Lampiran VIII Nomor 73 Tahun 2009
SALINAN LAMPIRAN VIII
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 73 TAHUN 2009 TANGGAL 12 OKTOBER 2009
PEDOMAN ASESMEN LAPANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tahap dari proses akreditasi ialah melakukan asesmen lapangan untuk verifikasi,
validasi, dan melengkapi data dan informasi yang disajikan dalam borang, serta melakukan
penilaian lapangan di program studi yang bersangkutan.
Asesmen lapangan dilakukan selama 2 (dua) sampai 3 (tiga) hari kerja penuh di lapangan
oleh tim asesor yang terdiri atas 2 (dua) orang pakar sejawat (peer group) yang memahami
penyelenggaraan program studi. Tim asesor yang melaksanakan asesmen lapangan sama
dengan tim asesor untuk asesmen kecukupan dokumen akreditasi yang diajukan oleh
program studi yang bersangkutan.
Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan rambu-rambu bagi asesor dan program studi
dalam pelaksanaan asesmen lapangan, yang berisi penjelasan tentang tujuan asesmen
lapangan, persiapan program studi yang akan dikunjungi, prosedur asesmen lapangan,
fokus asesmen lapangan, pertimbangan pakar (expert judgement), dan laporan asesmen
lapangan.
BAB II
PROSEDUR ASESMEN LAPANGAN
A. PERSIAPAN ASESMEN LAPANGAN
1. BAN-PT
Dalam rangka persiapan asesmen lapangan BAN-PT melakukan hal-hal sebagai
berikut:
1.1. Orientasi pelaksanaan asesmen lapangan bagi asesor
1.2. Penyiapan bahan asesmen lapangan
1.3. Penyiapan kelengkapan administrasi
1.4. Penjadwalan dan pembiayaan
1.5. Penyampaian informasi kepada program studi
2. Asesor
Dalam rangka persiapan asesmen lapangan, tim asesor melakukan hal-hal berikut :
2.1. Membuat catatan hasil asesmen dokumen akreditasi pada saat asesmen
kecukupan dengan menggunakan format yang disediakan dan hal-hal yang
perlu diverifikasi pada saat pelaksanaan asesmen lapangan.
2.2. Menyusun langkah-langkah kegiatan, jadwal dan target asesmen lapangan.
2.3. Membagi tugas khusus yang akan dilakukan oleh masing-masing anggota tim
asesor pada saat pelaksanaan asesmen lapangan.
3. Program studi
Dalam rangka persiapan asesmen lapangan, program studi melakukan hal-hal
sebagai berikut :
3.1. Menyiapkan ruangan khusus di kampus yang digunakan untuk kerja tim asesor.
3.2. Menyiapkan bantuan teknis kepada tim asesor.
3.3. Menyiapkan bahan presentasi, dan dokumen yang diperlukan sebagai bukti.
-2B. PELAKSANAAN ASESMEN LAPANGAN
1. BAN-PT
1.1. Berkomunikasi dengan asesor dan program studi.
1.2. Melakukan observasi terhadap pelaksanaan asesmen lapangan.
2. Asesor
2.1. Mengadakan pertemuan pembukaan asesmen lapangan dengan pimpinan
program studi:
a. Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud, tujuan kegiatan asesmen
lapangan, dan kode etik asesor.
b. Menyampaikan jadwal kegiatan asesmen lapangan.
c. Mengikuti presentasi pimpinan program studi.
d. Mengklarifikasikan hasil pemeriksaan dokumen akreditasi (asesmen
kecukupan) kepada pimpinan program studi.
2.2. Memeriksa data, informasi dan bukti yang telah disiapkan oleh program studi
dan keadaan lapangan lainnya, di lokasi yang terkait.
2.3. Mewawancarai dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni, pengguna
lulusan dan mitrakerja yang dianggap perlu.
2.4. Mengobservasi/meninjau kegiatan dan fasilitas/instalasi pendukung.
2.5. Menyiapkan berita acara hasil asesmen lapangan yang akan disajikan
kemudian ditandatangani oleh tim Asesor dan pimpinan program studi, dengan
menggunakan format berita acara (lihat Lampiran V).
2.6. Mengadakan pertemuan penutup dengan pimpinan program studi untuk
menyampaikan umpan balik dan penandatanganan berita acara asesmen
lapangan.
3. Program studi
3.1. Menyediakan semua data dan informasi pendukung borang serta bukti lainnya
untuk kepentingan asesmen lapangan.
3.2. Memberikan penjelasan isi borang yang telah disampaikan kepada BAN-PT,
serta informasi pelengkap yang dipandang perlu.
3.3. Memfasilitasi pertemuan asesor dengan dosen, mahasiswa, tenaga
kependidikan, alumni, pengguna lulusan dan mitrakerja yang dianggap perlu.
3.4. Memberikan bantuan teknis kepada tim asesor untuk memperlancar kegiatan
asesmen lapangan.
C. PELAPORAN HASIL ASESMEN LAPANGAN
1. Asesor
Menyusun berita acara hasil asesmen lapangan dengan merujuk pada fokus
penilaian seperti dirinci dalam Buku-V dan Buku-VI, dan hal-hal lain yang
dianggap penting.
Menyajikan dan mendiskusikan berita acara dengan pimpinan program studi.
Memperbaiki berita acara berdasarkan hasil diskusi dengan pimpinan program
studi, jika diperlukan.
Menandatangani berita acara yang telah disepakati bersama pimpinan program
studi.
Menyerahkan berita acara dan seluruh hasil penilaian kepada BAN-PT,
selambat-lambatnya satu minggu setelah asesmen lapangan di program studi.
2. BAN-PT
2.1. Menerima laporan hasil asesmen lapangan dari tim asesor dan selanjutnya
melakukan proses perhitungan skor akreditasi.
2.2. Melakukan validasi hasil asesmen akreditasi.
2.3. Apabila diperlukan, meminta klarifikasi dari asesor dan atau program studi.
-3BAB III
FOKUS ASESMEN LAPANGAN
Fokus evaluasi dan penilaian dalam asesmen lapangan yang dilakukan oleh tim asesor
adalah standar dan elemen penilaian/parameter sesuai dengan bidang tugas masingmasing, yaitu:
1. Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian
2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu
3. Mahasiswa dan lulusan
4. Sumber daya manusia
5. Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik
6. Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi
7. Penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerja sama
Deskripsi dan rincian standar-standar itu adalah sebagai berikut.
STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN
Deskripsi
Program studi mempunyai visi yang dinyatakan secara jelas sejalan dengan visi institusi
perguruan tinggi pengelolanya. Visi tersebut memberikan gambaran tentang masa depan
yang dicita-citakan untuk diwujudkan dalam kurun waktu yang tegas dan jelas. Untuk
mewujudkan visi tersebut, misi program studi dinyatakan secara spesifik mengenai apa
yang dilaksanakan. Program studi memiliki tujuan dan sasaran dengan rumusan yang
jelas, spesifik, dapat diukur ketercapaiannya dalam kurun waktu yang ditentukan, relevan
dengan visi dan misinya. Tujuan dan sasaran tersebut di atas direfleksikan dalam bentuk
outcomes program studi (lulusan, hasil penelitian dan pelayanan masyarakat). Pernyataanpernyataan tersebut diketahui, dipahami dan menjadi milik bersama seluruh komponen
pengelola program studi dan institusi perguruan tinggi, serta diwujudkan melalui strategistrategi dan kegiatan terjadwal di program studi. Standar ini menjadi acuan bagi seluruh
kegiatan penyelenggaraan program studi.
Elemen Penilaian:
1.1
Visi yang baik adalah yang futuristik, menantang, memotivasi seluruh pemangku
kepentingan untuk berkontribusi, realistik terhadap: a. kemampuan dan faktor-faktor
internal maupun eksternal; b. Asumsi; dan c. kondisi lingkungan yang didefinisikan
dengan kaidah yg baik dan benar, konsisten dengan visi perguruan tingginya.
1.2
Misi program studi adalah tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat). Keterlaksanaan misi yang diartikulasikan
harus merupakan upaya mewujudkan visi program studi.
1.3
Tujuan dan sasaran yang baik adalah yang realistis, unik, terfokus, dan keberhasilan
pelaksanaannya dapat diukur dengan rentang waktu yg jelas dan relevan terhadap
misi dan visi.
1.4
Visi, misi, tujuan, dan sasaran yang baik harus menjadi milik, dipahami dan didukung
oleh seluruh pemangku kepentingan program studi.
1.5
Strategi pencapaian sasaran yang baik ditunjukkan dengan bukti tertulis dan fakta di
lapangan.
-4STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN
PENJAMINAN MUTU
Deskripsi
Tata pamong (governance) merupakan sistem untuk memelihara efektivitas peran para
konstituen dalam pengembangan kebijakan, pengambilan keputusan, dan penyelenggaraan
program studi. Tata pamong yang baik jelas terlihat dari lima kriteria yaitu kredibilitas,
transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab dan adil. Struktur tata pamong mencakup badan
pengatur yang aktif dengan otonomi yang cukup untuk menjamin integritas lembaga dan
memenuhi pertanggungjawaban dalam pengembangan kebijakan dan sumber daya, yang
konsisten dengan visi dan misinya. Tata pamong
didukung dengan penetapan dan
penegakan sistem nilai dan norma, serta dukungan institusi perguruan tinggi, dosen,
mahasiswa, tenaga kependidikan dan stakeholders. Pelaksanaan dan penegakan nilai dan
norma institusi perguruan tinggi, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa ini didukung
dengan adanya mekanisme pemberian penghargaan dan sanksi yang diberlakukan secara
konsisten dan konsekuen.
Untuk membangun tata pamong yang baik (good governance), program studi
memiliki
kepemimpinan yang kuat (strong leadership) yang dapat mempengaruhi seluruh perilaku
individu dan kelompok dalam pencapaian tujuan. Kepemimpinan yang kuat adalah
kepemimpinan yang visioner (yang mampu merumuskan dan mengartikulasi visi yang
realistik, kredibel, menarik tentang masa depan).
Tata pamong mampu memberdayakan sistem pengelolaan yang berorientasi pada prinsip
pengelolaan perguruan tinggi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku di
Indonesia. Tata pamong yang ada memungkinkan terbentuknya sistem administrasi yang
berfungsi untuk memelihara efektifitas, efisiensi dan produktivitas dalam upaya pewujudan
visi, pelaksanaan misi, dan pencapaian tujuan serta memelihara integritas program studi.
Implementasi tata pamong yang baik dicerminkan dari baiknya sistem pengelolaan
fungsional program studi, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengembangan
staf, pengarahan, pengawasan, monitoring dan evaluasi, terutama dalam penggunaan
sumber daya pendidikan, agar tercapai efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tridarma
perguruan tinggi dalam lingkup program studi. Sistem pengelolaan yang dikembangkan
dapat menjamin berkembangnya kebebasan akademis dan otonomi keilmuan pada program
studi, serta mendorong kemandirian dalam pengelolaan akademik, operasional, personalia,
keuangan dan seluruh sumber daya yang diperlukan untuk meraih keunggulan mutu yang
diharapkan. Untuk itu program studi
memiliki perencanaan yang matang, struktur
organisasi dengan organ, tugas pokok dan fungsi serta personil yang sesuai, program
pengembangan staf yang operasional, dilengkapi dengan berbagai pedoman dan manual
yang dapat mengarahkan dan mengatur program studi, serta sistem pengawasan,
monitoring dan evaluasi yang kuat dan transparan.
Upaya penjaminan mutu meliputi adanya satuan organisasi yang bertanggung jawab,
strategi, tujuan, standar mutu, prosedur, mekanisme, sumber daya (manusia dan nonmanusia), kegiatan, sistem informasi, dan evaluasi, yang dirumuskan secara baik,
dikomunikasikan secara meluas, dan dilaksanakan secara efektif, untuk semua unsur
program studi. Penjaminan mutu terdiri dari penjaminan mutu internal dan eksternal.
Penjaminan mutu internal menyangkut input, proses, output, dan outcome dalam sistem
program studi itu sendiri, antara lain melalui audit internal dan evaluasi diri. Sedangkan
penjaminan mutu eksternal berkaitan dengan akuntabilitas program studi terhadap para
pemangku kepentingan (stakeholders), melalui audit dan asesmen eksternal misalnya
mekanisme sertifikasi, akreditasi, audit oleh pemerintah dan publik, dan sebagainya.
-5Elemen Penilaian:
2.1 Organ dan sistem tata pamong yang baik (good university governance) mencerminkan
kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab dan fairness penyelenggaraan
program studi.
2.2 Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati
bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran
dalam program studi.
2.3 Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan tegaknya
aturan, etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan
dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan,
laboratorium, dan studio) harus diformulasi, disosialisasikan, dilaksanakan, dan
dievaluasi dan dipantau dengan peraturan dan prosedur yang jelas.
2.4 Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam
program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati
bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.
2.5 Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi
yang realistik, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan
pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual
dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan
arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam program studi.
2.6 Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi efektif (planning,
organizing, staffing, leading, controlling, serta operasi internal dan eksternal).
2.7 Sistem penjaminan mutu dengan mekanisme kerja yang efektif, serta diterapkan
dengan jelas pada tingkat program studi. Mekanisme penjaminan mutu harus menjamin
adanya kesepakatan, pengawasan dan peninjauan secara periodik setiap kegiatan,
dengan standar dan instrumen yang sahih dan andal.
2.8 Penjaminan mutu eksternal dilakukan berkaitan dengan akuntabilitas program studi
(input, proses, output, dan outcome) terhadap para pemangku kepentingan
(stakeholders), melalui audit dan asesmen eksternal, misalnya mekanisme sertifikasi,
akreditasi, audit oleh pemerintah dan publik, dilengkapi dengan pedoman pelaksanaan
dan laporan hasil audit dan asesmen eksternal.
STANDAR 3. MAHASISWA DAN LULUSAN
Deskripsi
Mahasiswa adalah pemangku kepentingan utama internal dan sekaligus sebagai pelaku
proses nilai tambah dalam penyelenggaraan akademik yang harus mendapatkan manfaat
dari proses pendidikan, penelitian, dan layanan/pengabdian kepada masyarakat. Sistem
rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa mempertimbangkan kebijakan pada mutu input,
pemerataan akses baik aspek wilayah maupun kemampuan ekonomi, mekanisme
rekrutmen yang akuntabel dan kesesuaian dengan karakteristik mutu dan tujuan program
studi.
Partisipasi aktif program studi dalam perekrutan dan seleksi calon mahasiswa adalah
dengan melaksanakan dan atau mengusulkan persyaratan mutu input dan daya tampung
kepada institusi pereguruan tinggi.
Akses layanan kemahasiswaan dan pengembangan minat dan bakat yang diusahakan
program studi berupa akses kepada fasilitas pusat kegiatan mahasiswa, asrama, layanan
kesehatan, beasiswa, dan kegiatan ekstra kurikuler.
-6Dalam pengelolaan lulusan sebagai produk, program studi menyiapkan pembekalan
pengembangan entrepreneurship, pengembangan karir, magang dan rekrutmen kerja.
Kemitraan program studi dengan lulusan berupa tracer study serta penggalangan dukungan
dan sponshorship pada lulusan.
Elemen Penilaian:
3.1
Kebijakan sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa (mencakup mutu prestasi
dan reputasi akademik serta bakat pada jenjang pendidikan sebelumnya, equitas
wilayah, kemampuan ekonomi dan jender) dan pengelolaan lulusan dan alumni
(mencakup layanan alumni, peran dalam asosiasi profesi atau bidang ilmu, dukungan
timbal balik alumni).
3.2
Keefektifan implementasi sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa untuk
menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu yang diukur dari jumlah peminat,
proporsi pendaftar terhadap daya tampung dan proporsi yang diterima dan yang
registrasi.
3.3
Profil mahasiswa yang meliputi: prestasi dan reputasi akademik, bakat dan minat.
3.4
Layanan dan kegiatan kemahasiswaan: ragam, jenis, wadah, mutu, harga, intensitas.
3.5
Profil lulusan: ketepatan waktu penyelesaian studi, propsorsi mahasiswa yang
menyelesaikan studi dalam batas masa studi
3.6
Layanan dan pendayagunaan lulusan: ragam, jenis, wadah, mutu, harga, intensitas.
3.7
Pelacakan dan perekaman data lulusan: kekomprehensifan, pemutakhiran, profil masa
tunggu kerja pertama, kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi, dan posisi kerja
pertama.
3.8
Partisipasi lulusan dan alumni dalam mendukung pengembangan akademik dan nonakademik program studi.
STANDAR 4. SUMBER DAYA MANUSIA
Deskripsi
Program studi mendayagunakan dosen tetap yang memenuhi kualifikasi akademik dan
profesional, serta mutu kinerja, dalam jumlah yang selaras dengan tuntutan
penyelenggaraan program. Jika diperlukan program studi mendayagunakan dosen tidak
tetap (dosen mata kuliah, dosen tamu, dosen luar biasa dan/atau pakar) untuk memenuhi
kebutuhan penjaminan mutu program akademik. Program studi mendayagunakan tenaga
kependidikan, seperti pustakawan, laboran, analis, teknisi, operator, dan/atau staf
administrasi dengan kualifikasi dan mutu kinerja, serta jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan penyelenggaraan program studi. Program studi memiliki sistem seleksi,
perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan pemberhentian dosen dan tenaga
kependidikan yang selaras dengan kebutuhan penjaminan mutu program akademik.
Elemen Penilaian:
4.1 Kualifikasi akademik, kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional), dan
jumlah (rasio dosen mahasiswa, jabatan akademik) dosen tetap dan tidak tetap (dosen
mata kuliah, dosen tamu, dosen luar biasa dan/atau pakar, sesuai dengan kebutuhan)
untuk menjamin mutu program akademik.
4.2 Prestasi dosen dalam mendapatkan penghargaan, hibah, pendanaan program dan
kegiatan akademik dari tingkat nasional dan internasional; besaran dan proporsi dana
penelitian dari sumber institusi sendiri dan luar institusi.
4.3 Reputasi dan keluasan jejaring dosen dalam bidang akademik dan profesi.
-74.4 Jumlah, rasio, kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan (pustakawan,
laboran, analis, teknisi, operator, programer, instruktur, staf administrasi, dan/atau staf
pendukung lainnya) untuk menjamin mutu penyelenggaraan program studi.
4.5 Keefektifan sistem seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan
pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan untuk menjamin mutu penyelenggaraan
program akademik.
4.6 Sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja akademik dosen dan kinerja
tenaga kependidikan.
STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK
Deskripsi
Kurikulum merupakan rancangan seluruh kegiatan pembelajaran mahasiswa sebagai
rujukan program studi dalam merencanakan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi
seluruh kegiatannya untuk mencapai tujuan program studi. Kurikulum disusun berdasarkan
kajian mendalam tentang hakekat keilmuan bidang studi dan kebutuhan pemangku
kepentingan terhadap bidang ilmu yang dicakup oleh suatu program studi dengan
memperhatikan standar mutu, dan visi, misi perguruan tinggi/program studi. Untuk
meningkatkan relevansi sosial dan keilmuan, kurikulum selalu dimutakhirkan oleh program
studi bersama pemangku kepentingan secara periodik agar sesuai dengan kompetensi
yang diperlukan dan perkembangan IPTEKS. Kurikulum merupakan acuan dasar
pembentukan dan penjaminan tercapainya kompetensi lulusan dalam setiap program pada
tingkat program studi. Kurikulum dinilai berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan
dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan soft
skills (keterampilan kepribadian dan perilaku) yang bisa diterapkan dalam berbagai situasi.
Dalam hal kebutuhan yang dianggap perlu, maka perguruan tinggi dapat menetapkan
penyertaan komponen kurikulum tertentu menjadi bagian dari struktur kurikulum yang
disusun oleh program studi.
Sistem pembelajaran dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan tujuan,
ranah (domain) belajar dan hirarkinya. Kegiatan pembelajaran adalah pengalaman belajar
yang diperoleh pebelajar dari kegiatan belajar, seperti perkuliahan (tatap muka atau jarak
jauh), praktikum atau praktek, magang, pelatihan, diskusi, lokakarya, seminar, dan tugastugas pembelajaran lainnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran
digunakan berbagai
pendekatan, strategi, dan teknik, yang menantang agar dapat mengkondisikan pebelajar
berpikir kritis, bereksplorasi, berkreasi, dan bereksperimen dengan memanfaatkan aneka
sumber belajar. Pendekatan pembelajaran yang digunakan berorientasi pada pebelajar
(learner oriented) dengan kondisi pembelajaran yang mendorong pebelajar belajar mandiri
maupun kelompok untuk mengembangkan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft
skills). Selain itu, pembelajaran yang dibangun mendorong pebelajar mendemonstrasikan
hasil belajarnya dalam berbagai bentuk kegiatan, unjuk kerja, kemampuan dan sikap
terbuka, mau menerima masukan untuk menyempurnakan kinerjanya. Strategi
pembelajaran memperhitungkan karakteristik pebelajar termasuk kemampuan awal yang
beragam yang meng kan dosen menerapkan strategi yang berbeda. Dalam mengaplikasikan
strategi pembelajaran dosen
mendasarkan pada konsep bahwa setiap orang memiliki
potensi untuk berkembang secara akademik dan profesional. Sistem pembelajaran
mencakup pemantauan, pengkajian, dan perbaikan secara berkelanjutan. Kajian dan
penilaian atas strategi pembelajaran yang digunakan dilakukan melalui perbandingan
dengan strategi-strategi pembelajaran terkini.
-8Evaluasi hasil belajar mencakup semua ranah belajar dan dilakukan secara objektif,
transparan, dan akuntabel dengan menggunakan instrumen yang sahih dan andal, serta
menggunakan penilaian acuan patokan. Evaluasi hasil belajar difungsikan untuk mengukur
prestasi akademik mahasiswa dan memberi masukan mengenai efektifitas proses
pembelajaran.
Suasana akademik adalah kondisi yang dibangun untuk menumbuh-kembangkan semangat
dan interaksi akademik antar mahasiswa-dosen-tenaga kependidikan, maupun dengan
pihak luar untuk meningkatkan mutu kegiatan akademik, di dalam maupun di luar kelas.
Suasana akademik yang baik ditunjukkan dengan perilaku yang mengutamakan kebenaran
ilmiah, profesionalisme, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, dan
penerapan etika akademik secara konsisten.
Elemen Penilaian:
5.1
Kurikulum harus memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam
kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan,
terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi.
5.2
Kurikulum harus memuat mata kuliah yang mendukung pencapaian kompetensi
lulusan dan memberikan keleluasaan pada pebelajar untuk memperluas wawasan
dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan
deskripsi mata kuliah, silabus dan rencana pembelajaran.
5.3
Kurikulum harus dinilai berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan
kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan
keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam
berbagai situasi dan kondisi.
5.4
Kurikulum dan seluruh kelengkapannya harus ditinjau ulang dalam kurun waktu
tertentu oleh program studi bersama fihak-fihak terkait (relevansi sosial dan relevansi
epistemologis) untuk menyesuaikannya dengan perkembangan Ipteks dan kebutuhan
pemangku kepentingan.
5.5
Sistem pembelajaran dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan
tujuan, ranah belajar dan hierarkinya.
5.6
Pembelajaran dilaksanakan menggunakan berbagai strategi dan teknik yang
menantang, mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis bereksplorasi, berkreasi dan
bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber
5.7
Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan
memperbaiki secara periodik kegiatan perkuliahan (kehadiran dosen dan mahasiswa),
penyusunan materi perkuliahan, serta penilaian hasil belajar.
5.8
Sistem perwalian: banyaknya mahasiswa per dosen wali, pelaksanaan kegiatan, ratarata pertemuan per semester, efektivitas kegiatan perwalian.
5.9
Sistem pembimbingan tugas akhir (skripsi): rata-rata mahasiswa per dosen
pembimbing tugas akhir, rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan, kualifikasi
akademik dosen pembimbing tugas akhir, ketersediaan panduan, dan waktu
penyelesaian penulisan.
5.10 Upaya perbaikan sistem pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga
terakhir.
tahun
5.11 Upaya peningkatan suasana akademik: Kebijakan tentang suasana akademik,
Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana, Program dan kegiatan akademik
untuk menciptakan suasana akademik, Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa,
serta pengembangan perilaku kecendekiawanan.
-9STANDAR 6. PEMBIAYAAN,
INFORMASI
SARANA
DAN
PRASARANA,
SERTA
SISTEM
Deskripsi
Program studi menunjukkan adanya jaminan ketersediaan dana yang layak untuk
penyelenggaraan program akademik yang bermutu, dan tertuang dalam rencana kerja,
target kinerja, dan anggaran. Jaminan pembiayaan penyelenggaraan program akademik
ditetapkan oleh institusi pengelola sumber daya, serta dikelola secara transparan dan
akuntabel. Prosedur penganggaran yang efektif mencakup alokasi penggunaan dan
pengendalian pengeluaran.
Sarana dan prasarana untuk mendukung penyelenggaraan program akademik memenuhi
kelayakan, baik dari sisi jenis, jumlah, luas, waktu, tempat, legal, guna, maupun mutu.
Kelengkapan dan mutu dari sumber daya ini juga sangat penting sehingga memerlukan
pengoperasian dan perawatan yang memadai. Sesuai dengan visi program studi,
mahasiswa
mempunyai akses terhadap fasilitas dan peralatan serta mendapatkan
pelatihan untuk menggunakannya. Pengelolaan prasarana dan sarana pada program studi
memenuhi kecukupan, kesesuaian, aksesabilitas, pemeliharaan dan perbaikan, penggantian
dan pemutakhiran, kejelasan peraturan dan efisiensi penggunaannya.
Program studi
memiliki jaminan akses dan pendayagunaan sistem manajemen dan
teknologi informasi untuk mendukung pengelolaan dan penyelenggaraan program
akademik, kegiatan operasional, dan pengembangan program studi. Sistem manajemen
informasi secara efektif dapat didayagunakan untuk mendukung proses pengumpulan data,
analisis, penyimpanan, pengunduhan (retrieval), presentasi data dan informasi, dan
komunikasi dengan pihak berkepentingan.
Elemen Penilaian:
6.1
Keterlibatan program studi dalam perencanaan target kinerja, perencanaan kegiatan/
kerja dan perencanaan/alokasi dan pengelolaan dana. Keterlibatan aktif program studi
harus tercerminkan dengan bukti tertulis tentang proses perencanaan, pengelolaan
dan pelaporan serta pertanggungjawaban penggunaan dana kepada pemangku
kepentingan melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel.
6.2
Dana operasional dan pengembangan (termasuk hibah) dalam lima tahun terakhir
untuk mendukung kegiatan program akademik (pendidikan, penelitian, dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat) program studi harus memenuhi syarat
kelayakan jumlah dan tepatwaktu.
6.3
Ruang kerja dosen yang memenuhi kelayakan dan mutu untuk melakukan aktivitas
kerja, pengembangan diri, dan pelayanan akademik.
6.4
Akses dan pendayagunaan sarana yang dipergunakan dalam proses administrasi dan
pembelajaran serta penyelenggaraan kegiatan tridarma secara efektif.
6.5
Akses dan pendayagunaan prasarana yang menunjang proses administrasi dan
pembelajaran serta penyelenggaraan kegiatan tri dharma secara efektif.
6.6
Akses dan pendayagunaan sistem informasi dalam pengelolaan data dan informasi
tentang penyelenggaraan program akademik di program studi.
- 10 STANDAR 7. PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN
DAN KERJASAMA
KEPADA
MASYARAKAT,
Deskripsi
Penelitian adalah salah satu tugas pokok perguruan tinggi yang memberikan kontribusi dan
manfaat kepada proses pembelajaran, pengembangan IPTEKS (ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni), serta peningkatan mutu kehidupan masyarakat. Program studi
memiliki akses atau road map dan pelaksanaan penelitian yang menunjang terwujudnya visi
dan terlaksananya misi program studi dan institusi, serta akses yang luas terhadap fasilitas
penelitian yang menunjang. Dosen dan mahasiswa program studi
terlibat dalam
pelaksanaan penelitian yang bermutu dan terencana dengan berorientasi pada kebutuhan
pemangku kepentingan. Hasil penelitian didiseminasikan melalui presentasi ilmiah dalam
forum ilmiah nasional dan internasional dan/atau dipublikasi dalam jurnal nasional yang
terakreditasi dan internasional agar memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan.
Program studi berpartisipasi aktif dalam perencanaan dan implementasi program dan
kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan membuktikan efektifitas
pemanfaatannya didalam masyarakat. Pelayanan /pengabdian kepada masyarakat
dilaksanakan sebagai perwujudan kontribusi kepakaran, kegiatan pemanfaatan hasil
pendidikan, dan/atau penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni,
dalam upaya memenuhi permintaan atau memprakarsai
peningkatan mutu hidup
masyarakat.
Program studi berpartisipasi aktif dalam perencanaan, implementasi, dan pengembangan
program dan kegiatan kerjasama oleh institusi dalam rangka memanfaatkan dan
meningkatkan kepakaran dosen dan mahasiswa serta sumber daya lain yang dimiliki
institusi secara saling menguntungkan dengan pemangku kepentingan, dalam
melaksanakan tridarma perguruan tinggi.
Elemen Penilaian
7.1 Partisipasi aktif dalam perencanaan, implementasi, dan peningkatan mutu penelitian,
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama yang mendukung
keunggulan yang diharapkan pada visi dan misi program studi dan institusi.
7.2 Kejelasan, transparansi, dan akuntabilitas sistem pengelolaan penelitian dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, termasuk proses monitoring, evaluasi dan
peninjauan ulang strategi secara periodik dalam rangka peningkatan mutu
berkelanjutan.
7.3 Benchmark dan target mutu penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.
7.4 Dukungan dan komitmen institusi pada program studi dalam pelaksanaan penelitian
dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pendanaan secara
internal dari perguruan tingginya, upaya kerjasama, dan fasilitas yang sesuai dengan
program dan kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan
kerjasama.
7.5 Partisipasi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian
kepada masyarakat, dan kerjasama.
7.6 Aktivitas penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama yang
berkontribusi dan berdampak pada proses pembelajaran.
- 11 7.7 Produktivitas dan mutu hasil penelitian dosen dan atau mahasiswa program studi yang
diakui oleh masyarakat akademis (publikasi dosen pada jurnal nasional terakreditasi kuantitas dan produktivitas; publikasi dosen pada jurnal internasional - kuantitas dan
produktivitas; sitasi hasil publikasi dosen; karya inovatif (paten, karya/produk
monumental)
7.8 Kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dosen dan mahasiswa program
studi yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan (kerjasama, karya, penelitian, dan
pemanfaatan jasa/produk kepakaran).
7.9 Jumlah dan mutu kerjasama yang efektif yang mendukung pelaksanaan misi program
studi dan institusi dan dampak kerjasama untuk penyelenggaraan dan pengembangan
program studi.
BAB IV
PERTIMBANGAN PAKAR (EXPERT JUDGEMENT)
Tim Asesor diharapkan memberikan pertimbangan pakar (expert judgement) dalam bentuk
uraian menyeluruh dan kualitatif mengenai masukan, proses dan keluaran, dengan
menggunakan indikator berikut:
Relevansi
Relevansi adalah tingkat keterkaitan hasil/keluaran dengan tujuan program studi dan
tuntutan masyarakat nasional maupun internasional, yang terwujud dalam upaya untuk
memperbaiki proses pembelajaran, sehingga kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja dengan mengupayakan peningkatan kemungkinan lulusan untuk dipekerjakan,
peningkatan gaji permulaan bagi lulusan, perpendekan masa tunggu lulusan untuk
memperoleh dan memulai pekerjaan, dan memperbaiki hubungan antara program studi
dengan bidang pekerjaan; sebagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran,
sehingga kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan dalam pasar kerja.
Suasana Akademik
Suasana Akademik merupakan iklim yang mendukung interaksi antar sivitas akademika
untuk mengoptimumkan proses pembelajaran. Suasana akademik merupakan fungsi
kepemimpinan dan manajemen program studi yang berkenaan dengan perbaikan proses
pembelajaran, termasuk manajemen pengembangan dan implementasi kurikulum, penelitian
dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dengan penyediaan sumber daya yang
bermutu.
Suasana akademik dikembangkan melalui: hubungan yang sehat antara dosen-mahasiswa,
antara pada dosen, antara mahasiswa; hubungan yang sehat untuk mengembangkan mutu
proses pendidikan yang didukung oleh semua staf pengajar dan staf administrasi;
keterbukaan dan akuntabilkitas dalam semua kehidupan akademik; semangat dan motivasi
semua dosen untuk bekerja dalam semua kegiatan akademik; keterlibatan masyarakat
dalam proses akademik dan pembelajaran.
Manajemen Internal
Manajemen internal adalah upaya program studi untuk: memperbaiki manajemen dan
organisasi; memperbaiki semangat dan motivasi staf; menata alokasi/mekanisme
pendanaan yang lebih baik; mengoptimalkan alokasi dan pemanfaatan sumber daya; aliran
sumber daya yang diperoleh dari kegiatan lain dapat dimanfaatkan untuk keseluruhan
program; pendekatan dari bawah ke atas untuk mengembangkan rencana; dan inisiatif dan
tanggung jawab setiap unsur.
- 12 Keberlanjutan
Keberlanjutan
upaya
program
studi
untuk
mempertahankan
kelanggengan
penyelenggaraan program studi, yang mencakup penyelenggaraan sistem karir dan upaya
menyediakan pekerjaan bagi lulusan; pemberdayaan partisipasi masyarakat;
mengembangkan dan memanfaatkan jaringan kerja sama dan kemitraan; membangun dan
memanfaatkan dukungan wilayah regional.
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi dan efektivitas berkenaan dengan upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran
bagi mahasiswa, terutama mahasiswa baru, melalui interaksi kelas; pembelajaran di
perpustakaan; pekerjaan laboratorium dan tugas akhir. Penyelenggaraan program bantuan
bagi mahasiswa, tutorial dan tugas di luar kelas; akses kepada rujukan dan sumber di luar
program studi; interaksi teman sebaya; kegiatan di laboratorium bahasa. Membangun
sisstem evaluasi yang obyektif, komprehensif dan transparan; serta menyelenggarakan
sertifikasi bagi lulusan.
Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan: keseluruhan pendirian individu kunci, yaitu orang-orang dalam
organisasi, yang terlibat dalam perumusan, operasi, dan interaksi dengan lingkungan;
kekuatan visi yang memberikan arah pada penyusunan rencana pengembangan,
membimbing pelaksanaan rencana ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan;
komitmen kelembagaan; pengembangan hubungan dan nilai kompetitif yang
memperlihatkan nilai tambah dan kompetitif. Dalam rangka pengelolaan program studi,
elemen-elemen kepemimpinan itu diwujudkan dalam pengelolaan kurikulum, penelitian dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, yang didukung oleh penyediaan sumber daya
yang bermutu.
Aksesibilitas dan Pemerataan (terutama bagi mahasiswa baru)
Aksesibilitas dan pemerataan pendidikan adalah kondisi yang memungkinkan peningkatan
dan pemerataan kesempatan calon mahasiswa untuk memasuki program studi, terutama
calon mahasiswa yang tidak beruntung secara ekonomis, dan partisipasi serta kesempatan
kaum perempuan untuk belajar pada tingkat pendidikan tinggi; meningkatkan kapasitas
penerimaan calon mahasiswa; dan meningkatkan upaya penelurusan bakat calon
mahasiswa secara terbuka.
Untuk membantu asesor memberikan penilaian secara obyektif BAN-PT menyiapkan kriteria
penilaian yang terdiri atas kriteria umum dan kriteria khusus, yang disajikan di dalam Buku V
– Pedoman Penilaian Akreditasi Program studi.
BAB V
PELAPORAN ASESMEN LAPANGAN
1.
Tim Asesor menyusun laporan asesmen lapangan, yang dituangkan dalam formatformat berikut.
a. Format 4. Berita Acara Asesmen Lapangan Program Studi, ditandatangani oleh
semua anggota Tim Asesor dan pimpinan program studi.
b. Format 5. Berita Acara Asesmen Lapangan Fakultas/Sekolah Tinggi, ditandatangani
oleh semua anggota Tim Asesor dan pimpinan Fakultas/ Sekolah Tinggi.
c. Format 6. Laporan Penilaian Achir Borang Program Studi, ditandatangani oleh
semua asesor.
- 13 d. Format 7. Laporan Penilaian Akhir Evaluasi-diri Program Studi, ditandatangani oleh
semua asesor.
e. Format 8. Laporan Penilaian Akhir Borang Fakultas/Sekolah Tinggi, ditandatangani
oleh semua asesor.
f. Format 9. Rekomandasi Pembinaan Program Studi Sarjana, ditandatangani oleh
semua asesor.
Format-format tersebut dapat dilihat dalam Lampiran V (Pedoman Penilaian Akreditasi
Program Studi Sarjana)
2.
Tim Asesor menyampaikan laporan tersebut kepada pimpinan BAN-PT, selambatlambatnya satu minggu setelah asesmen lapangan selesai.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. RAMBU-RAMBU WAWANCARA
⇒ Wawancara dengan Dosen
Kepemimpinan
Suasana kerja
Hubungan dengan pimpinan dan sesama anggota
Beban kerja
Sistem kesejahteraan, termasuk penggajian/honor
Masalah akademik lain yang relevan
Prasarana dan sarana akademik
Pelayanan administrasi terhadap dosen
⇒ Wawancara dengan Pimpinan Program Studi
Suasana kerja
Hubungan pimpinan dan bawahan
Hubungan antara sesama sivitas akademika
Beban kerja
Sistem kesejahteraan, termasuk penggajian/honor
Kelengkapan prasarana dan sarana
⇒ Wawancara dengan Mahasiswa
Suasana belajar
Kelengkapan prasarana dan sarana akademik
Kepuasan belajar
Fasilitas kemahasiswaan (asrama, klinik, fasilitas olahraga, fasilitas hiburan, dll.)
Organisasi mahasiswa
Layanan bantuan (bimbingan dan konseling, beasiswa, dsb.)
Informasi karir dan pasar kerja
- 14 LAMPIRAN 2. JADWAL KEGIATAN ASESMEN LAPANGAN
Waktu Kegiatan
Hari Pertama
09.00 – 11.00
Kegiatan
- Pertemuan Tim Asesor
dengan pimpinan program
studi.
- Presentasi dan klarifikasi
oleh pimpinan program
studi.
- Diskusi Tim Asesor dengan
pimpinan program studi.
Keterangan
Menyampaikan maksud
asesmen lapangan dan
menyusun jadwal kerja
bersama dalam kegiatan
asesmen lapangan
Mendengarkan presentasi,
diskusi dan klarifikasi
11.00 – 12.00
Wawancara dengan
perwakilan dosen yang
mengajar pada program
studi yang bersangkutan
12.00 – 13.00
Istirahat
13.00 – 15.00
Wawancara dengan
perwakilan dosen yang
mengajar pada program
studi yang bersangkutan
(lanjutan)
15.00 – 18.00
Meninjau prasarana dan
sarana
Wawancara di tempat bila
diperlukan
Meninjau prasarana dan
sarana (lanjutan)
Wawancara di tempat bila
diperlukan
12.00 – 13.00
Istirahat
ISHOMA
14.00 – 15.00
Wawancara dengan
mahasiswa yang mewakili
semua mahasiswa dari
setiap angkatan
15.00 – 18.00
Diskusi dengan tim
penyusun borang akreditasi
dan laporan evaluasi-diri
19.00 – 21.00
Membuat catatan atas
temuan-temuan yang ada
dan menyusunan laporan
awal Tim Asesor.
Hari Kedua
08.00 – 12.00
ISHOMA
Menyusun laporan
sementara di tempat
penginapan
- 15 -
Waktu Kegiatan
Hari Ketiga
08.30 – 09.30
Kegiatan
Keterangan
Penyampaian laporan akhir
Menyampaikan temuan
asesmen lapangan Tim
Asesor yang dibacakan
dihadapan pimpinan program
studi dan pihak terkait
lainnya serta pembuatan
berita acara yang ditanda
tangani kedua belah pihak.
9.30 – 11.30
Pimpinan program studi
menyusun tanggapan berita
acara asesmen lapangan.
11.30 – 13.30
Istirahat
13.30 – 14.30
Pimpinan program studi
menyampaikan tanggapan
berita acara asesmen
lapangan.
13.30 – 15.00
Perbaikan draf dan
penandatanganan berita
acara asesmen lapangan.
ISHOMA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD
BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
Departemen Pendidikan Nasional
Dr. A. Pangerang Moenta, S.H., M.H., DFM.
NIP 19610828 198703 1 003
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 73 TAHUN 2009 TANGGAL 12 OKTOBER 2009
PEDOMAN ASESMEN LAPANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tahap dari proses akreditasi ialah melakukan asesmen lapangan untuk verifikasi,
validasi, dan melengkapi data dan informasi yang disajikan dalam borang, serta melakukan
penilaian lapangan di program studi yang bersangkutan.
Asesmen lapangan dilakukan selama 2 (dua) sampai 3 (tiga) hari kerja penuh di lapangan
oleh tim asesor yang terdiri atas 2 (dua) orang pakar sejawat (peer group) yang memahami
penyelenggaraan program studi. Tim asesor yang melaksanakan asesmen lapangan sama
dengan tim asesor untuk asesmen kecukupan dokumen akreditasi yang diajukan oleh
program studi yang bersangkutan.
Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan rambu-rambu bagi asesor dan program studi
dalam pelaksanaan asesmen lapangan, yang berisi penjelasan tentang tujuan asesmen
lapangan, persiapan program studi yang akan dikunjungi, prosedur asesmen lapangan,
fokus asesmen lapangan, pertimbangan pakar (expert judgement), dan laporan asesmen
lapangan.
BAB II
PROSEDUR ASESMEN LAPANGAN
A. PERSIAPAN ASESMEN LAPANGAN
1. BAN-PT
Dalam rangka persiapan asesmen lapangan BAN-PT melakukan hal-hal sebagai
berikut:
1.1. Orientasi pelaksanaan asesmen lapangan bagi asesor
1.2. Penyiapan bahan asesmen lapangan
1.3. Penyiapan kelengkapan administrasi
1.4. Penjadwalan dan pembiayaan
1.5. Penyampaian informasi kepada program studi
2. Asesor
Dalam rangka persiapan asesmen lapangan, tim asesor melakukan hal-hal berikut :
2.1. Membuat catatan hasil asesmen dokumen akreditasi pada saat asesmen
kecukupan dengan menggunakan format yang disediakan dan hal-hal yang
perlu diverifikasi pada saat pelaksanaan asesmen lapangan.
2.2. Menyusun langkah-langkah kegiatan, jadwal dan target asesmen lapangan.
2.3. Membagi tugas khusus yang akan dilakukan oleh masing-masing anggota tim
asesor pada saat pelaksanaan asesmen lapangan.
3. Program studi
Dalam rangka persiapan asesmen lapangan, program studi melakukan hal-hal
sebagai berikut :
3.1. Menyiapkan ruangan khusus di kampus yang digunakan untuk kerja tim asesor.
3.2. Menyiapkan bantuan teknis kepada tim asesor.
3.3. Menyiapkan bahan presentasi, dan dokumen yang diperlukan sebagai bukti.
-2B. PELAKSANAAN ASESMEN LAPANGAN
1. BAN-PT
1.1. Berkomunikasi dengan asesor dan program studi.
1.2. Melakukan observasi terhadap pelaksanaan asesmen lapangan.
2. Asesor
2.1. Mengadakan pertemuan pembukaan asesmen lapangan dengan pimpinan
program studi:
a. Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud, tujuan kegiatan asesmen
lapangan, dan kode etik asesor.
b. Menyampaikan jadwal kegiatan asesmen lapangan.
c. Mengikuti presentasi pimpinan program studi.
d. Mengklarifikasikan hasil pemeriksaan dokumen akreditasi (asesmen
kecukupan) kepada pimpinan program studi.
2.2. Memeriksa data, informasi dan bukti yang telah disiapkan oleh program studi
dan keadaan lapangan lainnya, di lokasi yang terkait.
2.3. Mewawancarai dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni, pengguna
lulusan dan mitrakerja yang dianggap perlu.
2.4. Mengobservasi/meninjau kegiatan dan fasilitas/instalasi pendukung.
2.5. Menyiapkan berita acara hasil asesmen lapangan yang akan disajikan
kemudian ditandatangani oleh tim Asesor dan pimpinan program studi, dengan
menggunakan format berita acara (lihat Lampiran V).
2.6. Mengadakan pertemuan penutup dengan pimpinan program studi untuk
menyampaikan umpan balik dan penandatanganan berita acara asesmen
lapangan.
3. Program studi
3.1. Menyediakan semua data dan informasi pendukung borang serta bukti lainnya
untuk kepentingan asesmen lapangan.
3.2. Memberikan penjelasan isi borang yang telah disampaikan kepada BAN-PT,
serta informasi pelengkap yang dipandang perlu.
3.3. Memfasilitasi pertemuan asesor dengan dosen, mahasiswa, tenaga
kependidikan, alumni, pengguna lulusan dan mitrakerja yang dianggap perlu.
3.4. Memberikan bantuan teknis kepada tim asesor untuk memperlancar kegiatan
asesmen lapangan.
C. PELAPORAN HASIL ASESMEN LAPANGAN
1. Asesor
Menyusun berita acara hasil asesmen lapangan dengan merujuk pada fokus
penilaian seperti dirinci dalam Buku-V dan Buku-VI, dan hal-hal lain yang
dianggap penting.
Menyajikan dan mendiskusikan berita acara dengan pimpinan program studi.
Memperbaiki berita acara berdasarkan hasil diskusi dengan pimpinan program
studi, jika diperlukan.
Menandatangani berita acara yang telah disepakati bersama pimpinan program
studi.
Menyerahkan berita acara dan seluruh hasil penilaian kepada BAN-PT,
selambat-lambatnya satu minggu setelah asesmen lapangan di program studi.
2. BAN-PT
2.1. Menerima laporan hasil asesmen lapangan dari tim asesor dan selanjutnya
melakukan proses perhitungan skor akreditasi.
2.2. Melakukan validasi hasil asesmen akreditasi.
2.3. Apabila diperlukan, meminta klarifikasi dari asesor dan atau program studi.
-3BAB III
FOKUS ASESMEN LAPANGAN
Fokus evaluasi dan penilaian dalam asesmen lapangan yang dilakukan oleh tim asesor
adalah standar dan elemen penilaian/parameter sesuai dengan bidang tugas masingmasing, yaitu:
1. Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian
2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu
3. Mahasiswa dan lulusan
4. Sumber daya manusia
5. Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik
6. Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi
7. Penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerja sama
Deskripsi dan rincian standar-standar itu adalah sebagai berikut.
STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN
Deskripsi
Program studi mempunyai visi yang dinyatakan secara jelas sejalan dengan visi institusi
perguruan tinggi pengelolanya. Visi tersebut memberikan gambaran tentang masa depan
yang dicita-citakan untuk diwujudkan dalam kurun waktu yang tegas dan jelas. Untuk
mewujudkan visi tersebut, misi program studi dinyatakan secara spesifik mengenai apa
yang dilaksanakan. Program studi memiliki tujuan dan sasaran dengan rumusan yang
jelas, spesifik, dapat diukur ketercapaiannya dalam kurun waktu yang ditentukan, relevan
dengan visi dan misinya. Tujuan dan sasaran tersebut di atas direfleksikan dalam bentuk
outcomes program studi (lulusan, hasil penelitian dan pelayanan masyarakat). Pernyataanpernyataan tersebut diketahui, dipahami dan menjadi milik bersama seluruh komponen
pengelola program studi dan institusi perguruan tinggi, serta diwujudkan melalui strategistrategi dan kegiatan terjadwal di program studi. Standar ini menjadi acuan bagi seluruh
kegiatan penyelenggaraan program studi.
Elemen Penilaian:
1.1
Visi yang baik adalah yang futuristik, menantang, memotivasi seluruh pemangku
kepentingan untuk berkontribusi, realistik terhadap: a. kemampuan dan faktor-faktor
internal maupun eksternal; b. Asumsi; dan c. kondisi lingkungan yang didefinisikan
dengan kaidah yg baik dan benar, konsisten dengan visi perguruan tingginya.
1.2
Misi program studi adalah tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat). Keterlaksanaan misi yang diartikulasikan
harus merupakan upaya mewujudkan visi program studi.
1.3
Tujuan dan sasaran yang baik adalah yang realistis, unik, terfokus, dan keberhasilan
pelaksanaannya dapat diukur dengan rentang waktu yg jelas dan relevan terhadap
misi dan visi.
1.4
Visi, misi, tujuan, dan sasaran yang baik harus menjadi milik, dipahami dan didukung
oleh seluruh pemangku kepentingan program studi.
1.5
Strategi pencapaian sasaran yang baik ditunjukkan dengan bukti tertulis dan fakta di
lapangan.
-4STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN
PENJAMINAN MUTU
Deskripsi
Tata pamong (governance) merupakan sistem untuk memelihara efektivitas peran para
konstituen dalam pengembangan kebijakan, pengambilan keputusan, dan penyelenggaraan
program studi. Tata pamong yang baik jelas terlihat dari lima kriteria yaitu kredibilitas,
transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab dan adil. Struktur tata pamong mencakup badan
pengatur yang aktif dengan otonomi yang cukup untuk menjamin integritas lembaga dan
memenuhi pertanggungjawaban dalam pengembangan kebijakan dan sumber daya, yang
konsisten dengan visi dan misinya. Tata pamong
didukung dengan penetapan dan
penegakan sistem nilai dan norma, serta dukungan institusi perguruan tinggi, dosen,
mahasiswa, tenaga kependidikan dan stakeholders. Pelaksanaan dan penegakan nilai dan
norma institusi perguruan tinggi, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa ini didukung
dengan adanya mekanisme pemberian penghargaan dan sanksi yang diberlakukan secara
konsisten dan konsekuen.
Untuk membangun tata pamong yang baik (good governance), program studi
memiliki
kepemimpinan yang kuat (strong leadership) yang dapat mempengaruhi seluruh perilaku
individu dan kelompok dalam pencapaian tujuan. Kepemimpinan yang kuat adalah
kepemimpinan yang visioner (yang mampu merumuskan dan mengartikulasi visi yang
realistik, kredibel, menarik tentang masa depan).
Tata pamong mampu memberdayakan sistem pengelolaan yang berorientasi pada prinsip
pengelolaan perguruan tinggi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku di
Indonesia. Tata pamong yang ada memungkinkan terbentuknya sistem administrasi yang
berfungsi untuk memelihara efektifitas, efisiensi dan produktivitas dalam upaya pewujudan
visi, pelaksanaan misi, dan pencapaian tujuan serta memelihara integritas program studi.
Implementasi tata pamong yang baik dicerminkan dari baiknya sistem pengelolaan
fungsional program studi, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengembangan
staf, pengarahan, pengawasan, monitoring dan evaluasi, terutama dalam penggunaan
sumber daya pendidikan, agar tercapai efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tridarma
perguruan tinggi dalam lingkup program studi. Sistem pengelolaan yang dikembangkan
dapat menjamin berkembangnya kebebasan akademis dan otonomi keilmuan pada program
studi, serta mendorong kemandirian dalam pengelolaan akademik, operasional, personalia,
keuangan dan seluruh sumber daya yang diperlukan untuk meraih keunggulan mutu yang
diharapkan. Untuk itu program studi
memiliki perencanaan yang matang, struktur
organisasi dengan organ, tugas pokok dan fungsi serta personil yang sesuai, program
pengembangan staf yang operasional, dilengkapi dengan berbagai pedoman dan manual
yang dapat mengarahkan dan mengatur program studi, serta sistem pengawasan,
monitoring dan evaluasi yang kuat dan transparan.
Upaya penjaminan mutu meliputi adanya satuan organisasi yang bertanggung jawab,
strategi, tujuan, standar mutu, prosedur, mekanisme, sumber daya (manusia dan nonmanusia), kegiatan, sistem informasi, dan evaluasi, yang dirumuskan secara baik,
dikomunikasikan secara meluas, dan dilaksanakan secara efektif, untuk semua unsur
program studi. Penjaminan mutu terdiri dari penjaminan mutu internal dan eksternal.
Penjaminan mutu internal menyangkut input, proses, output, dan outcome dalam sistem
program studi itu sendiri, antara lain melalui audit internal dan evaluasi diri. Sedangkan
penjaminan mutu eksternal berkaitan dengan akuntabilitas program studi terhadap para
pemangku kepentingan (stakeholders), melalui audit dan asesmen eksternal misalnya
mekanisme sertifikasi, akreditasi, audit oleh pemerintah dan publik, dan sebagainya.
-5Elemen Penilaian:
2.1 Organ dan sistem tata pamong yang baik (good university governance) mencerminkan
kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab dan fairness penyelenggaraan
program studi.
2.2 Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati
bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran
dalam program studi.
2.3 Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan tegaknya
aturan, etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan
dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan,
laboratorium, dan studio) harus diformulasi, disosialisasikan, dilaksanakan, dan
dievaluasi dan dipantau dengan peraturan dan prosedur yang jelas.
2.4 Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam
program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati
bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.
2.5 Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi
yang realistik, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan
pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual
dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan
arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam program studi.
2.6 Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi efektif (planning,
organizing, staffing, leading, controlling, serta operasi internal dan eksternal).
2.7 Sistem penjaminan mutu dengan mekanisme kerja yang efektif, serta diterapkan
dengan jelas pada tingkat program studi. Mekanisme penjaminan mutu harus menjamin
adanya kesepakatan, pengawasan dan peninjauan secara periodik setiap kegiatan,
dengan standar dan instrumen yang sahih dan andal.
2.8 Penjaminan mutu eksternal dilakukan berkaitan dengan akuntabilitas program studi
(input, proses, output, dan outcome) terhadap para pemangku kepentingan
(stakeholders), melalui audit dan asesmen eksternal, misalnya mekanisme sertifikasi,
akreditasi, audit oleh pemerintah dan publik, dilengkapi dengan pedoman pelaksanaan
dan laporan hasil audit dan asesmen eksternal.
STANDAR 3. MAHASISWA DAN LULUSAN
Deskripsi
Mahasiswa adalah pemangku kepentingan utama internal dan sekaligus sebagai pelaku
proses nilai tambah dalam penyelenggaraan akademik yang harus mendapatkan manfaat
dari proses pendidikan, penelitian, dan layanan/pengabdian kepada masyarakat. Sistem
rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa mempertimbangkan kebijakan pada mutu input,
pemerataan akses baik aspek wilayah maupun kemampuan ekonomi, mekanisme
rekrutmen yang akuntabel dan kesesuaian dengan karakteristik mutu dan tujuan program
studi.
Partisipasi aktif program studi dalam perekrutan dan seleksi calon mahasiswa adalah
dengan melaksanakan dan atau mengusulkan persyaratan mutu input dan daya tampung
kepada institusi pereguruan tinggi.
Akses layanan kemahasiswaan dan pengembangan minat dan bakat yang diusahakan
program studi berupa akses kepada fasilitas pusat kegiatan mahasiswa, asrama, layanan
kesehatan, beasiswa, dan kegiatan ekstra kurikuler.
-6Dalam pengelolaan lulusan sebagai produk, program studi menyiapkan pembekalan
pengembangan entrepreneurship, pengembangan karir, magang dan rekrutmen kerja.
Kemitraan program studi dengan lulusan berupa tracer study serta penggalangan dukungan
dan sponshorship pada lulusan.
Elemen Penilaian:
3.1
Kebijakan sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa (mencakup mutu prestasi
dan reputasi akademik serta bakat pada jenjang pendidikan sebelumnya, equitas
wilayah, kemampuan ekonomi dan jender) dan pengelolaan lulusan dan alumni
(mencakup layanan alumni, peran dalam asosiasi profesi atau bidang ilmu, dukungan
timbal balik alumni).
3.2
Keefektifan implementasi sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa untuk
menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu yang diukur dari jumlah peminat,
proporsi pendaftar terhadap daya tampung dan proporsi yang diterima dan yang
registrasi.
3.3
Profil mahasiswa yang meliputi: prestasi dan reputasi akademik, bakat dan minat.
3.4
Layanan dan kegiatan kemahasiswaan: ragam, jenis, wadah, mutu, harga, intensitas.
3.5
Profil lulusan: ketepatan waktu penyelesaian studi, propsorsi mahasiswa yang
menyelesaikan studi dalam batas masa studi
3.6
Layanan dan pendayagunaan lulusan: ragam, jenis, wadah, mutu, harga, intensitas.
3.7
Pelacakan dan perekaman data lulusan: kekomprehensifan, pemutakhiran, profil masa
tunggu kerja pertama, kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi, dan posisi kerja
pertama.
3.8
Partisipasi lulusan dan alumni dalam mendukung pengembangan akademik dan nonakademik program studi.
STANDAR 4. SUMBER DAYA MANUSIA
Deskripsi
Program studi mendayagunakan dosen tetap yang memenuhi kualifikasi akademik dan
profesional, serta mutu kinerja, dalam jumlah yang selaras dengan tuntutan
penyelenggaraan program. Jika diperlukan program studi mendayagunakan dosen tidak
tetap (dosen mata kuliah, dosen tamu, dosen luar biasa dan/atau pakar) untuk memenuhi
kebutuhan penjaminan mutu program akademik. Program studi mendayagunakan tenaga
kependidikan, seperti pustakawan, laboran, analis, teknisi, operator, dan/atau staf
administrasi dengan kualifikasi dan mutu kinerja, serta jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan penyelenggaraan program studi. Program studi memiliki sistem seleksi,
perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan pemberhentian dosen dan tenaga
kependidikan yang selaras dengan kebutuhan penjaminan mutu program akademik.
Elemen Penilaian:
4.1 Kualifikasi akademik, kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional), dan
jumlah (rasio dosen mahasiswa, jabatan akademik) dosen tetap dan tidak tetap (dosen
mata kuliah, dosen tamu, dosen luar biasa dan/atau pakar, sesuai dengan kebutuhan)
untuk menjamin mutu program akademik.
4.2 Prestasi dosen dalam mendapatkan penghargaan, hibah, pendanaan program dan
kegiatan akademik dari tingkat nasional dan internasional; besaran dan proporsi dana
penelitian dari sumber institusi sendiri dan luar institusi.
4.3 Reputasi dan keluasan jejaring dosen dalam bidang akademik dan profesi.
-74.4 Jumlah, rasio, kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan (pustakawan,
laboran, analis, teknisi, operator, programer, instruktur, staf administrasi, dan/atau staf
pendukung lainnya) untuk menjamin mutu penyelenggaraan program studi.
4.5 Keefektifan sistem seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan
pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan untuk menjamin mutu penyelenggaraan
program akademik.
4.6 Sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja akademik dosen dan kinerja
tenaga kependidikan.
STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK
Deskripsi
Kurikulum merupakan rancangan seluruh kegiatan pembelajaran mahasiswa sebagai
rujukan program studi dalam merencanakan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi
seluruh kegiatannya untuk mencapai tujuan program studi. Kurikulum disusun berdasarkan
kajian mendalam tentang hakekat keilmuan bidang studi dan kebutuhan pemangku
kepentingan terhadap bidang ilmu yang dicakup oleh suatu program studi dengan
memperhatikan standar mutu, dan visi, misi perguruan tinggi/program studi. Untuk
meningkatkan relevansi sosial dan keilmuan, kurikulum selalu dimutakhirkan oleh program
studi bersama pemangku kepentingan secara periodik agar sesuai dengan kompetensi
yang diperlukan dan perkembangan IPTEKS. Kurikulum merupakan acuan dasar
pembentukan dan penjaminan tercapainya kompetensi lulusan dalam setiap program pada
tingkat program studi. Kurikulum dinilai berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan
dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan soft
skills (keterampilan kepribadian dan perilaku) yang bisa diterapkan dalam berbagai situasi.
Dalam hal kebutuhan yang dianggap perlu, maka perguruan tinggi dapat menetapkan
penyertaan komponen kurikulum tertentu menjadi bagian dari struktur kurikulum yang
disusun oleh program studi.
Sistem pembelajaran dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan tujuan,
ranah (domain) belajar dan hirarkinya. Kegiatan pembelajaran adalah pengalaman belajar
yang diperoleh pebelajar dari kegiatan belajar, seperti perkuliahan (tatap muka atau jarak
jauh), praktikum atau praktek, magang, pelatihan, diskusi, lokakarya, seminar, dan tugastugas pembelajaran lainnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran
digunakan berbagai
pendekatan, strategi, dan teknik, yang menantang agar dapat mengkondisikan pebelajar
berpikir kritis, bereksplorasi, berkreasi, dan bereksperimen dengan memanfaatkan aneka
sumber belajar. Pendekatan pembelajaran yang digunakan berorientasi pada pebelajar
(learner oriented) dengan kondisi pembelajaran yang mendorong pebelajar belajar mandiri
maupun kelompok untuk mengembangkan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft
skills). Selain itu, pembelajaran yang dibangun mendorong pebelajar mendemonstrasikan
hasil belajarnya dalam berbagai bentuk kegiatan, unjuk kerja, kemampuan dan sikap
terbuka, mau menerima masukan untuk menyempurnakan kinerjanya. Strategi
pembelajaran memperhitungkan karakteristik pebelajar termasuk kemampuan awal yang
beragam yang meng kan dosen menerapkan strategi yang berbeda. Dalam mengaplikasikan
strategi pembelajaran dosen
mendasarkan pada konsep bahwa setiap orang memiliki
potensi untuk berkembang secara akademik dan profesional. Sistem pembelajaran
mencakup pemantauan, pengkajian, dan perbaikan secara berkelanjutan. Kajian dan
penilaian atas strategi pembelajaran yang digunakan dilakukan melalui perbandingan
dengan strategi-strategi pembelajaran terkini.
-8Evaluasi hasil belajar mencakup semua ranah belajar dan dilakukan secara objektif,
transparan, dan akuntabel dengan menggunakan instrumen yang sahih dan andal, serta
menggunakan penilaian acuan patokan. Evaluasi hasil belajar difungsikan untuk mengukur
prestasi akademik mahasiswa dan memberi masukan mengenai efektifitas proses
pembelajaran.
Suasana akademik adalah kondisi yang dibangun untuk menumbuh-kembangkan semangat
dan interaksi akademik antar mahasiswa-dosen-tenaga kependidikan, maupun dengan
pihak luar untuk meningkatkan mutu kegiatan akademik, di dalam maupun di luar kelas.
Suasana akademik yang baik ditunjukkan dengan perilaku yang mengutamakan kebenaran
ilmiah, profesionalisme, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, dan
penerapan etika akademik secara konsisten.
Elemen Penilaian:
5.1
Kurikulum harus memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam
kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan,
terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi.
5.2
Kurikulum harus memuat mata kuliah yang mendukung pencapaian kompetensi
lulusan dan memberikan keleluasaan pada pebelajar untuk memperluas wawasan
dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan
deskripsi mata kuliah, silabus dan rencana pembelajaran.
5.3
Kurikulum harus dinilai berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan
kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan
keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam
berbagai situasi dan kondisi.
5.4
Kurikulum dan seluruh kelengkapannya harus ditinjau ulang dalam kurun waktu
tertentu oleh program studi bersama fihak-fihak terkait (relevansi sosial dan relevansi
epistemologis) untuk menyesuaikannya dengan perkembangan Ipteks dan kebutuhan
pemangku kepentingan.
5.5
Sistem pembelajaran dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan
tujuan, ranah belajar dan hierarkinya.
5.6
Pembelajaran dilaksanakan menggunakan berbagai strategi dan teknik yang
menantang, mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis bereksplorasi, berkreasi dan
bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber
5.7
Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan
memperbaiki secara periodik kegiatan perkuliahan (kehadiran dosen dan mahasiswa),
penyusunan materi perkuliahan, serta penilaian hasil belajar.
5.8
Sistem perwalian: banyaknya mahasiswa per dosen wali, pelaksanaan kegiatan, ratarata pertemuan per semester, efektivitas kegiatan perwalian.
5.9
Sistem pembimbingan tugas akhir (skripsi): rata-rata mahasiswa per dosen
pembimbing tugas akhir, rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan, kualifikasi
akademik dosen pembimbing tugas akhir, ketersediaan panduan, dan waktu
penyelesaian penulisan.
5.10 Upaya perbaikan sistem pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga
terakhir.
tahun
5.11 Upaya peningkatan suasana akademik: Kebijakan tentang suasana akademik,
Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana, Program dan kegiatan akademik
untuk menciptakan suasana akademik, Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa,
serta pengembangan perilaku kecendekiawanan.
-9STANDAR 6. PEMBIAYAAN,
INFORMASI
SARANA
DAN
PRASARANA,
SERTA
SISTEM
Deskripsi
Program studi menunjukkan adanya jaminan ketersediaan dana yang layak untuk
penyelenggaraan program akademik yang bermutu, dan tertuang dalam rencana kerja,
target kinerja, dan anggaran. Jaminan pembiayaan penyelenggaraan program akademik
ditetapkan oleh institusi pengelola sumber daya, serta dikelola secara transparan dan
akuntabel. Prosedur penganggaran yang efektif mencakup alokasi penggunaan dan
pengendalian pengeluaran.
Sarana dan prasarana untuk mendukung penyelenggaraan program akademik memenuhi
kelayakan, baik dari sisi jenis, jumlah, luas, waktu, tempat, legal, guna, maupun mutu.
Kelengkapan dan mutu dari sumber daya ini juga sangat penting sehingga memerlukan
pengoperasian dan perawatan yang memadai. Sesuai dengan visi program studi,
mahasiswa
mempunyai akses terhadap fasilitas dan peralatan serta mendapatkan
pelatihan untuk menggunakannya. Pengelolaan prasarana dan sarana pada program studi
memenuhi kecukupan, kesesuaian, aksesabilitas, pemeliharaan dan perbaikan, penggantian
dan pemutakhiran, kejelasan peraturan dan efisiensi penggunaannya.
Program studi
memiliki jaminan akses dan pendayagunaan sistem manajemen dan
teknologi informasi untuk mendukung pengelolaan dan penyelenggaraan program
akademik, kegiatan operasional, dan pengembangan program studi. Sistem manajemen
informasi secara efektif dapat didayagunakan untuk mendukung proses pengumpulan data,
analisis, penyimpanan, pengunduhan (retrieval), presentasi data dan informasi, dan
komunikasi dengan pihak berkepentingan.
Elemen Penilaian:
6.1
Keterlibatan program studi dalam perencanaan target kinerja, perencanaan kegiatan/
kerja dan perencanaan/alokasi dan pengelolaan dana. Keterlibatan aktif program studi
harus tercerminkan dengan bukti tertulis tentang proses perencanaan, pengelolaan
dan pelaporan serta pertanggungjawaban penggunaan dana kepada pemangku
kepentingan melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel.
6.2
Dana operasional dan pengembangan (termasuk hibah) dalam lima tahun terakhir
untuk mendukung kegiatan program akademik (pendidikan, penelitian, dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat) program studi harus memenuhi syarat
kelayakan jumlah dan tepatwaktu.
6.3
Ruang kerja dosen yang memenuhi kelayakan dan mutu untuk melakukan aktivitas
kerja, pengembangan diri, dan pelayanan akademik.
6.4
Akses dan pendayagunaan sarana yang dipergunakan dalam proses administrasi dan
pembelajaran serta penyelenggaraan kegiatan tridarma secara efektif.
6.5
Akses dan pendayagunaan prasarana yang menunjang proses administrasi dan
pembelajaran serta penyelenggaraan kegiatan tri dharma secara efektif.
6.6
Akses dan pendayagunaan sistem informasi dalam pengelolaan data dan informasi
tentang penyelenggaraan program akademik di program studi.
- 10 STANDAR 7. PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN
DAN KERJASAMA
KEPADA
MASYARAKAT,
Deskripsi
Penelitian adalah salah satu tugas pokok perguruan tinggi yang memberikan kontribusi dan
manfaat kepada proses pembelajaran, pengembangan IPTEKS (ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni), serta peningkatan mutu kehidupan masyarakat. Program studi
memiliki akses atau road map dan pelaksanaan penelitian yang menunjang terwujudnya visi
dan terlaksananya misi program studi dan institusi, serta akses yang luas terhadap fasilitas
penelitian yang menunjang. Dosen dan mahasiswa program studi
terlibat dalam
pelaksanaan penelitian yang bermutu dan terencana dengan berorientasi pada kebutuhan
pemangku kepentingan. Hasil penelitian didiseminasikan melalui presentasi ilmiah dalam
forum ilmiah nasional dan internasional dan/atau dipublikasi dalam jurnal nasional yang
terakreditasi dan internasional agar memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan.
Program studi berpartisipasi aktif dalam perencanaan dan implementasi program dan
kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan membuktikan efektifitas
pemanfaatannya didalam masyarakat. Pelayanan /pengabdian kepada masyarakat
dilaksanakan sebagai perwujudan kontribusi kepakaran, kegiatan pemanfaatan hasil
pendidikan, dan/atau penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni,
dalam upaya memenuhi permintaan atau memprakarsai
peningkatan mutu hidup
masyarakat.
Program studi berpartisipasi aktif dalam perencanaan, implementasi, dan pengembangan
program dan kegiatan kerjasama oleh institusi dalam rangka memanfaatkan dan
meningkatkan kepakaran dosen dan mahasiswa serta sumber daya lain yang dimiliki
institusi secara saling menguntungkan dengan pemangku kepentingan, dalam
melaksanakan tridarma perguruan tinggi.
Elemen Penilaian
7.1 Partisipasi aktif dalam perencanaan, implementasi, dan peningkatan mutu penelitian,
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama yang mendukung
keunggulan yang diharapkan pada visi dan misi program studi dan institusi.
7.2 Kejelasan, transparansi, dan akuntabilitas sistem pengelolaan penelitian dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, termasuk proses monitoring, evaluasi dan
peninjauan ulang strategi secara periodik dalam rangka peningkatan mutu
berkelanjutan.
7.3 Benchmark dan target mutu penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.
7.4 Dukungan dan komitmen institusi pada program studi dalam pelaksanaan penelitian
dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pendanaan secara
internal dari perguruan tingginya, upaya kerjasama, dan fasilitas yang sesuai dengan
program dan kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan
kerjasama.
7.5 Partisipasi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian
kepada masyarakat, dan kerjasama.
7.6 Aktivitas penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama yang
berkontribusi dan berdampak pada proses pembelajaran.
- 11 7.7 Produktivitas dan mutu hasil penelitian dosen dan atau mahasiswa program studi yang
diakui oleh masyarakat akademis (publikasi dosen pada jurnal nasional terakreditasi kuantitas dan produktivitas; publikasi dosen pada jurnal internasional - kuantitas dan
produktivitas; sitasi hasil publikasi dosen; karya inovatif (paten, karya/produk
monumental)
7.8 Kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dosen dan mahasiswa program
studi yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan (kerjasama, karya, penelitian, dan
pemanfaatan jasa/produk kepakaran).
7.9 Jumlah dan mutu kerjasama yang efektif yang mendukung pelaksanaan misi program
studi dan institusi dan dampak kerjasama untuk penyelenggaraan dan pengembangan
program studi.
BAB IV
PERTIMBANGAN PAKAR (EXPERT JUDGEMENT)
Tim Asesor diharapkan memberikan pertimbangan pakar (expert judgement) dalam bentuk
uraian menyeluruh dan kualitatif mengenai masukan, proses dan keluaran, dengan
menggunakan indikator berikut:
Relevansi
Relevansi adalah tingkat keterkaitan hasil/keluaran dengan tujuan program studi dan
tuntutan masyarakat nasional maupun internasional, yang terwujud dalam upaya untuk
memperbaiki proses pembelajaran, sehingga kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja dengan mengupayakan peningkatan kemungkinan lulusan untuk dipekerjakan,
peningkatan gaji permulaan bagi lulusan, perpendekan masa tunggu lulusan untuk
memperoleh dan memulai pekerjaan, dan memperbaiki hubungan antara program studi
dengan bidang pekerjaan; sebagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran,
sehingga kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan dalam pasar kerja.
Suasana Akademik
Suasana Akademik merupakan iklim yang mendukung interaksi antar sivitas akademika
untuk mengoptimumkan proses pembelajaran. Suasana akademik merupakan fungsi
kepemimpinan dan manajemen program studi yang berkenaan dengan perbaikan proses
pembelajaran, termasuk manajemen pengembangan dan implementasi kurikulum, penelitian
dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dengan penyediaan sumber daya yang
bermutu.
Suasana akademik dikembangkan melalui: hubungan yang sehat antara dosen-mahasiswa,
antara pada dosen, antara mahasiswa; hubungan yang sehat untuk mengembangkan mutu
proses pendidikan yang didukung oleh semua staf pengajar dan staf administrasi;
keterbukaan dan akuntabilkitas dalam semua kehidupan akademik; semangat dan motivasi
semua dosen untuk bekerja dalam semua kegiatan akademik; keterlibatan masyarakat
dalam proses akademik dan pembelajaran.
Manajemen Internal
Manajemen internal adalah upaya program studi untuk: memperbaiki manajemen dan
organisasi; memperbaiki semangat dan motivasi staf; menata alokasi/mekanisme
pendanaan yang lebih baik; mengoptimalkan alokasi dan pemanfaatan sumber daya; aliran
sumber daya yang diperoleh dari kegiatan lain dapat dimanfaatkan untuk keseluruhan
program; pendekatan dari bawah ke atas untuk mengembangkan rencana; dan inisiatif dan
tanggung jawab setiap unsur.
- 12 Keberlanjutan
Keberlanjutan
upaya
program
studi
untuk
mempertahankan
kelanggengan
penyelenggaraan program studi, yang mencakup penyelenggaraan sistem karir dan upaya
menyediakan pekerjaan bagi lulusan; pemberdayaan partisipasi masyarakat;
mengembangkan dan memanfaatkan jaringan kerja sama dan kemitraan; membangun dan
memanfaatkan dukungan wilayah regional.
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi dan efektivitas berkenaan dengan upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran
bagi mahasiswa, terutama mahasiswa baru, melalui interaksi kelas; pembelajaran di
perpustakaan; pekerjaan laboratorium dan tugas akhir. Penyelenggaraan program bantuan
bagi mahasiswa, tutorial dan tugas di luar kelas; akses kepada rujukan dan sumber di luar
program studi; interaksi teman sebaya; kegiatan di laboratorium bahasa. Membangun
sisstem evaluasi yang obyektif, komprehensif dan transparan; serta menyelenggarakan
sertifikasi bagi lulusan.
Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan: keseluruhan pendirian individu kunci, yaitu orang-orang dalam
organisasi, yang terlibat dalam perumusan, operasi, dan interaksi dengan lingkungan;
kekuatan visi yang memberikan arah pada penyusunan rencana pengembangan,
membimbing pelaksanaan rencana ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan;
komitmen kelembagaan; pengembangan hubungan dan nilai kompetitif yang
memperlihatkan nilai tambah dan kompetitif. Dalam rangka pengelolaan program studi,
elemen-elemen kepemimpinan itu diwujudkan dalam pengelolaan kurikulum, penelitian dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, yang didukung oleh penyediaan sumber daya
yang bermutu.
Aksesibilitas dan Pemerataan (terutama bagi mahasiswa baru)
Aksesibilitas dan pemerataan pendidikan adalah kondisi yang memungkinkan peningkatan
dan pemerataan kesempatan calon mahasiswa untuk memasuki program studi, terutama
calon mahasiswa yang tidak beruntung secara ekonomis, dan partisipasi serta kesempatan
kaum perempuan untuk belajar pada tingkat pendidikan tinggi; meningkatkan kapasitas
penerimaan calon mahasiswa; dan meningkatkan upaya penelurusan bakat calon
mahasiswa secara terbuka.
Untuk membantu asesor memberikan penilaian secara obyektif BAN-PT menyiapkan kriteria
penilaian yang terdiri atas kriteria umum dan kriteria khusus, yang disajikan di dalam Buku V
– Pedoman Penilaian Akreditasi Program studi.
BAB V
PELAPORAN ASESMEN LAPANGAN
1.
Tim Asesor menyusun laporan asesmen lapangan, yang dituangkan dalam formatformat berikut.
a. Format 4. Berita Acara Asesmen Lapangan Program Studi, ditandatangani oleh
semua anggota Tim Asesor dan pimpinan program studi.
b. Format 5. Berita Acara Asesmen Lapangan Fakultas/Sekolah Tinggi, ditandatangani
oleh semua anggota Tim Asesor dan pimpinan Fakultas/ Sekolah Tinggi.
c. Format 6. Laporan Penilaian Achir Borang Program Studi, ditandatangani oleh
semua asesor.
- 13 d. Format 7. Laporan Penilaian Akhir Evaluasi-diri Program Studi, ditandatangani oleh
semua asesor.
e. Format 8. Laporan Penilaian Akhir Borang Fakultas/Sekolah Tinggi, ditandatangani
oleh semua asesor.
f. Format 9. Rekomandasi Pembinaan Program Studi Sarjana, ditandatangani oleh
semua asesor.
Format-format tersebut dapat dilihat dalam Lampiran V (Pedoman Penilaian Akreditasi
Program Studi Sarjana)
2.
Tim Asesor menyampaikan laporan tersebut kepada pimpinan BAN-PT, selambatlambatnya satu minggu setelah asesmen lapangan selesai.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. RAMBU-RAMBU WAWANCARA
⇒ Wawancara dengan Dosen
Kepemimpinan
Suasana kerja
Hubungan dengan pimpinan dan sesama anggota
Beban kerja
Sistem kesejahteraan, termasuk penggajian/honor
Masalah akademik lain yang relevan
Prasarana dan sarana akademik
Pelayanan administrasi terhadap dosen
⇒ Wawancara dengan Pimpinan Program Studi
Suasana kerja
Hubungan pimpinan dan bawahan
Hubungan antara sesama sivitas akademika
Beban kerja
Sistem kesejahteraan, termasuk penggajian/honor
Kelengkapan prasarana dan sarana
⇒ Wawancara dengan Mahasiswa
Suasana belajar
Kelengkapan prasarana dan sarana akademik
Kepuasan belajar
Fasilitas kemahasiswaan (asrama, klinik, fasilitas olahraga, fasilitas hiburan, dll.)
Organisasi mahasiswa
Layanan bantuan (bimbingan dan konseling, beasiswa, dsb.)
Informasi karir dan pasar kerja
- 14 LAMPIRAN 2. JADWAL KEGIATAN ASESMEN LAPANGAN
Waktu Kegiatan
Hari Pertama
09.00 – 11.00
Kegiatan
- Pertemuan Tim Asesor
dengan pimpinan program
studi.
- Presentasi dan klarifikasi
oleh pimpinan program
studi.
- Diskusi Tim Asesor dengan
pimpinan program studi.
Keterangan
Menyampaikan maksud
asesmen lapangan dan
menyusun jadwal kerja
bersama dalam kegiatan
asesmen lapangan
Mendengarkan presentasi,
diskusi dan klarifikasi
11.00 – 12.00
Wawancara dengan
perwakilan dosen yang
mengajar pada program
studi yang bersangkutan
12.00 – 13.00
Istirahat
13.00 – 15.00
Wawancara dengan
perwakilan dosen yang
mengajar pada program
studi yang bersangkutan
(lanjutan)
15.00 – 18.00
Meninjau prasarana dan
sarana
Wawancara di tempat bila
diperlukan
Meninjau prasarana dan
sarana (lanjutan)
Wawancara di tempat bila
diperlukan
12.00 – 13.00
Istirahat
ISHOMA
14.00 – 15.00
Wawancara dengan
mahasiswa yang mewakili
semua mahasiswa dari
setiap angkatan
15.00 – 18.00
Diskusi dengan tim
penyusun borang akreditasi
dan laporan evaluasi-diri
19.00 – 21.00
Membuat catatan atas
temuan-temuan yang ada
dan menyusunan laporan
awal Tim Asesor.
Hari Kedua
08.00 – 12.00
ISHOMA
Menyusun laporan
sementara di tempat
penginapan
- 15 -
Waktu Kegiatan
Hari Ketiga
08.30 – 09.30
Kegiatan
Keterangan
Penyampaian laporan akhir
Menyampaikan temuan
asesmen lapangan Tim
Asesor yang dibacakan
dihadapan pimpinan program
studi dan pihak terkait
lainnya serta pembuatan
berita acara yang ditanda
tangani kedua belah pihak.
9.30 – 11.30
Pimpinan program studi
menyusun tanggapan berita
acara asesmen lapangan.
11.30 – 13.30
Istirahat
13.30 – 14.30
Pimpinan program studi
menyampaikan tanggapan
berita acara asesmen
lapangan.
13.30 – 15.00
Perbaikan draf dan
penandatanganan berita
acara asesmen lapangan.
ISHOMA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD
BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
Departemen Pendidikan Nasional
Dr. A. Pangerang Moenta, S.H., M.H., DFM.
NIP 19610828 198703 1 003