Penjadwalan Flowshop Berdasarkan Algoritma Nawaz, Enscore dan Ham (NEH) dengan Pendekatan Shortest Processing Time (SPT) dan Longest Processing Time (LPT) di PT Growth Sumatra Industry, Ltd

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Umum Perusahaan
PT. Growth Sumatra Industry Ltd adalah salah satu badan usaha

penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang bergerak di bidang pengolahan
bijih besi dan baja. Pada awalnya perusahaan ini bernama PT. Industri Besi dan
Baja Sumatra yang berlokasi di Jln. K.L. Yos Sudarso Km. 10 Medan-Belawan.
Perusahaan ini berdiri tanggal 23 April 1969 dengan akte notaris no. 93. Tanggal
23 April 1969 dengan akte notaris Kousmulyono Ongko SH.
Berdasarkan akte pendiriannya perusahaan ini berbentuk Perseroan
Terbatas (PT) dan memiliki modal sektor sebanyak 1000 lembar saham, yang
dijual dengan harga Rp. 100.000/ lembar saham. Perusahaan ini mengalami
perubahan nama pada tanggal 8 Februari 1971 menjadi PT. Growth Sumatra
Industry Ltd.
Pada awalnya perusahaan ini beroperasi dalam pembuatan kuali dengan
menggunakan alat-alat yang masih sederhana dan terbatas jumlahnya seperti satu
unit dapur peleburan dan satu unit mesin penggilingan. Saat ini perusahaan

mengalami kemajuan yang sangat pesat dan keuntungan yang semakin tinggi.
Perusahaan juga telah memanfaatkan teknologi baru di bidang pengolahan logam.
Saat ini perusahaan telah memiliki 3 unit tanur busur listrik , 1 unit mesin casting,
dan 5 unit peralatan penggilingan. Pada tahun 1989 perusahaan menambah areal
pabrik seluas 58.445m 2. Untuk lebih lengkapnya data-data tentang perusahaan

Universitas Sumatera Utara

adalah sebagai berikut:
1.

Nama perseroan

: PT. Growth Sumatra Industry, Ltd

2.

Surat persetujuan

: No.950/SEKR/SP.PMDN 1970 tanggal 30

Juni 1970

3.

Bidang usaha

4.

Perizinan

5.

2.2.

: Industri pengolahan besi dan baja

- Izin bangunan

: No.2/BG tgl. 22 Januari 1971


- Izin dampak lingkungan

: No. 271/OG/MDL/15377/7

Hak atas tanah

: No. 46, 48, dan 49 tgl 19 Maret 1974

Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Growth Sumatera Industry, Ltd merupakan perusahaan manufaktur

yang bergerak dibidang pengolahan besi dan baja yang menghasilkan produk
sebagai berikut.
1. Baja beton, yang digolongkan dalam empat bagian.
- Baja beton polos
- Baja beton bunga
- Baja siku
- Baja strip
2. Besi beton, yang digolongkan dalam lima bagian.
- Besi beton polos

- Besi beton bunga
- Besi siku

Universitas Sumatera Utara

- Besi strip
- Wire rod

2.3.

Lokasi Perusahaan
PT. Growth Sumatra Industry, Ltd berlokasi di Jalan KL. Yos Sudarso

Km.10 Medan-Belawan yang dibangun pada area tanah seluas 123.705 m2.
PT.Growth Sumatra Industry, Ltd mempunyai batas-batas lokasi sebagai berikut :
- Sebelah timur berbatasan dengan PT. Abdi Rakyat Bakti dan pemukiman
penduduk
- Sebelah barat berbatasan dengan pemukiman penduduk
- Sebelah utara berbatasan dengan Sungai Deli
- Sebelah selatan berbatasan dengan jalan Raya K.L Yos Sudarso


2.4.

Organisasi dan Manajemen

2.4.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan keseluruhan aktivitas manajemen
dalam pengelompokan orang-orang, penetapan tugas, fungsi-fungsi, wewenang
serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas
yang berdayaguna dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Struktur organisasi
PT. Growth Sumatra Industry, Ltd adalah berbentuk fungsional dimana bagianbagian dalam organisasi dibagi menurut fungsi dan tugas masing-masing. Struktur
organisasi PT. Growth Sumatra Industry, Ltd dapat dilihat pada Lampiran.

Universitas Sumatera Utara

2.4.2. Uraian Tugas dan Tanggungjawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab setiap jabatan yang ada
pada PT. Growth Sumatra Industry secara umum sebagai berikut:
1.


Direktur Utama
Direktur utama merupakan seorang atau beberapa orang yang menjalankan
perusahaan dengan mendapatkan kuasa langsung bertanggungjawab penuh
atas perkembangan perusahaan. Tugas dan tanggung jawab dari direktur
utama sebagai berikut:
a. Memimpin dan mengurus aspek kegiatan perusahaan sesuai dengan
tujuan

dan

senantiasa

berusaha

untuk

meningkatkan

efisiensi


perusahaan.
b. Menentukan kebijakan perusahaan secara garis besar demi tercapainya
tujuan utama perusahaan.
c. Mengadakan hubungan kerja dengan pihak luar, baik hubungan dengan
perusahaan lain maupun kegiatan-kegiatan perusahaan.
d. Mengkoordinasikan tugas-tugas yang didelegasikan kepada tiap-tiap
direktur dan menjalin hubungan kerja yang baik dengan para direktur
agar terbentuk suatu grup kerja yang harmonis.
e. Mengambil keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang tepat
demi kepentingan, kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan
sehingga segala kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan.
f. Bertanggungjawab atas segala keterangan tentang keadaan dan operasi
perusahaan termasuk laporan keuangan, baik laporan tahunan ataupun

Universitas Sumatera Utara

laporan berkala lainnya kepada pemegang saham.
2.

Direktur Gilingan

Tugas dan tanggung jawab dari direktur gilingan sebagai berikut:
a. Mendistribusikan sasaran dan kebijakan perusahaan serta instruksi dari
Direktur Utama yang berhubungan dengan operasional gilingan dan
workshop.
b. Mengambil keputusan-keputusan

yang tepat demi kepentingan,

kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga segala
kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan.
c. Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para direktur agar terbentuk
suatu kerja yang harmonis.
d. Bertanggung jawab terhadap Direktur Utama.
3.

Direktur Peleburan
Tugas dan tanggung jawab dari direktur peleburan sebagai berikut:
a. Mendistribusikan sasaran dan kebijakan perusahaan serta instruksi dari
Direktur Utama yang berhubungan dengan operasional peleburan,
gudang, dan workshop.

b. Mengambil keputusan-keputusan

yang tepat demi kepentingan,

kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga segala
kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan.
c. Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para direktur agar terbentuk
suatu kerja yang harmonis.
d. Bertanggung jawab terhadap Direktur Utama.

Universitas Sumatera Utara

4.

Direktur Keuangan
Tugas dan tanggung jawab dari direktur keuangan sebagai berikut:
a. Mendistribusikan sasaran dan kebijakan perusahaan serta instruksi dari
Direktur Utama yang berhubungan dengan administrasi, penjualan,
dan pembelian.
b. Menyusun prosedur komunikasi keluar dan ke dalam perusahaan.

c. Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para direktur agar terbentuk
suatu kerja yang harmonis.
d. Bertanggung jawab terhadap Direktur Utama.

5.

Manager Gilingan
Tugas dan tanggung jawab dari manajer gilingan sebagai berikut:
a. Melaksanakan sasaran dan kebijakan perusahaan sesuai dengan
pedoman dan instruksi kerja dari Direktur Gilingan.
b. Mengatur dan menyusun seluruh kegiatan yang ada di lantai produksi
gilingan.
c. Mengkoordinir operasional gilingan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang berlaku yang didelegasikan kepada setiap Kabag.
Gilingan.
d. Mengambil keputusan-keputusan

yang tepat demi kepentingan,

kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga segala

kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan.
e. Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para manager agar
terbentuk suatu kerja yang harmonis.

Universitas Sumatera Utara

f. Bertanggung jawab terhadap Direktur Gilingan.
6.

Manager Peleburan
Tugas dan tanggung jawab dari manajer peleburan sebagai berikut:
a. Melaksanakan sasaran dan kebijakan perusahaan sesuai dengan
pedoman dan instruksi kerja dari Direktur Peleburan.
b. Mengatur dan menyusun seluruh kegiatan yang ada di lantai produksi
peleburan.
c. Mengkoordinir operasional peleburan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang berlaku yang didelegasikan kepada setiap Kabag.
d. Mengambil keputusan-keputusan

yang tepat demi kepentingan,

kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga segala
kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan.
e. Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para manager agar
terbentuk suatu kerja yang harmonis.
f. Bertanggung jawab terhadap Direktur Peleburan.
7.

Manager Pembelian
Tugas dan tanggung jawab dari manajer pembelian sebagai berikut:
a. Melaksanakan sasaran dan kebijakan perusahaan sesuai dengan
pedoman dan instruksi kerja dari Direktur Keuangan.
b. Mengatur penerimaan barang sesuai dengan prosedur yang berlaku.
c. Mengawasi kegiatan pemasukan bahan baik bahan baku dan bahan
penolong, maupun material.
d. Mengambil keputusan-keputusan

yang tepat demi kepentingan,

Universitas Sumatera Utara

kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga segala
kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan.
e. Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para manager agar
terbentuk suatu kerja yang harmonis.
f. Bertanggung jawab terhadap Direktur Keuangan dan semua aktivitas
perhitungan material yang masuk.
8.

Manajer Penjualan
a. Melaksanakan sasaran dan kebijakan perusahaan sesuai dengan
pedoman dan instruksi kerja dari Direktur Keuangan.
b. Mengatur pengeluaran barang sesuai dengan prosedur yang berlaku.
c. Mengarahkan kegiatan penjualan dan pengiriman produk
d. Mengawasi kegiatan pengeluaran produk.
e. Mengambil keputusan-keputusan

yang tepat demi kepentingan,

kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga segala
kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan.
f. Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para manager agar
terbentuk suatu kerja yang harmonis.
g. Bertanggung jawab terhadap Direktur Keuangan dan semua aktivitas
perhitungan produk yang keluar.
9.

Manager Personalia/Umum/Adm.
Tugas dan tanggung jawab dari manajer personalia/umum/adm.sebagai
berikut:
a. Melaksanakan sasaran dan kebijakan perusahaan sesuai dengan

Universitas Sumatera Utara

pedoman dan instruksi kerja dari Direktur Keuangan.
b. Mengatur penyedia jasa-jasa administrasi yang berhubungan dengan
personalia, purchasing dan arsip personil.
c. Mengkoordinir operasional umum sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang berlaku yang didelegasikan kepada setiap Kabag.
d. Mengambil keputusan-keputusan

yang tepat demi kepentingan,

kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga segala
kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan.
e. Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para manager agar
terbentuk suatu kerja yang harmonis.
f. Bertanggung jawab terhadap Direktur Keuangan.
10. Kabag. Gilingan I, II, III, IV, V, dan VI
Tugas dan tanggungjawab kabag. Gilingan I, II, III, IV, V, dan VI sebagai
berikut:
a. Mengawasi dan merencanakan gilingan I, II, III, IV, V, dan VI agar
sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditetapkan.
b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan gilingan I, II, III, IV, V, dan VI
untuk mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat
dilakukan perbaikan.
c. Menyusun produk yang sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
d. Bertanggung jawab terhadap Manager Gilingan dan pelaksanaan
kegiatan gilingan I, II, III, IV, V, dan VI.

Universitas Sumatera Utara

11. Kabag. Tarik As
Tugas dan tanggungjawab kabag. tarik as sebagai berikut:
a. Mengawasi dan merencanakan produksi tarik as agar sesuai dengan
spesifikasi dan standar mutu yang ditetapkan.
b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi tarik as untuk
mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan
perbaikan.
c. Menyusun produk besi as yang sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan.
d. Bertanggung jawab terhadap Manager Gilingan dan pelaksanaan
kegiatan produksi tarik as.
12. Kabag. Distribusi Billet
Tugas dan tanggungjawab kabag. distribusi billet sebagai berikut:
a. Mengawasi dan merencanakan distribusi billet agar sesuai dengan
kebutuhan penggilingan.
b. Mengawasi dan mengevaluasi distribusi billet untuk mendeteksi
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan pemebuhan.
c. Bertanggung jawab terhadap Manager Gilingan dan pelaksanaan
kegiatan distribusi billet.
13. Kabag. Workshop
Tugas dan tanggungjawab kabag. workshop sebagai berikut:
a. Memimpin kegiatan pemeliharaan dan perbaikan semua peralatan
gilingan dan peleburan.

Universitas Sumatera Utara

b. Menangani masalah

yang timbul

dalam pelaksanaan aktivitas

maintenance di lapangan kerja gilingan dan peleburan yang tidak
dapat ditangani bawahan.
c. Mengarahkan dan mengontrol aktivitas maintenance dan utilitas.
d. Bertanggung jawab terhadap Manager Gilingan.
14. Kabag. Continous Casting Machine (CCM)
Tugas dan tanggungjawab kabag. continous casting machine sebagai
berikut:
a. Mengawasi dan merencanakan kegiatan peleburan scrap menjadi billet
agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditetapkan.
b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan peleburan scrap menjadi billet
untuk mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat
dilakukan perbaikan.
c. Menyusun billet yang sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
d. Bertanggung jawab terhadap Manager Peleburan dan pelaksanaan
kegiatan peleburan menjadi billet.
15. Kabag. Ladle
Tugas dan tanggungjawab kabag. ladle sebagai berikut:
a. Mengawasi dan merencanakan kegiatan penentuan kebutuhan scrap
agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditetapkan.
b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan penentuan kebutuhan scrap
untuk mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat
dilakukan perbaikan.

Universitas Sumatera Utara

c. Mengawasi penentuan kebutuhan scrap yang ditetapkan.
d. Bertanggung jawab terhadap Manager Peleburan dan pelaksanaan
kegiatan peleburan scrap.
16. Kabag. Electric Arc Furnance (EAF)
Tugas dan tanggungjawab kabag. electric arc furnance sebagai berikut:
a. Mengawasi dan merencanakan kegiatan mensortir scrap dan menuang
scrap agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang
ditetapkan.
b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan mensortir scrap dan menuang
scrap untuk mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga
dapat dilakukan perbaikan.
c. Mengawasi mensortir scrap dan menuang scrap yang ditetapkan.
d. Bertanggung jawab terhadap Manager Peleburan dan pelaksanaan
kegiatan peleburan scrap.
17. Kabag. Gudang
Tugas dan tanggungjawab kabag. gudang sebagai berikut:
a. Mengawasi dan merencanakan kebutuhan spare part dan bahan
penolong agar sesuai dengan kebutuhan peleburan dan hasil produksi.
b. Mengawasi dan mengevaluasi pengeluaran sparepart dan bahan
penolong sesuai dengan kebutuhan dengan menyetujui permintaan
kebutuhan barang dan sebagainya.
c. Bertanggung jawab terhadap Manager Peleburan dan pelaksanaan
kegiatan distribusi billet.

Universitas Sumatera Utara

18. Kabag. Keuangan
Tugas dan tanggungjawab kabag. keuangan sebagai berikut:
a. Mengatur penyimpanan dan penerimaan serta pengeluaran uang
perusahaan sesuai dengan sasaran dan kebijaksanaan perusahaan.
b. Merencanakan anggaran pendapatan dan belanja tahunan.
c. Menyusun neraca dan perhitungan rugi pada setiap bulan.
d. Mengkoordinir penagihan atas piutang yang timbul akibat penjualan
hasil produksi serta piutang lainnya.
e. Mengawasi pemberian kompensasi berupa gaji/upah, uang makan,
tunjangan lembur, bonus dan kompensasi lainnya.
f. Bertanggung jawab atas pengeluaran untuk pembiayaan usaha dan
pembayaran kepada pihak lain.
g. Mengambil keputusan mengenai isu-isu modal kerja, memegang uang,
mengelola dan mengendalikan arus kas perusahaan.
h. Bertanggung jawab kepada keuangan perusahaan.
19. Kabag. Personalia
Tugas dan tanggungjawab kabag. personalia sebagai berikut:
a. Mengawasi dan merencanakan pengembangan tenaga kerja sesuai
dengan sasaran dan kebijaksanaan perusahaan.
b. Mengawasi dan mengevaluasi pengembangan dan pelatihan tenaga
kerja.
c. Mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan serta mengatur pelaksanaannya dalam

Universitas Sumatera Utara

perusahaan dan lembaga yang sesuai.
d. Bertanggung jawab terhadap Manager Personalia dan pelaksanaan
kegiatan tenaga kerja.
20. Kabag. Quality Control
Tugas dan tanggungjawab kabag. quality control sebagai berikut:
a. Mengadakan peninjauan langsung dan menganalisis bahan
b. Meneliti, memeriksa dan menganalisis mutu produk sejak dari bahan
baku sampai produk jadi agar sesuai dengan spesfikasi dan standar
mutu yang ditetapkan.
c. Bertanggung jawab terhadap pelaksaanaan karakteristik ISO.
d. Bertanggung jawab terhadap Manager Umum dan pelaksanaan kegiatan
pengendalian mutu produk.
21. Kabag. Adm
Tugas dan tanggungjawab kabag. adm. sebagai berikut:
a. Mengumpulkan informasi dari setiap bagian serta menyimpan arsiparsip perusahaan dan melaksanakan surat-menyurat untuk kelancaran
kegiatan perusahaan.
b. Menentukan

bentuk-bentuk

surat,

bon,

rekening

serta

cara

pengaturannya.
c. Membantu direktur utama menyusun program pertemuan dengan tamutamu perusahaan.
d. Bertanggung jawab terhadap Manager Adm.

Universitas Sumatera Utara

22. Supervisor Gilingan I, II, III, IV, V, dan VI
Tugas dan tanggungjawab supervisor gilingan I, II, III, IV, V, dan VI
sebagai berikut:
a. Mengawasi kegiatan gilingan I, II, III, IV, V, dan VI untuk mendeteksi
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
b. Mengelola dan menyimpan data gilingan I, II, III, IV, V, dan VI.
c. Bertanggung jawab terhadap Kabag. Gilingan I, II, III, IV, V, dan VI.
23. Supervisor Tarik As
Tugas dan tanggungjawab supervisor tarik as sebagai berikut:
a. Mengawasi kegiatan produksi tarik as untuk mendeteksi kekurangan
dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
b. Mengelola dan menyimpan data produksi tarik as.
c. Bertanggung jawab terhadap Kabag. Tarik As.
24. Supervisor Distribusi Billet
Tugas dan tanggungjawab supervisor distribusi billet sebagai berikut:
a. Mengawasi distribusi billet untuk mendeteksi kekurangan dan
penyimpangan sehingga dapat dilakukan pemebuhan.
b. Mengelola dan menyimpan data distribusi billet.
c. Bertanggung jawab terhadap Kabag. Distribusi Billet.
25. Supervisor Workshop
Tugas dan tanggungjawab supervisor workshop sebagai berikut:
a. Mengawasi kegiatan perbaikan dan perawatan mesin/peralatan gilingan
dan peleburan.

Universitas Sumatera Utara

b. Menangani masalah

yang timbul

dalam pelaksanaan aktivitas

maintenance di lapangan kerja gilingan dan peleburan yang tidak
dapat ditangani bawahan.
c. Bertanggung jawab terhadap Kabag. Workshop.
26. Supervisor Continous Casting Machine (CCM)
Tugas dan tanggungjawab supervisor continous casting machine sebagai
berikut:
a. Mengawasi kegiatan peleburan scrap menjadi billet untuk mendeteksi
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
b. Mengelola dan menyimpan data peleburan scrap menjadi billet.
c. Bertanggung jawab terhadap Kabag. Continous Casting Machine
(CCM).
27. Supervisor Ladle
Tugas dan tanggungjawab supervisor ladle sebagai berikut:
a. Mengawasi kegiatan penentuan kebutuhan scrap untuk mendeteksi
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
b. Mengelola dan menyimpan data kebutuhan scrap.
c. Bertanggung jawab terhadap Kabag. Ladle.
28. Supervisor Electric Arc Furnance (EAF)
Tugas dan tanggungjawab supervisor electric arc furnance sebagai berikut:
a. Mengawasi kegiatan mensortir scrap dan menuang scrap untuk
mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan
perbaikan.

Universitas Sumatera Utara

b. Mengelola dan menyimpan data sortir scrap dan penuangan scrap yang
ditetapkan.
c. Bertanggung jawab terhadap Kabag. Electric Arc Furnance (EAF).
29. Supervisor Gudang
Tugas dan tanggungjawab supervisor gudang sebagai berikut:
a. Mengawasi pengeluaran sparepart dan bahan penolong sesuai dengan
kebutuhan dengan memproses surat permintaan kebutuhan barang dan
sebagainya.
b. Mengawasi kondisi stok sparepart dan bahan penolong pada gudang.
c. Menyusun laporan kondisi stok sparepart dan bahan penolong.
d. Bertanggung jawab terhadap Kabag Gudang.
30. Karyawan Gilingan I, II, III, IV, V, dan VI
Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas gilingan billet
menjadi produk seperti besi beton atau besi siku dan membersihkan daerah
di sekitar gilingan.
31. Karyawan Tarik As
Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas produksi tarik as
dan membersihkan daerah di sekitar produksi tarik as.
32. Karyawan Distribusi Billet
Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas distribusi billet
dan membersihkan daerah di sekitar distribusi billet.
33. Karyawan Workshop
Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas perbaikan dan

Universitas Sumatera Utara

perawatan mesin/peralatan gilingan dan peleburan, memperbaiki atau
mengganti derek yang ada dalam pabrik, dan membersihkan daerah di
sekitar workshop.
34. Karyawan Continous Casting Machine (CCM)
Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas peleburan scrap
menjadi billet dan membersihkan daerah di sekitar peleburan scrap
menjadi billet.
35. Karyawan Ladle
Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas penentuan
kebutuhan scrap dan membersihkan daerah di sekitar penentuan kebutuhan
scrap.
36. Karyawan Electric Arc Furnance (EAF)
Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas sortir scrap dan
penuangan scrap dan membersihkan daerah di sekitar penentuan
kebutuhan scrap.
37. Karyawan Gudang
Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas pengeluaran
sparepart dan bahan penolong sesuai dengan surat permintaan kebutuhan
barang, memeriksa spare part dan bahan penolong, dan membersihkan
daerah di sekitar gudang.
38. Karyawan Pembelian
Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas pembelian dan
pemasukan bahan baik bahan baku dan bahan penolong, maupun

Universitas Sumatera Utara

sparepart, menjalankan tugas yang diberikan oleh Manager Pembelian,
dan menyusun laporan pembelian yang berkaitan dengan aktivitas
pembeliannya.
39. Karyawan Penjualan
Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan pedoman aktivitas
pemasaran dan menjual produk yang dihasilkan oleh perusahaan baik
dalam maupun luar negeri.
40. Karyawan Keuangan
Tugas dan tanggungjawab adalah melakukan pembayaran hutang dagang
dan lain, menyediakan kas untuk kebutuhan bagian penggajian, dan
mengatur keluar masuknya arus kas, serta menyusun laporan keuangan.
41. Karyawan Personalia
Tugas dan wewenang adalah mengadakan, melatih dan mengembangkan
sumber daya manusia, memberikan kompensasi berupa gaji/upah, uang
makan, tunjangan lembur, bonus dan kompensasi lainnya, dan memberi
ulasan kinerja tahunan dan penilaian terhadap karyawan.
42. Karyawan Quality Control
Tugas dan tanggungjawab adalah mengawasi kualitas produk agar sesuai
dengan Standar Nasional Industri (SNI) dan melakukan pengujian kualitas
produk.
43. Karyawan Administrasi
Tugas dan tanggungjawabnya adalah mengawasi masuk dan keluar
kendaraan-kendaraan para pemasok dan langganan untuk ditimbang,

Universitas Sumatera Utara

administrasi piutang dagang dan melakukan penagihan, administrasi
hutang dagang, dan menginstruksikan pembayaran serta menyusun laporan
yang diterima dari masing-masing divisi setiap periode.

2.4.3. Jam Kerja
Ketentuan jam kerja di PT. Growth Sumatra Industry dapat dibagi menjadi
2 bagian yaitu:
a. Karyawan bagian kantor
Terdiri dari 1 shift kerja, dengan jam kerja sebagai berikut:
Untuk hari Senin-Kamis:
Pukul 08.30-12.00 Wib : Kerja Aktif
Pukul 12.00-13.00 Wib : Istirahat
Pukul 13.00-16.30 Wib : Kerja Aktif
Untuk hari Jumat:
Pukul 08.30-12.00 Wib : Kerja Aktif
Pukul 12.00-14.00 Wib : Istirahat
Pukul 14.00-16.30 Wib : Kerja Aktif
Untuk hari Sabtu:
Pukul 08.30-12.00 Wib : Kerja Aktif (tanpa istirahat)

b. Karyawan Bagian Produksi
Terdiri dari 3 shift kerja, dengan jam kerja sebagai berikut:
Shift A (pagi)

: pukul 06.00-12.00 Wib

Universitas Sumatera Utara

Shift B (Sore)

: pukul 14.00-22.00 Wib

Shift C (Malam) : pukul 22.00-06.00 Wib
Setiap karyawan bagian produksi akan mengalami pergantian shift pada
setiap pertengahan bulan dan akhir bulan, yaitu karyawan dari shift A pindah
ke shift B, dari shift B pindah ke shift C dan dari shift C pindah ke shift A,
demikian seterusnya.

2.5.

Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu proses perubahan elemen-elemen input

dalam sistem produksi yang terbuat dari bahan baku, manusia, mesin, peralatan,
metode kerja, modal dan energi sehingga menghasilkan nilai tambah yang
mengubah input menjadi output.

2.5.1. Bahan yang Digunakan
1.

Bahan Baku
Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pengolahan besi dan baja

adalah scrap (besi tua atau besi bekas) karbon rendah medium yang terdiri atas 3
macam:
− Import scrap adalah scrap yang didatangkan dari luar negeri (Singapura dan
Hongkong), misalnya scrap dari kapal-kapal tua.

Universitas Sumatera Utara

− Home scrap adalah scrap yang berasal dari pabrik-pabrik di lingkungan PT.
Growth Sumatra Industry, Ltd.
− Local scrap adalah scrap yang berasal dari luar lingkungan PT. Growth
Sumatra Industry, Ltd misalnya scrap mobil bekas dan kapal-kapal tua.
2.

Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah suatu bahan yang dimasukkan kedalam tanur
sewaktu proses peleburan berlangsung didalam tanur. Bahan tambahan yang
dipakai dalam proses pengolahan besi dan baja adalah:
a. Batu Kapur (CaO)
Fungsinya adalah mengurangi kadar fosfor dan memisahkan segala
kotoran yang ada pada cairan besi sehingga cairan besi tetap bersih.
b. Batubara, Carbon raiser fungsinya adalah mengatur kadar karbon dalam
cairan besi, meningkatkan kadar karbon pada proses peleburan dan
menaikkan temperatur cairan di dalam tanur.
c. Fluorspar (CaF2) fungsinya adalah mencairkan slag (terak) untuk
memudahkan pemisahannya dengan cairan besi. Slag adalah setiap
elemen-elemen logam cair yang beroksidasi dengan udara.
d. Ferro Silikon (FeSi) fungsinya adalah membuang gas dan cairan sehingga
tidak terjadi oksidasi, menyempurnakan aliran besi pada waktu penuangan
dan membuat besi menjadi liat dan permukaannya mengkilat.
e. Ferro Manganese (FeMn) fungsinya menambah kekuatan dan kekerasan
besi baja dan menaikkan kadar mangan.

Universitas Sumatera Utara

f. Oksigen fungsinya adalah sebagai pengontrol kadar karbon dan
mempercepat proses peleburan.
g. Tepung MgO (Mangnesium Oksida) fungsinya adalah melapisi dinding
tanur setelah penuangan.
h. Silikon Karbida fungsinya adalah menaikkan kadar karbon dan silikon.
3.

Bahan Penolong
Bahan penolong yaitu bahan yang tidak ikut dalam proses produksi, tetapi
merupakan bagian dalam produk akhir yang akan dihasilkan. Bahan
tambahan yang digunakan dalam proses produksi di PT. Growth Sumatra
Industry, Ltd adalah:
a. Air
Air digunakan untuk pendinginan pada CCM (Continuous Casting
Machine) dan Rolling Mill. Air diambil dari sumur bor yang berada di
lokasi pabrik. Air ini diolah dengan Water Treatment dan kemudian
dialirkan ke pabrik dengan menggunakan pompa air.
b. Sekam padi
Sekam padi dimasukkan ke dalam ladel setelah cairan besi/ baja dituang ke
dalam ladel. Sekam ini berguna untuk menjaga kestabilan suhu dalam
ladel dan mencegah agar tidak terjdinya pencampuran udara luar dengan
cairan baja.
c. Minyak nabati
Minyak nabati digunakan untuk mengurangi gesekan antara mould dengan
cairan logam.

Universitas Sumatera Utara

d. Minyak pelumas (Oli)
Minyak pelumas (Oli) digunakan untuk meminyaki roda gigi yang
terdapat

pada

mesin-mesin.

Pemberian

minyak

pelumas

akan

memperlancar putaran roda. Minyak pelumas yang dipakai untuk roda gigi
adalah RORED HD-A (Sae 140), sedangkan untuk hidrolik sirkulasi
digunakan minyak pelumas TURALIK 69 (VG 100).
e. Bahan bakar
Bahan bakar yang digunakan untuk generator adalah bahan bakar solar,
generator adalah sumber listrik bagi penerangan diseluruh lingkungan
pabrik pada saat arus listrik PLN terputus.
f. Bahan bakar gas
Bahan bakar gas digunakan untuk pemanasan ladel dan untuk dapur
pemanas ulang. Bahan bakar yang digunakan adalah Liquefied Natural
Gas (LNG).

2.5.2. Uraian Proses Produksi
PT. Growth Sumatra Industry, Ltd mempunyai tiga bagian utama proses
produksi, yaitu proses Peleburan (Melting), proses penuangan (Continuous
Casting Machine) dan proses Penggilingan (Rolling Mill).

2.5.2.1. Proses Peleburan (Melting)
Proses pengolahan logam pada pabrik peleburan dibagi atas dua unit, yaitu
unit scrap dan unit Electric Arc Furnance (EAF).

Universitas Sumatera Utara

1.

Unit Scrap
Scrap yang digunakan oleh PT. Growth Sumatra Industry adalah scrap
impor, home scrap dan lokal scrap, impor scrap biasanya sudah dalam
keadaan ditekan (dipress). Scrap ini didatangkan dengan truk dan ditimbun di
dua tempat yaitu:
a. Scrap yard, yaitu tempat penimbunan scrap dilapangan terbuka
dibelakang pabrik. Ini merupakan tempat penimbunan scrap impor dan
home scrap. Proses pengangkutan scrap dari scrap yard ke scrap bay
dengan menggunakan truk dengan bantuan bucket.
b. Scrap Bay, yaitu tempat penimbunan scrap di lapangan tertutup di
samping tanur. Scrap lokal biasanya langsung dibawa ke tempat ini
ditambah dengan scrap dari scrap yard. Tugas utama unit scrap adalah
pemotongan scrap, pemilihan scrap dan pengangkatan scrap yang
diuraikan sebagai berikut:
- Pemotongan Scrap, dilakukan dengan menggunakan gas alam (LNG)
dan oksigen scrap yang harus dipotong adalah yang bentuknya
panjang dan besar agar mudah dimasukkan dan meningkatkan
efisiensi penggunaan ruang. Pemilihan tabung-tabung yang tertutup
agar dibelah karena dapat menimbulkan ledakan sewaktu dilebur.
Ledakan ini dapat menumpahkan cairan logam dan merusak dinding
EAF.

Universitas Sumatera Utara

- Pemilihan Scrap
Sebelum scrap dimasukkan kedalam EAF, scrap harus dipilih sesuai
dengan syarat-starat sebagai berikut:
1) Kering dari oli dan air
2) Scrap tidak boleh berupa granat bom dan peluru
3) Karat (Fe2O3 dan Fe3O4) pada scrap mengandung banyak oksigen
4) Tembaga harus dipisahkan dari scrap
5) Scrap berupa baja karbon rendah
-

Pengangkatan Scrap
Scrap mempunyai bentuk ukuran yang tidak menentu sehingga alat
pengangkatan yang sesuai ialah magnetic crane dan bucket. Kapasitas
angkat maksimum crane adalah 20 ton sedangkan bucket adalah 40
ton.

2.

Unit Electric Arc Furnance (EAF)
Electric Arc Furnance atau tanur busur listrik merupakan tanur yang
memanfaatkan energi listrik yang diubah menjadi energi panas untuk
melebur scrap baja. Pada PT. Growth Sumatra Industry, Ltd jenis EAF yang
digunakan adalah EAF langsung pada tanur ini ruang tanur dilapisi dengan
bata tahan api. Tanur berlapis bata tahan api beralas serbuk ganister dan
berdinding bata silika yang digunakan untuk peleburan baja karbon rendah
dan baja paduan rendah. Bahan bakunya adalah scrap yang mempunyai
kadar fosfor dan belerang yang rendah. Secara berkala komposisi logam cair
ditentukan dan bila perlu dapat ditambah unsur paduan tertentu sehingga

Universitas Sumatera Utara

sewaktu logam cair dituang komposisinya telah memenuhi persyaratan.
Jenis tanur yang digunakan pada PT. Growth Sumatra Industry adalah EAF
langsung dengan dinding magnesia. EAF langsung memiliki tanur yang
dapat dibuka dengan memutar kesamping untuk memasukkan elektroda.
Elektroda yang digunakan adalah grafit (bahan dasar karbon) berdiameter
14 inci dengan berat 375 kg/buah dan diperkirakan akan habis 5 kg/ton pada
saat scrap dilebur.

2.5.2.2. Proses Penuangan
Proses penuangan logam pada pabrik terdiri atas unit ladle dan unit
continuous casting machine (CCM).
1.

Unit Ladle
Scrap yang dicairkan di unit EAF kemudian dituangkan kedalam ladel dan
diangkut oleh Bridge Crane ke CCM. Ladel tersebut dari pelat baja dengan
ketebalan 22 mm dan dilapisi dengan batu tahan api. Saluran keluar cairan
logam (cairan baja/ logam cair) dibuat di dasar ladel. Mekanisme pembukaan
dan penutupan saluran diatur melalui sliding gate yang digerakkan secara
manual. Batu tahan api disusun berselang-seling sehingga diperoleh lingkaran
bulat sesuai dengan bentuk ladle. Untuk merekatkan batu tahan api digunakan
morter jenis M-80 SLP yang mempunyai komposisi Al2O385% dan SiO2
10% sebagai pengisi antara batu tahan api LW dengan batu tahan api SK 22
digunakan lapisan MgO (Magnesium Oksida). Lapisan MgO ini berfungsi
sebagai penyerap panas. Cairan logam akan keluar melalui Weel Block yang

Universitas Sumatera Utara

terpasang didasar ladle. Weel block ini juga terbuat dari batu tahan api,
dimana pada bagian bawahnya dipasang sliding gate. Batu tahan api dalam
ladle dapat dipakai dalam ± 70 kali tuang sedangkan sliding gate dapat
dipakai empat kali tuang. Sebelum digunakan untuk menampung cairan
logam, terlebih dahulu dipanaskan dengan gas alam (LNG) sekitar 30 menit
tujuannya agar temperatur cairan logam pada saat dituang kedalam ladle tidak
menurun.
2.

Unit Continuous Casting Machine (CCM)
Unit CCM adalah suatu mesin yang dapat melaksanakan pengecoran secara
terus-menerus, dimana cairan logam yang dimasukkan kedalam mesin ini
akan keluar langsung sebagai billet. CCM merupakan satu kesatuan unit-unit
yang terdiri atas beberapa komponen, yaitu:
-

Tundish

-

Kereta tundish

-

Saluran pembuangan cairan dan tong penampung baja cair

-

Box bending mould

-

Bending Mould

-

Oscillating machine

-

Cooling chamber

-

Dummy bar

-

Roll conveyor dan collecting table

-

Extraction machine

-

Shearing machine

Universitas Sumatera Utara

2.5.2.3. Proses Penggilingan (Rolling Mill)
Proses penggilingan merupakan proses pengolahan billet dengan
menggilingnya menjadi baja tulangan polos, baja tulangan as, besi siku ataupun
WF. Dimana penggilingan dilakukan untuk memperkecil ukuran sesuai yang
diinginkan dan melakukan pembentukan. Billet yang telah dicetak dikirim ke
setiap rolling mill untuk digiling sesuai dengan ukuran dan bentuk yang telah
ditentukan. Sebelum masuk ke rolling mill, ujung dan pangkal billet akan
dipotong oleh rotary shear untuk mendapatkan ujung yang sempurna. Hal yang
perlu diperhatikan adalah semakin kecil ukuran billet yang diinginkan maka akan
semakin banyak rolling strand yang digunakan, sebaliknya bila semakin besar
billet yang digunakan maka akan semakin sedikit rolling strand yang digunakan.

2.6.

Mesin dan Peralatan

2.6.1. Mesin Produksi
Mesin produksi yang digunakan yaitu:
1.

Nama Mesin

: Electric Arc Furnance (EAF)

Fungsi

: Tempat bahan baku utama untuk dilebur

Jumlah

: 3 Unit

Merek

: SS 3600-L

Tipe

: Steel Marketing

Kapasitas

: 20 Ton/ proses

Sistem Kontrol Suhu

: Otomatis

Power

: 697 kwh/ ton; 220/380 V

Universitas Sumatera Utara

Ukuran Dapur

:4mx9m

Diameter dalam

: 3,6 m

Tinggi

: 2,8 m

Operating Temperatur

: 16800C

Penggerak

: Hidrolik

2. Nama Mesin

: Ladle

Fungsi

: Tempat penuangan cairan dari tanur ke CCM

Jumlah

: 12 Unit

Kapasitas

: 20 ton

Sistem Kontrol Operasi

: Manual

Diameter

: 1,5 m

Tinggi

: 2,5 m

Tebal

: 10 cm

Maksimum Temperatur

: 17000C

3. Nama Mesin

: Continuous Casting Machine

Fungsi

: Tempat pencetakan baja secara continuous

Merek

: Daniel 2 BLC – 501 / 2

Power

: 697 kwh /ton, 220/380 V

Jumlah

: 1 unit

Sistem operasi

: Manual

Ukuran CCM

: 130m x 130 m

4. Nama mesin

: Tundish

Universitas Sumatera Utara

Fungsi

: Sebagai penampung cairan baja ladle

Flowing speed

: 10 ton / 15 menit

Sistem Kontrol

: Manual

Jumlah

: 8 unit

5. Nama mesin

: Hydrolic Shear Machine

Fungsi

: Memotong billet sesuai ukuran

Model

: Hidrolik

Power

: 6 Hp

Tegangan

: 380 V

Kapasitas

: 2,6 m/menit

Jumlah

: 2 Unit

6. Nama mesin

: Reheating Furnance

Fungsi

: Tempat pemanasan ulang billet

Kapasitas

: 200 batang billet

Power

: 500 kwh / ton ; 220/380 V

Sistem Kontrol

: Otomatis

Jumlah

: 4 Unit

7. Nama Mesin

: Rolling Mill Machine

Fungsi

: Membentuk baja billet sesuai cetakan

Jumlah

: 5 unit

Merek

: NKC Taiwan, RDC

Power

: 500 – 1.200 HP

Kuat Arus

: 100-200 Ampere

Universitas Sumatera Utara

Sistem control suhu
8. Nama Mesin

: Otomatis
: Flying Shear Machine

Fungsi

: Memotong bagian ujung billet setelah dicetak

Jumlah

: 5 unit

Merek

: SI 132 M-6-A

Tegangan

: 380 V

Sistem kontrol

: Otomatis

9. Nama Mesin
Fungsi

: Cooling Bed
: Tempat penampungan baja beton keluar dari
rolling mill dan sekaligus tempat pendinginan

Jumlah

: 6 unit

Power

: 250 kwh /ton ; 220V

Kapasitas

: 200 batang billet

Sistem kontrol

: Otomatis

Penggerak

: Elektromotor

10. Nama Mesin

: Shapping Machine

Merek

: HU DONG

Model

: B 6050

Jumlah

: 3 Unit

Penggerak

: Otomatis

2.6.2. Peralatan

Universitas Sumatera Utara

Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Nama
Fungsi

: Electric crane
: mengangkat charging bucket dan tundish ke
tempat peleburan

Kapasitas

: 30 ton

Jumlah

: 10 unit

2. Nama

: charging bucket

Fungsi

: Pembuatan scrap baja yang akan dimasukan ke tanur

Kapasitas

: 7 ton

Jumlah

: 10 unit

3. Nama

: Compressor

Jumlah

: 6 unit

Power

: 100 Hp

Tekanan

: 5 kg/cm2

4. Nama
Fungsi

: trafo
: Supply daya keseluruhan pabrik

Sistem pendingin : ONAN
Tipe

: indoor

Daya

: 600 KVA

Rating arus

: 173,2 A

Massa total

: 9.000 kg

Jumlah

: 4 unit

5. Nama

: blower

Universitas Sumatera Utara

Fungsi

: Untuk menyediakan udara pada Reheating Furnance

Penggerak

: electromotor

Tipe

: sentrifugal

Jumlah

: 2 unit

6. Nama

: Gap-Bed Lathe Machine (Mesin Bubut)

Fungsi

: Mebuat gigi pada rolling

Merek

: CROWB-4

Tipe

: C40271

Jumlah

: 7 unit

7.

Nama : roll conveyor
Tipe

: horizontal

Merek

: AEE/50 Hz

Tipe

: B6050

Jumlah

: 5 unit

2.7.

Utilitas
Utilitas adalah alat perlengkapan yang mendukung pelaksanaan produksi

dalam kegiatan perusahaan. Beberapa utilitas yang digunakan antara lain :
1.

Fasilitas Penyediaan Sumber Tenaga Listrik
Sumber arus listrik pada PT. Growth Sumatera Industry berasal dari PLN
(Perusahaan Listrik Negara) dan generator. Sumber listrik dari PLN
digunakan dalam kegiatan proses produksi dalam perusahaan, selain itu juga
digunakan penerangan pada area kerja 30 MW, 20 KV, sedangkan arus listrik

Universitas Sumatera Utara

yang dibangkitkan dari generator hanya berfungsi sebagai supply cadangan
apabila ada gangguan pada PLN.
2.

Fasilitas Penyediaan Air
Air merupakan unit pendukung yang sangat penting pada proses produksi
yaitu sebagai media pendingin tanur maupun rolling machine. Sumber air
berasal dari air sungai dan PAM (Perusahaan Air Minum) .

3.

Dust Collector
Dust collector merupakan tempat penyaringan partikel-partikel debu yang
berasal dari asap dan debu pabrik peleburan. Asap dan debu ini tidak
langsung dibuang begitu saja, tetapi dialirkan terlebih dahulu ke dust
collector melalui pipa asap, selanjutnya asap dan debu diproses atau disaring
dalam dust collector sehingga kadar debunya memenuhi nilai ambang batas
(NAB) yang ditetapkan oleh Departemen Perindustrian dan Kesehatan.

4.

Bengkel
Untuk perawatan korektif dan fasilitas produksi, perusahaan membentuk unit
perbaikan dan perawatan (repairing and maintenance) yaitu fasilitas
perbengkelan. Dengan adanya bengkel ini maka perusahaan dapat menekan
biaya perbaikan dan reparasi seminimum mungkin dan waktu perbaikan alat
yang lebih singkat bila dikerjakan oleh pihak orang lain.

5.

Laboratorium
Laboratorium digunakan sebagai tempat pengujian komposisi kimia dan
pengujian sifat mekanik baja dari proses produksi. Laboratorium pengujian
komposisi kimia telah dilengkapi dengan sistem pemeriksaan sampel dan

Universitas Sumatera Utara

sistem komputasi, sehingga dengan adanya ini proses analisis kimia dapat
diketahui secara cepat dan akurat.

Safety and Fire Protection

2.8.

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja
menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha,
tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak
lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
Bahaya

kecelakaan

kerja dalam

pabrik

dapat

dihindari

dengan

memperhatikan hal berikut :
1.

2.

Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari :
-

Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain

-

Lingkungan kerja

-

Proses kerja

-

Sifat pekerjaan

-

Cara kerja

Perbuatan berbahaya yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yang
dapat terjadi antara lain karena :
-

Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana

Universitas Sumatera Utara

-

Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)

-

Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.

-

Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik.
Dengan memperhatikan hal tersebut, maka diharapkan keselamatan kerja

akan lebih terjamin sehingga produksi dapat berjalan dengan lancar. Apabila
terjadi kecelakaan kerja maka tindakan penyelamatan dilakukan melalui unit
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) pada poliklinik sebelum dibawa ke
rumah sakit.
Sedangkan Pencegahan terhadap kebakaran pabrik dapat diatasi dengan
cara :
-

Konstruksi bangunan yang tahan api

-

Sistem penyimpanan yang baik terhadap bahan-bahan yang mudah terbakar

-

Pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya kebakaran

-

Sistem tanda kebakaran yang manual yang memungkinkan seseorang
menyatakan tanda bahaya segera dan memberikan tanda secara otomatis

-

Perlengkapan dan penanggulangan kebakaran.

-

Penyimpanan dan penanganan zat kimia yang benar dan aman.
Adapun sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan

yaitu:
1. Helm digunakan sebagai pengaman kepala dari benda-benda yang jatuh dari
atas.
2. Pelindung Telinga (Ear Protection) Pelindung telinga digunakan sebagai
pelindung suara-suara yang bising.

Universitas Sumatera Utara

3. Pakaian Seragam sebagai baju kerja untuk melindungi diri dari panas dan debu
dilapangan.
4. Sepatu Boot sebagai pelindung kaki dari ancaman benda-benda yang jatuh
dari atas.
5. Kaca Mata, sebagai pelindung mata dari debu, sinar ultraviolet dan radiasi.
6. Dust Mask (Masker debu digunakan untuk mencegah masuknya debu dan baubauan zat kimia kedalam saluran pernapasan.
7. Sarung Tangan sebagai pelindung dari bahan-bahan panas dan bahan kimia
yang beracun.

2.9.

Waste Treatment
PT. Growth Sumatera Industry, Ltd melakukan pengawasan secara regular

dengan pengambilan sampel dari bahan yang berdekatan dengan pabrik untuk
melihat pengaruh limbah dan gas dari proses produksi baja. Proses pengolahan
limbah yang dihasilkan pada proses produksi telah disesuaikan dengan standar
lingkungan dan telah menggunakan teknologi ramah lingkungan. Proses
pengolahan limbah terdiri dari 3 bagian yaitu :
1. Proses Pengolahan Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan operasi pabrik dikumpulkan pada
tempat penyimpanan sementara, dan ditutup dengan baik. Limbah padat
umumnya ditempatkan pada tempat yang telah disediakan.

Universitas Sumatera Utara

2. Proses Pengolahan Limbah cair
Limbah cair diolah dengan cara pengolahan atau pemurnian air industri pada
water purifying. Setelah dimurnikan maka air kemudian digunakan kembali
untuk keperluan industri.
3. Proses Pengolahan Limbah Gas
Proses pengolahan limbah gas adalah proses dry scrubbling system dimana
bahan gas hasil reaksi dibuang kedalam sebuah reactor. Gas yang dilepas dari
tungku reduksi termasuk karbon dan debu diisap kedalam sistem pembersihan
gas kering dan ventilator pengisapan melalui pipa gas. Fasilitas utama untuk
pembuangan limbah gas melalui dry scrubing system dan reacted chloride
handing system.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Kinerja Antara Algoritma Heuristic Pour Dan Algoritma Nawaz, Enscore Dan Ham (NEH) Dalam Menyelesaikan Penjadwalan Flowshop Pada PT Cakra Compact Aluminium Industries Medan

6 46 157

ANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FCFS (FIRST COME FIRST SERVED), SPT (SHORT PROCESSING TIME), LPT (LONGEST PROCESSING TIME) DAN EDD (EARLIEST DUE DATE) PADA IYAN JAYA GARMENT JEMBER

19 89 99

Penjadwalan Flowshop Menggunakan Algoritma Nawaz Enscore HAM

1 4 6

Penjadwalan Flowshop Berdasarkan Algoritma Nawaz, Enscore dan Ham (NEH) dengan Pendekatan Shortest Processing Time (SPT) dan Longest Processing Time (LPT) di PT Growth Sumatra Industry, Ltd

0 5 160

Penjadwalan Flowshop Berdasarkan Algoritma Nawaz, Enscore dan Ham (NEH) dengan Pendekatan Shortest Processing Time (SPT) dan Longest Processing Time (LPT) di PT Growth Sumatra Industry, Ltd

1 0 21

Penjadwalan Flowshop Berdasarkan Algoritma Nawaz, Enscore dan Ham (NEH) dengan Pendekatan Shortest Processing Time (SPT) dan Longest Processing Time (LPT) di PT Growth Sumatra Industry, Ltd

0 0 1

Penjadwalan Flowshop Berdasarkan Algoritma Nawaz, Enscore dan Ham (NEH) dengan Pendekatan Shortest Processing Time (SPT) dan Longest Processing Time (LPT) di PT Growth Sumatra Industry, Ltd

0 0 6

Penjadwalan Flowshop Berdasarkan Algoritma Nawaz, Enscore dan Ham (NEH) dengan Pendekatan Shortest Processing Time (SPT) dan Longest Processing Time (LPT) di PT Growth Sumatra Industry, Ltd

0 0 1

Penjadwalan Flowshop Berdasarkan Algoritma Nawaz, Enscore dan Ham (NEH) dengan Pendekatan Shortest Processing Time (SPT) dan Longest Processing Time (LPT) di PT Growth Sumatra Industry, Ltd

0 0 13

Kata kunci : Ignall-Scharge, makespan, Nawaz Enscore Ham (NEH), penjadwalan produksi

4 5 13