jurnal Litera Resepsi Kesadaran Berbahasa secara Kritis dalam Aktivitas Penulisan Fiksi Guru dan Siswa

77
mengembangkan kesadaran dan respons
mereka telhadap segala fenomena sosial
kehidupan sebagai bekal hidup untuk
menghadapi tantangan dunia kerja, dunia
pergulatan ideologi di kampus, serta dunia masyarakat global dimana persaingan
menjadi cara dalam mencapai sesuatu.
Globalisasi membawa dampak yang
cukup hebat dalam dunia pendidikan. Manusia harus bisa hidup tidak hanya dengan lingkungan kecil di sekitarnya tetapi
juga harus hidup sebagai masyarakat
dunia. Hal ini menjadi sebuah tuntutan
bagi dunia pendidikan untuk memberikan sumbangsih dalam penciptaan kultur
masyarakat global.
Dampak positif globalisasi dapat dilihat terutama dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan yang teknologi yang
sangat pesat. Namun hal-hal negatif sangat mungkin terjadi dan bahkan sudah
terjadi. Etnosentris, superior, hegemonik,
kesenjangan, dan menilai kelompok lain
lebih rendah menjadi hal yang sering
terjadi yang merupakan kelemahan dari
model cawan lebur (Suyata, 2006: 21,71.

Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan rasisme seperti di Africa, Amerika
(perjuangan orang berkulit hitam) atau
bahkan di Indonesia sendiri seperti konflik di Ambon, Kalimantan, Papua juga
sampai sekarang masih sering terjadi.
Namun, perjuangan kelas-kelas yang
terdeskriminasi terutama di Eropa telah
membawa keberhasilan gemilang dengan
menggunakan sarana literasi (kebahasaan)
sebagai alat perjuangan kelas seperti dari
beberapa hasil penelitian dalam buku
Making Race Visible: Literary Researchfor
Cultural Understandlng (Greene dan Perkins,2003(ed)).
Diskusi tentang kaitan antara bahasa,
kekuatan, dan komunitas sebenarya sudah diawali dari sekitar tahun 1970.Kuhn
dalam TheStructureof ScientificReaolutions
(via Yood, 2005: 5) mengatakan bahwa
perubahan intelektual dibangun dalam
komunitas. Namun Kuhn tidak bisa mem-

berikan penjelasan mengenai hubungan

rekursif bahwa komunitas akan berperan
untuk umum dan untuk dirinya sendiri
juga dengan perjuangan yang terus menenrus untuk menemukan makna dan
relevansi dalam disiplim akademis. Fuller
dalam sumber yang sama mengemukakan
konsep "pergerakan sosial" (social moaement) sebagaialternatif paradigma. Dalam
konsep ini, pengetahuan baru dimaknai
dalam konteks perubahan intelektual dan
politik dan dalam respon terhadap citra
profesi yang diciptakannya sendiri.
Fairclaugh dalam bukunya Critical
Language Awareness (1,992:14-15) menyatakan bahwa "CLA is an ausareness
of
thernaysin r.ohichideasbecomenaturnlizedor
takenfor granted as thruth about the natural
and social zuorldand hozothesetruths are
tied up with languagein use (CLA adalah
kesadaran dimana gagasan menjadi netral atau diakui sebagai kebenaran alam
dan sosial dan kebenaran ini terikat pada
penggunaan bahasa. Tujuan dari CLA

adalah untuk mendorong siswa membuka
pikiran bahwa bahasa dalarn teks adalah
sebuah konstruksi sosial dan memberikan
pemahaman bahwa bahasa mungkin akan
memberikan posisi negative dan positif
baik disengaja maupun tidak disengaja.
Dalam sebuah artikelnya yang berjudul " GlobalCapitalismand Critical Au;arenessof Language,F aft claugh menguraikan
mengapa ClAsangat penting untuk dikaji.
"..... severalkey features of late modern society which help make the case
for critical awareness of discourse:
the relationship between discourse,
knowledge, and social change in our
'information'
or'knowledge-based'
society; what Smith(1990) has called
the'textually-mediated' nature of
contemporary social life; the relationship between discourse and social
difference; the commodification of
discourse; discourse and democracy
(1.999,71).


Resepsi Kesadaran Berbahasa SecaraKritis dalam Aktivitas Penulisan Fiksi Guru dan Siswa

18
Aiasan pentingnya CLA
dari uraian
r: atas
dl
yaitu andanya hubungan
antara
*u:11, pengetahu?n, dan
sosial dalam masyarakat ierubahan
yu"g ;;;;uru,
pada informasi dan pengetlhuin,
tor"up
dari Smith tentangniediisi
tekstuai;;i.*
kehi d up an social-sekar""g
i;i;h;,iigu,.,
antara wacana dan perLeduun

,o.,iut,
komodifikasi wacana,serta
wacana dan
demokrasi.
Dalam laporanHigherEducation
in the
r-

dan budava. Siswa tic{ak
hanya menjadi

pengetirhrrn,,
f:::1"; pengetahuan teruii menjadi
*:"1t9.
(Egandan Bloome

via Menacke4 799g:2).
Bahasa dan pemikiran
tidak akan per_
nah


bisadipisahian.,,l"u* u.iri*g.rug"
and get a new soul,, (belaju,
Uut,iu Uu.,
akan mendapatkanjiw"
b;r;i;;;;pakan

Coimittee
of
i::::s,?::,:t!
!*t!:tionar
,!!i^!is!*
Education,
reeT(Fair_
:!!,r! 1999:80)

pendidikan aiu.uttun
:r^Tgl,Kemampuan
y^dua


(skill) untuk pembe_
rararanseumur hidup (lifelong
learning).

yansdi,";6"J?#*

T"_
I"-yq"an
munikasi,
.r.rm".uri,teknologii"f..*"rr,
dan betajaruntuk belajar.
ffi;;'ti*"
ini, komunikasiyangai*";"Jtu";;;
.T".ryadipoin khusui pembuhurun
_:1nur1
yang dikaitkan
dengan CriticalLanguage
Awareness
(cLH.


Purposefuldiscourse

Languagecapabilities:
experience

Bagan1.Modelpembelajaran
bahasa
ugh (L992:226)menguraikan
^,^lut.:,u
Dahwa
kesadaran
"
berbahasa;i;;;;._
p"{" kemampuan berbahasa
\il
va

didasarkan
pud"
pembelajaran ;;;sffi;:Tff:f


yangtetai aitentuk;;;""
kesadaranbeibah"asa
utun *ur,;iaiiun
kapabilitaskemampuar,U"rUunulul"",
potensial.Fairclaughmenvir.ralt*jk;"

ajar# b"h";; ;;;;t
lil:,
;;"
oagan t"*ber
1.

pemahamantentangKesa_
,^-ruPT
daran
Berbahasa
secaraKritis, ,[_" Ji
arahkanuntuk menjadietnograf;;l;;"
LITERA Volume11,Nomor


1,A;;ilm

llTboy* yanqlfnyatak* rieha;eh (via
Harpem,
2on:106).'Diskusi
;;;;;;; teraah
r*?'i j"ga menjadike€iata?
yans
l_|?t" dilakukan
sering
untukmenffi a"" *"_
maknai teks.
Beberupup".rul-itian

tentang
jugadirakukan
y;G;;;;i.i,rinu,
lLA
dari beberapa

,,Ti,
buku seperti

Longrog,
of AfricaoiA rh, Dir;i;;;,;;r#,'i.ng
p,
Iangu

age Autareness,, y;d ;;^;;;raikan
,.gtu"S pengajaran'Laniua
ge 7i* orrnrrc
di Guadaloupe(Kleifg""?#;;"*
200s)
sertaLinguisticArnareiess
in Uultitingrot,
oleh Ulrike Jessner(2006)y""g
;;"gt";i
metalinguisticsaznarene.ss
atau kesadaran
metalinguistik.
Menulis merupalca.nkegiatan
yang
sangat dianjurkan untuk
*"irr*f
rri,tun
respon terhadaokemampuan
Kesadaran
BerbahasaKritis. Hal ini
dikarenakanda_
Iam menulis,penulis
*"*"1_r."ft""
"t""
d".,gan mengaitkan
pandan_
l1:tlr:*t"
gary
gagasan,dan posisinya aAam
kon_
teks sosiokultural yang adi
di sekitarnya.
Sebelumnyaketerampil*
*"r,,rti, f,u.,yu

1111"n5:l
Plduk";"*;;;;*",i",,,

dasar. Melalui pendekatan
CLA. i;,

dtp;;;;;-r"b,
1anmlnuti.s
yansmerifuti #H;1l1'

aii_,u"ri3oliur,
fl.e;y_:]"*,|.
Dudaya, politi( termasuk
respon terhadap
stratesis
danbir&r"rir.^'B*i
fl!**

pemahaman ini dan juga
teori tenta.rg
kuasa bahasa,serta pene"li,iunp"nuiiiur,
yang terkait dengankesadaran
i"rUunuru

pe1le]i
t1?11
tentaig crA ;;"j;;i;;;:;s

untuk dilakukan.
Dalam praktikny4 CLA
dalam keter_
ampilan sepertiyang telah
aif"rut"".i"f,
-Clgkr dan Fairjaugh (dalamFairclaugh,

19e2)siswadiarahk"an;ilk
;il;i:t-

kan kesadaran tenrang
proses menulis

23
yang dimanfaatkanpun jugaberbeda.Namun, dari hasil evaluasi yang dilakukan,
banyak diantara guru yang hanya asal
copypasteRPPsekolahlain untuk kepentingan praktis. Maka tidak heranjika RPP
di Papuadijumpai ternyatasamadengan
RPPdi Jogjakarta.Hal ini menjadi bahan
diskusi juga pada forum diskusi ilmiah
denganguru.
Forum ToT yang dilaksanakanpada
12 Juli 2011 mengajak para guru untuk
menyusun dasar rancangan kerja RPP
yang dilandasi dengan kesadaranakan
kebutuhan para guru dalam memecahkan
masalah yang sering terjadi sekaligus
meningkatkan kualitas pembelajaran
khususnya dalam penulisan fiksi. Karena jenis karya fiksi bermacam-macam,
ada satu jenis fiksi yang dipilih untuk
dijadikan orientasi produk yakni cerpen,
sebagaimanayang sudah termuat dalam
judul penelitian ini. Disamping karena
ada KompetensiDasaryang dituntut dalam kurikulum terkait penulisan cerpen,
karyafiksi berbentuk cerpenmemberikan
ruang bagi siswa untuk berimajinasidan
mencipta karya sastra yang erat dengan
kehidupan merekasehari-hari,bahasanya
ringary tidak terlalu panjang (dalam hal
kuantitas tulisan), serta dapat menjadi
media yang sesuai untuk menunjukkan
kemampuan siswa.
Hasil validasi pakar menunjukkan
bahwa hampir semua RPPyang disusun
oleh guru sudah memenuhi kesesuaiannya dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar berdasarkankurikulum. Hal ini dapat dipahami karena
memang di tingkat SMA ada beberapa
KD terkait dengan menulis cerpen yang
dapatmenjadipilihan guru untuk dikembangkan dengan menyesuaikan tema
penelitian ini. hal ini dapat ditunjukkan
dalam lampiran mengenaivalidasipakar
khususnyauntuk kesesuaianRPPdengan
kurikulum.
Dalam RPPbaik secaraeksplisitmaupun implisit tertuang strategiatau metode

pembelajaranyang dilakukan. Komponan
ini memiliki andil besar dalam menentukan apakah proses pembelajaran yang
dilakukan sesuai,inovatif, berkualitas,
dan berfokus pada siswa. Metode-metode pembelajarandapat dipelajari dari
berbagai literatur. Sebagaiguru, sudah
menjadi keharusan untuk mempelajari
berbagaimetodepembelajaranagarkelas
yang dirancang menyenangkan, Siswa
dapat mengeksplorasikemampuan yang
dimiliki dan yang tidak dapat terlewatkan adalah materi pembelajaran dapat
disampaikandengantepat.
Dalam pembelajaran menulis fiksi,
berbagai referensi metode pembelajaran
dapat diacu. Metode apa atau metode
yang bagaimana yang paling tepat bagi
siswa? Tentu saja, metode yang paling
tepat adalah yang sesuai dengan tujuan,
situasi, kondisi siswa, saranaprasarana
serta menginspirasi siswa untuk mampu
menulis fiksi khususnya cerpen dengan
baik.
Alam, lingkungar; kebiasaan seharihari, peristiwa yang dilihat, berita, dan
sebagainyadapat mmjadi inspirasi dalam
menulis ce{pen.Bahkanmimpi pun dapat
menjadi media dalam menyampaikan
materi yang kemudian menjadi inspirasi
menulis cerpen. Metode kontekstual
dapat menjadi pilihan bagi guru untuk
mengembangkanRPP.
Namun dari hasil validasi ahli, dasar
kritis pengembanganmetodeatau strategi
pembelajaranbelum tampak baik. Dalam
uraian validasi, ternyata " StrategiPBM
terlalu global,belumtampakaktiaitasnyata
langkah-langkahPBM, (metode informasi
terlaluurnutn)".Hal ini dapat diamati pada
contoh validasi RPP.Juga dapat dilihat
pada contoh validasi lain terkait pengembangan metode pembelajaranmenulis
fiksi yang dilakukan guru bahwa "Pada
aktiaitas,masihadalompatanaktiaitas,belum
secararuntut. Contoh:siswadiskusitentang
cerpenlangsungdimintamembuatcerpen".

Resepsi Kesadaran Berbahasa Secara Kritis dalam Aktivitas Penulisan Fiksi Guru dan Siswa

29
seorang penulis. Ketika minatbaca renda,
atau bahkan siswa belum pernah membaca cerpen proses dan pengetahuan berpikir tersebut tidak terlibat dalam tahap
proses kreatif menulis cerpen. Akibatnya,
karya siswa menjadi sangat biasa, tidak
mampu menghadirkan sesuatu yang unik
dan menarik hati pembaca, bahkan cerita
hanya dangkal saja.
Dari tinjauan produk, karya siswa
banyak yang sudah menggambarkan
ekspresi jiwa dan respons terhadap
fenomena sekitar. Kriteria yang dipakai
memang diperuntukkan bagi siswa SMA.
Dari hasil validasi ahli, cerpen-cerpen
karya siswa banyak yang masih terkesan
dangkal. Namun beberapa karya cerpen
sudah menunjukkan hasil yang sangat
memuaskan.
Pemetaan Resepsi Kesadaran Berbahasa secara Kritis Karya Fiksi Guru dan
Siswa
Melalui pemahaman bahwa sastra
merupakan representasi respons manusia terhadap lingkungan pribadi, sosial,
masyarakat, maupun dunia global inilah
kesadaran berbahasa secara kritis menjadi
hal penting yang harus dipertimbangkan
dalam proses penyusunan karya fiksi.
Seperti yang telah dinyatakan di
bagian sebelumnya bahwa pemetaan
terhadap resepsi kesadaran berbahasa
secara kritis unfuk guru tercermin terutama dari produk RPP yang disusun. RPP
ini dikaji dengan mempertimbangkan
beberapa aspek konsep teoretis kesadaran
berbahasa secara kritis yang disesuaikan
dengan komponen-komponen dalam RPP.
Adapun aspek-aspek yang dikaji dalam
RPI yakni (a) kesesuaian RPP dengan
kurikulum, (b) dasar kritis pengembangan
metode/strategi pembelajaran, (c) dasar
kritis pemanfaatan media pembelajaran, dan (d) dasar kritis penilaian karya
siswa
Penentuan keempat aspek di atas ditlasarkan pada kajian komprehensif RPP

yanag bertolak dari landasan konseptual
dan prosedural, khususnya pada aspek
kesesuaian RPP dengan kurikulum. kemudian, aspek selanjutnya yakni dasar
kritis pengembangan strategi dan metode
pembelajaran berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru dan siswa. Guru semestinya memiliki landasan kuat dalam memilih metode
atau strategi pemebelajaran yang tepat.
Banyak sekali strategi maupun metode pembelajaran menulis fiksi. Satu hal
yang harus dipahami bahwa tidak ada
metode yang paling bagus baik. Namun,
metode yang sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran dan tersediaya saranalah
yang paling tepat untuk dipilih, tentu
saja dengan mempertimbangkan jenis
atau topik materi yang disampakan. Oleh
karena itu, dasar kritis mengapa guru
memilih strategi atau metode pembelajaran semestinya menjadi bagian dari
resepsi kesadaran berbahasa secara kritis
guru juga.
Dari data yang diperoleh, masingmasing guru memang memiliki keunikan
dan cara sendiri dalam membelajarkan
menulis cerpen. Ada yang dengan mengajak siswa keluar kelas/ruangan kemudian
meminta siswa untukmencari inspirasi
dan menuliskan inspirasinya ke dalam
sebuah cerpen. Ada guru yang memilih
metode modelling yakni dengan mengajak siswa membaca cerpen kemudian
menganalisis unsur-unsur yang ada dalam cerpen. Sesudah itu siswa diminta
untuk menulis cerpen mereka. ada pula
guru yang memberikan kebebasan ke.
pada siswa untuk memiliih cerpen dari
internet, buku, atau koran kemudian
menganalisis unsur-unsurnya. Sejauh
metode ini memang dapat diikuti siswa
dan menjadikan kelas menyenangkan
sehingga dapat menarik minat siswa,
guru dapat mengembangkan lebih lanjut
penerapan strategi tersebut. Tentu saja,
guru juga harus senantiasa melakukan
refleksi terhadap proses pembelajaran

Resepsi Kesadaran Berbahasa Secara Kritis dalam Aktivitas Penulisan Fiksi Guru dan Siswa

30
y a n g d i l a k u k a n ,a p a k i r h
s r r t l i r llrr , ; , . 1,' ,11 , , , ,

l . . . l t tr l , l t i l i r r , t r l
belum,ataumasihp","1,,
p,,,L.,,i,l.,ii',"
D i era mu l ti l i tl ra sii ,ri ,'1 ,.,,r ,,' f
,,,,,,,
r , r r r r r r * r l .n
yangberkembang
, rr r r l l t r l , r1r , . , 1 1 . 1 , , 1
dal..r r;,,;,,i;,',t:;;j,,,,,,
*ir*r-iuaryu
trli.||r lll.rttlitrll
baca-tulis(riterasf;
I
yakni
"i;;;;'i,l::,,,,,,
yangberagam(multi)
Itl:t?:t
u",',*'.,.,

:lll;;i:i:,l"#
;:r:ll,,rr1,,,,:l;,:';i::,,1

pat dimanfaatkanguru
dan siswu.lirl.l,r'
prosesbelajarmengajar.
suruno ii't.l;,;;,,,r,
yang dimaksud dipat
diyndikr,,.r
,,.r,,.,,,,

Iill;' ;'.i;::l',:,
ililt IIffi;:;';
;l::i':::::

p"*i"r"" i"",r-r.:.,,,,
1{11 0""-rbelajaran.
sangat
penting
datam
,"".ii,,,,_
ffilq
belajar

yang-menyenangkir
,:T^ :t i.l*.
rnnovatif,
dan inspiratlf.apJfa;i';?j;,,,n,

I r . t t r{ t r t r l t t r l
} . i i l r gl + , r 1 a rr ll ii t , , l , i . t , _ , p a n n y a .
I l . r r l l s i * r tl r+ . Ir
I ' t 1t k ' t t y ' t s i s w a u n f u k
r rt r . rr , ; , i k , t11ri, , ,I,i r . ,r," t t
t t ' l l r t ' lI r l i t l ' r s ; r . k a n
nada
I r r ' rI I l i r i , , r r . r . lr, r , l

,,,r,|,t' rr,rrr 1,,,,,
j;',",'""frT
ii,l;Il,;',i,i;JJl

l \ ( , . . , , 1 (l .l ., lt tI I r + ,lt, , t l
r

r kri tis'Aspek-

;ts1rt'kI rr,rri Iiriirrr,

pembetajarur,
*".,LIi, k."";iffil3i *11,,

lillli:l'fl
"l::.:::.':
y.irrr(ir) rr,,,ir io,
:;:ljl.|iH,lX;
" I
tt.r'tliri

cerita.

rnrrrokotr,,t,,,,
r,ll,,li,11litf

yang dipakai

rlrrri

ht,lrrt.r
harus-.,,.'..,r.,,-^_l'^::l',".
iu,,"i,,,ii.#
r,.,
:,';'I:'Il::ili,f,m:?J;
r,,,",,
riiji,l
jl::l
ff
#1il#
T:il:H:
I
:
::menemukan ide d
an mengembangkan
p.",*gambaccrl 1il,
l)(,ltll,flrtlitil

Dari hasil telaah dasar
kritis peng_
gunaanmedia, bullu\
gu." y";;betun.r
memanfaatkan;

1ul.p..,'i
i,,'i,,;
i'.:,; :::;
:".ill,';i],";o"",r,.

D"'; ;;ffii:/iTr:il3il,l
::
dipalaitid"k;""yu #:?l
i'rrut",

111"contoh
ryls. ce
paoa
saja. Hal ini dikarenakan uku. btP"n

:iH;I':l;:f":ilf
l -1='Y";;;fi
g

cerpen.Guru dapat
mem"akai;;l;;""
erat dengan kehidup""
rir*;;;,i;,,.,ru
saja kartu mimr

Ti;H?
:*;r,
{#il*:iilT_;
li
i
ary,
f
oto,
r
rtu
i
o
fo h"i"iT"
lll._liL,
.

Tampaknyapemnafaatan o^
9llll":
media
pembelajara.,
muiih **i"Ji t"i"*unu,l
dari sebagianbesarpara
siswamenjadi kurang guru ,"nirggu
teitarik *=.,,
d"ngun
membaca
dan menuriJ.".f"]i^"
Menenttrkan asrroL_""::,; '^^- ,,
penilaian

kualitasuuit o.llpek-aspek

ffi:l5't"-l;:Xii':"J#*f
f,i3T
J
merupakan
halyang_"a"i.E"r,
,:y,-*

bcrlr.rlrtt.sir
*,,,.,,,,,,
i
daripengri".r.r) s.r.irrrr,,,;j,'1ii:':.:ll''l
t t ' t s ' tt t n t u k k e k u a t a n
t ' c r r t i r ,k t , ' r , h . r r r r r

o Perseseran
r,,r
Ir,,s,r,
1::l.l"lu
"pada
il,:;,,il;',;',:
l,
tt
lis
proposisi,
j';;,,

r,,',",,t,,,,,,
. i;; i,j'l'" Iingkungansosiar
rrrrtrir
y,rrr.ri Ii k,,,,,,]l"lP
se-

r,, i'r,.,'1qi,,

T.u'{urakat

;;,j.,l.;J,,l::'l'ln
H,,
r,,,"
ti,,.t,,
.,;;,.,;
;;;;,;I':f;:H:I".t":iT:l
1i
kt,srrrIirrirn tt,r.l
rirciap ."l"rrurrrl-lu.,iift

;_
rr kr,lritl trp.rrr
1.1ir
| )irr.ilrirsil telaal_r,produk
cerpenkarya

urrrukpenilaian;;;;J;';;"."
:i:.u"",
ullrulrr pncla

dasarnyu humpi,
semua
k a r y l s i s w a s u ct:l:."]u""h1

aspt'k rcrst.lru.

aspek-

.tal,r,r'
j :L"l;Tffi:
k.,;;;
;;,;ilJ'"il'i,X,

l,,,"pakielaspuau,ubugiu;Uuru,
||.!:,
Karya .siswl.

[)alar
ris,; is;; b.,
;;ilT XJ'r'"",r::::i:Sil:;

ya.g uru"u".iuj"ipffir"_
li1-.'ttr kaytr

hatus memiliki lan

:1t1 -f"j-tgarnaryang memiliki referensi
pen5;etalruan
yang berbeda,"rlp'n".r,

bagaimana sistem rrorri"l,r.^ :::::'l'='

memiliki
iliii 1""ur;i,.,g
Kekrarr.r
untuk mengajakp";b;;;;""

reo
reri
sy""sil ;,:,:"HffnTli:i;:

d;s* l;;"*;

Tff;:Hi
""irT'jX'ffi

yangdisampaikan.
Hd i;i;";;iili"_
lfan

sebagian
besar.guru
yu.,gk.r.u.,g

cerrtayang

nr
_urut t"*ut*
I ll_p.'l,gl hi pemba.u
penuris.
Pikiran
ol"h
k;;;;;;;",
::111
sarana_sarana

pembangunk;k;;;;"
yangdihadirkandalam
.";;;;;
;il,
alaryangtepatuntuk
T""luqi
membin_
gun kekuatanpeiulis.
o"r,gunffiffi;

il:TJi:H"+,i:llr;nl;:'n"*
LITERA,Volumet@