materi dep.bid.manaj.kepepegawaian bkn (1)

Deputi Bidang Pembinaan Manajemen
Kepegawaian
Yulina Setiawati NN, SH. MM.
Jakar ta, 25 Juni 2015

O utline
I

Latar Belakang

II

Visi Kepegawaian Di Era UU ASN

III

Progress RPP

IV

Manajemen PNS


V

Penutup

BKN

TRANSFORMASI PENGELOLAAN PNS

2025
2018
DYNAMIC
GOVERNANCE

2000

PERFORMANCE BASED PENGEMBANGA
BUREAUCRACY
N
RULE BASED

BUREAUCRACY

MANAJEMEN
SDM

ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN

POTENSI/HUMAN
CAPITAL

BIROKRASI
BERSIH,
KOMPETEN
SEJAHTERA
MELAYANI

Area Reformasi Bidang Kepegawaian

• Restrukturisasi organisasi (right

sizing; flat org.)
• Service Delivery
• OutcomesOriented
• Mind-set dan Culture set
• Strong commitment

• Recruitment, Placement and
promotion
• Performance-based Mgt.
• SKP
• Kwalitas & Produktivitas
• Welfare dan Renumerasi
• Core competency training









Penataan Peraturan
Law Enforcement
Reward and Punishment
De-kooptasi dengan politik
Minimalisasi spoiling system
Wasdal/supervisi

BKN

SDM
Aparatur

Penataan
Organisasi

Regulasi

Modernisasi
Pelayanan


• Pemanfaatan TIK (e-office,
e-gov dan i-gov)
• Transparansi dan
akuntabilitas
• Efektivitas dan efisiensi
• Simplifikasi proses

DRIVING FACTORS PERUBAHAN MANAJEMEN
KEPEGAWAIAN
1. Intervensi politik yang tinggi & Netralitas PNS
terganggu;
2. Melemahnya peran PNS sebagai perekat NKRI
3. Birokrasi biaya tinggi;
4. Mismatch antara kompetensi jabatan dan
kompetensi individual;
5. Kinerja PNS rendah, gaji belum adil, dan layak
sejahtera;
6. Tsunami pensiun;
7. Reformasi birokrasi belum berjalan maksimal.


VISI DAN MISI UU ASN

VISI

Mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang
memiliki integritas, profesional, melayani
dan sejahtera

MISI

Memindahkan Aparatur Sipil Negara dari
Comfort Zone ke Competitive Zone

PRINSIP DASAR MERIT SYSTEM DALAM UU ASN
Mewujudkan sistem merit dan manajemen ASN dengan ciri-ciri:
• Seleksi dan promosi secara adil dan kompetitif
• Menerapkan

prinsip


fairness

dalam

semua

urusan

manajemen

kepegawaian
• Penggajian, reward and punishment berbasis kinerja
• Standar integritas dan perilaku untuk kepentingan publik
• Manajemen SDM secara efektif dan efisien
• Melindungi pegawai dari intervensi politik & dari tindakan semena- mena

• Adanya lembaga Independen yang menjaga pelaksanaan merit system.

BKN


Implementasi Merit Sistem
a)
b)
c)

d)

e)

f)
g)

h)
i)

j)
k)

l)


BKN

seluruh jabatan sudah memiliki standar kompetensi jabatan;
perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja;
pelaksanaan rekrutmen, seleksi, dan promosi dilakukan secara terbuka
berdasarkan kualifikasi individual dan standar kompetensi jabatan;
memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan,
pengembangan, dan pola karir;
memperlakukan pegawai ASN secara adil, setara dan non diskriminatif;
memberikan gaji yang sama pada posisi dan bobot jabatan yang sama;
memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada
kinerja;
menerapkan standar integritas dan perilaku pegawai ASN;
merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi
sesuai hasil pengelolaan kinerja;
menjaga netralitas pegawai ASN dari intervensi politik;
memberikan perlindungan kepada pegawai ASN dari tindakan
penyalahgunaan wewenang; dan
memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi.


AMANAT UU ASN & STATUS RPP
NO
1

RPP

STATUS

MANAJEMEN PNS

PROSES HARMONISASI DI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM.

2

MANAJEMEN PPPK

DRAFT SELESAI.
PENYEMPURNAAN SESUAI MASUKAN INSTANSI DAN
KONSULTASI PUBLIK.


3

DRAFT SELESAI.
PENILAIAN KINERJA & DISIPLIN PENYEMPURNAAN SESUAI MASUKAN INSTANSI DAN
KONSULTASI PUBLIK.

4

GAJI & TUNJANGAN

DRAFT DALAM PROSES.
PEMBAHASAN INSTANSI TERKAIT.

5

JAMINAN PENSIUN DAN
JAMINAN HARI TUA

DRAFT DALAM PROSES.
PEMBAHASAN INSTANSI TERKAIT.

6

KORPS PEGAWAI ASN

DRAFT DALAM PROSES.
PEMBAHASAN INSTANSI TERKAIT.

7

JKK DAN JKM

DRAFT DALAM PROSES
PEMBAHASAN INSTANSI TERKAIT

MANAJEMEN PNS

1. PENETAPAN
KEBUTUHAN

• Setiap instansi wajib menyusun kebutuhan jenis dan jumlah jabatan untuk 5
tahun kedepan dan dirinci pertahun sesuai prioritas kebutuhan
• ANJAB dan ABK dengan e-formation
• Sistem registrasi on-line

2. PENGADAAN

• Seleksi menggunakan CAT
• Seleksi administrasi, Tes Kemampuan Dasar (TKD), & Tes Kemampuan Bidang
(TKB)

3. PANGKAT &
PROMOSI
JABATAN

• Pangkat adalah tingkatan dalam jabatan sebagai dasar penggajian
• Pengangkatan dalam jabatan merupakan perbandingan obyektif kompetensi,
kualifikasi jabatan dengan yang dimiliki pegawai.
• Promosi Jabatan dengan Open Recruitment & Talent Pool

4. PENGEMBANGAN
KARIR

• Berdasarkan kualifikasi, kinerja, dan kompetensi
• Memperhatikan penilaian kinerja, integritas, dan moralitas
• Diklat merupakan hak PNS dan dilaksanakan minimal 80 jam dalam 1 tahun

MANAJEMEN PNS

5. POLA KARIR

6. MUTASI

7. PENILAIAN
KINERJA

8. PENGGAJIAN
DAN
TUNJANGAN

• Terintegrasi secara nasional
• Setiap instansi wajib menyusun pola karir
• Mutasi tugas/ lokasi antar instansi Pusat, instansi daerah
• Mutasi dilakukan diagonal, vertikal, dan horizontal
• SKP disusun berdasarkan RKT
• Bobot Penilaian SKP 70%, Perilaku 30% dengan metode 360o
• Tidak mencapai target dikenakan sanksi administrasi
• Berdasarkan beban kerja, tanggung jawab & risiko pekerjaan
• Tunjangan kinerja berbasis kinerja individu.

• Tingkat kemahalan sesuai indeks wilayah

MANAJEMEN PNS

9. PENGHARGAAN

10. DISIPLIN

• Reward berdasarkan capaian kinerja
• Prioritas untuk pengembangan kompetensi
• Tanda Kehormatan

• Penjatuhan hukuman disiplin kepada pegawai dengan perubahan jenis-jenis
hukuman

11. PEMBERHENTIAN

• Reformulasi jenis-jenis pemberhentian

12. JAMINAN
PENSIUN DAN
HARI TUA

• Pensiun dengan Dual system pay as you go dan fully funded
• THT dual system asuransi SOS dengan manfaat pasti dan bersifat
pengembalian tabungan ditambah hasil pengembangan

13. PERLINDUNGAN

• Perubahan beberapa sanksi administrasi

• Ontop dari Sistem Jaminan Sosial Nasional untuk kesehatan, kecelakaan
kerja, jaminan kematian dalam perkara yang terkait tugas

HAK DAN KEWAJIBAN ASN
HAK

JENIS

PNS
Pasal 1 butir
3 & Pasal 7

PPPK
Pasal 1
butir 4 &
Pasal 7

1. gaji, tunjangan, dan
fasilitas;
2. cuti;
3. jaminan pensiun dan
jaminan hari tua;
4. Jaminan kesehatan,
kecelakaan kerja dan
kematian;
5. Bantuan Hukum; dan
6. pengembangan
kompetensi.
1.
2.
3.
4.

Gaji dan tunjangan;
cuti;
Jaminan har tua;
Jaminan Kesehatan,
kecelakaan kerja dan
kematian;
5. Bantuan Hukum; dan
6. pengembangan
kompetensi.

BKN

KEWAJIBAN
• setia dan taat pada
Pancasila, UUD NRI
1945, NKRI, dan
pemerintah yang sah;
• menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa;
• melaksanakan kebijakan
pemerintah;
• menaati ketentuan
peraturan perundangundangan;
• melaksanakan tugas
kedinasan;
• menunjukkan integritas
dan keteladanan;
• menyimpan rahasia
jabatan
• bersedia ditempatkan di
seluruh wilayah NKRI

Pangkat dan Jabatan

BKN

• Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat jabatan
berdasarkan tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak dan
persyaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai dasar
penggajian.
• PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu.
• Setiap jabatan dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS
yang menunjukkan kesamaan karakteristik, mekanisme, dan
pola kerja.
• PNS dapat berpindah antar dan antara JPT, Jabatan
Administrasi, dan Jabatan Fungsional di Instansi Pusat dan
Daerah berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan penilaian
kinerja.

Rancangan Pangkat dan Jabatan PNS
No.

Jabatan

Pangkat

Peringkat Jabatan

JABATAN PIMPINAN TINGGI
1.

Jabatan Pimpinan
Tinggi Utama

JPT-I

29
28
27

26
2.

Jabatan Pimpinan
Tinggi Madya

JPT-II

25
24
23
22

JPT-III
3.

Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama

JPT-IV

21
20
19
18

JPT-V

17

JPT-VI

16

Rancangan Pangkat dan Jabatan PNS (2)
No.

Jabatan

Pangkat

Peringkat Jabatan

JABATAN ADMINISTRASI & JABATAN FUNGSIONAL
4.

JA -15, JF-15

15

5.

JA -14, JF-14

14

6.

JA -13, JF-13

13

7.

JA -12, JF-12

12

8.

JA -11, JF-11

11

9.

JA -10, JF-10

10

10.

JA -9, JF-9

9

11.

JA -8, JF-8

8

12.

JA -7, JF-7

7

13.

JA -6, JF-6

6

14.

JA-5, JF-5

5

15.

JA-4

4

16.

JA-3

3

17.

JA-2

2

18.

JA-1

1

BKN

JABATAN (UU ASN)
PIMPINAN TINGGI
UTAMA

MADYA
PRATAMA

JABATAN ADMINISTRASI
ADMINSTRATOR
PENGAWAS

JABATAN FUNGSIONAL
 Utama
 Madya
 Muda
 Pertama

PELAKSANA

 Penyelia
 Mahir
 Terampil
 Pemula

KEAHLIAN
KETERAMPILAN

PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
SIFAT

Kompetitif dan Terbuka
SELEKSI

Dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang
dipilih dan diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian dengan berkoordinasi dengan
KASN
PROSES

 Pimpinan Tinggi Utama dan Madya dilakukan
pada tingkat Nasional
 Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada
tingkat Nasional, Propinsi, atau antar Instansi
dalam 1 (satu) Kab/Kota

PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
TUJUAN

Mendapatkan
berkualitas
PRINSIP

SASARAN

Pimpinan

Tinggi

yang

Pengisian JPT Utama dan Madya dilakukan
secara terbuka dan kompetitif didasarkan pada
sistem merit

 Terselenggaranya seleksi calon Pejabat Pimpinan
Tinggi yang transparan, objektif, kompetitif dan
akuntabel
 Terpilihnya calon Pejabat Pimpinan Tinggi pada
Instansi pemerintah pusat dan daerah seasuai
dengan kompetensi yag dibutuhkan dan sistem
merit

MUTASI JABATAN JPT
Mutasi jabatan JPT dapat dilakukan dengan uji kompetensi
dari Jabatan JPT yang ada dengan persyaratan :
1. 1 (satu) klasifikasi jabatan
2. Memenuhi standart kompetensi jabatan
3. Lulus uji kompetensi
4. Sudah 2 (dua) tahun dalam jabatan terakhir dan paling
lama 5 (lima) tahun

Pengisian Jabatan Administrator,
Pengawas, dan Pelaksana
 Dilaksanakan dengan Talent Pool
 Apabila belum terbangun Talent Pool, maka dapat

dilaksanakan dengan seleksi internal atau apabila tidak
tersedia SDM yang sesuai dengan kompetensi jabatan
yang dibutuhkan maka bisa dilaksanakan dengan seleksi
terbuka
 Setelah dilaksanakan seleksi disampaikan kepada Tim
Penilai Kinerja
 Tim Penilai menyampaikan calon kepada PPK

PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL
Pengangkatan mengisi formasi
CPNS

Inpassing/Penyesuaian

Perpindahan dari jabatan lain

Promosi Jabatan

PENGEMBANGAN KARIER

TUJUAN:
o memberikan kejelasan dan kepastian karier kepada PNS;
o menyeimbangkan antara pengembangan karir PNS dan kebutuhan
instansi;
o meningkatkan kompetensi dan kinerja PNS; dan
o mendorong peningkatan profesionalitas PNS.
SASARAN:
tersedianya pola karier nasional dan panduan penyusunan pola
karier instansi; dan
meningkatkan kinerja instansi pemerintah

PENGEMBANGAN KOMPETENSI
SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN
1.
Pendidikan
dan Latihan
3. Kursus
5. Praktik
Kerja
Di Instansi
Pusat dan
Daerah selama
1 tahun

BKN

2. Seminar

4.
Penataran
6.
Pertukaran
PNS dan
Swasta

INSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA
PENGEMBANGAN KOMPETENSI & TERTUANG DALAM
RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN INSTANSI,
MELAKSANAKAN DAN MELAKUKAN EVALUASI

MODEL PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN
K
O
M
P
E
T
E
N
S
I

D
A
S
A
R

Kompetensi
Kultural

Kompetensi
Teknis

Kompetensi
Manajerial

Mempertemukan Kompetensi
Individu dg Kompetensi Jabatan
Pemanfaatan &
Penempatan ASN
Pengakuan Kompetensi
ASN melalui
Penilaian/Uji
Kompetensi dan
Sertifikasi 25

BENTUK POLA KARIER

o Horizontal, yaitu perpindahan dari satu posisi jabatan ke
posisi jabatan lain yang setara, baik di dalam satu kelompok
maupun antar kelompok Jabatan Administrasi, Jabatan
Fungsional, dan/atau Jabatan Pimpinan Tinggi;
o Vertikal, yaitu perpindahan dari satu posisi jabatan ke posisi
jabatan yang lain yang lebih tinggi, di dalam satu kelompok
Jabatan Administrasi, Jabatan Fungsional, atau Jabatan
Pimpinan Tinggi;
o Diagonal, yaitu perpindahan dari satu posisi jabatan ke
posisi jabatan lain yang lebih tinggi antar kelompok Jabatan
Administrasi, Jabatan Fungsional, dan/atau Jabatan Pimpinan
Tinggi.

PROMOSI PNS

BKN

• Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk
dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
• Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara:
- kompetensi;
- kualifikasi;
- persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan;
- penilaian atas prestasi kerja;
- kepemimpinan, kerja sama, kreativitas; dan
- pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi Pemerintah
Ātanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan.ā
• Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS dilakukan
oleh PPK setelah mendapat pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS
pada Instansi yang dibentuk oleh Pejabat yang bersangkutan.

PROMOSI PNS
Promosi merupakan bentuk pola karier yang dapat berbentuk vertikal
atau diagonal.
PNS dapat dipromosikan di dalam dan/atau antar Jabatan
Administrasi dan Jabatan Fungsional ketrampilan, ahli pertama, dan
ahli muda sepanjang memenuhi persyaratan jabatan.
Dalam hal instansi belum memiliki kelompok suksesi (talent pool),
promosi dalam jabatan administrasi dapat dilakukan melalui seleksi
internal oleh panitia seleksi yang dibentuk oleh PPK.
PNS yang menduduki jabatan administrator dan jabatan fungsional
jenjang ahli madya dapat dipromosikan ke dalam Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama sepanjang memenuhi persyaratan jabatan, mengikuti
dan lulus seleksi.
PNS yang menduduki jabatan fungsional jenjang ahli utama dapat
melamar ke dalam jabatan pimpinan tinggi sepanjang memenuhi
persyaratan jabatan, mengikuti dan lulus seleksi.

LANJUTAN
PPK menetapkan kelompok rencana suksesi setiap tahun dan
mengumumkan melalui Sistem Informasi ASN.
Kelompok rencana suksesi merupakan sekelompok PNS yang
memiliki kompetensi sesuai klasifikasi jabatan dan memiliki
penilaian kinerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua)
tahun berturut-turut.

Promosi PNS diprioritaskan bagi PNS yang masuk dalam
kelompok rencana suksesi (talent pool).

MUTASI PNS









Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam satu Instansi
Pusat, antar-Instansi Pusat, satu Instansi Daerah, antar-Instansi
Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan
NKRI di luar negeri.
Dilakukan oleh PPK dalam wilayah kewenangannya.
Perpindahan PNS antarkabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan
oleh Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
Mutasi PNS antar provinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri
setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
Mutasi PNS daerah ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh
Pejabat yang Berwenang setelah mendapatkan pertimbangan teknis
dari Kepala BKN.
Mutasi PNS antar Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN.

BKN

DISIPLIN

PENILAIAN KINERJA

PENILAIAN KINERJA DAN DISIPLIN
Menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan pada sistem
prestasi dan sistem karier yang dititikberatkan sistem prestasi kerja

Penilaian Kinerja dilakukan sebagai pengendalian perilaku kerja
produktif.

Dilakukan perubahan persentase penilaian dari unsur sasaran kerja
pegawai 70% dan perilaku kerja pegawai 30%, dan penilaian perilaku
360o.
Adanya perubahan pengaturan tentang kewajiban yang harus ditaati
dan larangan yang tidak boleh dilanggar.
Adanya perubahan jenis hukuman disiplin khususnya hukuman disiplin
tingkat sedang dan berat yang disesuaikan dengan ketentuan tentang
pangkat gaji, Tunjangan Kinerja, dan Jabatan.

SKEMA MANAJEMEN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI
Nilai bisa
Lebih 100
REWARD

ASS-CEN
PSI-TEST

ASPEK:
• OBYEKTIF
• TERUKUR
• AKUNTABEL
• PARTISIPASI

• TRANSPARAN

UNSUR-UNSUR SKP
1. KEGIATAN TUGAS
JABATAN
2. ANGKA KREDIT
3. TARGET
4. TUGAS
TAMBAHAN
5. KREATIFITAS

PENILAI
AN
PRESTA
SI
KERJA
PNS

PRESTASI
KERJA
PNS

S
K
P

KONTRAK
KINERJA

•KUANTITAS
•KUALITAS
•WAKTU
•BIAYA

ASPEK:
PERILAKU
KERJA
PNS

PELAKSANAAN
PENILAIAN

PENGAMATAN

• ORIENTASI
PELAYANAN
• INTEGRITAS
• KOMITMEN
• DISIPLIN
• KERJASAMA
• KEPEMIMPINAN

BOBOT
60 %
HASIL
PENILAIAN

BOBOT
40 %

BAIK

FEEDBACK
HASIL
PENILAIAN

REKOMENDASI

TINDAK
LANJUT
HASIL
PENILAIAN

BURUK
REKOMENDASI

Nilai Maks
100

1. PEJABAT PENILAI WAJIB MELAKUKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA
2. PPK SBG PEJABAT PENILAI ATAU ATASAN PEJABAT PENILAI TERTINGGI
3. PEJABAT PENILAI WAJIB MEMPERTIMBANGKAN MASUKAN DARI
PEJABAT PENILAI YG SETINGKAT
4. PENILAIAN DILAKUKAN PADA SETIAP AKHIR BULAN DESEMBER
5. HASIL PENILAIAN DISAMPAIKAN PADA PNS YANG BERSANGKUTAN
6. PNS WAJIB MENANDATANGANI DAN MENGEMBALIKAN PADA PEJABAT
PENILAI PALING LAMBAT 14 HARI KALENDER
7. APABILA PNS YG DINILAI TIDAK MAU MENANDATANGANI MAKA HASIL
PENILAIAN TSB TETAP DIANGGAP SAH
8. PEJABAT PENILAI MENYAMPAIKAN PADA ATASAN PEJABAT PENILAI
PALING LAMBAT 14 HARI KALENDER
9. HASIL PENILAIAN BERLAKU SETELAH MENDAPAT PENGESAHAN DARI
ATASAN PEJABAT PENILAI

• PEMBINAAN
• PUNISHMENT

ASS-CEN
PSI-TEST

KEBERATAN
1. KEBERATAN ATAS HASIL
PENILAIAN DIAJUKAN KPD ATASAN
PEJABAT PENILAI PALING LAMBAT
14 HARI KALENDER
2. ATASAN PEJABAT PENILAI
MEMINTA PENJELASAN PADA
PEJABAT PENILAI DAN PNS YG
KEBERATAN
3. ATASAN PEJABAT PENILAI
MEMUTUSKAN DAN MENETAPKAN
HASIL PENILAIAN DAN BERSIFAT
FINAL

32

KONSEPSI REFORMULASI SISTEM PENGGAJIAN PNS
1.
Pay for Position

2.
Pay for Person

3.
Pay for Performance

4.
Pay for Living Cost (Lc)

Idealnya gaji pegawai dibayar dengan menggabungkan 3P + Lc

BKN

PEMBERHENTIAN JABATAN FUNGSIONAL

 Mencapai BUP
 Diberhentikan sementara sebagai PNS
 Menjalani CLTN
 Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
 Ditugaskan secara penuh diluar jabatan fungsional

JAMINAN PENSIUN & JAMINAN HARI TUA
1.1. Jaminan
JaminanPensiun
Pensiun
– Sebagai perlindungan kesinambungan penghasilan di hari tua, sebagai hak dan
penghargaan
– Bagi PNS existing: manfaat pasti dan metode pembayaran pay as you go.
– Skema pensiun iuran pasti dengan sistem pendanaan fully funded system bagi
CPNS yang diangkat setelah PP Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua berlaku.
2. Jaminan Hari Tua
– Sebagai proteksi penurunan penghasilan pasca pensiun
– Skema bagi PNS existing: lumpsum, manfaat pasti, dan sebagai asuransi
dwiguna
– Skema PNS baru: bisa lumpsum atau berkala, manfaat sebagai akumulasi iuran
dan hasil pengembangan

JAMINAN PENSIUN & JAMINAN HARI TUA
3. Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian

– Diberikan Ontop Sistem Jaminan Sosial Nasional
– Iuran dibayar oleh pemerintah

– Manfaat terdiri dari perawatan, biaya evakuasi,
santunan sementara, santunan berkala, santunan
kematian, biaya rehabilitasi, biaya pemakaman, dan
bantuan beasiswa

BKN

Perlindungan
Jaminan Kesehatan
Jaminan kecelakaan kerja
Jaminankematian

Bantuan Hukum
dalam perkara yang dihadapi di
pengadilan terkait pelaksanaan
tugasnya

Diberikan on top
dari program
jaminan sosial
nasional