BAEP Poros Menuju Kantor Kecamatan

PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR

UNIT LAYANAN PENGADAAN
Alamat : Jl. A. Yani No.2 Martapura Telp (0511) 721538 – 721006
Website : www.banjarkab.go.id Email : banjar@banjarkab.go.id

BERITA ACARA EVALUASI PENAWARAN
Nomor
Tanggal
Kegiatan
Nama Pekerjaan

:
:
:
:

Lokasi
Tahun Anggaran

: Kecamatan Telaga Bauntung

: 2014

3005.KJ07/UL-02/06/PK-21/SKPD11/2014
10 April 2014
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan
Perbaikan Jalan Poros Menuju Kantor Kecamatan Telaga Bauntung

Pada hari ini Kamis tanggal Sepuluh bulan April tahun Dua Ribu Empat Belas bertempat
di Aula Kantor Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Banjar, kami yang bertanda
tangan di bawah ini Pokja Pekerjaan Konstruksi-21 SKPD11 ULP Pemerintah Kabupaten Banjar
telah mengadakan rapat Evaluasi terhadap Dokumen Penawaran pekerjaan tersebut di atas.
Evaluasi terhadap Dokumen Penawaran dilaksanakan dengan sistem gugur. Urutan
tahapan evaluasi meliputi :






Koreksi Aritmatik,

Evaluasi Administrasi,
Evaluasi Teknis,
Evaluasi Kewajaran Harga,

Hasil dari pelaksanaan pelelangan meliputi hal-hal sebagai berikut :
Informasi Pelaksanaan Pelelangan Umum
1. Pengumuman pelelangan dilaksanakan melalui portal LPSE Pemerintah Kabupaten Banjar
pada website www.lpse.banjarkab.go.id dimulai pada tanggal 17 April 2014 sampai dengan
29 April 2014.
2. Penjelasan Pekerjaan diadakan secara online melalui portal LPSE Pemerintah Kabupaten Banjar
pada website www.lpse.banjarkab.go.id pada hari Kamis tanggal 24 April 2014 pukul 09.00 11.00 Wita.
3. Pemasukan dokumen penawaran dilaksanakan secara elektronik melalui portal LPSE
Pemerintah Kabupaten Banjar pada website www.lpse.banjarkab.go.id yang dimulai sejak 25
April 2014 sampai dengan tanggal 30 April 2014 pukul 08.00 Wita.
4. Pembukaan Dokumen Penawaran yang telah masuk melalui portal LPSE Pemerintah
Kabupaten Banjar pada website www.lpse.banjarkab.go.id dimulai sejak tanggal 30 April
2014 pukul 09.15 Wita. Dari hasil pembukaan dokumen penawaran diperoleh dokumen
penawaran sebanyak 1 (Satu ) dokumen yang dinyatakan lengkap.
5. Berdasarkan hasil penelitian awal di atas, maka proses Pelelangan Umum dapat dilanjutkan ke
tahapan berikutnya.


1. Koreksi Aritmatik
Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan koreksi aritmatik dengan ketentuan :
(1) Volume pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga disesuaikan
dengan yang tercantum dalam dokumen pemilihan.
(2) Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan
yang ditawarkan tidak boleh diubah.
(3) Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar kuantitas dan harga
tetap dibiarkan kosong.
Hasil koreksi aritmatik yang disusun dari urutan penawaran terendah adalah sebagai
berikut :

NO.
URUT

1

NAMA PERUSAHAAN


CV. OZIE

HARGA
PENAWARAN
SAAT PEMBUKAAN
( Rp. )
869.493.000,00

HARGA
PENAWARAN
TERKOREKSI
( Rp. )
869.493.000,00

URUTAN
TERENDAH
TERKOREKSI

I


2. Evaluasi Administrasi
a. evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang tidak
b.

dinilai pada saat penilaian kualifikasi;
penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila :
(1) Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Pemilihan
dipenuhi/dilengkapi yaitu dengan dilampirkannya :
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)

Surat Penawaran;
Softcopy hasil pemindaian (scan) Jaminan Penawaran Asli;
rekapitulasi daftar kuantitas dan harga;
daftar kuantitas dan harga;
softcopy hasil pemindaian (scan) surat kuasa dari direktur utama/pimpinan

perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta
pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);

(f) softcopy hasil pemindaian (scan) surat perjanjian kemitraan/kerja sama
operasi (apabila ada);
(g) dokumen penawaran teknis;
(h) formulir TKDN (Apabila dipersyaratkan dan khusus untuk peserta yang tidak
menyampaikan formulir TKDN, maka penawarannya tidak digugurkan dan
nilai TKDN nya dianggap 0 (nol)).
(i) dokumen lain yang dipersyaratkan
2) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
(a) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP;

(b) bertanggal;
(c) terdapat total harga penawaran; dan
(d) apabila terdapat kesalahan pada tanggal surat penawaran yang
menyebabkan jangka waktu berlaku surat penawaran menjadi kurang dari
waktu yang ditetapkan dalam LDP, maka surat penawaran dinyatakan tidak
memenuhi persyaratan administrasi.

3) Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
(a) Diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan
asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship)
sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
(b) Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan penawaran
dan masa berlakunya tidak kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP;
(c) Nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam Jaminan
Penawaran;
(d) Besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai sebagaimana
tercantum dalam LDP;
(e) Besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf;
(f) Nama Pokja ULP yang menerima Jaminan Penawaran sama dengan nama
Pokja ULP yang mengadakan pelelangan;
(g) Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang
dilelangkan;
(h) Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional)
sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari Pokja ULP diterima oleh
Penerbit Jaminan;

(i) Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan (Kerja Sama
Operasi/KSO) harus ditulis atas nama perusahaan kemitraan/KSO;
(j) Substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Penawaran telah dikonfirmasi
dan diklarifikasi secara tertulis oleh Pokja ULP kepada penerbit jaminan
apabila ada hal-hal yang meragukan;
(k) Bagi penyedia yang hanya memasukkan hasil pemindaian (scan) jaminan
penawaran tanpa memasukan jaminan penawaran asli maka akan dilakukan
klarifikasi kepada penerbit jaminan untuk memastikan apakah jaminan
tersebut dapat dicairkan hanya dengan menggunakan hasil pemindaian
(scan). Apabila hasil klarifikasi menyebutkan bahwa jaminan tersebut tidak
dapat dicairkan atau penerbit jaminan tidak menjawab klarifikasi Pokja ULP
maka jaminan penawaran dianggap tidak memenuhi persyaratan
administrasi dan dapat digugurkan pada tahap evaluasi administrasi.

c.
d.

Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas dan
meragukan;
peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi teknis;


e.

apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis;

f.

apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka pelelangan
dinyatakan gagal.

Hasil Evaluasi Administrasi yang disusun dari urutan penawaran terkoreksi terendah
adalah sebagai berikut :
NO.
URUT

NAMA PERUSAHAAN

CV. OZIE
1

Keterangan :
L = Lulus TL = Tidak Lulus

HARGA
PENAWARAN
TERKOREKSI
( Rp. )

HASIL
EVALUASI

869.493.000,00

KET

TL

Terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan
evaluasi teknis. Terhadap penawaran yang tidak memenuhi persyaratan administrasi
tidak dilanjutkan dengan evaluasi teknis dan dinyatakan gugur.

3. Evaluasi Teknis
Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi.
a.
b.
c.

Unsur – unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam LDP;
Evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur, dengan ketentuan:
1) Pokja ULP menilai persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi dengan
membandingkan pemenuhan persyaratan teknis sebagaimana tercantum dalam
LDP;
2) penilaian persyaratan teknis minimal dilakukan terhadap:
(a) metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan termasuk pengendalian terhadap
risiko K3. Metode pelaksanaan dilengkapi metode kerja dimulai dari
pekerjaan persiapan, pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang atau
pekerjaan sementara yang ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan, penyelesaian pekerjaan, serta pekerjaan pemeliharaan dan
diyakini menggambarkan penguasaan penawar untuk melaksanakan
pekerjaan. Yang diteliti dalam evaluasi metode pelaksanaan adalah tahapan
dan cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari
awal sampai dengan akhir dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis;

(b) jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima pertama
Pekerjaan (PHO) yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu yang
ditetapkan dalam LDP;
(c) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang disediakan
sebagaimana tercantum dalam LDP. Apabila penyedia tidak memasukkan
jenis, kapasitas, dan komposisi peralatan, walaupun mengisi daftar peralatan
pada formulir isian kualifikasi/data kualifikasi, maka dianggap tidak
memenuhi persyaratan teknis serta dapat digugurkan pada tahap evaluasi
teknis.
Dalam hal jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang
ditawarkan berbeda dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan,
maka Kelompok Kerja ULP akan membandingkan produktifitas alat tersebut
berdasarkan metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan. Apabila
perbedaan peralatan menyebabkan metode tidak dapat dilaksanakan atau
produktifitas yang diinginkan tidak tercapai sesuai dengan target, jumlah
SDM yang akan mengoperasikan, serta waktu yang dibutuhkan, maka
dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan dapat digugurkan pada tahap
evaluasi teknis;

(d) spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan ini. Bagi penyedia yang menyampaikan spesifikasi teknis yang
berbeda dari yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan maka spesifikasi
teknis tidak boleh kurang dari yang disyaratkan;
(e) personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam LDP serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan.
Apabila penyedia tidak memasukan daftar personil inti yang akan ditugaskan
secara penuh, walaupun mengisi daftar tenaga ahli pada formulir isian
kualifikasi/data kualifikasi, maka dianggap tidak memenuhi persyaratan
teknis serta dapat digugurkan pada tahap evaluasi teknis;
(f) Pra RK3K memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja yang

akan dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Apabila
terdapat hal yang meragukan dapat dilakukan klarifikasi untuk menegaskan
bahwa K3 akan dilaksanakan. Tidak dapat menggugurkan teknis
berdasarkan Pra RK3K (apabila dipersyaratan);
(g) peta lokasi material (quary) untuk keperluan suatu jenis pekerjaan harus
menggambarkan lokasi pengambilan material yang akan digunakan sesuai
dengan spesifikasi teknis yang ditawarkan. (apabila dipersyaratkan)
(h) dokumen lainnya yang dipersyaratkan untuk mendukung penawaran teknis
seperti brosur, surat dukungan, spesifikasi, gambar teknis dan uraian
komponen material pabrikasi (jika dipersyaratkan)
(i) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam LDP;
(j) sertifikat garansi khususnya untuk pekerjaan Engineering Procurement and

Conctruction/EPC (apabila dipersyaratan)
3) Pokja ULP dapat meminta uji mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat tertentu
sebagaimana tercantum dalam LDP;
4) Untuk menilai konsistensi dan kewajaran antara metode pelaksanaan, jadwal
waktu pelaksanaan, penggunaan peralatan dan bahan (material konstruksi),
tenaga kerja, maupun pencapaian produktivitas dan spesifikasi teknis, Pokja ULP
dapat melakukan klarifikasi dengan menilai rincian/uraian Analisa Teknis
Satuan Pekerjaan untuk pekerjaan utama meliputi komponen tenaga kerja,
peralatan, dan bahan (material konstruksi) terhadap jenis pekerjaan yang perlu
dinilai konsistensinya. Selanjutnya meneliti dan melakukan analisis terhadap
uraian Analisa Teknis Satuan Pekerjaan tersebut, Apabila dinilai tidak konsisten
dan/atau tidak wajar maka penawaran tidak memenuhi syarat dan dalam
evaluasi penawaran dinyatakan gugur teknis;
5) Pokja ULP dapat melakukan kunjungan, verifikasi, dan/atau klarifikasi
terhadap kepastian pemenuhan keterpenuhan volume dan spesifikasi
pendukung yang ditawarkan dalam dokumen teknis, khususnya kepada
pabrikan/produsen/agen/distributor material/alat tersebut untuk menjamin
konsistensi jenis material/alat serta kemampuan untuk menyediakan
material/peralatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan

e.

apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas atau meragukan,
Pokja ULP melakukan klarifikasi dengan peserta. Dalam klarifikasi peserta tidak
diperkenankan mengubah substansi penawaran. Hasil klarifikasi dapat
menggugurkan penawaran;
peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi harga;

f.

apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik ada yang tidak

d.

memenuhi persyartan teknis maka Pokja ULP dapat melakukan evaluasi terhadap
penawaran terendah berikutnya (apabila ada) dimulai dari evaluasi administrasi;

g.
h.
i.

apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis, maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi harga; dan
apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka pelelangan dinyatakan
gagal.
Pokja ULP memasukan hasil evaluasi teknis pada aplikasi SPSE, termasuk alasan
ketidaklulusan peserta dalam evaluasi teknis

Hasil Evaluasi Teknis yang disusun dari urutan penawaran terendah adalah sebagai
berikut :
NO.
URUT

NAMA PERUSAHAAN

HARGA
PENAWARAN
TERKOREKSI
( Rp. )

HASIL
EVALUASI

KET

1
Keterangan :
L = Lulus TL = Tidak Lulus
Terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan teknis dilanjutkan dengan evaluasi
harga. Terhadap penawaran yang tidak memenuhi persyaratan teknis tidak dilanjutkan
dengan evaluasi harga dan dinyatakan gugur.
4. Evaluasi Harga
a.
Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau penting, dengan
ketentuan:
1) total harga penawaran atau penawaran terkoreksi dibandingkan terhadap nilai
total HPS:
a) apabila total harga penawaran atau penawaran terkoreksi melebihi nilai total
HPS, dinyatakan gugur; dan
b) apabila semua harga penawaran atau penawaran terkoreksi di atas nilai total
HPS, pelelangan dinyatakan gagal;
2) harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh
perseratus) dari harga satuan yang tercantum dalam HPS, dilakukan klarifikasi.
Apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan tersebut dinyatakan
timpang maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan
Daftar Kuantitas dan Harga. Jika terjadi penambahan volume, harga satuan yang
berlaku sesuai dengan harga dalam HPS;
3) mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis dilakukan
klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan. Harganya dianggap
termasuk dalam harga satuan pekerjaan lainnya;
b.

Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai berikut:
1) untuk sistem gugur dilakukan klarifikasi terhadap hasil koreksi aritmatik,
apabila ada koreksi/perubahan;
2) klarifikasi dalam hal penawaran komponen dalam negeri berbeda dibandingkan
dengan perkiraan Pokja ULP;
3) klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dibawah 80% (delapan
puluh perseratus) HPS dengan ketentuan:

a) menilai rincian/uraian Analisa Harga Satuan Pekerjaan Utama meliputi
kesesuaian dan kewajaran komponen tenaga kerja, peralatan, dan bahan
(material konstruksi) terhadap jenis pekerjaan utama. Apabila hasil analisa
mengindikasikan bahwa pekerjaan utama tidak dapat dilaksanakan dengan
harga yang ditawarkan yang disebabkan harga penawaran di bawah harga
pasar dan dapat dibuktikan, sehingga akan menyebabkan terjadinya
kerugian dibandingkan keuntungan yang akan diperoleh serta diperkirakan
mempengaruhi lingkup, kualitas, hasil/ kinerja dan diyakini tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan persyaratan/ ketentuan, maka
penawaran tidak memenuhi syarat dan dalam evaluasi penawaran harus
dinyatakan gugur.
b) Indikasi kerugian dan keuntungan diteliti dari data yang tercantum dalam
analisa harga satuan pekerjaan utama dan rekapitulasi daftar kuantitas dan
harga
c) apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang, harus bersedia
untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima perseratus) dari
nilai total HPS; dan
d) apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai Jaminan
Pelaksanaan, maka penawarannya digugurkan dan Jaminan Penawaran disita
untuk negara serta dimasukkan dalam Daftar Hitam.
e) Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga penawaran yang
sama, maka Pokja ULP memilih peserta yang mempunyai kemampuan teknis
lebih baik dan hal ini dicatat dalam Berita Acara.
f)

Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon pemenang
dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada), dengan ketentuan:
Untuk sistem gugur dimulai dari penawaran harga atau penawaran harga
terkoreksi yang terendah.

c.

Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri dengan
ketentuan:
1) rumus penghitungan sebagai berikut:
⎛ 1 ⎞
HEA = ⎜
⎟ × HP
⎝ 1 + KP ⎠
HE =
KP =

Harga Evaluasi Akhir.
Koefisien Preferensi (Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dikali
Preferensi tertinggi Barang/Jasa).

HP = Harga Penawaran (Harga Penawaran yang memenuhi persyaratan lelang
dan telah dievaluasi).
2) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan HEA yang sama,
penawar dengan TKDN terbesar adalah sebagai pemenang;
3) pemberian Preferensi Harga tidak mengubah Harga Penawaran dan hanya
digunakan oleh Pokja ULP untuk keperluan perhitungan HEA guna menetapkan
peringkat pemenang.

d.

Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang tidak sehat
dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/ persekongkolan) antara peserta, Pokja
ULP dan/atau PPK, dengan tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain yang terlibat
dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
2) anggota Pokja ULP dan/atau PPK yang terlibat persekongkolan diganti, dikenakan
sanksi administrasi dan/atau pidana;
3) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya yang tidak
terlibat (apabila ada); dan
4) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada angka (3), maka
pelelangan dinyatakan gagal.
Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon pemenang dan calon
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
Untuk satu file sistem gugur, apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah
koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi evaluasi harga maka Pokja ULP dapat
melakukan evaluasi terhadap penawar terendah berikutnya (apabila ada) dimulai
dari evaluasi administrasi;
Untuk satu file sistem gugur, apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang
lulus evaluasi harga, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi kualifikasi; dan
Untuk satu file sistem gugur apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi harga
maka pelelangan dinyatakan gagal.

e.
f.

g.
h.

Hasil Evaluasi Harga yang disusun dari urutan penawaran terkoreksi terendah adalah
sebagai berikut :
NO.
URUT

HARGA
PENAWARAN
TERKOREKSI
( Rp. )

NAMA PERUSAHAAN

1

HASIL
EVALUASI

KET

wajar

Di bawah
harga HPS

Terhadap penawaran yang memenuhi evaluasi harga dilanjutkan dengan evaluasi
kualifikasi dan pembuktian kualifikasi. Terhadap penawaran yang tidak memenuhi
evaluasi harga tidak dilanjutkan ke tahapan berikutnya dan dinyatakan gugur.
Pokja Pekerjaan Konstruksi -21 SKPD11:
1. Iwan Taufik, ST, MT
2. Sri Wahyudhy, ST

Ketua

………………

Sekretaris

3. H. Said, BE

Anggota

4. Jennita Adistya Putri, ST, MT

Anggota

5. Ferdi Firmansyah

Anggota

……………….
………………
……………….
………………