6. Artikel Pertumbuhan Mencit Biji Jarak Pagar (revisi) hirawati

Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XIX, No. 1, Maret 2011

Pertumbuhan Mencit (Mus Musculus L.)
Setelah Pemberian Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)

*Hirawati Muliani
*Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Hewan Jurusan Biologi F. MIPA UNDIP
Abstract
The research of white mouse growth after was given with barbados nut’s seed is aimed to know
about the effect of barbados nut’s seed on the growth of female white mouse. Thirty two female
white mouse were acclimated during 1 week and then alloted into 2 groups, each group was treated
as follows : P0 (control): were giving of aquadest; P1: were giving of 0,2 grams barbados nut’s
seed powder daily per mouse. Barbados nut’s seed powder were given by pipet to the mouth of the
mouse. Long of the treatment was 14 days. Replication was 16 times. Main parameter observed
was the change of body weight. Supporting parameter was food consumption. Data was analyzed
by varians analysis with Completely Random Design. The result was the given of barbados nut’s
seed decrease mouse body weight.
Key words : barbados nut’s seed, growth, white mouse
Abstrak
Penelitian Pertumbuhan Mencit (Mus musculus) Setelah Pemberian Biji Jarak Pagar (Jatropha

curcas) ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biji jarak pagar terhadap
pertumbuhan mencit betina. Tiga puluh dua ekor hewan percobaan diaklimasi selama 1 minggu,
kemudian dibagi dalam 2 kelompok, masing-masing kelompok mendapat perlakuan sebagai
berikut : P0 (kontrol) : diberi akuades; P1: diberi serbuk biji jarak pagar dengan dosis 0,2
gram/ekor/hari. Pemberian bahan uji dilakukan per oral dengan cara memasukkan bahan uji ke
dalam pipet yang kemudian diberikan pada hewan uji. Perlakuan diberikan selama 14 hari, setiap
perlakuan diulang 16 kali. Parameter utama yang diamati adalah perubahan bobot badan.
Parameter penunjang yang diamati adalah konsumsi pakan. Analisis data dilakukan dengan
analisis varians, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemberian biji jarak pagar menurunkan bobot badan mencit.
Kaca kunci : biji jarak pagar, pertumbuhan, mencit.

lembaganya terletak di bagian sentral,

PENDAHULUAN
Jatropha curcas atau tanaman

hampir seluruh bagian tubuh tanaman ini

jarak pagar tergolong dalam famili


mengandung getah yang terdapat dalam

Euphorbiaceae (Tjitrosoepomo, 2000,

saluran-saluran

Cambie

dikenal dengan nama jarak pagar.

&

Brewis,

1999,

dan

getah.


Tanaman

ini

Areghreore et al., 2003). Tjitrosoepomo

Van Steenis (1997) menyatakan

(2000) menyatakan bahwa tanaman

bahwa tanaman jarak pagar merupakan

Euphorbiaceae

biji

tanaman perdu yang bercabang kuat

besar,


dengan tinggi 1,5 sampai 5 m dengan

dengan

44

ini

endosperm

mempunyai
yang

Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XIX, No. 1, Maret 2011
ranting bulat dan tebal. Tangkai daun

karbohidrat total, 15,5 gr serat dan 4,5 gr


3,5 cm sampai 15 cm, helaian daun bulat

abu.

telur dengan pangkal berbentuk jantung.

menyatakan bahwa biji jarak pagar

Bunga dalam mulai rata yang bercabang

bersifat toksik (racun), tetapi dapat

melebar. Daun kelopak berjumlah 5

dimanfaatkan

helai, dengan bentuk bulat telur. Daun

karena mempunyai kandungan minyak.


mahkota berjumlah 5 helai, bersatu

Menurut Cambie & Brewis (1999),

sampai

dengan

kandungan

panjang

trigliserida, asam lemak seperti miristat,

ujung

separuh
yang

bagiannya,


membengkok,

Banyak

penelitian

sebagai

minyak

bahan

tersebut

bakar

adalah

berkisar 8 mm. Bunga jantan terdiri dari


palmitat,

benangsari dalam berkas yang berdiri,

tannat dan gallat, serta risin dan

pada

toxalbumin.

pangkalnya

dikelilingi

oleh

stearat,

yang


arachiditat,

oleat,

kelenjar kuning yang berbentuk bulat.

Komponen minyak yang juga

Bunga betina terdiri dari 3 tangkai putik,

terdapat pada biji jarak pagar adalah

pendek

bersatu,

ester iritan terpenoid dari 12-deoksil-16

putik


hidroksiphorbol. Biji jarak pagar juga

dan

berwarna

pangkalnya

hijau,

kepala

membengkok, 5 kelenjar madu, kuning.

mengandung

Buah berbentuk telur lebar, terdapat 3

sakarosa, rafinosa, stachyosa, glukosa,


kendaga, panjang 2 sampai 3 cm.

fruktosa dan galaktosa, juga substansi

Jarak pagar banyak ditemukan di
daerah tropis maupun sub tropis, yang

curcin

atau

curcacin,

resin yang beracun (Cambie & Brewis,
1999).

mempunyai tinggi antara 3 sampai 8 m,

Senyawa toksik atau senyawa

dan mensekresikan lateks. Buahnya

iritan yang terdapat pada biji jarak pagar

diproduksi

pada

musim

dingin

meliputi curcin, lektin (Siegel, 1893,

(penghujan)

atau

sepanjang

tahun

Felke, 1913, Stirpe et al., 1976, dalam

serta

Aregheore et al., 2003). Mourque et al.,

temperaturnya cukup tinggi. Biji yang

(1961) dalam Aregheore et al., (2003)

masak ditandai dengan berubahnya kulit

menyatakan bahwa dalam biji jarak

buah dari hijau menjadi kuning, setelah

pagar juga mengandung senyawa seperti

2

flavonoid,

apabila

kelembabannya

sampai

4

baik

bulan dari

fertilisasi

viteksin

dan

isoviteksin.

Adolf et al., (1984) dalam Aregheore et

(Anonim, 2005).
(1984)

al., (2003) menyatakan bahwa senyawa

menyatakan bahwa dalam setiap 100 g

toksik dalam biji jarak pagar adalah 12-

biji jarak pagar mengandung 6,6 gr H2O,

deoksil-16 hidroksiphorbol.

Duke

&

Atchley

18,2 gr protein, 38,0 gr lemak, 33,5 gr

45

Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XIX, No. 1, Maret 2011
Senyawa toksik dalam biji jarak

mempunyai efek anti-tumor yang dapat

pagar adalah lektin (Cano & Asseleith et

dimanfaatkan dalam bidang kesehatan

al., 1986, Cano & Asseleith et al., 1989

melalui mekanisme tertentu (Lin Juan et

dalam Aregheore et al., 2003) dan

al., 2003).

phorbolester (Makkar & Becker, 1997

Mencit

(Mus

musculus)

dalam Aregheore et al., 2003). Senyawa

merupakan hewan yang termasuk dalam

lektin

dapat

famili Murideae (Anonim, 2005). Mus

toksisitasnya

musculus liar atau Mus musculus rumah

berkurang bahkan hilang, yaitu dengan

adalah hewan satu spesies dengan Mus

pemanasan dan dengan reaksi kimia

musculus laboratorium. Semua galur

(Aregheore et al., 2003. Selain itu, juga

Mus musculus laboratorium sekarang ini

terdapat

merupakan

maupun

terdegradasi

phorbolester

sehingga

agensia

antifertilitas

yang

keturunan

disebut jatrophone, yang dilaporkan

musculus

berperan dalam mempengaruhi fertilitas

peternakan

(Cambie & Brewis, 1999).

Mangkoewidjojo, 1988).

Jatrophone merupakan inhibitor

liar

sesudah

selektif

Rambut

dari

Mus
melalui

(Smith

&

Mus musculus liar

yang potensial dalam aktivasi limfosit

berwarna keabu-abuan dan warna perut

sehingga digunakan sebagai antikanker.

sedikit lebih pucat. Mata berwarna hitam

Aksi jatrophone pada sel diketahui

dan

melalui

C

bervariasi, tetapi umumnya pada umur

(Aregheore et al., 2003). Jatrophone

empat minggu berat badan mencapai 18-

juga bersifat sitotoksik (Cambie &

20 gram. Mus musculus liar dewasa

Brewis, 1999). Sifat sitotoksik ini akan

dapat mencapai 30-40 gram pada umur

menurun dengan pemanasan 160C

enam bulan atau lebih. Mus musculus

selama 30 menit (Aregheore et al.,

liar makan segala macam makanan

2003).

(omnivorus) dan mau mencoba makan

jalur

protein

kinase

Lateks dari jarak pagar yang
mengandung

komponen

alkaloid

kulit

berpigmen.

Berat

badan

apapun makanan yang tersedia bahkan
bahan

yang

tidak

bisa

dimakan.

digunakan sebagai anti kanker. Akar

Makanan yang diberikan untuk Mus

dari tamanan ini juga dapat digunakan

musculus

sebagai penawar racun gigitan ular.

secara tanpa batas (ad libitum). Air

Getahnya

minum dapat diberikan dengan botol-

dapat

digunakan

sebagai

biasanya

berbentuk

pelet

dan

botol gelas atau plastik dan Mus

daunnya digunakan sebagai obat malaria

musculus dapat minum air dari botol

(Anonim,

tersebut

komponen

46

penggumpal

2005).

darah

Senyawa

curcin

melalui

pipa

gelas.

Mus

Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XIX, No. 1, Maret 2011
musculus

liar

lebih

suka

suhu

lingkungan tinggi, namun juga dapat

menjadi agresif jika tidak dibesarkan
bersama sejak lahir (Anonim, 2005).

terus hidup dalam suhu rendah. Kandang

Siklus hidup dan reproduksi Mus

Mus musculus berupa kotak sebesar

musculus dinyatakan dalam Anonim

kotak sepatu yang terbuat dari bahan

(2005) bahwa Mus musculus betina

plastik (prolipropilen atau polikarbonat),

memiliki siklus estrus lamanya 4-6 hari,

almunium atau baja tahan karat. Syarat

dengan lama estrus kurang dari 1 hari.

kandang mudah dibersihkan, tahan lama,

Beberapa Mus musculus betina jika

tahan gigitan dan aman (Smith &

hidup bersama dalam keadaan yang

Mangkoewidjojo, 1988).

berdesakan, maka tidak terjadi siklus

Mus musculus jantan dan betina

estrus

pada

saat

itu

tetapi

jika

muda sukar untuk dibedakan. Mus

dirangsang oleh urine Mus musculus

musculus betina dapat dikenali karena

jantan, maka estrus akan terjadi dalam

jarak yang berdekatan antara lubang

72 jam.

anus dan lubang genitalnya. Testis pada

Mus musculus betina pada saat

Mus musculus jantan pada saat matang

kopulasi akan membentuk vaginal plug

seksual terlihat sangat jelas, berukuran

secara alami untuk mencegah terjadinya

relatif besar dan biasanya tidak tertutup

kopulasi kembali. Vaginal plug akan

oleh rambut. Testis dapat ditarik masuk

terjadi selama 24 jam. Masa bunting

ke dalam tubuh. Mus musculus betina

sekitar 19-21 hari dan beranak sebanyak

memiliki lima pasang kelenjar susu dan

4-13 ekor (rata-rata 6-8). Satu Mus

puting susu sedang pada Mus musculus

musculus betina dapat beranak sekitar 5-

jantan tidak dijumpai (Anonim, 2005).

10 kali per tahun, sehingga populasinya

Mus musculus akan lebih aktif

meningkat dengan sangat cepat. Musim

pada senja atau malam hari, mereka

kawin

tidak menyukai terang. Mereka juga

musculus yang baru lahir buta dan tidak

hidup di tempat tersembunyi yang dekat

berambut. Rambut mulai tumbuh tiga

dari sumber makanan dan membangun

hari setelah kelahiran dan mata akan

sarangnya

bermacam-macam

terbuka 1-2 minggu setelah kelahiran.

material lunak. Mus musculus adalah

Mus musculus betina mencapai matang

hewan terrestrial dan satu jantan yang

seksual sekitar 6 minggu dan Mus

dominan

dengan

musculus jantan sekitar 8 minggu, tetapi

beberapa betina dan Mus musculus

keduanya dapat dikawinkan minimal

muda. Jika dua atau lebih Mus musculus

setelah berusia 35 hari (Anonim, 2005).

dari

biasanya

hidup

jantan dalam satu kandang mereka akan

47

terjadi

setiap

tahun.

Mus

Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XIX, No. 1, Maret 2011
Lama hidup mencit satu sampai

besar itu setelah ukuran maksimum

tiga tahun, dengan masa kebuntingan

tercapai tidak akan bertambah besar lagi

yang pendek (18-21 hari) dan masa

dan pertumbuhan terhenti atau terjadi

aktifitas reproduksi yang lama (2-14

pembelahan sel. Menurut Campbell &

bulan)

Mencit

Lasley (1975), dari sudut kimiawi

mecapai dewasa pada umur 35 hari dan

pertumbuhan merupakan penambahan

dikawinkan pada umur delapan minggu

jumlah protein dan zat-zat mineral yang

(jantan dan betina). Siklus reproduksi

diakumulasikan dalam tubuh.

sepanjang

hidupnya.

Ada tiga proses utama di dalam

mencit bersifat poliestrus dimana siklus
estrus (berahi) berlangsung sampai lima

pertumbuhan :

hari dan lamanya estrus 12-14 jam.

1) Proses

dasar

pertumbuhan

Mencit jantan dewasa memiliki berat 20-

seluler uang meliputi perbanyakan sel

40 gram sedangkan mencit

betina

atau produksi sel-sel baru (hiperplasia)

dewasa 18-35 gram. Hewan ini dapat

yang diikuti oleh pembesaran sel dan

hidup pada temperatur 30C (Smith &

akresi

Mangkoewidjojo, 1988).

struktural nonseluler (hipertropi); 2)

atau

penambahan

material

Pertumbuhan adalah penambahan

Diferensiasi sel-sel induk di dalam

ukuran otot, organ dalam dan bagian-

embrio menjadi ektoderm, mesoderm

bagian tubuh lainnya (Guyer & Lane,

dan endoderm; 3) Kontrol pertumbuhan

1964).

(1992),

dan diferensiasi yang melibatkan banyak

yang

proses (Soeparno, 1992). Henderson &

Menurut

Soeparno

pertumbuhan termasuk proses

kompleks yang tidak dapat didefinisikan

Reaves

secara sederhana, karena tidak hanya

proses ketiga dalam pertumbuhan di atas

meliputi peningkatan ukuran saja tetapi

merupakan

juga

interseluler.

merupakan

peningkatan

berat

badan (bobot hidup), komposisi tubuh,

(1969)

menyatakan

penimbunan

bahwa

substansi

Biggers, Rinaldini dan Webb

komponen-

(1969) membagi pertumbuhan dalam

komponen tubuh seperti otot, tulang dan

dua tipe pertumbuhan, yaitu : 1) Dalam

organ-organ lainnya.

populasi sel atau jaringan, pertumbuhan

termasuk

perubahan

menyatakan

terjadi akibat penambahan jumlah sel

bahwa dari segi biologi, pertumbuhan

dan penambahan produk interseluler; 2)

merupakan suatu proses seluler dimana

Dalam sel tunggal, pertumbuhan terjadi

terjadi

sel,

karena adanya peningkatan ukuran sel

penambahan ukuran sel dan substansi

akibat peningkatan akumulasi materi-

interseluler. Sel-sel yang bertambah

materi di dalam sel tunggal itu.

Kimball

48

(1990)

peningkatan

jumlah

Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XIX, No. 1, Maret 2011
Pertumbuhan terjadi karena ada
perubahan yang disebabkan oleh : 1)

pertumbuhan itu berupa peningkatan
berat badan per satuan waktu.

Penambahan masa akibat perubahan

Brody (1985) dalam Soeparno

imbibisi air; 2) Sintesis protoplasmatis

(1992) menyatakan bahwa pertumbuhan

dengan bahan baku asam amino dari

hewan didasarkan pada kenaikan berat

makanan; 3) Penambahan massa akibat

tubuh per satuan waktu tertentu. Pond

deposit interseluler yang berupa lemak,

& Manner (1974) menyatakan bahwa

glikogen dan material seperti khitin,

laju

kreatin

mineral

pengurangan berat badan akhir dengan

(Dawes, 1952). Menurut Campbell &

berat badan awal dibagi lamanya waktu

Lasley (1975), penambahan akumulasi

pengamatan.

dan

garam-garam

pertumbuhan

Pertumbuhan

jumlah protein dan mineral ini termasuk

dihitung

dari

dipengaruhi

oleh

salah satu proses kimiawi yang akan

beberapa faktor, antara lain: spesies,

merubah ukuran otot.

umur, jenis kelamin, dan makanan yang

Pada hewan, penambahan sel-sel

dikonsumsi.

baru terjadi pada semua bagian tubuh

Pertumbuhan sangat dipengaruhi

dan mengarah ke semua arah sehingga

oleh zat-zat makanan yang terkandung

proporsinya mendekati tetap (konstan).

dalam makanan (nutrisi). Hal ini terbukti

Pertumbuhan yang terjadi hampir di

bahwa apabila seekor hewan kekurangan

seluruh bagian tubuh ini disebabkan

nutrisi atau mengalami defisiensi suatu

karena kebanyakan sel hewan tetap

zat makanan maka laju pertumbuhan

mampu memperbanyak diri meskipun

hewan tersebut akan terhambat (Dawes,

sel-selnya

1952). Pertumbuhan berjalan normal

telah

menunjukkan

diferensiasi. Sebagai pengecualian pada

apabila

tulang,

mengandung zat-zat makanan dalam

selama

perbandingan

masa

pertumbuhan,

bagian-bagian

tulang

kualitas

ransum

dan

yang

kuantitas

diberikan

yang

baik

(Rasyaf, 1990).

berubah-ubah (Anonim, 1985).

Makanan

Peningkatan berat badan selama

selain

penting

pertumbuhan terutama disebabkan oleh

digunakan untuk pertumbuhan juga

peningkatan akumulasi protein tubuh

dibutuhkan

(Sturkie,

berat

memelihara daya tahan tubuh, dan

badan ini biasanya digunakan sebagai

kesehatan. Makanan yang diperlukan

parameter pertumbuhan (Maynard &

untuk

Loosli,

produksi dan yang digunakan untuk

1976).

1969),

Penambahan

sedangkan

menurut

Williamson & Payne (1993), indikator

49

untuk

berproduksi

produksi,

disebut

kerja,

ransum

Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XIX, No. 1, Maret 2011
hidup pokok disebut ransum pokok

analitis,

hidup (Sosroamidjojo & Soeradji, 1990).

ruangan.

Pertumbuhan

terjadi

apabila

mortir,

pipet,

termometer

Semua hewan uji dipelihara dalam

dalam makanan terkandung protein

kandang

sebagai

jaringan;

mencit

dengan

karbohidrat dan lemak sebagai sumber

dengan

kepadatan

energi utama; vitamin, mineral dan air

kandang. Alas kandang diberi sekam

sebagai pengontrol prosesnya (Santoso,

yang diganti tiap tiga hari sekali. Semua

1969). Menurut Rasyaf (1990) hewan

hewan uji diberi makan dan minum

membutuhkan

secara ad libitum selama pemeliharaan.

bahan pembentuk

protein

dengan

khusus

untuk

memelihara

pencahayaan
satu

alami

ekor

tiap

kandungan asam amino yang seimbang;

Aklimasi

energi, vitamin, mineral, dan air dalam

menempatkan hewan uji dalam kandang

proporsi yang seimbang.

selama seminggu. Kandang ditempatkan

Sebelum

pada tempat tertentu selama penelitian,

digunakan sebagai bahan obat untuk

sehingga hewan uji mendapatkan faktor

manusia,

dilakukan

lingkungan

penelitian tentang pengaruh pemberian

temperatur

biji jarak pagar terhadap pertumbuhan

homogen dan konstan.

perlu

sehingga

informasi

yang

jarak

dengan

pagar

mencit,

biji

dilakukan

kiranya

bisa

memberikan

bermanfaat

untuk

pengembangan ilmu pengetahuan.

(antara
dan

lain

cahaya,

kelembaban)

yang

Setelah aklimasi selesai, hewan
uji ditimbang bobot badannya dan dibagi
menjadi 2 kelompok perlakuan :
P0 (Kontrol) : diberi akuades
P1

METODOLOGI
Penelitian ini dilaksanakan di
Laboratorium
Hewan,

Struktur

Jurusan

dan

Fungsi

: diberi serbuk biji jarak
pagar dengan dosis 0,2
gram / ekor/ hari

Biologi

FMIPA,

Dosis perlakuan bji jarak pagar

Diponegoro.

Dalam

ditentukan sesuai dengan Cambie &

penelitian ini digunakan 32 ekor mencit

Brewis (1999) yaitu 3,3% dalam diet.

betina umur 30 hari dengan bobot badan

Konsumsi pakan M. musculus dewasa

berkisar

pakan BRII,

sekitar 6g/hari sehingga dosis perlakuan

akuades, air minum, biji jarak pagar.

biji jarak pagar adalah 0,198g/hari

Alat yang digunakan yaitu kandang

dibulatkan menjadi 0,2g/ekor/hari.

Universitas

32,08 gram,

pemeliharaan

mencit

beserta

Biji jarak pagar ditimbang sesuai

perlengkapannya,

timbangan,

neraca

dengan dosis yang akan diberikan
kemudian dihancurkan dengan blender

50

Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XIX, No. 1, Maret 2011
dan disaring. Biji jarak pagar yang telah

dengan menggunakan Rancangan Acak

dihaluskan

Lengkap (Gomez & Gomez, 1984).

selanjutnya

dicampurkan

dalam akuades.
Pemberian bahan uji dilakukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

per oral dengan cara memasukkan bahan

Dari

pengamatan

yang

uji ke dalam pipet yang kemudian

dilakukan, didapatkan hasil seperti pada

diberikan pada hewan uji. Perlakuan

tabel 1. Hasil perhitungan dengan

diberikan

ANOVA

selama

14

hari.

Setiap

Parameter

penunjang

yang

konsumsi pakan menunjukkan berbeda

Parameter utama yang diamati
perubahan

parameter

meliputi penurunan bobot badan, dan

perlakuan diulang 16 kali.

adalah

terhadap

bobot

badan.

yang

diamati

sangat nyata antara kontrol dengan
perlakuan.

Hal

ini

berarti

bahwa

adalah konsumsi pakan. Analisis data

pemberian serbuk biji jarak pagar

dilakukan

berpengaruh terhadap penurunan bobot

dengan

analisis

varians,

badan dan konsumsi pakan mencit.

Tabel 1. Rangkuman data hasil penelitian
Perlakuan
Variabel Ukur

Rata-rata penurunan bobot
badan (gr/ekor)
Rata-rata konsumsi pakan
(gr/ekor/hari)

P0

P1

1,31a

8,17b

2,63a

1,61b

Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda sangat nyata (P < 0,01)
Keterangan :

51

P0

:

kontrol (diberi akuades)

P1

:

diberi serbuk
gram/ekor/hari

biji

jarak

pagar

dengan

dosis

0,2

Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XIX, No. 1, Maret 2011
Penelitian
laboratorium

ini

dilakukan

dengan

kondisi

di
yang

Pertumbuhan

yang

baik

merupakan suatu proses pertambahan

terkontrol, dengan temperatur ruangan

massa,

berkisar antara 28-31°C. (Lampiran 3).

pertambahan bobot badan, pertambahan

Hewan uji dalam penelitian ini adalah

tinggi,

mencit betina dengan bobot badan

pertambahan

berkisar 30-34 gram seperti terlihat

tubuhnya.

dalam Lampiran 1. Temperatur, umur,

pertambahan

dan

keseluruhan

bobot

badan

mencit

selama

sehingga

hewan

pertambahan

mengalami

panjang

kandungan

Menurut

atau

kimiawi

Wiharto (1986)

ukuran

tubuh

merupakan

secara

hasil

dari

penelitian masih dalam kisaran normal,

pertambahan ukuran bagian-bagian atau

hal ini sesuai dengan pendapat Smith &

organ-organ akibat dari pertambahan

Mangkoewidjojo

jaringan

(1988)

yang

mengatakan bahwa temperatur yang

yang

diakibatkan

oleh

pertambahan ukuran sel.

baik untuk pertumbuhan mencit adalah

Dari

hasil

pengamatan

yang

30°C, bobot badan mencit dewasa

didapat dari penelitian ini ternyata

berkisar 18-35 gram dengan umur 35

terjadi penurunan bobot badan mencit.

hari dimana selama penelitian mencit

Hal

betina

konsumsi pakan mencit yang tidak

mencapai

dewasa.

Hal

ini

ini

diduga

disebabkan

oleh

menunjukkan bahwa hasil penelitian

memenuhi

yang diperoleh semata-mata merupakan

pertumbuhan.

hasil perlakuan yang diberikan.

(2004) konsumsi pakan mencit adalah 4-

Pertumbuhan

untuk

Menurut

terjadinya
Kusumawati

oleh

5 gram/ekor/hari, tetapi pada penelitian

faktor internal berupa genetik dan

ini rata-rata konsumsi pakan mencit

hormon serta faktor eksternal seperti

kontrol hanyalah 2,63 gram/ekor/hari

keadaan

makanan.

dan rata-rata konsumsi mencit yang

Pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh

diperlakukan dengan 0,2 gram serbuk

nutrisi

makanan.

biji jarak adalah 1,61 gram/ekor/hari

kekurangan

(Lampiran 2). Jadi konsumsi pakan

nutrisi atau mengalami defisiensi suatu

mencit tersebut sangat tidak memenuhi

zat makanan maka laju pertumbuhan

syarat untuk terjadinya peningkatan

hewan tersebut akan terhambat (Dawes,

pertumbuhan.

Apabila

dipengaruhi

syarat

lingkungan

yang

ada

seekor

dan

dalam
hewan

1952). Pertumbuhan berjalan normal
apabila

makanan

yang

diberikan

mengandung nutrisi dalam kualitas dan
kuantitas yang baik (Rasyaf, 1990).

52

Pada mencit perlakuan kontrol
yang rata-rata konsumsi pakannya tidak
memenuhi

syarat,

diduga

hal

ini

Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XIX, No. 1, Maret 2011
disebabkan oleh karena mencit tersebut

pemberian biji jarak pagar selama 14

tidak menyukai pakan yang diberikan.

hari berpengaruh terhadap pertumbuhan

Pada mencit yang diperlakukan
dengan serbuk biji jarak pagar 0,2

mencit, yaitu menurunkan bobot badan
mencit.

gram/hari ternyata rata-rata konsumsi
pakannya lebih rendah daripada mencit

DAFTAR PUSTAKA

perlakuan

Anonim. 1985. Biologi Umum. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Anonim. 2005. Agrobios Newsletter.
Vol III No. 10, Maret.
Aregheore, E. M., K. Becker and H. P.
S. Makkar, 2003. Detoxification of a
toxic variety of Jatropha Curcas
using heat and chemical treatments,
and
preliminary
nutritional
evaluation with rats. Institute for
Animal Production in the Tropics
and Subtropics. University of
Hohenheim, Germany.
Ariens, E. J., Mutschler, E. and A. M.
Simon, 1986. Toksikologi Umum
Pengantar. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Biggers, J. P., L. M. Rinaldini, and M.
Webb. 1969. The Biological Action
of Growth Substances. Academic
Press Inc. New York.
Cambie, R. C. and A. A. Brewis. 1999.
Anti Fertility Plants of The Pasific.
CSIRO, Australia.
Campbell, J. R. and J. F. Lesley. 1975.
The Science of Animal That Serve
Mankind.
Tata
McGraw-Hill
Publishing Company Limited, New
Delhi.
Dawes, B. 1952. A Hundred Years of
Biology. University of London Inc.
London.
Duke, J. A. and A. A. Archley. 1984.
Proximate Analysis, In : Christie, B.
R. The Handbook of Plant Science
in Agriculture. CRC Press, Inc.
Boca Raton, Florida.
Gomez, R. A. and A. A. Gomez. 1984.
Statistical
Procedures
For
Agricultural
Research.
Second
Edition. John Wiley & Sons. New
York.

kontrol,

diduga

hal

ini

disebabkan oleh karena adanya zat
toksik yang terdapat pada serbuk biji
jarak pagar menyebabkan nafsu makan
mencit makin berkurang oleh karena zat
toksik

tersebut

mengganggu

metabolisme tubuh mencit. Adanya zat
toksik yang masuk kedalam tubuh juga
menyebabkan

mencit

memerlukan

energi yang besar untuk menetralisir zat
toksik tersebut, sehingga tidak terjadi
pertumbuhan dan malahan bobot badan
mencit makin berkurang. Ariens (1986)
menyatakan bahwa apabila di dalam
tubuh terdapat zat toksik yang sangat
tinggi, kemungkinan akan menyebabkan
kerusakan sel yang tinggi sehingga
banyak sel yang mati. Banyaknya sel
yang

mati

akan

menyebabkan

terganggunya proses metabolisme dalam
tubuh,

sehingga

dapat

mengganggu

fungsi normal organ yang akhirnya
menurunkan

pertumbuhan

dan

menurunkan bobot badan. (Lu, 1995).

KESIMPULAN
Berdasarkan

hasil

pengamatan

dan uji statistik yang telah dilakukan,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

53

Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XIX, No. 1, Maret 2011
Guyer, M. F. and C. R. Lane. 1964.
Animal Biology. Herper and Row
Publishers. London.
Henderson, H. O. and D. M. Reaves.
1969. Dairy Cattle Feeding and
Management. Wiley Eastern Private
Ltd., New York.
Kimball, F. W. 1990. Biologi. Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Kusumawati, D. 2004. Bersahabat
Dengan Hewan Coba. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Lin Yuan, Yan Fang, Tang Lin, Chen
Fang. 2003. Antitumor effects of
curcin from seeds of Jatropha
curcas. Sichuan University, China.
Lu, F. E. 1995. Toksikologi Dasar. UI
Press, Jakarta.
Maynard, L. A. and J. A. Loosli. 1969.
Animal Nutrition. Seventh Edition.
Tata Mc Graw-Hill Publishing Co.
Ltd. Bombay, New Delhi.
Pond, W. G. and J. H. Manner, 1974.
Swine Production in Temperate and
Tropical Environments. W. H.
Freeman and Co., New York.
Rasyaf. 1990. Bahan Makanan Unggas
di Indonesia, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.
Santoso, U. 1969. Limbah Ransum
Unggas yang Rasional. PT. Bharata
Karya Aksara, Jakarta.
Smith, B. J. dan S. Mangkoewidjojo.
1988. Pemeliharaan, Pembiakan dan
Penggunaan Hewan Percobaan di
Daerah Tropis Indonesia. University
Press, Jakarta.
Soeparno. 1992. Ilmu dan Teknologi
Pedaging. Gajah Mada University
Press. Yogyakarta.
Sosroamidjojo, M. S. dan D. Soeradji.
1990. Peternakan Umum. CV.
Yasaguna. Jakarta.
Sturkie, P. D. 1976. Avian Physiology.
Cornell University Press, New York.
Tjitrosoepomo, G. 2000. Taksonomi
Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Van Steenis, C. G. G. J. 1997. Flora
(untuk sekolah di Indonesia). PT.
Pradnya Paramita, Jakarta.

54

Wiharto, K. 1986. Beternak Ayam
Broiler.
Penerbit
Kanisius,
Yogyakarta.
Williamson, E. and W. J. A. Payne.
1993. Pengantar Peternakan di
Daerah Tropis. Gadjah Mada
University Press., Yogyakarta.