Analisis Propaganda Amerika Serikat Terhadap Korea Utara Melalui Film The Interview

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa
visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di
bioskop, film televisi dan film video laser setiap minggunya. Di Amerika Serikat
dan Kanada lebih dari satu juta tiket film terjual setiap tahunnya. Film Amerika
diproduksi di Hollywood.Film yang dibuat di sini membanjiri pasar global dan
mempengaruhi sikap, perilaku dan harapan orang-orang di belahan dunia. Film
lebih dahulu menjadi media hiburan dibanding radio siaran dan televisi.
Menonton film di bioskop ini menjadi aktivitas populer bagi orang Amerika pada
tahun 1920-an sampai 1950-an. Industri film adalah industri bisnis. Predikat ini
telah menggeser anggapan orang masih meyakini bahwa film adalah karya seni,
yang diproduksi secara kreatif dan memenuhi imajinasi orang-orang yang
bertujuan memperoleh estetika (keindahan) yang sempurna. Meskipun pada
kenyataannya adalah bentuk karya seni, industri film adalah bisnis yang
memberikan keuntungan, kadang- kadang menjadi mesin uang yang seringkali
demi uang, keluar dari kaidah artistik film itu sendiri. 1

1


Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si & Dra. Lukiati Komala ErdinayaKomunikasi Massa Suatu
Pengantar.Bandung.Simbiosa Rekatama Media.2004.hal 134

10

Universitas Sumatera Utara

Film merupakan suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk
mengkomunikasikan tentang realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas
masyarakat. Film merupakan gambar yang bergerak 2. Dunia perfilman saat ini
telah mampu merebut perhatian masyarakat. Lebih-lebih setelah berkembangnya
teknologi

komunikasi

massa

yang


dapat

memberikan

konstitusi

bagi

perkembangan dunia perfilman. Meskipun masih banyak bentuk-bentuk media
massa lainnya. Film memiliki efek eksklusif bagi para penontonnya dari puluhan
sampai ratusan penelitian itu semua berkaitan dengan efek media massa bagi
kehidupan manusia sehingga begitu kuatnya media mempengaruhi pikiran, sikap,
dan tindakan manusia. 3 Film juga dapat menjadi tempat opini masyarakat atau
suatu hal yang ingin disampaikan kepada masyarakat dapat melalui film. Banyak
hal yang dapat disampaikan melalui film, baik itu tentang keluarga, masalah sosial
yang ada di dunia seperti kekerasan, perang atau pun kecintaan terhadap sebuah
negara atau nasionalisme, film juga biasanya berupa biografi atau kisah hidup
seorang pemimpin yang dikenal oleh dunia.
Film adalah salah satu bentuk media massa, selain itu film juga sering
digunakan sebagai media untuk melakukan propaganda. Sebagai media

propaganda film mempunyai jangkauan, realisme, pengaruh emosional dan
popularitas yang hebat karena film mempunyai kemampuan untuk menjangkau
2

“Pengertian film” http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-film-definisi-menurut-para.html
diakses pada tanggal 11 Maret 2016 pukul 20:55 wib.
3
Nurlaelatul fajriah.Skripsi dengan judul Analisis Semiotik Film Cin(t)a Karya Sammaria
Simanjuntak.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.2011 hal.1

11

Universitas Sumatera Utara

sekian banyak orang dalam waktu yang cepat dan kemampuannya untuk
memanipulasi kenyataan yang tampak dalam pesan fotografis tanpa kehilangan
kredibilitas. Usaha-usaha untuk menjadikan film sebagai media propaganda sudah
ada sejak lama. Usaha yang dilakukan berfungsi untuk mempengaruhi opini
publik sudah jamak dilakukan sejak perang dunia I. Saat terjadinya perang dunia
pertama dan kedua, semua pihak yang terlibat menggunakan film sebagai salah

satu medium propagandanya. Bahkan usaha-usaha propaganda yang dilakukan,
termasuk melalui film, diatur dan dikoordinasikan oleh lembaga-lembaga
pemerintah atau lembaga yang didukung oleh pemerintahnya. 4
Film The Interview adalah film yang menceritakan tentang dua orang laki
laki yang berprofesi sebagai host (Dave Skylark)dan produser (Aaron Rapaport)
setianya. Film ini menceritakan tentang keberuntungan host dan produser ini
karena acara yang mereka bawakan yaitu Skylark Tonight disukai oleh presiden
Korea Utara yaitu Kim Jong Un. Akhirnya Kim Jong Un mengundang Dave
Skylark dan Aaron Rapaport ke Korea Utara untuk melakukan wawancara
eksklusif. Ini adalah hal yang sangat langka dan mengguncang dunia, mengingat
negara Korea Utara mau melakukan wawancara dengan dunia luar, apalagi
wawancara itu dilakukan dengan televisi Amerika Serikat. Namun, hal yang tidak
diketahui oleh khalayak ramai bahwa syarat untuk melakukan wawancara adalah

4

Dewobroto,teksa W.Propaganda Amerika Dalam Film Hollywood (Analisis Isi Deskriptif Propaganda
Amerika Dalam Film Black Hawk Down.S1 Thesis.UAJY.2011

12


Universitas Sumatera Utara

semua pertanyaan yang akan diajukan kepada Kim Jong Un harus berasal dari
Korea Utara. Bila tidak, maka wawancara akan diputus secara sepihak. 5
Film ini menggambarkan bagaimana negara komunis yaitu Korea Utara
yang sangat tertutup dan anti terhadap dunia luar akhirnya mau melakukan
wawancara dengan Pihak Amerika Serikat. Korea utara adalah negara satu
satunya di dunia yang beraliran komunisyang berideologi Juche, pemimpin
pertama Korea Utara adalah Kim Il Sung. Rakyat Korea Utara sering
menyebutnya sebagai presiden abadi Korea Utara. Kim Il Sung membangun
negara Korea Utara

dengan bantuan Uni Soviet. Meskipun pada akhirnya

hubungan kedua negara tidak baik. Kim Il Sung pertama sekali membentuk partai
Buruh Korea Utara. Partai inilah yang nantinya menjadi partai penguasa di negara
Korea

Utara.


Kim

Il

Sung

sangat

dikenal

dengan

ideologi

Juche

(kemandirian),ideologi ini adalah ciptaan Kim Il Sung. Ini adalah Komunisme ala
Korea Utara. Dalam buku Kim Il Sung yang berjudul Revolution and Socialist
Construction in Korea, ideologi Juche berisi “Orang yang telah kehilangan

otonomi dan kemandirian bisa jatuh ke dalam revolusionisme, dogmatisme, dan
setiap deskripsi opurtunisme Kanan dan Kiri, dan akhirnya akan membawa
revolusi dan konstruksi pekerjaan yang sia-sia” 6
Kim Il Sung meyakini bahwa setiap manusia adalah penentu takdirnya
masing-masing. Ideologi inilah yang membawa Kim Il Sung menjadi pemimpin
5
http://www.theguardian.com/film/2015/feb/06/the-interview-review-franco-rogen diakses tanggal 14 Maret
2016 Pukul 13:09 Wib
6
A. Yogaswara, dkk.2015. Kim Jong Un Si ‘Gila’ Dengan Nuklir di Tangannya.Yogyakarta.Narasi

13

Universitas Sumatera Utara

Korea Utara yang otoriter. Penulis melihat ini salah satu upaya Kim Il Sung untuk
mempertahankan kekuasaannya. Ideologi Juche ini dianggap sebagai warisan dari
Kim Il Sung. Rakyat Korea Utara menganggap bahwa Kim Il Sung adalah
penyelamat mereka. Namun bila dilihat dengan jelas sebenarnya ideologi ini lebih
kepada kekuasaan hirarki, dimana penguasa memilih penguasa berikuttnya sendiri

melalui garis darah atau keturunan. Rakyat Korea Utara memang menjadi
masyarakat yang mandiri dengan ideologi ini. Namun, masyarakat Korea Utara
menajdi masyarakat yang tak mengetahui dunia luar dan perkembangan dunia
luar, dalam hal ini contoh konkrit dari komunis dengan ideologi Juche ini adalah
manusia menjadi sumber kekuatan besar, sehingga Kim Il Sung dan para
pewarisnya diagung-agungkan sebagai Tuhan. Mereka menjadi negara yang
terisolasi dari negara-negara di dunia.
Kim Il Sung meninggal 8 Juli 1994. Ia digantikan puteranya Kim Jong Il.
Kim Jong Il telah disiapkan oleh Kim Il Sung untuk menjadi pewarisnya selama
14 tahun. Ia sering ikut bersama Kim Il Sung dalam kunjungan kenegaraan atau
pun rapat penting yang diikuti negara tersebut. Tepat ketika ayahnya meninggal
Kim Jong Il mengeluarkan perintah pertamanya yaitu 10 hari belasungkawa atas
meninggalnya pemimpin abadi mereka. Rakyat diminta untuk menangis dan
segala jenis hiburan di negara itu dilarang selama masa berkabung. Hal yang
paling mengejutkan adalah bahwa setiap rakyat baik di rumah, sekolah, kantor
wajib memajang foto Kim Il Sung dan dirinya, hal ini agar rakyat selalu ingat

14

Universitas Sumatera Utara


pada pemimpinnya. Kim Jong Il mendapat julukan The Dear Leader (pemimpin
tersayang) dan Setengah Dewa. 7
Kim Jong Il mulai melakukan perubahan besar-besaran pada sistem
pemerintahannya. Perubahan ini semenjak hancurnya Uni Soviet kehilangan
sekutu berarti kehilangan negara pelindung, untuk menutupinya Kim Jong Il
membangun militer berteknologi nuklir dan rudal. Ia membangun kekuatan
angkatan bersenjata Korea Utara dengan mengorbankan kesejahteraan rakyatnya.
Dunia internasional yang cemas akan kebijakannya mencoba merayu untuk
menghentikan program nuklirnya, program penguatan militer Korea Utara
berhasil membawa negara ini menjadi negara peringkat ke-5 dalam hal kekuatan
militer di dunia. 8
Program militer Kim Jong Il memang membawa hasil. Selain negaranegara besar takut kepada Korea Utara, tak ada negara yang berani mengambil
langkah gegabah dalam menyerang atau pun menyudutkan Korea Utara. Uang
negara habis untuk memenuhi kebutuhan angkatan militer, semakin banyak rakyat
yang kelaparan dan semakin banyak rakyat yang meninggal akibat kelaparan.
Miris memang, namun pertahanan yang dilakukan oleh Kim Jong Il patut untuk
diacungi jempol mengingat usahanya mempertahankan negaranya dengan segala
usahanya. Pertahanan negara dan kelangsungan negara adalah hal yang paling


7

Ibid hal 71

8

Ibid hal.76

15

Universitas Sumatera Utara

penting yang harus menjadi prioritas seorang pemimpin dan itu adalah hal yang
dilakukan Kim Jong Il saat membangun militernya.
Kepemimpinan Kim Jong Il pun diberikan pada Kim Jong Un putera
bungsunya. Kim Jong Il meninggal pada tanggal 17 Desember 2011 dan
diumumkan kepada masyarakat Korea Utara pada tanggal 19 Desember 2011.
Kim Jong Un menggantikan Kim Jong Il ayahnya, sebenarnya tambuk kekuasaan
jatuh kepada Kim Jong Nam. Peristiwa perginya Kim Jong Nam ke Jepang
dengan identitas palsu hanya untuk pergi ke disneyland membuat Kim Jong Il

mengubah pewarisnya. Hanya 3 tahun Kim Jong Il mengajari Kim Jong Un
tentang pemerintahan. Maka dari itu, banyak pihak yang merasa bahwa Kim Jong
Un belum pantas untuk menjadi pemimpin. Ia terlalu muda dan masih labil. Kim
Jong Un dibantu pamannya dalam mengurus negara Korea Utara.
Kim Jong Un akhir-akhir ini namanya naik ke permukaan dengan
kebijakan gila yang ia keluarkan. Mulai dari mengeksekusi mati pamannya,
meracuni bibinya, rakyat yang wajib mengikuti potongan rambut ala Kim Jong
Un, adanya aturan wajib lulus pelajaran Kim Jong Un, eksekusi mati arsitek
bandara karena tak puas dengan desainnya. Seakan membuat sensasi, Kim Jong
Un beruaha untuk menarik perhatian dunia dengan hal-hal yang ia lakukan.
Penulis melihat bahwa presiden Korea Utara ini hanya ingin memberitahu dunia
bahwa ia tidak bisa disepelekan.

16

Universitas Sumatera Utara

Dengan demikian propagandamerupakan suatu senjata yang potensial bila
dipergunakan tanpa memikirkan atau mempertimbangkan kebenaran terhadap
pesan yang disampaikan oleh komunikator. Propaganda dapat dilakukan dengan
berbagai cara, film merupakan salah satunya.Kata propaganda berasal dari bahasa
Latin modren “Propagere” yang berarti mengembangkan atau memekarkan
kemudian pengertian propaganda tersebut dimaknai secara konstektual sebagai
rangkaian pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi pendapat dan kelakuan
masyarakat atau sekelompok orang.Hal yang menarik penulis lihat dalam
penelitian kali ini adalah biasanya film yang bertemakan sosok seorang pemimpin
biasanya diproduksi oleh dimana negara pemimpin tersebut memimpin.
Hal ini disebabkan karena sang presiden memberikan manfaat bagi orang
banyak dan juga memiliki kepentingan di negara tersebut. Namun dalam film The
Interview Amerika Serikat memproduksi film yang menceritakan tentang Kim
Jong Un yang memiliki arti penting bagi negara Korea Utara, dimana kita ketahui
bahwa Amerika Serikat dan Korea Utara dalam banyak hal sangat bertentangan,
baik dalam segi ekonomi, ideologi, cara pandang terhadap masyarakat, dan
bahkan dalam hal penggunaan senjata bertenaga nuklir.
Amerika serikat dengan berani mengkritik dan membuat gambaran
seorang Kim Jong Un di dalam lensa kamera. Keberanian insan film Amerika
Serikat membuat gambaran seorang presiden Korea Utara yang dikenal otoriter
membuat film ini menjadi kontroversial. Sebuah film dapat mengubah perspektif

17

Universitas Sumatera Utara

seseorang atau masyarakat terhadap apa yang belum pernah dilihatnya dapat
diubah hanya dengan lensa kamera dan beberapa pernyataan.
Film The Interview menjadi film yang fenomenal sekaligus kontroversial
pada tahun 2014 dimana perusahaan besar Sony Pictures telah diretas dan dibuat
oleh negara yang memiliki hubungan kurang baik dengan Korea Utara sejak dulu,
melihat dari hal ini berarti film ini membawa dampak yang besar bagi si peretas.
Penggambaran Kim Jong Un dalam film ini memiliki makna yang besar bagi
orang-orang yang menontonnya dan dampak yang besar. Dimana gambaran sifat
asli Kim Jong Un telah terpatri dalam memori otak orang yang menonton. Penulis
ingin melihat propaganda apa yang tersirat dalam film ini sehubungan dengan
negara Amerika Serikat sebagai negara penghasil film.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti
lebih dalam lagi film The Interview. penulis pun mengambil judul Analisis
Propaganda Amerika Serikat Terhadap Korea Utara Melalui Film The
Interview
1.2 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah permasalahan yang dikaitkan pada judul diatas sangat
luas, sehingga tidak mungkin terjangkau dan terselesaikan semua. Oleh karena itu,
perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah ini juga untuk
menghindari kesalahpahaman dan penyampingan penafsiran judul skripsi dari
penulis, sekaligus pemfokusan masalah, agar permasalahan yang dikaji menjadi

18

Universitas Sumatera Utara

jelas. Untuk itu, penulis membatasi ruang lingkup dan fokus masalah sebagai
berikut : bahwa pembahasan masalah yang diambil hanya pada film The
Interview. hal ini dimaksud agar pembaca fokus pada penelitian yang penulis
analisis,
1.3 Perumusan Masalah
Propaganda merupakan suatu senjata yang potensial bila dipergunakan
tanpa memikirkan atau mempertimbangkan kebenaran terhadap pesan yang
disampaikan oleh komunikator, oleh sebab itu teknik propaganda sering dilakukan
oleh negara-negara untuk mempengaruhi serta membentuk opini baru yang sesuai
dengan keinginan para pencetus propaganda. Berdasarkan hal ini, maka penulis
dapat merumuskan pertanyaan penelitiannya adalah Bagaimana propaganda
Amerika

Serikat

melalui

film

The

Interviewmengkonstruksi

opini

masyarakat terhadap Korea Utara?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah pernyataan mengenai hal yang ingin dicapai
dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pesan-pesan politikpropaganda yang ingin
disampaikan film The Interview.
2. Untuk mengetahui bagaimana Amerika Serikat dalam melakukan
propaganda terhadap Korea Utara melalui film The Interview.

19

Universitas Sumatera Utara

3. Untuk Mengetahui Teknik-Teknik Propaganda yang dilakukan
Amerika Serikat di dalam film The Interview

1.5 Manfaat Penelitian
1. Memberikan pengetahuan bagi pembaca tentang pencitraan yang
dilakukan oleh Amerika Serikat melalui film The Interview mengenai
Korea Utara, khususnya Kim Jong Un sebagai presiden Korea Utara.
2. Memberikan pengetahuan bagi pembaca mengenai komunikasi politik
yang dilakukan melalui film untuk membentuk konstruksi pikiran
masyarakat mngenai Kim Jong Un.
3. Penelitian ini juga bermanfaat sebagai referensi mahasiswa mahasiswi
tentang komunikasi politik yang disampaikan lewat film.
1.6 Teori dan Konsep
Kata “teori” berasal dari bahasa Yunani yang artinya “melihat” atau
“memperhatikan” 9. Dari pengertian ini bisa dikatakan secara mudah bahwa teori
adalah suatu pandangan atau persepsi tentang apa yang terjadi. Jadi teori adalah
mendeskripsikan dan dan menjelaskan penyebab hal iu terjadi dan mungkin juga
meramalkan kemungkinan berulangnya kejadian itu di masa depan.

9

Mohtar Mas’oed.1990.Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi.Jakarta. LP3ES. Hal
217

20

Universitas Sumatera Utara

Menurut Mccain dan Segal Teori adalah serangkaian statemen yang saling
berkaitan ... (yang terdiri ) : 1. Kalimat-kalimat yang memperkenalkan
istilah-istilah yang merujuk pada konsep-konsep dasar teori itu.; 2.
Kalimat-kalimat yang menghubungkan konsep-konsep dasar teori itu; 3.
Kalimat-kalimat yang menghubungkan beberapa statemen teoritis itu
dengan sekumpulan kemungkinan objek pengamatan empiris (yaitu
hipotesa) 10
Teori dan Konsep adalah dua hal yang saling berkaitan untuk membantu
penulis dalam menganalisis penelitian ini. Wacana dan teks yang terdapat dalam
film dapat dipahami sebagai suatu orientassi yang mendominasi lewat penyusunan
data, fakta, dan wacana dalam film. Analisis wacana kritis untuk film The
Interview adalah sebuah upaya atau proses untuk memberi penjelasan dari sebuah
teks (realitas sosial)
Analisis Wacana Kritis
Analisis wacana kritis adalah sebuah upaya atau proses (penguraian) untuk
memberi penjelasan dari sebuah teks (realitas sosial) yang mau atau sedang dikaji
oleh seseorang atau kelompok dominan yang kecenderungannya mempunyai
tujuan tertentu untuk memperoleh apa yang diinginkannya. Artinya dalam sebuah
konteks harus disadari akan adanya yang terbentuk nantinya disadari telah
dipengaruhi oleh si penulis dari berbagai faktor. Selain itu harus disadari pula

10

Umar Suryadi Bakry.. Pengantar Hubungan Internasional.Jakarta.Jayabaya University Press.1999 Hal 5

21

Universitas Sumatera Utara

bahwa dibalik wacana itu terdapat makna dan citra yang diinginkan serta
kepentingan yang sedang diperjuangkan. 11 Analisis wacana yang dimaksud disini
adalah upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari subjek (penulis) yang
mengemukakan suatu pernyataan.
Analisis Wacana Kritis memusatkan perhatian pada struktur kebahasaan
dan bagaimana pengaruhnya dalam pemaknaan khayalak dan gagasan ini agak
berbeda dengan Sarah Mills dengan model analisis wacana kritis lainnya. Sarah
Mills lebih melihat kepada bagaimana posisi-posisi aktor ditampilkan dalam teks.
Posisi-posisi dalam arti siapa yang menjadi subjek penceritaan dan siapa yang
menjadi objek penceritaan akan menentukan bagaimana struktur teks dan
bagaimana diperlakukan dalam teks secara keseluruhan. Selain itu, Sarah Mills
juga memusatkan perhatian kepada bagaimana pembaca dan penulis ditampilkan
dalam teks. Penempatan pembaca mengidentifikasi dan menempatkan dirinya
dalam penceritaan teks. 12

11
12

Darma Aliah Yoce.2009.Analisis wacana Kritis.Bandung. Yrama widya.hal.49
Eryanto.2008.Analisis wacana Pengantar Analisis Teks Media.Yogyakarta. PT.

LkiS Pelangi Aksara Yogyakarta. Hal 200

22

Universitas Sumatera Utara

Tingkat

Yang Ingin Dilihat

Posisi Subjek-Objek

Bagaimana peristiwa dilihat, dari kacamata siapa
peristiwa itu dilihat. Siapa yang diposisikan
sebagai pencerita (subjek) dan siapa yang menjadi
objek yang diceritakan. Apakah masing-masing
aktor dan kelompok sosial mempunyai kesempatan
untuk menampilkan dirinya sendiri, gagasannya
ataukah kehadirannya, gagasannya ditampilkan
oleh kelompok/orang lain.

Posisi Penulis-Pembaca

Bagaimana posisi pembaca ditampilkan dalam
teks. Bagaimana pembaca memposisikan dirinya
dalam teks yang ditampilkan. Kepada kelompok
manakah pembaca mengidentifikasi dirinya.
Gambar 1.1 13

Berdasarkan analisis wacana kritis Sara Mills mempermudah penulis untuk
masuk ke analisis selanjutnya yaitu propaganda. Berdasarkan judul penelitian yang
penulis analisis propaganda adalah hal utama yang akan menjadi pembahasan penting
dalam penelitian ini.

13

Ibid hal. 211

23

Universitas Sumatera Utara

Propaganda
Propaganda seringkali dihubungkan dengan suatu kegiatan

yang

mengabaikan nilai-nilai objektivitas, sehingga propaganda dianggap sebagai suatu
kegiatan yang tidak berlandaskan kepada kebenaran (truth). Anggapan semacam
ini sebagai anggapan yang ekstrem, karena memperhatikan propaganda hanya dari
sudut pandang yang negatif saja. Nilai objektivitas yang absolut atau mutlak,
sesungguhya tidak mungkin ada dalam kegiatan yang bersifat psikologis.
Objektivitas hanyalah akan dapat diperoleh dari kegiatan-kegiatan yang bersifat
eksakta. Masalah objektivitas dan subjektivitas sesungguhnya masalah penilaian
yang bersifat relatif.sesuatu hal kita anggap objektif sepanjang hal tersebut
menguntungkan bagi kita. Akan tetapi, jika hal tersebut merugikan kepentingan,
maka akan dianggap sebagai sesuatu yang tidak benar atau subjektif.

Pengertian Propaganda Menurut Qualter
“Propaganda is the deliberate attempt by some individual or
group to form, control or alter the attitudes of other groups by use of the
instruments of communication intention that any given situation reaction
of thus so influent will be that desired by the propagandiest”.
Artinya Propaganda adalah suatu usaha yang dilakukan secara
sengaja oleh beberapa individu atau kelompok untuk membentuk

24

Universitas Sumatera Utara

mengawasi atau mengubah sikap dari kelompok kelompok lain dengan
menggunakan media komunikasi dengan tujuan bahwa pada setiap situasi
yang tersedia, reaksi dari mereka yang dipengaruhi akan seperti yang
diinginkan oleh si Propagandis 14
Menurut Barnay’s “Modren Propaganda is a consistent
enduring effort to create or shape events to influence the relation
of the public to enterprise idea or group”.
Artinya propaganda adalah suatu usaha yang bersifat konsisten dan
terus menerus untuk menciptakan atau membentuk peristiwa-peristiwa
guna mempengaruhi hubungan publik terhadap suatu usaha atau
kelompok 15

Menurut Couloumbis dan Wolfe, propaganda adalah usaha sistematis yang
bertujuan untuk membentuk atau mengubah sikap, pendapat dan tindakan suatu
kelompok yang menjadi sasarannya melalui simbol-simbol verbal, tulisan dan
perilaku dengan menggunakan media seperti nuku-buku, pamflet, ceramah, radio,
televisi dan lain-lainnya. 16

14

Santoso Sastropoetro.1991.Propaganda Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa.Bandung.Penerbit Alumni.
Hal.31
15
Ibid hal.30
16
Drs.R.Soeprapto.Hubungan Internasional Sistem, Interaksi, dan Perilaku.Jakarta.PT.RajaGrafindo
Persada.1997 Hal 230

25

Universitas Sumatera Utara

Propaganda merupakan kegiatan persuasif untuk mempengaruhi seseorang
atau orang banyak dalam bentuk kelompok atau badan, dalam kehidupan
masyarakat atau negara dengan dasar-dasar psikologis agar menerima sesuatu hal,
ide, gagasan, ideologi, hasil penemuan baru, konsep-konsep politik atau sesuatu
hal yang belum diterima dan belum dianggap bermanfaat untuk kemudian
bertingkah laku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh yang melakukan kegiatan
propaganda. 17

Dengan demikian kegiatan propaganda menjauhi sifat-sifat

kekerasan, penyuapan, boikot dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat
paksaan. Propaganda hanya mendasarkan pada kegiatan yang bersifat persuasif
atas dasar faktor psikologis.
Dalam propaganda kita harus mendapatkan sasaran yang dituju. Lalu,
untuk mendapatkan perhatian sebagaimana dikehendaki, yang melakukan
propaganda harus dapat meletakkan dasar hubungan antara dirinya dengan
sasarannya menurut kepentingan, pandangan hidupnya atau dalam cakupan yang
lebih besar lagi dapat kita lihat berdasarkan ideologi yang dianut. Dalam sebuah
rancangan pembuatan propaganda adanya perbedaan antara si pembuat dan objek
propaganda. Hal ini sama halnya dengan film The Interview yang akan peneliti
teliti, dimana peneliti melihat adanya propaganda yang tersirat dalam film ini.
Mengingat perbedaan kedua ideologi negara Korea Utara dan Amerika serikat
sebagai penghasil film. Kita patut curiga atas hal ini.

17

Drs. Sumarjo,A.P.Dimensi-Dimensi Komunikasi Politik.Bandung.PT. Citra Aditya Bakti. 1989.Hal.149

26

Universitas Sumatera Utara

Menurut Hitler dalam bukunya “Mein Kamp”, mengatakan bahwa suatu
kebohongan yang cukup besar dan sering diulang-ulang, kebohongan tersebut
akan dipercayai oleh orang banyak setidak-tidaknya untuk sebagian. Hitler
percaya bahwa kebanyakan orang tidak memiliki daya imajinasi buat memahami
bahwa pernyataan-pernyataan yang diulang-ulang tidak sepenuhnya benar. 18
Lalu berdasarkan pengertian dari para ahli mengenai propaganda penulis
akhirnya menarik kesimpulan bahwa propaganda adalah kegiatan yang dilakukan
seseorang atau suatu kelompok untuk membentuk opini publik yang dilakukan
baik melalui media massa, media elektronik dll. Hal ini diperlukan untuk
membentuk pemikiran baru yang ada dalam masyarakat untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
Faktor-Faktor yang Memburukkan Propaganda
Pandangan yang kurang menyenangkan terhadap propaganda ini disebabkan
antara lain:
4. Unsur-unsur pengaruh perang dunia kedua masih mempengaruhi kita
dimana dalam masa itu propaganda digunakan semata-mata untuk
mencapai tujuan
5.

berakhirnya perang dunia kedua propaganda tetap digunakan oleh negaranegara yang melakukan perang dingin sedangkan cara-cara yang
digunakan tidak jauh berbeda dengan cara waktu perang dunia kedua

18

Ibid hal 233

27

Universitas Sumatera Utara

6. Propaganda sering dihubungkan dengan kegiatan yang meninggalkan
obyektifitas. Pada dasarnya objektifitas yang mutlak itu tidak ada. Jangan
hendaknya

subjektifitas

didentikkan

dengan

ketidakjujuran

sebab

subjektivitas disini berarti memihak kepada kepentingan. 19
Ciri Karateristik Propaganda di negara Komunis dan Liberal


Propaganda Komunis
Ajaran Komunis mempunyai ciri-ciri yang hampir mirip diengan
ajaran Fasis, hanya ada beberapa ciri yang tidak terdapat dalam
ideologi Fasis. Ciri-ciri ajaran Komunis, sebagai berikut :
a. Distrust of God (tidak mempercayai Tuhan)
b. Distrust of other reason (tidak mempercayai pikiran orang
lain)
c. Denial

of

human

equality

(penyangkalan

terhadap

persamaan manusia)
d. Code of Behaviour on Violance (etika tingkah laku
didasarkan atas kekerasan)
e. Imperialisme bentuk baru
f. Economy Interpretation of History (interpretasi ekonomi
terhadap sejarah)
g. Central

Economic

System

(sistem

ekonomi

yang

disentralisasi)
19

Djoenaesih S. Sunarjo.1982.Mengenal Propaganda.Yogyakarta:Liberty Penerbit.hal 29

28

Universitas Sumatera Utara

h. Dictatorial Management (diktatoris manajemen)
i. Goverment by the few (pemerintahan yang oleh sedikit)
j. Denial of Declaration of Human Right (tidak mengakui
pernyataan adanya hak-hak manusia)
k. Opotition to International Law and Order (penentangan
terhadap hukum dan ketertiban internasional 20
Ciri-ciri tersebut memiliki dampak yang efektif terhadap sistem politik dan
sistem komunikasi yang berlangsung di negara-negara yang menganut ajaran
komunis. Demikian pula dalam kegiatan propaganda lebih besar dilaksanakan dan
dikuasai partai politik, karena partai politik mempunyai kedudukan yang
monopolistik dalam segala bidang kehidupan negara. Propaganda Komunis
ditujukan pada perubahan masyarakat yang terbelakang (backward) menjadi
masyarakat berdasarkan ideologi dan konsep komunis. Perombakan masyarakat
secara radikal diarahkan dan dibimbing secara ketat.
Dalam hal ini, partai merupakan sarana yang bertindak sebagai sarana
penggerak utama (Premovers) masyarakat ke arah tercapai dan terbentuknya
masyarakat komunis.


Propaganda di Negara Liberal

Negara Liberal seperti Amerika Serikat selalu menghargai terhadap
hakikat individu dan hak asasi manusia. Hal ini bersumber “Declaration of
20

Urban G. Whitaker Jr.Propaganda and International Relational.San Fransisco. Chandler Publishing
Company.1960. Hal 74

29

Universitas Sumatera Utara

Independency” dan “Konstitusi Amerika Serikat”. Ajaran liberal melihat
masyarakat lebih daripada negara, karena negara hanyalah sebagai “suplementer”
saja dan masyarakat mempunyai kebebasan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Ciri-ciri ajaran liberal adalah sebagai berikut:
a. Trust in God As The Creator, yaitu percaya kepada Tuhan sebagai
pencipta alam semesta
b. Mengakui terhadap persamaan dasar semua manusia (basic human
equality). Hal ini sebagai refleksi dari pengakuan terhadap Tuhan
dimana manusia dilahirkan mempunyai kesempatan yang sama
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing masing
individu (equality of Oppurtunity).
c. Mengakui dan menghargai pemikiran orang lain (Trust of Other
reason). Dalam hal ini setiap orang mempunyai hak yang sama
untuk mengemukakan pendapatnya, baik bidang politik, ekonomi,
dan bidang sosial maupun bidang kehidupan lainnya.
d.

Pemerintahan berdasarkan hukum (Rule Of Law). Penyelenggara
pemerintahan harus dapat melindungi hak-hak warga negara sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang dikeluarkan untuk
itu..

e. Memperhatikan kepentingan individu dimana hak-hak perorangan
menempati tempat utama, individu individu diberikan kebebasan

30

Universitas Sumatera Utara

untuk mengejar kebahagiaan dan mengejar status sosial atau
prestasi atau kemampuannya. 21
Ciri-ciri ini sebagai kebalikan dari ajaran Komunis, yang membatasi
seluruh hak-hak individu dan menunjukkan dominasi partai di atas segalagalanya. Dengan demikian, propaganda perang tidak memperdulikan nilai
humaniora dan norma-norma yang berlaku, karena setiap upaya yang dilakukan
hanyalah bertujuan menghancurkan mental musuh dan mempengaruhi opini
masyarakat negara lawan.
Upaya

yang

dilakukan

Amerika

Serikat

dalam

memperkuat

propagandanya tidak hanya dengan kata-kata saja tapi dilakukan dalam bentuk
bantuan-bantuan terhadap negara yang sedang berkembang. Demikian propaganda
Amerika Serikat selalu ditujukan dalam upaya menghalangi tersebarnya ideologi
komunis.
Ciri-Ciri dan Teknik Propaganda
Para ilmuwan memberikan ciri-ciri dan teknik propaganda dari mulai yang
sederhana sampai kepada yang bersifat kompleks dan rumit yang dapat kita
jumpai dalam berbagai bentuk kehidupan sehari-hari. Ditinjau dari segi
bentuknya, maka propaganda dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk yaitu :

21

Ibid hal 162

31

Universitas Sumatera Utara

a. Revealed Propaganda, yaitu kegiatan propaganda yang sifatnya
terbuka yang berarti sumber dan tujuan dari propaganda tersebut
dapat diketahui secara jelas:
b. Concealed Propaganda, yaitu kegiatan propaganda yang tidak
menyatakan sumbernya secara terang-terangan biasanya hanya
terdapat dalam bentuk desas-desus baik itu humor ataupun gosip.
c. Delayed-Revealed Propaganda, yaitu suatu kegiatan propaganda
yang pada mulanya menyembunyikan sumber dan tujuannya,
akan tetapi kemudian dilancarkan secara terang-terangan,
terutama apabila kondisi telah menguntungkan atau cukup
matang untuk diadakan propaganda secara terang-terangan.

22

Peninjauan propaganda dari segi misi dan operasionalnya, maka propaganda dapat
digolongkan dalam jenis-jenis:
a. Defensive Propaganda yaitu propaganda yang diusahakan
untuk menciptakan iklim yang Favourable dan Acceptable
dalam rangka mempertahankan suatu kepentingan.
b. Offensive Propaganda, yaitu propaganda yang dilancarkan
untuk menyerang kepentingan pihak-pihak lain sehingga
dapat mengacaukan posisi untuk kemudian memaksakan
kondisi yang diinginkan.

32

Universitas Sumatera Utara

c. Counter Propaganda, yaitu propaganda yang dijalankan
untuk menentang, menolak, atau meniadakan pengaruh dan
akses-akses yang diakibatkan oleh propaganda lawan. 23
Tinjauan tersebut secara terperinci dikemukakan oleh Drs. Roekomy
Garniwa 24
Teknik Propaganda
Teknik Propaganda menurut Emory S. Bogardus,. Emory S.
Bogardus adalah seorang Sosiolog terkenal mencatat tidak kurang dari 14
buah teknik Propaganda, dan untuk melengkapi bahan perbandingan,
kiranya ada baiknya jika di bawah ini dikemukakan pula hasil
pengamatannya dengan singkat 25.
a. Unguarded Anthuasiasm
Antusiasme yang berlebih-lebihan biasanya secara tidak sengaja
menimbulkan

kegiatan-kegiatan

Propaganda.

Seseorang

yang

antusias

mempunyai sesuatu ide atau sesuatu proyek pada umumnya suka buta terhadap
kelemahan ide atau proyek tersebut, dan karena besarnya keinginan.

23

James E. Combes dan Nimmo.Propaganda Baru Kediktatoran Perundingan Dalam Politik Masa
Kini.Bandung.PT Remaja Rosdakarya.1983 Hal 152
24
Ibid hal.170
25
Op-Cit hal.37

33

Universitas Sumatera Utara

b. Sentiment
Merupakan emosi dari propagandis di dalam melancarkan kegiatan
propagandanya. Tentang emosi seorang propagandis bisa dilihat dari materi yang
dilancarkan, baik melalui media massa maupun yang disampaikan secara lisan,
sentimen merupakan salah satu aspek dari kehidupan manusia yang mudah sekali
digunakan dalam propaganda. Sentimen dan emosi merupakan dua perkataan
yang sulit untuk dibedakan karena keduanya sangat erat hubungannya satu dengan
yang lain.
c. An Intolerant air or Tone
Merupakan kegiatan propaganda yang disampaikan oleh sesorang
(biasanya

propagandis

yang

kontra

propaganda)

yang

mengemukakan

propagandanya secara terang-terangan dan dilancarkan dengan membabi buta.
d. The Use of Generalities Applied to Particulars
Adalah kebiasaan dari kebiasaan dari sebagian penduduk yang
dikemukakan seakan-akan sebagai kebiasaan dari penduduk keseluruhan.
e. Wholesale Condemnation
Adalah kutukan yang ditujukan kepada pihak-pihak tertentu atau hal-hal
yang menunjukkan bahwa seseorang melihat sesuatu hanya dari sudutnya sendiri.
Di dalam klasifikasi ini ialah apa yang diteliti oleh IOPA, yaitu name calling.

34

Universitas Sumatera Utara

f. The Use of Pressure
Berarti tekanan dengan berbagai cara yang digunakan dengan pressure
group terhadap para pembuat undang-undang untuk menyaingi dan
melindungi kepentingannya. Tindakan pressure group dinyatakan dengan
intimidasi untuk memperkuat posisi di dalam masyarakat dan gerakangerakan di bawah tanah, ini digunakan sebagai landasan dalam kegiatan
propaganda
g. Reputable Mounthpiece
Yaitu mengemukakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan,
kita sering melihat dan mendengar sanjungan terhadap seorang pemimpin
akan tetapi secara tulus.
h. Insinuation
Adalah cara berpropaganda dengan membesar-besarkan desas-desus
terutama sekali yang menyangkut kehormatan seorang pemimpin.
i. Concealment of Sources
Adalah

cara

seseorang

propagandis

menyatakan

segala

tindakannya atas nama rakyat/pembela rakyat. Tetapi tindakannya ini tidak
didasarkan pada sumber yang jelas.

j. Presenting Both Sides of An Argument From One Side

35

Universitas Sumatera Utara

Adalah memilih pandangan-pandangan dari pihak lawan, tetapi
yang diambil hanya bagian yang lemah saja untuk selanjutnya dikupas
dengan dasar argumen yang telah disediakan oleh pihak lawan.

k. Artistic Inconsistency
Banyak digunakan dalam kegiatan advertensi, disini digunakan
gambar

wanita

cantik

kemudian

dengan

latar

belakang

pemandangan/barang-barang yang diiklankan.
l. The Non-Sequitur Argument
Adalah puji-pujian yang dilancarkan oleh propagandis untuk
menentang suatu kebijaksanaan di dalam kegiatan diplomasi tidak
jarang

diplomat-diplomat

melakukan

pujian

suatu

rencana/kebijaksanaan suatu pemerintahan, akan tetapi kemudian
sesudah dia mengadakan diskusi dengan kelompoknya yang
menentang rencana yang dikemukakan.

m. The Doctoring of Facts
Yaitu dengan mengubah fakta yang terdapat di dalam masyarakat
sedemikian rupa sehingga tidak diketahui rupanya. Bisa digunakan
dalam kegiatan iklan.

36

Universitas Sumatera Utara

n. The Opposition is Led to Asume
Adalah kegiatan yang digunakan pada waktu kampanye
seorang calon yang tangguh dipancing-pancing untuk berbuat
sesuatu perbuatan yang tercela, bila hal ini dilakukan kemudian
didesas-desuskan sambil dibumbui. Di dalam suatu peperangan
para penguasa bisa menumbuhkan kekacauan-kekacauan atau
kesulitan-kesulitan di bidang ekonomi kemudian kesalahan
tersebut dilemparkan kepada pihak-pihak tertentu.
Analisis wacana kritis dan propaganda disini dikontekskan sebagai teori
dan konsep yang akan dipergunakan menganalisis propaganda Amerika Serikat
terhadap Korea Utara.Analisis wacana kritis yang berkaitan dengan ideologi,
kekuasaan, dan praktis sosial dalam film dan akan membantu penulis dalam
menganalisis wacana dan teks yang terdapat dalam film, sehingga pada analisis
propaganda penulis mendapatkan gambaran jelas maksud dari film ini.
1.7 Metodologi Penelitian
1.7.1 Jenis Penelitian
Jenis atau metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan analisis kritis
dalam perspektif propaganda di negara Amerika yang ideologinya liberalisme.
Metode penelitian didefinisikan sebagai prosdur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

37

Universitas Sumatera Utara

yang dapat diamati. 26
Metode kualitatif merujuk pada prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif, apa yang ditulis dan dikatakan oleh orang atau tingkah laku yang
diamati. Dengan kata lain, metode kualitatif membuka jalan tentang bagaimana
cara kita melihat realitas sosial. Mengingat objek penelitian disini merupakan
aspek sinematografis yaitu tanda-tanda verbal dan non-verbal yang terdiri dari
berbagai macam tanda yang tergabung dalam suatu sistem, maka metode analisis
kristis dalam perspektif propaganda di negara Amerika Serikat yang idoeloginya
Liberalisme disini untuk melihat pesan dari film tersebut dan propaganda yang
ada dalam film tersebut. Lebih jauh lagi, penelitian ini juga merupakan penelitian
deskriptif karena data dan hasil penelitian disampaikan dalam bentuk deskriptif
1.7.2 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian dalam film The
Interview karya sutradara Seth Rogan ini adalah keseluruhan dari adegan-adegan
yang ada dalam film. Film ini berdurasi 112 menit. Fokus utama dalam film ini
adalah aspek snematografis yang ditampilkan yaitu :
7. Non Verbal (Visual Image)
Yaitu gambar-gambar yang tertuang dalam frame yang komposisional,
apa yang menjadi isi atau muatan suatu shot.Gambar inilah yang menyajikan isi

26

Moleong,Lexy,JMetode Penelitian Kualitatif.Bandung.PT. Remaja Rosdakarya.1988Hal 3

38

Universitas Sumatera Utara

atau muatan yang ingin disampaikan, berupa perpaduan elemen desain yang
berbeda dan merupakan gambar yang bergerak. Gerakan menghasilkan makna.
8. Verbal (Sound Source)
Yaitu sumber suara yang akan membantu memahami makna. Suara
akan membawa efek yang melengkapi analisa film ini. Elemen audio ini terbagi
dalam dialog musik dan latar.

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer yang akan penulis uraikan dalam penelitian ini adalah film
The Interview yang berdurasi selama 112 menit ini tersedia secara online

Data Sekunder
Data Sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari bahan pustaka, sumbersumber referensi data yang menunjang seperti referensi buku-buku, majalah,
koran, artikel-artikel yang tersedia secara online, jurnal, atau berasal dari
penelitian-penelitian dari orang lain dimana berhubungan dengan objek
permasalahan.

39

Universitas Sumatera Utara

1.7.4 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif, yaitu dengan melakukan
analisis atas masalah yang ada sehingga selanjutnya akan diperoleh gambaran
yang jelas mengenai objek yang akan diteliti dan kemudian akan dilakukan
penarikan kesimpulan pada fenomena yang sedang diamati dengan metode
ilmiah.prinsip utama yang perlu ditekankan dalam penelitian ini adalah untuk
menemukan teori dan fakta yang sesuai.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut :
1. Peneliti akan mencoba mengulas tentang kondisi umum kedua negara (
Korea Utara dan Amerika Serikat) sebagai negara yang pemimpinnya
dijadikan sebagai pemeran utama dalam film The Interview dan negara
pembuat film. Kondisi umum yang akan peneliti bahas disini adalah
budaya, ekonomi, politik, sosial. Tujuannya adalah agar penelitian ini
dapat dianalisis dari banyak aspek.
2. Meneliti scene atau ide cerita yang ada pada film The Interview. Lalu
peneliti memberikan sudut pandang dalam melihat film ini dan juga untuk
memudahkan peneliti menganalisis propaganda yang ada pada film ini.
3. Dalam meneliti scene peneliti menggunakan Analisis wacana Kritis oleh
Norman Fairclough. Seperti kita ketahui bahwa analisis wacana yang

40

Universitas Sumatera Utara

dikembangkan oleh Sara Mills dengan dua tahapan analisis yaitu :
hubunagn antara subjek objek dan posisi penonton
4. Menjabarkan teori propaganda dan menggunakan teknik propaganda yang
dilakukan negara liberalis dalam melakukan propaganda. Teori ini akan
membantu peneliti dalam menganalisis propaganda yang tersirat dalam
film The Interview.
1.8 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan ini yang dimaksudkan agar dapat diperoleh
suatu gambaran yang jelas dan terperinci, maka penelitian ini terdiri dari :
BAB I

: PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II

:Gambaran Umum Film The Interview

Dalam bab kali ini penulis akan menjabarkan dan juga menjelaskan jalan cerita
keseluruhan dari film The Interview. Penulisan ini akan dimulai dari Cover film
The Interview, profil film The Interview, Sinopsis film The Interview, Profil
negara Korea Utara, Profil Amerika Serikat

41

Universitas Sumatera Utara

BAB III

: Analisis Propaganda Film The Interview

Bab ini akan membahas mengenai analisis propaganda yang tersirat dalam film
The Interview dalam perspektif liberalisme di negara Amerika Serikat sebagai
penghasil film
BAB IV

: PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan dan saran yang
diperoleh dari hasil analisis data pada bab-bab sebelumnya, pada hasil
keseluruhan penelitian yang penulis lakukan.

42

Universitas Sumatera Utara