Dampak lanyanan bimbingan dan konseling

DAMPAK LANYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH (SISWA,
GURU, SEKOLAH, ORANG TUA, MASYARAKAT)
Resume
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah Bimbingan dan Konseling yang diampu oleh :
Dr. Ilfiandra
Enik Nurkholidah,SP.d.,MA
disusun oleh :
Billi Arifauzan (1407082)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
JL. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154
Telp. (022) 2013163 – 2013164 Fax. (022) 2013651
Laman : http://www.upi.edu e-mail : info@upi.edu

Dampak lanyanan bimbingan dan konseling di sekolah (siswa, guru, sekolah, orang tua,
masyarakat)

1. Pengaruh Layanan Bimbingan Dan Konseling Terhadap Perkembangan Diri Siswa
Dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 disebutkan bahwa kegiatan pengembangan diri
dapat dilakukan melalui pelayanan bimbingan konseling dan melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik secara individual, kelompok
atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat perkembangan, kondisi serta
peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan
hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik. Dengan adanya layanan bimbingan dan
konseling ini peserta didik dapat terfasilitasi dalam menyalurkan minat dan bakatnya
Sesuai dengan tujuannnya yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengeksplorasi diri berdasarkan kebutuhan potensi, minat dan bakat
peserta didik maka pelaksanaan pengembangan diri haruslah pertama memperhatikan
keberagaman individu. Hal ini dikarenakan secara psikologis, setiap siswa memiliki kebutuhan,
bakat, minat serta karakteristik yang beragam. Olah karena itu bentuk kegiatan pengembangan
diripun sejatinya dapat menyediakan beragam pilihan.
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan terkait dengan pengembangan diri adalah ketika
kegiatan pengembangan diri sudah inklusif didalam layanan bimbingan dan konseling, mau tidak
mau guru pembimbing/konselor harus merubah paradigma pendekatan tradisional kearah
pendekatan bimbingan dan konseling perkembangan dan preventif atau bimbingan konseling
komprehensif. Kedua pendekatan layanan bimbingan dan konsleing ini didasarkan kepada upaya
pencapaian tugas perkembangan, pengembangan potensi dan pengentasan masalah-masalah

peserta didik. Pengaruh terhadap peserta didik dengan adanya layanan bimbingan dan konseling,
yaitu siswa dapat mengembangkan potensi diri, bakat dan minat sesuai apa yang di inginkan
siswa, sehingga siswa dapat meningkatkan prestasinya baik akadamik maupun non-akademik.
Salah satu tujuan dalam layanan bimbingan dan konseling adalah untuk mengembangkan
bakat, motivasi dan prestasi belajar siswa. Ketiga hal tersebut memiliki keterkaitan yang erat
dalam pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Bakat tidak akan berkembang jika tidak ada
motivasi baik dari dalam diri siswa maupun dari lingkungan sekitar. Jika motivasi tidak ada
maka akan berpengaruh pada prestasi belajar di sekolah.

2. Peran Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Pada Pengembangan Diri Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler
Pengembangan diri yang dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler yaitu kegiatan
pendidikan diluar mata pelajaran dan dibantu melalui pelayanan bimbingan dan konseling dalam
rangka pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka
melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan
yang berkemampuan dan berkewenangan disekolah/madrasah.
Namun perlu diingat bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah seperti
kepramukaan, paduan suara, fustal, basket, dan lain-lain yang sudah terorganisasi dan melembaga
bukanlah satu-satunya kegiatan untuk pengembangan diri. Pengembangan diri juga bisa dilakukan
melalui kegiatan diluar jam efektif yang bersifat temporer seperti, diskusi kelompok, permainan

kelompok, bimbingan kelompok, dan lain-lain.
Pengembangan diri juga bisa dilakukan secara klasikal pada jam efektif namun semestinya hal
ini tidak dijadikan andalan karena bagaimanapun di dalam pendekatan klasikal kesempatan siswa
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri relatif terbatasi.
Dengan demikian dampak layanan bimbingan dan konseling dalam perkembangan diri
peserta didik sangat dirasakan. Baik memalui bimbingan akademis maupun non-akademis,
dengan adanya layanan bimbingan dan konseling siswa dapat terbantu dalam mengembangkan
potensi yang ada dalam dirinya baik itu minat atau bakat yang ada.
3. Guru
Untuk seorang guru yang sehari – hari berhubungan dengan peserta didiknya, diharuskan
dapat juga menjadi seorang konselor. Seorang guru harus mampu membimbing anak didiknya
kearah yang sesuai dengan apa yang menjadi potensi bagi siswanya. Dengan diberlakukannya
layanan bimbingan dan konseling di sekolah, dampaknya terhadap seorang guru, yaitu guru
selain sebagai pengajar dan pendidik harus juga bisa menjadi seorang konselor atau pembimbing
bagi peserta didiknya. Dengan demikian, seorang guru tidak hanya mentransfer ilmunya saja,
tetapi juga harus bisa mendampingi peserta didiknya dalam mencapai apa yang baik untuk
peserta didiknya.

4. Sekolah
Untuk sekolahpun sangat merasakan pengaruh dengan adanya layanan bimbingan dan

konseling. Dengan adanya layanan bimbingan dan konseling di sekolah memungkinkan peserta
didiknya dapat mengembangkan potensinya melalui bimbingan yang ada disekolah. Sehingga
produk-produk yang berupa lulusan siswa dari sekolah tersebut mempunyai kualitas diri dan
potensinya dapat tereksplore hal ini dapat menambah citra baik sekolah. Jadi, adanya bimbingan
dan konseling disekolah dapat mengembangakan kualitas dari civitas sekolah tersebut baik guru,
siswa, maupun lulusan sehingga sekolahpun mendapatkan citra yang baik dari lingkungan
sekitar.
5. Orang tua wali
Selain bimbingan yang berjalan di lingkungan keluarga, disekolah juga harus berjalan dalam
hal layanan bimbingan. Sehingga dapat membantu orang tua wali dalam membimbing siswa
untuk menjadi manusia yang diharapkan. Dengan adanya bimbingan di sekolah, sangat dirasakan
oleh orang tua wali terhadap perkembangan-perkembangan positif pada anaknya.
6. Masyarakat
Selain makhluk individualis manusia juga merupakan makhluk social. Dalam hidup bersama
dengan sesamanya (bermasyarakat), setiap individu mempunyai kedudukan (status) tertentu,
mempunyai dunia dan tujuan hidupnya masing-masing, namun demikian sekaligus ia pun
mempunyai denia bersama dan tujuan hidup bersama dengan sesamanya (Tim Dosen Landasan
Pendidikan, 2015:12). Berdasarkan penjelasan diatas seorang manusia mempunyai peranan
dalam kehidupan masyarakat. Dengan adanya layanan bimbingan dan konseling di sekolah,
siswa di bimbing agar dapat menjalankan perananannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Sehingga kehadiran siswa yang merupakan lulusan sekolah dan pernah mendapatkan layanan
bimbingan di sekolahnya, dapat dirasakan oleh warga masyarakat lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Caca.(2014). Manajemen Layanan BK Dalam Pengembangan Diri Siswa.[online] diakses
dari : http://ryzchacha.blogspot.com/2014/11/manajemen-layanan-bk-dalam-pengembangan.html

Tim Dosen Landasan Pendidikan.(2015). Landasan Pendidikan. Bandung : Sub Koordinator
Landasan Pendidikan.