dunia ilmu pengetahuan dan pendidikan

dunia ilmu pengetahuan dan pendidikan
blog ini merupakan wahana keilmuan, pengetahuan dan pendidikan. Siapapun boleh memberikan
kontribusi dan sharing demi terwujudnya knowledge culture dan modern culture yang selalu
tanggap dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan untuk kepentingan kemaslahatan umat manusia.


Beranda



silabus FPI 2013



SILABUS SBM 2013



FORM SINOPSIS SBM

Kamis, 25 April 2013

d11-1 nurul fadhilah: Hilangnya keberkahan Sebab penipuan pemalsuan

HADITS TARBAWI II
“ Hilangnya keberkahan Sebab penipuan dan pemalsuan ”
Disusun guna memenuhi tugas :
Mata Kuliah
Dosen Pengampu

: Hadits Tarbawi II
: Muhammad Hufron, M.S.I
Di susun oleh :
Nurul Fadhilah (2021 111 261)
Kelas : D

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013

PENDAHULUAN
Keimanan dan ketaqwaan merupakan modal utama untuk mendatangkan keberkahan.

Apabila iman dan taqwa terangkai menjadi satu kesatuan dalam diri seorang muslim, maka Allah
akan membukakan pintu-pintu keberkahanNya terhadap mereka. Berkah juga dapat diraih
dengan kejujuran, amanah, kebaikan, muamalah yang baik, perkataan yang baik dan segala
macam pintu-pintu kebaikan.
Sedangkan Allah tidak akan membukakan pintu keberkahan bagi orang yang menipu,
ketika orang tidak mendapatkan keberkahan dari Allah, merek akan kesusahan dalam hidupnya.
Tidak akan merasakan ketentraman dalam hidupnya, justru akan diliputi dengan rasa
kekhawatiran. Oleh karena itu, saya akan menjelaskan tentang hilangnya keberkahan yang
berbentuk dengan cobaan-cobaan, dan akibat-akibat perbuatan bagi orang yang melakukan
hilangnya keberkahan tersebut, semoga para pembaca dapat memahami hasil makalah yang saya
buat.

A. Materi Hadits
‫عل وىمره وووسل ا ووم وقاول }ا ل مبو ري اوعا رن ربا ل مرخويا رر وما ل ومم ي وتووف اور وقا { وقاول وهما ا و مم وو‬
‫عن مهه أ و اون الن اورب اوي وص ا ولى ا للهه و‬
‫عمن وحركىرم بمرن رحوزامم ور رضوى ا للهه و‬
‫و‬
‫حا وو‬
‫ت رفى ركوتا ربى }ي و م‬
‫خوتا هرث وولا و‬

‫وجمد ه‬
‫حا رر بم ح‬
‫ث رمورامروفإرمن وصود وقا ووبو ري اونا بهمورروك ل وههما و رفى بوي مرعرهوما وورإمن ك ووذ وبا وو ك وتووما وفوعوسى أ ومن ي ومر بو و‬
(‫حوقا بوور ك ووه بوي مرعرهوما{)رواه البحا ر‬
‫ي همم و‬
B. Terjemahan hadits
Artinya :
diriwayatkan hakim bin hizam r.a. rasulullah saw pernah bersabda,” penjual dan pembeli
memiliki hak untuk

menyimpan /mengembalikan barang ( yang diperjualbelikan) selama

mereka belum/ hingga mereka berpisa, dan apabila

kedua belah pihak

menyatakan yang

sesungguhnya/berkata benar dan menjelaskan kekurangan dan kualitas barang (yang
diperjualbelikan) , maka transaksi jual beli bebas belum terikat selagi mereka belum berpisah

maka jika benar dan jelas keduanya, diberkahi jual beli itu tetapi jika menyembunyikan dan
berdusta maka terhapus berkah jual beli itu.”(bukhari)1[1]
C. Mufrodat
‫ا ل مبو ري اوعا رن‬

penjual

‫ل مرخويا رر‬

pilihan

‫ي وتووف اور وقا‬

Berpisah/perceraian

‫وصود وقا‬

menyetujui

‫خوتا هرا‬

‫يو م‬
‫ووبو ري اونا‬

Menipu/mengkhiyanati

‫ك ووذ وبا‬
‫حا‬
‫رر بم ح‬

berdusta

menerangkan
Beruntung

D. Biografi perowi
 Hakim ibn Hizam
Nama lengkapnya adalah Hakim bin Hazam bin Asad bin Abdul Gazi,
ponakan Khadijah istri Rasulullah . Sebelum dan setelah kenabian beliau ini
adalah teman akrab Rasulullah , sewaktu kaum Quraisy memboikot
Rasulullah, beliau tidak termasuk, karena menghormati Nabi. Beliau baru

1[1] Ahmad mudjab mahalli,dkk, Hadits-Hadits Muttafaq ‘Alaih, (Jakarta : PRENADA
MEDIA, 2004), H. 96-97.

masuk Islam ketika penaklukan kota Mekah dan terkenal sebagai orang yang
banyak jasa baik dan derma.
Sejarah mencatat, dia adalah satu-satunya anak yang lahir dalam
Kabah yang agung.Ceritanya sebagai berikut.Pada suatu hari ibunya yang
sedang hamil tua masuk ke dalam Kabah bersama rombongan orang-orang
sebayanya untuk melihat-lihat Kabah.Hari itu Kabah dibuka untuk umum
sesuai dengan ketentuan.Ketika berada dalam Kabah, perut ibu tiba-tiba
terasa

hendak

melahirkan.Dia

tidak

sanggup


lagi

berjalan

keluar

Kabah.Seseorang lalu memberikan tikar kulit kepadanya, dan lahirlah
bayi itu di atas tikar tersebut. Bayi itu adalah Hakim bin Hazam bin
Khuwailid, yaitu anak laki-laki dari saudara Ummul Mukminin Khadijah binti
Khuwailid.
Hakim bin Hazam dibesarkan dalam keluarga keturunan bangan yang
berakar dalam dan terkenal kaya. Karena itu, tidak heran kalau dia menjadi
orang pandai, mulia, dan banyak berbakti.Dia diangkat menjadi kepala
kaumnya dan diserahi urusan rifadah (lembaga yang menangani orangorang yang kehabisan bekal ketika musim haji) di masa jahiliah.Untuk itu dia
banyak berkorban harta pribadinya.Dia bijaksana dan bersahabat dekat
dengan Rasulullah sebelum beliau menjadi Nabi. Sekalipun Hakim bin Hazam
kira-kira lima tahun lebih tua dari Nabi , tetapi dia lebih senang, lebih ramah,
dan

lebih


suka

berteman

dan

bergaul

dengan

beliau.

Rasulullah

mengimbanginya pula dengan kasih sayang dan persahabatan yang lebih
akrab.Kemudian, ditambah pula dengan hubungan kekeluargaan, karena
Rasulullah mengawini bibi Hakim, Khadijah binti Khuwailid ra, hubungan di
antara keduanya bertambah erat.
Walaupun hubungan persahabatan dan kekerabatan antara keduanya

demikian erat, ternyata Hakim tidak segera masuk Islam, melainkan sesudah
pembebasan kota Mekah dari kekuasaan kafir Quraisy, kira-kira dua puluh
tahun sesudah Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Orang
memperkirakan Hakim bin Hazam, yang dikaruniai Allah akal sehat dan

pikiran tajam ditambah dengan hubungan kekeluargaan, serta persahabatan
yang akrab dengan Rasulullah, akan menjadi mukmin pertama-tama yang
membenarkan dakwah Muhammad, dan menerima ajarannya dengan
spontan. Tetapi, Allah berkehendak lain. Dan, kehendak Allah jualah yang
berlaku.
Terlambatnya Hakim bin Hazam masuk Islam, tetapi Hakim sendiri pun
tidak kurang keheranannya. Setelah dia masuk Islam dan merasakan nikmat
iman, timbullah penyesalan mendalam, karena umurnya hampir habis dalam
kemusyrikan dan mendustakan Rasulullah.


Al Bukhary
Nama asli al bukhary ialah Abu ‘Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn
Ibrahim ibn al Mughirah al Ja’fiy. Akan tetapi beliau lebih terkenal dengan sebutan Imam
Bukhari, karena beliau lahir di kota Bukhara, Turkistan.Sewaktu kecil Al Imam Al Bukhari buta

kedua matanya. Pada suatu malam ibu beliau bermimpi melihat Nabi Ibrahim ‘Alaihissalaam
yang mengatakan, “Hai Fulanah (yang beliau maksud adalah ibu Al Imam Al Bukhari, pent),
sesungguhnya Allah telah mengembalikan penglihatan kedua mata putramu karena seringnya
engkau berdoa”. Ternyata pada pagi harinya sang ibu menyaksikan bahwa Allah telah
mengembalikan penglihatan kedua mata putranya.
Kakek-kakek beliau beragama majusi.Kakeknya yang mula-mula
masuk islam ialah al mughirah diislamkan oleh al Yaman al Ja’fiy, gubernur
Bukhara. Karenanyalah beliau dikatakan al Ja’fiy.
Ayah beliau adalah seoranng ahli hadis, yang meninggal diwaktu beliau
masih kecil dan meninggalkan banyak harta. Karena itu beliau dididik oleh
ibunya dan beliau mendapat pelajaran pertama dari seorang ulama fiqh.
Sesudah beliau berumur 10 tahun, mulailah beliau menghafal hadits.
Sesudah berumur 16 tahun, beliau menghafal kitab-kitab susunan ibnu
mubarok dan wakie’ serta melawat untuk menemui ulama-ulama hadits
diberbagai kota.
Beliau meriwayatkan hadits dari segolong

penghafal hadits. Dan

beliau telah membuat suatu trace baru yang kuat bagi hadits, yakni

membedakan antara hadits yang shahih dan yang tidak, sedang kitab-kitab

sebelumnya, tidak berbuat demikian, hanya mengumpulkan hadits, yang
sampai kepada pengarang kitab, sedang pembahasan perowi-perowinya
diserahkan kepada orang-orang yang aka mempelajarinya saja.
Al bukhary mempunyai hafalan yang sangat kuat dalam hadits. Dalam
masa kanak-kanaknya beliau menghafal 70.000 hadits, lengkap dengan
sanadnya.
Al bukhary adalah orang pertama yang menyusun kitab shahih, yang
kemudian

jejaknya

diikuti

oleh

ulama-ulama

lain

sesudahnya

beliau

menyusun kitabnya dalam waktu 16 tahun. Kitabnya berisi 7397 hadits.
Kalau dihitung hadits mu’allaq, mauquf dan maqthu, maka jumlahnya
menjadi 9082 hadits. Dan jika diambil hadits-hadits yang mausul tanpa
mengulanginya, maka jumlah isinya 2762 hadits.
Diantara kitabnya ialah: al adabul mufrod, raf’ul yadaini fishshalati, al
qira-atu khalfal imam, birrul walidaini, at tarikhul kabier, at tarikhul ausath,
dan masih banyak lagi.
Dan beliau wafat pada tahun 256H.2[2]
E. Keterangan hadis
Hadits diatas menerangkan bahwa di dalam jual beli hendaklah disertai rasa jujur
sehingga ada nilai manfaatnya. Apabilapenjual dan pembeli saling menipu atau merahasiakan
tentang apa yang seharusnya dikatakan maka tidak aka nada nilai manfaat.3[3]
Pada dasarnya transaksi jual beli itu bersifat mengikat. Apabila transaksi tersebut telah
sempurna dengan adanya ijab Kabul antara penjual dan pembeli, lalu majelis jual-belinya telah
berakhir, maka transaksi tersebut berarti telah mengikat dann wajib dilaksanakan oleh penjual
dan pembeli tersebut. Hanya masalahnya, ketika transakssi tersebut itu harus sempurna dengan
cara menghilangkan perselisihan antar individu, maka syara’ telah mengharamkan individu
2[2] T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar ILMU HADITS,(Jakarta:Bulan
Bintang, 1974),h.323
3[3] Ahmad mudjab mahalli,dkk, Hadits-Hadits Muttafaq ‘Alaih, (Jakarta : PRENADA
MEDIA, 2004), H. 97.

tersebut untuk melakukan penipuan ( tadlis) dalam jual beli. Bahkan, syara’ telah menjadikan
penipuan sebagai suatu dosa, baik penipuan tersebut berasal dari penjual, maupun pembeli
barang atau uang. Oleh karena itu semuanya hukumnya haram. Sebab penipuan tersebut
mungkin berasal dari pihak penjual maupun pihak pembeli.
Adapun maksud dari penipuan penjual adalah apabila penjual menyembunyikan cacat
barang daganganya dari pembeli, padahal dia jelas-jelas mengetahuinya, atau apabila sipenjual
menutupi cacat tersebut dengan sesuatu yang bisa mengelabuhi pembeli, sehingga terkesan tidak
cacat, atau menutupi barang dengan sesuatu yang bisa menampakkan seakan-akan barangnya
baik.
Sedangkan yang dimaksud dari penipuan pembeli terhadap harga adalah apabila si
pembeli memanipulasi alat pembayaran atau menyembunyikan manipulasi yang terjadi pada alat
pembayarannya, padahal dia jelas-jelas tahu. Untuk bisa melakukan penipuan tersebut, harga
kadang bisa berbeda-beda dengan perbedaan barang yang dijual. Karena bertujuan menipu.
Seorang muslim tidak boleh melakukan penipuan terhadap barang atau uang, sebaliknya
dia wajib menjelaskan cacat yang terdapat dalam barang tersebut. Dia juga harus menjelaskan
kepalsuan dalam uang tersebut. Sehingga dia tidak boleh memanipulasi barang agar
mendapatkan keuntungan atau dijual dengan harga lebih tinggi. Dia juga tidak boleh
memanipulasi uang agar uang tersebut bisa diterima sesuai dengan harga barang. Karena
rasulullah melarang praktik tersebut dengan larangan yang tegas.
“ Siapa saja yang memperoleh harta dengan cara menipu, baik dengan tadlis (penipuan)
maupun ghabn, maka dia tidak bisa memiliki harta tersebut. Sebab cara semacam ini tidak
termasuk cara-cara pemilikan, melainkan cara-cara yang dilarang. Bahkan, harta yang diperoleh
dengan cara tersebut adalah harta yang haram, yang merupakan harta suht (haram).”
Apabila penipuan tersebut terjadi, baik terhadap barang maupun uang, maka bagi pihak yang
tertipu berhak memilih, boleh merusak transaksinya atau meneruskannya, dan lebih dari pilihan
tersebut tidak ada. Apabila seorang pembeli ingin memiliki barang yang ada cacatnya, atau
barang tipuan tersebut, lalu meminta arsy, yaitu harga yang berbeda, yaitu antara harga barang
yang cacat dengan harga barang yang tidak cacat, maka praktik semacam ini tidak boleh. Sebab
Nabi saw, tidak memberikan alternatif arsy untuknya, selain memberikan pilihan dengan dua hal:
apabila mau, maka bisa mengambilnya. Dan apabila tidak, maka bisa mengembalikannya. 4[4]
4[4] Taqyuddin an- nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternative Perspektif
Islam,( Jakarta : risalah gusti,1996)

F. Aspek Tarbawi
Dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa:




A.

Janganlah melakukan penipuan karena akan merugikan banyak orang
Anjuran agar berperilaku baik dan jujur
Bersikap jujur akan mendatangkan keberkahan dan kebaikan didunia dan diakhirat.
Sesuatu yang berasal dari dusta maka akan menghilangkan keberkahan pada mereka.
Materi hadits
‫عل وي مونا ورهسموهل اللره ص م وفوقول }وياوموعوشور الهموها رجرريون وخمممس رإوذا ابمتهرليتههم ربره اون‬
‫عبمرد اللره بمرن ه‬
‫عن مهه وقا ول اوقبوول و‬
‫عومور ور رضوى اللهه و‬
‫عمن و‬
‫و‬
‫ت رفى أ و‬
‫وح ا وتىي ي ومغهلبث ربوها رإل ووفوشا رفيرههم الوطا ه‬,‫عموهذ ربا للره أ ومن تهودرر ك هموهه اون ل ومم تهوظوهرر الوفا رخوشهه‬
‫ووأ و ه‬
‫عموون وول ووووجا هع ال ا ورتى ل ومم توك همن وموض م‬

‫عل وي مرهمم وو ل ومم‬
‫وسل و رفرههم ا ل وراذ يون وموضموا وول ومم ي هن مرقهصموا الومك وويا ول وو ا لومي موزاون رإل او أ هرخهذوا ربا لراسرني مون وو رش ا ودره ا لمهوون وره وو وجورر ال اهسل موطا رن و‬
‫عوهود ورهسمولرره رإل و وسل ا ووط اللهه‬
‫عرهود اللره وو و‬
‫ي وممن وهعموا وزوكا وه أ وممووالررهمم رإل و همرنوعوا الوقوطور رمون ال اوسوما رع ووولو ل و البووها رعهم ل ومم ي هممتوهروا وو ل ومم ي هن مهقهضموا و‬

‫خي وروا رم وما أ ون ووزولاللهه رإل ووجوعل اللوه بوأ م‬
‫ح ه‬
‫كم أ و رع اومتهههمم ربك ووتا ر‬
‫عهد ا حوارمون و‬
‫غي مرررهوم وفأ ووخهذوا بوعوض وما رفى وأيرديرهمم وووما ل ومم تو م‬
‫عوليرههم و‬
‫و‬
‫ب اللره وو ي وتو و ا ه‬
‫ا‬
(‫ باب العقو با ت‬.‫ كتا ب الفتن‬. ‫وسههمم بوي من وههمم{ )رواه ابن ما جه فى السنن‬
B. Terjemahan Hadits
Artinya :
Dari Abdullah Ibn Umar berkata Rasulullah saw telah menghampiri kami lalu bersabda: “ wahai
muhajirin, kamu akan ditimpa 5 bencana semoga Allah tidak mengizinkan kamu hidup untuk
menyaksikannya: (1) apabila zina berleluasa, ketahuilah bahwa ia tidak berlaku tanpa ditimpa
penyakit-penyakit baru yang tidak pernah diketahui/dialamioleh manusia sebelumnya. (2)
apabila manusia menipu timbangan, ia tidak berlaku tanpaditimpa kemarau dan kebuluran ke
atas orang ramai serta ditindas oleh pemerintah mereka. (3) apabila manusia tidak zakat,
ketahuilah bahwa hujan akan tertahan keatas mereka. (4) apabila manusia memutuskan
perjanjian mereka dengan Allah dan Rasul-Nya ketahuilah bahwa Allah akan menghantar musuh
kepada mereka untuk merampas kepunyaan mereka. (5) apabila pemerintah mereka tidak
memerintahkan mengikut kitabullah, ketahuilah bahwa Allah SWT akan pecah belahkan mereka
dan menjadikan mereka berbalahan sesama mereka.”5[5]
C. Mufrodat
‫تهوظوهر‬
‫الوفا رخوشهه‬
‫عموون‬
‫الوطا ه‬
5[5] http://id/lidwa.co/app/

muncul
Zina
penyakit

‫وموضموا‬
‫ي هن مرقهصمو‬
‫أ هرخهذوا‬
‫وو وجورر‬
‫ال اهسل موطا رن‬
‫الوقوطور‬
‫ي هن مهقهضموا‬

Yang tlah lalu
megurangi
mengambil
aniaya
penguasa
hujan
Pecah belah

D. Biografi perowi
 Abdullah bin umar
Nama lengkap Abdullah bin Umar adalah Abu Abdurrahman ‘Abdullah ibn Umar ibn AlKhaththab al quraisyi al ‘adawy. Dia seorang sahabat yang paling bersemangat untuk meneladani
Rasulullah saw. Dia dilahirkan di mekkah pada tahun 10 H setelah Rasulullah diutus. Dia masuk
islam ketika masih kecil. Hijrah bersama bapak dan ibunya (Zainab binti Mazhun ra). Dia
menawarkan kepada Nabi untuk ikut perang badar ketika usia 13 tahun, namun Nabi
menganggapnya masih terlalu kecil, maka beliau menolak permintaannya. Diapun ditolak pada
perang uhud saat dia berusia 14 tahun. Nabi baru membolehkannya untuk turut berperang pada
perang ahzab, ketika umurnya menginjak 15 tahun. Setelah itu dia selalu turut berperang
bersama Rasulullah.
Dari kedekatannya dengan Rasulullah dan komitmennya di masjid Nabawi, dia
mendapatkan ilmu yang melimpah. Dia adalah penghafal Al-Qur’an Al-Karim dan banyak
meriwayatkan hadits sebanyak 2630 hadits.Dia adalah orang yang sangat berpegang teguh
dengan sunnah, dia merupakan sahabat yang paling meneladani Rasulullah. Dia meninggal di
Makkah tahun 73 H ketika berumur 84 tahun.6[6]
 Ibnu majah
Nama sebenarnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Rabi’i al-Qazwini
dari desa Qazwin, Iran. Lahir tahun 209 dan wafat tahun 273. Beliau adalah muhaddits ulung,
mufassir dan seorang alim. Beliau memiliki beberapa karya diantaranya adalah Kitabus Sunan,
Tafsir dan Tarikh Ibnu Majah.
Ia melakukan perjalanan ke berbagai kota untuk menulis hadits, anatara lain Ray, Basrah, Kufah,
Baghdad, Syam, Mesir dan Hijaz.
6[6] T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar ILMU HADITS,(Jakarta:Bulan
Bintang, 1974),h.283

Ia menerima hadit dari guru gurunya antara lain Ibn Syaibah, Sahabatnya Malik dan al-Laits.
Abu Ya’la berkata,” Ibnu Majah seorang ahli ilmu hadits dan mempunyai banyak kitab”.
Beliau menyusun kitabnya dengan sistematika fikih, yang tersusun atas 32 kitab dan 1500 bab
dan jumlah haditsnya sekitar 4.000 hadits. Syaikh Muhammad Fuad Abdul Baqi menghitung ada
sebanyak 4241 hadits di dalamnya. Sunan Ibnu Majah ini berisikan hadits yang shahih, hasan,
dhaif bahkan maudhu’. Imam Abul Faraj Ibnul Jauzi mengkritik ada hampir 30 hadits maudhu di
dalam Sunan Ibnu Majah walaupun disanggah oleh as-Suyuthi.
Ibnu Katsir berkata,” Ibnu Majah pengarang kitab Sunan, susunannya itu menunjukan keluasan
ilmunya dalam bidang Usul dan furu’, kitabnya mengandung 30 Kitab; 150 bab, 4.000 hadits,
semuanya baik kecuali sedikit saja”.
Al-Imam al-Bushiri (w. 840) menulis ziadah (tambahan) hadits di dalam Sunan Abu Dawud yang
tidak terdapat di dalam kitabul khomsah (Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud,
Sunan Nasa’i dan Sunan Tirmidzi) sebanyak 1552 hadits di dalam kitabnya Misbah az-Zujajah fi
Zawaid Ibni Majah serta menunjukkan derajat shahih, hasan, dhaif maupun maudhu’. Oleh
karena itu, penelitian terhadap hadits-hadits di dalamnya amatlah urgen dan penting. Ia wafat
pada tahun 273 H

E. Keterangan Hadits
Dari Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
(‫يا معشر المهاجرين خمس خصال إذا ابتليتم بهن وأعوذ بالله أن تدركوهن‬
Maksudnya ada lima sifat atau perbuatan yang jika kalian terjatuh ke dalamnya, niscaya akan
datang azab dan siksaan dari sisi Allah di dunia disebabkan kelima perbuatan tersebut. Kelima
hal ini wajib bagi setiap orang untuk menjauhinya. Dan wajib bagi mereka untuk mencermati
dan merenungi hadits ini dan hadits-hadits yang lain dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
supaya mereka mengetahui penyakit-penyakit yang ada di ummat ini, supaya mereka tahu

kenapa kaum Muslimin sekarang terhina di hadapan orang kafir, kenapa orang kafir bisa
menghinakan kaum Muslimin di berbagai tempat?
Jadi karena perbuatan yang dilakukan oleh kedua tangan manusia, Allah Subhanahu wa
Ta'ala menimpakan musibah kepada mereka, baik yang dirasakan di dunia maupun di akhirat.
Pertama, Zina Tersebar dan Dilakukan Secara Terang-Terangan
Bencana dan musibah ini menimpa manusia, maka jika mereka melakukan kemaksiatan ini
maka akan datang musibah yang lain di belakang itu, yaitu musibah-musibah dan penyakit.
Musibah ini adalah perbuatan keji (yaitu zina), apabila ia telah nampak di tengah-tengah manusia
dan tersebar, maka mereka pantas mendapatkan wabah penyakit yang belum pernah terlintas
dalam pikiran mereka dan sama sekali belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Maka mereka tidak malu lagi untuk berbuat kemaksiatan, mereka tidak peduli kalau aktivitas
haram mereka dilihat orang, dan bahkan sebagian mereka bangga kalau telah melakukan hal
tersebut. Kita lihat seorang laki-laki berjalan bersama wanita yang bukan mahramnya, di jalanjalan, di pantai, mal-mal dan lain-lain. Mereka melakukan apa saja yang mereka suka dari
berbagai macam perbuatan maksiat tanpa ada rasa bersalah, dan tidak ada satu pun yang
mengingkari dan mencegah perbuatan mereka.
Padahal hal itu adalah salah satu sarana menuju perzinaan, dan juga penyebab tersebarnya
penyakit kelamin yang menular. Dan penyakit-penyakit tersebut adalah bentuk teguran Allah
Subhanahu wa Ta'ala kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran.
Dan hendaknya kita pun ikut andil dalam mencegah dan menanggulangi tersebarnya
perzinaan dan sarana-sarananya, karena musibah-musibah yang ditimbulkan dari perbuatan zina
juga bisa menimpa orang yang tidak melakukannya.
Kedua, Mengurangi Takaran dan Timbangan
Maksudnya adalah mereka ditimpa kekeringan dan paceklik, yaitu Allah Subhanahu wa
Ta'ala menahan hujan dari mereka (Dia tidak menurunkan hujan untuk mereka), dan jika bumi
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan maka Allah akan mengirimkan musibah kepada mereka
berupa serangga, ulat dan hama penyakit lain yang merusak tanaman. Dan jika tanaman itu
berbuah maka buahnya tidak ada rasa manis dan segar. Betapa banyak petani yang melakukan
kecurangan mendapati buah-buahannya tidak memiliki rasa.
Dan disebutkan di dalamnya hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata:
‫لما قدم النبي صلى الله عليه وسلم المدينة كانوا من أخبث الناس كيل ح‬
”Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke Madinah, mereka (penduduk
Madinah) adalah termasuk orang yang paling curang dalam takaran.”

Maksudnya, penduduk Madinah dan kaum Anshar radhiyallahu 'anhum sebelum datangnya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam ke Madinah, dahulu mereka sudah terbiasa dengan bertansaksi
dalam jual beli. Dan mereka adalah manusia yang paling curang dalam takaran, atau termasuk di
antara manusia yang paling curang dalam takaran. Yakni, mereka curang dalam masalah takaran
dan timbangan, dan mereka menguranginya dalam masalah itu. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pun membacakannya di hadapan mereka. Maka setelah itu mereka (penduduk Madinah
dan kaum Anshar) menjadi orang yang paling baik/bagus dalam masalah timbangan dan takaran.
Ini adalah makna hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam Shahihnya, dan
al-Baihaqi rahimahumullah dalam Syu’abul Iman dan yang lainnya. Dan hadits ini dinyatakan
hasan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah)
Jadi karena kecurangan mereka terhadap sesamanya, maka Allah menghukum mereka
dengan adanya kekeringan dan paceklik, kehidupan yang susah, kebutuhan yang semakin
bertambah, harga barang-barang yang semakin naik dan ditambah lagi dengan kezahaliman
penguasa terhadap mereka. Oleh sebab itu kalau kita ingin lepas dari berbagai macam musibah di
atas maka kuncinya adalah kejujuran ketika menakar dan menimbang dan berlaku adil dalam
berjual beli.
Ketiga, Enggan Membayar Zakat
Jika manusia menahan zakat mereka, tidak mau menunaikannya, dan membuat siasat (tipu
muslihat) supaya bisa lepas dari kewajiban zakat, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan
menahan dan tidak menurunkan hujan kepada mereka. Seandainya tidak karena keberadaan
binatang-binatang niscya Allah tidak akan menurunkan hujan kepada manusia, karena manusia
tidak berhak mendapatkan hujan tersebut. Ini tentunya sesuai dengan sebuah kaidah bahwasanya
balasan itu sesuai dengan jenis perbuatannya.
Keempat, Melanggar perjanjian
‫غي مرررهمم وفأ ووخهذوا بومعوض وما رفي أ وي مرديرهمم‬
‫عهد ا حوا رممن و‬
‫عل وي مرهمم و‬
‫عمهود ورهسولرره رإ ا ولا وسل ا ووط الل ا وهه و‬
‫عمهود الل ا وره وو و‬
‫وول ومم ي ون مهقهضوا و‬
” Tidaklah mereka melanggar perjanjian mereka dengan Allah dan Rasul-Nya, kecuali Allah
akan menjadikan musuh mereka (dari kalangan selain mereka; orang kafir) berkuasa atas
mereka, lalu musuh tersebut mengambil sebagian apa yang mereka miliki."
Kelima, Akibat Berhukum Dengan Selain Al-Qur’an dan As-Sunnah
Maksudnya, jika mereka tidak berhukum dengan hukum Allah Subhanahu wa Ta'ala dan
mengambil kebaikan dari Kitab Allah dan Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maka Allah
akan menjadikan permusuhan di antara mereka. Maka jika mereka meninggalkan al-Qur’an dan
as-Sunnah, sehingga mereka berhukum dengan selain yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa

Ta'ala, maka Allah akan menjadikan sebagian mereka musuh bagi sebagian yang lain, karena
urusan mereka semata-mata hanyalah seputar dunia. Lalu Allah cabut kebaikan dari hati-hati
mereka, dan akhirnya datanglah siksa dari Rabb semesta Alam. 7[7]

F. Aspek tarbawi
1. Kita wajib mengimani kitab (hukum-hukum) Allah yaitu Al-Qur’an dan mengimani sunnah
Rasulullah, agar kita selalu mendapat petunjuk dan keselamatan dari Allah.
2.
Kita harus selalu bersyukur atas segala karunia yang telah diberikan Allah kepada kita,
3.

meskipun AnugrahNya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Jauhilah hal-hal negatif, karena sesungguhnya Allah akan melaknatnya dan niscaya kita akan

4.

hidup dalam kenistaan (kemiskinan).
Tanamkan sifat jujur dan adil dalam segala hal dalam mengaharap keberkahan dari Allah SWT.

7[7] ‫ الترهيب من بخس الكيل والميزان‬- ‫شرح الترغيب والترهيب‬

A. Materi Hadits
‫ع ا وبامس أ ون ا وهه وقاول }وما وظوهور الهغهلوهل رفى وقمورم وق اهط رإل او ا هل مرقوى‬
‫عبمرد االلره بمرن و‬
‫عمن و‬
‫حوي بمرن وسرعيمد ا ون ا وهه بول ووغهه و‬
‫عمن ي و م‬
‫عمن وما لك و‬
‫وح ا ود وثنى و‬
‫عن مههمم الرارمزهق‬
‫ب وو ل و وفوشا الرازونا رفى وقمورم وق اهط إ ل اوك وثهور رفيرهمم ا لوممو ه‬
‫رفى هقهلو ربرهمم ا ل اهر م‬
‫ت وو ل و ن ووقوص وقمومم الرمك موياول وو الرمي موزاون رإ ا ولا هقرطوع و‬
‫ع ه‬
‫كتا‬. ‫عوليرهمم الوعهد ا وو{ )رواه ما لك فى المواطأ‬
‫حراق رإل او وفوشا رفيهمم ال ا ود هم وو ل و وختوور وقمو مم ربا ل موعمهرد رإل او وسل ا ووط اللهه و‬
‫وول وحك ووم وقمومم ربوغي مرر ال و‬
(‫باب المر المجتمع عليه عند نا‬.‫ب الجهاد‬
B. Terjemahan Hadits
Artinya :
Telah menceritakan kepadaku dari malik dari yahya bin said bahwa telah sampai
kepadanya dari abdullah bin abbas ia berkata” tidaklah ghulul menyebarkan pada suatu kaum,
kecuali akan ditimpakan kepada mereka rasa ketakutan tidaklah perzinaan itu tersebar pada suatu
kaum, kecuali akan banyak kematian menimpa mereka. Tidaklah suatu kaum mengurangi
takaran dan timbangan kecuali akan diputus riski kepada mereka. Tidaklah suatu kaum
berhukum kepada selain Al-Haq kecuali akan tersebar pembunuhan. Dan tidaklah suatu kaum
kamu mengkhhianati janji kecuali Allah akan menguasakan musuh atas mereka.”8[8]
C. Mufrodat
‫وما وظوهور ال مهغهلول‬
‫رفي وقمومم وق اهط‬

: Tidaklah ghulul menyebar
pada suatu kaum

‫ب‬
‫ال اهر م‬
‫ع ه‬

ketakutan

‫وفوشا الرازونا‬

perzinaan itu tersebar

‫ال مرمك موياول‬

: takaran

‫ووال مرميوزان‬

Timbangan

‫رإ ا ولا هقرطع‬

kecuali diputus

‫ال ا ودهم‬

pembunuhan

8[8]

‫وختوور وقمومم ربال موعمهرد‬

kaum mengkhianati janji

‫ال موعهد ا وو‬

musuh

D. Biografi Perawi
1. Abdullah bin Abbas
Abdullah bin Abbas adalah seorang Sahabat Nabi, dan merupakan anak
dari Abbas bin Abdul-Muththalib, paman dari Rasulullah Muhammad SAW.
Dikenal juga dengan nama lain yaitu Ibnu Abbas (619 - Thaif, 687/68H). Dia
merupakan anak dari keluarga yang kaya dari perdagangan bernama Abbas
bin Abdul-Muththalib, maka dari itu dia dipanggil Ibnu Abbas, anak dari
Abbas.
Ibu dari Ibnu Abbas adalah Ummu al-Fadl Lubaba, yang merupakan wanita
kedua yang masuk Islam, melakukan hal yang sama dengan teman dekatnya
Khadijah binti Khuwailid, istri Rasululah. Ayah dari Ibnu Abbas dan ayah dari
Muhammad merupakan anak dari orang yang sama, Syaibah bin Hâsyim,
lebih dikenal dengan nama Abdul-Muththalib. Ayah orang itu adalah Hasyim
bin Abdulmanaf, penerus dari Bani Hasyim klan dari Quraisy yang terkenal di
Mekkah. Ibnu Abbas juga memiliki seorang saudara bernama Fadl bin Abbas.
Ibnu Abbas wafat pada tahun 78 hijriyah, dalam usia 75 tahun, diriwayat
lain 81 tahun. Dari Ibnu Jubair menceritakan, bahwa Ibnu Abbas wafat di
Thaif.
2. Malik ibn Anas
Nama beliau ialah Abu ‘Abdullah Malik ibn Abas ibn Malik ibn Abi ‘Amir al
Ashbahy al Himyary al Madany, salah seorang dari madzab yang terkenal
pula dengan sebutan imam darul hijrah.
Beliau meriwayatkan hadits dari pada amir ibn Abdullah ibn az Zubair ibn
al Awwam, Nu’aim ibn Abdullah al mujammir, Zaid ibn Aslam, Nafie, Humaid
ath Thawil, Abu Hazim, Salmah ibn Dinar, dan lain-lain.

Hadits-haditsnya diriwayatkan oleh az Zuhry, Yahya ibn Sa’id al Anshary,
Sa’id ibn ‘Abdullah Ibnul Had, semuanya ini adalah guru-gurunya, dan
lainnya.
Ibnu Hambal berkata: “ Malik adalah permulaan ulama di Madinah yang
menyaring perawi-perawi hadits dan meninggalkan perawi yang tidak
kepercayaan dan beliau tidak meriwayatkan hadist kecuali kalau orang yag
mempunyai ilmu dalam bidang fiqh, mempunyai keutamaan dan tekun
beribadat. Padanyalah asy syafi’I belajar.
Semua ulama-ulama hadits yang besar mengakui ketinggian ilmu beliau
dalam bidang hadits dan ilmu fiqh.
Diantara hasil karyanya ialah kitab al muwaththa’, salah satu dari kitab
hadits yang disusun dalam abad ke 2 H yang merupakan salah satu dari
kitab ke 6.
Beliau dilahirkan pada tahun 97 H dan wafat pada tahun 179 H.9[9]
E. Keterangan Hadits
Dalam hadis diatas, Rosulullah menjelaskan tentang adanya lima perbuatan buruk dalam
masyarakat yang bila perbuatan itu menyebar di masyarakat akan menyebabkan akibat yang
buruk.
Pertama, ghulul secara bahasa yaitu khianat atau kecurangan. Perbuatan curang tersebut
yang dilakukan seseorang kepada orang banyak. Perbuatan ini terjadi saat sebagian sahabat rosul
mengambil harta rampasan perang sebelum dibagi sehingga sebagian yang lain mendapatkan
bagian yang lebih sedikit. Perbuatan ghulul akan mengakibatkan ketakutan dalam diri seseorang
sebab setiap orang akan saling mencurigai.
Kedua, perzinaan yang mengakibatkan kematian, sebab adanya perzinaan yang merebak
di masyarakat akan memperbanyak kemungkinan munculnya penyakit-penyakit berbahaya
seperti HIV atau AIDS yang terjadi pada zaman sekarang. Penyakit tersebut belum ada obatnya,
sehingga penderita penyakit tersebut dalam waktu singkat akan meninggal.
9[9] T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar ILMU HADITS,(Jakarta:Bulan
Bintang, 1974),h.311

Ketiga, adanya pengurangan takaran menyebabkan diputusnya rizki mereka. Rizki tidak
hanya berupa materi, tetapi bisa berupa ketenangan hidup atau keberkahan hidup. Seorang yang
curang bisa saja mendapatkan rizki yang banyak tetapi tidak mendapatkan keberkahan dalam
rizki tersebut atau tidak memperoleh ketenangan hidup.
Keempat, adanya suatu kaum yang berhukum kepada selain hukum Allah maka akan
mengakibatkan banyak pembunuhan. Berhukum kepada selain hukum Allah berarti melakukan
sesuatu sesuai dengan kehendak hawa nafsu. Sehingga terjadi kehidupan yang jauh dari
harmonis, keteraturan, dan ketenangan. Kehidupan seperti ini menyebabkan banyak terjadi
pembunuhan.
Kelima, menghianati janji yang menyebabkan musuh bisa menguasai mereka. Orang
yang menghianati janji tidak akan dipercaya oleh orang lain. Sehingga hal ini akan menjadi
malapetaka bagi dirinya yang memudahkan musuh untuk menguasai mereka.

F. Aspek Tarbawi
 Dalam kehidupan masyarakat, aspek kebersamaan hendaknya diprioritaskan terutama
berkaitan dengan keadilan dan menghindarkan diri dari sifat rakus.
 Dalam berdagang tidak boleh mengurangi takaran atau timbangan atas suatu barang yang
didagangkan.
 Islam mengajarkan jujur agar tidak terjadi malapetaka.
 Islam mengajarkan menepati janji dalam berdagang.
 Allah akan memberikan rasa ketakutan bagi orang yang curang (ghulul) dalam berdagang.

PENUTUP
Kesimpulan.
Dalam makalah ini “Hilangnya Keberkahan Sebab Penipuan dan Pemalsuan” terdapat
beberapa pelajaran yang bisa kita ambil salah satunya yaitu transaksi jual beli dengan baik agar
tidak merugikan salah satu pihak. Dalam hadits diatas juga menganjurkan kita untuk melakukan
khiyar majlis sebelum transaksi jual beli itu berakhir. Sehingga transaksi jual beli itu menjadi
berkah serta tidak ada unsure penipuan serta unsure pemalsuan dari pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.

Daftar pustaka

an- nabhani, Taqyuddin.1996. Membangun Sistem Ekonomi Alternative
Perspektif Islam. Jakarta : risalah gusti.

T.M.

Hasbi

Ash-Shiddieqy.1974.Sejarah

dan

Pengantar

ILMU

HADITS.Jakarta:Bulan Bintang .
Mudjab mahalli, Ahmad dkk.2004.Hadits-Hadits Muttafaq ‘Alaih.Jakarta :
PRENADA MEDIA.
‫ الترهيب من بخس الكيل والميزان‬- ‫شرح الترغيب والترهيب‬
http://id/lidwa.co/app/

Diposkan oleh ghufron dimyati di Kamis, April 25, 2013
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
29 komentar:

1.

Faisal FahmiKamis, 25 April 2013 19.23.00 WIB
FAISAL FAHMI (2021111255)
D
assalamualikum ,, mbak bro yang cooolllss abisss, hixhixhix.....
yang ingin saya tanyakan adalah, dari hadis yang kedua, saya contohkan saja pertikaian
palestina dan israel yang tak kunjung reda, apakah anda melihat situasi tersebut adalah
dampak dari larangan-larangan hadis yang kedua,? bila iya, menurut pemakalah
pelanggaran yang mana yang dilakukan umat islam palestina sehingga hal tersebut bisa
terjadi,,
hehe, maaf sebelumnya kalau pertanyaan saya sedikit agak merempongkan anda,,
ckckckck
wassalamualaikum wr wb...
Balas
Balasan

1.
Nurul FadhilahMinggu, 05 Mei 2013 06.37.00 WIB
Terima kasih atas pertanyaanya,,
Peperangan yang terjadi antara pelestina dan Israel itu disebabkan adanya
keinginan kaum yahudi untuk mengambil atau menempati bukit zion dan
sekitarnya ( daerah palestin, termsuk jalur gaza, tepi barat dan yerussalem timur)
yang dikerramatkan dan dipercaya oleh mereka bahwa tempat tersebut itu tempat
suci tuhan mereka.
Dengan datangnya bangsa yahudi secara besar-besaran, mulailah terjadi
pearampasan tanah milik penduduk palestina. Menurut mereka daerah tersebut
merupakan tanah perjanjian ( holy land ) yang dijanjikan tuhan sesuai dengan
berita dikitab suci mereka. Dan dari islam sendiri di daerah tersebut terdapat
masjid al aqsa
Memang benar perang antara palestina dan israil bukan perang agama, tetapi tidak
bisa dilepaskan dari sebab-sebab pemikiran keagamaan yang berasal daroi kitab
suci. Alasan utama mereka berperang adalah memperebutkan tanah air, termasuk
juga daerah Jerusalem yang merupakan tempat suci bagi tiga agama samawi

didunia, diman aberdiri mesjid alaqsa yang dijadikan tempat ibadatan umat islam
atau disebut juga bukit bait Allah ( the themple mount/ har ha-bayit) bagi umat
yahudi dan nasrani.
Jadi tidak ada keterkaitan hadits diatas dengan adanya perang antara israel dan
palestina.
Balas

2.
mirza muhammad abdaSabtu, 27 April 2013 20.19.00 WIB
MIRZA MUHAMMAD ABDA
2021 111 153
D
pertanyaan saya singkat saja diatas judul makalahnya anda kan hilangnya keberkahan
atas pemalsuan ... yang saya ingin tanyakan apakah keberkahan bisa hilang bila mana kita
sering elakukan kemaksiatan?? terimakasih

Balas
Balasan

1.
Nurul FadhilahKamis, 02 Mei 2013 09.58.00 WIB
terima kasih atas pertanyaanya..
menurut saya kemaksiatan dapat menghilangkan keberkahan seseorang.
keberkahan sendiri dapat diperoleh malalui amal sholeh sedangkan maksiat
merupakan kebalikan dari amal sholeh. kemaksiatan dapat juga mengakibatkan
1. Kemaksiatan mengurangi jatah umur dan menghilangkan keberkahannya.
Karena amal kebajikan itu menambah umur seseorang maka kemaksiatan (amal
bejat) dapat mengurangi usia. Rahasianya, usia seseorang adalah waktu hidupnya.
Sedangkan hidup tidak berarti kecuali dengan berbakti (beribadah) kepada
Penciptanya, merasa nikmat dengan mencintai dan mengingatNya serta lebih
mendahulukan ridhaNya.

2. Kehilangan jatah rizkinya. Nabi bersabda: "Sungguh seseorang bisa tidak
mendapatkan rizkinya sebab dosa yang dilakukannya." (HR. Ahmad dan Hakim
dari Tsauban)
1. Kemaksiatan menghapuskan keberkahan-keberkahan, baik keberkahan umur,
rizki, ilmu, pekerjaan dan ketaatan. Secara keseluruhan menghilangkan
keberkahan agami dan duniawi.
Balas

3.
SURAUMinggu, 28 April 2013 09.40.00 WIB
Nama : Arinun Ilma
Nim : 2021 111 045
Kelas: D
Allah selalu menciptakan manusia dengan kesempurnaan, namun terkadang manusia
kurang menerima apa yang Allah berikan, mengubah yang hitam menjadi putih atau
sebaliknya, semua yang mereka lakukan menurutnya memelihara atau merawat
pemberian Allah, nah..menurut pemakalah apakah hal itu diperbolehkan?
dan apa yg dimaksud penipuan dan pemalsuan dalam makalah ini???Terimakasiihh...
Balas
Balasan

1.
Nurul FadhilahKamis, 02 Mei 2013 09.48.00 WIB
terimakasih atas pertanyaanya,,
hokum mengubah ciptaan Allah itu tidak boleh atau diharamkan walaupun dengan
tujuan atau maksud mereka untuk memelihara dan merawat pemberian Allah.
Dalam islam mempercantik diri itu lumrah dilakukan bagi setiap muslimah karena
dalam islam, wanita itu adalah perhiasan dunia, maka tidak heran kalau wanita itu
selalu ingin tampil cantik,, dengan berhias tapi islam juga memberikan batasan2
supaya yang awalnya niat untuk tampil cantik malah berbalik jadi mengingkari
karunia Allah dan merubah apa yang sudah diciptakan oleh Allah SWT. Jangan
sampai kita seperti kaum jahiliyah. Berhias yang menyerupai orang jahiliyah
seperti apa. Pertama.. menyambung rambut dan bertatto.. maksudnya disini yaitu
gak menggunakan rambut palsu atau sanggul.
Kedua.. Menipiskan alis mata.. karena menurut hadist,, Rasulullah SAW melaknat
orang2 yang mencukur alisnya atau minta dicukurkan alisnya.. hiii.. sereeemmm.
Ketiga.. mengikir gigi.. perbuatan diatas tersebut jelas haram hukumnya baik yang

ngikir atau dikikir giginya.. tapi dibolehkan jika hal itu perlu dilakukan untuk
tujuan pengobatan atau karena cacat pada gigi atau sejenisnya.. kalo diliat dari
medis.. mengikir gigi juga dapat merusak email gigi.
Keempat, Operasi kecantikan atau operasi plastik. Operasi kecantikan itu bisa
berupa sedot lemak. suntik silicon untuk memadatkan salah satu anggota tubuh
kita, memancungkan hidung. Dari hal yang kita lalukan tersebut berarti kita tidak
bersyukur atas pemberian Allah swt. Padahal kita tidak boleh menambah atau
mengurangi pemberian Allah SWT. Namun islam masih memperbolehkan operasi
kecantikan atau plastik kalau kondisinya darurat seperti luka bakar atau pasca
kecelakaan..
jadi intinya merubah ciptaan atau pemberian Allah swt diharamkan oleh Islam.
Kata-kata memelihara dan merawat itu hanya untuk awalnya saja dan dengan
merubah ciptaan Allah kadang akan menimbulkan kesombongan sesorang. Maka
be your self percaya pada diri sendiri, jangan ikuti dan terpengaruh sama mode.
Dan yang paling utama yaitu bersyukur pada Allah SWT, karena apabila kita
pandai bersyukur insya Allah kita akan lebih mengerti akan kebahagiaan hidup.
Untuk maksud dari penipuan dan pemalsuan di makalah ini yaitu penipuan dalam
jual beli.
Seorang penjual tidak boleh berdagang yang ada unsur tipuan. Contonya menjual
barang dagangan yang cacat, mengurangi timbangan dan memanipulasi harga.
Karena penipuan dapat mengurangi berkah dari rizki yang diterima melalui jalan
uang di haramkan.

Balas

4.
kholisarifahMinggu, 28 April 2013 14.44.00 WIB
NAMA: KHOLIS ARIFAH
NIM: 2021 111 293
KELAS: D
Assalamu'alaikum,
Didalam makalah anda ada yang ingin saya tanyakan yaitu menurut pemakalah apa saja
kriteria keberkahan itu?
terima kasih.
Balas
Balasan

1.
Nurul FadhilahKamis, 02 Mei 2013 13.07.00 WIB
terima kasih

Criteria dalam memperoleh keberkahan yaitu sebagai berikut:
Pertama, Iman Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.Inilah syarat pertama dan
terpenting agar rizki kita diberkahi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu dengan
merealisasikan keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yang sesuai dengan
firman Allah SWT sebagai berikut:.
“Andaikata penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Tetapi, mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya”(Al-A’raf : 96)
Dari ayat diatas Allah SWT menjanjikan keberkahan kepada siapa saja yang

beriman dan bertakwa kepada-Nya. Dan sekaligus menjelaskan ancaman bagi
orang yang kufur kepada Allah SWT, niscaya tidak akan pernah merasakan
keberkahan dalam hidup.
Dan perwujudan iman kepada Allah SWT yang berkaitan dengan keberkahan rizki
yaitu dengan selalu bersyukur atas segala rizki yang kita peroleh. Maksudnya
senantiasa yakin dan menyadari bahwa rizki apapun yang kita peroleh merupakan
karunia dan kemurahan Allah SWT , bukan semata-mata jerih payah atau
kepandaian kita. Yang demikian itu, karena Allah Swt telah menentukan kadar
rizki setiap manusia semenjak ia masih berada dalam kandungan ibunya.
Kedua: Amal Shalih. Yang dimaksud dengan amal shalih, ialah menjalankan
perintah dan menjauhi larangan-Nya sesuai. Inilah yang menjadi syarat datangnya
keberkahan sebagaimana ditegaskan pada surat Al-A’raf ayat 96 diatas.
Dengan amal Shalih kita akan nnendapatkan keberkahan dan ketenangan hidup
yang sebenarnya. Amal shalih disini kita dapat mewujudkannya melalui perilaku
kita dan aklak yang baik. Diantara amal shalih yaitu mencari rizki di jalan yang
halal.sesuai dengan hadits di atas. Maksudnya kita bekerja dengan cara yang halal
niscahya keberkahan akan selalu ada pada kita.
Balas

5.
Nais AsyfieSenin, 29 April 2013 09.55.00 WIB
NAIS STANAUL ATHIYAH
2021 111 280
yang saya tanyakan,,
bagaimana caranya agar kita biusa mendapatkan keberkahan dalam hidup? terima
kasih,,:)
Balas
Balasan

1.
Nurul FadhilahKamis, 02 Mei 2013 09.51.00 WIB
terima kasih atas pertanyaannya..
menurut saya,,
1. Bagaimana cara agar kita mendapatkan keberkahan hidup. Keberkahan hidup
dapat kita rasakan melalui beberaapa syarat diantaranya:
Pertama, Iman Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.Inilah syarat pertama dan
terpenting agar rizki kita diberkahi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu dengan
merealisasikan keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yang sesuai dengan
firman Allah SWT sebagai berikut:.
‫ت رمون ال اوسومارء ووال مأ ومررض وول لوركمن ك و ا وذهبوا وفأ ووخمذوناههمم ربوما وكاهنوا‬
‫عل وي مرهمم بووروكا م‬
‫حونا و‬
‫وول ومو أ و اون أ ومهول ال مهقورلى آومهنوا وواتا ووقموا ل ووفتو م‬
‫ي وك مرسهبوون‬
“Andaikata penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Tetapi, mereka

mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya”(Al-A’raf : 96)
Dari ayat diatas Allah SWT menjanjikan keberkahan kepada siapa saja yang
beriman dan bertakwa kepada-Nya. Dan sekaligus menjelaskan ancaman bagi
orang yang kufur kepada Allah SWT, niscaya tidak akan pernah merasakan
keberkahan dalam hidup.
Dan perwujudan iman kepada Allah SWT yang berkaitan dengan keberkahan rizki
yaitu dengan selalu bersyukur atas segala rizki yang kita peroleh. Maksudnya
senantiasa yakin dan menyadari bahwa rizki apapun yang kita peroleh merupakan
karunia dan kemurahan Allah SWT , bukan semata-mata jerih payah atau
kepandaian kita. Yang demikian itu, karena Allah Swt telah menentukan kadar
rizki setiap manusia semenjak ia masih berada dalam kandungan ibunya.
Kedua: Amal Shalih. Yang dimaksud dengan amal shalih, ialah menjalankan
perintah dan menjauhi larangan-Nya sesuai. Inilah yang menjadi syarat datangnya
keberkahan sebagaimana ditegaskan pada surat Al-A’raf ayat 96 diatas.
Dengan amal Shalih kita akan nnendapatkan keberkahan dan ketenangan hidup
yang sebenarnya. Amal shalih disini kita dapat mewujudkannya melalui perilaku
kita dan aklak yang baik. Diantara amal shalih yaitu mencari rizki di jalan yang
halal.sesuai dengan hadits di atas. Maksudnya kita bekerja dengan cara yang halal
niscahya keberkahan akan selalu ada pada kita.
Balas

6.
awaliyah nailis saadahSenin, 29 April 2013 10.39.00 WIB
awaliyah nailis saadah
2021 111 339
D
menurut pemakalah bagaimana cara beristiqomah dalam kejujuran?
Balas
Balasan

1.
Nurul FadhilahMinggu, 05 Mei 2013 19.54.00 WIB
terima kasih atas pertanyaanya
menurut saya...
Beristiqomah dalam kejujuran
Tentang beristiqomah dalam kejujuran, kejujuran menang sangant lah sulit kita
lalukan apalagi dizaman sekarang sangatlah sulit mendapati orang yang bisa jujur
terhadap orang lain. Tidak sedikit orang yang sekarang hidup layaknya panggung
sandiwara. Hal ini bisa dikarenakan karena situasi mendesak, harga diri, dan
sebagainya, sehingga kejujuran dianggap bukan menjadi kebutuhan utama.
Bahkan, banyak orang yang mudah melalukan dusta dari pada berkata jujur. Hal
ini dalam artian sekarang sulit membedakan orang yang jujur dan orang yang
tidak jujur. Meski begitu, realita krisis kejujuran dapat dicari solusinya.
1. Membiasakan kejujuran dapat berarti sikap ataupun cara dalam membiasakan
kejujuran dalam keseharian. Membiasakan berkata jujur di mulai dari keluarga
hingga khalayak luas. Tentunya, sikap membiasakan kejujuran tidak bisa hanya

dilakukan dalam waktu yang singkat namun memerlukan waktu yang lama
2. Membangun pondasi kejujuran dapat dimulai sejak dini, sejak masih kanakkanaknya mendidik anak jujur sejak dini diyakini dapat lebih mudah dilakukan.
Kejujuran dapat diaplikasikan dalam lingkungan keluarga. Sehingga disini perlu
peran kedua orang tua.
3. Dalam membangun budaya kejujuran dapat dilakukan dengan selalu
meneladani sifat Nabi Muhammad SAW yaitu amanah, dapat dipercaya karena
kejujurannya. Lain dari pada itu, keberhasilan dalam membiasakan kejujuran
tidak hanya bergantung pada sebuah institusi pendidikan, namun juga
memerlukan peran semua pihak, seperti pemerintah, orang tua, dan masyarakat
Kita terbiasa berkata jujur, maka orang akan selalu mempercayai kita. Begitu
pula, manakala orang sudah mempercayai kita, maka kejujuran dapat
meningkatkan integritas kita tidak hanya dalam aktivitas sosial tetapi juga dalam
pekerjaan. Sehingga dapat dikatakan kejujuran sebagai modal penting dalam
menggapai impian dalam bersosialisasi maupun berkarir. Pasalnya, yang
dibutuhkan saat ini adalah orang yang bisa dipercaya akan kejujurannya.
Balas

7.
Shofatul JannahJumat, 03 Mei 2013 07.46.00 WIB
SHOFATUL JANNAH
2021 111 183
D
menurut pemakalah, bagaimana menghindarkan diri dari sifat rakus.? mohon jelaskan.
terimakasih
Balas
Balasan

1.
Nurul FadhilahSenin, 06 Mei 2013 13.08.00 WIB
terima kasih pertanyaanya,,
dalam menghindari sikap rakus,
Sikap rakus atau serakah adalah termasuk dalam penyakit hati yang sangat
menyesatkan kita untuk itu perlu kita menghindari dari sikap rakus ini. Adapun
cara untuk menghindari dari sikap rakus diantaranya seperti berikut:
1. Hidup sederhana dan hemat dalam membelanjakan uang atau harta. Oranng
yang gemar berbelanja tidak akan merasa cukup. Bahkan ia akan menjadi semakin
kikir dan rakus. Hidup hemat adalah kunci kepuasan diri.
2. Jangan terlalu mencemaskan masa depan. Caranya yaitu dengan membatasi
keinginan-keinginan dan yakin bahwa masalah riski sudah ditentukan.
3. Bertaqwa kepada Allah SWT, karena Allah berfirman dalam surat (Qs. AthThalaq: 3). Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang

(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiaptiap sesuatu.
4. Banyak-banyak merenungi kehidupan para nabi dan orang-orang yang saleh
dengan sifat qana’ah mereka, dan rendah hati mereka menikmati hidup, serta
kecintaan mereka terhadap akhirat. Jadikanlah mereka teladan dalam hidupmu
5. Bersyukur dengan kenikmatan yang diterima karena masih banyak mereka
yang bernasib lebih buruk darimu.
Balas

8.
eka rizkiJumat, 03 Mei 2013 09.41.00 WIB
nama : eka kurnia rizki
nim : 2021 111 251
kelas : D

assalamu'alaikum
mengenai hadits yang kedua, bagaimana tanggapan anda dengan lima bencana yang ada
pada hadits tsb. menurut anda apakah ke lima bencana tsb sudah nampak pada zaman
sekarang ini? dan bagaimana cara kita untuk menyikapinya?
Balas
Balasan

1.
Nurul FadhilahSenin, 06 Mei 2013 13.04.00 WIB
walaikum salam,,
terima kasih atas pertanyaanya,,
Untuk pertanyaan lima bencana.

Memang sekarang ini sudah terlihat 5 bencana yang telah dijelaskan dari hadis
diatas. Mulai dari yang pert