Penjadwalan Flowshop Berdasarkan Algoritma Nawaz, Enscore dan Ham (NEH) dengan Pendekatan Shortest Processing Time (SPT) dan Longest Processing Time (LPT) di PT Growth Sumatra Industry, Ltd
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kebutuhan baja di Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatera Utara
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ketatnya persaingan mengharuskan
perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen sebaik mungkin.
Pemenuhan kebutuhan tersebut dilihat dari segi kualitas, harga, maupun ketepatan
waktu pemenuhan kebutuhan konsumen tersebut.
Salah satu perusahaan baja yang ada di Sumatera Utara adalah PT. Growth
Sumatra Industry Ltd. Baja yang dihasilkan oleh pabrik ini sebagian besar
dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan di Sumatera dan sebagian kecil untuk
memenuhi kebutuhan baja di Pulau Jawa. Pabrik ini memproduksi baja sesuai
dengan pesanan konsumen (make to order). Pesanan dari konsumen pun
bervariasi, baik dari bentuk, ukuran maupun jumlah. Sistem produksi perusahaan
ini adalah flow shop, dimana setiap produk melalui proses operasi yang sama.
Sistem penjadwalan yang diterapkan selama ini adalah melayani pesanan
yang terlebih dahulu datang (FCFS). Metode penjadwalan yang diterapkan oleh
perusahaan ini masih belum optimal. Penjadwalan yang belum optimal tersebut
ditandai oleh beberapa kondisi. Salah satunya adalah masih rendahnya
penggunaan sumber daya yang ditunjukkan dari rendahnya kapasitas olah
dibandingkan dengan kapasitas tersedia mesin tersebut. Salah satu contoh
penggunaan sumber daya yang rendah adalah pada mesin rolling mill. Mesin
Universitas Sumatera Utara
tersebut berfungsi untuk menggiling produk setengah jadi berupa baja billet
sehingga bentuk dan dimensi baja sesuai dengan yang diinginkan. Terdapat lima
buah rolling mill pada lantai produksi pembuatan baja.
Kondisi lain yang menunjukkan belum optimalnya metode penjadwalan
yang digunakan perusahaan saat ini adalah tingginya waktu menunggu atau
menganggur (idle) pada beberapa stasiun kerja.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut, yaitu
metode penjadwalan yang tidak optimal akan dilakukan penelitian tentang
penjadwalan dengan judul “Penjadwalan Flowshop Berdasarkan Algoritma
Nawaz, Enscore dan Ham (NEH) dengan Pendekatan Shortest Processing Time
(SPT) dan Longest Processing Time (LPT).
Algoritma Nawaz, Enscore, dan Ham (NEH) termasuk kedalam metode
penjadwalan heuristik. Penjadwalan heuristik dipilih karena memenuhi kondisikondisi yang ada dalam produksi pembuatan baja yaitu:
1.
Metode heuristik (NEH) dapat digunakan dalam masalah penjadwalan
flowshop yang terdiri dari n buah job dan m buah mesin.( Baker, 2001)
2.
Menyebutkan bahwa algoritma NEH dapat digunakan untuk variasi produk
yang tinggi.(Taillard,1990)
3.
Metode heuristik (NEH) digunakan untuk penjadwalan dengan ukuran
performansi minimisasi makespan.(Malik, 2013)
4.
Algoritma NEH merupakan metode heuristik terbaik dalam penjadwalan
flowshop.(Taillard,1990)
Universitas Sumatera Utara
Beberapa contoh pengunaan algoritma NEH dalam penjadwalan adalah
sebagai berikut.
1.
Pembuatan stamping part atau komponen kendaraan beroda empat pada PT.
XYZ (Gozali, 2013:1)
2.
Percetakan koran Jawa Pos di PT. Temprina Media Grafika Cabang Malang.
Selain memproduksi koran Jawa Pos, perusahaan ini juga memproduksi
berbagai macam cetakan mulai dari buku paket, buku Lembar Kerja Siswa
(LKS), tabloid, brosur, dan lain-lain. (Masudin, 2014:1)
3.
Penjadwalan di PT Mekar Armada Jaya yang merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang Autobody Manufacturing. (Wibowo, 2016:1)
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang telah diuraikan didapatkan rumusan masalah
yaitu tidak optimalnya penjadwalan dalam produksi baja pada PT. Growth
Sumatra Industry, Ltd.
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan jadwal produksi dengan urutan job yang memiliki makespan
minimal.
2. Membandingkan performansi metode penjadwalan aktual dengan metode
usulan.
Universitas Sumatera Utara
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam mengaplikasikan terori yang
diperoleh selama kuliah.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan pola pikir
yang lebih cerdas dan cermat pada bidang kerja nyata.
c. Mendapat kesempatan untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi
oleh perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Mengurangi
keterlambatan
penyelesaian
order
akan
meningkatkan
produktivitas perusahaan karena utilitas mesin meningkat, dan penghematan
biaya jika penumpukan WIP berkurang, serta perusahaan dapat mengurangi
biaya penalty.
1.5.
Batasan Masalah dan Asumsi
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian hanya dibatasi pada penjadwalan di bulan Agustus 2016.
2. Keterlambatan penyelesaian order disebabkan oleh penggunaan sumer daya
yang rendah dan waktu menunggu atau menganggur yang tinggi.
3. Penjadwalan
yang
dilakukan
menggunakan
algoritma
NEH
dengan
pendekatan SPT dan LPT.
Universitas Sumatera Utara
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Keseluruhan mesin siap memproses job di titik waktu ke nol
2. Ketika di titik tertentu ada mesin paralel di suatu tahap operasi hanya dapat
memproses satu job
3. Setiap job dapat mulai diproses di mesin yang tersedia (mesin tersebut tidak
sedang melakukan job)
4. Setiap job yang sedang diproses di suatu mesin tidak boleh diinterupsi.
5. Selama ini perusahaan pernah melakukan impor produk setengah jadi berupa
billet. Namun dalam penelitian ini diasumsikan semua proses produksi mulai
dari pengolahan bahan baku hingga mejadi produk jadi dilakukan di PT.
Growth Sumatra Industry, Ltd atau tidak ada melakukan impor produk
setengah jadi (billet).
1.6.
Sistematika Penulisan Laporan
Laporan dari penelitian tugas akhir ini disajikan dalam bentuk bab sebagai
berikut.
Bab I berisikan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
masalah dan asumsi yang digunakan pada penelitian.
Bab II berisikan gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah
perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, struktur organisasi, proses produksi dan
mesin-mesin yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
Bab III berisikan landasan teori yang digunakan sebagai acuan dalam
melakukan penelitian. Teori-teori tersebut diperoleh dari literatir mapuan jurnaljurnal penelitian.
Bab IV berisikan metodologi penelitian yang terdiri atas jenis penelitian,
tempat dan waktu penelitian, objek penelitian, variabel dalam penelitian, kerangka
konseptual penelitian, rancangan penelitian, metode pengumpulan data, cara
analisa terhadap data, dan cara penarikan kesimpulan dari analisis.
Bab V berisikan data-data yang dikumpulkan dan pengolahan terhadap
data-data tersebut. Bab VI berisikan analisa terhadap hasil dari pengolahan data
yang dilakukan pada bab sebelumnya. Kemudian pada Bab VII dilakukan
penarikan kesimpulan dari analisis data. Pada bab ini juga diberikan saran-saran
yang dapat diterapkan oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kebutuhan baja di Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatera Utara
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ketatnya persaingan mengharuskan
perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen sebaik mungkin.
Pemenuhan kebutuhan tersebut dilihat dari segi kualitas, harga, maupun ketepatan
waktu pemenuhan kebutuhan konsumen tersebut.
Salah satu perusahaan baja yang ada di Sumatera Utara adalah PT. Growth
Sumatra Industry Ltd. Baja yang dihasilkan oleh pabrik ini sebagian besar
dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan di Sumatera dan sebagian kecil untuk
memenuhi kebutuhan baja di Pulau Jawa. Pabrik ini memproduksi baja sesuai
dengan pesanan konsumen (make to order). Pesanan dari konsumen pun
bervariasi, baik dari bentuk, ukuran maupun jumlah. Sistem produksi perusahaan
ini adalah flow shop, dimana setiap produk melalui proses operasi yang sama.
Sistem penjadwalan yang diterapkan selama ini adalah melayani pesanan
yang terlebih dahulu datang (FCFS). Metode penjadwalan yang diterapkan oleh
perusahaan ini masih belum optimal. Penjadwalan yang belum optimal tersebut
ditandai oleh beberapa kondisi. Salah satunya adalah masih rendahnya
penggunaan sumber daya yang ditunjukkan dari rendahnya kapasitas olah
dibandingkan dengan kapasitas tersedia mesin tersebut. Salah satu contoh
penggunaan sumber daya yang rendah adalah pada mesin rolling mill. Mesin
Universitas Sumatera Utara
tersebut berfungsi untuk menggiling produk setengah jadi berupa baja billet
sehingga bentuk dan dimensi baja sesuai dengan yang diinginkan. Terdapat lima
buah rolling mill pada lantai produksi pembuatan baja.
Kondisi lain yang menunjukkan belum optimalnya metode penjadwalan
yang digunakan perusahaan saat ini adalah tingginya waktu menunggu atau
menganggur (idle) pada beberapa stasiun kerja.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut, yaitu
metode penjadwalan yang tidak optimal akan dilakukan penelitian tentang
penjadwalan dengan judul “Penjadwalan Flowshop Berdasarkan Algoritma
Nawaz, Enscore dan Ham (NEH) dengan Pendekatan Shortest Processing Time
(SPT) dan Longest Processing Time (LPT).
Algoritma Nawaz, Enscore, dan Ham (NEH) termasuk kedalam metode
penjadwalan heuristik. Penjadwalan heuristik dipilih karena memenuhi kondisikondisi yang ada dalam produksi pembuatan baja yaitu:
1.
Metode heuristik (NEH) dapat digunakan dalam masalah penjadwalan
flowshop yang terdiri dari n buah job dan m buah mesin.( Baker, 2001)
2.
Menyebutkan bahwa algoritma NEH dapat digunakan untuk variasi produk
yang tinggi.(Taillard,1990)
3.
Metode heuristik (NEH) digunakan untuk penjadwalan dengan ukuran
performansi minimisasi makespan.(Malik, 2013)
4.
Algoritma NEH merupakan metode heuristik terbaik dalam penjadwalan
flowshop.(Taillard,1990)
Universitas Sumatera Utara
Beberapa contoh pengunaan algoritma NEH dalam penjadwalan adalah
sebagai berikut.
1.
Pembuatan stamping part atau komponen kendaraan beroda empat pada PT.
XYZ (Gozali, 2013:1)
2.
Percetakan koran Jawa Pos di PT. Temprina Media Grafika Cabang Malang.
Selain memproduksi koran Jawa Pos, perusahaan ini juga memproduksi
berbagai macam cetakan mulai dari buku paket, buku Lembar Kerja Siswa
(LKS), tabloid, brosur, dan lain-lain. (Masudin, 2014:1)
3.
Penjadwalan di PT Mekar Armada Jaya yang merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang Autobody Manufacturing. (Wibowo, 2016:1)
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang telah diuraikan didapatkan rumusan masalah
yaitu tidak optimalnya penjadwalan dalam produksi baja pada PT. Growth
Sumatra Industry, Ltd.
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan jadwal produksi dengan urutan job yang memiliki makespan
minimal.
2. Membandingkan performansi metode penjadwalan aktual dengan metode
usulan.
Universitas Sumatera Utara
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam mengaplikasikan terori yang
diperoleh selama kuliah.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan pola pikir
yang lebih cerdas dan cermat pada bidang kerja nyata.
c. Mendapat kesempatan untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi
oleh perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Mengurangi
keterlambatan
penyelesaian
order
akan
meningkatkan
produktivitas perusahaan karena utilitas mesin meningkat, dan penghematan
biaya jika penumpukan WIP berkurang, serta perusahaan dapat mengurangi
biaya penalty.
1.5.
Batasan Masalah dan Asumsi
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian hanya dibatasi pada penjadwalan di bulan Agustus 2016.
2. Keterlambatan penyelesaian order disebabkan oleh penggunaan sumer daya
yang rendah dan waktu menunggu atau menganggur yang tinggi.
3. Penjadwalan
yang
dilakukan
menggunakan
algoritma
NEH
dengan
pendekatan SPT dan LPT.
Universitas Sumatera Utara
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Keseluruhan mesin siap memproses job di titik waktu ke nol
2. Ketika di titik tertentu ada mesin paralel di suatu tahap operasi hanya dapat
memproses satu job
3. Setiap job dapat mulai diproses di mesin yang tersedia (mesin tersebut tidak
sedang melakukan job)
4. Setiap job yang sedang diproses di suatu mesin tidak boleh diinterupsi.
5. Selama ini perusahaan pernah melakukan impor produk setengah jadi berupa
billet. Namun dalam penelitian ini diasumsikan semua proses produksi mulai
dari pengolahan bahan baku hingga mejadi produk jadi dilakukan di PT.
Growth Sumatra Industry, Ltd atau tidak ada melakukan impor produk
setengah jadi (billet).
1.6.
Sistematika Penulisan Laporan
Laporan dari penelitian tugas akhir ini disajikan dalam bentuk bab sebagai
berikut.
Bab I berisikan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
masalah dan asumsi yang digunakan pada penelitian.
Bab II berisikan gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah
perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, struktur organisasi, proses produksi dan
mesin-mesin yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
Bab III berisikan landasan teori yang digunakan sebagai acuan dalam
melakukan penelitian. Teori-teori tersebut diperoleh dari literatir mapuan jurnaljurnal penelitian.
Bab IV berisikan metodologi penelitian yang terdiri atas jenis penelitian,
tempat dan waktu penelitian, objek penelitian, variabel dalam penelitian, kerangka
konseptual penelitian, rancangan penelitian, metode pengumpulan data, cara
analisa terhadap data, dan cara penarikan kesimpulan dari analisis.
Bab V berisikan data-data yang dikumpulkan dan pengolahan terhadap
data-data tersebut. Bab VI berisikan analisa terhadap hasil dari pengolahan data
yang dilakukan pada bab sebelumnya. Kemudian pada Bab VII dilakukan
penarikan kesimpulan dari analisis data. Pada bab ini juga diberikan saran-saran
yang dapat diterapkan oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara