fugsi pancasila sebagai tujuan dan cita

fugsi pancasila sebagai tujuan dan cita cita bangsa indonesia
Fungsi Pancasila sebagai tujuan dan cita cita yang akan dicapai Bangsa Indonesia
Tujuan bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila. Dalam hal ini hendak diwujudkan oleh bangsa Indonesia
adalah masyarakat yang adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual
berdasarkan Pancasila dalam wadah NKRI yang merdeka, bersatu,berdaulatan
rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram,tertib dan
dinamis,serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,bersahabat dan
tert“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa …”
Demikianlah sebagian kalimat dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yang
konon katanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari konstitusi Republik
Indonesia. Dalam pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila, sekarang mungkin
sudah tidak ada) yang Kang Kombor terima sejak SD, SMP sampai SMA, ada
pelajaran mengenai tujuan negara Republik Indonesia. Tujuan negara Republik
Indonesia ada empat, yaitu seperti yang disebutkan pada alinea keempat
Pembukaan UUD 1945. Keempat tujuan negara itu adalah:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial
ib,dan damaTujuan nasional bangsa Indonesia yang pertama adalah untuk
membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Melindungi
segenap bangsa artinya adalah pemerintah berupaya untuk melindungi seluruh
bangsanya, dari segi internal maupun eksternal. Bisa kita lihat sekarang ini, upaya
pemerintah dalam mencapai tujuan tersebut adalah dengan membentuk pertahanan
negara yang kokoh. Pembentukan ketahanan dan keamanan Negara ini sudah
dimulai sejak Indonesia masih berada di tangan penjajahan. Namun semakin ke
depan, pertahanan tersebut semakin diperkokoh demi memberi rasa aman kepada
rakyat Indonesia baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri, serta
membentuk keamanan bersama. Tapi, kenyataannya sekarang, masyarakat
Indonesia merasa bahwa pertahanan tersebut kurang bekerja sempurna. Contoh
kecil yang dapat kita lihat adalah polisi yang bisa dengan mudahnya disuap untuk
mendapatkan keamanan bagi satu dua pihak namun sangat merugikan masyarakat
luas. Pertahanan bangsa ini tidak hanya sekedar dalam bentuk anggota militer.
Pemerintah Indonesia juga melakukan perlindungan terhadap kebudayaan
masyarakatnya. Hal ini harus dilakukan karena jika budaya masyarakatnya saja
sudah goyah, ketahanan negara pun akan goyah juga. Oleh sebab itu, masyarakat

Indonesia harus memiliki jiwa yang kokoh dimana pancasila dijadikan sebagai
pedoman dalam hidup sehari-hari dan tetap mempertahankan/melestarikan

kebudayaannya.
Tujuan nasional bangsa yang kedua adalah memajukan kesejateraan
umum/bersama. Negara Indonesia menginginkan situasi dan kondisi rakyat yang
bahagia, makmur, adil, dan sentosa. Tujuan bangsa yang kedua ini bisa dibilang
kurang mendapat perhatian dari pemerintah sendiri. Memang pemerintah banyak
membuat kebijakan yang memudahkan masyarakat Indonesia seperti Bantuan
Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Langsung Tunai (BLT), subsidi-subsidi bagi
rakyat yang miskin, raskin (beras miskin), dan kebijakan lainnya yang bertujuan
untuk mencapai kesejahteraan bersama. Setiap negara pasti menginginkan
rakyatnya sejahtera. Namun, kesejahteraan yang dapat kita lihat di Indonesia
sekarang ini hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. Masih banyak
masyarakat-masyarakat yang luput dari perhatian pemerintah. Itulah sebabnya
kesejahteraan di Indonesia belum dapat dikatakan adil merata. Tujuan Indonesia
menurut UUD 1945 yang ketiga adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sebuah bangsa akan maju bila didukung oleh rakyatnya yang memiliki
pengetahuan luas, pintar, dan intelek. Banyak juga yang sudah dilakukan
pemerintah guna mencapai tujuan ini, diantaranya adalah pengadaan beasiswa

bagi para pelajar yang berprestasi ataupun yang kurang mampu untuk membayar
biaya pendidikan. Hal ini tentunya diupayakan pemerintah dalam rangka untuk
mencapai tujuan nasional bangsa, memiliki generasi penerus yang cerdas.
Tujuan nasional Indonesia yang terakhir adalah ikut berperan aktif dan ikut serta
dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan kedilan sosial. Itulah sebabnya Indonesia turut bergabung
dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di era sekarang ini, tidak ada satu
negara pun yang setuju dengan penjajahan. Masing-masing negara ingin memiliki
negara yang merdeka. Oleh sebab itu, seluruh dunia bergabung dalam PBB untuk
menciptakan perdamaian abadi termasuk Indonesia. Itulah sebabnya Indonesia
berupaya mencapai tujuan tersebut demi ketentraman bersama.
Dapat diambil kesimpulan, bahwa Indonesia sedang dalam tahap mencapai tujuan
tersebut satu per satu secara perlahan. Banyak upaya yang telah membuahkan
hasil dan tentunya dirasakan pula oleh masyarakat umum. Namun, upaya tersebut
belumlah sempurna. Masih banyak yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk
mencapai tujuan nasional. Dibutuhkan keselarasan antara pemerintah dan rakyat
guna mencapai tujuan dan cita-cita bersama tersebut. Pemerintah dan rakyat harus
memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong, bersama-sama membangun negara
tercinta kita Republik Indonesia. Karena hanya dengan kebersamaan,
kekeluargaan dan gotong royong bangsa ini akan berhasil sampai pada tujuan

nasionalnya dan dapat mengembalikan jati diri bangsa yang sesungguhnya. Oleh
karena itu, Pancasila dan amanah yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945
merupakan bagian penting dari strategi pembangunan budaya bangsa dan
mengembalikan jati diri bangsa yang sesungguhnya.

PANCASILA PANDANGAN HIDUP, JIWA DAN KEPRIBADIAN BANGSA
Kita merasa sangat bersyukur bahwa pendahulu-pendahulu kita, pendiripendiri Republik ini dapat merumuskan secara jelas apa sesungguhnya pandangan
hidup bangsa kita, yang kemudiann kita namakan Pancasila. Seperti yang
ditujukan dalam Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978, maka Pancasila itu adalah
jiwa seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup
bangsa Indonesia dan dasar negara kita. Di samping itu, bagi kita Pancasila
sekaligus menjadi tujuan hidup, kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi
kejiwaan dan watak yang sudah berurat-akar di dalam kebudayaan bangsa
Indonesia. Ialah suatu kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia akan
mencapai kebahagiaan jika dapat dikembangkan keselarasan dan keseimbangan,
baik dalam hidup manusia sebagai pribadi, dalam hubunngan manusia dengan
masyarakat, dalam hubungan manusia dengan alam, dalam hubungan manusia
dengan Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan
rohaniah.
Negara Republik Indonesia memang tergolong muda dalam barisan

negara-negara di dunia. Tetapi bangsa Indonesia lahir dari sejarah dan
kebudayaannya yang tua, melalui gemilangnya kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan
Mataram, kemudiaan mengalami masa penderitaan penjajah sepanjang tiga
setengah

abad,

sampai

akhirnya

bangsa

Indonesia

memproklamasikan

kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah perjuangan bangsa
Indonesia untuk merebut kembali kemerdekaan nasionalnya sama tuanya dengan
sejarah penjajahan itu sendiri. Berbagai babak sejarah telah dilampaui dan

berbegai jalan telah ditempuh dengan gaya yang berbeda-beda; mulai dengan
cara-cara yang lunak samapi cara-cara yang keras; mulai dari gerakan kaum
cendekiawan yang terbatas sampai pada gerakan yang menghimpun kekuatan
rakyat banyak; mulai dari bidang pendidikan, kesenian daerah, perdagangan
sampai kepada gerakan-gerakan politik. Bangsa Indonesia lahir sesudah
melampaui perjuangan yang sangat panjang, dengan memberikan segala
pengorbanan dan menahan segala macam penderitaan. Bangsa Indonesia lahir
menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang merupakan hasil antara

proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa
depan, yang secara keseluruhan membentuk kepribadiaanya sendiri. Sebab itu
bangsa Indonesia lahir dengan kepribadiannya sendiri, yang bersamaan dengan
lahirnya bangsa dan negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan
hidup dan dasar negara. Bangsa Indenesia lahir dengan kekuatan sendiri, sebab itu
percaya pada diri sendiri merupakan salah satu ciri kepribadian bangsa Indonesia.
Karena itu, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945,
melainkan telah melalui proses panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan
bangsa kita sendiri, dengan melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan
diilhami oleh gagasan-gagasan besar dunia, dengan tetap berakar pada
kepribadian bangsa kita sendiri dan gagasan-gagasan besar bangsa kita sendiri.

Karena Pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam
kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup
ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam
rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah Undang-Undang Dasar yang
pernah kita miliki, yaitu dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dalam
Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan dalam Mukadimah
Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia (1950), Pancasila itu tetap
tercantu didalamnya. Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan
konstitusiaonal itu, Pancasila yang selalu menjadi pegangan bersama pada saat
terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan
bukti sejaah bahwa Pancasila memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia
sebagai dasar kerohanian negara, dikehendaki sebagai dasae negara.
Dasar negara ini jelas dikehendaki oleh seluruh rakyat Indonesia, karena
dia sebenarnya telah tertanam dalam kalbu rakyat Indonesia. Oleh karena itu,
Pancasila juga merupakan dasar negara yang mempu mempersatukan seluruh
rakyat

Indonesia.

Maka pancasila yang kita gali dari bumi Indonesia sendiri merupakan:

1.

Dasar negara Republik Indonesia, yang merupakan sumber dari segala sumber
hukum.

2.

Pandangan hidup bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan kita, serta
memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin
dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya.

3.

Jiwa dan kepribadian bangsa Indionesia, karena Pancasila memberikan corak
yang khas kepada bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang membedakan
bangsa Indosia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa, tiap-tiap sila
(secara terlepas dari yang lain) bersifat universal yang dimliki oleh bangsa-bangsa
lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan suatu kesatuan yang
tidak terpisah-pisah itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.


4.

Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat yang
adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di
dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdauat,
bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasan perikehidupan bangsa yang aman,
tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan perdamaian dunia yang
merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

5.

Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat
Indonesia menjelang dan sesudah proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung
tinggi, bukan sekedar karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian
dan cita-cita bangsa Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu,
melainkan karena Pancasila itu telah mampu membuktikan kebenarannya setelah
diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.
Oleh karena itu yang adalah bagaimana kita memahami, menghayati, dan
mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini, maka Pancasila
hanya akan merupakan rangkaian kata-kata indah yang terlukis dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945, yang mmerupakan rumusan yang beku dan mati,
serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.
Apabila Pancasila tidak menyentuh kehiupan nyata, tidak kita rasakan
wujudnya dalam kehidupan sehari-hari, maka lambat laun pengertiannya akan
hilang dan kesetiaan kita pada Pancasila akan luntur.

Akhirnya perlu kita tegaskan, bahwa apabila berbicara mengenai
Pancasila, maka yang kita maksud adalah Pancasila yang dirumuskan dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu:


Ketuhanan Yang Maha Esa



Kemanusiaan yang adil dan beradab



Persatuan Indonesia




Kerakyatan

yang

dipimpin

oleh

hikmat

kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan/perwakilan


Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
itulah yang kita gunakan, sebab rumusan yang demikian itulah yang ditetapkan
oleh wakil-wakil bangsa Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Garuda Pancasila dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak yang
kemudian di sempurnakan oleh Presiden Soekarno. Pancasila sendiri merupakan
Ideologi dan dasar negara Republik Indonesia. Kata Pancasila berasal dari dua
buah kata dari bahasa sansekerta yaitu Panca berarti lima dan Sila yang berarti
dasar.
Burung Garuda merupakan mitos dalam mitologi Hindu dan Budha.
Garuda dalam mitos digambarkan sebagai makhluk separuh burung (sayap, paruh,
cakar) dan separuh manusia (tangan, kaki). Lambang Garuda diambil dari
penggambaran kendaraan Batara Wisnu yakni Garudeya. Garudeya dapat kita
temui dalam salah satu pahatan di Candi Kidal yang terletak di Kabupaten Malang
tepatnya : Desa Rejokijal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Garuda sebagai lambang negara menggambarkan kekuatan dan kekuasaan dan
warna emas melambangkan kejayaan.
Jumlah buku melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17
Agustus 1945), jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17; jumlah
bulu pada ekor berjumlah 8; jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah
19; dan jumlah bulu di leher berjumlah 45.

Perisai
Perisai merupakan lambang pertahanan negara Indonesia. Gambar perisai tersebut
dibagi menjadi lima bagian: bagian latar belakang dibagi menjadi empat dengan
warna merah putih berselang-seling (warna merah-putih melambangkan bendera
nasional Indonesia, merah berarti berani dan putih berarti suci), dan sebuah perisai
kecil miniatur dari perisai yang besar berwarna hitam berada tepat di tengahtengah. Garis lurus horizontal yang membagi perisai tersebut menggambarkan
garis khatulistiwa yang tepat melintasi Indonesia di tengah-tengah.
Emblem
Setiap gambar emblem yang terdapat pada perisai berhubungan dengan simbol
dari sila Pancasila:

1) Bintang Tunggal
Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa. Perisai hitam dengan bintang emas
berkepala lima menggambarkan agama-agama besar di Indonesia, Islam, Kristen,
Hindu dan Budha dan juga ideoliogi sekuler sosialisme.
2) Rantai Emas
Sila ke-2 : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai yang disusun atas gelanggelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu dengan yang lainnya yang
saling membantu. Gelang yang lingkaran menggambarkan wanita, gelang yang
persegi menggambarkan pria.
3) Pohon Beringin
Sila ke-3 : Persatuan Indonesia. Pohon beringin (Ficus Benjamina) adalah sebuah
pohon Indonesia yang berakar tunjang-sebuah akar tunggal yang menunjang
pohon yang besar tersebut dengan bertumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Ini
menggambarkan kesatuan Indonesia. Pohon ini juga memiliki banyak akar yang
menggelantung dari ranting-rantingnya. Hal ini menggambarkan Indonesia
sebagai negara kesatuan namun memiliki berbagai akar budaya yang berbedabeda.
4) Kepala Banteng

Sila ke-4 : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan. Binatang banteng (Bos Javanicus) atau lembu liar
adalah binatang sosial, sama halnya dengan manusia cetusan Presiden Soekarno
dimana pengambilan keputusan yang dilakukan bersama (musyawarah), gotong
royong, dan kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas Indonesia.
5) Padi dan Kapas
Sila ke-5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas (yang
menggambarkan sandang dan pangan) merupakan kebutuhan pokok setiap
masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. Hal ini
menggambarkan persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial satu
dengan yang lain, namun hal ini bukan berarti bahwa negara Indonesia memakai
ideologi komunisme.
Pita yang dicengkram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara kita, yaitu
Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari kalimat bahasa Jawa
Kuno karangan Mpu Tantular yang berarti Walaupun berbeda-beda tetapi tetap
satu yang menggambarkan keadaan bangsa Indonesia yang terdiri atas beraneka
ragam suku, budaya, adat-istiadat, kepercayaan, namun tetap adalah satu bangsa,
bahasa dan tanah air.
C. IDEOLOGI DIPERLUKAN BAGI SUATU BANGSA
a.

Fungsi ideology
Secara umum, fungsi ideologi adalah sebagai berikut;


Memberikan struktur kognitif

 Memberikan orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna
serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
 Memberi bekal dan jalan bagi seseorang atau masyarakat untuk menemukan
identitasnya
 Memberikan kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang atau
masyarakat untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.

 Memberikan pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami,
menghayati, membuat pola tingkah lakunya sesuai dengan orientasi, dan normanorma yang terkandung didalamnya.
b. Ideologi diperlukan bagi suatu bangsa
Suatu bangsa perlu mempunyai ideologi untuk mencapai tujuannya. Pandangan
hidup berfungsi untuk memberikan pedoman dan arah bagi suatu bangsa dalam
mengejar tujuan-tujuannya. Ideologi atau pandangan hidup itu merasuki berbagai
aspek kehidupan bangsa baik politik,ekonomi,budaya, pertahanan keamanan,
maupun juga agama.
Pandangan hidup suatu bangsa pada hakikatnya merupakan suatu kristalisasi dari
nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan
menimbulkan tekad pada bangsa yang mewujudkannya.artinya, ideologi itu digali
dari budaya dan nilai-nilai kehidupan mereka sendiri yang mereka yakini
kebenarannya dan terbukti ampuh untuk mengarahkan dan mengatur kehidupan
bersama mereka.
Pandangan hidup atau ideologi itu ibarat fondasi sebuah rumah. Fondasi rumah
adalah dasar yang sangat penting agar sebuah rumah dapat berdiri kokoh. Fondasi
rumah adalah dasar dari semua bangunan rumah lainnya. Tanpa fondasi, sebuah
rumah hampir pasti akan goyah dan ambruk, apalagi angin ribut melanda rumah
itu, sebagaimana fondasi rumah yang kuat akan mempertahankan rumah itu dari
terpaan angin ribut atau badai, demikian pula ideologi yang kuat akan membuat
suatu negara atau bangsa bertahan terhadap serangan baik dari dalam maupun dari
luar. Hampir setiap bangsa di dunia mempunyai ideologi atau pandangan
hidupnyasendiri.
Masing-masing ideologi itu merupakan seperangkat gagasan atau doktrin yang
memberi arah dan petunjuk ke mana sebuah bangsa akan berjalan. Kita tentu tidak
bisa membayangkan bagaimana nasib sebuah negara kalau tidak ada ideologi
sebagai penunjuk jalan atau pengatur arah kehidupan bangsa.
D. LATAR BELAKANG PANCASILA DIJADIKAN SEBAGAI IDEOLOGI
BANGSA

Untuk membentuk suatu negara Indonesia yang kuat diperlukan suatu
dasar negara. Secara kausalitas, asal mula pancasila dibedakan menjadi dua
macam, yaitu asal mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung. Asal
mula langsung Pancasila adalah asal yang langsung terjadinya Pancasila sebagai
dasar filsafat negara, yaitu sejak dirumuskan oleh para pendiri negara pada sidang
BPUPKI pertama hingga sidang PPKI dan pengesahannya.
Menurut Notonegoro, asal mula Pancasila secara langsung adalah sebagai
berikut:
1. Asal mula ( Kausa Materialis )
Asal mula bahan ( kausa materialis ) merupakan asal terbentuknya Pancasila
sebagi ideologi bangsa yang unsur-unsurnya diambil dari nilai adat istiadat,
kebudayaan, serta nilai religius bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, asal bahan Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri yang
terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidupnya.
2. Asal mula bentuk ( kausa formalis )
Asal mula bentuk Pancasila itu dirumuskan sebagaimana termuat dalam
Pembukaan UUD 1945. Dengan demikian, asal mula bentuk Pancasila ditandai
oleh pembentukan dan perumusan nama Pancasila yang dilakukan Ir. Soekarno
bersama anggota BPUPKI lainnya.
3. Asal mula karya ( Kausa Efisien )
Kausa efisien atau asal mula karya yaitu asal mula yang menjadi dasar negara
yang sah. Artinya, setelah melalui proses pembahasan dalam sidang BPUPKI dan
panitia sembilan, Pancasila kemudian disahkan oleh PPKI dalam hal ini berperan
sebagai badan yang berkuasa dalam pembentukan negara.
4. Asal mula tujuan ( kausa Finalis )
Pancasila dirumuskan dan dibahas dalam sidang-sidang para pendiri negara.
Tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar negara. Sementara asal mula
tidak langsung Pancasila sebelum Proklamasi kemerdakaan.

BAB III
KESIMPULAN
Kesipulan dari makalah diatas adalah sebagai pberikut :
o Unsur-unsur Pancasila secara langsung sebagai dasar filsafat negara, merupakan
nilai-nilai yang terdiri dari Ketuhanan, nilai Kemanusiaan,nilai Persatuan, nilai
Kerakyatan,

dan

nilai

Keadilan.

Nilai-nilai

bangsa

Indonesia

sebelum

terbentuknya negara.
o Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat sebelum
terbentuknya negara, yang berupa nilai adat istiadat, nilai kebudayaan serta nilainilai religius. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam hal pemecahan problem
kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari.
o Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya asal mula tidak
langsung Pancasila. Pancasila merupakan pencerminan bangsa Indonesia sendiri.
Dengan kata lain, bangsa Indonesia sebagai “ Kuasa Materialis “ atau sebagai asal
mula tidak langsung nilai-nilai Pancasila.