Outcomes Approach
Guidance Materials (2016)
Learner-centric
Facilitates
Quality
Assurance
Promotes
Innovation in
Teaching
Focuses
Curriculum
Learning
Outcomes
Approach
– Designing Curricula & Learning Outcomes
– Setting & Marking Examinations
– Mapping Curricula to Learning Outcomes
Encourages
Responsibility
Accommodates
Various Learning
Styles
• Value Statement
• Guiding Principles
• Illustrative Examples of Practice
– Designing Higher Education Programs
– Addressing Governance Structures
• Frequently Asked Questions
IES 5 – Practical Experience
Requirements (2015 Q2)
Development
Application
•
Complete practical experience by end of IPD
•
Ensure practical experience is sufficient
•
Measure achievement of practical experience
•
Record practical experience using verifiable
experience
•
Review practical experience periodically by
supervisor
•
Assess that sufficiency of practical experience
has been completed
Integration
IES 6 – Assessment Activities
Requirements (2015 Q2)
• Complete assessment activities by the
end of IPD
Assessment activities
Practical Experience
Content of
Professional Accounting Education
Entry Requirements
Individual
• Draw on the outcomes from a range of
assessment activities
• Design assessment activities to have
high levels of validity, reliability, equity,
transparency, and sufficiency
• Record assessment activities in a written
or electronic form objective and capable
of being proven
IES 7 – Continuing Professional
Development
Requirements (2014 Q1)
• Promote CPD and maintenance of
professional competence
• Facilitate access to CPD opportunities and
resources
• Require all professional accountants to
undertake CPD
• Establish the preferred approach to
measuring CPD from output-based, inputbased or combination approaches
• Establish a systematic process to monitor
CPD requirements and provide appropriate
sanctions
Chartered Accountant
Chartered Accountant Indonesia adalah kualifikasi akuntan profesional yang
ditetapkan oleh IAI sesuai panduan standar internasional, yang pemegang
sertifikatnya akan mendapatkan sebutan (designation) profesi sebagai
Chartered Accountant Indonesia disingkat “CA”.
41
Pertimbangan Penetapan CA
IAI menyelenggarakan ujian CA dengan tujuan untuk mendapatkan Akuntan sebagai
Anggota Utama IAI yang memiliki:
•
kualifikasi untuk menjalankan peran sebagai Akuntan Profesional sesuai
kompetensi utama dan kompetensi khusus CA;
•
komitmen tinggi terhadap etika, nilai-nilai dan perilaku profesional yang tinggi; dan
•
keahlian profesional untuk menjalankan peran tersebut.
42
Pertimbangan Penetapan CA
•
•
•
•
•
Melaksanakan tujuan pendirian IAI, yaitu untuk membimbing perkembangan
akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan; dan mempertinggi mutu
pekerjaan akuntan;
Demi menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada profesi akuntan;
Untuk memberikan perlindungan terhadap pengguna jasa akuntan;
Untuk mempersiapkan akuntan Indonesia menghadapai tantangan profesi dalam
perekonomian global; dan
Untuk memenuhi kewajiban IAI sebagai anggota International Federation of
Accountants.
43
Kompetensi Utama CA
1. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam mengelola sistem pelaporan
yang menghasilkan laporan keuangan dan laporan lainnya yang bernilai
tinggi sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola, etika profesional, dan
integritas.
2. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam pengambilan keputusan
bisnis dengan mempertimbangkan dinamika lingkungan bisnis global.
44
KOMPETENSI KHUSUS CA
1. Memiliki kemampuan menyusun, menyajikan dan mengevaluasi laporan
keuangan grup entitas dan laporan perusahaan sesuai dengan standar global
yang berlaku;
2. Memiliki kemampuan mengevaluasi sistem informasi dan pengendalian
internal berbasis teknologi informasi yang dapat:
a. Menghasilkan sistem pelaporan perusahaan yang relevan dan andal; dan
b. Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan resiko pengendalian dan
konsekuensinya untuk membuat rekomendasi.
3. Mengevaluasi tata kelola korporat, peran dan tanggung jawab sosial dan
lingkungan korporat;
4. Menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-nilai etika individu
dan profesional;
45
KOMPETENSI KHUSUS CA
5. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan pendekatan multi disiplin
yang terintegrasi untuk mengevaluasi strategi dan keputusan bisnis, serta
dapat memberi masukan kepada para eksekutif dalam berbagai penetapan
strategi dan keputusan bisnis dalam lingkup nasional dan internasional;
6. Memiliki kemampuan untuk menetapkan kebijakan dan pengelolaan
perpajakan yang taat pada aturan perpajakan dan optimal bagi perusahaan
dalam lingkup global;
7. Mampu mengevaluasi praktik–praktik
meningkatkan nilai organisasi;
akuntansi
manajemen
guna
46
KOMPETENSI KHUSUS CA
8. Mampu mengevaluasi keputusan strategis keuangan perusahaan;
9. Memiliki kemampuan untuk berpikir dan bertindak pemimpin;
10.Memiliki sikap untuk terus melakukan pembelajaran agar dapat
mempertahankan kompetensi profesionalnya;
11.Memiliki kemampuan untuk menyampaikan ide dan hasil pemikiran secara
lisan dan tulisan; dan
12.Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang
atau fungsi lain dalam organisasi dan antar organisasi.
47
Subjek Ujian CA
1. PELAPORAN KORPORAT
2. MANAJEMEN STRATEJIK DAN KEPEMIMPINAN
3. TATA KELOLA KORPORAT DAN ETIKA
4. MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN
5. MANAJEMEN PERPAJAKAN
6. AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
7. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
48
PENDIDIKAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN
1. Tujuan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) salah satunya adalah untuk
mendorong akuntan profesional memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan
kompetensi profesionalnya secara berkesinambungan.
2. Anggota Utama IAI pemegang sebutan Chartered Accountant Indonesia wajib
memelihara dan meningkatkan kompetensi melalui kegiatan PPL.
3. Ketentuan PPL ini tertuang dalam AD/ART IAI dan PMK Nomor 25/PMK.01/2014
4. Akuntan wajib mengikuti PPL paling sedikit berjumlah 30 Satuan Kredit PPL (SKP)
setiap tahun. Sebagai anggota IFAC, IAI mewajibkan 120 SKP bagi setiap Akuntan
selama 3 tahun.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
49
MRA CA INDONESIA DAN ASOSIASI PROFESI AKUNTAN INTERNATIONAL
•
•
Foundation Level
Proses assessment
Professional Level
•
Proses assessment
Professional Level
• CA pengalaman > 10 th Strategic Case
Study Exam CGMA
• CA Pengalaman < 10 th E3, P3, F3,
Strategic Case Study Exam CGMA
•
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Proses assessment
Professional Level
50
Perbedaan Learning Outcomes
S1 vs CA
51
Description of Levels of Proficiency
Foundation
Learning outcomes in a competence areas focus on
• Defining, explaining, summarizing & interpreting the underlying principles & theories
of relevant areas of technical competence to complete tasks while working under
appropriate supervision
• Performing assigned tasks by using the appropriate professional skills
• Recognizing the importance of professional values, ethics & attitudes in performing
assigned tasks
• Solving simple problems & referring complex tasks or problem to supervisors or those
with specialized expertise
• Providing information & explaining ideas in a clear manner, using oral & written
communication
Related to work situations characterized by low levels of ambiguity, complexity &
uncertainly
52
Description of Levels of Proficiency
Intermediate
Learning outcomes in a competence areas focus on
• Independently applying, comparing and analyzing underlying principles &
theories from relevant areas of technical competence to complete work
assignment & make decisions
• Combining technical competence & professional skills to complete work
assignments
• Applying professional values, ethics & attitude to work assignments
• Presenting information & explaining ideas in communications, to accounting &
non-accounting stakeholders.
Related to work situations characterized by moderate levels of ambiguity,
complexity & uncertainly
53
Description of Levels of Proficiency
Advanced
Learning outcomes in a competence areas focus on
• Selecting and integrating principles and theories from different areas of
technical competence to manage & lead projects & work assignments & to
make recommendations appropriate to stakeholder needs
• Integrating technical competence & professional skills to manage & lead
projects & work assignments
• Making judgment on appropriate courses of action drawing on professional
values, ethics & attitudes
54
Description of Levels of Proficiency
• Assessing, researching & resolving complex problems with limited
supervision
• Anticipating, consulting appropriately & developing solutions to complex
problems & issues
• Consistently presenting & explaining relevant information in a persuasive
manner to a widerange of stakeholders
Related to work situations characterized by high levels of ambiguity,
complexity & uncertainly
55
TERIMA KASIH
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Grha Akuntan
Jl Sindanglaya 1 Menteng Jakarta 10310
www.iaiglobal.or.id
[email protected]
Tel (021) 3190 4232