Prosiding Seminar Nasional dan Focus Group Discussion

91v979-98938-G4

i:: ,r:.r::: ::: r.i:, l:!.1: l i lr:l :'l-:. :::::: : l:::.

,:1.'.'.',

''i'"',1-,

ItlN ruws frfrnnp
Tema:

.i'","''B RsFAsSRIWIJAYA

"9t""'fuerjasama

dengan
RMUSYAWARATAN RAI(YAT
""""''"='''"i*EPU BLl K I N DON ESIA

rsBN 978-979-9893&64


,..tj'\

.i

W&
"*,dr

.'J":: :.e
.. .. :

.

Prosiding Seminar Nasional dan Focus Group Diseussion

.

Tema:
"Peran Pemerintahan Daerah dan l(esatuan Masyarakat
Ilu}nrm Adat dalam Mengimplementasikan Empat Pilar
Kehidupan Berhangsa dan Bernegara"

Hotel Aston Palembang 29-30 Oktober

20ll

Editor:
Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda, M.Si.
Dr. Ir. Anis Saggaff, MSCE
Dr. Ardiyan Saptawan, M.Si.
Dr. Andy At Fatih, MPA
A. Erwan Suryanegara, M.Sn.
Amrullah Arpan, SH, SU.

Dipublikasikan oleh

Universitas Sriwijaya
Bekerjasama dengan

Majelis Permusyawaratan Rakyat Rebuplik Indonesia
Prostding Sernkar Naslonal dan Foans Grwp Dlscuslon, Palernbang 29-30 Ofuoher 2011
ii


rsBN 978-979-9893&G4

Prosiding SeminarNasional dan Foctts Gtoup Discussion
Tema:
Peran Pemerintahan Daeratr dan Kesatuan Maryarakat Hukum Adat dalam

Mengimplementasikan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara'
Hotel Aston Palembang ig-lOOktober 201

I

Universitas Sriwffaya
bekerjasama dengan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Rebuplik Indonesia
Hak Cipta CI 201I pada Penerbit

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Dilarang memperbanyak atau nremindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam
bentuk apapurt baik seeara secara elektronis maupun mekanis, termasrk memfotokopi,

merelcam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin dari penerbit.

Penerbit: Universitas Sriwijaya Jln. Raya Palembang - Prabumulih
Ilir, Sumatera Selatan 3A66.2
iii+ 319 hlm:21 x29,7 eNr

Krn 32lndralaya, Ogan

ISBN 978-W%9&938&4

Prosidlng

S*rtrur

Nreional dsn Focus

Grup

Dlscuslon, Palenbong 29-30 OWober 2011
iii


v:

ISBN 97V979-98
DAFTAR ISI

lil

KATA PENGA}ITAR REKTOR
KATA SAIVIBUTAI.I PIMPINAI.{ MPR
DAFTAR ISI
T

\,

ix

Makalah KeYnote SPeaker:
Peran iemerintah Daerah Dalam mengimplementasikan Empat Pilar
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Ahmad Yani, sH, MH, Wakil

Kettra Fraksi Partai Persatuan Pembangunan IvIPR RI)
pe,ran Pemerintahan Daerah dan Kesatuan Masyarakat Hulum
dalam Mengimplementasiakan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa &n
Bernegara (ttj. girnrnatut Aliyah Setiawaty, SH-, MH, Anggota MPR

i.

Adat

Z.

3-

RI)

Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Pemerintahan Daeralu
dan Kesatuan Masyarakat Hukum Adat di Sumatra Selatan (A. Erwan

xiii
)odi


prviii

Sgryanegar4 Dosen Desain Komunikasi Visual Universitas IGM

Palembang)
Melacak Peran Masyarakat Adat di Teagah Arus Gtobalisasi (AmruIlah loodx
Arpan, Pakar Hukum FH Universitas Sriwijaya Indralaya)
x
Peraturan Daerah (PERDA) : Dasar Hukum Masyarakat Adat (II.
Sriwijaya)
Hukum-Universitas
Sentosa Subari, SH, SU, Dosen Fatflrltas
x
Kebudayaan dan Pembangunan Daerah dalam Kehidupan Berbangsa
Islam
(Prof.
Besar
Institut
Agama

Guru
Dr.
Djalaluddin
Bemegara
Negeri, Palembang)
x
Peranan Pemerintah Daerali dan Kesatuan Masyarakat Adat
dan
Bernegara
Mengimplementasikan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa
(Dr.Ardiyan Saptawan, M.Si., Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politilq
Universitas Sriwijaya, Indralaya)
1
Makalah Penunjang
1
Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara dalam Masyrakat
(Agustinawati,
UPCRI
PPS
Multikultural Indonesia: studi Literatur

Palembang)
9
2. Peran Kaum Perempuan dalam Pelaksanaan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat - Mandiri (P}'IPM) sebagai suatrr

4.

5.
6.

Atbar

7.

dalam

dan

l.


3.
4.

Pro

Gender (Delfiazi Puji kstari, Jurusan Itnu
Pemerintahan Universitas Indo Global Mandiri Palembang) E
Peranan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara d"lam
Perkembangan Perekonomian lndonesia: Studi Literatur (Faugiah
Afriyani, Universitas Indo Global mandiri Palembang)
L
Implementasi Empat Pilar Kebangsaan dan Bemegara d^h-

Kebijakan

Perspektif Budaya, Fournita Agustina Program

16

26


Pascasarjana

Universitas Sriwij aya Palemban g)

5.
6.

Peran Pemerintah Daerah dan Masyarakat Hukum- Adat dalarn
Mengimplementasikan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa drn
Bernegara (Ira Wahyuni, Fakultas Pertanian Universitas Jambi)
Kualitas Pelayanan Publik dalam Reorganisasi Kelemtng:aen -

Prosiding Seminur Nasionol dan Focus Group Discussion, Palembang 29-30 Olr
rrr mentmjukkan
uar ini
hal
fnctrrmJrJKKan bahwa penggunuan
penggunaan input pupuk phonska belum efisien
efisien. Adr;,,J
-Danwa
interpretasi dari angka
tersebut udul+
penerimaan
sebesar t,sgzzg dari besalya
.phoTl
digunakan untuk membeli input
pupuk phonska tersebui Aaup* rata-ratui"rfujr"nryl
p"ai
T?i:
i:i adarah sebesar t1,ttktilh;, icLnajuxnlql
pupuk phonska yang digunakan
berum efisien, maka jurnlrl,
tersebut perlir disesuaikan dengan rekomendasi t*"oro*
v*g diberikan
Berdasarkan rekomendasi dari Deptan ga9T,
bah; jurulah pupuk
phonska yang diperlukan unhrk t na$an padi adalah
_
*"tit* 100 150 kg per ha- Sama
seperti pupuk urea' penentuan jumlah dosis pupuk ptonrtuy*g
tepat unfirk-tanamu padi
sangat relatif sekali, telgantung dari cuaca,_
itti*, jenis tana6, ietersediaan unsur hara
dalam tanah, ketersediaan bahan organik aau."
"tu" tu""t,",.Jctas tanamrn
puai;"nis pupuk

ti*titio

f:9ff_T,:lp:pr$

y*g aip-[iT,

;i;;r#

{"rS

*:Y:#g::X*f_:l*

p"giir;;"r,t;ililil

-'qai5*

yang diberikarL dan cara pemberian pupuk tersebut.

Efisiensi Alokatif Benih padi
Perbandingan-antara nilai ploduk marjinal input
benih padi terhadap harga faktor
produksi benih lebih besar daripada satu (/VpM
*r/p*r): 16g,4751. Secara statistik nilai
(k) berbeda nyatl gengu" satu (t-hitung > t-tabeD,
vr,r, hal
r n .IUI
ini
:i:5,,:i,.::T1,::.1.:!ut
sien.Adapuninterpretasi
TT,,rp*pup*ph*"rku;dr*efi

:3H*T.Y*":,lt^*f

ixn*r::"":::f*"':r::*;""'-;;,."ft;.;il*l;I;;-:r;fi
*il:1f*::i:rli:,irT:*:*r{'j,;,'ff -Hffir*Iil#?ffi'ilffi

I

*ll; jffi ;"ffit' ffi *;:;;X;Ti:f ff tr;:f'#
f :,'L'"*llTilT,
lo:x
f:*,'""::L ji:i,_ltl".l g,kiTi,y;;F;fi;;,ffi'ffi ##JIIffi X:I"il
JrH"fr
:i:?,Tffi

lg;l;:*ssunaanbeniirtersebut;;il;il;il;ffi;;.,.ffi
diberikan.

Pada kegiatan budidaya p-adi
!ni' pet$ puai menggunakan cara tebar benih langsung
pada lahan (tabela), sehingga jumlah,benihyLs
aip";ffi; cukup banyak. Menurut pane
(2003)' lRRl (Internattonai Rice
Research instiiurio"l *"nganjurkan
takaran 6enih 100 kg
per ha pada sistem ob"g
13t1!.qendapatkan ha$r
o*umbuhan

t;;-;iGi a;;"""kt,
pgtani di Filipina mengg'nakan benih'i5iffi;il;'#18.
.Pdt*
mengantisipasi beth

suhna-

v"og

tiduk-;;;.,u ar,,-ro*t

*."a;1[ffii:flJ?"H

Efisiensi Alokatif Herbis ida
- Perbandirtgan antara nilai produk marjinal input herbisida terhadap harga
faktor
produksi herbisida tersebut
lebih besar daripada satu (NpM
*, /p*r):3,09352. Secara
b.*b* nr3,3. o e nsan satu (r h i t uns < rffi:il il1
J9-"i1

tli

ll*:":,ilx'l :r::Y

]:.;,:';l'H5;
[[*]::lT#":Y5:.b'h;";;&;*';;;;#;iH::1ffi
retas i dari
gka
t rarr
ii?Jrr,r#ffi
#"[i;
i l,Xjll l,T; rt,
"r,
i

nt erp

Prosiding

an

te rse bu

I

seninar Nasional dan Focus Group

Discussion,
106

palembong

29-.1

0

oktoher 201I

herhisida'cd@sarradengan besamya biaya yang digunakan rmtukinput
herbisida
tersebut. Adapun rata-rata jumlah herbisida yang digunakan oleh
oemkli
ini
adalah
ptqT.p."di
lbesar 7894,76m1 per ha atau 7,89 liter per hi, karena jumlatr
yang
digunakan
relatif efisien, maka jumlah penggunaan herbisida tersebut tidak
herbisida
perlu diubah
\
p,enggul.-ffininp-uf

jumlahnya

Efisiens i

Alokatif

Fu ngisida

Perbandingan

nilai produk marjinal input fungisida terhadap harga faktor
produksi fungisidaiersebut lebih besar daripada satu(/vpM* rlp*ry: y63l2s. secara
statistik nilai indeks efisiensi tersebut (k) tidak berbeda nyata dengan satu (t-hitung S ttabel), hal ini menunjukkan b-ahwa penggunaan input fungisida rilatif efisien- Adapun
interpretasi dari angka tersebut adalah tambah;
yang diperoleh dari
penggTsn inprrt fungisida adalah sama dengan besarnya biaya y*g aigunakan untuk
membeli input fungisida'tersebut. Adapun rata-rata jumlut, t"tUi.iau yJng iigunakan oleh
adalfl
petani
260 ml per ha atau 016 liter per h4 tarenaJumlah fungisida
Pudi
Slbesar
yang digunakan relatif efisien, maka j"mlah penggunaan-herbisida tersebut tidak-perlu
diubah jumlatrnya

p.roi*-r,

T

prryut
Sama
ur

pad

nhm
puput

Efisiensi Alokatif Insektisida
Perbandingan antara nilai produk marjinal input Insektisida
terhadap harga faktor
produksi insektisida tersebut lebih kecil daripada satu (/Vp_M
*r/prr): _ OlglgZ.Secara
statistik nilai indeks efisiensi tersebut (k) berbeda nyata derrgan
satu (t-hitung > t-tabel),
hal
menunjukkan bahwa penggunuan input insektisida.tidak
efisien. Adapun
interpretasi dari angka tersebut aailah tambahan p".rgg.-*r,
input insektisida akan
mengurangi penerimaT yang diperoreh
jimhh herbisid"
rytrT. Rata-rata
oleh petani padi ini adalah sebesar 409,52
ml per ha atari 0,41 liter per
jumlah
insellisida yang digunakan tidak efislen, *riu jumlatr penggunaan h4 karena
insektisida tersebut
harus dikurangi dan disesuaikan dengantakaran
aJri,
Menurut Kementerian Pertanian (201I), takaranv*itepat.
ii.ir yang tepat dari pengunaan
insektisida yang merupakan bahan trimia p"*uur*i
h"*"
pengganggu tanaman berkisar
antara 100 - 200 ml per ha- Berlebihnya penggunaan
pestisida dalam kegiatan budidaya
tanaman akan berdampak negatif-- Adapun
imiut r.gutra*i penggunaan pestisida yang
berlebih yaitu, keracunan p"ttitiau puau p".rggi;rumlveuuutan kematian musuh alami
organisme pengganggu sehingga-t""aita,i"?r;d"ri'pengganggu
tidak mengalami
hambatan oleh musuh aami"]r, menyebabkan
resistensi (kekebaran) pada opr
(organisme Pengganggu Tanaman),
duir'r""y"u.ut* timburnya residu penlgunaan
pestisida pada hasil tanaman yang
dipanen.

ini

Gili!fuffi

faktor

r nilai
hal

lu

n hput
:li inpd

Fdi in;
It naka
8r yang

Pane
100

ks

t,
Efisiensi Alokatif Curahan Tenaga Kerja
Perbandingan antara nilai produk marjinal
curahan tenaga kerja teredap harga
faktor produksi tenaga kerja lebih
t".* daripada satu (NpM ,r/p*o): 1,212fi.j Secaru
statistik nilai indeks efisiensi (k)
menunjukkan nilai k tidak berbeda nyata ag-;;
yang berarti bahwa penggunaan
tenaga kerja relatirensien. Adapun'interpretasi (ari
angka
tndeks efisiensi tersebuiadaratr
taniuatran pen".i-aar-r** diperoleh
dari
input
tenaga
*t""
besarnya
yang dikeiuarkan untul membeli input
tersebut. Tenaga
I:!i
9."ngu|
-b,-rvl
Kella yang digunakan
berasal dari dalam dan luar t"tuu.gf-tenaga
kerja tersebut digunakan
untuk penyiapan dan pengorahan
rahan, p.nun*?i benih (tabera), pemupukan,
Penlrrlantan, penyiangan, penyemprotan
pestisida, dan panen. Adapun rata-rata jirmlah
curahan tenaga
kerja yang digunaian oleir petani padi ili adalah
sebesar 6g,07 IIoMra,
Prosicting
scminar Nosionor dan Focus
parcmhang

"**

loTussion,

29-30 oktober 201I

IStsN

'-*mffi-atrahan

tenaga kerja yang digunakan
maka
".riuffinrierq
curahan tenaga kerja tersebut tidak perlu diubah jumlahnya

97 8-979 -98938-6-4

j#l"h

peng€unaal

bia1l

Analisis Usahatani Padi Sawah Fasang Surut

padi

Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli input-Lput
dipakai duluq ytu
|rali prosgs produksi. Biaya tetap pida
penelitian ini terdiri dari biaya p"oyurut n-utut-uiuip;;i*
seperti cangkul, ;-1,.|"ffiT
karung, terpal, handsprayer, handtraktor, dan mesin perontok padiunirk r;urr, ili.fir?
tentang r''rnponen ,^n besarnya biaya tetap dapat dililat pada
taber. beriht ini-

Tabr

Biaya Tetap

penr

t**FilTt^$*,Bbi:

Tabel6' Rata-rata biaya penyusutan alat-alat usahatani padi sawah pasang
surut di

.No
2-

Alat-alat

t'1- Handsprayer
f*re
t-

i.
:

'

Kamng

I:?I

l,l1i),?^
66.166:67

$6.82iA3
s

llT:.

7.333J3

87.301,se

_.

2

Desa

uralr.tuni

Arit

J

N

3
4

lil\i',+',
39.236,1g
87.078,96

32.r6e,t4
26.774,,47

5i
6i

v
8l

z
Berdasarkan pada Tabel 6, dapat dilihat bahwa
rata-rata biaya penyusutan per luas
garapan per tahun adalah Rp 610-996,04 fighte
sedangkan rata-rata biaya penyusutan po
ha per tahun adalah Rp 279A4t,6g'lhatd i'ua. du"i
6, menunjukkan batrwa biaya
penyusutan alat terbesar adalah biaya penyusutan
dari karung tempat untuk menyimpan
gabah atau beras' Hal ini disebabkan k1*"l perlengkapan
ini"serin! dig;rk* dan umur
teknis dari karung yang tidak terlaru begitu tumi. 's"aurgt*
cangkur, ari! parang
handsprayer, tresher, handtraktor, dan ,:i4 merupakan
alat-alat pertanian yang tahan
lama apabila perarvatan arat-arat tersebut dilalorkan
secara baik dan benar.
Bia5'a Variabel

Tabel 7'Rata-rata biaya variabel sebelum puoen pudu
usahatani padi sawah pasang surut di
Desa Telane Java 2010

No

Uraian
Pupuk urea
Pupuk phonska

Bibit
Pestisida
Tenaga kerja sebelum

Biaya Variabel sebelum
pzmen

779.633,33
471.200,00
1.503.429,57

Biaya Variabel setetum
panen

2.615.024,&

342.452,3
205.333,33
646.000,00
1.073.008,33

f.i68.572,26

3.919.83g,92

Danen
- ,-_-_________r_

,rt'u,

@en

O,

Prcsiding sentinar
Nosional don Focus Group Discussion, palentbang
2g-30 oktober
108

20II

I

pefi]
bagl
peta

Prtr
gaba

tidal
tena
konbiay
uan$
adal,l

men
rend

Berdasarkan pa{a Tabel 7, dapat diliffibiaya.variaAg[,,tgrbesar gebelum panen adalah
biaya tenaga kerja sebelum panen. Tenaga kerja sebelum panen ini terdiri dari tenaga kerja
pada kegiatan pembukaan laharr, pengolahan lahan, pernuprrkan, penebaran benih,
pennangarU penyulaman, dan penyemprotan pestisida.
Tabel 8 B-ata-rata jumlah produksi gabah kering panen, gabah kering giling, danlberas\
dalam proses pengolahan gabah menjadi beras pada usahatani padi sawah pasang surut
di Desa Telans Java 2010

Jumlah

No

l23.

4.
5.
6.
7-

8.
9.

Jurnlah produksi gabah kering pan€n

I1.438,09

Jumlah bagian hasil dalam bentuk

gabah

kering panen untuk tenaga kerja panen
Jumlah gabah kering panen petani setelatr
bagi hasil
Jumlah prodtrksi gabatr kering giling yang
diperoleh petani setelah proses pengeringan
Jurnlah gabatr kering giling yang disimpan
untuk konsumsi keluarga
Jurnlah produksi gabah kering giling yang
digiling menjadi beras
Jumlahproduksi b€ras
Jumlah bagian hasil dalam bentuk beras untuk
pihak penggilingan
Jumlah produksi beras petani

Jumlah

1.634,01

4.876,84
696,69

9.804,09

4.190,15

8.481,51

3.6162s

1J64,43

726,04

6.717,09

2.89A,20

3.838,14
255,88

1.651,46

3.582,26

1.541,37

ll0,l0

Pada saat tahap panen, pembayaran upah tenaga kerja panen bukan dengan
ryqb,avaran uang tunai, tetapi berlaku cara bagi hasil panen- adapun peraturan dari cara
bagi hasil ini adalah bagr
lujutL dimana setiap 7 kg gabah kerinj pu*" yang diperoleh
pemilik
lahan
sawah,-maka
I kg gabah keriiglpan"o urrtrl petani p"t!r5u pur"n.
ryt'"i
ultu-k-tahap pengeringan padi, gabahtijemur di atls terpal, dan uputr untuk
i i;r;
g3PS kering giling adalah sebesar Rp 5.0b0 per karung- paaa tahap
f,engeringan padi ini,
tidak semua gabah kering panen dijemur oleh tenaga-upah,
tetapi sebag-ian iijemur oleh
dari
dalam
keluarga.
fud"
tahap
penge.ingai padi ini, angka
f:,qu f.p".vTg-berasal
xo-nversi
dari.gabah kering panen ke gabah tering giling ,auirU LU"""r gZ,st,yr. Untuk
oraya penggilingan gabah,