Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Bunga Kupu-Kupu Rambat (Bauhinia kockiana Lour.)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut perkiraan, kira-kira 2% dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuhan
(atau kira-kira 1 x 109 ton/tahun) diubah menjadi flavonoid atau senyawa yang berkaitan
erat dengannya. Sebagian besar tanin pun berasal dari flavonoid. Jadi, flavonoid
merupakan salah satu golongan fenol alam terbesar. Sebenarnya, flavonoid terdapat
dalam semua tumbuhan hijau sehingga pastilah ditemukan pula pada setiap telaah ekstrak
tumbuhan (Markham, 1988).

Efek flavonoid terhadap macam-macam organisme sangat banyak macamnya dan
dapat menjelaskan mengapa tumbuhan yang mengandung flavonoid dipakai dalam
pengobatan tradisional. Aktivitas antioksidannya mungkin dapat menjelaskan mengapa
flavonoid tertentu merupakan komponen aktif tumbuhan yang digunakan secara
tradisional untuk mengobati gangguan fungsi hati (Robinson, 1995).

Flavonoida yang terdapat di dalam tumbuhan dapat digunakan sebagai pelindung
tubuh manusia dari radikal bebas dan dapat mengurangi resiko penyakit kanker dan

peradangan (Nessa, 2003). Senyawa flavonoid diduga sangat bermanfaat dalam makanan
karena berupa senyawa fenolik, senyawa ini yang bersifat antioksidan kuat. Oleh karena
itu, makanan yang kaya flavonoid dianggap penting untuk mengobati penyakit-penyakit,
seperti kanker dan penyakit jantung (Heinrich, 2010).

Tumbuhan bunga kupu-kupu rambat (Bauhinia kockiana Lour) merupakan
tanaman semak yang sangat mencolok yang berasal dari negara Malaysia dengan bunga
yang berwarna kuning orange (Mathias, 1982). Tanaman ini telah digunakan sebagai obat
tradisional oleh kelompok etnis lokal di Malaysia, di mana rebusan daunnya dapat

Universitas Sumatera Utara

digunakan untuk obat infeksi luka, dan beberapa telah memakan sebagai salad (Chew, et
al, 2011).

Beberapa peneliti terdahulu telah melakukan penelitian terhadap tumbuhan
bunga kupu-kupu rambat; Chew, et al (2011) melakukan penelitian tentang penilaian
kapasitas antioksidan dan komposisi fenolik untuk daun dan bunga tumbuhan bunga
kupu-kupu rambat. Dimana dengan menggunakan IC50 diperoleh total fenolik sebesar
27,0 ± 5,0 µg/mL. Sedangkan untuk kapasitas antioksidannya diukur dengan

menggunakan DPPH dan dengan bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus
(MRSA), diperoleh nilai MID berkisar antara 100 µg / disc. Hal ini menandakan bahwa
kemampuan antioksidan dan antibakteri dari tumbuhan bunga kupu-kupu rambat yang
baik terutama untuk perawatan infeksi luka.

Chew, et al (2014) juga melakukan penelitian tentang isolasi bioaktivitas
antikanker terhadap bunga kupu-kupu rambat. Peneliti melakukan penilaian aktivitas
antikanker terhadap sel kanker payudara dengan menggunakan alat MTT cell viability
assay. Dan dilaporkan bahwa senyawa bioaktif memiliki sifat polar menengah dan tes
fitokimia menunjukkan bahwa senyawa fenoliknya bisa tanin dan atau flavonoid. Untuk
ekstrak diklorometana dan air dilaporkan tidak aktif dengan menggunakan GI50 diperoleh
>100 µg/mL. sementara untuk ekstrak metanol dan etil asetat dilaporkan aktif dengan
kapasitas masing-masing 31,5±2,6 µg/mL dan 26,0±1,8 µg/mL.

Universitas Sumatera Utara

Sejauh ini penelitian terhadap kandungan flavonoida dari daun tumbuhan bunga
kupu-kupu rambat belum ada di literature. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti
kandungan flavonoida dari daun tumbuhan bunga kupu-kupu rambat.
Dari uji pendahuluan yang peneliti lakukan dengan uji skrining fitokimia

menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan etil asetat daun tumbuhan bunga kupu-kupu
rambat mengandung senyawa flavonoida.
1.2 Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mengisolasi senyawa
flavonoida yang terdapat dalam daun tumbuhan bunga kupu-kupu rambat.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa flavonoida dari daun
tumbuhan bunga kupu-kupu rambat.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumber informasi ilmiah pada bidang
Kimia Bahan Alam khususnya tentang golongan senyawa flavonoida yang terkandung
dalam daun tumbuhan bunga kupu-kupu rambat.

Universitas Sumatera Utara


1.5 Lokasi Penelitian

1. Tempat Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan diperoleh dari area kampus Universitas Sumatera Utara Padang
Bulan Medan.
2. Tempat Melakukan Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Bahan Alam FMIPA Universitas Sumatera
Utara (USU).
3. Lokasi Identifikasi Senyawa Hasil Isolasi
Analisis Spektrofotometer Inframerah (FT-IR), Spektrofotometer UV-Visible dan
Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR) dilakukan di Pusat Penelitian
Kimia- LIPI, kawasan PUSPITEK Serpong, Tangerang.

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, isolasi senyawa flavonoida dilakukan terhadap daun tumbuhan
bunga kupu-kupu rambat berupa serbuk halus yang kering sebanyak 1200 gram. Tahap
awal dilakukan uji skrining fitokimia untuk senyawa flavonoida, yaitu dengan
menggunakan pereaksi FeCl3 5%, Mg-HCl dan H2SO4(p).


Tahap isolasi yang dilakukan adalah sampel diektraksi maserasi dengan pelarut
metanol. Selanjutnya dilakukan tahap pemisahan tanin menggunakan pelarut etil asetat.
Tahap berikutnya adalah ekstraksi partisi dengan menggunakan pelarut n-heksan.
Selanjutnya dilakukan hidrolisa (pemutusan ikatan gula) dengan menggunakan HCL 2N.
Diekstraksi partisi dengan kloroform sebanyak 3 kali hingga bening. Dilakukan analisis
kromatografi lapis tipis sebelum kromatografi kolom. Pada analisis kromatografi kolom
akan menghasilkan fraksi-fraksi flavonoid. Selanjutnya dilakukan analisis kromatografi
kolom untuk yang kedua kalinya sehingga diperoleh senyawa hasil isolasi. Senyawa hasil
isolasi yang diperoleh di analisis kromatografi lapis tipis, Spektrofotometer Inframerah
(FT-IR), Spektrofotometer UV-Visible (UV-Vis), dan Spektrometer Resonansi Magnetik
Inti Proton (1H-NMR).
BAB 2

Universitas Sumatera Utara