Fungsi Tujuan dan Ruang Lingkup Administ

Mata Kuliah
Administrasi dan Supervisi Pendidikan

Dosen Pengampu
Drs. H. M. Nur Ali, M.A

Tujuan, Fungsi dan Ruang Lingkup
Administrasi Pendidikan

Disusun Oleh Kelompok 2 :

 EMIL YASID ILYAS
NIM : 11215102607
 RAJA HAFIZAH
NIM : 11215200322
 WULANDARI KAHIRY
NIM : 11215201315

MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA SEMESTER 4-A
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUSKA RIAU

T. A. 2012/2013

BAB I
PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
penulis kesempatan dan kesehatan, sehingga penulis mampu menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Tujuan, Fungsi, Serta Ruang Lingkup Administrasi
Pendidikan”.
Terima kasih penulis sampaikan kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan ilmu dan masukan dalam proses pembuatan makalah baik dari segi
penulisan maupun isi. Dan terima kasih juga kepada teman-teman yang telah
membantu dalam kelancaran pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang
budiman.


Pekanbaru, Oktober 2014

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Tujuan Administrasi Pendidikan .......................................................... 3
B. Fungsi Administrasi Pendidikan .......................................................... 5
C. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan ............................................ 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 16


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua
kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain
administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus
dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan
dana, dan tenaga semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin,
sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat
menyesuaikan dirinya (adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru.
Maka fungsi supervisi dalam administrasi pendidikan, maka supervisi
berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi/ syarat-syarat
yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan.
Sedangkan ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi segala hal
yang pada dasarnya ditekankan pada pelaksanaan kegiatan/ usaha pendidikan
supaya berjalan secara dan tertib yang semua itu diorientasikan pada tujuan
pendidikan.
Dari penjelasan di atas terlihat pentingnya administrasi pendidikan, maka
dari itu dalam makalah ini penulis akan mencoba memberikan penjelasan

tentang pemahaman Tujuan, Fungsi dan Ruang lingkup dari Administrasi
Pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1.

Apa Saja Tujuan dari Administrasi Pendidikan?

2.

Apa Fungsi dari Administrasi Pendidikan?

3.

Apa Saja Ruang Lingkup dari Administrasi Pendidikan?

C. Tujuan
1. Agar pembaca tahu Tujuan dari Administrasi Pendidikan.

2. Agar Pembaca tahu Fungsi dari Administrasi Pendidikan.
3. Agar Pembaca tahu Ruang Lingkup dari Administrasi Pendidikan.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Administrasi Pendidikan
Menurut Endang Saefuddin Anshary pada tahun 1993, tujuan
administrasi pendidikan harus memiliki dua ciri penting yaitu:
1. Bersifat stasioner, artinya telah tercapai, bukan dalam situasi dan kondisi
yang masih dikejar atau diangan-angankan. Oleh sebab itu, dalam membuat
tujuan harus digunakan kalimat “tercapai”.
2. Semua yang telah dicapai sesuai dengan yang dimaksudkan. Tidak
menyimpang dari harapan.
Demikian pula, dengan tujuan administrasi pendidikan. Stationer dari
kajian administrasi pendidikan dimaksudkan untuk mencapai target yang
dimaksudkan. Apabila administrasi pendidikan berprinsip pada prinsip efisien,
prinsip pengutamaan tugas pengelolaan, prinsip kerja sama, prinsip kontinuitas,
prinsip fleksibilitas, prinsip pendidikan seumur hidup dan prinsip kerja sama,
tujuan administrasi pendidikan pun diarahkan pada semua hal tersebut.1
Kalau kita perhatikan rumusan administrasi pendidikan, sesungguhnya
dapat dibayangkan mengenai apa yang menjadi tujuan administrasi itu. Pada
umumnya tujuan administrasi pendidikan adalah agar semua kegiatan

mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi
yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat
atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena
itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan
pendidikan itu akan tercapai dengan baik.

1 Herabudin, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm.59-60

Sergiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi
yaitu:
 Efektivitas produksi,
 Efisiensi,
 Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),
 Kepuasan kerja.
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk
menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh:
sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien
mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga
semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan
tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan
dirinya (adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya
lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberi kepuasan kerja
kepada mereka.
Secara khusus administrasi pendidikan di sekolah adalah untuk
mempersiapkan situasi di sekolah agar pendidikan dan pengajarannya
berlangsung dengan baik sehingga dapat dirumuskan bahwa tujuan
administrasi pendidikan di sekolah adalah :
1. Supaya anak-anak tamatan sekolah memiliki pengetahuan dan pengertian
dasar, mengenai hak dan kewajiban sebagai manusia Pancasila sesuai
dengan ketetapan MPRS No. IV 1973 dan berbuat selaras dengan pengertian
itu.
2. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki salah satu keterampilan
atau kecakapan khusus yang merupakan bekal untuk hidupnya dalam
masyarakat.

Dan


menyumbangkan
berpancasila.

dengan

demikian

kecakapannya

bagi

dapat

berdiri

pembangunan

sendiri


serta

masyarakat

3. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki dasar-dasar ilmu
pengetahuan

yang

kokoh

serta

keterampilan

untuk

melanjutkan

pendidikannya ke sekolah yang lebih tinggi.

Dalam mencapai tujuan di atas, tentunya harus dilakukan usaha seefisien
mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana dan tenaga semaksimal
mungkin sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya
dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah yang baru.
Selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja yang mampu memberikan kepuasan
kerja pada dirinya.
Secara

singkat,

administrasi

pendidikan

di

sekolah

bertujuan


menciptakan situasi yang memungkinkan anak mempunyai pengetahuan yang
kuat untuk melanjutkan pelajaran, mempunyai suatu kecakapan dan
keterampilan khusus unrtk dapat hidup sendiri dan dalam masyarakat, serta
mempunyai sikap hidup sebagai manusia Pancasila dengan pengabdian untuk
pembangunan masyarakat Pancasila Indonesia.2
B. Fungsi Administrasi Pendidikan
Setelah

mengetahui

sedikit

tentang

pengertian

administrasi

pendidikan,maka pada bagian ini akan dikemukakan fungsi-fungsi administrasi
pendidikan yang terdiri atas :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Koordinasi
4. Komunikasi
5. Supervisi/ pengawasan - pembiayaan dan
6. Evaluasi

2 Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), cet.2, hlm. 21-22

Semua fungsi-fungsi tersebut saling berkaitan secara erat antara satu dan
lainnya.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang fungsi tersebut
berikut ini akan dijabarkan secara singkat satu persatu.3
1. PERENCANAAN
Perencanaan merupakan salah satu fungsi dalam kegiatan

akan

mengalami kesulitan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Adapun langkah-langkah dalam perencanaan adalah:
 Menentukan/memutuskan tujuan yang hendak dicapai
 Mengidentifikasi masalah atau pekerjaan yang akan dilakukan
 Menghimpun data dan informasi yang diperluaskan
 Menentukan tahap-tahap kegiatan
 Merumuskan bagaimana masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana
tahapan pekerjaan dilakukan
Di samping langkah-langkah tersebut,dalam menyusun perencanaan
ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan persyarat-persyarat
tersebut antara lain :
 Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas
 Perencanaan harus bersifat sederhana,realitas dan praktis
 Perencanaan harus terperinci dan memuat segala uraian serta identifikasi
tindakan sehingga mudah dipedomani dan dijalankan
 Perencanaan harus fleksibel sehingga mudah disesuaikan dengan
kebutuhan serta kondisi dan kondisi dan situasi yang sewaktu-waktu
berubah
 Perencanaan hendaknya menghindari adanya duplikasi atau over lapping

3 Amri Darwis, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Pekanbaru: Ammpujari, 2011), hlm. 13

Merencanakan berarti pula memikirkan tentang penghematan biaya,
tenaga dan waktu juga membatasi kesalahan-kesalahan yang mungkin
terjadi dan menghindari adanya kerancuan perencanaan (planning) adalah
aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan yang tertuju pada
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
2. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu
kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan 4. Jaringan
kegiatan yang meliputi pengelolaan personal, sarana, distribusi tugas
tanggung jawab dan wewenang yang berwujud sebagai suatu badan
pengelola maka diperlukan :
 Mengidentifikasi serta menggolong-golongkan tugas dan tanggung jawab
 Menentukan dan mendistribusikan ketenangan,tugas tanggung jawab dan
wewenang
 Merumuskan aturan-aturan dalam hubungan kerja
 Adanya kesempatan yang sama bagi semua anggota
3. KOORDINASI( Coordinating)
Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh
banyak orang, memerlukan adanya koordinasi dan seorang pemimpin.
Dengan koordinasi yang baik dapat dihindari kemungkinan terjadinya
persaingan yang tidak sehat atau kesimpangsiuran dalam tindakan.
Koordinasi dipimpin oleh seorang koordinator yang berfungsi sebagai
stabilisator antara berbagai tugas,tanggung jawab dan wewenang untuk
menjamin tercapainya relevansi,efisiensi dan efektivitas kerja.5
4. KOMUNIKASI( Communication)
4 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Sipervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), cet.2, hlm. 16
5 Ibid, hlm. 18

Fungsi komunikasi dalam administrasi juga merupakan fungsi yang
sangat penting. Di dalam kegiatan diperlukan adanya motivasi,terutama
motivasi intrinsik. Oleh karena itu,pemberian motivasi dalam rangka
komunikasi hendaknya memperhatikan beberapa unsur sebagai berikut :
 Adanya keinginan untuk berhasil
 Adanya kejelasan tentang apa yang hendak dikomunikasikan
 Adanya keyakinan bahwa perubahan yang dianjurkan membawa hasil
positif
 Adanya keinginan untuk menentukan,menolak ataupun menerima apa
yang dikomunikasikan ,yang dianjurkan, dsb
Masalah komunikasi bila dijabarkan lebih lanjut nampaknya tidak
sederhana, karena komunikasi memerlukan keterampilan-keterampilan
khusus dan perlu latihan khusus pula. Namun demikian setiap pimpinan
sekolah

ataupun

petugas

supervisi,

mutlak

memiliki

kemampuan

berkomunikasi baik lisan maupun tertulis. Bila tidak, maka tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya tentu tidak akan memperoleh hasil yang diharapkan.
5. SUPERVISI/PENGAWASAN
Supervisi/pengawasan menerapkan fungsi organik dan administrasi
dan manajemen. Pengawas bertanggung jawab terhadap efektivitas dari
suatu program. Oleh sebab itu para pengawas / supervisor harus meneliti
ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya
tujuan pendidikan.
Dengan demikian dalam fungsi supervisi yang terpenting adalah :
 Menentukan kondisi-kondisi apakah yang diperlukan
 Memenuhi/melengkapi syarat-syarat yang diperlukan itu.6

6 Amri Darwis. Op. Cit. hlm. 15-18

6. KEPEGAWAIAN (Staffing)
Agak

berbeda

dengan

fungsi-fungsi administrasi

yang

telah

dibicarakan, dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah
personal itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan kepegawaian antara lain:
menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing personel.
Kegiatan-kegiatan kepegawaian ialah pemberian motivasi kepada para
pegawai agar selalu bekerja giat, kesejahteraan pegawai, insentif dan
penghargaan atas jasa-jasa mereka, bimbingan agar lebih maju, adanya
kesempatan untuk meng-uprgade air, masalah pemberhentian dan pensiun
pegawai.
7. PEMBIAYAAN (budgeting)
Ibarat bensin bagi sebuah kendaraan mobil atau sepeda motor,
demikianlah pentingnya biaya atau pembiayaan bagi setiap organisasi.
Masalah pembiayaan ini harus mulai dipikirkan sejak pembuatan planning
sampai pelaksanaannya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan itu
ialah:
- Perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan
- Dari mana dan bagaimana biaya itu diperoleh/diusahakan
- Bagaimana penggunaannya
- Siapa yang akan melaksanakannya
- Dan bagaimana pembukuan dan pertanggung jawabannya
- Bagaimana pengawasannya, dll.7

8. EVALUASI ( Evaluating)

7 Ngalim Purwanto. Op. Cit. hlm. 20-21

Penilaian dalam dunia pendidikan meliputi penilaian terhadap guru,
siswa, sarana dan prasarana serta berbagai hal yang berkaitan dengan
kurikulum, proses belajar mengajar dan sebagainya.
Jadi bila disimpulkan bahwa melihat fungsi supervisi dalam
administrasi pendidikan,maka supervisi berarti aktivitas-aktivitas untuk
menentukan

kondisi-kondisi/syarat-syarat

yang

esensial

yang

akan

menjamin tercapainya tujuan pendidikan.
Sedangkan evaluasi merupakan salah satu fungsi administrasi
pendidikan berupa aktivitas-aktivitas untuk mengukur sampai di mana hasil
dan tujuan pendidikan itu telah dicapai.
Untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu program diperlukan adanya
penilaian atau evaluasi. Tiap penilaian berpegang pada rencana dan tujuan
yang hendak dicapai. Dengan kata lain setiap tujuan merupakan kriteria
penilaian.8
C. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Lingkup administrasi pendidikan menggambarkan sudut pandang
terhadap administrasi pendidikan. Cara umum sudut pandang terhadap
administrasi pendidikan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Sudut pandang proses
Sudut pandang proses merupakan cara pandang atau pendekatan
terhadap administrasi pendidikan dengan melihat pada bagaimana proses
manajemen dijalankan dan hal ini terkait dengan fungsi-fungsi manajemen/
administrasi secara umum sebagaimana dikemukakan terdahulu. Contohnya
fungsi Planning Organizing, Actuating dan controling.

2. Sudut pandang esensi/ substansi
8 Amri Darwis. Op. Cit. hlm. 19

Berkaitan dengan bidang-bidang yang menjadi perhatian dalam
manajemen seperti kepemimpinan, kinerja pegawai, penjaminan kualitas,
iklim dan budaya organisasi.
3. Sudut pandang substansi kerja
Berkaitan dengan bidang-bidang yang berhubungan langsung dengan
dunia pendidikan seperti organisasi sekolah, pembiayaan pendidikan,
kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas pendidikan, kinerja guru dan proses
pembelajaran.9
Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan adalah
sangat banyak dan luas. Tetapi yang sangat penting dan perlu diketahui oleh
para kepala sekolah dan guru-guru pada umumnya adalah sebagai berikut:
a. Bidang Tata Usaha Sekolah, ini meliputi:
1) Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
2) Anggaran belanja keuangan sekolah
3) Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
4) Keuangan dan pembukuannya
5) Korespondensi/ surat menyurat
6) Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian
buku induk, raport dan sebagainya.
b. Bidang Personalia Murid, yang meliputi antara lain:
1) Organisasi murid
2) Masalah kesehatan murid
3) Masalah kesejahteraan murid
4) Evaluasi kemajuan murid
5) Bimbingan dan penyuluhan bagi murid
c. Bidang Personalia Guru, meliputi:
1) Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2) Organisasi personel guru
3) Masalah kepegawaian
9 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2013), hlm. 13-14

4) Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru
5) Refreshing dan up-grading guru-guru.
d. Bidang Pengawasan (Supervisi), yang meliputi:
1) Usaha membangkitkan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha
dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
2) Mengusahakan dan mengembangkan kerja sama yang baik antara guru,
murid dan pegawai tata usaha sekolah.
3) Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil
pendidikan dan pengajaran.
4) Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.
e. Bidang Pelaksana dan Pembinaan Kurikulum, meliputi:
1) Berpedoman dan mengetrapkan apa yang tercantum dalam kurikulum
sekolah yang bersangkutan, dalam usaha mencapai dasar- dasar dan
tujuan pendidikan dan pengajaran.
2) Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode- metodenya,
disesuaikan dengan pembaruan pendidikan dan lingkungan masyarakat.10
Dari bidang-bidang di atas, maka administrasi pendidikan dapat
dikelompokkan menjadi:
– Bidang administrasi material, yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut
bidang-bidang materi, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan,
alat- alat perlengkapan, dan lain- lain.
– Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya administrasi
personel guru dan pegawai sekolah dan sebagainya.
– Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup di dalamnya pelaksanaan
kurikulum,

pembinaan,

penyusunan

silabus,

persiapan

harian

dan

sebagainya.
Administrasi pendidikan sering kali diistilahkan dengan administrasi
sekolah seperti halnya dalam Kurikulum 1984 (Dalam Buku Petunjuk
10 M. Daryanto, Op. Cit. hlm. 24-25

Pengelolaan) disebutkan bahwa administrasi sekolah (administrasi pendidikan)
mencakup proses pengaturan, proses belajar- mengajar, kesiswaan, personalia,
peralatan pengajaran, gedung dan perlengkapan, keuangan serta humas atau
hubungan dengan masyarakat.
Dalam buku “Pedoman Umum Menyelenggarakan Administrasi Sekolah
Menengah (1984)”, disebutkan pula mengenai ruang lingkup kegiatan
administrasi sekolah meliputi:
 Administrasi program pengajaran;
 Administrasi murid/ siswa;
 Administrasi kepegawaian;
 Administrasi keuangan;
 Administrasi perlengkapan;
 Administrasi surat menyurat;
 Administrasi perpustakaan;
 Administrasi pembinaan kesiswaan;
 Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup
administrasi pendidikan meliputi segala hal yang pada dasarnya ditekankan
pada pelaksanaan kegiatan/ usaha pendidikan supaya berjalan secara dan tertib
yang semua itu diorientasikan pada tujuan pendidikan.11
Sementara itu, Dr. Hadari Nawawi menyatakan bahwa secara umum
ruang lingkup administrasi berlaku juga di dalam administrasi pendidikan.
Ruang lingkup tersebut meliputi bidang-bidang kegiatan sebagai berikut:
a. Manajemen administratif (administrative management)
Bidang kegiatan ini disebut juga ‘management of administrative
function” yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua
orang dalam organisasi/ kelompok kerja sama mengerjakan hal-hal yang
tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
11 Ibid. hlm. 26-27

b. Manajemen operatif (operative management)
Bidang kegiatan ini disebut juga “management of operative function”
yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar
dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing
setiap orang melaksanakan dengan tepat dan benar.12

BAB III
PENUTUP
12 Drs. Ahmad Rohani HM, & Drs. H. Abu Ahmadi. Administrasi Pendidikan Sekolah. Bumi
Aksara. Jakarta, 1990, hal 18

A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini dapat disimpulkan bahwa tujuan
administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan
mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi
yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha
seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga
semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan
tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan
dirinya (adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru.
Dan Fungsi supervisi dalam administrasi pendidikan, maka supervisi
berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat
yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan.
Sedangkan ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi segala hal
yang pada dasarnya ditekankan pada pelaksanaan kegiatan/ usaha pendidikan
supaya berjalan secara dan tertib yang semua itu diorientasikan pada tujuan
pendidikan.
B. Saran
Dengan selesainya makalah tentang Tujuan, Fungsi dan ruang lingkup
administrasi pendidikan ini dapat memenuhi kebutuhan materi bacaan dan
pengetahuan, terutama bagi para mahasiswa Pendidikan Matematika. Kami
menyadari penulisan, pemaparan materi pengkajiannya masih banyak
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, apapun kritikan dan saran yang
sifatnya membangun untuk lebih baik lagi sangat diharapkan, terutama untuk
dosen pengampu Drs. H. M. Nur Ali, M.A agar menuntun kami membuat
makalah yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Darwis, Amri, 2011, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Pekanbaru:
Ammpujari)
Daryanto, 2011, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta)
Herabudin, 2009, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Pustaka
Setia)
Purwanto, M. Ngalim, 2012, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya), cet.2
Rohani, Ahmad, & Ahmadi, Abu, 1990 Administrasi Pendidikan Sekolah. (Bumi
Aksara. Jakarta)
Suharsaputra, Uhar, 2013, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT Refika
Aditama)