Efek Penambahan Na2O Terhadap Proses Sintering, Sifat Fisis, dan Sifat Magnet BaFe12O19

EFEK PENAMBAHAN Na2O TERHADAP PROSES SINTERING, SIFAT

FISIS, DAN SIFAT MAGNET BaFe12O19

SKRIPSI

INDAH JURIANI
120801005

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

EFEK PENAMBAHAN Na2O TERHADAP PROSES SINTERING, SIFAT

FISIS, DAN SIFAT MAGNET BaFe12O19


SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi
syarat mencapai gelar Sarjana Sains

INDAH JURIANI
120801005

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

PERSETUJUAN

Judul


: Efek Penambahan Na2O Terhadap Proses
Sintering, Sifat Fisis, Dan Sifat Magnet BaFe 12O19

Kategori

: Skripsi

Nama

: Indah Juriani

Nomor Induk Mahasiswa

: 120801005

Program studi

: Sarjana (S1) Fisika

Departemen


: Fisika

Fakultas

: Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara

Disetujui di:
Medan, Juni 2016

Disetujui Oleh

Pembimbing 1,

Pembimbing 2,

Ir. Muljadi, M.Si.

Drs.Syahrul Humaidi, M.Sc


NIP : 195711161983121002

NIP: 196506171993031009

Departemen Fisika FMIPA USU
Ketua,

Dr. Marhaposan Situmorang
NIP : 195510301980031003

Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN

EFEK PENAMBAHAN Na2O TERHADAP PROSES
SINTERING, SIFAT FISIS, DAN SIFAT MAGNET BaFe12O19

SKRIPSI


Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing- masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2016

INDAH JURIANI
120801005

Universitas Sumatera Utara

PENGHARGAAN

Syukur alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang
telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir. Salawat beriring salam teruntuk nabi besar Muhammad SAW yang
menjadi teladan dalam menjalani kehidupan. Tugas akhir merupakan salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan. Untuk memenuhi
persyaratan diatas penulis mengerjakan tugas akhir EFEKdengan


j

PENAMBAHAN Na2O TERHADAP PROSES SINTERING, SIFAT FISIS,
DAN SIFAT MAGNET BaFe12O19” Yang dilaksanakan di Laboratorium
Magnet P2F Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Serpong, Tangerang Selatan,
Banten. Penulis menyadari bahwa selama proses hingga akhir terselesaikannya
penyusunan skripsi ini bayak sekali bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Kerista Sebayang M.S selaku Dekan Departemen Fisika Fakultas
Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Dr. Marhaposan Situmorang selaku ketua Departemen Fisika Fakultas
Matematika dan Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan.
3. Drs. Syahrul Humaidi M.Sc dan Bapak Ir. Muljadi M.Si selaku Dosen
pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. Bambang Widyatmoko, M. Eng, selaku Kepala Laboratorium Pusat
Penelitian Fisika P2F-LIPI Serpong.
5. Dr. Ing. Prijo Sarjono, Ibu Dr. Nenen Rusnaeni M.T, Bapak Prof. Dr. Masno
Ginting, Bapak Prof. Pardamean, Bapak Lukman Faris S.T, selaku

pembimbing lapangan yang telah memberikan bimbingan, waktu dan tenaga
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Kedua orang tua saya yang tersayang Ayahanda Suriadi dan Ibunda Juriah,
yang tulus menyayangi penulis dan tak henti-hentinya memberikan nasehat,
doa, serta materi maupun moril.

Universitas Sumatera Utara

7. Seluruh Staf dosen, Pembantu Dekan, Pegawai Departemen Fisika FMIPA
USU
8. Sahabat - sahabat terbaik saya terkhusus Eva, Devi, Gias, Andi, Fatimah,
Balyan, Iqbal, Dina, Mona, Rahmat, beserta anak kost pondok larisma Ida,
Desi, Dian, Anggi, Roni dan depin yang tak henti-hentinya memberikan
semangat, doa, dukungan kepada penulis.
9. Teman –teman seperjuangan Dewi, Firman, Mareanus, dan semuanya.
10. Seluruh teman –teman angkatan 2012, Adik - adik angkatan 2013, 2014 dan
2015 Fisika - USU.

Medan, Juni 2016


Penulis

Universitas Sumatera Utara

EFEK PENAMBAHAN Na2O TERHADAP PROSES
SINTERING, SIFAT FISIS, DAN SIFAT MAGNET BaFe12O19

ABSTRAK
Penelitian mengenai efek penambahan Na 2O pada material Barium Heksaferit
(BaFe12O19) dengan menggunakan metode metalurgi serbuk telah dilakukan.
Aditif Na2O divariasi antara lain : 0%, 1%, 2%, dan 3%wt dan suhu sintering
o
o
o
o
o
divariasi : 1100 C, 1150 C, 1200 C, 1250 C, dan 1300 C yang masing–masing
pada suhu tersebut ditahan selama 1 jam. Karakterisasi yang dilakukan meliputi :
pengukuran true density, susut bakar, bulk density, porositas, flux density, uji
VSM, dan analisa mikrostruktur dengan XRD. Dari hasil analisa dengan XRD

diperoleh bahwa hasil yang terlihat adalah fasa BaFe 12O19 sebagai fasa dominan
untuk semua sampel dengan aditif Na2O 0%, 1%, 2%, dan 3%wt. Dari hasil
karakterisasi sifat fisis diperoleh hasil yang terbaik yaitu pada penambahan Na 2O
o
1% dengan suhu 1100 C. Pada kondisi ini diperoleh : nilai susut bakar = 11,5%,
3
porositas = 1%, dan bulk density = 3,84 gr/cm . Dengan penambahan aditif Na2O
(1%, 2%, dan 3%wt) maka nilai sifat magnetik cenderung menurun. Nilai fluks
o
magnetic terbesar yaitu 548,2 G terdapat pada suhu sintering 1200 C dengan
aditif Na2O 1%. Dari hasil pengujian VSM untuk penambahan aditif Na 2O 1%
diperoleh nilai koersifitas yaitu 0,982 KOe, nilai remanence yaitu 25,72 emu/g
dan nilai magnet saturasi yaitu 47,24 emu/g.
Kata kunci : Magnet Permanen, Barium Heksaferit, Aditif Na2O, Sintering,
Sifat Fisis dan Sifat Magnet

Universitas Sumatera Utara

EFFECT OF Na2O ADDITION ON TEMPERATUR SINTERING,
PHYSICAL PROPERTIES, AND MAGNETIC OF BaFe12O19


ABSTRACT

Research on the addition effect of Na 2O in material barium hexaferrite
(BaFe12O19) by using the method metallurgy has been done. Na 2O additive
variations include : 0%, 1%, 2% and 3% wt and temperature sintering variations
o
o
o
o
o
: 1100 C, 1150 C, 1200 C, 1250 C, and 1300 C hold for 1 hours. The
characterizations was conducted : measurement of true density, keel fuel, bulk
density, porosity, flux density, VSM test and microstructure analysis using XRD.
From the analysis by XRD obtained that results seen is the phase BaFe 12O19 as
the phase dominant to sample additive all with Na 2O 0%, 1%, 2% and 3% wt.
From the results of the physical characterization is obtained the best results is to
o
adding Na 2O 1% with the temperature sintering 1100 C, with a keel fuel 11,5%,
3

porosity 1%, and a bulk density 3,84 gr/cm , With the addition of additives Na 2O
(1%, 2% and 3% wt) this value of magnetic properties decline. The magnetic flux
o
of 548,2 G found in temperature sintering 1200 C with additive Na 2O 1%. From
the testing VSM for additive Na 2O 1% obtained coercivity value 0,982 KOe, the
remanence 25,72 emu/g and value saturation the magnetic 47,24 emu/g.
Keywords : Permanent Magnet, Barium Hexaferrite, Additive Na 2O,
Sintering, Physical and Magnetic Properties.

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
Persetujuan

i

Pernyataan

ii

Penghargaan

iii

Abstrak

v

Abstract

vi

Daftar Isi

vii

Daftar Tabel

x

Daftar Gambar

xi

Daftar Lampiran

xii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang

2

1.2 Rumusan Masalah

2

1.3 Batasan Masalah

3

1.4 Tujuan Penelitian

3

1.5 Manfaat Penelitian

3

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian

3

1.7 Sistematika Penulisan

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5

2.1 Pengertian Magnet

5

2.2 Macam-Macam Magnet

6

2.3 Sifat-Sifat Kemagnetan Bahan

6

2.3.1 Bahan Ferromagnetik

7

2.3.2 Bahan Anti Ferromagnetik

7

2.3.3 Bahan Ferrimagnetik

8

2.3.4 Bahan Paramagnetik

8

2.3.5 Bahan Diamagnetik

8

Universitas Sumatera Utara

2.4 Jenis Magnet Permanen

9

2.5 Kurva Histerisis

9

2.6 Magnet Keramik

11

2.7 Barium Heksaferit

12

2.8 Natrium Oksida

14

2.9 Metode Metalurgi Serbuk

14

2.9.1 Pencampuran (Mixing)

14

2.9.2 Penekanan (pressing)

15

2.9.3 Pemanasan (Sintering)

15

2.10 Karakterisasi Material Magnet

18

2.10.1 Sifat Fisis

18

2.10.2 XRD (X-Ray Diffraction)

19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

21

3.1 Tempat Penelitian

21

3.1.2 Waktu Penelitian

21

3.2 Alat dan Bahan

21

3.2.1 Bahan

21

3.2.2 Alat

21

3.3 Variabel Eksperimen

23

3.3.1 Variabel Penelitian

23

3.3.2 Variabel Percobaan yang diuji

23

3.4 Diagram Alir

24

3.5 Prosedur Penelitian

25

3.5.1 Pencampuran Bahan Baku

25

3.5.1.1 Preparasi Serbuk Barium Heksaferit dan Na2O

25

3.5.2 Proses Kalsinasi

25

3.5.3 Proses Milling

26

3.5.4 Proses Pencetakan

26

3.5.5 Proses Sintering

26

3.5.6 Magnetisasi

27

3.6 Karakterisasi Hasil

27

Universitas Sumatera Utara

3.6.1 Uji Densitas
3.6.1.1 Bulk Density

27
27

3.6.2 Porositas

28

3.6.3 Susut Bakar

28

3.7 Sifat Magnet

28

3.8 Analisa Mikrostruktur

29

3.8.1 XRD (X-ray Diffractrometer)

29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

30

4.1 Karakterisasi Sifat Fisis

30

4.1.1 Densitas dan Porositas

30

4.1.1.1 True Density

30

4.1.1.2 Bulk Density

31

4.1.1.3 Porositas

32

4.1.1.4 Susut Bakar

33

4.2 Karakterisasi Mikrostruktur
4.2.1 Pengujian XRD (X-Ray Difraction )
4.3 Karakteristik Sifat Magnet

34
34
37

4.3.1 Fluks Density Magnetic

37

4.3.2 Pengujian VSM

38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

41

5.1 Kesimpulan

41

5.2 Saran

41

DAFTAR PUSTAKA

42

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Komposisi Bahan baku BaFe12O19 : NaHCo3

25

Tabel 4.1 Hasil Pengujian True Density

30

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Bulk Density

32

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Porositas

33

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Susut Bakar

34

Tabel 4.5 Hasil pengujian Fluks densitas Magnetic

38

Tabel 4.6 Hasil Pengujian VSM

39

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Momen Magnetik Dari Sifat Ferromagnetik

7

Gambar 2.2 Momen Magnet Dari Sifat Anti Ferromagnetik

7

Gambar 2.3 Momen Magnetik Dari Sifat Paramagnetik

8

Gambar 2.4 Momen Magnetik Dari Sifat Ferrimagnetik

8

Gambar 2.5 Arah partikel pada magnet isotropi dan anisotropi

9

Gambar 2.6 Kurva Histerisis untuk Ferromagnetik dan Ferrimagnetik.

10

Gambar 2.7 Kurva Histerisis Material Magnetik

10

Gambar 2.8 Struktur kristal BaFe12O19

13

Gambar 2.9 Skema struktur kristal BaFe12O19

13

Gambar 2.10 Proses Sintering

18

Gambar 2.11 Difraksi Bidang Atom

21

Gambar 4.1 Hubungan antara bulk density dengan penambahan komposisi
Na2O dari BaFe12O19 sebagai fungsi suhu sintering

31

Gambar 4.2 Hubungan antara porositas dengan penambahan komposisi
Na2O dari BaFe12O19 sebagai fungsi suhu sintering.

32

Gambar 4.3 Hubungan antara susut bakar dengan penambahan komposisi
Na2O dari BaFe12O19 sebagai fungsi suhu sintering.

33

Gambar 4.4 Pola difraksi sinar- x sampel BaFe12O19 dengan aditif 0%
Na2O dan disintering 1200°C

35

Gambar 4.5 Pola difraksi sinar- x sampel BaFe12O19 dengan aditif 1%
Na2O dan disinterring 1200°C

35

Gambar 4.6 pola difraksi sinar- x sampel BaFe12O19 dengan aditif 2%
Na2O dan disinterring 1200°C

36

Gambar 4.7 pola difraksi sinar- x sampel BaFe12O19 dengan aditif 3%
Na2O dan disinterring 1200°C

37

Gambar 4.8 Hubungan antara fluks magnetik dengan penambahan
komposisi Na2O dari BaFe12O19 sebagai fungsi suhu sintering. 38
Gambar 4.9 Kurva histerisis BaFe12O19 dengan penambahan Na2O 0%, 1%,

dan 3%.

39

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Peralatan dan bahan

43

Lampiran 2 Perhitungan

44

Lampiran 3 Data percobaan

48

Universitas Sumatera Utara