konsep dan prinsip gelombang bunyi dan c

Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Buku dengan judul
“Menerapkan Konsep dan Prinsip Gelombang Bunyi dan Cahaya dalam Teknologi” sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki serta sumber referensi yang kami baca.
Kami sangat berharap buku ini dapat membantu siswa dalam menambah wawasan
dan pemahamannya mengenai Menerapkan Konsep dan Prinsip Gelombang Bunyi dan
Cahaya dalam Teknologi. Kami pun juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam buku ini
terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.
Bandung, Desember 2015

Penyusun

I.


KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami,

menerapkan,

menganalisis

pengetahuan

faktual,

konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
II.
III.

KOMPETENSI DASAR
3.1
Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi.
4.1
Merencanakan dan melaksanakan percobaan interferensi cahaya.
ANALISIS KOMPETENSI DASAR
a. Daftar Kata Kerja Operasional pada C-3 (Menerapkan) Taksonomi Anderson:
Menggeneralisasi
Menerapkan
Menentukan

Mendramatisasik

kan
Memperkirakan

Menyiapkan
Menghasilkan

Menunjukkan
Membuat sketsa

an
Menjelaskan

Mengelola
Mengatur

Memproduksi
Memilih


Menyelesaikan
Menggunakan

b. Analisis KD Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam
teknologi

Aspek

No

Materi

1.

Interferensi

Kognitif
- Menjelaskan

Afektif

- cermat dalam

Psikomotor
- Melakukan

gelombang

peristiwa

mengamati

percobaan yang

interferensi pada

peristiwa

menunjukkan

gelembung sabun


interferensi pada

adanya interferensi

berdasarkan hasil

gelembung sabun

gelombang cahaya

cahaya

pengamatan

pada gelembung
sabun

2.


Penerapan - Menjelaskan
gelombang prinsip kerja

- Melaporkan
hasil diskusi

cahaya

penggunaan

mengenai

dalam

gelombang cahaya

penerapan

dalam teknologi


gelombang

teknologi

cahaya dalam
3.

Resonansi
dan
frekuensi
gelombang
bunyi

- Menjelaskan
peristiwa
resonansi
- Memperkiraan
hubungan
panjang senar
gitar dengan

frekuensi yang

4.

teknologi
- Mendiskusikan

- Menunjukkan

dengan teman

peristiwa resonansi

kelompok

dengan

mengenai

menggunakan alat


peristiwa

musik gitar
- Mengubah-ubah

resonansi dan
perubahan
frekuensi

Penerapan

dihasilkannya
- Menjelaskan

- Melaporkan

gelombang

prinsip kerja


hasil diskusi

bunyi

penggunaan

mengenai

dalam

gelombang bunyi

penerapan

dalam teknologi

gelombang

teknologi

bunyi dalam
teknologi

panjang senar gitar
yang dipetik

IV. INDIKATOR
1. Menunjukkan peristiwa interferensi gelombang cahaya
2. Menjelaskan penerapan gelombang cahaya dalam teknologi
3. Mengeneralisasi peristiwa resonansi dan perubahan frekuensi
4. Menjelaskan penerapan gelombang bunyi dalam teknologi
V.

VI.

VII.

MATERI PRASYARAT
Besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang berjalan pada berbagai kasus
nyata.
MATERI POKOK
a. Penerapan gelombang cahayadalam teknologi
b. Penerapan gelombang bunyi dalam teknologi
KONSEP ESENSIAL
a. Gelombang cahaya
b. Interferensi gelombang cahaya
c. Gelombang bunyi
d. Resonansi
e. Intensitas
f. Frekuensi
g. Amplitudo

VIII. BAGAN MATERI
Interferensi Cahaya
pada Gelembung Sabun

Terbuk
a

Gelombang
Cahaya Tertutu

Amplitu
do
Frekuen
Gelombang
si

p

Gelombang
Kolom
Bunyi
IX. PETA KONSEP

US
G

SONA
R

frekuensi pada
gitar
Refleksi

Interfere
nsi

Penerapan Refraksi
dalam teknologi
pada
Mesin
Scann
er

Interferen
si

Gitar

penerapanny
a

memiliki

i Resonansi dan

Udara

Sena
r

Penerapan
dalamDifraks
teknologi

dibuktikan melalui

Gelomban
g Bunyi

Gelomban
g Cahaya
Gelembung
Sabun
Gelomban

DVD

mengala
mengalami
mi

penerapann
ya

Komponen penting

X. MATERI
Gelombang Cahaya
 Fakta
Di masa kecil kita sudah sangat mengenal permainan gelembung sabun. Baik itu
gelembung yang dihasilkan oleh permainan yang
dijual di sekolah atau mungkin yang dibuat dengan
menggunakan

sabun

cuci

atau

sabun

mandi.

Bentuk gelembung sabun yang dihasilkan biasanya
seperti

gambar

disamping

tetapi

ada

juga

gelembung yang memiliki bentuk dan ukuran lain.
Pada awalnya kita mungkin akan bertanya-tanya kenapa terdapat pelangi pada
gelembung sabun tersebut? Warna-warna yang terlihat pada gelembung sabun
merupakan salah satu fenomena gelombang cahaya yaitu interferensi. Interferensi
pada gelembung sabun ini merupakan interferensi yang terjadi pada selaput tipis.
Interferensi cahaya pada selaput tipis ini terjadi dari cahaya matahari yang
dipantulkan oleh lapisan permukaan atas dan bawah dari selaput tipis (gelembung
sabun) tersebut. Jalannya cahaya matahari pada lapisan gelembung sabun ialah
sebagai berikut:

Da

ri gambar di samping , sinar AB merupakan sinar matahari
(sinar monokromatik) yang datang pada permukaan lapisan
gelembung

sabun.

Sebagian

sinar

AB

dipantulkan

oleh

permukaan bidang batas udara dan selaput (sinar BE) dan
sebagian lagi dibiaskan ke dalam medium selaput gelembung
sabun (sinar BC).
Sinar BC dipantulkan oleh permukaan bidang batas selaput dan udara (sinar CD).
Sinar CD dipantulkan oleh permukaan atas dan sebagian lagi dibiaskan keluar
permukaan (sinar DF). Sinar BE dan DF datang bersamaan di mata kita sehingga kita
dapat melihat pola-pola warna.
Sinar datang dengan sudut datang i pada selaput gelembung dengan
ketebalan d dan indeks bias n, sehingga sinar mengalami pemantulan dan
pembiasan dengan sudut bias r. Dengan mempertimbangkan kedua faktor di atas,
dapat ditentukan syarat-syarat terjadinya interferensi berikut ini.


Syarat terjadinya interferensi maksimum (terang)

2n.d cos r = (m – 1/2) λ ; m = 1, 2, 3, ............


Syarat terjadinya interferensi minimum (gelap)
2n.d cos r = mλ ; m = 0, 1, 2, ..........



Penerapan dalam Teknologi
a.

1. Mesin scanner
Pengertian mesin scanner
Alat yang difungsikan untuk
atau

menyalin

dokumen

berupa

meng copy
teks

atau

gambar yang keluarannya merupakan softfile.
Fungsi

mesin

scanner

ini

sebenarnya

mirip

seperti mesin fotocopy dan perbedaanya adalah
jika mesin fotocopy hasilnya hanya dapat dilihat pada kertas yang sudah selesi di
fotocopy sedangkan mesin scanner hasilnya dapat di lihat dan di tampilkan lewat
monitor terlebih dahulu sehingga kita dapat mengedit atau memperbaiki dan
kemudian bisa di simpan kembali baik dalam bentuk file text maupun file gambar.
b. Prinsip kerja mesin scanner
Prinsip kerja dari mesin scanner
tidak jauh berbeda dengan prinsip kerja
dari mesin fotocopy perbedaanya terletak
pada keluarannya (output). Jika mesin
fotocopy

outputnya

berupa

lembaran-

lembaran kertas sedangkan output dari
mesin scanner berupa softfile yang bisa
kita lihat melalui monitor denngan format
file JPG atau GIF.
Berikut

merupakan

penjelasan

prinsip

kerja

mesin

scanner

yang

menggunakan prinsip gelombang cahaya dalam teknologi mesin scanner:
i. Gambar akan dipindai oleh lampu.
ii. Lampu mulai menyala dan akan dibawa oleh motor stepper. Motor stepper akan
mulai menggerakan lampu sampai posisi akhir gambar.
iii. Cahaya yang dipancarkan lampu ke gambar akan segera dipantulkan lalu
pantulan yang dihasilkan akan di baca oleh beberapa cermin menuju lensa
scanner lalu cahaya pantulan tersebut akhirnya akan sampai ke sensor CCD
(Charge Coupled Device). CCD yaitu suatu alat yang terdapat pada scanner yang
mempunyai fungsi untuk menerima hasil scanner lalu kemudian di kirim ke ADC) .
iv. Sensor CCD akan mengukur intensitas cahaya serta panjang gelombang yang di
pantulkan dan merubahnya menjadi tegangan listrik analog.
v. Tegangan analog tersebut akan diubah menjadi nilai digital oleh alat pengubah
ADC atau biasanya disebut "analog to digital".

vi. Sinyal digital dari sensor CCD akan di kirim ke papan logik dan dikirimkan lagi ke
komputer dalam bentuk data digital yang menunjukan warna pada titik-titik
gambar yang dipantulkan.
vii. Hasil scanning data dapat dilihat melalui monitor dan dapat disimpan dalam
format gambar.
2. Compact Disk (CD)
a. Pengertian
Compact Disk (CD) merupakan sebuah perangkat yang
digunakan untuk menyimpan data. Secara fisis, CD berbentuk
piringan bulat yang terbuat dari bahan Polycarbonate yang
dilapisi dengan Alumunium seperti yang terlihat pada Gambar
(a).
Gambar (a)

Gambar (b) merupakan permukaan CD memiliki lubang-

lubang mikro yang mewakili angka-angka biner. Informasi
disimpan secara digital pada lubang-lubang mikro dalam
compact disc, dalamnya 0,12 µm, lebar 0,6 µm, dan panjang
0,9 µm hingga 3,3 µm. Tepi-tepi yang berada di depan mewakili
bilangan biner 1 dan area yang menghalanginya mewakili
bilangan biner 0.
Gambar
b. (b)
Prinsip Kerja
Pembacaan data dapat dilakukan dengan cara menyinarkan sinar laser
melewati lapisan CD. Sinar laser tersebut merupakan sinar monokromatik yang
memiliki panjang gelombang tertentu, misalnya sinar laser berwarna hijau dengan
panjang gelombang 495-570 nm dan frekuensi 526 THz. Kemudian sinar ini
dipantulkan oleh permukaan CD. Di dalam CD player jarak antara laser dengan
piringan CD tidak sampai 2 mm.
Setiap pantulan yang berasal dari permukaan CD berbeda-beda karena memiliki
angka biner berbeda. Hal ini ditunjukkan dengan permukaan CD yang memiliki
lubang-lubang kecil dengan tingkat kedalaman yang berbeda (jika dimelihat dengan
ukuran mikro). Pantulan sinar laser yang telah berisi pengkodean tertentu ini
kemudian diinterpretasikan, diterjemahkan sebagai data bit oleh perangkat pembaca
(Head Laser).

Gelombang Bunyi


Fakta
Pernahkah anda memainkan gitar atau mungkin hanya sekedar memperhatikan

dan mendengarkannya saja? Jika diperhatikan dengan seksama, apakah yang

menyebabkan gitar dapat menghasilkan bunyi yang nyaring? Bagian gitar yang
menghasilkan bunyi yang nyaring adalah kolom udara.
Alat musik khususnya gitar pada umumnya dibuat berlubang agar terjadi
resonansi, sehingga suara gitar tersebut menjadi nyaring. Tanpa adanya kolom
udara, sebuah gitar tidak dapat menghasilkan bunyi yang nyaring, karena kolom
udara akan ikut bergetar apabila senar gitar dipetik. Partikel udara dalam kolom
udara akan bergetar dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi yang dihasilkan
oleh senar gitar yang dipetik. Namun partikel udara di kolom bagian d dan e partikel
udaranya hanya bergetar sekali, sehingga tidak terjadi resonansi. Sedangkan partikel
udara pada kolom udara a, b, dan c bergeraknya terus menerus, sehingga terjadi
resonansi dan terdengarlah bunyi.
Namun apa yang terjadi jika kolom udara pada gitar ditutup
oleh beberapa kertas sehingga menutupi permukaan atau lubang
pada kolom udara? Bagaimana bunyi yang terdengar? Apakah
sama dengan bunyi yang dihasilkan pada kondisi yang pertama
(kolom udara tidak tertutupi)? Ternyata bunyi yang dihasilkannya
berbeda. Pada kondisi kedua, bunyi yang dihasilkan oleh gitar
terdengar tidak lebih nyaring daripada kondisi yang pertama.
Atau terdengar seperti bunyinya sedikit teredam. Hal tersebut
aa

disebabkan oleh frekuensi yang dihasilkan oleh senar gitar tidak

ba
d

bisa menggetarkan partikel-partikel udara dalam kolom udara

e

kolom udara tersebut tidak dapat berosilasi seperti kondisi

seperti kondisi pertama. Sehingga partikel-partikel udara dalam
pertama. Namun walaupun demikian, gitar masih mampu untuk

c

menghasilkan bunyi, karena senar gitar disimpangkan dengan
simpangan yang sama dengan kondisi pertama.

Setelah mengetahui alasan gitar dapat mengahasilkan suara atau nada yang
nyaring, selanjutnya apakah alasan yang menyebabkan gitar menghasilkan nada atau
suara yang berbeda-beda? Yang menyebabkan gitar menghasilkan bunyi atau nada
yang berbeda-beda adalah perbedaan frekuensi yang dihasilkan oleh senar gitar itu
sendiri.

Nada yang terdengar adalah dari nada tinggi hingga nada yang rendah,

tinggi rendahnya nada ini disebut frekuensi. Frekuensi yang ditimbulkan oleh gitar
bergantung pada panjang senar gitar yang dipetik. Berikut adalah tabel perbandingan
note frekuensi:
Tabel Note Frekuensi

Seperti halnya pada gitar yang memiliki frekuensi yang berbeda untuk setiap
nadanya, suara manusia pun demikian, yaitu memiliki frekuensi yang berbeda-beda.
Perbedaan frekuensi pada suara manusia dapat disebut dengan tipe suara. pada tipe
tertentu merupakan tipe suara tertentu. Suara manusia dapat diklasifikasikan dalam
dua kelas yaitu suara pria dan wanita. Tipe suara dari pria yaitu tenor, bariton, dan
bass. Sedangkan untuk wanita ada tipe sopran, mezzo-sopran, dan alto. Tipe suara
manusia dapat diklasifikasikan berdasarkan jangkauan vokalnya ( vocal range). Range
vocal dapat diketahui dengan serangkaian tes menggunakan alat musik seperti piano
atau gitar dengan cara mengeluarkan note terendah yang mampu

dicapai

(serendah mungkin) kemudian bunyikan kembali note terendah tetapi dalam
oktaf yang lebih tinggi demikian seterusnya sampai mencapai batas maksimal
suara. Lalu hitung berapa oktaf yang mampu dicapai maka itu disebut vocal
range. Berikut merupakan vocal range sesuai dengan tipe suara dan representasinya
dalam frekuensi berdasarkan scientific pitch notation:

Gender

Tipe Suara

Pria

Tenor
Bariton
Bass
Soprano
Mezzo-Soprano
Alto

Wanita

Range
Vokal
C3-C5
F2-F4
E2-E4
C4-A5
A3-A5
F3-F5

Frekuensi

Frekuensi

Range Vokal

Fundamental

(Hz)
130,8-523,3
87,31-349,2
82,4-329,6
261,6-1046,5
220,0-880,0
174,6-698,5

(Hz)
16,35
21,80
20,60
16,35
27,50
21,80

Beberapa orang dianugrahi suara yang memiliki nilai oktaf yang tinggi salah satunya adalah
Mariah Carey. Diva papan atas ini memiliki vocal range mencapai 5 oktaf, Mariah carey memiliki
nada terrendahnya F#2 dan nada tertingginya adalah F#7 yang berarti Mariah Carey mampu
mencapai nada dari 92,50 Hz sampai dengan 2794 Hz.

Selain pengaruh kolom udara yang menyebabkan nyaring tidaknya bunyi yang
dihasilkan oleh gitar, intensitas bunyi juga berpengaruh pada kenyaringan bunyi nada
itu sendiri. Intensitas bunyi dipengaruhi oleh amplitudo dan frekuensi. Berikut adalah
persamaan yang menunjukkan bahwa intensitas bunyi dipengaruhi oleh amplitudo dan
frekuensi:
E Ek  Ep
1
1
E  m 2  ky 2
2
2
1
1
2
2
E  m ACost   m 2  ASint 
2
2
1
1
E  m 2 A 2Cos 2t  m 2 A 2 Sin 2t
2
2
1
E  m 2 A 2 Cos 2t  Sin 2t
2
1
E  m 2 A 2
2
1
2
E  m 2f  A 2
2
E 2 2 mf 2 A2





P
A
E
I
Lt
2 2 mf 2 A2
I
Lt
2
I  f A2
I



Penerapan dalam Teknologi
a. Sound Navigation and Ranging (SONAR)
Keadaan alam khususnya lautan yang tidak bisa diprediksi menyebabkan

beberapa kecelakaan kapal laut, baik itu dalam skala yang besar atau kecil. Kita ambil
contoh kecelakaan kapal laut yang terjadi di Medan, Sumatera Utara pada tanggal 24

Maret 2015 yaitu kecelakaan kapal kargo KM Kumala Endah. Untuk menemukan korban
kecelakaan Tim SAR menggunakan gelombang bunyi yang dimanfaatkan sebagai salah
satu media yang digunakan dalam melakukan segala macam survei dari permukaan
laut sampai ke dasarnya. Hal ini disebabkan karena gelombang bunyi dapat
merambat melalui medium zat gas, cair, dan padat. Salah satu peralatan yang
menerapkan prinsip gelombang bunyi adalah perangkat SONAR (Sound Navigation and

Ranging).
Selain dimanfaatkan untuk menangani pencarian kapal atau korban kecelakaan
kapal laut seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, SONAR juga dimanfaatkan di
bidang eksplorasi bawah laut baik itu digunakan untuk Pengukuran Kedalaman dasar
laut

(Bathymetry),

pengidentifikasian

jenis-jenis

lapisan

sedimen

dasar

laut

(Subbottom Profilers), pemetaan dasar laut (Sea bed Mapping), pencarian kapal-kapal
karam didasar laut, penentuan jalur pipa dan kabel dibawah dasar laut, melakukan
survey penangkapan ikan, dan lain sebagainnya,
Perangkat sonar ini bekerja dengan cara mengirimkan gelombang bunyi kepada
suatu objek yang akan dipantulkan kembali objek

yang akan dideteksi.Prinsip kerja

perangkat Sonar ini sama dengan cara kerja suatu gelombang yang merambat pada
medium tertentu, dalam hal ini medium tersebut adalah air laut. Perambatan
gelombang bunyi yang merambat pada air tawar dan pada air laut berbeda,
dikarenakan karakteristik air laut yang memiliki salinitas dan densitas yang sangat
berbeda. Dan hal ini yang menyebabkan perambatan gelombang bunyi pada medium
air laut lebih sulit karena suatu gelombang akan lebih mudah merambat pada partikel
yang lebih kecil dan kerapatannya rendah atau jarak antar partikelnya tidak rapat, oleh
karena itu dibutuhkan gelombang yang frekuensinya lebih tinggi untuk menambah
daya jangkau gelombang bunyi. Gelombang bunyi yang digunakan untuk pengukuran
pada zona yang sulit dijangkau adalah gelombang dengan frekuensi diatas 20.000 Hz.
Pada gelombang sebesar ini, Sonar mampu mendeteksi benda-benda kecil di daerah
jangkauannya.
Transducer memancarkan gelombang bunyi, lalu objek memantulkannya
kembali, kemudian sonar unit memroses secara digital dan hasilnya dapat dilihat pada
layar. Dalam satu detik dipancarkan dan dimpantulkan sebuah gelombang gelombang
bunyi sebanyak 50 kali untuk mendapatkan gambar yang tepat.

Prinsip Kerja SONAR
(Sumber:http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/07/Sonar_Principle_EN.s
vg/400px-Sonar_Principle_EN.svg.png)
Dibawah ini adalah hasil pemantulan gelombang bunyi yang ditangkap dan
diproses oleh sonar unit:

Gambar (a)

Gambar (b)

Gambar (a) merupakan hasil pemantulan yang menunjukkan gambaran keadaan
bawah laut di kedalaman tertentu. Sedangkan pada Gambar (b) merupakan hasil
pemantulan yang menunjukkan beberapa jenis dan ukuran ikan yang berada di bawah laut.
Namun perangkat Sonar pun memiliki kekurangan diantaranya adalah frekuensi
gelombang 20,000 Hz yang dihasilkan, hanya dapat didengar oleh hewan laut yang
memiliki indera pendengaran yang sangat kuat seperti lumba-lumba, anjing laut dan ikan
paus yang juga berkomunikasi pada gelombang tersebut. Gelombang yang dihasilkan
Sonar ini dapat mengacaukan komunikasi antar hewan tersebut yang menyebabkan
adanya hewan laut yang terdampar akibat gelombang Sonar.

b. Ultrasonography (USG)
 Komponen yang ada dalam USG
1). Transducer
Transducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan
diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus
besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transducer
terdapat

kristal

yang

digunakan

untuk

menangkap

pantulan gelombang yang disalurkan oleh transducer.
Gelombang

yang

gelombang

akustik

diterima

masih

(gelombang

dalam

pantulan)

bentuk
sehingga

fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang
tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer
sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2). Monitor dan mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data
yang

diterima

dalam

bentuk

gelombang. Mesin USG adalah CPUnya
USG sehingga di dalamnya terdapat
komponen-komponen

yang

sama

seperti pada CPU pada PC.sedangkan
monitor berfungsi untuk
 Proses pengambilan gambar
Prinsip kerjanya menggunakan Gelombang Ultrasonik yang dibangkitkan oleh
kristal yang diberikan gelombang listrik. Kristal ini terbuat dari berbagai macam, salah
satunya adalah Quartz. Sifat kristal semacam ini, akan memberikan getaran jika diberikan
gelombang listrik. Alat ultrasonik sendiri ada berbagai tipe. Ada Tipe Scan A, B dan C. Yang
biasa untuk mendeteksi crack pada baja adalah tipe A. Prinsip kerjanya mudah sekali.
Tinggal menggunakan sensor ultrasonik untuk mengirimkan gelombang ultrasonik dan
menangkapnya kembali.Tipe B yaitu pada layar monitor (screen) echo nampak sebagai
suatu titik dan garis terang dan gelapnya bergantung pada intensitas echo yang
dipantulkan dengan sistem ini maka diperoleh gambaran dalam dua dimensi berupa
penampang irisan tubuh. Yang tipe C dapat menampilkan Citra 3 Dimensi dengan cara
menangkap pantulan-pantulan yang berbeda dari tebal tipisnya benda dalam suatu cairan.
Karena ada berbagai macam gelombang ultrasonik yang dipantulkan dalam waktu yang
berbeda, gelombang-gelombang ini lalu diterjemahkan oleh prosesor untuk dirubah
menjadi gambar.
 Prinsip kerja perangkat USG
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara.
Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer
yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian
akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan

menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai
dengan jaringan yang dilaluinya.
Pantulan yang berasal dari jaringan-jaringan
tersebut

akan

kemudian

membentur

diubah

menjadi

transducer,
pulsa

listrik

dan
lalu

diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam
bentuk cahaya pada layar oscilloscope.
Gambar disamping merupakan hasil dari
Ultrasonography (USG) janin yang berbeda-beda
dimensinya yaitu 2D, 3D dan 4D. Setiap dimensinya terlihat ada perbedaan, namun
gambar 4D-lah yang paling jelas atau nyata bentuk fisik janinnya.

Daftar Pustaka

Tipler. 2001. FISIKA Untuk Sains dan Tehnik JILID 1. Jakarta: ERLANGGA.
Purwoko,Drs. 2010. PHYSICS. Jakarta: Yudhistira
Indrajit Dudi. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Bandung: PT. Setia Purna Inves
Santoso,

Puji.

2015.

Tim

SAR

Temukan

2

ABK

Kapal.

[ONLINE].

http://www.mediaindonesia.com/mipagi/read/9778/Tim-SAR-Temukan-2-ABKKapal/2015/03/27 [30 Desember 2015]

Tersedia: