FAKULTAS TEKNIK MESIN id. doc
MANUFACTUR 1
Disusun Oleh : Kelompok
1) RIZKY EKO KURNIAWAN NPM: 1421504746
2) IMAM NUGROHO
NPM: 1421504789
3) ALAM DZIKIR PUTRA
NPM: 1421504772
4) ANDRIAS BAGAS PRAWIRO NPM: 1421504782
FAKULTAS TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
TAHUN 2015
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Sholawat serta salam mari kita junjungkan kepada Nabi
kita Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya, yang telah membawa kita dari zaman jahilliyah
ke zaman yang penuh kebenaran. Karena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan
Makalah
ini yang
berjudul
“SHEET-METAL
FORMING”telah
dapat
diselesaikan.
Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah Proses Produksi 1
guna untuk mendapatkan nilai yang baik.
Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang
terhormat :
1. Bapak Dosen kita Dr.Drs.Ir Muhyin.Mse sebagai dosen mata kuliah Manufaktur.
2. Rekan – rekan semua di kelas
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah
memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik
selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini.
Serta kerabat-kerabat dekat dan rekan-rekan seperjuangan yang penulis banggakan.
Semoga Allah SWT, memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat diharapkan oleh penulis.Akhirnya penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten.Amin.
Surabaya, 17-11-2015
Penulis
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..…….1
A.
B.
C.
D.
LATAR BELAKANG…...………………………………………….…………………………….1
PERUMUSAN MASALAH……………………………………………………...………………2
TUJUAN………………………………………………………………...………………………..2
MANFAAT………………………………………….…………...……………………………….3
BAB II
KAJIAN TEORI…………………………………………………………………………………..4
A. PROSES PEMBUATANN CETAKAN PASIR..……………………………………………..4
C. Prospek Industi Pengecoran Logam………………………………………………………….8
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………………….9
SARAN…………………………………………………………………………………………..10
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Tujuan utama proses manufacturing adalah membuat komponen dengan
mempergunakan material tertentu yang memenuhi persyaratan bentuk dan
ukuran serta struktur yang mampu melayani kondisi lingkungan tertentu.
Melihat, faktor-faktor di atas maka faktor membuat suatu bentuk tertentu
merupakan faktor utama. Ada beberapa metoda atau membuat geometri (betuk
dan ukuran) dari suatu bahan yang dikelompokan menjadi empat kelompok
dasar proses pembuatan (manufacturing processes) Yaitu: Pengecoran
(Casting), Pemesinan (Machining), Proses konsolidasi dari beberapa bahan
menjadi satu (Consolidating, misalkan : Powder Metallurgy, Mechanical
fastener, Bonding, Welding dsb) dan proses deformasi.
Proses pemesinan atau lebih spesifik lagi material removal process
(proses pembuangan material), memberikan ketelitian yang sangat tinggi dan
fleksibilitas (keuletan) yang besar.
Proses konsolidasi mampu membentuk benda yang kompleks dari
komponen-komponen yang sederhana dan merupakan proses yang sangat umum
dipakai.
Proses
deformasi
memanfaatkan
sifat
beberapa
material
yaitu
kemampuannya mengalir secara plastis pada keadaan padat tanpa merusak sifatsifatnya. Dengan manggerakan material secara sederhana ke bentuk yang di
inginkan, maka sedikit atau bahkan tidak ada material yang terbuang sia-sia.
Dari proses pengecoran, stranda dan slabs direduksi ukurannya dan
diubah kedalam bentuk-bentuk dasar seperti plates, sheets dan rod. Bentukbentuk dasar ini kemudian mengalami proses deformasi lebih lanjut sehingga
diperoleh kawat (wire) dan myriad (berjenis-jenis) produk akhir yang dihasilkan
melalui
tempa
(forging),
ekstrusi,
sheet
metal
forming
dan
sebagainya.Deformasi yang diberikan dapat berupa aliran curah (bulk flow)
dalam 3 dimensi. Geser sederhana , tekuk sederhana dan gabungan ataupun
kombinasi dari beberapa jenis proses tersebut. Tegangan yang diperlukan untuk
mendapatkan deformasi tersebut dapat berupa tarikan (tension), tekan
(compression), geseran (shear) atau kombinasi dari beberapa jenis tegangan
tersebut.
B.
RumusanMasalah.
Pengertian Metal Forming
Masalah yang dihadapi ketika melakukan Metal forming
C. Tujuan
Dapatmemahamiapaitu Metal Forming.
Dapatmemahamibentukataupola – poladalamSheet-Metal Forming.
Dapat mengetahui cara pembuatan Sheet-Metal.
Metode yang digunakan untuk membuat Sheet-Metal.
D. Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini sangat banyak antara lain;
Menambahilmupengetahuan, wawasan yang umumdanluas.
Mengenalbahan – bahandalam pembuatan Sheet-metal.
Mengetahuicaramembuat Sheet-metal formingdenganmesin
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
BAB II
SHEET-METAL FORMING
A.
Prosess pembuatan Sheet – Metal forming
pada bodi bus
Proses pembuatan body bus di karoseri merupakan pembahasan kami untuk menanggapi
request dari pembaca blog kami Karoseri Indonesia, dimana saat ini teman -teman penggemar
bus di Indonesia dengan sebutan Bismania kami lihat kebanyakan hanya penggemar foto bus
dan lebih sepesifikasi penggemar PO (Perusahaan Otobus) tertentu yang disebut POMania.
Oleh karena itu dengan pembahasan kami tentang Proses pembuatan body bus di karoseri ini
dapat menambah ilmu dan wawasan menganai "Apa, Bagaimana, dan Apa saja" yang perlu di
ketahui dari proses pembuatan sebuah Body bus.
Sebelum melangkah lebih jauh sebaiknya kita ketahui deskripsi dari sebuah kata "Karoseri"
yang sering disebutkan didunia otomotif khusus nya body bus, minibus dan truck.
Kata Karoseri berasal dari bahasa Belanda " Carroserrie " adalah rumah-rumah kendaraan
yang dibangun di atas rangka/chassis mobil atau chasis khusus bus ataupun truk.
Jadi pada jaman dulu kendaraan di bangun dengan rangka dari kayu yang dilapisi dengan plat
tipis sebagai body nya. Lalu bagai mana proses pembuatan body bus di karoseri saat ini??
Nah oleh karena itu mari kita bahasa satu persatu secara keseluruhan.
Proses pembuatan body bus di karoseri memiliki beberapa proses yang hampir semua
karoseri terapkan yang kali ini kami bagi menjadi 9 proses, mungikin dari beberapa karoseri
membuat sebuah proses yang lebih singkat atau lebih panjang lagi tetapi secara general sama,
sebagai
berikut:
1.
2.
3.
Preparation
Framing
Plating
(Persiapan)
(PembuatanRangka)
(Pengeplatan)
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Gosok Body
Puty
(Dempul)
Painting
(Cat)
Triming
(Interior)
Finishing
(Pengecekan terakhir)
Pro
Delivery
Inspection
(Quality)
Tambahan!
Dalam
pembuatan
body
bus
ada
dua
macam
cara
antara
1.
Proses
pembuatan
body
bus
langsung
di
atas
2. Proses pembuatan body bus tanpa chasis biasanya body dibangun diatas
troley/dami/jig,
model
seperti
ini
biasa
disebut
lain:
chasis
docking.
1.
Preparation
Proses ini merupakan proses penting dari sebuah pembutan body bus, dimana ketika
chasis bus datang dari pemesan maka chasis wajib di perlakukan khusus sebelum masuk ke
sebuah
"line
procces".
Karena dalam proses pembuatan body bus akan banyak proses pengelasan maka beberapa
komponen bawaan chasis wajib dilepas untuk menghindari kontak, terbakar, atau rusak
karena proses tersebut, biasanya yang wajib dilepas adalah baterai (accu), tangki BBM, stir,
dan beberapa komponen
elektrik lainnya.Dan sebelum masuk ke proses selanjutnya
perlu di persiapkan peralatan untuk melindungi komponen-komponen yang tidak dilepas dari
chasis contoh roda, engine dan kabel elektrik. melindunginya cukup di tutup dengan kain anti
panas untuk menghindari percikan api dari mesin las yang dapat melukai bahan karet dan
plastik.
2.Framing/Pembuatan
rangka
body
Setelah proses preparasi siap maka chassis wajib melalui leveling agar body bus tidak
miring selanjutnya masuk ke proses pemasangan rangka body (Frame) dan untuk proses
penyambungan rangka body ke chassis harus di las di atas clam chassis (bracket) karena
chassis bus di larang terkena pengelasan hal ini disebabkan dalam proses pengelasan akan
terjadi pemanasan pada logam, jika chassis utama mendapat perlakuan panas maka struktur
logam akan mempengaruhi kekuatan dari chassis tersebut. Oleh karena itu di pasanglah
sebuah bracket (Clam chasis) yang di pasang di atas chasis dengan baut.
Tahapan
pemasangan
body
bus:
Pembuatan Lantai --> Panel kanan / kiri --> Roof --> Rangka cowl depan belakang
3.Plating(Pengeplatan)
Setalah rangka bus jadi maka saatnya proses pengeplatan di semua sisi Panel kanan /
kiri, bagasi samping, dan roof. Untuk lantai terkadang ada yang menggunakan plat ada yang
menggunakan
plywood/
triplek
tergantung
permintaan
customer.
Dalam proses pengeplatan yang menjadi fokus utama adalah pada proses pengeplatan
lambung kanan dan kiri karena bagian ini yang biasa menjadi perhatian apakah produk
tersebut baik atau tidak. Biasanya yang menjadi penilaian adalah kerataan lambung karena
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
jika lambung tidak rata maka dalam proses dempul akan membutuhkan dempul yang banyak.
Sehingga pada pengeplatan bagian lambung ini di gunakan sebuah mesin dengan nama
"Strech machine" yang berfungsi menarik plat yang panjang dan menempelkannya rangka
body sehingga plat bagian lambung tidak bergelombang. Atau bisa juga dengan cara manual
dengan
menggunakan
tracker.
4.Gosok
Body
Proses gosok body bus ini merupakan proses pembersihan sebelum ke proses dempul dan
juga proses pelapisan anti panas dan anti karat pada rangka body bus.
5.Puty/Dempul
Proses pendempulan bertujuan untuk meratakan permukaan body bus yang tidak rata
sehingga saat proses painting, cat bisa tampak baik dan merata.
6.Painting/Pengecatan
Proses pengecatan body bus merupakan proses yang paling penting untuk penampilan sebuah
bus itu sendiri, jika proses pengecatan baik maka bus akan terlihat mewah atau mahal karena
dari pengecatan ini bentuk bus sudah mulai terlihat. Proses pengecatan biasanya melalui
beberapa tahapan : epoxy line, dempul lain, sander lini, primer coating, top coating, cutting
sticker line, vernis top coating, dan tahap yang terakhir poles agar proses pengecatan
berlangsung lebih cepat biasanya karoseri memiliki sebuah mesin pemanas / oven agar dapat
segera
beralih
ke
proses
selanjutnya.
7.Triming/Interior
Proses Triming adalah proses pemasangan dari interior bus dimana dari proses ini sangat
penting karena pengerjaan interior bus membutuhkan kerapian dalam pengerjaan.
Bus bisa di katakan kelas ekonomi atau eksekutif tergantung dari isi dari interior bus tersebut
dan pastinya tingkat kerapian yang menjadi sorotan karena penumpang berada di dalam bus
pastinya
melihat
bagian
bagian
dalam
bus
tersebut.
Triming interior bus antara lain:
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
Plafon : terdiri dari ending plafon depan dan belakang, dan juga modul-modul plafon
nya.
Dinding kanan dan kiri
Bagasi penumpang
Pilar - Pilar
Pemasangan Kaca
AC (Ducting dan Louvre)
Lighting
Dashboard
Rel jok
Karpet lantai
Partisi penumpang
Audio Video
Door Trim ( handle, lock, karet, list alumunium)
Seat (Jok)
8.Finishing
Proses finishing merupakan proses terkahir dari pembuatan body bus, proses ini meliputi
pengecekan fungsi-fungsi elektrik dan lighting serta terdapat test kebocoran dengan Rain
Test.
9. PDI / Pre Delivery Inspection
Merupakan proses pengecekan terakhir sebelum pengiriman ke customer, proses
pengecekannya adalah dokumen dan perlengkapan dari bus tersebut.
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
BAB III
PENUTUP
Hasil – hasil pengecoran yang sempurna hanya dapat diperoleh jika batasan – batasan
pada proses pembekuan diketahui sewaktu perancangan pengecoran dan perancangan proses:
1.
Selama terjadi, pemotongan cetakan logam harus dingin. Sehinga perpindahan kalor akan
membatasi ketebalan dinding minimum yang dapat dicapai.
2. Teknik – teknik pembuatan saluran cetakan dan penambah harus menjamin berlangsungnya
pengisian yang halus dan sempurna pada pinggir cetakan yang diikuti dengan
SARAN
Dalam pengecoran logam kita harus mengetahui dan mengikuti langkah – langkah
yang benar sesuai dengan prosedur.Dalam tahap pemrosesan kita pun sebagai pekerja wajib
memakai pengaman, alat alat perlindungan diri, dan pelatihan khusus.
Cetakannya pun harus sempurna.Benda cor itu sendiri tidak mungkin lebih baik dari dari
cetakannya.
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
Disusun Oleh : Kelompok
1) RIZKY EKO KURNIAWAN NPM: 1421504746
2) IMAM NUGROHO
NPM: 1421504789
3) ALAM DZIKIR PUTRA
NPM: 1421504772
4) ANDRIAS BAGAS PRAWIRO NPM: 1421504782
FAKULTAS TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
TAHUN 2015
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Sholawat serta salam mari kita junjungkan kepada Nabi
kita Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya, yang telah membawa kita dari zaman jahilliyah
ke zaman yang penuh kebenaran. Karena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan
Makalah
ini yang
berjudul
“SHEET-METAL
FORMING”telah
dapat
diselesaikan.
Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah Proses Produksi 1
guna untuk mendapatkan nilai yang baik.
Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang
terhormat :
1. Bapak Dosen kita Dr.Drs.Ir Muhyin.Mse sebagai dosen mata kuliah Manufaktur.
2. Rekan – rekan semua di kelas
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah
memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik
selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini.
Serta kerabat-kerabat dekat dan rekan-rekan seperjuangan yang penulis banggakan.
Semoga Allah SWT, memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat diharapkan oleh penulis.Akhirnya penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten.Amin.
Surabaya, 17-11-2015
Penulis
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..…….1
A.
B.
C.
D.
LATAR BELAKANG…...………………………………………….…………………………….1
PERUMUSAN MASALAH……………………………………………………...………………2
TUJUAN………………………………………………………………...………………………..2
MANFAAT………………………………………….…………...……………………………….3
BAB II
KAJIAN TEORI…………………………………………………………………………………..4
A. PROSES PEMBUATANN CETAKAN PASIR..……………………………………………..4
C. Prospek Industi Pengecoran Logam………………………………………………………….8
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………………….9
SARAN…………………………………………………………………………………………..10
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Tujuan utama proses manufacturing adalah membuat komponen dengan
mempergunakan material tertentu yang memenuhi persyaratan bentuk dan
ukuran serta struktur yang mampu melayani kondisi lingkungan tertentu.
Melihat, faktor-faktor di atas maka faktor membuat suatu bentuk tertentu
merupakan faktor utama. Ada beberapa metoda atau membuat geometri (betuk
dan ukuran) dari suatu bahan yang dikelompokan menjadi empat kelompok
dasar proses pembuatan (manufacturing processes) Yaitu: Pengecoran
(Casting), Pemesinan (Machining), Proses konsolidasi dari beberapa bahan
menjadi satu (Consolidating, misalkan : Powder Metallurgy, Mechanical
fastener, Bonding, Welding dsb) dan proses deformasi.
Proses pemesinan atau lebih spesifik lagi material removal process
(proses pembuangan material), memberikan ketelitian yang sangat tinggi dan
fleksibilitas (keuletan) yang besar.
Proses konsolidasi mampu membentuk benda yang kompleks dari
komponen-komponen yang sederhana dan merupakan proses yang sangat umum
dipakai.
Proses
deformasi
memanfaatkan
sifat
beberapa
material
yaitu
kemampuannya mengalir secara plastis pada keadaan padat tanpa merusak sifatsifatnya. Dengan manggerakan material secara sederhana ke bentuk yang di
inginkan, maka sedikit atau bahkan tidak ada material yang terbuang sia-sia.
Dari proses pengecoran, stranda dan slabs direduksi ukurannya dan
diubah kedalam bentuk-bentuk dasar seperti plates, sheets dan rod. Bentukbentuk dasar ini kemudian mengalami proses deformasi lebih lanjut sehingga
diperoleh kawat (wire) dan myriad (berjenis-jenis) produk akhir yang dihasilkan
melalui
tempa
(forging),
ekstrusi,
sheet
metal
forming
dan
sebagainya.Deformasi yang diberikan dapat berupa aliran curah (bulk flow)
dalam 3 dimensi. Geser sederhana , tekuk sederhana dan gabungan ataupun
kombinasi dari beberapa jenis proses tersebut. Tegangan yang diperlukan untuk
mendapatkan deformasi tersebut dapat berupa tarikan (tension), tekan
(compression), geseran (shear) atau kombinasi dari beberapa jenis tegangan
tersebut.
B.
RumusanMasalah.
Pengertian Metal Forming
Masalah yang dihadapi ketika melakukan Metal forming
C. Tujuan
Dapatmemahamiapaitu Metal Forming.
Dapatmemahamibentukataupola – poladalamSheet-Metal Forming.
Dapat mengetahui cara pembuatan Sheet-Metal.
Metode yang digunakan untuk membuat Sheet-Metal.
D. Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini sangat banyak antara lain;
Menambahilmupengetahuan, wawasan yang umumdanluas.
Mengenalbahan – bahandalam pembuatan Sheet-metal.
Mengetahuicaramembuat Sheet-metal formingdenganmesin
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
BAB II
SHEET-METAL FORMING
A.
Prosess pembuatan Sheet – Metal forming
pada bodi bus
Proses pembuatan body bus di karoseri merupakan pembahasan kami untuk menanggapi
request dari pembaca blog kami Karoseri Indonesia, dimana saat ini teman -teman penggemar
bus di Indonesia dengan sebutan Bismania kami lihat kebanyakan hanya penggemar foto bus
dan lebih sepesifikasi penggemar PO (Perusahaan Otobus) tertentu yang disebut POMania.
Oleh karena itu dengan pembahasan kami tentang Proses pembuatan body bus di karoseri ini
dapat menambah ilmu dan wawasan menganai "Apa, Bagaimana, dan Apa saja" yang perlu di
ketahui dari proses pembuatan sebuah Body bus.
Sebelum melangkah lebih jauh sebaiknya kita ketahui deskripsi dari sebuah kata "Karoseri"
yang sering disebutkan didunia otomotif khusus nya body bus, minibus dan truck.
Kata Karoseri berasal dari bahasa Belanda " Carroserrie " adalah rumah-rumah kendaraan
yang dibangun di atas rangka/chassis mobil atau chasis khusus bus ataupun truk.
Jadi pada jaman dulu kendaraan di bangun dengan rangka dari kayu yang dilapisi dengan plat
tipis sebagai body nya. Lalu bagai mana proses pembuatan body bus di karoseri saat ini??
Nah oleh karena itu mari kita bahasa satu persatu secara keseluruhan.
Proses pembuatan body bus di karoseri memiliki beberapa proses yang hampir semua
karoseri terapkan yang kali ini kami bagi menjadi 9 proses, mungikin dari beberapa karoseri
membuat sebuah proses yang lebih singkat atau lebih panjang lagi tetapi secara general sama,
sebagai
berikut:
1.
2.
3.
Preparation
Framing
Plating
(Persiapan)
(PembuatanRangka)
(Pengeplatan)
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Gosok Body
Puty
(Dempul)
Painting
(Cat)
Triming
(Interior)
Finishing
(Pengecekan terakhir)
Pro
Delivery
Inspection
(Quality)
Tambahan!
Dalam
pembuatan
body
bus
ada
dua
macam
cara
antara
1.
Proses
pembuatan
body
bus
langsung
di
atas
2. Proses pembuatan body bus tanpa chasis biasanya body dibangun diatas
troley/dami/jig,
model
seperti
ini
biasa
disebut
lain:
chasis
docking.
1.
Preparation
Proses ini merupakan proses penting dari sebuah pembutan body bus, dimana ketika
chasis bus datang dari pemesan maka chasis wajib di perlakukan khusus sebelum masuk ke
sebuah
"line
procces".
Karena dalam proses pembuatan body bus akan banyak proses pengelasan maka beberapa
komponen bawaan chasis wajib dilepas untuk menghindari kontak, terbakar, atau rusak
karena proses tersebut, biasanya yang wajib dilepas adalah baterai (accu), tangki BBM, stir,
dan beberapa komponen
elektrik lainnya.Dan sebelum masuk ke proses selanjutnya
perlu di persiapkan peralatan untuk melindungi komponen-komponen yang tidak dilepas dari
chasis contoh roda, engine dan kabel elektrik. melindunginya cukup di tutup dengan kain anti
panas untuk menghindari percikan api dari mesin las yang dapat melukai bahan karet dan
plastik.
2.Framing/Pembuatan
rangka
body
Setelah proses preparasi siap maka chassis wajib melalui leveling agar body bus tidak
miring selanjutnya masuk ke proses pemasangan rangka body (Frame) dan untuk proses
penyambungan rangka body ke chassis harus di las di atas clam chassis (bracket) karena
chassis bus di larang terkena pengelasan hal ini disebabkan dalam proses pengelasan akan
terjadi pemanasan pada logam, jika chassis utama mendapat perlakuan panas maka struktur
logam akan mempengaruhi kekuatan dari chassis tersebut. Oleh karena itu di pasanglah
sebuah bracket (Clam chasis) yang di pasang di atas chasis dengan baut.
Tahapan
pemasangan
body
bus:
Pembuatan Lantai --> Panel kanan / kiri --> Roof --> Rangka cowl depan belakang
3.Plating(Pengeplatan)
Setalah rangka bus jadi maka saatnya proses pengeplatan di semua sisi Panel kanan /
kiri, bagasi samping, dan roof. Untuk lantai terkadang ada yang menggunakan plat ada yang
menggunakan
plywood/
triplek
tergantung
permintaan
customer.
Dalam proses pengeplatan yang menjadi fokus utama adalah pada proses pengeplatan
lambung kanan dan kiri karena bagian ini yang biasa menjadi perhatian apakah produk
tersebut baik atau tidak. Biasanya yang menjadi penilaian adalah kerataan lambung karena
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
jika lambung tidak rata maka dalam proses dempul akan membutuhkan dempul yang banyak.
Sehingga pada pengeplatan bagian lambung ini di gunakan sebuah mesin dengan nama
"Strech machine" yang berfungsi menarik plat yang panjang dan menempelkannya rangka
body sehingga plat bagian lambung tidak bergelombang. Atau bisa juga dengan cara manual
dengan
menggunakan
tracker.
4.Gosok
Body
Proses gosok body bus ini merupakan proses pembersihan sebelum ke proses dempul dan
juga proses pelapisan anti panas dan anti karat pada rangka body bus.
5.Puty/Dempul
Proses pendempulan bertujuan untuk meratakan permukaan body bus yang tidak rata
sehingga saat proses painting, cat bisa tampak baik dan merata.
6.Painting/Pengecatan
Proses pengecatan body bus merupakan proses yang paling penting untuk penampilan sebuah
bus itu sendiri, jika proses pengecatan baik maka bus akan terlihat mewah atau mahal karena
dari pengecatan ini bentuk bus sudah mulai terlihat. Proses pengecatan biasanya melalui
beberapa tahapan : epoxy line, dempul lain, sander lini, primer coating, top coating, cutting
sticker line, vernis top coating, dan tahap yang terakhir poles agar proses pengecatan
berlangsung lebih cepat biasanya karoseri memiliki sebuah mesin pemanas / oven agar dapat
segera
beralih
ke
proses
selanjutnya.
7.Triming/Interior
Proses Triming adalah proses pemasangan dari interior bus dimana dari proses ini sangat
penting karena pengerjaan interior bus membutuhkan kerapian dalam pengerjaan.
Bus bisa di katakan kelas ekonomi atau eksekutif tergantung dari isi dari interior bus tersebut
dan pastinya tingkat kerapian yang menjadi sorotan karena penumpang berada di dalam bus
pastinya
melihat
bagian
bagian
dalam
bus
tersebut.
Triming interior bus antara lain:
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
Plafon : terdiri dari ending plafon depan dan belakang, dan juga modul-modul plafon
nya.
Dinding kanan dan kiri
Bagasi penumpang
Pilar - Pilar
Pemasangan Kaca
AC (Ducting dan Louvre)
Lighting
Dashboard
Rel jok
Karpet lantai
Partisi penumpang
Audio Video
Door Trim ( handle, lock, karet, list alumunium)
Seat (Jok)
8.Finishing
Proses finishing merupakan proses terkahir dari pembuatan body bus, proses ini meliputi
pengecekan fungsi-fungsi elektrik dan lighting serta terdapat test kebocoran dengan Rain
Test.
9. PDI / Pre Delivery Inspection
Merupakan proses pengecekan terakhir sebelum pengiriman ke customer, proses
pengecekannya adalah dokumen dan perlengkapan dari bus tersebut.
Manufaktur – [Author]| [Author]
6
BAB III
PENUTUP
Hasil – hasil pengecoran yang sempurna hanya dapat diperoleh jika batasan – batasan
pada proses pembekuan diketahui sewaktu perancangan pengecoran dan perancangan proses:
1.
Selama terjadi, pemotongan cetakan logam harus dingin. Sehinga perpindahan kalor akan
membatasi ketebalan dinding minimum yang dapat dicapai.
2. Teknik – teknik pembuatan saluran cetakan dan penambah harus menjamin berlangsungnya
pengisian yang halus dan sempurna pada pinggir cetakan yang diikuti dengan
SARAN
Dalam pengecoran logam kita harus mengetahui dan mengikuti langkah – langkah
yang benar sesuai dengan prosedur.Dalam tahap pemrosesan kita pun sebagai pekerja wajib
memakai pengaman, alat alat perlindungan diri, dan pelatihan khusus.
Cetakannya pun harus sempurna.Benda cor itu sendiri tidak mungkin lebih baik dari dari
cetakannya.
Manufaktur – [Author]| [Author]
6