Analisis Evaluasi Kinerja Pembangunan Ekonomi di Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Studi mengenai pembangunan ekonomi saat ini menjadi sebuah topik yang

secara rutin diteliti oleh berbagai pihak. Bagi pemerintah, hal ini berfungsi sebagai
monev (monitoring and evaluating) untuk program pembangunan yang akan
direncanakannya. Program pembangunan baik jangka pendek, menengah, dan
panjang disusun dan kemudian dianalisis keberhasilannya sehingga menjadi bahan
untuk perbaikan di masa yang akan datang. Monitoring dilakukan secara terus
menerus atau permanen dan juga secara komprehensif, dengan cakupan yang luas
dan bias termasuk semua kegiatan pemerintah atau pembangunan (Bappenas:
2009).
Pembangunan ekonomi yang dilakukan pada akhirnya ditujukan bagi
kesejahteraan masyarakat.Bukan hanya pembangunan fisik seperti infrastruktur,
melainkan perbaikan yang lebih luas. Pembangunan haruslah diartikan sebagai
proses multidimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar, baik
terhadap struktur ekonomi, perubahan sosial, mengurangi atau menghapuskan

kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan pengangguran dalam konteks
pertumbuhan ekonomi (Todaro: 2000). Dalam menilai keberhasilan suatu
pembangunan, maka variabel yang harus dillihat adalah tingkat kesejahteraan,
yaitu terhindar dari kemiskinan, serta tersedianya sarana yang mendukung
aktifitas

masyarakatnya.Indonesia

sendiri,

selalu

mengacu

pada

Universitas Sumatera Utara

TrilogiPembangunan yaitu stabilitas ekonomi nasional, pertumbuhan ekonomi,
serta pemerataan hasil-hasil pembangunan.

Dalam era yang lebih maju sekarang, semakin banyak variabel yang
berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi suatu Negara.Oleh sebab itu,
Bappenas selalu mengevaluasi indikator (input, output, dan outcome) yang
dijadikan sebagai penentu pembangunan dalam setiap periodenya, tetapi masih
berlandaskan pada penyusunan di Rencana Kerja Pembangunan (RKP) pada
periode sebelumnya.
Setiap program pembangunan, juga disusun dalam anggaran regional,
baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota.Dalam perekonomian yang multidimensi,
pemerintah tidak bisa hanya berpusat pada program pembangunan Nasional
saja.Pembangunan ekonomi regional yang tinggi akan berbanding lurus dengan
ekonomi secara Nasional. Kota-kota besar sebagai pusat perekonomian harus
mendapatkan fokus utama pemerintah pada saat sekarang, tanpa mengabaikan
pembangunan pada daerah pedesaan serta daerah yang masih tertinggal.
Pembangunan daerah merupakan tugas pemerintah daerah dalam
pengawasan pemerintah pusat. Terbitnya Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menyebabkan kewenangan
gubernur menjadi lebih luas lagi (Muhammad Fahrul: 2013).
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 12 Tahun 2008,
mengamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah

daerah berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu

Universitas Sumatera Utara

kesatuan dalam sistem perencanaan Pembangunan Nasional. Perencanaan
pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, dan Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
Pengukuran kinerja pembangunan daerah tidak cukup hanya dilihat dari
perkembangan ekonomi saja, namun perlu indikator yang mencerminkan ketiga
komponen pembangunan daerah secara komprehensif, yaitu Pembangunan
Ekonomi, Sumber Daya Manusia serta Infrastruktur. Hal ini diperlukan karena
capaian pembangunan ekonomi yang tinggi seringkali tidak disertai dengan
capaian pembangunan SDM dan infrastrutur yang tinggi pula (Raina, Junaidi,
Yulmardi: 2015).
Kota Medan sebagai salah satu Kota besar dan pusat ekonomi Sumatera
Utara juga memiliki masalah pembangunan yang cukup krusial.Pada RPJMD
untuk tahun 2011-2015, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan untuk periode
sebelumnya disebutkan bahwa Kota Medan telah mengalami perbaikan dalam hal

kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah.Namun dalam era globalisasi, dimana
daerah dipacu untuk lebih progresif, sehingga program pembangunan ditujukan
untuk peningkatan daya tarik dan daya saing.
Terkait dengan amanat Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008, maka
dalam laporan RKPD Kota Medan, disusun Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2006 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011 - 2015. Masalah pembangunan daerah

Universitas Sumatera Utara

yang sering ditemukanadalah kegiatan yang direncanakan pemerintah tidak
berdampak secara langsung pada kesejahteraan masyarakat.Peningkatan PDRB
pada nyatanya tidaklah menggambarkan keadaan masyarakat secara riil.Pada
realitasnya, kemiskinan di Kota medan belum dapat diatasi secara maksimal.
Jumlah lapangan kerja yang belum memadai sehingga tingkat pengangguran
masih tinggi, serta masalah tata kelola Kota, yang pada akhirnya berdampak pada
masalah lingkungan dan sosial.
Pertumbuhan penduduk Kota Medan masih tergolong tinggi meskipun
sudah mengalami penurunan dibanding periode sebelumnya. Rasio antara jumlah
penduduk dan luas daerah


tidak seimbang

yaitu 8.001 jiwa/km2pada tahun

2009.Ketimpangan regional juga masih ditemukan, baik dalam pembangunan
antar kecamatan ataupun perekonomian secara keseluruhan.Maka, diperlukan
program pembangunan yang progresif serta disesuaikan dengan masalah yang
dihadapi Kota Medan.Dalam menyikapi tuntutan percepatan pembangunan,
Pemerintah Kota Medan telah menyusun berbagai program pembangunan
daerah,yang mencakup ekonomi maupun sosial, dengan misi ‘Kota Medan
Menjadi Kota Metropolitan yang berdaya Saing, Nyaman, Peduli dan Sejahtera’.
Dalam RPJMD Kota Medan, disebutkan bahwa fokus Perkembangan Kota
Medan adalah mencakup 4 (empat) hal yaitu:
1. Kondisi demografis dan geografis
2. Kesejahteraan masyarakat
3. Pelayanan umum
4. Daya saing daerah

Universitas Sumatera Utara


Masing-masing sektor tersebut diperbaiki dengan menetapkan sasaran
yang akan dicapai untuk lima tahun berikutnya. Dengan

keadaan tersebut,

perlulah penyusunan evaluasi bagi pembangunan yang telah dilaksanakan dan
analisis supaya dapat menjadi landasan pada penyusunan perencanaan
pembangunan di periode berikutnya. Sehingga penulis tertarik untuk menulis
skripsi yang berjudul ”Analisis Evaluasi Kinerja Pembangunan Ekonomi di Kota
Medan”.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka yang menjadi masalah

utama yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah:
1. Bagaimanakah kerangkapembangunan bidang ekonomi di Kota Medan?
2. Bagaimanakah hasil evaluasi kinerja pembangunan bidang ekonomi di
Kota Medan?

3. Bagaimanakan efektifitas dan relevansi pembangunan bidang ekonomi
Kota Medan ?
1.3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis kerangka pembangunan bidang ekonomi di Kota Medan.
2. Untuk mengevaluasi kinerja pembangunan bidang ekonomi di Kota
Medan.
3. Untuk meganalisis efektifitas dan relevansi kinerja pembangunan bidang
ekonomi di Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

1.4

Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,antara lain:
1. Sebagai evaluasibagi pemerintah daerah maupun instansi terkait dalam
menetapkan rancangan pembangunan di masa depan.

2. Sebagai tambahan ajaran bagi pembaca utamanya mahasiswa Ekonomi
Pembangunan dalam hal evaluasi pembangunan ekonomi.
3. Menjadi perbandingan bagi penelitian dengan topik yang sama di masa
depan.
4. Sebagai pelengkap bagi penelitian mengenai evaluasi pembangunan
ekonomi yang telah dilakukan sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara