Perancangan Plaza Kalabubu & Dermaga Baluse

BAB II
LANGKAH PERTAMA KE NIAS

Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II
LANGKAH PERTAMA KE NIAS
Langkah kami setelah mencari tahu dan segala informasi tentang Pulau
Nias adalah survey langsung ke lokasi site untuk Tugas Akhir ini. Alangkah lebih
baiknya jika sebelum memulai merancang seorang Arsitek datang langsung ke
lokasi yang bakal dirancang, hal ini menjalin suatu hubungan dan ikatan antara
Arsitek dan sesuatu yang akan dirancangnya. Kami sangat tertarik untuk datang
ke Pulau Nias karena tidak ada satu pun dari kelompok kami yang pernah
mendatangi Nias. Ini merupakan pengalaman pertama kali untuk bisa datang ke
salah satu pulau yang menakjubkan di negeri tercinta ini. Kami tidak sabar untuk
melihat keindahan dan kekayaan alam yang ada di Pulau Nias “Permata Yang
Belum Diasah”. Semua persiapan sebelum berangkat sudah disiapkan semaksimal
mungkin karena saat berada di lokasi kami dapat mengambil segala sesuatu yang
bisa dijadikan bahan desain yang dibutuhkan untuk mengolah segala rancangan

tugas akhir ini. Momen yang tidak terlupakan ini akan menjadi sesuatu yang tidak
terlupakan seumur hidup saya dan teman – teman sekelompok lainnya. Semua
usaha dan upaya akan kami kerahkan untuk memberikan sesuatu yang terbaik
untuk tugas akhir ini dan membawa kebanggaan untuk Pulau Nias yang sungguh
sangat indah ini. Semangat yang menggebu – gebu tidak bisa kami tutupi dalam
rangka memulai petualangan baru di Pulau Nias sebagai bahan desain untuk
perancangan tugas akhir di semester 8 ini.

5
Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.1 Analisa Tapak

Gambar 2.1 Peta Lokasi Lahan
Sumber: Google Earth

Kami menempuh perjalanan udara dari Bandara Internasional Kualanamu
waktu tempuh selama ± 45 menit. Pulau Nias hanya memiliki sebuah Bandara

yang terbilang kecil dan berada di Gunung Sitoli perjalanan dilanjutkan melalui
jalur darat dengan waktu tempuh selama ± 90 menit. Kami berhasil menuju lokasi
lahan tugas kali ini dengan selamat dan ditambah lagi pada saat itu cuaca sangat
bersahabat untuk menjalakan survey. Berdasarkan penuturan pemandu jalan kami
bahwa lahan yang menjadi lokasi tugas ini awalnya merupakan area rawa-rawa
yang saat ini sedang mengalami proses penimbunan dan pengolahan.

6
Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 2.2 Kodisi Site Perancangan
Sumber: Peneliti, 2015
2.2 Analisa Sirkulasi
Untuk saat ini sirkulasi di sekitar lahan tidak dapat dilalui kendaraan
umum maupun pribadi dikarenakan kondisi eksisting lahan merupakan lahan
kosong dan medannya pun sangat tidak bagus. Hal tersebut secara otomatis
menyebabkan tidak adanya kegiatan lalu lintas di kawasan tersebut, dan jikalau
bisa dikarenakan untuk melakukan suatu tugas khusus seperti menimbun lahan

sebagai permulaan pembangunan. Kondisi jalan yang masih dalam proses
penimbunan dan dilalui kendaraan-kendaraan besar menyebabkan kondisi jalan
yang buruk karena belum diaspal dan jika hujan turun maka jalanan akan sangat
mudah tergenang air dan menyebabkan jalanan menjadi lembek.

7
Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dikarenakan merupakan lahan kosong dengan infrastruktur yang belum
memadai kami memiliki keuntungan untuk melakukan apa saja yang diperlukan
untuk proses survey seperti keleluasaan yang besar dalam merencanakan alur
sirkulasi kawasan.

Gambar 2.3 Jalur Sirkulasi Eksisting Site Perancangan
Sumber: Google Earth

2.3 Analisa Kebisingan
Sama seperti analisa sirkulasi, karena tidak adanya aktivitas masyarakat

pada kawasan ini tidak memiliki kebisingan yang berarti. Bahkan karena tidak
adanya kebisingan sehingga kita masih dapat mendengar suara ombak dan
kicauan burung. Karena lahan yang akan kami rancang ditanami banyak
pepohonan, beberapa diantaranya akan dipertahankan sebagai buffer untuk
meredam kebisingan untuk menanggulanginya yang mungkin timbul seiring
dengan pertumbuhan kawasan.
8
Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.4 Analisa Iklim
Menurut data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nias
Selatan dari Tahun 2010 memiliki curah hujan yang tinggi dengan intensitas 250
hari/tahun dan rata-rata curah hujan sebesar 298.60 mm. Daerah ini juga memiliki
kelembaban yang tinggi dengan karakteristik lembab basah dengan intensitas
sebesar 88%. Kawasan ini memiliki angin yang berhembus dari arah Barat Laut
dengan kecepatan angin rata-rata sebesar 6 knot. Dengan musim badai sepanjang
September hingga November di setiap tahunnya.


Gambar 2.4 Pergerakan Matahari Site Rancangan
Sumber: Google Earth

9
Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dapat dilihat pada gambar di atas saya mendapatkan lahan yang
memanjang ke arah laut lepas. Lokasi ini sangat cocok dengan paparan sinar
matahari yang cukup untuk menyinari plaza dan segala isinya saat sudah
dirancang. Bagian pinggir site diuapayakan untuk semaksimal mungkin ditanami
vegetasi untuk mengurangi suhu sekaligus menjadi resapan mengingat curah
hujan Kabupaten Nias Selatan yang cukup tinggi. Alternatif

lainnya dengan

menempatkan taman – taman kecil untuk menjaga suhu dan meredam panas saat
para pengunjung plaza tidak merasa sangat panas ketika musim kemarau
sekalipun tiba. Pemilihan warna bangunan juga mampu menjadi salah satu jalan

keluar untuk menurunkan suhu, oleh karenanya warna hijau muda dipilih karena
warna tersebut termasuk mampu mereflektifkan panas yang datang ke badan
bangunan yang menjadi elemen pelengkap plaza yang akan saya rancang.
2.5 Analisa View Ke Luar Tapak
Untuk analisa view eksisting sendiri, lahan yang ada sudah memiliki view
yang cukup baik di bagian depang karena berhadapan langsung dengan pantai
lepas sedangkan untuk bagian kiri dan kanan dari site memiliki view yang kurang
menarik. Hutan bakau dan tanaman lain yang liar menjadikan pemandangan yang
tidak sedap untuk dipandang karena pada umumnya saat Plaza ini telah berdiri
sangat dibutuhkan pemandangan yang sedap dipandang, enak dilihat dan
dinikmati saat seseorang sedang berjalan – jalan di sekitar Plaza menikmati
keindahan alam di Pulau Nias dan itu menjadikan pengalaman yang sangat
berharga.

10
Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Plaza yang pada dasarnya merupakan ruang terbuka sangat membutuhkan

pemandangan ke arah luar yang baik agar para pengunjung tidak merasa bosan
saat berada atau berjalan – jalan di sekitar plaza. Pada gambar dibawah dapat
dilihat bagaimana “mentahnya” lokasi perancangan tugas akhir kami yang belum
ada satu pun bangunan yang didirikan di sekitar lokasi.

Gambar 2.5 Analisa View Ke Luar Tapak
Sumber: Peneliti, 2015
11
Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.6 Analisa View Ke Dalam Tapak
Pemandangan ke arah site perancangan adalah salah satu faktor penting
dalam menarik minat pengunjung yang akan mendatangi kawasan pariwisata ini
dan untuk bagian perancangan saya yaitu plaza akan dapat memanjakan mata para
pengunjung saat melihat secara langsung ke arah plaza yang saya rancang, dengan
memberikan kesan Eropa yang dicampur dengan kearifan lokal nias didalam
rancangannya akan menjadi daya tarik baru bagi para pengunjung. Suasana
bersahabat dan hangat dihadirkan dalam plaza ini. Ciri khas gaya Arsitektur

Postmodern yang dihadirkan pada bangunan – bangunan pendukung di dalam
plaza ini akan membuat setiap mata termanjakan dan tertarik untuk datang atau
pun sekedar mengambil foto di sekitar plaza ini, inilah yang menjadi salah satu
daya tarik dari pemandangan ke arah Plaza Kalabubu dan Plaza Baluse ini.

Gambar 2.6 Perspektif Mata Burung Plaza Kalabubu
Sumber: Peneliti, 2015
12
Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.7 Analisa Vegetasi
Vegetasi yang ada disekeliling tapak saat ini dinilai belum mampu
berfungsi sebagai peneduh ataupun penunjuk arah.Vegetasi yang ada didominasi
oleh tanaman bakau yang berfungsi sebagai pemecah ombak karena pada
dasarnya lokasi perancangan ini berada di kawasan pantai. Seperti yang diketahui
bahwa tanaman bakau bisa merugikan kita karena sering menjadi sarang nyamuk
yang dapat menyebabkan penyakit bagi manusia oleh karena itu saat memulai
rancangan plaza saya akan menghilangkan beberapanya agar tidak menyebabkan

kesan negatif bagi plaza ini, bayangkan saja saat seseorang berjalan – jalan di
plaza diganggu dengan banyaknya nyamuk yang ada di dalamnya sehingga
menguragi minat pada plaza ini. Solusi selanjutnya dengan memberikan pohon –
pohon yang cukup rindang untuk menjadi tempat teduh saat berada di sekitar
plaza.

Gambar 2.7 Contoh Penataan Vegetasi Pada Plaza
Sumber: Peneliti, 2015

13
Universitas Sumatera Utara