Analisis Pemilihan Investasi Saham di Bursa Efek Indonesia dengan Penerapan Estimasi-M

6

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1

Investasi

Investasi pada dasarnya dilakukan dengan maksud mengharapkan sejumlah
keuntungan di masa mendatang dengan menanam modal di masa sekarang.
Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam
produksi yang efisien selama periode waktu tertentu (Nasuha, 2013).

2.2

Pasar Saham

Saham merupakan bukti kepemilikan seseorang pada suatu perusahaan. Bentuk
fisik saham adalah selembar kertas dan pada saham tersebut dinyatakan bahwa
pemegang saham adalah pemilik perusahaan. Seperti pasar lainnya, bursa saham

menjadi perantara antar pembeli dan penjual (Andriani, 2008).
Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga
saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan
investasi di pasar modal khususnya saham. Saat ini Bursa Efek Indonesia
mempunyai beberapa jenis indeks, ditambah dengan sepuluh jenis indeks sektoral.
Indeks-indeks tersebut adalah:
1.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan semua saham tercatat
sebagai komponen kalkulasi indeks.

2.

Indeks Individual, yang merupakan indeks untuk masing-masing saham
didasarkan harga dasar.

3.

Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa
tahapan seleksi.


4.

Indeks IDX30, menggunakan 30 saham terpilih setelah melalui beberapa
tahapan seleksi.

Universitas Sumatera Utara

7

5.

Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian Kompas.

6.

Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam sektor yang
sama.

7.


Jakarta Islamic Index, menggunakan 30 saham terpilih yang termasuk dalam
daftar kriteria syariah.

8.

Indeks Bursa Syariah Indonesia, menggunakan semua saham yang termasuk
dalam kriteria syariah.

9.

Indeks Bisnis-27, menggunakan 27 saham terpilih bekerja sama dengan
Harian Bisnis Indonesia.

10. Indeks Pefindo25, menggunakan 25 saham terpilih bekerja sama dengan
Pefindo.
11. Indeks SRI-KEHATI, menggunakan 25 saham terpilih yang menerapkan
prinsip tata kelola yang baik dan kepedulian terhadap lingkungan, bekerja
sama dengan Yayasan KEHATI.
12. Indeks Sminfra18, menggunakan 18 saham terpilih yang bergerak dalam

bidang infrastruktur dan penunjangnya, bekerja sama dengan PT Sarana Multi
Infrastruktur (Persero).
13. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, indeks yang didasarkan pada
kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan
Papan Pengembangan.

2.3

Harapan Investasi Saham

Return atau tingkat pengembalian merupakan salah satu faktor yang memotivasi
investor untuk melakukan investasi dan juga hal yang merupakan imbal hasil atas
keberanian investor mengambil risiko. Return adalah keuntungan yang diperoleh
oleh perusahaan, individu dan institusi yang dilakukannya. Tingkat keuntungan
dapat berupa tingkat pengembalian saham individu, tingkat pengembalian bebas
risiko, dan tingkat pengembalian pasar (Nasuha, 2013).
Di samping besarnya manfaat return yang didapat investor, terdapat
kemungkinan risiko yang akan terjadi. Risiko merupakan besarnya penyimpangan

Universitas Sumatera Utara


8

antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat
pengembalian yang dicapai secara nyata. Risiko terdiri dari beberapa jenis yaitu
risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko sistematis adalah risiko yang
tidak dapat dihindari sedangkan risiko tidak sistematis adalah risiko yang dapat
dihindari (Nasuha, 2013). Dalam investasi saham, keuntungan berbanding lurus
dengan risiko, semakin besar keuntungan yang didapat maka risiko yang harus
ditanggung semakin besar pula.

2.4

Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Capital Asset Pricing Model (CAPM) adalah sebuah model ekonomi untuk
menilai saham, surat-surat berharga atau aset berdasarkan hubungan risiko dan
hasil pengembalian yang diharapkan (Andriani, 2008).
Model CAPM didasari oleh teori portofolio yang dikemukakan oleh
Markowitz. Berdasarkan teori Markowitz, masing-masing investor akan menilai

dan memilih portofolio yang optimal terhadap tingkat pengembalian dan risiko.
Bentuk dasar dari CAPM adalah hubungan linier antara pengembalian yang
diharapkan dengan risiko pasar yang diharapkan.
Rumus dari metode CAPM adalah:

di mana:

=

+



2.1

E(Ri) = tingkat pengembalian yang diharapkan
Rf

= tingkat pengembalian bebas risiko


E(Rm) = tingkat pengembalian pasar
β

= ukuran risiko
β merupakan risiko keseluruhan dalam berinvestasi dan diperoleh dengan

analisis regresi pengembalian harga saham gabungan dan saham individu harian
pada periode yang sama. Jika β = 1, maka harga saham individu akan berubah
sama dengan pasar. Jika β < 1, maka harga saham tidak mudah mengalami
perubahan dibandingkan dengan pasar, sedangkan jika β > 1 maka harga saham

Universitas Sumatera Utara

9

akan lebih mudah mengalami perubahan dibandingkan dengan pasar (Fabozzi,
1999).
Dalam penilaian pemilihan saham perlu melihat posisi saham pada
keadaan overvalued atau undervalued. Jika tingkat return saham yang diharapkan
lebih besar dari return realisasi, maka saham termasuk overvalued atau saham

siap untuk dijual, sedangkan jika tingkat return saham yang diharapkan lebih kecil
dari return realisasi, maka saham termasuk undervalued atau layak untuk dibeli
(Nasuha, 2013).

2.5

Regresi Linier

Analisis regresi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menentukan
hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel yang lain. Jika
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat linier dan hanya ada satu
variabel bebas pada model regresi maka disebut model regresi linier sederhana.
Dan jika terdapat variabel bebas yang lebih dari satu, maka disebut model regresi
linier berganda. Bentuk umum model linier dalam notasi matriks yaitu:
y = Xβ + ɛ
di mana,
y = vektor respon berukuran
X = matriks berukuran

×


×1

β = vektor parameter berukuran

×1

ɛ = vektor error berukuran
dengan,

2.2

×1

n = banyaknya sampel
p = banyaknya parameter, p = k + 1

=

⋮ ,


1
1
X=

1












,


=



,

=



Universitas Sumatera Utara

10

2.5.1 Ordinary Least Square (OLS)

Ordinary least square (OLS) merupakan salah satu metode yang paling sering
digunakan dalam analisis regresi. OLS merupakan metode yang meminimumkan
jumlah kuadrat error (selisih antara data yang sebenarnya dengan data dugaan dari
model regresi yang terbentuk) (Sembiring, 1995).
=

+

Model regresi linier sederhana yaitu:

di mana
y

= variabel terikat

x

= variabel bebas

+

2.3

! = 1,2, … ,

2.4

= koefisien regresi (intercept)
= koefisien regresi (slope)
ɛ

= sisaan (error)

Persamaan (2.3) dapat ditulis menjadi
=

+

+ ,

sehingga jumlah kuadrat error dapat dinyatakan sebagai berikut:
#
(

,

=$

=$
%

%

Estimasi untuk parameter

2.5



disebut dengan ( dan ( . Nilai dari ( dan

dan

diperoleh dengan meminimumkan jumlah kuadrat error S( ,

menurunkan persamaan (2.5) terhadap
nol, sehingga

) *# +
* ,-

. ,,/

dan



) *# +
* ,-

. ,,/

= −2 $
%

= −2 $
%

dan

dan menyamakannya dengan

− ( − (
− ( − (

) dengan

=0
=0

2.6
2.7

Universitas Sumatera Utara

11

Dari persamaan (2.6) dan (2.7) dapat disederhanakan menjadi
( + ( $

%

%

( $

+ ( $

2.9

=$
%

%

%

2.8

=$

Untuk mendapatkan ( , selesaikan persamaan (2.8), sehingga diperoleh
( + ( $
%

=$

( =

%

∑%



( = 6− ( ̅

( ∑%

2.10

Untuk mendapatkan ( , substitusikan persamaan ( = 6 − ( ̅

(2.9), sehingga diperoleh

( $
%

∑%

8

∑%

∑%



6− ( ̅ $

( ∑%


%

( :$
%

%

+ ( $
%

+ ( $

9$

( ∑%

+ ( $

%

%



+ ( $
∑%

%

ke persamaan

=$
%

=$
%

=$
%

=$
%

;=$

( =

( =
( =

%

∑%

∑%
∑%

# f
M

2.39

Universitas Sumatera Utara