MAKALAH MASALAH UTAMA EKONOMI MAKRO

MAKALAH
MASALAH UTAMA EKONOMI MAKRO

Dosen Mata KuliahEkonomiMakro:
Dr. Muliadi, M.Hum, M,Si
DisusunOleh :
Jo CheYien (1601025187)
Dessy Octavia Handayani(1601025200)
Teguh Budi Sampurno (1601025207)
Citra Bella PutriDewi(1601025184)
Denny Febrian (1601025198)
Jalung (1601025212)
Albert Petrus (1601025181)
Masniyah (1601025210)
Fadhil Nahendra Putra (1601025222)
RidhaSyahroni (1601025221)
M. Dwi Wahyudi ( 1601025183)
UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2016/2017
1


KATA PENGANTAR

Untuk menyadari akan besarnya maupun kecilnya dampak masalahutamaekonomimakro dalam
suatu negara , maka makalah ini kami susun dengan seksama. Sebelumnya kami ingin
menyampaikan rasa terimakasih kami pada pihak pihak yang sudah membantu kami baik itu
secara langsung maupun tidak langsung.
Juga kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kami kepada bapak Dr. Muliadi, M.Hum,
M,Siselaku dosen Ekonomi makrokami karena telah diberikan kesempatan untuk menyusun
makalah ini. Dan juga kepada teman teman sekelas kami yang juga telah memberikan masukan masukannya yang amat berguna demi menyelesaikan makalah kami ini. Dan tentunya juga yang
terpenting adalah rasa terima kasih kami kepada Tuhan. Karena dengan bantuan-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata kami sebagai penyusun menyadari tulisan ini memiliki banyak kekurangan karena itu
sangat kami harapkan kritik dan sarannya yg konstruktif dari pembaca sebagai perbaikan dan
memperbesar manfaat dari tulisan ini sebagai referensi.

Samarinda, Desember 2016

Kelompok 2


2

Permasalahan Ekonomi Makro

Ekonomi makro merupakan salah satu cabang ilmu dari ekonomi yang mecakup masalahmasalah yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian perekonomian secara umum.
Tugas pengendalian ekonomi yakni mengusahakan agar perekonomian dapat bekerja dan tumbuh
secara seimbang.
Beberapa permasalahan ekonomi makro yang harus selalu diatasi, antara lain:
1. A. Masalah Inflasi
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak dialami oleh hampir semua
Negara.Tingkat inflasi (persentasi pertambahan kenaikan harga) berbeda dari satu periode ke
periode lainnya, dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain. Kondisi semacam itu
dianggap sebagai masalah dan tidak diperlukan kebijakan khusus untuk mengatasinya.
Walaupun tidak secara otomatis menurunkan standar hidup, inflasi tetap merupakan
masalah, karena dapat mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat,
dapat menyebabkan penurunan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat. Inflasi dapat
pula berlaku sebagai akibat dari kenaikan harga-harga barang yang diimpor, penambahan
penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh pertambahan produksi dan penawaran
barang, dan kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintahan yang kurang
bertanggung jawab.


3

B. INFLASI DALAM PENJELASAN TRIPLE “C”



Consecuency

Inflasimerupakankonsekuensisetiap Negara yang didalamnyaterdapatkegiatanekonomi yang
membedakanhanyatingkatannya, danInflasimerupakansuatugejalaekonomi yang
tidakpernahdapatdihilangkandengantuntas. Usaha-usaha yang
dilakukanbiasanyahanyasampaisebatasmengurangidanmengendalikannya.



Cause




Inflasikarenakenaikanpermintaan (Demand Pull Inflation)

Inflasisepertiiniterjadikarenaadanyakenaikanpermintaanuntukbeberapajenisbarang.Dalamhalini,
permintaanmasyarakatmeningkatkansecaraagregat
(aggregate
demand).Peningkatanpermintaaninidapatterjadikarenapeningkatanbelanjapadapemerintah,
peningkatanpermintaanakanbaranguntukdiekspor,
danpeningkatanpermintaanbarangbagikebutuhanswasta.
Kenaikanpermintaanmasyarakat
(aggregate demand) inimengakibatkanharga-harganaikkarenapenawarantetap.

Inflasikarenabiayaproduksi (Cos Pull Inflation)
Inflasisepertiiniterjadikarenaadanyakenaikanbiayaproduksi.Kenaikanpadabiayaproduksiterjadia
kibatkarenakenaikanharga-hargabahanbaku,
misalnyakarenakeberhasilanserikatburuhdalammenaikkanupahataukarenakenaikanhargabahanba
karminyak. Kenaikanbiayaproduksimengakibatkanharganaikdanterjadilahinflasi.

Inflasikarenajumlahuang yang beredarbertambah
Teoriinidiajukanolehkaumklasik yang mengatakanbahwaadahubunganantarajumlahuang yang
beredardanharga-harga.Bilajumlahbarangitutetap, sedangkanuangberedarbertambahdua kali

lipatmakahargaakannaikdua
kali
lipat.
Penambahanjumlahuang
yang
beredardapatterjadimisalnyakalaupemerintahmemakaisistemanggarandefisit.Kekurangananggara
nditutupdenganmelakukanpencetakanuangbaru yang mengakibatkanharga-harganaik.

4



Cure

1. KebijakanMoneter

Kebijakanpenetapanpersediaankas : Bank
sentraldapatmengambilkebijakanuntukmengurangiuang yang
beredardenganjalanmenetapkanpersediaanuang yang
beredardenganjalanmenetapkanpersediaanuangkaspada bank-bank. Denganmewajibkan

bank-bank umumdapatdiedarkanoleh bank-bank umummenjadisedikit.
Denganmengurangijumlahuangberedar, inflasidapatditekan.

Kebijakandiskonto :Untukmengatasiinflasi, bank
sentraldapatmenerapkankebijakandiskontodengancarameningkatkannilaisukubunga.
Tujuannyaadalah agar masyarakatterdoronguntukmenabung. Dengandemikian,
diharapkanjumlahuang yang beredardapatberkurangsehinggatingkatinflasidapatditekan.

Kebijakanoperasipasarterbuka :melaluikebijakanini, bank
sentraldapatmengurangijumlahuang yang beredardengancaramenjualsurat-suratberharga,
misalnyaSuratUtang Negara (SUN). Semakinbanyakjumlahsurat-suratberharga yang
terjual, jumlahuangberedarakanberkurangsehinggadapatmengurangitingkatinflasi.
2. KebijakanFiskal

Kebijakanfiskaladalahlangkahuntukmemengaruhipenerimaandanpengeluaranpem
erintah. Kebijakanitudapatmemengaruhitingkatinflasi.
Kebijakanituantaralainsebagaiberikut.

Menghematpengeluaranpemerintah
:Pemerintahdapatmenekaninflasidengancaramengurangipengeluaran,

sehinggapermintaanakanbarangdanjasaberkurang yang
padaakhirnyadapatmenurunkanharga.

Menaikkantarifpajak :Untukmenekaninflasi,
pemerintahdapatmenaikkantarifpajak.
Naiknyatarifpajakuntukrumahtanggadanperusahaanakanmengurangitingkatkonsumsi.
Pengurangantingkatkonsumsidapatmengurangipermintaanbarangdanjasa,
sehinggahargadapatturun.

5

C. Sisi Positive DalamInflasi


Bagi Debitur dan Kreditur
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan karena
pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada
saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan
mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada
saat peminjaman.




Bagi Produsen
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi
daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini terjadi, produsen terdorong untuk
melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar).



Bagi Perekonomian Nasional
1. Peredaran / perputaranbaranglebihcepat.
2. Produksibarang-barangbertambah, karenakeuntunganpengusaha bertambah.
3. Kesempatankerjabertambah, karenaterjaditambahaninvestasi.
4. Pendapatan nominal bertambah, tetapiriilberkurang, karenakenaikanpendapatankecil.
5. Mendorong tingkat bunga
6. Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif.




Pihak-Pihak Yang Diuntungkan
1. Para pengusaha, yang padasaatsebelumterjadinyainflasi, telahmemiliki
stock/persediaanproduksibarang yang siapdijualdalamjumlahbesar.
2. Para pedagang, yang
denganterjadinyainflasimenggunakankesempatanmemainkanhargabarang. Cara yang
dipakaiadalahdenganmenaikkanharga, karenainginmendapatkanlaba/keuntungan yang
besar.
3. Para spekulan, yaitu orang-orang ataubadanusaha yang mengadakanspekulasi,
dengancaramenimbunbarangsebanyakbanyaknyasebelumterjadinyainflasidanmenjualnyakembalipadasaatinflasiterjadi,
sehinggaterjadinyakenaikanhargasangatmenguntungkanmereka.
4. Para peminjam, karenapinjamantelahdiambilsebelumhargabarang-barangnaik,
sehingganilairiil-nyalebihtinggidaripadasesudahinflasiterjadi,
tetapipeminjammembayarkembalitetapsesuaidenganperjanjian yang
6

dibuatsebelumterjadiinflasi. Misalnya, parapengambilkredit KPR BTN sebeluminflasi
yang mengakibatkanhargabahanbangunandanrumah KPR BTN naik,
sedangkanjumlahangsuran yang harusdibayarkepada BTN tetaptidakikutdinaikkan.

D. Jenis jenis inflasi

Jenis jenis inflasi yang terjadi dapat dikelompokkan berdasarkan sifat, sebab terjadinya, dan
berdasarkan asalnya.

D.1 Jenis Jenis Inflasi Berdasarkan Sifat
Jenis jenis inflasi berdasarkan sifatnya terbagi menjadi empat kelompok utama yaitu inflasi
sangat tinggi, inflasi berat, inflasi menengah dan inflasi rendah.
1. Inflasi rendah atau creeping inflation
Pengertian inflasi rendah atau creeping inflation adalah inflasi yang besarnya kurang dari 10 %
tahun. Inflasi seperti ini terkesan dibutuhkan dalam perekonomian untuk mendorong produsen
agar memproduksi lebih banyak barang dan jasa.
2. Inflasi Menengah atau Galloping Inflation
Pengertian inflasi menengah adalah inflasi yang besarnya berkisar antara 10-30 % setiap tahun.
Inflasi menengah terjadi saat harga-harga barang dan jasa naik secara cepat dan besar. Dalam
perekonomian, inflasi ini disebut inflasi dua digit.
3. Inflasi berat atau High Inflation
Pengertian inflasi berat atau high inflation adalah sebuah inflasi yang berada dalam kisaran 30100% setiap tahunnya.
4. Inflasi sangat tinggi atau Hyperinflation
Pengertian inflasi sangat tinggi atau hyperinflation adalah inflasi yang terjadi dengan kenaikan
harga mencapai 4 digit atau diatas 100 %. Sebelum terjadi hiperinflasi, saya sarankan anda
membeli banyak barang ataupun aset sebanyak banyaknya, karena saat terjadi hiperinflasi, uang

anda lebih baik dibakar.

Ilustrasi inflasi hiperinflasi
7

D.2 Jenis jenis inflasi berdasarkan Sebabnya
Jenis jenis inflasi berdasarkan sebabnya dapat dibagi menjadi tiga yaitu demand pull inflation,
cost pull inflation dan bottle neck inflation.
1. Demand Pull Inflation
Pengertian Demand pull inflation adalah inflasi yang terjadi akibat pengaruh permintaan
(demand) yang tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah penawaran produksi. Hal ini
mengakibatkan kenaikan harga barang sesuai dengan hukum permintaan yaitu apabila
permintaan tinggi sedangkan penawaran tetap maka harga akan naik.Apabila hal tersebut
berlangsung terus menerus, akan terjadi inflasi berkepanjangan.
2. Cost Push Inflation
Pengertian cost inflation adalah inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi yang
disebabkan oleh kenaikan biaya input atau biaya faktor produksi.
3. Bottle neck inflasi atau inflasi leher botol
Pengertian bottle neck inflasi adalah inflasi yang disebabkan oleh faktor penawaran atau faktor
permintaan.
D.3 Jenis jenis inflasi berdasarkan Asalnya
Jenis jenis inflasi berdasarkan asalnya dapat dibagi menjadi dua yaitu inflasi domestik dan inflasi
diimpor atau imported inflasi
1. Inflasi Domestik
Pengertian inflasi domestik adalah inflasi yang terjadi akibat adanya defisit dalam pembiayaan
dan belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara (APBN).
2. Inflasi diimpor
Pengertian inflasi diimpor adalah inflasi yang berasal dari luar negeri yang timbul karena negara
negara yang menjadi mitra dagang negara tertentu mengalami inflasi yang tinggi. Kenaikan
harga harga di luar negeri yang menjadi mitra dagang utama yang secara langsung ataupun tidak
langsung akan menaikkan biaya produksi dalam negeri. Kenaikan ini akan menaikkan harga
harga barang

8

E. Cara Penanganan Inflasi
Berikut beberapa cara dalam menangani inflasi atau mengontrol inflasi
1. Meningkatkan produksi barang dan jasa dalam negeri khususnya sembako
2. Mengurangi budaya konsumtif masyarakat dengan pendidikan
3. Meningkatkan produktivitas industri mikro seperti home industri
4. Kendali terhadap pajak dan harga harga barang dan jasa oleh pemerintah
5. Mengurangi ekspor barang dan jasa dari luar negeri khususnya kepada negara yang mengalami
inflasi cukup tinggi.
6. Meningkatkan atau menambah lapangan kerja sehingga kemampuan atau daya beli masyarakat
bertambah. Banyak ahli yang menyepakati adanya TKI yang bekerja di luar negeri untuk
mengurangi inflasi
7. Beberapa negara memberikan bantuan dana kepada warganya. Akan tetapi, banyak ahli tidak
sepakat dengan cara ini bila digunakan secara berkepanjangan. Akan menyebabkan inflasi yang
lebih besar lagi karena beban negara khususnya APBN bertambah diwilayah subsidi.
8. Mengurangi subsidi atau bahkan tidak mensubsidi barang barang yang dikonsumsi oleh warga
yang tidak miskin. Termasuk BBM diatas penggunaan 3 liter.

9

2.A Masalah Pengangguran
Terbatasnya lapangan pekerjaan dan ledakan jumlah penduduk adalah faktor utama
terjadinya pengangguran. Jumlah penduduk yang meningkat tidak sebanding dengan
lapangan pekerjaan yang tersedia sehingga meningkatkan jumlah pengangguran.Pengadaan
lapangan kerja saja dirasa tidak cukup untuk menekan angka pengangguran di negara kita
karena tingginya tingkat pertumbuhan penduduk. Di Negara kita upaya untuk menekan
tingkat pengangguran dilakukan melalui pengendalian tingkat pertumbuhan penduduk.
Program KB merupakan salah satu aalternatif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.
B. Faktor utama penyebab pengangguran di Indonesia.


Pendidikan rendah. Pendidikan yang rendah dpat menyebabkan seseorang kesulitan
dalam mencari pekerjaan. Di karenakan semua perusahaan membutuhkan pegawai
seminimal SMA.



Kurangnya keterampilan. Banyak mahasiswa atau lulusan SMA yang sudah
mempunyai kriteria dalam bekerja,namun dalam teknisnya keterampilannya masih
kurang. Sehingga susah dalam mencari pekerjaan.
Kurangnya lapangan pekerjaan. Setiap tahunnya, Indonesia memiliki jumlah lulusan
sekolah atau kuliah yang begitu tinggi. Jumlah yang sangat besar ini tidak seimbang
dengan lapangan pekerjaan yang ada, baik yang di sediakan oleh pemerintah maupun
swasta.
Kurangnya tingkat EQ masyarakat. Tingkat EQ meliputi kemampuan seseorang dalam
mengandalikan emosi, yang berpengaruh terhadap keterampilan berbicara/berkomunikasi,
bersosialisasi, kepercayaan diri, dan sifat lainnya yang mendukung dalam hidup di
masyarakat. Orang yang pandai berkomunikasi dan pandai bersosialisasi lebih mudah
mendapatkan pekerjaan di banding orang yang selalu pendiam dan tidak berani
mengeksplor potensi diri.
Rasa malas dan ketergantungan diri pada orang lain. Misalnya ada seorang lulusan







sarjana yang kemudian tidak mau bekerja dan lebih suka menggantungkan hidup kepada
orang tua atau pasangannya bila sudah menikah. Ia termasuk pengangguran, selain itu ia
melewatkan peluang untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan bagi orang lain

10

 Tidak Mau Berwirausaha. Umumnya sesorang yang baru lulus sekolah/kuliah terpaku
dalam mencari pekerjaan, seolah itu adalah tujuan yang sangat mutlak. Sehingga
persaingan mencari pekerjaan lebih besar di bandingkan membuat suatu usaha.
C. Cara Mengatasi Pengangguran


Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Modal
Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke
kesempatan kerja yang kosong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat
memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru. Peningkatan mobilitas modal
dilakukan dengan memindahkan industri (padat karya) ke wilayah yang
mengalami masalah pengangguran parah. Cara ini baik digunakan untuk
mengatasi msalah pengangguran struktural



Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja
Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi
yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja.
Masalah pengangguran dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja
yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan
keterampilan yang dimiliki. Masalah tersebut adalah persoalan informasi. Untuk
mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan sistem informasi yang memudahkan
orang mencari pekerjaan yang cocok. Sistem seperti itu antara lain dapat berupa
pengumuman lowongan kerja di kampus dan media massa. Bisa juga berupa
pengenalan profil perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan, kampus, dan balai
latihan kerja.



Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
Meningkatkan program pendidikan dengan cara wajib belajar 12 tahun dan
memberikan pendidikan gratis bagi warga yang kurang mampu, sehingga
mengurangi pengangguran yang tidak terdidik. Memberikan pelatihan kerja untuk
mencari kerja, sehingga menjadi pekerja yang terampil dan ahli. Perusahaan lebih
menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian
tertentu. Masalah tersebut amat relevan di Negara kita, mengingat sejumlah besar
penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian
tertentu.



Menggalakkan program transmigrasi
Program transmigrasi bukan saja merupakan cara efektif meratakan pembangunan
dan jumlah penduduk, tetapi juga merupakan cara mengatasi pengangguran yang
11

tepat. Yaitu tidak semua berbondong – bondong mencari pekerjaan di ibukota
yang dapat memadatkan ibu kota. Oleh karena itu, transmigrasi adalah solusi
terbaik untuk mengatasi pnegangguran juga dengan memberikan pelatihan dan
pemberian modal untuk membuka usaha di wilyah transmigrasi sehingga dapat
membuka lapangan pekerjaan



Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan
Meningkatkan jumlah wiraswasta dengan adanya UKM dengan pemberian modal
yang di berikan oleh pemerintah dan kerjasama dengan pihak swasta.
Menumbuhkan jiwa wirausaha sejak sekolah sehingga merubah paradigma dari
mencari pekerjaan menjadi memberi pekerjaan. Hal ini yang mesti di dukung oleh
pemerintah. Mendukung kegiatan wirausaha sekecil apapun skala usaha tersebut
dan memberikan pelatihan – pelatihan wirausaha hingga memberikan pinjaman –
pinjaman tanpa anggunan dan tanpa bunga bagi perintis usaha ( masih pemula ).
Wirausaha bukan saja mengatasi pengangguran di tanah air tetapi juga bentuk
usaha untuk meningkatkan perekonomian Indonesia



Mengintensifkan program keluarga berencana
Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan
populasi penduduk terbanyak di dunia. Jadi apabila masalah keluarga berencana
ini tidak dijalankan secara efektif, dapat dipastikan pengangguran di Indonesia
akan semakin bertambah. Pemerintah harus berusaha untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk dan mengawasi program ini dengan sebaik baiknya agar
program ini berjalan dengan sangat baik. Karena masih belum terlihat
keberhasilan dari program KB.



Menekan impor dan memperbanyak ekspor
Pemerintah harus menekan impor sebanyak mungkin dan memajukan produk –
produk dalam negeri yang di hasilkan dari petani dan para wirausaha. Sehingga
para usahawan tidak kesulitan dalam mencari pasar dalam menjual usahanya. Dan
berusaha untuk mengekspor produk dalam negeri yang laku dalam pasaran luar
negeri yang dapat menghasilkan devisa negara. Sehingga para pengangguran yang
berusaha untuk mengembangkan bisnis usahanya tidak kesulitan mencari pasar
untuk menjual hasil dari usahanya.

12

D. Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Ciri-Cirinya
Berdasarkan ciri-ciri pengangguran, pengangguran dibedakan dalam beberapa macam antara lain
sebagai berikut...
Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka, adalah pengangguran yang terjadi karena lowongan pekerjaan yang lebih
rendah dan pertambahan tenaga kerja. Akibatnya, perekonomian semakin banyak jumlah tenaga
kerja yang tidak dapat memperoleh pekerjaan.
Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran tersembunyi, adalah pengangguran yang terjadi karena kelebihan tenaga kerja
yang digunakan. Contohnya iala pelayan restoran yang lebih banyak dari yang diperlukan dan
keluarga petani dengan anggota keluarga yang besar mengerjakan luas tanah yang sangat kecil.
Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman, ialah pengangguran yang terjadi karena faktor kondisi iklim yang
biasanya disektor pertanian dan perikanan karena pada musim hujan penyadap karet dan nelayan
tidak dapat melakukan pekerjaan dan terpaksa menganggur. Pada musim kemarau para petani
tidak dapat mengerjakan tanahnya
Pengangguran Menganggur
Pengangguran menganggur, adalah pengangguran yang hanya bekerja satu sampai dua hari
seminggu atau satu sampai empat jam sehari.

13

3. Masalah Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat ikhtisar dari segala transaksi yang
terjadi antara penduduk dalam suatu Negara dan penduduk Negara lain selama jangka waktu
tertentu, dan biasanya satu tahun. Transaksi-transaksi yang terdapat dalam neraca
pembayaran menyangkut barang-barang dan jasa, dan bentuk ekspor impor, transaksi
financial, seperti pemberian atau penerimaan kredit kepada atau dari Negara lain,
penanaman modal di luar negeri dan transaksi-transaksi yang bersifat unilateral, seperti
pembayaran transfer dari orang-rang yang tinggal di luar negeri. Ketidakseimbangan dalam
neraca pembayaran suatu Negara dapat dikatakan merupakan masalah apabila
ketidakseimbangan tersebut cukup besar. Jika kenyataan itu terjadi, diperlukan kebijakan
pemerintah untuk mengatasinya.

3.a Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
perbedaan selisih antara ekspor dan impor. Neraca perdagangan bisa disebut dengan ekspor
NETO. Neraca perdagangan yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai
moneternya melebihi impor yg bisa disebut surplus perdagangan. Perdagangan internasional
melibatkan berbagai transaksi ekonomi antara satu negara dengan negara lain. Transaksi
ekonomi tersebut kemudain dicatat dalam bentuk neraca. Neraca perdagangan internasional
merupakan salah satu komponen penting dalam neraca pembayaran internasional.

14

Current Account adalah semua transaksi barang dan jasa yang dicatat dalam neraca perdagangan,
jika neraca transfer tidak ada atau nol. Adapun komponen yang ada dalam current account adalah
sebagai berikut:
·

Neraca perdagangan barang (visible trade), yang terdiri atas barang-barang dan emas
tidak moneter.

·

Neraca jasa (invisible trade), yaitu pembayaran imbalan terhadap pemakaian faktorfaktor produksi yang terdiri atas ongkos pengang kutan dan asuransi, hasil turisme,
pendapatan modal, pemerintah, pos dan telekomunikasi, serta jasa-jasa lainnya termasuk
pembayaran bunga utang.
Transaksi berjalan yang surplus menunjukkan bahwa pada neraca perdagangan
jumlah ekspor lebih besar daripada impor.

3.b . Perbandingan Ekspor Impor di Indonesia
Ekspor
Menurut KBBI, pengertian ekspor adalah pengiriman barang dagangan ke luar negeri. Barang
dagangan yang dimaksud bisa berupa barang secara fisik ataupun jasa. Ekspor merupakan salah
satu tolak ukur penting untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan ekonomi di suatu negara.
Dari kegiatan ekspor ini maka dapat terjamin kegiatan bisnis di sektor riil semakin terjaga.
Produksi barang tidak hanya berputar di dalam negeri saja akan tetapi juga berputar di
perdagangan Internasional. Oleh sebab itulah, dalam jangka panjang kegiatan ekspor dapat
menjadi pahlawan devisa bagi pertumbuhan ekonomi negara.
Namun, menurut data yang didapat, perkembangan ekspor Indonesia mulai tahun 2011-2015
tidak mengalami peningkatan malah sebaliknya. Berdasarkan grafik di bawah ini, dalam kurun
waktu 2011-2015, nilai ekspor Indonesia terus mengalami penurunan setiap tahunnya dari
203.496,60 juta US$ menjadi 150.252,50 juta US$ pada tahun 2015 yang lalu. Dapat
disimpulkan, mulai dari tahun 2011-2015, penurunan nilai ekspor adalah sebesar 26,16%.

15

Gambar 1.
Perkembangan Nilai Ekspor Tahun 2011-2015 di Indonesia (juta US$)

Sumber: Diolah berdasarkan data Kementerian Perdagangan 2015
Setiap negara selalu berusaha mengembangkan nilai ekspor dari komoditas ekspor unggulannya.
Perkembangan ekspor sangat penting dalam upaya peningkatan pendapatan negara yang
berdampak pada perkembangan ekonomi nasional. Sejak saat itu, ekspor menjadi fokus utama
dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi dari
penekanan pada substitusi impor ke promosi ekspor. Menurut BPS, komotidi unggulan ekspor
indonesia adalah di sektor Non-Migas. Sedangkan, untuk sektor Migas sendiri,
perkembangannya masih sangat jauh dibawah sektor Non-Migas.

16

Gambar 2.
Perbandingan Nilai Ekspor Migas Non-Migas 2011-2015 di Indonesia (juta US$)

Sumber : Diolah berdasarkan data Kementerian Perdagangan 2015
Impor
Menurut KBBI, pengertian impor adalah pemasukan barang dan sebagainya dari luar negeri ke
dalam negeri. Sama seperti impor, barang yang dimaksud disini adalah barang dalam bentuk fisik
dan juga jasa. Dengan adanya impor, pemenuhan kebutuhan suatu negara dapat terpenuhi. Impor
bermanfaat untuk mengisi kekosongan barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara
itu sendiri. Contohnya, mesin-mesin canggih di pabrik. Tidak semua negara memiliki
kemampuan untuk memproduksi sendiri mesin-mesin industri, sehingga jika ingin industri
mereka berkembang, negara tersebut harus mengimpornya dari negara-negara yang mampu
memproduksi mesin-mesin tersebut. Walaupun demikian, tetap diperlukan pengendalian nilai
impor agar nilai impor tidak lebih mendominasi dibandingkan nilai ekspor.

17

Gambar 3.
Perkembangan Nilai Impor Tahun 2011-2015 di Indonesia (juta US$)

Sumber : Diolah berdasarkan data Kementerian Perdagangan 2015
Untuk perkembangan nilai impor sendiri, terjadi fluktuasi nilai dari tahun 2011-2015. Yang
artinya, masih ada peningkatan dalam tahun tertentu. Berdasarkan kurun waktu 2011-2015, nilai
impor tertinggi berada pada tahun 2012, namun setelah itu kembali terjadi penurunan hingga
mencapai titik terendah di tahun 2015, yaitu sebesar 142.739,60. US$. Menurut data
Kemendagri, sama halnya dengan ekspor, komoditas utama impor Indonesia juga terdapat di
sektor Non-Migas.

18

3.c Cara Mengatasi Perbedaan Ekspor dan Impor Dalam Negara Indonesia
Ekspor diartikan sebagai kegiatan menjual barang dan jasa yang berasal dari
dalam negeri ke luar negeri sedangkan Impor itu membeli atau mendatangkan barang dan
jasa dari luar negeri untuk dijual di dalam negeri. Indonesia merupakan salah satu negara
yang mengandalkan kegiatan ekspor – impor sebagai salah satu sumber pendapatan
negara yang menghasilkan devisa ( masuknya uang asing ke negara kita agar dapat
digunakan sebgai alat pembayaran barang dan jasa yang di beli dari luar negeri)karena
adanya Bea Cukaiyang menjadi suatu proses yang harus dilalui dalam perdagangan
berskala Internasional tersebut.
Bea Cukai merupakan salah satu “Alat Pembatas Perdagangan” untuk
mengatasi perbadaan impor dan ekspor yang terjadi di Negara Indonesia. Upaya ini
dilakukan sebagai “Proteksi dan Pembatasan Perdagangan” kala Internasional.
 Faktor – Faktor Yang Mendorong Proteksi Di Indonesia
Dalam perdagangan luar negeri konsep proteksi berarti usaha-usaha
pemerintah Indonesia yang membatasi atau mengurangi jumlah barang yang diimpor
dari negara-negara lain dengan tujuan untuk mencapai beberapa tujuan tertentu
yang penting artinya dalam pembangunan dan kemakmuran perekonomian negara
Indonesia. Dibawah Ini beberapan tujuan penting dari proteksi.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Mengatasi Masalah Deflasi dan Pengangguran.
Mendorong Perkembangan Industri Baru.
Untuk Mendiversifikasikan Perekonomian.
Untuk Menghindari Kemerosotan Industri-Industri Tertentu.
Untuk Memperbaiki Neraca Pembayaran.
Untuk Menghindari Dumping.
Untuk Menambah Pendapatan Pemerintah.

 Alat Pembatasan Perdagangan

19

Proteksi dan Pembatasan Perdagangan adalah kebijakan-kebijakan
pemerintah dalam membatasi atau mengurangi barang-barang yang diimpor.
Halangan perdagangan dapat dibedakan kepada empat jenis, yaitu:
1) Tarif dan Pajak Impor
2) Kuota Pembatasan Impor
3) Hambatan Perdagangan Bukan Tarif
4) Pembatasan Penggunaan Valuta Asing.

20