Pengertian Adaptasi dan Macam Macam Adap (1)

Pengertian Adaptasi dan Macam-Macam
Adaptasi
More From Around The Web
by

Sboid: satu-satunya perwakilan resmi Sbobet di Indonesia
Advertisement

Teknik pelangsing tradisional! Tiap hari turun 2 kg, jika sebelum jam 12 malam..

Makanan ini musuh terburuk lemak! Turun 23 kg dalam satu bulan! Di pagi hari

Cara mudah singkirkan lemak perut 56 kg 2 minggu. Sebelum tidur, ambil 1 sdt...

Lakukan trik ini sebelum tidur malam ini dan hilangkan 1 kg lemak perut besok pagi!

Promoted Content
by

Pemilik mobil mewah berlapis emas ini ternyata orang Indonesia


Milyarder ini membocorkan rahasia cara menghasilkan 38 juta/hari

Pemilik mobil mewah berlapis emas ini ternyata orang Indonesia

Minuman ajaib yang membakar lemak perut dengan kilat!
green-coffee.me

Pengertian Adaptasi dan Macam-Macam Adaptasi |Adaptasi adalah penyesuaian makhluk
hidup terhadap lingkungannya. Lingkungan dapat berubah-ubah. Agar dapat bertahan hidup,
makhluk hidup harus beradaptasi. Proses adaptasi seringkali tidak dapat diamati karena
berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Yang dapat diamati adalah hasil adaptasi. Adaptasi
menghasilkan perubahan pada makhluk hidup. Berdasarkan hasil perubahan tersebut, adaptasi
dapat dibedakan menjadi adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
A. ADAPTASI MORFOLOGI
Adaptasi morfologi artinya penyesuaian bentak atau struktur organ tubuh makhluk hidup
terhadap lingkungannya.
a)
b)
c)
d)


a)
b)
c)
d)
e)
f)

Ciri-ciri morfologi pada tumbuhan misalnya
bentuk dan ukuran daun
struktur jaringan
daun, bentuk akar,
bentuk dan struktur batang,
e) bentuk alat perkembangbiakan.
Ciri-ciri morfologi pada hewan contohnya
ukuran tubuh,
warna tubuh,
bentuk paruh,
bentuk kaki dan alat gerak yang lain,
susunan gigi,

alat pencernaan makanan.
Berikut inii akan dijelaskan bentuk adaptasi morfologi pada beberapa makhluk hidup.
1. Teratai dan Eceng Gondok
Teratai dan eceng gondok merupakan tumbuhan yang hidup di air. Keduanya memiliki daun
yang tipis dan lebar. Teratai mempunyai akar yang melekat di dasar perairan, sedangkan
daunnya mengapung di permukaan air. Tangkai daunnya berongga. enzirn percerna.
Berbeda dengan teratai, seluruh tubuh tumbuhan eceng gondok dapat terapung di
permukaan air. Eceng gondok dapat terapung karena mempunyai tangkai daun menggembung
yang berisi udara. Selain untuk mengapungkan tumbuhan, rongga udara tersebut juga berfungsi
untuk bernapas atau pertukaran gas.
2. Kaktus
Berbeda dengan teratai dan eceng gondok yang hidup di air, kaktus hidup di daerah yang
kurang air. Oleh karena itu, bentuk adaptasi kaktus berbeda dengan bentuk adaptasi teratai dan
eceng gondok.
Kaktus mempunyai sistem akar yang panjang dan tumbuh menyebar sehingga dapat menyerap
air dan daerah yang luas. Batang kaktus dapat menyimpan air (sukulen) dan daun kecil berbentuk
duri. Bentuk daun demikian berfungsi mengurangi penguapan untuk menghemat air.

3. Kaki Burung
Bentuk kaki berbagai kelompok burung bermacam-macam, tergantung cara hidupnya.

Misalnya, kaki itik mempunyai selaput yang menghubungkan jari-jari kakinya. Kaki berselaput
seperti ini sesuai untuk hidup di air. Kaki berselaput memudahkan itik berenang dan berjalan di
tanah berlumpur.
Contoh lainnya, burung pelatuk mempunyai empat jari kaki. Dua jari kaki menghadap ke
depan, sedangkan dua jan kaki lainnya menghadap ke belakang. Bentuk kaki seperti ini membuat
burung pelatuk dapat memanjat pohon secara tegak lurus.
4. Paruh Burung
Bentuk paruh burung bermacam-macam tergantung cara hidup dan jenis makanannya.
Misalnya, burung elang mempunyai paruh yang besar, kuat, dan ujung runcing untuk merobek
daging mangsanya.
Bebek mempunyai paruh pipih dan lebar. Bentuk paruh bebek sesuai untuk menjaring
makanan di air. Contoh lainnya, paruh burung kakaktua pendek, kuat, dan melengkung. Paruh
seperti ini sesuai untuk memecah biji-bijian yang merupakan makanannya.
5. Mulut Serangga
Bentuk mulut serangga bermacam-macam. Berbagai bentuk mulut serangga merupakan
hasil adaptasi terhadap jenis makanannya. Misalnya, serangga pemakan daun mempunyai
rahang atas dan bawah yang kuat. Serangga pengisap tidak mempunyai rahang, tetapi
mempunyai alat pengisap. Berdasarkan jenis makanannya, mulut serangga dibedakan menjadi
empat tipe sebagai berikut:


Teknik pelangsing kuno! Turun 2 kg setiap
hari, jika sebelum jam 12:00 Anda

Cara mudah singkirkan lemak perut 56 kg 2
minggu. Sebelum tidur, ambil 1 sdt...

a. mulut penggigit pengunyah, misalnya pada belalang
b. mulut penusuk pengisap, misalnya pada nyamuk
c. mulut penjilat, misalnya pada lalat
d. mulut pengisap, misalnya pada kupu-kupu
Ada beberapa bentuk adaptasi morfologi yang lain. Misalnya, hewan-hewan yang hidup
di daerah dingin memiliki bulu yang tebal untuk melindungi tubuhnya dan pengaruh suhu udara
yang dingin. Perhatikan gigi-gigi kucing dan bandingkan dengan gigi-gigi kambing.

B. ADAPTASI FISIOLOGI

Seperti halnya bentuk morfologi organ tubuh, proses fisiologi di dalam tubuh makhluk
hidup juga disesuaikan dengan lingkungannya. Kemampuan menyesuaikan diri tersebut
merupakan hasil perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang lama. Proses penyesuaian diri itu
sendiri dapat berlangsung secara cepat. Berikut ini adalah beberapa contoh adaptasi fisiologi

yang terjadi pada makhluk hidup.
1. Penyesuaian terhadap Intensitas Cahaya
Jika kita berada di ruang yang gelap atau remang-remang, maka pupil mata kita akan
terbuka lebar. Sebaliknya, jika kita berada di ruang yang terang, maka pupil mata kita akan
menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata merupakan upaya untuk mengatur jumlah
sinar yang masuk ke mata. Sinar yang kekuatannya (intensitasnya) tinggi dapat mengganggu atau
merusak sistem kerja mata. Sebaliknya, jika sinar yang masuk terlalu lemah atau kurang, maka
kita sulit untuk melihat. Proses melihat melibatkan banyak proses fisiologi. Artinya, upaya mata
kita mengatur jumlah sinar yang masuk melalui pupil merupakan proses adaptasi fisiologi.
Adaptasi fisiologi semacam ini merupakan contoh adaptasi yang sifathya reveksibel atau dapat
balik.
2. Penyesuaian terhadap Kadar Oksigen
Jika seseorang yang biasa hidup di daerah pantai berpindah ke daerah pegunungan yang
tinggi (misalnya pada ketinggian lebih dan 2.000 meter di atas permukaan laut), maka akan
terjadi perubahan fisiologi di tubuh orang tersebut. Mula-mula pernapasannya menjadi lebih
cepat. Hal ini merupakan upaya tubuh untuk mencukupi kebutuhan oksigen karena kadar oksigen
di udara pegunungan lebih rendah jika dibandingkan kadar oksigen di daerah pantai. Dalam
jangka waktu yang lebih lama, kondisi ini akan teratasi dengan meningkatnya jumlah butir-butir
sel darah merah (eritrosit) di dalam darah Eritrosit merupakan bagian darah yang berguna untuk
mengangkut oksigen. Semakin banyak jumlah eritrosit,

3. Penyesuaian terhadap Kadar Garam
Ikan air laut menghasilkan urin lebih pekat dibandingkan ikan air tawar. ini disebabkan
kadar garam air laut lebth tinggi daripada kadar garam air tawar. Tingginya kadar garam air laut
menyebabkan ikan air laut kekurangan air. Air dan dalam sel tubuh ikan laut keluar melalui
proses osmosis. Karena kekurangan air, ikan harus banyak minum air laut.
Akibatnya, kadar garam dalam darahnya menjadi tinggi (pekat). Untuk mengurangi
kepekatan cairan tubuhnya, ikan mengeluarkan urin yang pekat pula. Untuk mengimbangi
banyaknya air yang keluar dan tubuhnya, ikan air laut hanva mengeluarkan sedikit urin.
Hal sebaliknya terjadi pada ikan air tawar. Karena cairan di lingkungan lebih encer
daripada cairan di dalam tubuh ikan, air dan lingkungan masuk ke tubuh ikan secara osmosis.
Untuk mengatur keseimbangan osmotik dan ion, rnsang menyerap garam (NaC1). Untuk
membuang kelebihan air, ikan air tawar banyak mengeluarkan urin yang encer. Peristiwa
semacam ini merupakan adaptasi fisiologi ikan terhadap lingkungannya.

C.ADAPTASI TINGKAH LAKU
Adapatasi tingkah laku berhubungan dengan perilaku makhluk hiudp untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Berikut ini akan diuraikan beberapa contoh adaptasi tingkah laku pada
beberapa makhluk hidup
1. Rayap
Di usus rayap terdapat Flagellata penghasil enzim selulase yang dapat mencerna

selulosa. Anak-anak rayap yang baru menetas menjilati dubur induknya untuk mendapatkan
Flagellata tersebut. Rayap dewasa yang berganti kulit memakan kembali kulit yang terkelupas itu
untuk mendapat Flagellata.
Tingkah laku rayap tersebut merupakan contoh adaptasi tingkah laku.
2. Predator
Hewan-hewan predator (karnivor) umumnya mampu bergerak cepat. Mengapa demikian?
Hewan-h ewan karnivor harus bergerak cepat karena mereka harus mengejar dan menangkap
mangsanya. Jika tidak demikian,
3. Kucing
Kucing biasanya mengincar mangsanya, misalnya tikus, cecak, kadal atau yang lain, dengan cara
mendekam. Begitu mangsa mendekat dan lengah, maka kucing tersebut akan meloncat dan
menerkam mangsanya. Tingkah laku demikian merupakan cara untuk menghemat energi.
Peristiwa semacam mi merupakan contoh adaptasi perilaku pada kucing
4. Paus
Paus bukanlah ikan, melainkan hewan menyusui yang hidup di air. Paus bernapas dengan
paru-paru, sehingga paus harus menyembul ke permukaan air untuk bernapas. Pada saat muncul
ke permukaan air, paus mengeluarkan sisa pernapasan dan menghirup udara untuk disimpan di
paru-paru saat menyelam ke dalam air.
Contoh adaptasi tingkah laku lainnya yang dilakukan hewan adalah serangga berbunyi
nyaring untuk memikat pasangannya, migrasi burung ke wilayah lain di belahan dunia karena

pengaruh musim, ikan mujair memasukkan anak-anaknya ke dalam mulut untuk melindunginya
dan gangguan hewan lain, dan ular menjulurkan lidahnya untuk mengenali bau mangsanya.
5. Tumbuhan
Sebagian tumbuhan menunjukkan adaptasi tingkah laku dalam hidupnya. Misalnya, daun
putri malu (mimosa mudica ) segera menutup jika disentuh. Hal tersebut merupakan adaptasi
untuk melindungi diri dari serangan hewan. Dengan menutupnya daun, maka hewan herbivore
sulit membedakan antara ranting berduri dengan daun. Ada tumbuhan yang membelokkan
tubuhna kea rah datangnya cahaya ini. Merupakan adaptasi tingkah laku terhadap pengaruh
cahaya

Ciri – ciri Khusus Makhluk Hidup
Ciri khusus yang dimiliki hewan dan tumbuhan merupakan bentuk adaptasi. Adaptasi dibedakan
menjadi tiga:


Adaptasi morfologi, yaitu merupakan penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup terhadap
lingkungan. Adaptasi morfologi dapat dilihat dengan jelas. Contohnya, kaki berselaput pada
bebek dan antena pada semut.




Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Salah satunya berupa enzim yang dihasilkan oleh suatu organisme. Contohnya,
bunga raflesia mengeluarkan enzim untuk menarik serangga. Kantong semar mengeluarkan
enzim untuk membunuh serangga.



Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian berupa perubahan tingkah laku. Contohnya,
cecak memutuskan ekornya saat ditangkap musuh. Contoh lain, putri malu mengatupkan
daunnya bila disentuh.

Ciri-ciri khusus beberapa jenis hewan
1. Alat pendeteksi benda pada kelelawar

Kelelawar memancarkan bunyi berfrekuensi tinggi melalui mulutnya.bunyi tersebut akan
dipantulkan oleh benda-benda disekitarnya seperti cabang pohon atau serangga. Dengan
mendengar gemanya kelelawar dapat memperkirakan jauhnya tintangan atau makanan.
Kemampuan kelelawa ini disebut ekolokasi.
2. Kaki lengket pada cecak dan tokek


Pada kaki cecak dan tokek terdapat lapisan berupa struktur seperti rambut yang lengket. Lapisan
yang lengket ini memungkinkan cecak dan tokek memanjat di dinding yang tegak lurus atau
berjalan terbalik di atas langit-langin rumah. Hal ini untuk memudahkannya dalam menankap
serangga makanannya.
3. Perubahan warna kulit Lidah panjang dan lengket pada bunglon

Bunglon dapat mengubah warna kulit menyamai sekelilingnya. Kemampaun bunglon ini disebut
mimikri. Selain itu untuk mendapatkan makanan, bunglon menggunakan lidahnya yang panjang
dan lengket. Lidah bunglon panjangnya hampir sepanjang tubuhnya.
4. Punuk pada unta

Punuk unta berisi lemak sebagai tempat penyimpanan cairan. Saat perjalanan jauh unta
menggunakan lemak pada punuknya sebagai sumber energi dan air.
5. Mimiliki misai atau kumis di bibir atas dan bibir bawah

Contoh hewan yang memiliki misai di bibir atas dan bibir bawah adalah ikan lele. Misai ini
digunakan untuk mengenali mangsanya yang bersembunyi di dasar sungai berlumpur
6. Mata dan pendengaran yang tajam pada Burung hantu

Burung hantu menggunakan mata dan telinganya yang sangat tajam dan peka untuk menemukan
mangsanya. Kepala burung hantu dapat berputar 180o.
7. Semburan air Ikan Pemanah

Ikan pemanah hidup di air tawar. Akan tetapi makanan ikan pemanah berupa serangga-serangga
kecil, seperti laba-laba, lalat, dan capung. Untuk mendapatkan makanannya ikan pemanah
menyemburkan tetes-tetes air tepat pada serangga yang bergantung tersebut. Ketika serangga
jatuh dari ranting dan merosot
8. Memiliki kaki berselaput Pada bebek

Kaki berselaput pada bebek memudahkan bebek berenang.
9. Antena pada semut Semut memiliki dua buah antena di kepalanya.

9. Antena pada semut digunakan untuk menyentuh, membau, dan merasakan getaran bunyi. Selain
itu antena semut juga digunakan untuk berkomunikasi dengan semut lainnya. Semut
mengeluarkan bau yang khusus sebagai tanda bahaya. Semut juga mengeluarkan bau untuk
menunjukkan keberadaan makanannya.
10. Tinta hitam pekat pada cumi-cumi Tinta hitam pekat yang dikeluarkan cumi-cumi adalah untuk
mengelabuhi mangsanya.
11. Kulit berduri pada landak.
12. Landak memiliki bulu yang keras di bagian atas tubuhnya.

Jika tidak sempat melarikan diri, landak akan menggulung tubuhnya. Bulu kerasnya kemudian
mengembang. Seluruh tubuh landak pun dipenuhi duri tajam.
13. Bunga karang (koral)
Memperoleh makanan dari air yang melewati lubang-lubang halus pada sisi-sisi tubuhnya

Ciri Khusus Pada Tumbuhan
1. Tumbuhan Teratai

Teratain memiliki daun yang lebar yang berfungsi untuk mempercepat penguapan. Batan pohon
teratai berongga tujuannya agar bunga teratai dapat mengapung di air, selain itu batang yang
berongga digunakan untuk bernafas. Bunga teratai memiliki akar yang panjang ini bertujuan
untuk menjaga keseimbangan agar bunga teratai tidak terbalik.
2. Bunga Mawar

Bunga mawar memiliki duri pada batangnya. Duri ini untuk melindungi diri dari musuh.
3. Kantong semar

Tumbuhan kantong semar tumbuh di rawa-rawa. Sebagai tempat tumbuh, kandungan nitrogen di
rawa-rawa sangat kurang, sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan. Untuk
memnuhi kebutuhan nitrogen, tumbuhan kantung semar bergantung pada serangga sebagai
makanannya.

Tanaman kantong semar memiliki kantong di bagian ujung daun. Kantong tersebut sebenarnya
adalah ujung daun yang berubah bentuk. Fungsi kantong ini untuk menangkap hewan, terutama
serangga.
4. Tumbuhan Venus

Sama dengan tumbuhan kantong semar, tumbuhan venus juga memakan serangga. Daun venus
berengsel dan berbulu. Tumbuhan venus memakan serangga untuk memenuhi kebutuhan
nitrogennya.
Tumbuhan pemakan serangga disebut insektivora
5. Bunga Raflesia Arnoldi

Tumbuhan raflesia tidak memiliki klorofil. Tumbuhan ini hidup sebagai parasit pada akar
tumbuhan lain. Raflesia adalah bung terbesar di dunia. Bunga ini mengeluarkan bau seperti
daging busuk (bangkai). Bau busuk itu dimaksudkan untuk menarik lalat, dan lalat juga yang
mmebantu penyerbukan bunga raflessia. Selain itu untuk memandu lalat yang datang bunga ini
memantulkan warna yang sangat cerah.
6. Kaktus

Kaktus memiliki daun yang menyerupai duri ini bertujuan untuk memperkecil penguapan.
Kaktus juga menyimpan air pada batangnya. Kaktus memiliki batang yang tebal untuk
mengurangi penguapan air.
7. Enceng gondok

Memiliki batang yang berongga. Batang berongga ini berisi udara sehingga tanaman enceng
gondok dapat mengapung di air.
8. Putri Malu

Putri malu memiliki daun yang dapat mengatup apabila disentuh. Selain itu putri malu memiliki
batang yang berduri.