PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP A RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN | 'Aini | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 965 2762 1 PB

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA
TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP A
RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

INFLUENCE OF LEADERSHIP STYLE AND JOB SATISFACTION
TOWARD NURSE PERFORMANCE OF INPATIENT WARD A RSUP DR.
SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
1

Qurratul Aini SKG, 2Herianto Sosilo
Pascasarjana Manajemen Rumah Sakit
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ABSTRAK
Pelayanan rawat inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten merupakan jenis
pelayanan yang kompleks dan memberikan kontribusi besar dalam menentukan
mutu pelayanan. Perawat berperan penting sebagai ujung tombak dan tenaga yang
paling lama berhubungan dengan pasien. Kegiatan perawat mencerminkan citra
rumah sakit, kinerja perawat tidak terlepas dari kepemimpinan dan kepuasan
kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya
kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja. Jenis penelitian kuantitatif

dengan rancangan cross sectional. Variabel bebasnya terdiri dari gaya
kepemimpinan dan kepuasan kerja sedangkan variabel terikat yaitu kinerja.
Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang tercatat sebagai Pegawai Negeri
Sipil (PNS) yang berjumlah 75 orang. Untuk menganalisis pengaruh gaya
kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja digunakan analisis statistik
regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai signifikansi
gaya kepemimpinan sebesar 0,022 (Sig.< 0,05) dan kepuasan kerja sebesar 0,132
(Sig.> 0,05). Hasil uji F 15,779 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 (Sig.< 0,05)
dan nilai koefisien Adjusted R2 sebesar 28,5%. Kesimpulannya adalah 1) Gaya
kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat, 2) Variabel
kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja perawat, dan 3) gaya
kepemimpinan dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja
perawat yang bertugas di ruang rawat inap A di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten.
Kata Kunci: Gaya kepemimpinan, Kepuasan kerja, Kinerja
1. Dosen Pascasarjana Program Manajemen Rumah Sakit, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
2. Mahasiswa Pascasarjana Program Manajemen Rumah Sakit, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta


ABSTRACT
Inpatient services of RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten is a complex set of
services and giving major contribution in determining the quality of service.
Nurses play an important role as the spearhead of the longest and energy dealing
with patients. Nurses activities reflect the image of the hospital, nurses'
performance is inseparable from leadership and job satisfaction. The purpose of
research is knowing the influence the effect of leadership style and job satisfaction
toward performance. The type of research is quantitative research with a cross
sectional design. Independent variable leadership style and job satisfaction, the
dependent variable is the performance of nurses. The registered nurse population
as a civil servant ( PNS ), amounting to 75 people, collecting sampling techniques
total sampling. Analysis techniques of Multiple linear regression. The results is
Significance value of leadership style of 0.022 (Sig.< 0,05) and job satisfaction 0.132
(Sig.> 0,05). Test results of F 15.779 with significance level of 0.000. Adjusted R2
coefficient of 28.5 %. The conclusion is 1) leadership style effect a significant

toward the nurses performance, 2) job satisfaction variable does not affect the
nurses performance, and 3) Leadership Style And Job Satisfaction simultaneously
influence toward the nurse performance of inpatient ard A RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten.

Keywords: Leadership style, Job satisfaction, Performance
1. Lecture of Master Program of Hospital Management, Muhammadiyah
University of Yogyakarta
2. Student of Master Program of Hospital Management, Muhammadiyah
University of Yogyakarta

Untuk mencapai kinerja perawat

PENDAHULUAN
Sumber daya manusia terbesar

yang baik diperlukan kepemimpinan

dalam pelayanan kesehatan di rumah

yang

sakit diduduki oleh tenaga perawat,

sehingga terbentuk kepuasan kerja.


dimana

membantu

Dengan gaya kepemimpinan yang

pasien setiap saat dan bekerja selama

baik dan terpenuhinya kepuasan

24 jam setiap harinya, secara bergilir

kerja, maka kinerja perawat dapat

dan

untuk

ditingkatkan dan akan berdampak


keperawatan

kepada peningkatan kinerja Rumah

mereka

siap

berkesinambungan

memberikan
yang

asuhan

memiliki

Tenaga


posisi

kemampuan

dan

Sakit5. Gaya kepemimpinan yang

perawat

efektif dalam suatu unit kerja akan

cukup

berpengaruh pada perilaku kerja

tinggi

yang


komprehensif

professional1.

mempunyai

yang

diindikasikan

dengan

rendahnya mutu pelayanan kesehatan

peningkatan kepuasan

kerja dan

di rumah sakit, karena merekalah


kinerja individu.

menentukan

yang

terhadap

sehari-harinya

melakukan

Pada

penelitian

ini,

kontak langsung dan memiliki waktu


kepemimpinan

terbanyak dalam berinteraksi dengan

adalah gaya kepemimpinan Path-

2

pasien .

Untuk

mengoptimalkan

yang

gaya

digunakan


Goal6 karena gaya kepemimpinan ini

sumber daya dalam Rumah Sakit

mampu

perlu memperhatikan faktor-faktor

dampak gaya kepemimpinan atasan

yang mempengaruhi kinerja perawat,

terhadap kepuasan kerja dan kinerja

diantaranya

dengan

adalah


gaya

menjelaskan

bagaimana

memperhitungkan

faktor

kepemimpinan dan kepuasan kerja3.

situasi. Hakikat teori kepemimpinan

Kinerja yang baik dapat dicapai

ini adalah bahwa merupakan tugas si

karena

pemimpin

adanya

keterkaitan

yang

untuk

membantu

saling menunjang antara pemimpin

karyawannyan

dan bawahannya yang berkomitmen

tujuan

terhadap

untuk

memberikan pengarahan yang perlu

yang

dan dukungan guna memastikan

melaksanakan

organisasi
kinerja

4

diharapkan dapat mencapai tujuan .

dalam

mereka

dan

mencapai
untuk

tujuan mereka sesuai dengan sasaran

keseluruhan dari kelompok atau

indepen dengan dependen atau kasus

organisasi. Terdapat empat gaya

yang terjadi pada objek penelitian

kepemimpinan,

Directive

yaitu

diukur

dan

dikumpulkan

dalam

yang

waktu yang bersamaan9. Penelitian

instruktif), Supportive Leadership

ini dilaksanakan pada bulan juni

(Kepemimpinan yang mendukung),

tahun

Partisipatif

adalah

Leadership

(Kepemimpinan

Leadership

2013.

Populasi

perawat

penelitian

pelaksana

yang

(Kepemimpinan yang partisipatif),

tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil

Achievement Oriented Leadership

(PNS) dan bertugas di ruang rawat

(Kepemimpinan

inap A di RSUP Dr. Soeradji

berorientasi

pencapaian) 6.
Untuk
menggunakan

Tirtonegoro Klaten yang berjumlah
kepuasan
5

indikator

kerja

75 orang. Total keseluruhan populasi

yaitu

diambil sebagai sampel penelitian

kepuasan dengan gaji dan insentif,

sehingga

Kepuasan dengan promosi, Kepuasan

perhitungan untuk penentuan jumlah

dengan

rekan

Kepuasan

sampel.

dengan

penyelia,

dan

kepuasan

seluruh populasi menjadi anggota

dengan

pekerjaan

itu

sendiri7.

yang akan diamati sebagai sampel

kerja,

tidak

memerlukan

Alasan

menggunakan

Sedangkan konsep kinerja mengacu

(Total

Sampling),

pada Peraturan Pemerintah Republik

sampel

yang

Indonesia nomor 10 tahun 1979

memberikan atau lebih mendekati

tentang Daftar Penilaian Pelaksanaan

nilai sesungguhnya terhadap populasi

Pekerjaan (DP3) Pegawai Negeri

atau dapat dikatakan semakin kecil

Sipil yang terdiri atas 7 faktor yang

pula kesalahan10.

digunakan untuk mengatur kinerja

Instrumen

dikarenakan

besar

dalam

cenderung

bentuk

seorang pegawai negeri sipil yaitu

kuesioner ini disebarkan kepada

prestasi

responden penelitian yang terdiri dari

kerja,

tanggung

jawab,

ketaatan, kejujuran, dan kerja sama8.

sejumlah

BAHAN DAN CARA

alternatif pilihan jawaban yang telah

Rancangan penelitian adalah
cross-sectional

yaitu

variabel

pertanyaan

dengan

disusun mengacu pada kriteria skala
likert. Skala likert adalah skala yang

dipakai

untuk

mengukur

sikap,

Pada penelitian ini peneliti

pendapat dan persepsi seseorang atau

mengolah data dengan menggunakan

sekelompok orang tentang fenomena

komputer

sosial11.

dalam

”Statistical Products and Solution

penelitian ini menggunakan skala

Services 20” for Windows biasa

likert yang yang telah dimodifikasi.

disingkat

Interval 1-4 digunakan untuk setiap

Windows,

sedangkan

jawaban responden dimana skor 4=

menganalisis

data

sangat setuju, skor 3= setuju, skor 2=

terdiri dari dua pengujian yang akan

tidak setuju, skor 1= sangat tidak

dilakukan yaitu uji asumsi dan uji

setuju

menghilangkan

hipotesis. Untuk menguji hipotesis

alternatif jawaban ragu-ragu/netral

akan digunakan uji t untuk melihat

yang bertujuan untuk menghilangkan

tingkat

munculnya

independen mempengaruhi variabel

Seluruh

variabel

dengan

kecenderungan

Software

dengan

dengan

SPSS

for

untuk

penelitian

signifikansi

ini

variabel

responden menjawab alternatif yang

dependen

ada

dengan asumsi bahwa variabel yang

di

tengah

mengurangi

sehingga

kevalidan

dapat

informasi

lain

secara

20

adalah

sendiri-sendiri

konstan,

kemudian

dilakukan analisis menggunakan uji

yang didapat.
sebagai

F yang dilakukan dengan tujuan

pertanyaan

untuk mengetahui seberapa jauh

dalam kuesioner terlebih dahulu diuji

semua variabel indepeden secara

validitas dan reliabilitas. Uji validitas

bersama-sama dapat mempengaruhi

menggunakan

variabel dependen.

Sebelum
instrumen

digunakan

penelitian,

rumus

korelasi

product moment11 sedangkan uji

HASIL

reliabilitas

dengan

melihat

nilai

Karakteristik responden

Cronbach

Alpha>

0,6012.

Uji

validitas dilakukan pada 30 perawat

berdasarkan usia, jenis kelamin
dan pendidikan

pelaksana yang bertugas di ruang

Hasil penelitian berdasarkan

rawat inap B di RSUP Dr. Soeradji

usia menunjukkan bahwa mayoritas

Tirtonegoro Klaten.

usia responden terletak pada interval
24-30 sebanyak 31 orang (41,3%),

dan paling sedikit mempunyai usia

Deskripsi Variabel penelitian gaya

41-52 sebanyak 21 orang (28,0%).

kepemimpinan dan kepuasan

Hal

kerja terhadap kinerja

ini

menunjukkan

bahwa

mayoritas responden berusia sangat

Pada hasil silang (Crosstab)

produktif sehingga dapat bekerja

antara

secara lebih bersemangat. Sedangkan

kepuasan kerja terhadap kinerja sama

karakteristik responden berdasarkan

hasilnya dengan hasil crosstab pada

jenis

ruang

kelamin

dan

pendidikan

gaya

kepemimpinan

Melati

I

yaitu

dan

gaya

perawat

kepemimpinan achievement oriented

kelamin

leadership dengan kepuasan kerja

orang

terhadap promosi terhadap kinerja

(73,32%) dan laki-laki sebanyak 20

yang berorientasi kejujuran sebesar

orang (26,66%). Tingkat pendidikan,

19,33%. Gaya kepemimpinan yang

mayoritas 69 orang (91,99%) D3

terdiri dari dimensi partisipatif dan

Keperawatan dan hanya 1 orang

achievement

yang alumni S1 keperawatan.

untuk kepuasan kerja perawat diukur

Uji Validitas dan Reliabilitas

dengan

menunjukkan
mayoritas
perempuan

bahwa
berjenis
sebanyak

55

Hasil dari uji validitas yang
dilakukan

terhadap

semua

pertanyaan

dalam

penelitian

oriented

kepuasan

leadership,

terhadap

gaji

maupun promosi yang ditawarkan,

item

selanjutnya kinerja sebagian besar

ini

terdapat pada faktor prestasi kerja

menunjukkan bahwa ada beberapa

maupun

item

persentase paling kecil pada ruang

pertanyaan

pada

tiap-tiap

kejujuran.

Untuk

hasil

variabel gugur atau tidak valid

Edelweiss

dengan

karena nilai r hitung lebih kecil dari r

kepemimpinan

supportif,

tabel (0,361), sedangkan hasil dari

kepuasan kerja yang berorientasi

uji reliabilitas menunjukkan bahwa

kepuasan terhadap gaji dan promosi

nilai cronbach alfa > 0,60 sehingga

memiliki

dapat

item-item

kejujuran juga sebesar 2,66%. Faktor

variabel

kinerja pada dimensi kejujuran juga

pertanyaan

dikatakan
pada

tiap

dinyatakan andal (reliabel).

kinerja

gaya
dengan

pada

faktor

merupakan faktor mayoritas dari
keseluruhan

ruangan,

hal

ini

mengindikasikan

perawat

jujur

kurang dari 10. Hasil pengujian

dalam bekerja dengan kepuasan kerja

multikolinearitas diperoleh seluruh

dan gaya kepemimpinan yang ada.

variabel

Uji Asumsi Klasik

berpengaruh terhadap kepuasan yang

Uji Normalitas Data

digunakan

independen

pada

yang

model

regresi

uji

memiliki nilai tolerance di atas 0,10

normalitas dilakukan dengan uji One

dan nilai VIF dibawah 10, sehingga

Sample Kolmogorof-Smirnov Test

dapat

dengan

terjadi multikolinieritas atau tidak

Pada

penelitian

ini

menggunakan

taraf

disimpulkan

bahwa

tidak

signifikansi 0,05. Data dinyatakan

terjadi

berdistribusi normal jika signifikansi

independen yang digunakan model

lebih besar dari 0,05 atau 5%. Hasil

regresi pada penelitian ini.

menunjukkan

Uji Heteroskedastisitas

bahwa

nilai

signifikansi semua variabel di atas
0,05,

dengan

demikian

dapat

korelasi

antar

Tujuan

dari

heteroskedastisitas

untuk

variabel

uji
menguji

disimpulkan bahwa data penelitian

apakah di dalam model regresi

yang digunakan telah memenuhi

terjadi ketidaksamaan variansi dari

persyaratan normalitas data atau

residual

dapat dikatakan bahwa data telah

pengamatan yang lain. Model regresi

terdistribusi normal.

yang baik adalah model yang tidak

Uji Multikolinearitas

terjadi heteroskedastisitas. Kriteria

Uji

multikolinearitas

untuk

satu

pengamatan

menentukan

data

ke

yang

digunakan untuk mengetahui apakah

dianalisis terjadi atau tidak terjadi

dalam model regresi yang dipakai

heteroskedastisitas yaitu jika nilai

terdapat

signifikansi > 0,05. Berdasarkan

korelasi

antar

variable

bebas. Model yang baik model yang

hasil

variabel yang dipakai tidak memiliki

menunjukkan bahwa seluruh variabel

korelasi satu dengan yang lainnya.

independen tidak signifikan dengan

Untuk mengetahuinya dapat dilihat

absolut residual. Hal ini dapat dilihat

nilai tolerance lebih dari 0.10, dan

dari nilai signifikansi lebih besar dari

nilai Variance Inflation Factor (VIF)

0,05, sehingga hasil analisis ini dapat

uji

heteroskedastisitas

disimpulkan

tidak

heteroskedastisitas

terjadi

pada

variabel

independen yang digunakan model

signifikan terhadap kinerja.
Uji t
Uji

t

pada

dasarnya

regresi.

menunjukkan

Pengujian Hipotesis

pengaruh variabel independen secara

Uji F

individual
Analisis

uji

mengetahui

F

ini

variabel

dalam

jauh

menerapkan

dependen12.

Untuk

variabel

menjawab hipotesis pertama dan

bersama-sama

kedua digunakan hasil uji t. Uji

terhadap variabel dependen12. Uji F

hipotesis menggunakan uji t yang

digunakan untuk mengetahui apakah

digunakan untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh secara bersama-

terdapat

sama

variabel gaya kepemimpinan dan

independen

pengaruh

untuk

seberapa

secara

antara

variabel

gaya

pengaruh masing-masing

kepemimpinan dan kepuasan kerja

kepuasan

terhadap

terhadap kinerja.

kinerja.

diperoleh

Nilai

dibandingkan

F

yang

kerja

secara

parsial

dengan

Tingkat kesalahan signifikansi

distribusi F tabel di mana df1=2 (k

yang digunakan dalam uji t ini adalah

sebagai variabel independen) dan

5%. Hasil uji t digunakan untuk

df2=72

2,72

mengetahui pengaruh secara parsial,

sebesar 3,124 dapat dilihat di tabel F

hasil dikatakan signifikan atau ada

buku statistic. Hasil penelitian ini

pengaruh apabila nilai signifikansi

menunjukkan nilai F hitung sebesar

lebih kecil dari taraf signifikansi 5%,

15,779

signifikan

maka hipotesis diterima. Begitu juga

sebesar 0,000 dari tabel F didapat

sebaliknya apabila nilai signifikansi

nilai

lebih besar dari taraf signifikansi

(n-k-1=75-2-1),

dengan

F0,05;

taraf

tabel

hitung

untuk

F0,05;2,72=3,124, karena 15,779 >

(p>0,05), maka hipotesis ditolak.

3,124 dan nilai sig 0,000 < 0,05,

1) Gaya kepemimpinan terhadap

maka Ha3 diterima, sehingga dapat

Kinerja

disimpulkan

Hipotesis :

bahwa

gaya

kepemimpinan dan kepuasan kerja
secara

simultan

berpengaruh

Nilai t hitung variabel gaya
kepemimpinan sebesar 2,349 dengan

taraf signifikansi sebesar 0,022 dan

variabel-variabel independen dalam

nilai t tabel t0,05; 72 = 1,980, karena

menjelaskan

2,349 > 1,980 dan nilai signifikansi

dependent amat terbatas. Nilai yang

0,022 < 0,05 maka Ha1 diterima,

mendekati 1 berarti variabel-variabel

sehingga dapat disimpulkan bahwa

independen

gaya

semua informasi yang dibutuhkan

kepemimpinan

berpengaruh

signifikan terhadap kinerja perawat

untuk

variasi

variabel

memberikan

memprediksi

hampir

variasi

12

perawat.

dependen .

2) Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

Nilai

yang

dipakai

dalam

penelitian ini adalah nilai Adjusted

Hipotesis:
regresi

R2 karena nilai ini dapat naik atau

diperoleh nilai t hitung kepuasan

turun apabila satu variabel bebas

kerja sebesar 1,522 dengan taraf

ditambahkan ke dalam model yang

signifikan sebesar 0,132 dan nilai t

diuji, selain itu nilai ini lebih akurat

tabel t0,05;

untuk

Hasil

perhitungan

72

=1,980 karena 1,522 <

mengukur

seberapa

1,980 dan nilai signifikansi 0,132 >

kontribusi

0,05 maka Ha2 ditolak, sehingga

terhadap variabel dependen.

dapat disimpulkan bahwa kepuasan

variabel

besar

independen

Hasil penelitian menunjukkan
R2 sebesar

kerja tidak berpengaruh signifikan

bahwa nilai Adjusted

terhadap kinerja.

0,285. Hal ini dapat diartikan bahwa

Koefesien Determinasi (R²)

sebesar 28,5 %. Hal ini menunjukan

Koefisien

determinasi

(R²)

gaya kepemimpinan dan kepuasan

dilakukan untuk melihat seberapa

kerja

besar

variabel

mempengaruhi kinerja sebesar 28,5%

persamaan

dan sisanya 71,5% kinerja perawat

variabel

dipengaruhi oleh faktor lain yang

kemampuan

independen

dalam

mampu

menjelaskan

dependen.

Pengujian

ini

dengan

melihat nilai R Square (R2). Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0
sampai dengan 1. Selanjutnya nilai
R² yang kecil berarti kemampuan

secara

bersama-sama

tidak diteliti dalam penelitian ini.

PEMBAHASAN

yang

Pengaruh Gaya Kepemimpinan

memberikan tugas sesuai kapasitas

Terhadap Kinerja

dan

Hasil

penelitian

menunjukkan

ini

bahwa

gaya

kepemimpinan berpengaruh positif
dan

signifikan

Ketepatan

kapabilitas

dalam

bawahan

akan

mendorong pelaksana tugas berusaha
memaksimalkan

kinerja

yang

dibebankan kepada perawat.

kinerja

Berdasarkan hasil penelitian,

perawat. Arah koefisien variabel

gaya kepemimpinan yang diterapkan

gaya kepemimpinan adalah positif

kepala ruang di ruang rawat inap A

yaitu sebesar 0,476 dan signifikan

RSUP

karena nilai t hitung > t tabel (2,349

Klaten mayoritas menggunakan gaya

>

partisipatif dan achievement oriented

1,980).

terhadap

terbaik.

Pengaruh

positif

Dr.

Soeradji

Tirtonegoro

menunjukkan bahwa pengaruh gaya

leadership.

Kepemimpinan

kepemimpinan searah dengan kinerja

partisipatif

yaitu

perawat atau dengan kata lain gaya

dengan

kepemimpinan

yang

akan

memperhitungkan opini dan saran

berpengaruh

terhadap

kinerja

mereka6. Gaya kepemimpinan ini

perawat yang bertugas di ruang rawat

akan memposisikan bawahan sebagai

inap

rekan dalam memecahkan masalah,

di

RSUP

Tirtonegoro

Dr.

Klaten

demikian

baik

Soeradji

yang

sebaliknya

yang

berkomunikasi

para

bawahan

kesempatan

dan

baik,

adanya

untuk

gaya

menyumbang saran kepada atasan

kepemimpinan yang buruk maka

akan menciptakan

kinerja akan buruk.

secara vertikal dengan pimpinan.

Pengaruh
menunjukkan

signifikan
bahwa

gaya

musyawarah

Apabila kondisi seorang atasan
mengikutsertakan

bawahannya

kepemimpinan mempunyai peranan

terjadi dalam seuatu organisasi, tentu

penting dalam meningkatkan kinerja

bawahan

perawat.

gaya

karena

maka

yang sama dalam menentukan arah

bawahan akan respek dalam bekerja

kebijakan yang akan diambil oleh

dan bersedia memberikan kontribusi

organisasi.

kepemimpinan

Penerapan
yang

tepat

akan

merasa

memperoleh

Melalui

dihargai

kesempatan

komunikasi

dalam musyawarah, bawahan akan

gaya

merasa ikut bertanggung jawab atas

membuat responden dalam penelitian

resiko yang akan diterima. Hal inilah

ini mampu menunjukkan kinerja

yang

untuk

terbaiknya, sebab mereka merasa

memberikan kinerja yang maksimal

nyaman atas gaya kepemimpinan

sebab

ikut

yang diberikan oleh atasan. Selain

bertanggung jawab atas keputusan

itu, luasnya kesempatan untuk meng-

yang diambil organisasi.

eksplorasi kemampuan diri tentu

mendorong

perawat

perawat

merasa

kepemimpinan inilah

yang

achievement

akan membuat diri perawat bangga

oriented leadership (Kepemimpinan

atas apa yang dikerjakanya untuk

berorientasi

yaitu

memajukan

unggul,

Tirtonegoro

Kepemimpinan

pencapaian)

menuntut

kinerja

memberikan

yang

kepercayaan

pada

RSUP

Dr.

Klaten

Soeradji
tempatnya

bekerja.

bawahan untuk mencapai tujuan atau

Penerapan gaya kepemimpinan

hasil dan prestasi yang baik6. Gaya

yang

kepemimpinan

bawahan, pekerjaan, dan kondisi

memberikan
bawahan

yang
kesempatan

untuk

kepada

meng-eksplorasi

kemampuan
bawahan.

demikian

masing-masing
Pimpinan

yang

sesuai

ada

kontribusi
peningkatan

dengan

dapat
yang

memberikan

besar

kinerja

karakter

terhadap
bawahan.

memberikan

Pengimbangan faktor kinerja dari

kesempatan kepada bawahan untuk

segi prestasi kerja, tanggung jawab,

bekerja

dan

ketaatan, kejujuran, dan kerja sama

kapabilitas sumber daya manusia

yang baik antara atasan maupun

yang dimiliki.

dengan sesama perawat di ruang

sesuai

kemampuan

Hal ini tentu akan memberikan

kerja akan mendorong kinerja yang

perasaan nyaman pada bawahan

baik. Hal ini akan memaksimalkan

karena merasa tidak terlalu terkekang

kinerja perawat yang akhirnya akan

oleh atasan, lagipula hampir semua

membuat pasien yang di rawat inap

prosedur dan etika bekerja di RS

di rumah sakit Soeradji Tirtonegoro

sudah dipelajari selama mengenyam

Klaten merasa puas atas kinerja yang

pendidikan. Implikasi dari penerapan

diberikan.

Hasil penelitian ini didukung

cukup

beralasan

sebab

faktor

dan sejalan dengan hasil penelitian

kepuasan materiil dapat dianggap

sebelumnya yang dilakukan yang

sudah

menunjukkan

gaya

mengingat semua responden dalam

kepemimpinan berpengaruh positif

penelitian ini adalah PNS. Selain itu,

dan

mayoritas

bahwa

signifikan

terhadap

kinerja

cukup

baik

kondisinya

responden

yang

pegawai13. Hasil penelitian ini juga

mempunyai usia antara 24-30 tahun

berhasil

yaitu

membuktikan

adanya

sebanyak

31

pengaruh positif gaya kepemimpinan

(41,3%)

terhadap kinerja perawat.

diidentifikasi

Pengaruh Kepuasan

penyebab kurang sesuainya tingkat

Kerja Terhadap Kinerja

kepuasan

Nilai

perhitungan

menjadi

responden

menarik

guna

dengan

untuk

mengetahui

kinerja

yang

diberikan.

regresidiperoleh nilai taraf signifikan

Faktor individu yang meliputi

sebesar 0,132 yang menunjukkan

kemampuan dan keterampilan, latar

lebih besar dari taraf signifikansi,

belakang

maka

mempengaruhi

dapat

disimpulkan

bahwa

dan

demografis

kinerja14.

Sistem

kepuasan kerja tidak berpengaruh

perekrutan

signifikan terhadap kinerja perawat

(PNS)

yang bertugas di ruang rawat inap di

disempurnakan

RSUP

kemampuan sumber daya manusia

Klaten.

Dr.

Soeradji

Arah

positif

Tirtonegoro
dari

nilai

yang

pegawai
yang

negeri

masih

sipil
perlu

mengakibatkan

direkrut

terkadang

kurang

koefisien regresi yang sebesar 0,328

sesuai

memiliki arti semakin tinggi tingkat

ditetapkan.

kepuasan kerja, maka semakin baik

kemampuan pegawai yang tidak jauh

kinerja

berbeda

perawat

dan

demikian

sebaliknya.

dengan

kualifikasi

yang

Keterampilan

dan

dengan pegawai

swasta

dapat membuat pengakses layanan

Indikasi yang mengakibatkan

merasa bahwa kinerja yang diberikan

kepuasan kerja tidak berpengaruh

biasa-biasa saja. Diungkapkan juga

signifikan dapat dimungkinkan dari

bahwa faktor psikologi yang meliputi

faktor individu dan psikologi. Hal ini

persepsi, sikap, kepribadian, belajar

dan

motivasi

mempengaruhi

14

menjadi

masalah

sebab

jaminan

kinerja . Beban psikologi pegawai

jenjang karier sangat terbuka tanpa

negeri

khawatir akan di berhentikan.

sipil

(PNS)

dalam

melaksanakan pekerjaan umumnya

Hasil

penelitian

ini

berbeda dengan pegawai swasta yang

sejalan

senantiasa dituntut prima karena

sebelumnya tentang hubungan antara

tidak mempunyai jaminan keamanan

kepuasan kerja terhadap kinerja yang

dalam masa depan pekerjaan.

menyebutkan bahwa kepuasan kerja

Selain

kemampuan

keterampilan

yang

dan

dengan

tidak

penelitian

juga berpengaruh signifikan positif
kinerja15,

16

menghambat

terhadap

kinerja, ada juga usia perawat yang

anggota

berusia masih relatif dewasa awal.

dihubungkan dengan kinerja dan

Hasil

hasil kerja mereka serta imbalan dan

karakteristik

berdasarkan

usia

responden
menunjukkan

hukuman

.

Kepuasan

organisasi

dapat

yang mereka terima14.

mayoritas berusia 24-30 tahun yaitu

Sedangkan

41,3%, hasil ini menunjukkan bahwa

menunjukkan

responden belum memiliki jam kerja

kepuasan kerja baik dalam hal gaji,

yang

promosi, maupun pimpinan tidak

tinggi

namun

umumnya

hasil

penelitian
bahwa

adanya

menginginkan masa depan karier

berpengaruh

yang bagus. Hal ini sesuai dengan

kinerja perawat.

temuan dalam penelitian ini bahwa

Pengaruh Gaya Kepemimpinan

pencapaian indikator kepuasan kerja

dan Kepuasan Kerja Terhadap

tertinggi adalah kepuasan terhadap

Kinerja

promosi. Jenjang karier pegawai

pada

Berdasarkan

ini

peningkatan

hasil

analisis

negeri sipil (PNS) yang jelas akan

regresi linier berganda menunjukkan

membuat

atas

nilai taraf signifikan sebesar 0,000

promosi yang nanti akan diberikan.

lebih kecil dari taraf signifikansi,

Kondisi ini tentu mempunyai efek

sehingga dapat disimpulkan bahwa

negatif,

merasa

gaya kepemimpinan dan kepuasan

aman atas pekerjaan yang dilakukan

kerja secara simultan berpengaruh

selama ini. Kinerja yang biasa tidak

signifikan terhadap kinerja perawat

responden

yaitu

puas

responden

yang bertugas di ruang rawat inap di

bawahan, interaksi dengan atasan

RSUP

dan partisipasif yang melibatkan

Dr.

Soeradji

Tirtonegoro

Klaten. Besar kontribusi sumbangan

bawahan

variabel gaya kepemimpinan dan

keputusan

kepuasan kerja secara bersama-sama

karyawan.

mempengaruhi kinerja perawat yang

kepemimpinan yang tepat dalam

bertugas di ruang rawat inap sebesar

melaksanakan

28,5% dan sisanya 71,5% kinerja

menciptakan suasana kondusif dalam

perawat dipengaruhi oleh faktor lain

bekerja,

yang tidak diteliti dalam penelitian.

menunjukkan kinerja yang maksimal

Kedua variabel bebas dalam
penelitian

ini

tidak

memiliki

dalam

pengambilan

mempengaruhi
Penerapan

organisasi

sehingga

perawat

kinerja
gaya

akan

akan

dalam menjalankan organisasi
Hubungan

antara

gaya

hubungan yang signifikan, sebab

kepemimpinan dan kepuasan kerja

berdasarkan

hasil

uji

berdasarkan teori path goal mengacu

multikolinearitas

diketahui

nilai

pada penelitian path goal leadership

Tolerance sebesar 0,421 dan VIF

theory terhadap kepuasan kerja, hasil

sebesar

menunjukkan

2,377.

Kondisi

ini

bahwa

adanya

menunjukkan bahwa hasil penelitian

pengaruh

tidak bias, gaya kepemimpinan dan

kepemimpinan dan kepuasan kerja18.

kepuasan

Sedangkan hubungan antara gaya

kerja

tidak

saling

yang signifikan antara

mempengaruhi dalam memberikan

kepemimpinan

pengaruh terhadap variabel kinerja

berdasarkan

perawat.

menggunakan path goal leadership

Hasil penelitian pada hipotesis

theory

dan
penelitian

terhadap

kinerja,

yang

hasil

ketiga ini juga sesuai dengan hasil

menunjukkan

penelitian yang dilakukan oleh Rise,

kepemimpinan berpengaruh positif

dkk17

ada

signifikan terhadap kinerja16. Hasil

pengaruh yang positif antara gaya

penelitian ini juga sesuai dengan

kepemimpinan dan kepuasan kerja

penelitian

terhadap kinerja. Adanya komunikasi

variabel

yang

memiliki pengaruh yang positif dan

menyatakan

baik

antara

bahwa

atasan

dan

bahwa

kinerja

sebelumnya
gaya

gaya

tentang

kepemimpinan

signifikan

terhadap

variabel

kepemimpinan dan kepuasan kerja

19

kepuasan kerja .

secara bersama-sama mempengaruhi

KESIMPULAN

kinerja perawat yang bertugas di

Gaya

kepemimpinan

berpengaruh

terhadap

kinerja

ruang rawat inap sebesar 28,5% dan
sisanya

71,5%

kinerja

perawat

perawat yang bertugas di ruang rawat

dipengaruhi oleh faktor lain yang

inap

tidak diteliti dalam penelitian ini.

di

RSUP

Dr.

Soeradji

Tirtonegoro Klaten. Pengaruh positif

DAFTAR PUSTAKA

menunjukkan bahwa pengaruh gaya

1. Depkes

kepemimpinan searah dengan kinerja

Menkes

perawat atau dengan kata lain gaya

547/MENKES/SK/VI/1994

kepemimpinan

yang

akan

tentang Struktur Organisasi dan

berpengaruh

terhadap

kinerja

Tata Kerja Rumah Sakit Umum

baik

berpengaruh

1994,

Keputusan

RI

No.

Pusat H. Adam Malik Medan.

perawat yang baik pula.
Kepuasan

RI

kerja
terhadap

tidak

2. Setyawati, L 2010, ‘Kesehatan

kinerja

dan Keselamatan Kerja di Rumah

perawat yang bertugas di ruang rawat

Sakit’,

disampaikan

inap

Seminar

Nasional

di

RSUP

Dr.

Soeradji

K3

dalam
yang

Tirtonegoro Klaten. Arah positif dari

diselenggarakan oleh Universitas

nilai koefisien regresi memiliki arti

Respati 12 Juni 2010, Yogyakarta.

semakin tinggi tingkat kepuasan

3. Rujinto & Sundarini, S 2010,

kerja, maka semakin baik kinerja

‘Pengaruh

perawat. Kepuasan yang di terima

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

perawat yaitu kepuasan terhadap

Pegawai dengan Motivasi sebagai

gaji,

Variabel

promosi,

pekerjaan,

dan

Intervening

kepemimpinan

dan

Husada
Hasil

berpengaruh terhadap kinerja. Besar

Surakarta, hh. 16-30.

kontribusi dilihat dari nilai Adjusted
R

pada

Kabupaten Wonogiri’,

kepuasan kerja secara bersama-sama

2

dan

Akademi Kebidanan Giri Satria

pemimpin.
Gaya

Kepemimpinan

sebesar 28,5%, artinya gaya

Penelitian,

STIE

AUB

4. Delastri, N & Pareke, FJS 2010,
‘The Role Of Work Motivation As

Mediating

Variable

On

The

8. Soeprihanto, J 2001, ‘Penilaian

Relationship Between Leadership

Kinerja

Styles

Karyawan’, edk 1, PT BPFE,

And

Job

Satisfaction:

Empirical

Investigation

Regional

District

At

dan

Pengembangan

Yogyakarta.

Office,

9. Notoatmodjo, 2010, ‘Metodologi

Bengkulu Province’, Jurnal Bisnis

Penelitian Kesehatan’, ed revisi,

dan Ekonomi, vol. 18, no. 1, hh.

Rineka Cipta, Jakarta.

30-35.

10. Arikunto,

5. Hidayat, Surachman, Zain, D &
Setiawan,

M

Kepemimpinan

Kepuasan

Penelitian

2012,

‘Perilaku

Praktik’,

dan

Komitmen

Jakarta.

Karyawan Pengaruhnya terhadap
Kerja

dan

Kinerja

S

‘Prosedur

2010,
Suatu

PT

Pendekatan

Rhineka
2011,

11. Sugiyono,

Cipta,
‘Metode

Penelitian Kuantitatif Kualitatif

Karyawan (Studi pada Dinas

dan R&D’, Alfabeta, Bandung.

Kependudukan dan Pencatatan

12. Ghozali, I 2005, ‘Aplikasi Analisis

Sipil Provinsi DKI Jakarta)’,

Multivariate

Jurnal Aplikasi Manajemen, vol.

SPSS’,

10, no. 1, hh. 21-39.

Universitas

6. Yukl, G 2005, Kepemimpinan

dengan

program

Badan

Penerbit
Diponegoro,

Semarang.

dalam Organisasi, edk 5, trans.

13. Siregar, S 2009, ‘Pengaruh Gaya

Supriyanto B & Tanya E, PT

Kepemimpinan dan Kemampuan

Indeks, Jakarta.

Berkomunikasi

7. Djastuti, I 2010, ‘The influence of
Job

Characteristics

Satisfaction,

on

Job

Organizational

terhadap

Kepala

Kinerja

Bidang
Pegawai

Pelayanan Keperawatan Jiwa di
Rumah

Sakit

Jiwa

Daerah

Managerial

Provinsi Sumatera Utara’, Hasil

Study

on

Penelitian, Tesis pada Program

Companies

in

Pascasarjana

Commitment

and

Performance

A

Construction

Central Java’, Jurnal Manajemen
Bisnis, vol. 3, no. 2, hh. 145-166.

Universitas

Sumatera Utara, Medan.

14. Gibson, Invancevich & Donelly
1997,

‘Organization’,

Ninth

Edition, Irwin Inc.
15. Harsono,

B

Selatan’,

Jurnal

Aplikasi

Manajemen, vol. 9, no. 3.
17. Rise PH, Setiawan, M & Nimran,

2009,

‘Pengaruh

U

dan

Pelatihan,

Kepemimpinan terhadap Kinerja

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

dan Kepuasan Kerja Karyawan’,

Pegawai

Wacana, vol. 13, no. 4, hh. 528-

Pendidikan

dengan

Organisasi

sebagai

Intervening

pada

Dewan

Komitmen
Variabel
Sekretariat

Perwakilan

Rakyat

2010,

‘Pengaruh

Gaya

536.
18. Silverthorne, C 2001, ‘A Test of
the

Path

Goal

Theory

Leadership

in

Karanganyar’, Excellent, vol. 1,

leadership

and

no. 2.

Development Journal, vol. 224,

Daerah

Kabupaten

16. Maryani, Toyib, A, Setiawan, M

Taiwan’.

of
The

Organizational

hh. 151-158.

& Ubud, S 2011, ‘Pengaruh

19. Hidayati, LN., Darmawati, A &

Budaya Organisasi dan Gaya

Herlina, SD 2009, ‘Pengaruh

Kepemimpinan

serta

Gaya

Pengembangan

Karyawan

Kepuasan Kerja Karyawan (Studi

terhadap Kepuasan Kerja dan

Empiris pada Karyawan Fise

Kinerja

pada

Universitas Negeri Yogyakarta)’,

Perusahaan Ritel di Sulawesi

Hasil Penelitian, Dosen Program

Karyawan

Kepemimpinan

terhadap

Studi Manajemen FISE UNY.

Dokumen yang terkait

SAPAAN DI RUANG RAWAT INAP ANAK RUMAH SAKIT DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN.

0 3 7

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN CITRA RUMAH SAKIT DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Perawat Dengan Citra Rumah Sakit Di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.

1 2 17

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN CITRA RUMAH SAKIT DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Perawat Dengan Citra Rumah Sakit Di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.

0 2 11

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Loyalitas Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Islam Hidayatullah Yogyakarta | Ariyani | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1960 6950 1 PB

0 1 7

Pengaruh Komunikasi Terapeutik Perawat Terhadap Kepuasan Pasien di Rawat Jalan RSUD Jogja | Kusumo | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 2350 6574 1 PB

0 2 11

Studi Kelayakan Pengadaan Alat Picture Archiving and Communication System di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten | Parwitasari | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 2344 6472 1 PB

0 1 11

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEADILAN DISTRIBUTIF DAN PROSEDURAL KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL | Satriani | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 939 2688 1 PB

0 0 10

HUBUNGAN ANTARA KOHESIVITAS KELOMPOK DAN SIKAP PERAWAT PELAKSANA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PERAWAT PELAKSANA DIRUANG RAWAT INAP RSUPN. DR. CIPTOMANGUNKUSUMO | Rosa | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1148 3282 1 PB

0 0 10

EFEKTIVITAS PENERAPAN SUPERVISI KEPALA RUANG TERHADAP PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL | . | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 942 2702 1 PB

0 0 24