PENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS DAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 SUKOMULYO | oktorahadi | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 3928 8710 1 PB
PENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TIME TOKEN ARENDS DAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 SUKOMULYO
Oleh:
Dhestanto Oktorahadi1), Suripto2), Suhartono3)
PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta
57126
e-mail: [email protected]
Abstract: The Use of Cooperative Learning Models Time Token Arends Type and
Environmental Learning Resources to Increase Poetry Writing Skills on The Fifth
Grade Students of SD Negeri 4 Sukomulyo. The purpose of this research to improve
the poetry writing skills of fifth grade student by the use of cooperative learning models
time token arends type and environmental learning resources. This research was a
collaborative Classroom Action Research (CAR) which implemented in three cycles,
consist of planning, implementation, observation, and reflection. The subject of this
research are fifth grade student of SD Negeri 4 Sukomulyo amounts 16 students. The
source of data on this research are students, peers, teachers, and documents. The data
collecting tools are using test, observation, and interview. The result showed that the
use of cooperative learning models time token arends type and environmental learning
resources can increase the essay writing skills at fifth grade student.
Keywords: Time Token Arends, Environmental Learning Resources, poetry
Abstrak: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token
Arends dan Sumber Belajar Lingkungan untuk Meningkatkan Keterampilan
Menulis Puisi pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Sukomulyo. Tujuan Penelitian
ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V
melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe time token arends dan
sumber belajar lingkungan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
kolaboratif yang dilakukan dalam tiga siklus, terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V
SD Negeri 4 Sukomulyo sejumlah 16 siswa. Sumber data terdiri dari siswa, teman
sejawat, guru, dan dokumen. Alat pengumpul data menggunakan tes, observasi,
dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe time token arends dan sumber belajar lingkungan
dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V.
Kata kunci: Time Token Arends, Sumber Belajar Lingkungan, Puisi
Karena itu, pelajaran bahasa menjadi
begitu penting untuk diajarkan.
Pada kurikulum pendidikan di
Indonesia, terdapat empat keterampilan
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan faktor yang
sangat penting dalam kehidupan. Bahasa
adalah alat utama untuk berkomunikasi.
1)
Mahasiswa PGSD FKIP UNS
2), 3) Dosen PGSD FKIP UNS
1
juga terjadi pada SD Negeri 4
Sukomulyo.
Guru masih mengajar dengan
model dan metode pembelajaran yang
monoton. Siswa belum terlibat aktif
dalam pembelajaran, sehingga keterampilan menulis puisi siswa menjadi
rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari
nilai siswa, dari 16 siswa kelas V SD
Negeri 4 Sukomulyo, yang mencapai
nilai kriterian ketuntasan minimal ≥ 67
hanya 3 siswa atau sebesar 18,75%
dengan nilai rata-rata 59,5. Oleh karena
itu, perlu adanya perubahan pada pembelajaran yang dilaksanakan. Guru perlu
menggunakan model pembelajaran yang
dapat membuat siswa aktif dalam
pembelajaran, khususnya kegiatan
menulis puisi. Selain itu, penggunaan
sumber belajar juga perlu ditingkatkan.
Lingkungan sekitar siswa juga dapat
digunakan sebagai sumber belajar
sekaligus sumber inspirasi utama dalam
menulis puisi.
Salah satu model pembelajaran
yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
menulis puisi adalah model pembelajaran kooperatif tipe time token
arends. Hal tersebut karena model
pembelajaran ini mampu membuat
semua siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran.
Selain penggunaan model
pembelajaran inovatif, upaya meningkatkan keterampilan menulis puisi
siswa juga perlu diimbangi dengan
penggunaan sumber belajar sebagai
inspirasi utama siswa dalam menulis
puisi. Sumber belajar tersebut adalah
sumber belajar lingkungan. Menurut
Andrianto (2011: 7) Lingkungan sebagai
sumber belajar, dapat diartikan sebagai
kesatuan ruang dengan semua benda dan
keadaan makhluk hidup, (termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya serta
berbahasa yang saling berkaitan.
Menurut Zulela (2012: 5) pembelajaran
pada jenjang SD/MI, mencakup
kemampuan berbahasa dan bersastra
yang meliputi empat aspek, yaitu (1)
mendengarkan (menyimak), (2) berbicara, (3) membaca, dan (4) menulis.
Umumnya siswa akan menguasai
keterampilan menyimak sebagai dasar
dari keterampilan berbahasa. Setelah itu,
siswa akan belajar berbicara, membaca
dan menulis.
Keterampilan menulis adalah
keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi secara tidak langsung.
Suparno dan Yunus (2003: 1.3) mendefinisikan menulis sebagai suatu
kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa
tulis sebagai alat atau medianya. Menulis
merupakan kegiatan produktif. Dalam
memproduksi tulisan, penulis selalu
memiliki tujuan. Sesuai dengan
pendapat Tarigan (2008: 24), menulis
bertujuan untuk memberitahukan atau
mengajar, meyakinkan atau mendesak,
menghibur atau menyenangkan, dan
mengutarakan atau mengekspresikan
perasaan dan emosi.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang
harus dipelajari dan memerlukan latihan.
Karena itu, sekolah dituntut mengajar
dan melatih siswa agar terampil dalam
menulis. Akan tetapi, pada umumnya
sekolah cenderung mengajarkan Bahasa
Indonesia pada aspek teoretis saja,
seperti pada materi menulis puisi. Siswa
tidak diajak langsung untuk belajar
menulis puisi. Selain itu, kurangnya
penggunaan model pembelajaran dan
sumber belajar yang mampu membuat
siswa terlibat aktif dalam pembelajaran
juga turut menghambat keterampilan
siswa dalam menulis puisi. Hal tersebut
2
makhluk hidup lainnya), sehingga
memungkinkan anak usia dini untuk
belajar tentang informasi, orang, bahan,
dan alat.
Dengan demikian, penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe time
token arends dan sumber belajar
lingkungan dirasa sangat cocok jika
digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa. Oleh
karena itu, maka peneliti ingin
melakukan penelitian dengan judul
“Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Time Token Arends dan
Sumber Belajar Lingkungan untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis
Puisi pada Siswa Kelas V SD Negeri 4
Sukomulyo”.
Rumusan
masalah
pada
penelitian
ini
adalah:
apakah
penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif tipe time token arends dan
sumber belajar lingkungan dapat
meningkatkan keterampilan menulis
puisi pada siswa kelas V SD Negeri 4
Sukomulyo?
Tujuan penelitian ini adalah
untuk meningkatkan keterampilan
menulis puisi pada siswa kelas V dengan
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe time token arends dan
sumber belajar lingkungan.
wawancara. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu
analisis data kuantitatif dan analisis data
kualitatif.
Analisis data kualitatif yang
digunakan adalah model Miles and
Huberman di mana aktivitas analisis
data kualitatif dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan
setelah selesai pengumpulan data pada
periode tertentu. Analisis data ini
dilakukan melalui 3 tahap sesuai
pernyataan
Sugiyono
(mengutip
pendapat Miles & Huberman, 1984)
yaitu reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan/verifikasi data
(2010: 337). Penelitian ini merupakan
penelitian
tindakan
kelas
yang
dilaksanakan selama tiga siklus di mana
setiap siklus terdiri dari dua pertemuan.
Arikunto, dkk. (2011: 16), menyatakan
bahwa terdapat empat tahapan yang
dilalui yaitu perencanaan, pelaksanaan,
peng-amatan, dan refleksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada awal penelitian, keterampilan menulis puisi siswa masih
sangat rendah. Hal ini terlihat dari hasil
pretest, yaitu belum ada yang mencapai
KKM ≥ 70 atau siswa yang tuntas 0%.
Pelaksanaan tindakan pada
setiap pertemuan sesuai dengan langkah
model pembelajaran kooperatif tipe time
token arends yaitu: (a) guru menjelaskan
tujuan pembelajaran, (b) guru mengkondisikan kelas, (c) guru memberikan
tugas kepada siswa, (d) guru mengorganisasi kelompok, dan (e) guru
mengorganisasi penggunaan kupon
bicara.
METODE PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas ini
dilakukan di SD Negeri 4 Sukomulyo,
Kecamatan Rowokele, Kabupaten
Kebumen pada semester II, tahun ajaran
2013/2014. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas V SD Negeri 4 Sukomulyo,
berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 8
siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
Sumber data terdiri dari siswa, guru, dan
teman
sejawat.
Sedangkan
alat
pengumpulan data menggunakan tes,
lembar observasi, dan pedoman
3
Tabel 1. Perbandingan Hasil Observasi
Penggunaan Sumber Belajar
Lingkungan Guru dan Siswa
Siklus I s.d. III
Persentase
Guru
Siswa
No
Siklus
1.
I
66,5
64,6
2.
II
80,1
78,1
3.
III
90,7
88,8
siklusnya. Persentase obsevasi terhadap
guru pada siklus I sebesar 65,2%,
meningkat pada siklus II menjadi 77,5%,
kemudian meningkat lagi pada siklus III
menjadi 89%. Sementara itu, persentase
observasi terhadap siswa pada siklus I
adalah 65,9%, menjadi 76,8% pada
siklus II, dan meningkat lagi pada siklus
III menjadi 89%. Peningkatan keduanya
telah mencapai indikator kinerja yaitu ≥
85%.
Ket
Mening
kat
Mening
kat
Berdasarkan tabel 1, persentase
kegiatan guru dan siswa dalam
penggunaan sumber belajar lingkungan
mengalami peningkatan di setiap
siklusnya. Observasi terhadap guru pada
siklus I adalah 66,5%, pada siklus II
menjadi 80,1%, dan meningkat lagi
menjadi 90,7% pada siklus III.
Sementara persentase observasi terhadap
siswa juga menunjukan peningkatan.
Pada siklus I sebesar 64,6%, meningkat
pada siklus II menjadi 78,1, dan
meningkat lagi menjadi 88,8% pada
siklus III. Keduanya telah mencapai
indikator kinerja yaitu ≥ 85%.
Tabel 3. Perbandingan Hasil Menulis
Karangan Siklus I s.d. III
Persentase
Guru Siswa
Siklus
1.
I
65,2
65,9
2.
II
77,5
76,8
3.
III
89
89
Siklus
1.
2.
3.
I
II
III
65,15
73,75
85,75
Persentase
Ketuntasan
Belum
Tuntas
Tuntas
46,9
53,1
78,1
21,9
96,9
3,1
Berdasarkan tabel 3, diketahui
bahwa nilai hasil menulis puisi yang
diperoleh siswa mengalami peningkatan
di setiap siklusnya. Pada siklus I nilai
rata-rata siswa masih rendah yaitu hanya
sebesar 65,15. Berdasarkan KKM ≥ 70,
persentase ketuntasannya baru mencapai
46,9%. Pada siklus II terjadi
peningkatan. Rata-rata nilai siswa
menjadi 73,75 dengan persentase
ketuntasannya sebesar 78,1%. Pada
siklus III nilai rata-rata siswa meningkat
lagi menjadi 85,75, dan persentase
ketuntasannya mencapai 96,9%.
Berdasarkan hasil menulis
puisi siswa, maka dapat disimpulkan
bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe time token
arends dan sumber belajar lingkungan
dapat
meningkatkan
keterampilan
menulis puisi siswa. Hal tersebut tidak
lepas
dari
penggunaan
model
pembelajaran kooperatif tipe time token
arends yang menurut Huda (2013: 241),
Tabel 1. Perbandingan Hasil Observasi
Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time
Token Arends terhadap Guru
dan Siswa Siklus I s.d. III
No
No
Ratarata
Nilai
Ket
Mening
kat
Mening
kat
Berdasarkan tabel 2, persentase
kegiatan guru dan siswa pada
penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif tipe time token arends
mengalami peningkatan di setiap
4
mampu mendorong siswa untuk
meningkatkan inisiatif dan partisipasi,
membantu siswa untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran, meningkatkan
kemampuan
siswa
dalam
berkomunikasi, serta melatih siswa untuk
mengemukakan pendapat. Selain itu
penggunaan lingkungan sebagai sumber
belajar, juga berperan penting. Seperti
yang dikatakan Uno dan Mohamad,
bahwa
lingkungan
sangat
baik
digunakan sebagai sumber belajar
karena peserta didik langsung berada
dalam dunia yang konkret, mudah
dipahami peserta didik, motivasi belajar
peserta
didik
akan
bertambah,
memperluas kesempatan peserta didik
untuk berimajinasi (2012: 146).
lingkungan sebagai salah satu cara
meningkatkan keterampilan menulis
puisi siswa, (3) bagi sekolah hendaknya
melengkapi sarana dan prasarana yang
dapat menunjang proses pembelajaran
aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan,
dan bersumber belajar lingkungan (4)
bagi peneliti sebaiknya merencanakan
pembelajaran sebaik mungkin dan rajin
berkoordinasi dengan guru.
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, D. (2011). Memanfaatkan
Lingkungan Sekitar Sebagai
Sumber Belajar Anak Usia Dini.
Jakarta: Kemendiknas
Arikunto, S. dkk. (2011). Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara
Huda, M. (2013). Model-model
Pengajaran
dan
Pembelajaran:Isu-isu
Metodis
dan Pragmatis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Tindakan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Suparno
dan
Yunus.
(2003).
Keterampilan Dasar Menulis.
Jakarta: Universitas Terbuka
Tarigan H. G. (2008). Menulis Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa .
Bandung: Angkasa
Uno, H. B. dan N. Mohamad. (2012).
Belajar dengan Pendekatan
PAILKEM: Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Lingkungan, Kreatif,
Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi
Aksara
Zulela. (2012). Pembelajaran Bahasa
Indonesia Apresiasi Sastra di
Sekolah
Dasar .
Bandung:
Remaja Rosdakarya
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
pelaksanaan
tindakan dan hasil pembahasan tersebut,
dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran
penggunaan
model
pembelajaran kooperatif tipe time token
arends dan sumber belajar lingkungan
dapat
meningkatkan
keterampilan
menulis puisi pada siswa kelas V SD
Negeri 4 Sukomulyo yang ditunjukkan
oleh nilai rata-rata keterampilan menulis
puisi siswa. Pada siklus I, nilai rata-rata
adalah 65,15 dengan ketuntasan 46,9%,
kemudian nilai rata-rata siklus II
meningkat menjadi 73,75 dengan
ketuntasan 78,1%, dan kemudian nilai
rata-ratanya meningkat lagi menjadi
85,75 dengan ketuntasan 96,9% pada
siklus III.
Berdasarkan simpulan yang
telah diuraikan, saran yang perlu
dikemukakan adalah: (1) bagi siswa
sebaiknya meningkatkan semangat
belajar dan keberanian untuk bertanya,
(2) bagi guru sebaiknya menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe time
token arends dan sumber belajar
5
TIPE TIME TOKEN ARENDS DAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 SUKOMULYO
Oleh:
Dhestanto Oktorahadi1), Suripto2), Suhartono3)
PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta
57126
e-mail: [email protected]
Abstract: The Use of Cooperative Learning Models Time Token Arends Type and
Environmental Learning Resources to Increase Poetry Writing Skills on The Fifth
Grade Students of SD Negeri 4 Sukomulyo. The purpose of this research to improve
the poetry writing skills of fifth grade student by the use of cooperative learning models
time token arends type and environmental learning resources. This research was a
collaborative Classroom Action Research (CAR) which implemented in three cycles,
consist of planning, implementation, observation, and reflection. The subject of this
research are fifth grade student of SD Negeri 4 Sukomulyo amounts 16 students. The
source of data on this research are students, peers, teachers, and documents. The data
collecting tools are using test, observation, and interview. The result showed that the
use of cooperative learning models time token arends type and environmental learning
resources can increase the essay writing skills at fifth grade student.
Keywords: Time Token Arends, Environmental Learning Resources, poetry
Abstrak: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token
Arends dan Sumber Belajar Lingkungan untuk Meningkatkan Keterampilan
Menulis Puisi pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Sukomulyo. Tujuan Penelitian
ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V
melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe time token arends dan
sumber belajar lingkungan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
kolaboratif yang dilakukan dalam tiga siklus, terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V
SD Negeri 4 Sukomulyo sejumlah 16 siswa. Sumber data terdiri dari siswa, teman
sejawat, guru, dan dokumen. Alat pengumpul data menggunakan tes, observasi,
dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe time token arends dan sumber belajar lingkungan
dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V.
Kata kunci: Time Token Arends, Sumber Belajar Lingkungan, Puisi
Karena itu, pelajaran bahasa menjadi
begitu penting untuk diajarkan.
Pada kurikulum pendidikan di
Indonesia, terdapat empat keterampilan
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan faktor yang
sangat penting dalam kehidupan. Bahasa
adalah alat utama untuk berkomunikasi.
1)
Mahasiswa PGSD FKIP UNS
2), 3) Dosen PGSD FKIP UNS
1
juga terjadi pada SD Negeri 4
Sukomulyo.
Guru masih mengajar dengan
model dan metode pembelajaran yang
monoton. Siswa belum terlibat aktif
dalam pembelajaran, sehingga keterampilan menulis puisi siswa menjadi
rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari
nilai siswa, dari 16 siswa kelas V SD
Negeri 4 Sukomulyo, yang mencapai
nilai kriterian ketuntasan minimal ≥ 67
hanya 3 siswa atau sebesar 18,75%
dengan nilai rata-rata 59,5. Oleh karena
itu, perlu adanya perubahan pada pembelajaran yang dilaksanakan. Guru perlu
menggunakan model pembelajaran yang
dapat membuat siswa aktif dalam
pembelajaran, khususnya kegiatan
menulis puisi. Selain itu, penggunaan
sumber belajar juga perlu ditingkatkan.
Lingkungan sekitar siswa juga dapat
digunakan sebagai sumber belajar
sekaligus sumber inspirasi utama dalam
menulis puisi.
Salah satu model pembelajaran
yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
menulis puisi adalah model pembelajaran kooperatif tipe time token
arends. Hal tersebut karena model
pembelajaran ini mampu membuat
semua siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran.
Selain penggunaan model
pembelajaran inovatif, upaya meningkatkan keterampilan menulis puisi
siswa juga perlu diimbangi dengan
penggunaan sumber belajar sebagai
inspirasi utama siswa dalam menulis
puisi. Sumber belajar tersebut adalah
sumber belajar lingkungan. Menurut
Andrianto (2011: 7) Lingkungan sebagai
sumber belajar, dapat diartikan sebagai
kesatuan ruang dengan semua benda dan
keadaan makhluk hidup, (termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya serta
berbahasa yang saling berkaitan.
Menurut Zulela (2012: 5) pembelajaran
pada jenjang SD/MI, mencakup
kemampuan berbahasa dan bersastra
yang meliputi empat aspek, yaitu (1)
mendengarkan (menyimak), (2) berbicara, (3) membaca, dan (4) menulis.
Umumnya siswa akan menguasai
keterampilan menyimak sebagai dasar
dari keterampilan berbahasa. Setelah itu,
siswa akan belajar berbicara, membaca
dan menulis.
Keterampilan menulis adalah
keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi secara tidak langsung.
Suparno dan Yunus (2003: 1.3) mendefinisikan menulis sebagai suatu
kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa
tulis sebagai alat atau medianya. Menulis
merupakan kegiatan produktif. Dalam
memproduksi tulisan, penulis selalu
memiliki tujuan. Sesuai dengan
pendapat Tarigan (2008: 24), menulis
bertujuan untuk memberitahukan atau
mengajar, meyakinkan atau mendesak,
menghibur atau menyenangkan, dan
mengutarakan atau mengekspresikan
perasaan dan emosi.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang
harus dipelajari dan memerlukan latihan.
Karena itu, sekolah dituntut mengajar
dan melatih siswa agar terampil dalam
menulis. Akan tetapi, pada umumnya
sekolah cenderung mengajarkan Bahasa
Indonesia pada aspek teoretis saja,
seperti pada materi menulis puisi. Siswa
tidak diajak langsung untuk belajar
menulis puisi. Selain itu, kurangnya
penggunaan model pembelajaran dan
sumber belajar yang mampu membuat
siswa terlibat aktif dalam pembelajaran
juga turut menghambat keterampilan
siswa dalam menulis puisi. Hal tersebut
2
makhluk hidup lainnya), sehingga
memungkinkan anak usia dini untuk
belajar tentang informasi, orang, bahan,
dan alat.
Dengan demikian, penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe time
token arends dan sumber belajar
lingkungan dirasa sangat cocok jika
digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa. Oleh
karena itu, maka peneliti ingin
melakukan penelitian dengan judul
“Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Time Token Arends dan
Sumber Belajar Lingkungan untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis
Puisi pada Siswa Kelas V SD Negeri 4
Sukomulyo”.
Rumusan
masalah
pada
penelitian
ini
adalah:
apakah
penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif tipe time token arends dan
sumber belajar lingkungan dapat
meningkatkan keterampilan menulis
puisi pada siswa kelas V SD Negeri 4
Sukomulyo?
Tujuan penelitian ini adalah
untuk meningkatkan keterampilan
menulis puisi pada siswa kelas V dengan
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe time token arends dan
sumber belajar lingkungan.
wawancara. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu
analisis data kuantitatif dan analisis data
kualitatif.
Analisis data kualitatif yang
digunakan adalah model Miles and
Huberman di mana aktivitas analisis
data kualitatif dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan
setelah selesai pengumpulan data pada
periode tertentu. Analisis data ini
dilakukan melalui 3 tahap sesuai
pernyataan
Sugiyono
(mengutip
pendapat Miles & Huberman, 1984)
yaitu reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan/verifikasi data
(2010: 337). Penelitian ini merupakan
penelitian
tindakan
kelas
yang
dilaksanakan selama tiga siklus di mana
setiap siklus terdiri dari dua pertemuan.
Arikunto, dkk. (2011: 16), menyatakan
bahwa terdapat empat tahapan yang
dilalui yaitu perencanaan, pelaksanaan,
peng-amatan, dan refleksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada awal penelitian, keterampilan menulis puisi siswa masih
sangat rendah. Hal ini terlihat dari hasil
pretest, yaitu belum ada yang mencapai
KKM ≥ 70 atau siswa yang tuntas 0%.
Pelaksanaan tindakan pada
setiap pertemuan sesuai dengan langkah
model pembelajaran kooperatif tipe time
token arends yaitu: (a) guru menjelaskan
tujuan pembelajaran, (b) guru mengkondisikan kelas, (c) guru memberikan
tugas kepada siswa, (d) guru mengorganisasi kelompok, dan (e) guru
mengorganisasi penggunaan kupon
bicara.
METODE PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas ini
dilakukan di SD Negeri 4 Sukomulyo,
Kecamatan Rowokele, Kabupaten
Kebumen pada semester II, tahun ajaran
2013/2014. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas V SD Negeri 4 Sukomulyo,
berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 8
siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
Sumber data terdiri dari siswa, guru, dan
teman
sejawat.
Sedangkan
alat
pengumpulan data menggunakan tes,
lembar observasi, dan pedoman
3
Tabel 1. Perbandingan Hasil Observasi
Penggunaan Sumber Belajar
Lingkungan Guru dan Siswa
Siklus I s.d. III
Persentase
Guru
Siswa
No
Siklus
1.
I
66,5
64,6
2.
II
80,1
78,1
3.
III
90,7
88,8
siklusnya. Persentase obsevasi terhadap
guru pada siklus I sebesar 65,2%,
meningkat pada siklus II menjadi 77,5%,
kemudian meningkat lagi pada siklus III
menjadi 89%. Sementara itu, persentase
observasi terhadap siswa pada siklus I
adalah 65,9%, menjadi 76,8% pada
siklus II, dan meningkat lagi pada siklus
III menjadi 89%. Peningkatan keduanya
telah mencapai indikator kinerja yaitu ≥
85%.
Ket
Mening
kat
Mening
kat
Berdasarkan tabel 1, persentase
kegiatan guru dan siswa dalam
penggunaan sumber belajar lingkungan
mengalami peningkatan di setiap
siklusnya. Observasi terhadap guru pada
siklus I adalah 66,5%, pada siklus II
menjadi 80,1%, dan meningkat lagi
menjadi 90,7% pada siklus III.
Sementara persentase observasi terhadap
siswa juga menunjukan peningkatan.
Pada siklus I sebesar 64,6%, meningkat
pada siklus II menjadi 78,1, dan
meningkat lagi menjadi 88,8% pada
siklus III. Keduanya telah mencapai
indikator kinerja yaitu ≥ 85%.
Tabel 3. Perbandingan Hasil Menulis
Karangan Siklus I s.d. III
Persentase
Guru Siswa
Siklus
1.
I
65,2
65,9
2.
II
77,5
76,8
3.
III
89
89
Siklus
1.
2.
3.
I
II
III
65,15
73,75
85,75
Persentase
Ketuntasan
Belum
Tuntas
Tuntas
46,9
53,1
78,1
21,9
96,9
3,1
Berdasarkan tabel 3, diketahui
bahwa nilai hasil menulis puisi yang
diperoleh siswa mengalami peningkatan
di setiap siklusnya. Pada siklus I nilai
rata-rata siswa masih rendah yaitu hanya
sebesar 65,15. Berdasarkan KKM ≥ 70,
persentase ketuntasannya baru mencapai
46,9%. Pada siklus II terjadi
peningkatan. Rata-rata nilai siswa
menjadi 73,75 dengan persentase
ketuntasannya sebesar 78,1%. Pada
siklus III nilai rata-rata siswa meningkat
lagi menjadi 85,75, dan persentase
ketuntasannya mencapai 96,9%.
Berdasarkan hasil menulis
puisi siswa, maka dapat disimpulkan
bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe time token
arends dan sumber belajar lingkungan
dapat
meningkatkan
keterampilan
menulis puisi siswa. Hal tersebut tidak
lepas
dari
penggunaan
model
pembelajaran kooperatif tipe time token
arends yang menurut Huda (2013: 241),
Tabel 1. Perbandingan Hasil Observasi
Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time
Token Arends terhadap Guru
dan Siswa Siklus I s.d. III
No
No
Ratarata
Nilai
Ket
Mening
kat
Mening
kat
Berdasarkan tabel 2, persentase
kegiatan guru dan siswa pada
penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif tipe time token arends
mengalami peningkatan di setiap
4
mampu mendorong siswa untuk
meningkatkan inisiatif dan partisipasi,
membantu siswa untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran, meningkatkan
kemampuan
siswa
dalam
berkomunikasi, serta melatih siswa untuk
mengemukakan pendapat. Selain itu
penggunaan lingkungan sebagai sumber
belajar, juga berperan penting. Seperti
yang dikatakan Uno dan Mohamad,
bahwa
lingkungan
sangat
baik
digunakan sebagai sumber belajar
karena peserta didik langsung berada
dalam dunia yang konkret, mudah
dipahami peserta didik, motivasi belajar
peserta
didik
akan
bertambah,
memperluas kesempatan peserta didik
untuk berimajinasi (2012: 146).
lingkungan sebagai salah satu cara
meningkatkan keterampilan menulis
puisi siswa, (3) bagi sekolah hendaknya
melengkapi sarana dan prasarana yang
dapat menunjang proses pembelajaran
aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan,
dan bersumber belajar lingkungan (4)
bagi peneliti sebaiknya merencanakan
pembelajaran sebaik mungkin dan rajin
berkoordinasi dengan guru.
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, D. (2011). Memanfaatkan
Lingkungan Sekitar Sebagai
Sumber Belajar Anak Usia Dini.
Jakarta: Kemendiknas
Arikunto, S. dkk. (2011). Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara
Huda, M. (2013). Model-model
Pengajaran
dan
Pembelajaran:Isu-isu
Metodis
dan Pragmatis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Tindakan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Suparno
dan
Yunus.
(2003).
Keterampilan Dasar Menulis.
Jakarta: Universitas Terbuka
Tarigan H. G. (2008). Menulis Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa .
Bandung: Angkasa
Uno, H. B. dan N. Mohamad. (2012).
Belajar dengan Pendekatan
PAILKEM: Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Lingkungan, Kreatif,
Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi
Aksara
Zulela. (2012). Pembelajaran Bahasa
Indonesia Apresiasi Sastra di
Sekolah
Dasar .
Bandung:
Remaja Rosdakarya
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
pelaksanaan
tindakan dan hasil pembahasan tersebut,
dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran
penggunaan
model
pembelajaran kooperatif tipe time token
arends dan sumber belajar lingkungan
dapat
meningkatkan
keterampilan
menulis puisi pada siswa kelas V SD
Negeri 4 Sukomulyo yang ditunjukkan
oleh nilai rata-rata keterampilan menulis
puisi siswa. Pada siklus I, nilai rata-rata
adalah 65,15 dengan ketuntasan 46,9%,
kemudian nilai rata-rata siklus II
meningkat menjadi 73,75 dengan
ketuntasan 78,1%, dan kemudian nilai
rata-ratanya meningkat lagi menjadi
85,75 dengan ketuntasan 96,9% pada
siklus III.
Berdasarkan simpulan yang
telah diuraikan, saran yang perlu
dikemukakan adalah: (1) bagi siswa
sebaiknya meningkatkan semangat
belajar dan keberanian untuk bertanya,
(2) bagi guru sebaiknya menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe time
token arends dan sumber belajar
5