Perubahan Fungsi Istana Ōsaka Ōsaka Jo No Kinou No Henka

BAB II
TINJAUAN UMUM TERHADAP ISTANA SAKA

Skripsi ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam
tentang istana

saka sebagai bagian dari perubahan fungsi istana

saka yang

keberadaannya hingga saat ini masih ada dan terus dirawat. Untuk itu, berikut ini
akan dijelaskan apa saja yang termasuk dari perubahan fungsi istana saka itu.

2.1 Sejarah Istana di Jepang
Istana Jepang (城, 城郭 ,shiro atau j kaku) adalah bangunan besar yang
dibangun menggunakan kayu dan batu sebagai bahan bangunan yang utama, dan
dirancang sebagai pusat pertahanan sewaktu musuh datang menyerang. Di masa
perang dijadikan markas besar, tempat menyimpan dana keperluan perang, serta
pusat penyimpanan perbekalan seperti makanan dan amunisi. Istana yang
dianggap


penting

dijadikan

tempat

kediaman

panglima

perang,

pusat

pemerintahan dan tempat pengumpulan informasi tentang situasi perang. Sama
halnya seperti kastil di Eropa, istana di Jepang umumnya dibangun di dekat jalan
utama atau di pinggir sungai untuk kemudahan transportasi dan menjaga wilayah
yang dianggap strategis.
Aksara kanji untuk istana adalah shiro (城) yang dibaca sebagai j jika
didahului oleh nama istana, misalnya dalam bahasa Jepang, istana


saka dibaca

sebagai saka-j .
Sebelum abad ke-16, istana dibangun seluruhnya dari kayu, tapi kemudian
di abad ke-16 berkembang penggunaan batu-batu besar untuk memperkuat

Universitas Sumatera Utara

konstruksi. Istana di Jepang sebetulnya dirancang agar tahan lama, tapi sebagian
besar istana justru hancur akibat perang di zaman Sengoku karena bangunan istana
dibuat dari kayu yang cepat habis bila dibakar. Istana yang terbakar sebagian
besar langsung dibangun kembali atau dibangun kemudian di zaman Edo atau di
zaman modern.
Di Jepang, istana merupakan perkembangan dari kank shūraku (環濠集落
) yakni permukiman penduduk yang dikelilingi oleh parit berisi air atau parit
kering yang tidak berisi air. Pada awal abad modern, istana mulai menggunakan
tembok batu dan menara pengawas. Di akhir zaman Edo, istilah istana juga
digunakan untuk pertahanan militer berupa tempat meletakkan meriam dibangun
di sepanjang garis pantai untuk menangkal kedatangan kapal-kapal dari Eropa.

Konstruksi istana dimulai dengan tahap fushin (普請 , teknik sipil) berupa
penggalian parit dan pembangunan tembok dari tanah yang dikeraskan, yang
dilanjutkan dengan tahap sakuji (作

, arsitektur) berupa pembangunan gerbang,

tembok yang memagari istana, bangunan istana, menara pengawas (yagura), dan
menara utama.
Di dalam kompleks istana dikenal pembagian wilayah berdasarkan zona (
曲輪 ,kuruwa) yang di antaranya digunakan sebagai tempat pemusatan pasukan.
Di Jepang abad pertengahan, bangunan istana dijadikan tempat kediaman
resmi daimyo bersama keluarganya, sejumlah besar pelayan wanita, dan para
bushi yang menjadi pengikut. Di sekeliling istana yang besar biasanya dibangun
kota permukiman penduduk. Puncak pembangunan istana di Jepang terjadi
sewaktu Oda Nobunaga membangun istana Azuchi dan Toyotomi Hideyoshi
membangun istana saka dan istana Fushimi.

Universitas Sumatera Utara

2.2 Sejarah Kota saka

saka (大阪市 saka-shi, Kota

saka) adalah sebuah kota di wilayah

Kansai, Jepang. Selain sebagai ibu kota Prefektur

saka, kota ini ditetapkan

sebagai salah satu kota terpilih berdasarkan Undang-Undang Otonomi Lokal.
saka adalah kota berpenduduk terbesar nomor tiga di Jepang setelah Tokyo dan
Yokohama. Kota ini terletak di pulau Honshu, di mulut Sungai Yodo di Teluk
saka.

saka adalah kota terbesar di kawasan Keihanshin sebagai pusat industri

dan pelabuhan untuk daerah metropolitan

saka -Kobe-Kyoto. Di sebelah timur,

saka bertetangga dengan Kyoto dan Nara, dan di sebelah barat dengan kota

Kobe.
Keihanshin adalah wilayah metropolitan berpenduduk terbesar nomor dua
di Jepang, dan salah satu wilayah metropolitan terbesar di dunia dengan jumlah
penduduk sekitar 18 juta orang, sekaligus wilayah metropolitan terbesar nomor
dua di Jepang berdasarkan PDB dan wilayah metropolitan terbesar nomor tujuh di
dunia.
saka merupakan sebuah metropolis air yang dikenal dengan sungaisungainya dan jumlah jembatan terbanyak di Jepang. Ada dua pusat kota di
Osaka, yakni Umeda di sebelah utara, dan Namba di sebelah selatan. Kedua pusat
kota ini dihubungkan oleh jalan utama yang bernama Midosuji. Kantor-kantor
perdagangan, bank, dan konglomerat Jepang umumnya terpusat di sekitar Jalan
Midosuji. Jalan Midosuji dikenal dengan pemandangan daun-daun pohon ginkgo
yang menguning di musim gugur.
saka yang dikenal sebagai Naniwa sudah menjadi pintu gerbang
perdagangan internasional sejak sekitar abad ke-5. Pelabuhan Naniwazu

Universitas Sumatera Utara

merupakan pintu masuk ke Jepang kuno di periode Tumulus (709 AD) di saat
perdagangan dengan Tiongkok dan semenanjung Korea mencapai puncaknya. Dari
Naniwazu masuk teknologi pembuatan keramik, pertukangan, dan agama Buddha

yang dibawa masuk dari Tiongkok dan Korea.
Sebagai kota pelabuhan, peran Naniwazu adalah sebagai pusat
transportasi. Dari gudang-gudang besar yang berada di Naniwazu, barang
dagangan diangkut melalui sungai Yodo menuju ibu kota yang pada saat itu
berada di Nara dan kemudian dipindah ke Kyoto.
Walaupun tidak berlangsung lama,

saka pernah menjadi ibukota Jepang

kuno di zaman Naniwa (pertengahan abad ke-7 sampai pertengahan abad ke-8).
Kaisar Nintoku membangun Istana Naniwa dan menamakan kota tempat istananya
sebagai Naniwanomiya (Ibukota Naniwa). Kejayaan Naniwa dapat dibuktikan
dengan ukuran luas makam Kaisar Nintoku di kota Sakai.
Kekacauan akibat perang berkelanjutan yang dimulai sejak akhir zaman
Kamakura sampai zaman Istana Utara dan Selatan membawa kehancuran Naniwa.
Pada tahun 1532, pendeta Buddha yang bernama Rennyo mendirikan kuil
IshiyamaHonganji di lokasi yang sesuai dengan keadaan tanahnya dinamakan
saka (大坂; tanjakan besar). Penduduk mulai bermukim di lokasi sekitar kuil
yang merupakan cikal bakal sebuah kota yang kemudian dikenal dengan nama
saka.

Pada tahun 1583, Toyotomi Hideyoshi berhasil menjadi pemersatu Jepang
dan membangun istana yang diberi nama istana

saka di lokasi reruntuhan kuil

saka Honganji . Pemukiman penduduk di sekitar istana

saka akhirnya meluas

menjadi kota pusat ekonomi dan pemerintahan yang bernama saka.

Universitas Sumatera Utara

Sesudah meninggalnya Toyotomi Hideyoshi dan jatuhnya istana

saka,

shogun Tokugawa Ieyasu memindahkan pusat pemerintahan Jepang ke Edo.
Pemerintahan yang disebut Keshogunan Edo membangun kembali istana dan kota
saka.

Di zaman Edo, di saka dibangun kawasan pergudangan, kanal-kanal, dan
jembatan-jembatan yang mendorong lajunya perdagangan. Pada saat itu,
dikenal sebagai "Dapur Negeri" (Tenkano Daidokoro) karena

saka

saka merupakan

pusat distribusi bahan makanan untuk seluruh Jepang. Harga beras untuk seluruh
Jepang dipatok berdasarkan harga beras Pasar Beras Dojima yang ada di saka.
Pemerintah Keshogunan Edo mengutus polisi keshogunan kota

saka

( saka-cho Bugyo) untuk membagi pemukiman penduduk berdasarkan lokasinya:
Rukun Utara (Kita-gumi), Rukun Selatan (Minami-gumi), dan Rukun Temma
(Temma-gumi). Rukun Utara dan Rukun Selatan berada di distrik yang sekarang
disebut Chuo-ku sedangkan Rukun Tenmangu berada di sekitar kuil
Temmangu yang terletak di distrik Kita-ku. Pada saat itu,
nama


saka san-go (tiga distrik

saka

saka disebut dengan

saka) karena merupakan gabungan dari tiga

rukun penduduk.
Sesudah Restorasi Meiji (1868) selesai, pemerintahan Meiji membentuk
Prefektur

saka yang terdiri dari kota

saka san-go dan wilayah yang ada di

sekelilingnya. Nama kota juga dikembalikan seperti semula, menjadi

saka (大阪)


tanpa akhiran "san-go," dan penggantian huruf kanji untuk kata "saka" yang
digunakan untuk menulis kata

saka. Berdasarkan peraturan pembagian wilayah

Gun-ku-cho-son, kota saka kemudian dibagi menjadi 4 distrik: Kita-ku, Higashiku, Nishi-ku, dan Minami-ku.

Universitas Sumatera Utara

2.3 Sejarah Istana Osaka
Istana
Istana

saka (大阪城 saka-j ) adalah istana yang terletak di dalam Taman

saka, distrik Chuo-ku, kota

saka, Jepang. Istana


saka berada di ujung

paling sebelah utara daerah Uemachi, menempati lokasi tanah yang paling tinggi
dibandingkan dengan wilayah sekelilingnya.
Istana

saka merupakan bangunan peninggalan budaya yang dilindungi
saka yang menjulang tinggi

oleh pemerintah Jepang. Menara utama istana
merupakan simbol kota saka.
Istana

saka dimanfaatkan sebagai istana sekaligus benteng sejak zaman

Azuchi Momoyama hingga zaman Edo. Istana

saka yang ada sekarang terdiri

dari menara utama yang dilindungi oleh dua lapis tembok tinggi yang dikelilingi
oleh dua lapis parit, parit bagian dalam (Uchibori) dan parit bagian luar
(Sotobori). Air yang digunakan untuk mengaliri parit istana diambil dari Sungai
Yodo mengalir di sebelah utara istana saka.

Parit bagian dalam (uchibori)

Parit bagian luar (Sotobori)

Universitas Sumatera Utara

Istana

saka (大坂城;

(nama zaman dulu untuk

saka-j atau

zaka-j ) berada di provinsi Setsu

saka dan sekelilingnya), wilayah Higashinari Goori,

saka. Sesuai dengan penggantian karakter Kanji yang digunakan untuk menulis
kota

saka dalam bahasa Jepang, nama istana

saka sekarang ditulis sebagai

大阪城 ( saka-j ).
Pada tahun 1496, pendeta Buddha yang bernama Rennyo membangun
rumah kediaman pendeta di lokasi yang bernama

saka (tanjakan besar). Pendeta

Rennyo yang mempunyai banyak pengikut kemudian memperluas rumah
kediamannya menjadi kuil besar bernama saka Honganji (Ishiyama Honganji).
Di zaman Sengoku (tahun 1583), Oda Nobunaga membangun istana di
lokasi yang menempati reruntuhan kuil

saka Honganji. Pada waktu itu, benteng

utama (Honmaru) yang dibangun dari batu-batu besar diselesaikan dalam waktu
satu setengah tahun. Istana ini kemudian dinamakan istana
17, pemukiman penduduk yang berlokasi di sekitar istana

saka. Pada abad kesaka berkembang

menjadi sebuah kota, yang kemudian menjadi semakin luas hingga dijadikan
sebuah prefektur di abad ke-19.
Istana

saka pada awalnya merupakan tempat tinggal Toyotomi

Hideyoshi, yang merupakan pengikut setia Oda Nobunaga, beliau adalah seorang
ahli strategi militer yang mempunyai andil dalam usaha penyatuan bangsa Jepang.
Oda Nobunaga mempunyai dua orang pengikut yaitu Toyotomi Hideyoshi dan
Tokugawa Ieyasu. Toyotomi menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah
Jepang dan yang mempunyai andil dalam pembangunan istana

saka karena

istana saka merupakan tempat tinggal Toyotomi Hideyoshi.

Universitas Sumatera Utara

Oda Nobunaga pada awalnya merencanakan membangun istana untuk
dirinya sendiri. Namun seiring berjalannya waktu Nobunaga

berpikir bahwa

hanya Toyotomi Hideyoshi yang dapat mewujudkan keinginannya untuk
membangun istana itu. Pada masa pemerintahan Toyotomi Hideyoshi dilakukan
perbaikan istana saka yaitu pada zaman Muromachi, setelah dia menghancurkan
para pemberontak yang telah membunuh Oda Nobunaga.
Hideyoshi

memerintahkan

kepada

para

penguasa

feodal

untuk

berpartisipasi dalam membangun istana saka. Pada pembangunan pertama istana
saka selesai dalam kurun waktu dua tahun, akan tetapi Hideyoshi merasa tidak
puas lalu memutuskan untuk melakukan perbaikan kembali dan perbaikan itu
selesai kurun waktu 16 tahun.
Louis Frois seorang tokoh yang berasal dari negara Portugis mendengar
tentang pembangunan istana

saka dari Misionaris Syarikat Yesus yang bernam

Franxisco Xavier yang datang ke Tageshima Jepang, mengatakan bahwa dirinya
ingin ikut serta menyaksikan pembangunan istana

saka dan membuat wacana

tentang pembangunan istana.
Pada awalnya perbaikan istana

saka dilakukan oleh 20 sampai 30 ribu

orang, akan tetapi guna menyelesaikan dan memperlancar perbaikan istana
dengan cepat, maka penguasa feodal mengirimkan parisipannya. Pada akhirnya
istana

saka setiap hari dikerjakan oleh 50 ribu orang, dan selesai dengan

memakan waktu 16 tahun. Dinding benteng

saka luasnya mencakup sekitar

60.000 meter persegi.
Selama masa pemerintahan Toyotomi Hideyoshi, istana

saka menjadi

pusat kebudayaan, politik dan ekonomi Jepang. Toyotomi Hideyoshi meninggal

Universitas Sumatera Utara

dunia pada tahun 1598. Sepeninggalannya, kedudukan di gantikan oleh anaknya
yang bernama Toyotomi Hideyori, dan saat itu terjadi beberapa beda pendapat dan
perselisihan antara pengikut-pengikutnya. Di satu pihak pengikutnya ingin yang
meneruskan pemerintahannya selanjutnya berasal

dari keluarga

Toyomi

Hideyoshi, namun di pihak lain ada yang menginginkan pemerintahan berada di
bawah tangan Tokugawa Ieyasu, adalah seorang daimyo berasal dari Aichi-ken,
Beliau meluaskan kekuatannya secara perlahan-lahan.
Setelah terjadi berbagai peristiwa dan beberapa kali pemugaran, akhir dari
semua itu meninggalkan beberapa peninggalan sejarah yang sampai sekarang kita
juga masih bisa melihat beberapa bangunan istana

saka yang berada di area luar

istana dan masih tetap dirawat keberadaannya, yaitu :
1. Pintu Gerbang Otemon
Di sudut sebelah barat daya Ninomaru, terdapat Pintu Gerbang Otemon
(Gerbang Besar) yang merupakan pintu masuk utama ke seluruh kompleks
istana. Menara pengawas yang ada di atas Pintu Gerbang Otemon disebut
Tamon Yagura. Di sebelah utara Tamon Yagura terdapat menara pengawas
bertingkat dua Sengan Yagura dengan gaya arsitektur zaman Tokugawa.

Pintu Gerbang Otemon

Universitas Sumatera Utara

Sengan dan Tamon Yagura

2. Pintu Gerbang Bunga Sakura (Sakuramon)
Sakuramon adalah pintu gerbang ke bagian selatan benteng utama
(Honmaru) yang diperkuat tembok batu yang di atasnya terdapat menara
pengawas (Yagura). Pintu gerbang Sakuramon merupakan contoh pintu
gerbang bergaya Masugata, karena dikelilingi tembok di empat sisi, mirip
dengan tempat beras (bahasa Jepang: Masu). Pintu gerbang Sakuramon juga
merupakan hasil rekonstruksi karena bangunan aslinya habis terbakar pada
zaman restorasi Meiji.

Sakuramon

Universitas Sumatera Utara

Tembok yang ada di sebelah utara dibangun dari batu-batu berukuran
raksasa. Batu yang terbesar berukuran 59,4 meter persegi yang disebut
Takoishi (Batu Gurita). Takoishi merupakan batu terbesar yang pernah
digunakan dalam membangun tembok istana di Jepang. Selain batu Takoishi,
juga terdapat batu-batu besar lain, seperti batu yang diberi namaFurisode ishi
(Batu Kimono Lengan Panjang Anak Perempuan).

Takoishi

3. Ichiban Yagura dan Rokuban Yagura
Di depan pintu gerbang Sakuramon terdapat jembatan yang
menjembatani parit kering (Karahori) yang memisahkan Honmaru dan
bagian selatan Ninomaru. Di zaman Tokugawa, terdapat 7 menara pengawas
(Yagura) yang ada di setiap sudut wilayah Ninomaru, tapi sekarang hanya
tinggal dua menara pengawas yang ada: Ichiban Yagura (menara pengawas
nomor 1) dan Rokuban Yagura (menara pengawas nomor 6).

Universitas Sumatera Utara

Rokuban Yagura

Ichiban yagura

4. Sumur Kinmeisui
Di samping menara utama istana

saka terdapat sumur tua bernama

Kinmeisui yang dalamnya 33 meter. Sampai saat ini, sumur Kinmeisui masih
terus mengeluarkan air dan tak pernah kering. Konon di dasar sumur dulunya
diletakkan kepingan-kepingan emas yang berfungsi sebagai penawar racun,
kalau-kalau ada musuh yang berusaha untuk meracuni air sumur.

Universitas Sumatera Utara

Bak air untuk umum disebelah kinmeisui

5. Taman Nishinomaru
Di bagian sebelah barat Ninomaru terdapat area yang disebut
Nishinomaru. Dulunya, Taman Nishinomaru yang terdapat di sebelah selatan
Ninomaru merupakan rumah tinggal pegawai istana. Di musim semi, Taman
Nishinomaru sangat terkenal dengan bunga Sakura jenis Someiyoshino. Di
dalam Taman Nishinomaru terdapat bekas gudang mesiu (Ensho Gura) dan
menara pengawas bernama Inui Yagura (dibangun tahun 1620) yang
merupakan bangunan tertua yang terdapat di istana saka.

Nishinomaru

Universitas Sumatera Utara

EnshoGura

InuiYagura

6. Wilayah Ninomaru dan Jembatan Gokurakubashi
Jembatan Gokurakubashi yang ada di atas Parit Dalam (Uchibori)
merupakan tempat berfoto favorit para wisatawan yang baru saja sampai di
istana

saka. Jembatan ini menghubungkan wilayah Yamazatomaru (yang

ada di sebelah barat Honmaru) dengan Ninomaru. Di bagian timur
Ninomaru terdapat Taman Bunga Plum yang memiliki lebih dari seribu
batang pohon dari 80 jenis pohon Plum. Di awal Januari sampai Maret di saat
bunga Plum mekar, taman ini ramai dikunjungi wisatawan yang datang untuk
menikmati keindahan dan harumnya bunga Plum.

Universitas Sumatera Utara

Ninomaru

Gokurakubashi

Universitas Sumatera Utara