S JEP 1202998 Chapter3

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013,
hlm. 3). Sedangkan menurut Sutedi (2011, hlm. 53) dalam kegiatan
penelitian metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus
ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan
langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan.
Sugiono (2013, hlm. 114) ada empat macam penelitian eksperimen
yaitu:
1.

Pre-Experimental, yang meliputi one shot case study, one group
pretest-posttest, dan intec-group comparison.

2.

True-Experimental, yang meliputi posttest only control design dan

pretest-control group design.

3.

Factorial Experimental

4.

Quasi

Experimental,

yang

meliputi

time-series

design


dan

nonequivalent control group design.
Untuk mengetahui efektivitas metode snowball drilling terhadap
penguasaan pola kalimat bahasa Jepang siswa, peneliti menerapkan Quasi
Experiment atau metode eksperimen kuasi. Eksperimen ini disebut kuasi,
karena bukan merupakan eksperimen murni tetapi seperti murni, seolaholah murni. Eksperimen ini biasa juga disebut eksperimen semu. Karena
berbagai hal, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel,
kemungkinan sukar sekali dapat digunakan eksperimen murni.
Eksperimen

kuasi

dalam penelitian

ini

merupakan

metode


eksperimen yang dilakukan pada satu kelas saja tanpa adanya kelas
pembanding atau kelas kontrol. Eksperimen kuasi digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk
33
Susi Susilawati, 2016
EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA
JEPANG DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

penelitian. Selain itu waktu penelitian yang sangat sempit sehingga
memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan penelitian hanya pada satu
kelas saja.

B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi
Experiment, dengan desain penelitian One Group Pretest Posttest Design.


Desain penelitian ini dijelaskan dengan tabel berikut:

Tabel 3.1
Desain Penelitian One-Group Pretest Posttest
Pretest
O

Treatment

Posttest

X

O

Keterangan:
O : Nilai pretest sebelum diberikan treatment

X : Perlakuan (treatment) yang diberikan yaitu penggunaan metode
snowball drilling pada pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang

dasar.
O : Nilai posttest setelah diberikan treatment (Sugiyono, 2013: 111).
Dalam

prosesnya

sebelum

perlakuan

diberikan

pada

kelas

eksperimen, terlebih dahulu dilakukan pretest untuk menjaring data awal,
selanjutnya diberikan treatment yaitu pengajaran pola kalimat bahasa
Jepang menggunakan metode pembelajaran snowball drilling. Perlakuan
atau treatment dilaksanakan sebanyak empat kali (satu kali pertemuan: 2 x

40 menit). Setelah perlakuan selesai, diberikan posttest untuk melihat
kemajuan hasil belajar siswa dalam penguasaan pola kalimat bahasa
Jepang.

C. Populasi dan Sampel
1.

Populasi

Susi Susilawati, 2016
EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA
JEPANG DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

Data penelitian dapat bersumber dari manusia atau bukan
manusia. Manusia yang dijadikan sumber data disebut dengan
populasi penelitian (Sutedi, 2011, hlm. 179).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pembelajar

bahasa Jepang SMA Bina Dharma 1 Bandung semester genap tahun
ajaran 2015/2016.
Pada tahun ajaran 2015/2016 pembelajar bahasa Jepang di SMA
Bina Dharma 1 Bandung adalah 3 kelas (kelas X: satu kelas, kelas XI:
satu kelas, kelas XII: satu kelas).

2.

Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili
untuk dijadikan sumber data (Sutedi, 2011, hlm. 179). Dengan
penerapan metode kuasi eksperimen yang tidak menggunakan kelas
kontrol sebagai pembanding, jadi peneliti hanya menggunakan satu
kelas sebagai sampel. Dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI SMA Bina Dharma 1 Bandung semester genap
tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 10 orang.

D. Instrumen Penelitian
1.


Tes
Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program
pengajaran tertentu (Sutedi, 2011, hlm. 157).
Tes yang akan dilakukan oleh penulis adalah tes tertulis yang
berupa pretest yang dilakukan sebelum treatment dan posttest yang
dilakukan setelah keseluruhan treatment dilakukan.

Kisi-Kisi Soal Tes
Nama Sekolah

: SMA Bina Dharma 1 Bandung

Kelas/Semester

: XI/Genap

Mata Pelajaran

: Bahasa Jepang


Susi Susilawati, 2016
EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA
JEPANG DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

: Nande gakkō e ikimasuka, Himanatoki,

Materi

Tokidoki sakkā o shimasu, Kinō terebi o
mimashitaka.
Standar Kompetensi

:

Mengungkapkan informasi secara tertulis
dalam


bentuk

paparan

atau

dialog

sederhana tentang kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar

: Mengungkapkan informasi secara tertulis
dalam kalimat sederhana sesuai konteks,
yang

mencerminkan

kecakapan


menggunakan kata, frasa, dengan huruf,
ejaan, tanda baca, dan struktur yang tepat.

Tabel 3.2
Kisi-Kisi Soal Tes
No.

Indikator

1.

Siswa
dapat
memilih kalimat
yang benar.

No.
Soal
I.1

Soal
a. Ani wa Jakarta
densha e ikimasu.
b. Ani wa densha
Jakarta e ikimasu.
c. Ani wa ikimasu
densha e Jakarta.

Kunci Jawaban
de b. Ani wa
densha de
Jakarta e
de
ikimasu.
de

I.2

a. Watashi wa sensei ni a. Watashi wa
sensei
ni
aimasu.
aimasu.
b. Sensei wa aimasu ni
watashi.
c. Watashi wa aimasu ni
sensei.

I.3

a. Amari shinbun wa chichi
o yomimasen.
b. Chichi wa yomimasen o
amari shinbun.
c. Chichi wa amari shinbun
o yomimasen.

c.

Chichi wa
amari
shinbun
o
yomimasen.

Susi Susilawati, 2016
EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA
JEPANG DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

5.

6.

I.4

a. Ototoi
ni-jikan b. Ototoi nijikan eiga o
mimashita o eiga.
mimashita.
b. Ototoi ni-jikan eiga o
mimashita.
c. Ni-jikan eiga o ototoi
mimashita.

I.5

a. Watashi wa tokidoki a. Watashi wa
tokidoki
mōru e ikimasu.
mōru
e
b. Watashi wa ikimasu e
ikimasu.
tokidoki mōru.
c. Watashi e mōru tokidoki
wa ikimasu.

Siswa
dapat
menulis
pola
kalimat dengan
tepat dan benar
dari
kosakata
yang diacak.

II.1

shimasu – wa – haha – Watashi
wa
kaimono – to – watashi
haha to kaimono
shimasu.

II.2

himanatoki – o – mimasu – Watashi
wa
wa – eiga – yoku – watashi
himanatoki yoku
eiga o mimasu.

Siswa
dapat
membuat
kalimat
menggunakan
pola “KB (alat
transportasi) de
KB (tempat) e
ikimasu/ kimasu
/ kaerimasu.”

III.1

a. kuruma
b. ichiba

Siswa
dapat
membuat
kalimat
menggunakan
pola
“KB1
(tempat)
kara
KB2
(tempat)
made KB (alat
transportasi) de

III.2

a. jitensha
b. 40-pun

Susi Susilawati, 2016
EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA
JEPANG DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

KB
(jangka
waktu)
gurai
desu.”

2.

Angket
Sutedi (2011, hlm. 164) angket merupakan salah satu instrumen
pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden (manusia
yang dijadikan objek penelitian). Sedangkan menurut Sukmadinata
(2012, hlm. 219) angket merupakan suatu teknik atau cara
pengumpulan data secara tidak langsung yang berarti peneliti tidak
langsung bertanya-jawab dengan responden.
Di akhir penelitian, yaitu setelah posttest dilakukan, penulis
akan memberikan angket. Menurut Faisal (dalam Sutedi, 2011, hlm.
164)

dilihat

dari

keleluasaan

responden

dalam

memberikan

jawabannya, angket dapat digolongkan ke dalam angket tertutup dan
angket terbuka. Jika dilihat dari informasi yang diperoleh, Faisal
(dalam Sutedi, 2011, hlm. 164) menggolongkan angket menjadi
angket langsung dan angket tidak langsung. Angket langsung
merupakan angket yang beberapa item pertanyaan yang menggali
informasi yang berhubungan dengan pengalaman atau hal-hal yang
dirasakan oleh responden, sedangkan dalam angket tidak langsung
informasi yang ditanyakan adalah pengetahuan, anggapan, pendapat,
dan penilaian dari responden terhadap suatu objek dan tidak
menyangkut hal pribadi dari responden tersebut.
Dalam hal ini, penulis akan menyebar angket tertutup tidak
langsung untuk mengetahui penilaian dan pendapat responden tentang
penggunaan metode snowball drilling pada pembelajaran pola kalimat
bahasa Jepang dasar, dimana pada soal tersebut alternatif jawabannya
sudah disediakan oleh penulis, sehingga responden tidak memiliki
keleluasaan untuk menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang
diberikan kepadanya.
Tabel 3.3
Susi Susilawati, 2016
EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA
JEPANG DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

Kisi-Kisi Angket
Kompetensi Dasar

Indikator

Tanggapan siswa

Siswa mampu

mengenai pembelajaran

memberikan tanggapan

bahasa Jepang.

mengenai pembelajaran

No. Soal

1-4 dan 11-13

pola kalimat bahasa
Jepang.

Tanggapan siswa

Siswa mampu

mengenai metode

memberikan tanggapan

snowball drilling dalam

mengenai penerapan

pembelajaran pola

metode snowball

kalimat bahasa Jepang

drilling dalam

dasar.

pembelajaran pola

5-10 dan 14-15

kalimat bahasa Jepang
dasar.

E. Pengembangan Instrumen
Pengembangan dari dua jenis instrumen yang peneliti gunakan
dalam penelitian yaitu berupa expert judgement. Expert judgement diambil
dari bahasa Inggris expert yang berarti ahli dan judgement yang berarti
pendapat atau pertimbangan. Jadi, expert judgement merupakan pendapat
atau pertimbangan ahli atau orang yang berpengalaman. Dalam penelitian
ini, peneliti meminta bantuan kepada salah satu dosen pendidikan bahasa
Jepang UPI untuk memberikan saran dan penilaiannya terhadap instrumen
yang akan digunakan dalam penelitian.

F. Teknik Analisis Data
1.

Teknik Pengumpulan Data
a.

Studi Literatur (kepustakaan)

Susi Susilawati, 2016
EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA
JEPANG DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

Studi literatur (kepustakaan) digunakan untuk mencari
landasan teori mengenai pola kalimat dasar bahasa Jepang serta
mencari teori mengenai metode penelitian yang akan dilakukan.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui ketercapaian suatu proses
pembelajaran, maka subjek diberi tes khususnya untuk mengukur
kemampuan kognitif siswa. Bentuk tes yang digunakan adalah
pretest (tes awal) dan posttest (tes akhir).
c.

Angket
Angket yang disebar untuk mengumpulkan data berupa
penilaian dan pendapat responden sebelum dan setelah diberikan
treatment menggunakan metode snowball drilling. Selain itu
angket ini juga bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari metode snowball drilling ini.

2.

Variabel Penelitian
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penguasaan pola
kalimat bahasa Jepang dan variabel bebas dari penelitian ini adalah
penggunaan metode snowball drilling dalam pembelajaran pola
kalimat bahasa Jepang dasar. Hubungan dari kedua variabel tersebut
dijelaskan melalui tabel berikut:

Tabel 3.4
Hubungan Antar Variabel Penelitian
Variabel bebas

Penggunaan metode snowball
drilling (X)

Variabel terikat
Penguasaan pola kalimat bahasa
Jepang (Y)

(X, Y)

Keterangan:

Susi Susilawati, 2016
EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA
JEPANG DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

X, Y : Peningkatan penguasaan pola kalimat bahasa Jepang siswa
dengan menggunakan metode snowball drilling.

3.

Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif,
yaitu hasil dari tes penguasaan pola kalimat berupa angka, kemudian
diolah dengan menggunakan rumus statistik. Jenis statistik yang
digunakan adalah statistik komparansional.
Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data yang berasal
dari nilai awal (pretest), nilai akhir (posttest), dan angket yang
diberikan kepada sampel penelitian. Setelah data diperoleh, kemudian
data diolah dengan perincian sebagai berikut:

a. Tes (pre-test dan post-test)
1) Membuat tabel persiapan untuk mencari

ℎ�

Tabel 3.5
Persiapan untuk Menghitung Nilai
Nama

X

Y

d

(1)

(2)

(3)

(4)

ℎ�

(5)


M

Keterangan:


Kolom (1) diisi dengan nama sampel



Kolom (2) diisi dengan nilai pretest



Kolom (3) diisi dengan nilai posttest



Kolom (4) diisi dengan nilai gain antara pretest dan
posttest

Susi Susilawati, 2016
EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA
JEPANG DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42



Kolom (5) diisi dengan hasil pengkuadratan angkaangka pada kolom (4)



Isi baris sigma (jumlah) dari setiap kolom tersebut



M (mean) adalah nilai rata-rata dari kolom (2), (3), dan
(4)

2) Mencari nilai rata-rata (mean) kedua variabel dengan rumus:

=



=



Keterangan:
M

M

: mean hasil posttest

∑x

: jumlah seluruh nilai pretest

∑y

: jumlah seluruh nilai posttest

N

: jumlah sampel

: mean hasil pretest

3) Mencari gain (d) antara pretest dan posttest

=



4) Mencari mean gain (d) antara pre-test dan post-test dengan
rumus:

=



Keterangan:
Md

: mean gain atau selisih antara pretest dan posttest

∑d

: jumlah gain secara keseluruhan

N

: jumlah sampel

Susi Susilawati, 2016
EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA
JEPANG DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

5) Menghitung nilai kuadrat deviasi

∑x d = ∑d –



Keterangan:
∑x d

: jumlah kuadrat deviasi

∑d

: jumlah gain setelah dikuadratkan



: jumlah gain
: jumlah sampel

6) Mencari nilai
=




ℎ�

∑� �
� �−

Keterangan:
Md



: mean hasil posttest
: jumlah kuadrat deviasi
: jumlah sampel

7) Memberikan interpretasi terhadap nilai t-hitung
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
� : Metode snowball drilling terbukti efektif dan memiliki

perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pola kalimat

bahasa Jepang dasar siswa sebelum dan setelah diterapkan
metode ini.
� : Metode snowball drilling tidak terbukti efektif dan tidak

memiliki perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pola
Susi Susilawati, 2016
EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA
JEPANG DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

kalimat bahasa Jepang dasar siswa sebelum dan setelah
diterapkan metode ini.

8) Membandingkan nilai
db = N – 1

ℎ�

dengan nilai

b. Angket
Selain hasil pretest dan posttest, dalam penelitian ini juga
digunakan angket sebagai alat pengumpul data yang kemudian
akan diolah dengan cara sebagai berikut:

P=

N

x 100%

Keterangan:
P

: persentasi jawaban

f

: frekuensi setiap jawaban dari responden

N

: jumlah responden

100 % : persentase frekuensi dari setiap jawaban responden

Hasil pengolahan angket tersebut kemudian akan ditafsirkan
sebagai berikut:
Tabel 3.6
Klasifikasi Interprestasi Perhitungan Persentasi Tiap Kategori
Interval Persentase

Interprestasi

0%

Tidak seorang pun

1%-5%

Hampir tidak ada

6 % - 25 %

Sebagian kecil

26 % - 49 %

Hampir setengahnya

50 %

Setengahnya

Susi Susilawati, 2016
EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA
JEPANG DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

51 % - 75 %

Lebih dari setengahnya

76 % - 95 %

Sebagian besar

96 % - 99 %

Hampir seluruhnya

100 %

Seluruhnya
Arikunto (2006, hlm. 263)

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan yang dilakukan selama
penelitian. Adapun tahapan-tahapan yang dilalui adalah sebagai berikut:
1.

Tahap awal (persiapan dan perencanaan)
a.

Mengurus surat perizinan penelitian yang di tujukan kepada SMA
Bina Dharma 1 Bandung.

2.

b.

Mengumpulkan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian.

c.

Menentukan subjek yang akan diteliti.

d.

Membuat instrumen penelitian berupa soal tes dan angket.

e.

Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Tahap pelaksanaan
a.

Pretest
Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal pola
kalimat bahasa Jepang dasar subjek penelitian, sebelum
dikenakan pembelajaran dengan menggunakan metode snowball
drilling.

b.

Perlakuan (treatment)
Melaksanakan eksperimen/penelitian pembelajaran pola kalimat
bahasa Jepang dasar menggunakan metode snowball drilling.
Metode snowball drilling merupakan suatu cara penyajian materi
ajar dengan cara pemberian informasi sebanyak-banyaknya
melalui latihan soal-soal. Adapun langkah-langkah dari metode
snowball drilling yang dilakukan pada saat perlakuan (treatment)
adalah:

Susi Susilawati, 2016
EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA
JEPANG DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46

 Guru mempersiapkan paket soal, berupa soal-soal pola
kalimat yang telah dipelajari sebelumnya oleh siswa. Materi
pola kalimat yang diberikan adalah pola kalimat yang akan
mereka pelajari di bab 26, bab 27, bab 28, dan bab 29 pada
buku ajar Sakura jilid 2.
 Membentuk setiap potongan kertas soal menyerupai bola
salju. Setiap potongan kertas soal berisi satu pertanyaan
mengenai pola kalimat yang telah dipelajari.
 Kumpulan soal yang telah dibentuk menyerupai bola salju
tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kotak yang telah
dipersiapkan sebelumnya.
 Guru menunjuk atau mengundi seorang siswa yang akan
mendapat giliran pertama menjawab soal. Setiap peserta
didik yang mendapat giliran untuk menjawab soal, berhak
memilih sendiri soal yang terdapat di dalam kotak soal.
 Seandainya,

siswa

yang

mendapat

giliran

pertama

menjawab soal nomor tersebut langsung menjawab benar,
maka siswa tersebut diberi kesempatan menunjuk salah satu
siswa lainnya yang belum mendapat giliran menjawab soal
untuk menjawab soal nomor berikutnya.
 Seandainya,

siswa

yang

mendapat

giliran

pertama

menjawab soal nomor tersebut gagal, maka siswa tersebut
harus memilih kembali soal yang yang baru yang terdapat
dalam kotak soal dan seterusnya hingga siswa tersebut
berhasil menjawab benar item soal pada suatu nomor soal
tertentu.
 Permainan berlanjut hingga semua siswa mendapat giliran
untuk menjawab soal latihan.
 Jika pada putaran pertama masih terdapat item-item soal
yang belum terjawab, maka soal-soal itu dijawab oleh
peserta didik yang sudah mendapat giliran hingga item-item
soal tersebut habis dan berhasil dijawab.
Susi Susilawati, 2016
EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA
JEPANG DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

 Guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah dipelajari
peserta didik.
c.

Posttest
Posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan pola kalimat
bahasa Jepang dasar subjek penelitian, setelah dikenakan
pembelajaran dengan menggunakan metode snowball drilling.

d.

Angket
Angket diberikan kepada subjek penelitian setelah diberikan
posttest,

guna

mengetahui

tanggapan

siswa

terhadap

pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar menggunakan
metode snowball drilling.
3.

Tahap akhir
a.

Pengolahan data statistik yaitu tes dan angket.
Pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul,
kemudian diolah dengan menggunakan rumus statistika.

b.

Menganalisis data dengan menggunakan rumus statistika yang
relevan.

c.

Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data statistik.
Setelah semua

langkah

penelitian

selesai, maka

penulis

melakukan penarikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan.

Susi Susilawati, 2016
EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA
JEPANG DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu