BAHP Poros Menuju Kantor Kecamatan

PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR

UNIT LAYANAN PENGADAAN
Alamat : Jl. A. Yani No.2 Martapura Telp (0511) 721538 – 721006
Website : www.banjarkab.go.id Email : banjar@banjarkab.go.id

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN
Nomor
Tanggal
Kegiatan
Nama Pekerjaan

:
:
:
:

3005.KJ07/09/PK-21/SKPD11/2014
14 April 2014
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan
Perbaikan Jalan Poros Menuju Kantor Kecamatan Telaga

Bauntung

Lokasi
Tahun Anggaran

:
:

Kecamatan Telaga Bauntung
2014

Pada hari ini Senin tanggal Empat Belas bulan April tahun Dua Ribu Empat Belas
bertempat di Aula Kantor Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Banjar, kami
yang bertanda tangan dibawah ini Pokja Pekerjaan Konstruksi -21 SKPD11 ULP
Pemerintah Kabupaten Banjar telah mengadakan rapat Evaluasi terhadap Dokumen
Penawaran pekerjaan tersebut di atas.
Evaluasi terhadap Dokumen Penawaran dilaksanakan dengan sistem gugur. Urutan
tahapan evaluasi meliputi :








Koreksi Aritmatik,
Evaluasi Administrasi,
Evaluasi Teknis,
Evaluasi Kewajaran Harga,
Evaluasi Kualifikasi;

Hasil dari pelaksanaan pelelangan meliputi hal-hal sebagai berikut :
Informasi Pelaksanaan Pelelangan Umum
1. Pengumuman pelelangan dilaksanakan melalui portal LPSE Pemerintah Kabupaten
Banjar pada website www.lpse.banjarkab.go.id dimulai pada tanggal 17 April 2014
sampai dengan 29 April 2014.
2. Penjelasan Pekerjaan diadakan secara online melalui portal LPSE Pemerintah
Kabupaten Banjar pada website www.lpse.banjarkab.go.id pada hari Kamis tanggal 24
April 2014 pukul 09.00 - 11.00 Wita.
3. Pemasukan dokumen penawaran dilaksanakan secara elektronik melalui portal LPSE

Pemerintah Kabupaten Banjar pada website www.lpse.banjarkab.go.id yang dimulai
sejak 25 April 2014 sampai dengan tanggal 30 April 2014 pukul 08.00 Wita.
4. Pembukaan Dokumen Penawaran yang telah masuk melalui portal LPSE Pemerintah
Kabupaten Banjar pada website www.lpse.banjarkab.go.id dimulai sejak tanggal 30
April 2014 pukul 09.15 Wita. Dari hasil pembukaan dokumen penawaran diperoleh
dokumen penawaran sebanyak 1 (Satu ) dokumen yang dinyatakan lengkap.
5. Berita Acara Evaluasi
Penawaran Nomor
: 3005.KJ07/UL-02/06/PK21/SKPD11/2014 tanggal 10 April 2014 tentang hasil dari pelaksanaan evaluasi
terhadap dokumen penawaran yang meliputi evaluasi administrasi, evaluasi teknis dan
evaluasi kewajaran harga.

6. Berdasarkan hasil penelitian awal di atas, maka proses Pelelangan Umum dapat
dilanjutkan ke tahapan berikutnya.
1. Koreksi Aritmatik
Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan koreksi aritmatik dengan ketentuan :
(1) Volume pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan yang tercantum dalam dokumen pemilihan.
(2) Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga

satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah.
Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk
dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar
kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong.

(3)

Hasil koreksi aritmatik yang disusun dari urutan penawaran terendah adalah
sebagai berikut :

NO.
URUT
1

NAMA PERUSAHAAN

CV. OZIE

HARGA
PENAWARAN

SAAT
PEMBUKAAN
( Rp. )
869.493.000,00

HARGA
PENAWARAN
TERKOREKSI
( Rp. )

URUTAN
TERENDAH
TERKOREKSI

869.493.000,00

I

2. Evaluasi Administrasi
evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang

a.
b.

tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi;
penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila :
(1) Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Pemilihan
dipenuhi/dilengkapi yaitu dengan dilampirkannya :
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)

Surat Penawaran;
Softcopy hasil pemindaian (scan) Jaminan Penawaran Asli;
rekapitulasi daftar kuantitas dan harga;
daftar kuantitas dan harga;
softcopy hasil pemindaian (scan) surat kuasa dari direktur
utama/pimpinan perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya (apabila

dikuasakan);

(f) softcopy hasil pemindaian (scan) surat perjanjian kemitraan/kerja
sama operasi (apabila ada);
(g) dokumen penawaran teknis;

(h) formulir TKDN (Apabila dipersyaratkan dan khusus untuk peserta
yang tidak menyampaikan formulir TKDN, maka penawarannya
tidak digugurkan dan nilai TKDN nya dianggap 0 (nol)).
(i) dokumen lain yang dipersyaratkan
2) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu
(a) sebagaimana tercantum dalam LDP;
(b) bertanggal;
(c) terdapat total harga penawaran; dan
(d) apabila terdapat kesalahan pada tanggal surat penawaran yang
menyebabkan jangka waktu berlaku surat penawaran menjadi
kurang dari waktu yang ditetapkan dalam LDP, maka surat
penawaran dinyatakan tidak memenuhi persyaratan administrasi.
3) Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:

(a) Diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau
perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
(b) Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan
penawaran dan masa berlakunya tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP;
(c) Nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam Jaminan
Penawaran;
(d) Besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai
sebagaimana tercantum dalam LDP;
(e) Besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan
huruf;
(f) Nama Pokja ULP yang menerima Jaminan Penawaran sama dengan
nama Pokja ULP yang mengadakan pelelangan;
(g) Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang
dilelangkan;
(h) Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari
Pokja ULP diterima oleh Penerbit Jaminan;

(i) Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan (Kerja Sama
Operasi/KSO) harus ditulis atas nama perusahaan kemitraan/KSO;
(j) Substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Penawaran telah
dikonfirmasi dan diklarifikasi secara tertulis oleh Pokja ULP kepada
penerbit jaminan apabila ada hal-hal yang meragukan;
(k) Bagi penyedia yang hanya memasukkan hasil pemindaian (scan)
jaminan penawaran tanpa memasukan jaminan penawaran asli
maka akan dilakukan klarifikasi kepada penerbit jaminan untuk
memastikan apakah jaminan tersebut dapat dicairkan hanya dengan
menggunakan hasil pemindaian (scan). Apabila hasil klarifikasi
menyebutkan bahwa jaminan tersebut tidak dapat dicairkan atau
penerbit jaminan tidak menjawab klarifikasi Pokja ULP maka
jaminan penawaran dianggap tidak memenuhi persyaratan
administrasi dan dapat digugurkan pada tahap evaluasi administrasi.

c.
d.

Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas
dan meragukan;

peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan
evaluasi teknis;

e.

apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis;

f.

apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka
pelelangan dinyatakan gagal.

Hasil Evaluasi Administrasi yang disusun dari urutan penawaran terkoreksi
terendah adalah sebagai berikut :

NO.
URUT

1


NAMA PERUSAHAAN

CV. OZIE

HARGA
PENAWARAN
TERKOREKSI
( Rp. )
869.493.000,00

HASIL
EVALUASI

KET

TL

Keterangan :
L = Lulus TL = Tidak Lulus
Terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan
dengan evaluasi teknis. Terhadap penawaran yang tidak memenuhi persyaratan
administrasi tidak dilanjutkan dengan evaluasi teknis dan dinyatakan gugur.
3. Evaluasi Teknis
Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan
a.
administrasi.
Unsur – unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan
b.
sebagaimana tercantum dalam LDP;
Evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur, dengan ketentuan:
c.
1) Pokja ULP menilai persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi
dengan membandingkan pemenuhan persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam LDP;
2) penilaian persyaratan teknis minimal dilakukan terhadap:
(a) metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan termasuk pengendalian
terhadap risiko K3. Metode pelaksanaan dilengkapi metode kerja
dimulai dari pekerjaan persiapan, pekerjaan utama dan pekerjaan
penunjang atau pekerjaan sementara yang ikut menentukan
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan, penyelesaian pekerjaan, serta
pekerjaan pemeliharaan dan diyakini menggambarkan penguasaan
penawar untuk melaksanakan pekerjaan. Yang diteliti dalam
evaluasi metode pelaksanaan adalah tahapan dan cara pelaksanaan
yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai
dengan akhir dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis;
(b) jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima
pertama Pekerjaan (PHO) yang ditawarkan tidak melebihi jangka
waktu yang ditetapkan dalam LDP;
(c) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang
disediakan sebagaimana tercantum dalam LDP. Apabila penyedia
tidak memasukkan jenis, kapasitas, dan komposisi peralatan,
walaupun mengisi daftar peralatan pada formulir isian
kualifikasi/data kualifikasi, maka dianggap tidak memenuhi
persyaratan teknis serta dapat digugurkan pada tahap evaluasi
teknis.
Dalam hal jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal

(d) spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan ini. Bagi penyedia yang menyampaikan
spesifikasi teknis yang berbeda dari yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan maka spesifikasi teknis tidak boleh kurang dari yang
disyaratkan;
(e) personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan
persyaratan sebagaimana tercantum dalam LDP serta posisinya
dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan. Apabila penyedia tidak memasukan
daftar personil inti yang akan ditugaskan secara penuh, walaupun
mengisi daftar tenaga ahli pada formulir isian kualifikasi/data
kualifikasi, maka dianggap tidak memenuhi persyaratan teknis serta
dapat digugurkan pada tahap evaluasi teknis;
(f) Pra RK3K memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja

yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Apabila terdapat hal yang meragukan dapat dilakukan klarifikasi
untuk menegaskan bahwa K3 akan dilaksanakan. Tidak dapat
menggugurkan teknis berdasarkan Pra RK3K (apabila
dipersyaratan);
(g) peta lokasi material (quary) untuk keperluan suatu jenis pekerjaan
harus menggambarkan lokasi pengambilan material yang akan
digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditawarkan.
(apabila dipersyaratkan)
(h) dokumen lainnya yang dipersyaratkan untuk mendukung
penawaran teknis seperti brosur, surat dukungan, spesifikasi,
gambar teknis dan uraian komponen material pabrikasi (jika
dipersyaratkan)
(i) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan
persyaratan sebagaimana tercantum dalam LDP;
(j) sertifikat

garansi khususnya untuk pekerjaan Engineering
Procurement and Conctruction/EPC (apabila dipersyaratan)

3) Pokja ULP dapat meminta uji mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat
tertentu sebagaimana tercantum dalam LDP;
4) Untuk menilai konsistensi dan kewajaran antara metode pelaksanaan,
jadwal waktu pelaksanaan, penggunaan peralatan dan bahan (material
konstruksi), tenaga kerja, maupun pencapaian produktivitas dan
spesifikasi teknis, Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi dengan menilai
rincian/uraian Analisa Teknis Satuan Pekerjaan untuk pekerjaan utama
meliputi komponen tenaga kerja, peralatan, dan bahan (material
konstruksi) terhadap jenis pekerjaan yang perlu dinilai konsistensinya.
Selanjutnya meneliti dan melakukan analisis terhadap uraian Analisa
Teknis Satuan Pekerjaan tersebut, Apabila dinilai tidak konsisten
dan/atau tidak wajar maka penawaran tidak memenuhi syarat dan
dalam evaluasi penawaran dinyatakan gugur teknis;
5) Pokja ULP dapat melakukan kunjungan, verifikasi, dan/atau klarifikasi
terhadap kepastian pemenuhan keterpenuhan volume dan spesifikasi
pendukung yang ditawarkan dalam dokumen teknis, khususnya kepada
pabrikan/produsen/agen/distributor material/alat tersebut untuk
menjamin konsistensi jenis material/alat serta kemampuan untuk
menyediakan material/peralatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan
d.

apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas atau
meragukan, Pokja ULP melakukan klarifikasi dengan peserta. Dalam
klarifikasi peserta tidak diperkenankan mengubah substansi penawaran.
Hasil klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;

e.
f.

g.
h.
i.

peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi
harga;
apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik ada yang
tidak memenuhi persyartan teknis maka Pokja ULP dapat melakukan
evaluasi terhadap penawaran terendah berikutnya (apabila ada) dimulai
dari evaluasi administrasi;
apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis,
maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi harga; dan
apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka pelelangan
dinyatakan gagal.
Pokja ULP memasukan hasil evaluasi teknis pada aplikasi SPSE, termasuk
alasan ketidaklulusan peserta dalam evaluasi teknis

Hasil Evaluasi Teknis yang disusun dari urutan penawaran terendah adalah
sebagai berikut :

NO.
URUT

NAMA PERUSAHAAN

1
Keterangan :
L = Lulus TL = Tidak Lulus

HARGA
PENAWARAN
TERKOREKSI
( Rp. )

HASIL
EVALUASI

KET

-

Terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan teknis dilanjutkan dengan
evaluasi harga. Terhadap penawaran yang tidak memenuhi persyaratan teknis
tidak dilanjutkan dengan evaluasi harga dan dinyatakan gugur.

4. Evaluasi Harga
Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau penting,
a.
dengan ketentuan:
1) total harga penawaran atau penawaran terkoreksi dibandingkan
terhadap nilai total HPS:
a) apabila total harga penawaran atau penawaran terkoreksi melebihi
nilai total HPS, dinyatakan gugur; dan
b) apabila semua harga penawaran atau penawaran terkoreksi di atas
nilai total HPS, pelelangan dinyatakan gagal;
2) harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus
sepuluh perseratus) dari harga satuan yang tercantum dalam HPS,
dilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata
harga satuan tersebut dinyatakan timpang maka harga satuan timpang
hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga.
Jika terjadi penambahan volume, harga satuan yang berlaku sesuai
dengan harga dalam HPS;
3) mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis dilakukan
klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan. Harganya
dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan lainnya;
b.

Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai berikut:
1) untuk sistem gugur dilakukan klarifikasi terhadap hasil koreksi
aritmatik, apabila ada koreksi/perubahan;
2) klarifikasi dalam hal penawaran komponen dalam negeri berbeda
dibandingkan dengan perkiraan Pokja ULP;
3) klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dibawah 80%
(delapan puluh perseratus) HPS dengan ketentuan:
a) menilai rincian/uraian Analisa Harga Satuan Pekerjaan Utama
meliputi kesesuaian dan kewajaran komponen tenaga kerja,
peralatan, dan bahan (material konstruksi) terhadap jenis pekerjaan
utama. Apabila hasil analisa mengindikasikan bahwa pekerjaan
utama tidak dapat dilaksanakan dengan harga yang ditawarkan yang
disebabkan harga penawaran di bawah harga pasar dan dapat
dibuktikan, sehingga akan menyebabkan terjadinya kerugian
dibandingkan keuntungan yang akan diperoleh serta diperkirakan
mempengaruhi lingkup, kualitas, hasil/ kinerja dan diyakini tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan persyaratan/
ketentuan, maka penawaran tidak memenuhi syarat dan dalam
evaluasi penawaran harus dinyatakan gugur.
b) Indikasi kerugian dan keuntungan diteliti dari data yang tercantum
dalam analisa harga satuan pekerjaan utama dan rekapitulasi daftar
kuantitas dan harga
c) apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang, harus
bersedia untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS; dan
d) apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai
Jaminan Pelaksanaan, maka penawarannya digugurkan dan Jaminan
Penawaran disita untuk negara serta dimasukkan dalam Daftar
Hitam.
e) Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga
penawaran yang sama, maka Pokja ULP memilih peserta yang
mempunyai kemampuan teknis lebih baik dan hal ini dicatat dalam
Berita Acara.

f)

Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada),
dengan ketentuan:
Untuk sistem gugur dimulai dari penawaran harga atau penawaran
harga terkoreksi yang terendah.

c.

Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri
dengan ketentuan:
1) rumus penghitungan sebagai berikut:
⎛ 1 ⎞
HEA = ⎜
⎟ × HP
⎝ 1 + KP ⎠
HE =
KP =

Harga Evaluasi Akhir.
Koefisien Preferensi (Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
dikali Preferensi tertinggi Barang/Jasa).

HP = Harga Penawaran (Harga Penawaran
persyaratan lelang dan telah dievaluasi).

yang

memenuhi

2) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan HEA yang
sama, penawar dengan TKDN terbesar adalah sebagai pemenang;
3) pemberian Preferensi Harga tidak mengubah Harga Penawaran dan
hanya digunakan oleh Pokja ULP untuk keperluan perhitungan HEA
guna menetapkan peringkat pemenang.
d.

Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang tidak
sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/ persekongkolan) antara
peserta, Pokja ULP dan/atau PPK, dengan tujuan untuk memenangkan salah
satu peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain yang
terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
2) anggota Pokja ULP dan/atau PPK yang terlibat persekongkolan diganti,
dikenakan sanksi administrasi dan/atau pidana;
3) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya
yang tidak terlibat (apabila ada); dan
4) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada angka (3),
maka pelelangan dinyatakan gagal.

e.
f.

g.

h.

Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon pemenang
dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
Untuk satu file sistem gugur, apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah
setelah koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi evaluasi harga maka
Pokja ULP dapat melakukan evaluasi terhadap penawar terendah berikutnya
(apabila ada) dimulai dari evaluasi administrasi;
Untuk satu file sistem gugur, apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang lulus evaluasi harga, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi
kualifikasi; dan
Untuk satu file sistem gugur apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi
harga maka pelelangan dinyatakan gagal.

Hasil Evaluasi Harga yang disusun dari urutan penawaran terkoreksi terendah
adalah sebagai berikut :

NO.
URUT

1

NAMA PERUSAHAAN

HARGA
PENAWARAN
TERKOREKSI
( Rp. )

HASIL
EVALUASI

KET

wajar

Dibawah
Harga HPS

5. Evaluasi Kualifikasi
Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan dalam
evaluasi harga. Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi apabila :
(1) Memiliki izin usaha pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan
perundang – undangan.
(2) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa perusahaan yang
bersangkutan dan manajemennya atau peserta perorangan tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan, atau peserta perorangan tidak sedang dalam menjalani sanksi
pidana.
(3)
(4)

(5)

Salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak masuk
dalam daftar hitam.
memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak
terakhir (SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh
Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi
Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun
berjalan. Peserta dapat mengganti persyaratan ini dengan menyampaikan
Surat Keterangan Fiskal (SKF);
memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi peserta Usaha Mikro,

(7)

Usaha Kecil dan koperasi kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.
memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha
Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang
pekerjaan yang sesuai untuk usaha non-kecil.
Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil

(8)

yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan.

(6)

(9)

memiliki
surat
keterangan
dukungan
keuangan
dari
bank
pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan pekerjaan konstruksi paling
kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai total HPS.
(10) dalam hal peserta akan melakukan kemitraan/KSO:
a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan
yang memuat persentase kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili
kemitraan/KSO tersebut;
b. evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 10 dilakukan
untuk setiap perusahaan yang melakukan kemitraan/KSO;
(11) untuk usaha non-kecil, memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan
yang sejenis dan kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
a. KD
= 3 NPt
NPt

=

Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan yang
sesuai dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;

b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD dari
perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai kontrak
dan status peserta pada saat menyelesaikan kontrak sebelumnya;
(12) Mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan :
a. SKP
= KP – jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP
= Kemampuan menangani paket pekerjaan
Untuk usaha kecil KP = 5
Untuk usaha non kecil KP = 6 atau KP = 1,2 N
N
= Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani
pada saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah SKP dari semua
perusahaan yang bermitra/KSO
(13) memiliki Sertifikat Manajemen Mutu (ISO) dan/atau memiliki Sertifikat
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), apabila disyaratkan.
[Untuk badan usaha yang bermitra/KSO, persyaratan ini disyaratkan bagi
perusahaan yang melaksanakan pekerjaan yang membutuhkan Sertifikat ISO
dan/atau persyaratan Sertifikat K3].
(14) Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian
peserta dalam Dokumen Isian Kualifikasi dalam hal:
1. kelengkapan Dokumen Isian Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
(15) Apabila peserta tidak mengisi data kualifikasi pada formulir isian kualifikasi
di SPSE maka dianggap tidak memenuhi persyaratan kualifikasi untuk
dokumen tersebut walaupun penyedia mengupload hasil scan dokumen
tersebut.
(16) Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP
dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis
namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.
(17) Evaluasi kualifikasi sudah merupakan kompetisi, maka data yang kurang
tidak dapat dilengkapi.

Hasil Evaluasi Kualifikasi yang disusun dari urutan penawaran terkoreksi terendah
adalah sebagai berikut :

NO.
URUT

HARGA
PENAWARAN
TERKOREKSI
( Rp. )

NAMA PERUSAHAAN

HASIL
EVALUASI

KET

1

Keterangan :
L = Lulus TL = Tidak Lulus
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut di atas Pokja Pekerjaan Konstruksi -21 SKPD11
ULP Pemerintah Kabupaten Banjar mengambil kesimpulan bahwa sebagai calon
pemenang penyedia barang/jasa adalah sebagai berikut :

NO.
NAMA PERUSAHAAN
URUT

ALAMAT

HASIL
PENAWARAN
TERKOREKSI
(Rp.)

NPWP

KET

Demikian Berita Acara Hasil Pelelangan ini dibuat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Pokja Pekerjaan Konstruksi -21 SKPD11:

1. Iwan Taufik, ST, MT
2. Sri Wahyudhy, ST

Ketua

………………

Sekretaris

3. H. Said, BE

Anggota

4. Jennita Adistya Putri, ST, MT

Anggota

5. Ferdi Firmansyah

Anggota

……………….
………………
……………….
………………