Siloam Hospitals | Investor Relations - Prospectus - Rumah Sakit Siloam Hospitals

PROSPEKTUS

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPSLB)
Tanggal Efektif
Tanggal Cum HMETD pada perdagangan di
- Pasar Reguler dan Negosiasi
- Pasar Tunai
Tanggal Ex HMETD pada perdagangan di
- Pasar Reguler dan Negosiasi
- Pasar Tunai
Tanggal Terakhir Pencatatan dalam Daftar
Pemegang Saham yang Berhak HMETD
Tanggal Distribusi SBHMETD
Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek
Indonesia

:
:
:
:

:
:
:
:
:

11 Oktober 2016 Periode Pemecahan SBHMETD
22 November 2016 Periode Perdagangan HMETD
Periode Pelaksanaan (Pendaftaran,
29 November 2016 Pemesanan, dan Pembayaran) HMETD
2 Desember 2016 Periode Penyerahan Saham Hasil
Pelaksanaan HMETD
30 November 2016 Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan
5 Desember 2016 Saham Tambahan
2 Desember 2016 Tanggal Penjatahan Pemesanan Saham
Tambahan
5 Desember 2016 Tanggal Distribusi Saham Hasil Penjatahan
6 Desember 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan
Pembelian Saham Tambahan


:

6 – 9 Desember 2016

:
:

6 – 9, 13 Desember 2016
6 – 9, 13 Desember 2016

:

8 – 9, 13 – 15 Desember 2016

:

15 Desember 2016

:


16 Desember 2016

:
:

20 Desember 2016
20 Desember 2016

OTORITAS JASA KEUANGAN (”OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK
INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN
YANG DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk. (“PERSEROAN“) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN
SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS
INI.

PT Siloam International Hospitals Tbk
Kegiatan Usaha:
Jasa Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Indonesia
Kantor Pusat
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan – Lantai 32
Jalan Boulevard Sudirman No. 15, Lippo Village
Kabupaten Tangerang 15810, Indonesia
Tel : (021) 25668000, Fax : (021) 5460075
website: www.siloamhospitals.com
email: corporate.secretary@siloamhospitals.com
PENAWARAN UMUM TERBATAS I (“PUT I”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN
DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”)
Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 144.512.500 (seratus empat puluh empat juta lima ratus dua belas ribu lima ratus) saham
biasa atas nama (”Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan
Rp9.000 (sembilan ribu Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebanyak-banyaknya 11,11% dari modal ditempatkan dan disetor penuh
setelah PUT I. Setiap pemegang 8 (delapan) saham biasa atas nama yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (”DPS”)
pada tanggal 2 Desember 2016 pukul 16.15 WIB mendapatkan 1 (satu) HMETD dimana 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu)
Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, dengan harga pelaksanaan Rp9.000 (sembilan ribu Rupiah)
setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Saham Baru yang ditawarkan dalam
rangka PUT I dengan menerbitkan HMETD ini seluruhnya adalah saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dengan nilai nominal
Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham. Saham yang akan diterbitkan dalam rangka PUT I ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia
(“BEI”). Nilai PUT I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.300.612.500.000 (satu triliun tiga ratus miliar enam ratus dua belas juta lima

ratus ribu Rupiah).
Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Dalam hal Pemegang Saham memiliki HMETD dalam
bentuk pecahan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 Tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan
Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, maka hak atas pecahan saham dalam PUT I wajib dijual oleh Perseroan dan hasil
penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. Saham Baru yang akan diterbitkan dalam PUT I ini mempunyai hak yang sama
dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan
termasuk tetapi tidak terbatas pada hak suara, hak dalam pembagian dividen, dan hak atas sisa hasil likuidasi, HMETD dan hak atas
pembagian saham bonus.
HMETD dapat diperdagangkan di BEI serta di luar Bursa Efek selama 5 (lima) Hari Bursa mulai tanggal 6 Desember 2016
sampai dengan tanggal 9 Desember 2016 dan tanggal 13 Desember 2016. Pencatatan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD
akan dilakukan di BEI pada tanggal 6 Desember 2016. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 13 Desember 2016
sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan pada tanggal tersebut tidak berlaku lagi.
Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang HMETD,
maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, sebagaimana
tercantum dalam SBHMETD atau FPPS Tambahan, secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan. Sesuai dengan
Surat Pernyataan Komitmen dan Kecukupan Dana sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum HMETD masing-masing tanggal
1 November 2016, PT Megapratama Karya Persada (”PT MKP”) selaku Pemegang Saham Utama dan Prime Health Company Limited
(”PHCL”) selaku pemegang saham akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan diperolehnya dan oleh karenanya akan mengambil
bagian seluruh HMETD yang dimilikinya sesuai dengan porsi pada tanggal daftar pemegang saham yang berhak untuk memperoleh
HMETD. Jika masih terdapat sisa Saham Baru dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa Saham Baru tersebut tidak akan dikeluarkan oleh

Perseroan dari portepel.
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH TIDAK MAMPUNYA PERSEROAN MENARIK DAN MEMPERTAHANKAN
PARA DOKTER DAN TENAGA PROFESIONAL KESEHATAN LAINNYA. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA
DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM
SELAIN PT MKP DAN PHCL YANG AKAN MENGAMBIL BAGIAN HMETD-NYA, PEMEGANG SAHAM PERSEROAN YANG TIDAK
MELAKSANAKAN HMETD YANG DITAWARKAN SESUAI DENGAN PORSI SAHAMNYA, MAKA PROPORSI KEPEMILIKAN
SAHAMNYA DALAM PERSEROAN AKAN MENGALAMI PENURUNAN (DILUSI) SAMPAI DENGAN MAKSIMAL 7,67%.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 24 November 2016

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam
rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PUT I”) yang ditujukan kepada Otoritas Jasa Keuangan
di Jakarta dengan Surat Pengantar Pernyataan Pendaftaran No. 113/Corsec-SIH/X/2016 tanggal 12 Oktober 2016
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015
tanggal 22 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu yang merupakan pelaksanaan dari Undang Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995
tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut sebagai
“Undang-Undang Pasar Modal”).
Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT I ini bertanggung jawab sepenuhnya atas
data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di sektor Pasar Modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal kecuali PT Sharestar Indonesia, dengan tegas menyatakan
tidak terailiasi dengan Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal. Keterangan
selengkapnya mengenai Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dapat dilihat pada Bab XII Prospektus ini.
Sehubungan dengan PUT I ini, setiap Pihak Terailiasi dilarang untuk memberikan keterangan atau pernyataan
mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini, tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan.
PT Ciptadana Securities menyatakan bahwa telah memberikan persetujuan tertulis mengenai pencantuman nama
dalam Prospektus ini sebagai pihak yang membantu Perseroan dalam penyusunan Prospektus ini dan tidak akan
mencabut persetujuan tersebut.
PUT I INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG
BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS
INI ATAU SBHMETD, ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PUT I INI, MAKA
DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK
MEMBELI SAHAM BIASA ATAS NAMA HASIL PELAKSANAAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN,
PEMBELIAN ATAU PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN DENGAN ATAU BUKAN
MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU DI NEGARA
TERSEBUT. DALAM HAL TERDAPAT PEMEGANG SAHAM YANG BUKAN WARGA NEGARA INDONESIA
YANG BERDASARKAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI NEGARANYA DILARANG UNTUK
MELAKSANAKAN HMETD, MAKA PERSEROAN ATAU PIHAK YANG DITUNJUK OLEH PERSEROAN
BERHAK UNTUK MENOLAK PERMOHONAN PIHAK TERSEBUT UNTUK MELAKSANAKAN PEMBELIAN
SAHAM BERDASARKAN HMETD YANG DIMILIKINYA.

PROSPEKTUS HANYA DAPAT DIDISTRIBUSIKAN DI INDONESIA. TIDAK SATUPUN YANG TERCANTUM
DALAM DOKUMEN INI DAPAT DIANGGAP SEBAGAI SEBUAH PENAWARAN EFEK UNTUK MENJUAL
DI WILAYAH YANG MELARANG HAL TERSEBUT. HMETD DAN SAHAM BIASA PERSEROAN YANG
AKAN DITERBITKAN DARI PELAKSANAAN HMETD BELUM PERNAH DAN TIDAK AKAN DIDAFTARKAN
BERDASARKAN KETENTUAN UNITED STATES SECURITIES ACT OF 1933 BESERTA PERUBAHANNYA
ATAU YURISDIKSI DI LUAR SELAIN INDONESIA. OLEH KARENA ITU, PIHAK-PIHAK DI AMERIKA
SERIKAT TIDAK DIPERBOLEHKAN UNTUK MELAKSANAKAN HMETD, HMETD MUNGKIN TIDAK DAPAT
DILAKSANAKAN OLEH PIHAK-PIHAK DI LUAR WILAYAH INDONESIA DIMANA PENAWARAN ATAU
PELAKSANAAN HMETD KE SAHAM DILARANG OLEH HUKUM YANG BERLAKU, DAN PERSEROAN
BESERTA PIHAK-PIHAK YANG DITUNJUKNYA BERHAK UNTUK MEMPERLAKUKAN HMETD TERSEBUT
ATAU DOKUMENTASI HMETD LAIN YANG DISAMPAIKAN PIHAK TERSEBUT TIDAK SAH. DALAM HAL
TERDAPAT PIHAK-PIHAK YANG WALAUPUN TIDAK DIPERBOLEHKAN UNTUK MELAKSANAKAN
HMETD KARENA PELAKSANAAN HMETD KE SAHAM DILARANG OLEH HUKUM YANG BERLAKU
TETAPI TETAP MELAKUKAN PEMESANAN SAHAM BARU DAN MELAKUKAN PEMBAYARAN UANG
PEMESANAN, MAKA PERSEROAN BERHAK UNTUK MEMPERLAKUKAN HMETD TERSEBUT ATAU
DOKUMENTASI HMETD LAIN YANG DISAMPAIKAN PIHAK TERSEBUT DALAM PEMBELIAN SAHAM
BARU TIDAK SAH DAN MENGEMBALIKAN SELURUH UANG PEMESANAN YANG TELAH DIBAYARKAN
TERSEBUT DALAM MATA UANG RUPIAH DENGAN MENTRANSFER KE REKENING BANK ATAS NAMA
PEMESAN. PENGEMBALIAN UANG OLEH PERSEROAN AKAN DILAKUKAN SELAMBAT-LAMBATNYA
2 (DUA) HARI KERJA SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PENGEMBALIAN UANG YANG DILAKUKAN

SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT TIDAK AKAN DISERTAI BUNGA.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK
DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI MATERIAL YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK
MENYESATKAN PUBLIK.

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. i
DEFINISI DAN SINGKATAN ..................................................................................................................iii
RINGKASAN ..........................................................................................................................................ix
I.

PENAWARAN UMUM TERBATAS I / PUT I ................................................................................. 1

II.

RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PUT I ......................................................................... 6

III.


PERNYATAAN UTANG .............................................................................................................. 10

IV.

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ................................................................................... 18

V.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN .............................................................. 22

VI.

RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ............................................................... 46

VII.

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN .................. 58

VIII.


KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK, KEGIATAN USAHA,
SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ... 59
A.

KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ....................................... 59
1.

PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN ......... 60

2.

DOKUMEN PERIZINAN PERSEROAN ....................................................................... 61

3.

KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN
BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN KEPEMILIKAN DI ATAS 5%...................... 63

4.

KETERANGAN SINGKAT TENTANG ENTITAS ANAK .............................................. 66

5.

STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN .................................................................. 69

6.

PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN ................................................. 69

7.

SUMBER DAYA MANUSIA .......................................................................................... 79

8.

SKEMA KEPEMILIKAN PERSEROAN ........................................................................ 87

9.

HUBUNGAN KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN DENGAN PEMEGANG
SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DAN ENTITAS ANAK................................... 89

10. KELOMPOK USAHA PERSEROAN ............................................................................ 94
11. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ......... 94
12. ASURANSI ................................................................................................................... 94
13. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA........................... 109
14. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK TERAFILIASI .................. 121
15. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK,
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN SERTA DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI ENTITAS ANAK.................................................................................. 123

i

B.

KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA
PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ................................................................................ 124
1.

UMUM ........................................................................................................................ 124

2.

KEUNGGULAN KOMPETITIF PERSEROAN ............................................................ 125

3.

STRATEGI BISNIS..................................................................................................... 130

4.

RUMAH SAKIT PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ................................................ 132

5.

CENTERS OF EXCELLENCE ................................................................................... 158

6.

PROSES EKSPANSI PERSEROAN DAN PROSPEK USAHA.................................. 161

7.

TITIK MASUK PASIEN............................................................................................... 163

8.

SUMBER PENDAPATAN DAN KELOMPOK PASIEN ............................................... 165

9.

PEMASARAN ............................................................................................................ 167

10. PEMASOK DAN PENGADAAN ................................................................................. 168
11. TATA KELOLA KLINIS DAN STANDAR MUTU .......................................................... 169
12. PERSAINGAN ........................................................................................................... 170
13. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN ...................................................... 171
14. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL............................................................................... 172
15. RISET DAN PENGEMBANGAN ................................................................................ 172
16. TANGGUNG JAWAB PERSEROAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR).173
IX.

EKUITAS .................................................................................................................................. 174

X.

KEBIJAKAN DIVIDEN .............................................................................................................. 176

XI.

PERPAJAKAN .......................................................................................................................... 177

XII.

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ..................................................... 179

XIII.

KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU DAN TATA CARA
PEMESANAN SAHAM ............................................................................................................. 181

XIV.

PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN
SAHAM ................................................................................................................................... 188

XV.

INFORMASI TAMBAHAN PUT I............................................................................................... 189

ii

DEFINISI DAN SINGKATAN
Anak Perusahaan / Entitas Anak : Berarti perusahaan dimana i) Perseroan mempunyai kepemilikan
saham lebih dari 50% dari seluruh saham yang disetor penuh baik
langsung maupun tidak langsung atau ii) apabila Perseroan memiliki
50% atau kurang saham, Perseroan memiliki kemampuan untuk
menentukan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan cara
apapun pengelolaan dan/atau kebijaksanaan perusahaan tersebut
atau iii) yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan
Perseroan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku
di Indonesia.
Ailiasi / Terailiasi

: Berarti pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1
Undang-Undang Pasar Modal, yaitu:
a.
b.
c.
d.

e.
f.

hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai
derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau
komisaris dari pihak tersebut;
hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu
atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;
hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung
maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh
perusahaan tersebut;
hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik
langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama.

ALOS

: Berarti Average Length of Stay, yaitu rata-rata lamanya pasien
dirawat dalam satuan hari.

BAE

: Berarti singkatan dari Biro Administrasi Efek, pihak yang
melaksanakan administrasi saham dalam PUT I yang ditunjuk oleh
Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Sharestar Indonesia,
berkedudukan di Jakarta.

BANI

: Berarti singkatan dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia, pihak
yang memberikan jasa beragam yang berhubungan dengan
arbitrase, mediasi dan bentuk-bentuk lain dari penyelesaian
sengketa di luar pengadilan.

Bank Kustodian

: Berarti Bank Umum yang memperoleh persetujuan dari OJK
untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian
sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Bapepam-LK

: Berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya,
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
tanggal 30 Desember 2005 dan Peraturan Menteri Keuangan
No. 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan tanggal 11 Oktober 2010, atau pengganti
dan penerima hak dan kewajibannya.

iii

BEI

: Berarti singkatan dari PT Bursa Efek Indonesia, suatu Perseroan
Terbatas yang berkedudukan di Jakarta, tempat dimana saham
Perseroan dicatatkan.

BNRI

: Berarti singkatan dari Berita Negara Republik Indonesia.

DPS

: Berarti singkatan dari Daftar Pemegang Saham, daftar yang disusun
oleh BAE yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham
dalam Perseroan.

EBITDA

: Berarti singkatan dari Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation
and Amortization.

FKPS

: Berarti singkatan dari Formulir Konirmasi Penjatahan Saham,
formulir konirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai
tanda bukti pemilikan atas bagian dari saham yang ditawarkan.

FPPST

: Berarti singkatan dari Formulir Pemesanan Pembelian Saham
Tambahan.

Harga Pelaksanaan

: Berarti harga tiap saham yang ditawarkan melalui PUT I, yaitu
sebesar Rp9.000 (sembilan ribu Rupiah) per saham.

Hari Bank

: Berarti hari dimana Bank Indonesia buka untuk kegiatan kliring.

Hari Bursa

: Berarti hari diselenggarakannya perdagangan efek di BEI, yaitu
hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur nasional sesuai
dengan ketetapan Pemerintah atau hari yang dinyatakan sebagai
hari libur oleh BEI.

Hari Kalender

: Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender
gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional
yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.

Hari Kerja

: Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur
nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.

HMETD

Berarti singkatan dari Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang
berarti hak yang melekat pada Saham Baru yang memungkinkan
para pemegang saham Perseroan membeli saham yang akan
dikeluarkan dari portepel Perseroan.

KSEI

: Berarti singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu
perseroan terbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkan
hukum Negara Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta
Selatan, yang mempunyai kegiatan usaha dan mempunyai izin
sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian sebagaimana
dideinisikan dan ditentukan dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Masyarakat

: Berarti perorangan dan/atau badan-badan, baik warga negara
Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia maupun warga
negara asing dan/atau badan hukum asing baik bertempat tinggal/
berkedudukan hukum di wilayah Republik Indonesia maupun
bertempat tinggal/berkedudukan di luar wilayah Republik Indonesia.

Menkumham

: Berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.

iv

OJK

: Berarti Otoritas Jasa Keuangan, yang adalah lembaga yang
independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang
mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Pelayanan Primer

: Berarti pelayanan untuk pasien rawat jalan yang diberikan oleh
dokter umum dan/atau spesialis dalam lingkungan rumah sakit
Perseroan.

Pelayanan Sekunder

: Berarti pelayanan yang bersifat umum dan juga spesialis untuk
pasien rawat jalan dan rawat inap yang memerlukan perawatan di
rumah sakit.

Pelayanan Tersier

: Berarti pelayanan yang diberikan untuk pasien yang memerlukan
perawatan yang bersifat spesialisasi karena kondisi kesehatan yang
kompleks dan memerlukan perawatan seperti neonatal intensive
care dan IVF.

Pemegang Rekening

: Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek
di KSEI yang meliputi Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang
disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundangundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.

Pemegang Saham

: Berarti setiap pemegang saham yang memiliki manfaat atas saham
yang disimpan dan diadministrasikan dalam: 1) Daftar Pemegang
Saham Perseroan; 2) Rekening efek pada KSEI; atau 3) Rekening
efek pada KSEI melalui perusahaan efek.

Pemegang Saham Utama

: Berarti setiap pihak yang, baik secara langsung maupun tidak
langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen)
dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan
oleh Perseroan.

Pemerintah

: Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.

Penitipan Kolektif

: Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari
satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI, sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Peraturan BEI No. I-A

: Peraturan BEI No. I-A, Lampiran Surat Keputusan Direksi BEI
No. Kep. 00001/BEI/01-2014 Tentang Pencatatan Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan
Tercatat.

Peraturan OJK No. 32/2014

: Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan
Terbuka.

Peraturan OJK No. 33/2014

: Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 34/2014

: Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 Tentang Komite Nominasi
dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 30/2015

: Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 Tentang Laporan
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 32/2015

: Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 Tentang Penambahan
Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu.

v

Peraturan OJK No. 33/2015

: Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2015 Tentang Bentuk dan Isi
Prospektus dalam rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka
Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Peraturan No. IX.E.1

: Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November
2009 Tentang Transaksi Ailiasi dan Benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu.

Peraturan No. IX.E.2

: Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November
2011 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama.

Pernyataan Pendaftaran

: Berarti dokumen yang wajib disampaikan kepada OJK oleh
Perseroan dalam rangka PUT I, sesuai dengan ketentuan-ketentuan
Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan OJK No. 32/2015
Pasal 17.

Prospektus

: Berarti setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang
digunakan untuk PUT I dengan tujuan agar pihak lain membeli atau
memperdagangkan saham, kecuali pernyataan atau informasi yang
berdasarkan peraturan OJK dinyatakan bukan sebagai Prospektus.

PUT I

: Berarti singkatan dari Penawaran Umum Terbatas I, adalah
kegiatan penawaran saham yang dilakukan Perseroan untuk
menjual sebanyak-banyaknya 144.512.500 (seratus empat puluh
empat juta lima ratus dua belas ribu lima ratus) saham biasa atas
nama (”Saham Baru”) yang dikeluarkan dari portepel Perseroan
dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham hasil
pelaksanaan HMETD.

ROA

: Berarti singkatan dari Return on Assets.

ROE

: Berarti singkatan dari Return on Equity.

Rumah Sakit atau rumah sakit

: Institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan
perizinan yang dimilikinya, baik dalam bentuk rumah sakit maupun
klinik utama yang memberikan pelayanan serta menyediakan
sarana dan prasarana yang sebanding dengan yang diberikan atau
disediakan oleh rumah sakit.

RUPS

: Berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham.

RUPSLB

: Berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

Saham Baru

: Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus
Rupiah) setiap saham yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan
(portepel) Perseroan dalam rangka PUT I ini.

SBHMETD

: Berarti singkatan dari Sertiikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu.

SBI

: Berarti singkatan dari Sertiikat Bank Indonesia.

USD atau Dolar Amerika Serikat : Berarti mata uang yang berlaku di Amerika Serikat
Undang-Undang Pasar Modal

: Berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara No. 64 Tahun
1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 beserta peraturan
pelaksanaannya berikut perubahan perubahannya.

vi

UUPT

: Berarti Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara No. 106 Tahun
2007, Tambahan Lembaran Negara No. 4756 beserta peraturan
pelaksanaannya berikut perubahan-perubahannya.

SINGKATAN NAMA ENTITAS ANAK PERSEROAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

PT Adamanisa Karya Sejahtera
PT Aritasindo Permaisemesta
PT Brenada Karya Bangsa
PT Guchi Kencana Emas
PT Harmoni Selaras Indah
PT Kusuma Primadana
PT Mahkota Buana Selaras
PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia
PT Multiselaras Anugerah
PT Optimum Karya Persada
PT Pancawarna Semesta
PT Perdana Kencana Mandiri
PT Prawira Tata Semesta
PT Rosela Indah Cipta
PT Sembada Karya Megah
PT Siloam Emergency Services
PT Siloam Graha Utama
PT Trijaya Makmur Bersama
PT Tunggal Pilar Perkasa
PT Visindo Galaxi Jaya

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

“PT AKS”
“PT AP”
“PT BKB”
“PT GKE”
“PT HSI”
“PT KP”
“PT MBS”
“PT MHCI”
“PT MSA”
“PT OKP”
“PT PWS”
“PT PKM”
“PT PTS”
“PT RIC”
“PT SKM”
“PT SES”
“PT SGU”
“PT TMB”
“PT TPP”
“PT VGJ”

SINGKATAN NAMA ENTITAS ANAK PENYERTAAN TIDAK LANGSUNG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

PT Adijaya Buana Sakti
PT Agung Cipta Raya
PT Aryamedika Teguh Tunggal
PT Balikpapan Damai Husada
PT Berlian Cahaya Indah
PT Bina Bahtera Sejati
PT Bina Cipta Semesta
PT Buana Utama Sejati
PT Bumi Unggul Persada
PT Ciptakarya Tirta Cemerlang
PT Diagram Healthcare Indonesia
PT East Jakarta Medika
PT Gempita Nusa Sejahtera
PT Genta Raya Internusa
PT Golden First Atlanta
PT Gramari Prima Nusa
PT Indah Kemilau Abadi
PT Inti Pratama Medika
PT Koridor Usaha Maju
PT Krisolis Jaya Mandiri
PT Kusuma Bhakti Anugerah
PT Lintang Laksana Utama
PT Lintas Buana Jaya
PT Medika Rescue International

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

vii

“PT ABS”
“PT ACR”
“PT ATT”
“PT BDH”
“PT BCI”
“PT BBS”
“PT BCS”
“PT BUS”
“PT BUP”
“PT CTC”
“PT DHCI”
“PT EJM”
“PT GNS”
“PT GRI”
“PT GFA”
“PT GPN”
“PT IKA”
“PT IPM”
“PT KUM”
“PT KJM”
“PT KBA”
“PT LLU”
“PT LBJ”
“PT MRI”

25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.

PT Medika Sarana Traliansia
PT Mega Buana Bhakti
PT Mulia Pratama Cemerlang
PT Nusa Medika Perkasa
PT Rashal Siar Cakra Medika
PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel
PT Saritama Mandiri Zamrud
PT Sembilan Raksa Dinamika
PT Sentra Sehat Sejahtera
PT Sentra Sejahtera Utama
PT Siloam Medika Cemerlang
PT Siloam Radiology Indonesia
PT Siloam Sumsel Kemitraan
PT Taruna Perkasa Megah
PT Tataka Bumi Karya
PT Tataka Karya Indah
PT Tirtasari Kencana
PT Trisaka Reksa Waluya

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

“PT MST”
“PT MBB”
“PT MPC”
“PT NMP”
“PT RSCM”
“PT RS SHS”
“PT SMZ”
“PT SRD”
“PT SSS”
“PT SSU”
“PT SMC”
“PT SRI”
“PT SSK”
“PT TPM”
“PT TBK”
“PT TKI”
“PT TK”
“PT TRW”

SINGKATAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Prime Health Company Limited
PT Gloria Mulia
PT Maharama Sakti
PT Megapratama Karya Persada
PT Nilam Biru Bersinar
PT Saira Prima Utama

:
:
:
:
:
:

“PHCL”
“PT GM”
“PT MS”
“PT MKP”
“PT NBB”
“PT SPU”

SINGKATAN NAMA RUMAH SAKIT PERSEROAN YANG TELAH BEROPERASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

BIMC Hospital Kuta
BIMC Hospital Nusa Dua
MRCCC Siloam Hospitals Semanggi
Rumah Sakit Umum Siloam
Siloam Hospitals ASRI
Siloam Hospitals Balikpapan
Siloam Hospitals Buton
Siloam Hospitals Cinere
Siloam Hospitals Denpasar
Siloam Hospitals Jambi
Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kupang
Siloam Hospitals Labuan Bajo
Siloam Hospitals Lippo Cikarang
Siloam Hospitals Lippo Village
Siloam Hospitals Makassar
Siloam Hospitals Manado
Siloam Hospitals Medan
Siloam Hospitals Palembang
Siloam Hospitals Purwakarta
Siloam Hospitals Samarinda
Siloam Hospitals Surabaya
Siloam Hospitals TB

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

viii

“BIMC Kuta”
“BIMC Nusa Dua”
“MRCCC”
“RSUS”
“ASRI”
“SHBP”
“SHBN”
“SHCN”
“SHDP”
“SHJB”
“SHKJ”
“SHKP”
“SHLB”
“SHLC”
“SHLV”
“SHMK”
“SHMN”
“SHMD”
“SHPL”
“SHPW”
“SHSM”
“SHSB”
“SHTB”

RINGKASAN
Ringkasan ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan
yang lebih rinci serta Laporan Keuangan Konsolidasian dan penjelasan yang tercantum dalam
Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan yang berkedudukan hukum di Indonesia disusun
dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
PT Siloam International Hospitals Tbk adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan
kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Republik Indonesia dan berkedudukan di Kabupaten Tangerang. Perseroan didirikan dengan nama
PT Sentralindo Wirasta didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 3 tanggal
3 Agustus 1996, dibuat dihadapan Myra Yuwono, Sarjana Hukum, Notaris di Sukabumi, telah memperoleh
pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-8639.HT.01.01.
TH’96 tanggal 27 Agustus 1996, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UU WDP
dengan No. TDP 09031623426 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan dengan
No. 927/BH.09.03/X/96 tanggal 4 Oktober 1996, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 97 tanggal 3 Desember 1996 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 9518
Tahun 1996 (“Akta Pendirian”).
Anggaran Dasar Perseroan terakhir diubah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 10 tanggal 12 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Nurlani Yusup, S.H., M.Kn.,
Notaris di Kabupaten Tangerang, tentang perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan suratnya No. AHU-AH.01.03-0942343 tertanggal 17 Juni 2015, didaftarkan dalam
Daftar Perseroan No. AHU-3520086.AH.01.11.Tahun 2015, serta diumumkan dalam Berita Negara
No. 95 tanggal 27 November 2015, Tambahan No. 1756/L (“Akta No. 10/2015”). Berdasarkan Akta
No. 10/2015, para pemegang saham menyetujui perubahan dan pernyataan kembali Anggaran
Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan OJK No. 32/2014 dan Peraturan OJK
No. 33/2014.
Perseroan membuka rumah sakit pertamanya pada tahun 1996 dan sejak itu Perseroan terus
berkembang melalui pendirian rumah sakit baru maupun akuisisi rumah sakit yang sudah berdiri.
Kegiatan usaha Perseroan adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan
usaha Entitas Anak Perseroan adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat dan/atau
penunjang pelayanan kesehatan masyarakat. Perseroan dan Entitas Anak memiliki keterkaitan dalam
kegiatan usahanya, yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat.
PUT I
1.

Jumlah Saham Baru

:

Sebanyak-banyaknya 144.512.500 (seratus empat puluh
empat juta lima ratus dua belas ribu lima ratus) saham biasa
atas nama

2.

Total Penawaran PUT I

:

Sebanyak-banyaknya Rp1.300.612.500.000 (satu triliun tiga
ratus miliar enam ratus dua belas juta lima ratus ribu Rupiah)

3.

Rasio HMETD

:

8:1 yaitu setiap pemegang 8 (delapan) Saham mendapatkan
1 (satu) HMETD untuk membeli 1 (satu) Saham Baru

4.

Nilai Nominal

:

Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

ix

5.

Hak atas Saham Baru

:

Saham Baru ini mempunyai hak yang sama dan sederajat
dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya
yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan
termasuk tetapi tidak terbatas pada hak suara, hak dalam
pembagian dividen, dan hak atas sisa hasil likuidasi, HMETD
dan hak atas pembagian saham bonus.

6.

Harga Pelaksanaan HMETD

:

Rp9.000 (sembilan ribu Rupiah) setiap saham

7.

Dilusi Kepemilikan Setelah
HMETD

:

Maksimal 7,67% (bagi yang tidak melaksanakan HMETD)

STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN SEBELUM DAN SESUDAH PUT I
Komposisi modal saham Perseroan dan sususan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus
ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

4.000.000.000

Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham
(Rp)
400.000.000.000

594.951.000
173.415.000
50.000.000
44.100.000
24.700.000
1.000.000
267.934.000
1.156.100.000
2.843.900.000

59.495.100.000
17.341.500.000
5.000.000.000
4.410.000.000
2.470.000.000
100.000.000
26.793.400.000
115.610.000.000
284.390.000.000

Jumlah Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Megapratama Karya Persada
Prime Health Company Limited
PT Gloria Mulia
PT Nilam Biru Bersinar
PT Saira Prima Utama
PT Maharama Sakti
Masyarakat*
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%

%

51,46
15,00
4,32
3,81
2,14
0,09
23,18
100,00

Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui PUT I ini seluruhnya adalah Saham Baru
dengan nilai nominal Rp100 dimana setiap saham dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan
dicatatkan di BEI.
Dengan asumsi bahwa seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini dilaksanakan secara
keseluruhan menjadi saham oleh seluruh Pemegang Saham, maka jumlah modal saham yang
ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut:
Sebelum PUT I
Keterangan

Modal Dasar

Jumlah Saham
4.000.000.000

Sesudah PUT I

Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham
(Rp)

%

400.000.000.000

Jumlah Saham
4.000.000.000

Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham
(Rp)

%

400.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Pemegang Saham
PT Megapratama Karya Persada

594.951.000

59.495.100.000

51,46

669.319.875

66.931.987.500

51,46

Prime Health Company Limited

173.415.000

17.341.500.000

15,00

195.091.875

19.509.187.500

15,00

PT Gloria Mulia

50.000.000

5.000.000.000

4,32

56.250.000

5.625.000.000

4,32

PT Nilam Biru Bersinar

44.100.000

4.410.000.000

3,81

49.612.500

4.961.250.000

3,81

PT Saira Prima Utama

24.700.000

2.470.000.000

2,14

27.787.500

2.778.750.000

2,14

1.000.000

100.000.000

0,09

1.125.000

112.500.000

0,09

267.934.000

26.793.400.000

23,18

301.425.750

30.142.575.000

23,18

1.156.100.000

115.610.000.000

100,00

1.300.612.500

130.061.250.000

100,00

2.699.387.500

269.938.750.000

PT Maharama Sakti
Masyarakat*
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh

Jumlah Saham Dalam Portepel
2.843.900.000
284.390.000.000
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%

x

Sesuai dengan Surat Pernyataan Komitmen dan Kecukupan Dana sehubungan dengan Pelaksanaan
Penawaran Umum HMETD masing-masing tanggal 1 November 2016, PT MKP selaku Pemegang
Saham Utama dan PHCL selaku pemegang saham akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan
diperolehnya dan oleh karenanya akan mengambil bagian seluruh HMETD yang dimilikinya sesuai
dengan porsi pada tanggal daftar pemegang saham yang berhak untuk memperoleh HMETD.
Dengan asumsi bahwa HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini hanya dilaksanakan oleh
PT MKP dan PHCL sesuai dengan porsi sahamnya, maka jumlah modal saham yang ditempatkan dan
disetor penuh sebelum dan sesudah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut:
Sebelum PUT I
Keterangan

Modal Dasar

Jumlah Saham
4.000.000.000

Sesudah PUT I

Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham
(Rp)

%

400.000.000.000

Jumlah Saham
4.000.000.000

Jumlah Nilai Nominal
@Rp100 per saham
(Rp)

%

400.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Pemegang Saham
PT Megapratama Karya Persada

594.951.000

59.495.100.000

51,46

669.319.875

66.931.987.500

53,46

Prime Health Company Limited

173.415.000

17.341.500.000

15,00

195.091.875

19.509.187.500

15,58

PT Gloria Mulia

50.000.000

5.000.000.000

4,32

50.000.000

5.000.000.000

3,99

PT Nilam Biru Bersinar

44.100.000

4.410.000.000

3,81

44.100.000

4.410.000.000

3,52

PT Saira Prima Utama

24.700.000

2.470.000.000

2,14

24.700.000

2.470.000.000

1,97

1.000.000

100.000.000

0,09

1.000.000

100.000.000

0,08

267.934.000

26.793.400.000

23,18

267.934.000

26.793.400.000

21,40

1.156.100.000

115.610.000.000

100,00

1.252.145.750

125.214.575.000

100,00

2.747.854.250

274.785.425.000

PT Maharama Sakti
Masyarakat*
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh

Jumlah Saham Dalam Portepel
2.843.900.000
284.390.000.000
* Masyarakat masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%

Selain PT MKP dan PHCL yang akan mengambil bagian HMETD-nya, pemegang saham Perseroan
yang tidak melaksanakan HMETD yang ditawarkan sesuai dengan porsi sahamnya, maka proporsi
kepemilikan sahamnya dalam Perseroan akan mengalami penurunan (dilusi) sampai dengan maksimal
7,67%.
Keterangan selengkapnya mengenai PUT I dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.
RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PUT I
Dana yang diperoleh dari PUT I setelah dikurangi biaya-biaya dalam rangka PUT I ini akan dipergunakan
sebagai berikut :
1.

Sekitar 56% akan digunakan oleh Perseroan untuk pengembangan usaha dalam kurun 2017 –
2019 yang terdiri dari:
a.

untuk pembiayaan investasi dalam bentuk belanja modal (antara lain seperti peralatan medis
dan/atau biaya konstruksi), baik langsung maupun tidak langsung melalui Entitas Anak yang
berkaitan dengan pembangunan/pengembangan rumah sakit baru dan/atau penambahan
serta perluasan rumah sakit yang ada saat ini.
Pengembangan rumah sakit baru akan dilakukan di beberapa wilayah potensial, antara lain di:
i. Bogor, Bangka, Manado, Semarang dan Bekasi yang pada saat Prospektus ini diterbitkan
sedang dalam tahap konstruksi dan/atau pengadaan barang medis; dan/atau
ii. Ambon, Palangkaraya dan Malang yang pada saat Prospektus ini diterbitkan sedang
dalam tahap evaluasi,
melalui Entitas Anak, antara lain PT Tataka Bumi Karya, PT Mega Buana Bhakti,
PT Kusuma Bhakti Anugerah, PT Sembilan Raksa Dinamika, dan/atau Entitas Anak lainnya.

xi

Perseroan dapat melakukan pembayaran yang diperlukan mulai akhir tahun 2016 dalam
rangka pengembangan usaha dalam kurun 2017 – 2019, yaitu kurun waktu di mana rumah
sakit akan beroperasi. Manajemen Perseroan akan menentukan prioritas rumah sakit yang
akan dikembangkan di wilayah potensial tersebut di atas dengan mempertimbangkan kondisi
pasar, kelancaran konstruksi, kelancaran perijinan, kelancaran pemasok dalam menyelesaikan
kewajibannya, serta faktor lainnya yang umumnya mempengaruhi pengembangan rumah
sakit. Manajemen Perseroan juga akan menentukan prioritas penambahan serta perluasan
rumah sakit yang ada saat ini dengan berdasarkan pada kebutuhan belanja modal rumah sakit
yang bersangkutan serta peluang pasar di wilayah tersebut; dan/atau
b.

untuk investasi yang berkaitan dengan kesempatan akuisisi guna perluasan dan pengembangan
kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak meliputi akuisisi rumah sakit, akuisisi saham
atas perusahaan yang memilki rumah sakit, atau akuisisi aset yang dapat bersinergi dengan
Perseroan dan Entitas Anak dan memberikan manfaat tambahan dan mendukung kegiatan
usaha Perseroan. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, belum terdapat target akuisisi
maupun jangka waktu dapat ditentukannya pemilihan target akuisisi.

Penyaluran dana hasil PUT I kepada Entitas Anak dapat dilakukan dalam bentuk pinjaman dan/
atau dalam bentuk peningkatan penyertaan pada Entitas Anak.
Dalam hal penggunaan dana untuk pengembangan usaha di atas merupakan Transaksi Ailiasi atau
Transaksi Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material, Perseroan akan melaksanakannya
sesuai dengan Peraturan No. IX.E.1 dan/atau Peraturan No. IX.E.2.
2.

Sekitar 33% akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang (pokok dan/atau bunga) kepada
pemegang saham (tidak langsung) Perseroan yaitu PT Lippo Karawaci Tbk secara tunai, dengan
rincian sebagai berikut:
Rincian
Nama perjanjian

Keterangan
Perjanjian Hutang tanggal 30 April 2013, dengan amandemen tanggal
31 Desember 2013

Saldo terutang (jumlah
pokok dan bunga)

Pokok utang pada tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp351.127.564.403
dan perhitungan bunga sampai dengan tanggal 30 November 2016
sebesar Rp90.509.589.527.

Tingkat bunga

Sampai dengan 31 Desember 2013 tidak dikenakan bunga, setelahnya
akan dibebankan bunga pinjaman sesuai kesepakatan kedua belah
pihak. Tingkat bunga yang diberlakukan atas pinjaman adalah suku
bunga Bank Indonesia yang berlaku ditambah 1%. Riwayat tingkat suku
bunga adalah sebagai berikut:
Periode
Januari 2014
Februari 2014
Maret 2014
April 2014
Mei 2014
Juni 2014
Juni 2014
Juli 2014
Agustus 2014
September 2014
Oktober 2014
November 2014
Desember 2014
Januari 2015
Februari 2015
Maret 2015
April 2015

Tingkat Bunga
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
8,75%
8,75%
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%

xii

Periode
Mei 2015
Juni 2015
Juli 2015
Agustus 2015
September 2015
Oktober 2015
November 2015
Desember 2015
Januari 2016
Februari 2016
Maret 2016
April 2016
Mei 2016
Juni 2016
Juli 2016
Agustus 2016
September 2016

Tingkat Bunga
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
8,50%
7,75%
7,50%
7,50%
7,50%
7,50%
5,75%

Rincian
Jangka waktu/Jatuh
tempo

Keterangan
Sampai dengan dilunasinya pinjaman (pokok dan bunga), pada waktu
yang disepakati para pihak

Tujuan penggunaan
pinjaman

Belanja modal sesuai kegiatan usaha Perseroan, terutama untuk
pembelian aset tetap dan pembayaran saham dari rumah sakit yang
diakuisisi pada tahun 2011 dan 2012. Adapun rumah sakit yang diakuisisi
menggunakan dana pinjaman tersebut adalah Siloam Hospitals
Balikpapan, Siloam Hospitals Cinere dan Siloam Hospitals Jambi.

Persetujuan kreditur
atas pembayaran/
pelunasan dini

Tidak diperlukan persetujuan pemberi pinjaman atas pembayaran/
pelunasan dini.
Berdasarkan Perjanjian, Perseroan dapat melakukan pembayaran
kembali pinjaman setiap saat dengan pemberitahuan terlebih dahulu
kepada PT Lippo Karawaci Tbk sekurang-kurangnya 1 hari kerja.

Sifat hubungan ailiasi

PT Lippo Karawaci Tbk merupakan induk Perseroan dari Pemegang
Saham Utama Perseroan

Perseroan akan merealisasikan pembayaran sebagian utang menggunakan dana hasil PUT I ini
paling lambat pada akhir kuartal pertama tahun 2017. Mekanisme pembayaran sisa utang sampai
dengan saat ini belum ditentukan.
Rencana Penggunaan Dana untuk membayar utang kepada PT Lippo Karawaci Tbk merupakan
bagian dari transaksi pengadaan utang yang telah diungkapkan sebelumnya dalam Prospektus
dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT Siloam International Hospitals Tbk. Oleh
karena itu, berdasarkan Peraturan IX.E.1 Rencana Penggunaan Dana untuk membayar utang
kepada PT Lippo Karawaci Tbk dikecualikan dari persyaratan yang diatur dalam peraturan tersebut.
3.

Sisanya sekitar 11% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dan Entitas Anak yang meliputi
biaya operasional Perseroan dan Entitas Anak antara lain pembayaran sewa gedung rumah sakit
dan biaya lainnya. Penyaluran dana hasil PUT I kepada Entitas Anak dapat dilakukan dalam bentuk
pinjaman dan/atau dalam bentuk peningkatan penyertaan pada Entitas Anak.

Apabila penyaluran dana hasil PUT I dilakukan dalam bentuk pemberian pinjaman kepada Entitas
Anak dan selanjutnya apabila di kemudian hari terjadi pengembalian atas pinjaman tersebut kepada
Perseroan, maka dana tersebut akan digunakan oleh Perseroan untuk pengembangan usaha
Perseroan antara lain dalam bentuk pembukaan rumah sakit baru di masa yang akan datang, untuk
kebutuhan modal kerja, antara lain untuk biaya operasional Perseroan, dan/atau untuk investasi baru
antara lain belanja modal peralatan medis dan/atau biaya konstruksi yang memiliki nilai strategis dan
dapat mendukung kegiatan usaha Perseroan. Di samping itu, tidak tertutup opsi bagi Perseroan untuk
melakukan konversi atas utang yang diberikan kepada Entitas Anak menjadi penambahan penyertaan
modal dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam UUPT dan Undang-Undang Pasar Modal.
Keterangan lebih lanjut mengenai rencana penggunaan dana dari hasil PUT I dapat dilihat pada Bab II
Prospektus ini.
RISIKO USAHA
Perseroan menghadapi risiko-risiko terkait kegiatan usaha berikut ini:
A. RISIKO UTAMA YANG MEMPUNYAI PENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN
USAHA PERSEROAN
Kinerja Perseroan dapat mengalami hambatan jika Perseroan tidak mampu menarik dan
mempertahankan para dokter dan tenaga profesional kesehatan lainnya

xiii

B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK
LANGSUNG YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN
PERSEROAN
1.

2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

13.

Perseroan bergantung pada pemegang saham pengendali Perseroan dan mitra strategis
Perseroan sehubungan dengan pengembangan dan penyediaan gedung dan lokasi rumah
sakit
Kegagalan teknologi dan tantangan lain yang terkait dengan sistem informasi Perseroan dapat
mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif
Bisnis dan hasil usaha Perseroan bisa terpengaruh jika Perseroan tidak menerima pembayaran
secara tepat waktu dari asuransi kesehatan swasta, asuransi yang disponsori pemerintah
(termasuk BPJS), klien korporasi atau pasien perseorangan
Perseroan mungkin tidak berhasil mengembangkan rumah sakit baru, atau mengakuisisi rumah
sakit lain dan mengintegrasikannya ke dalam operasional Perseroan yang sudah berjalan
Kemajuan teknologi yang pesat dan tantangan lain yang terkait dengan peralatan medis dapat
mempengaruhi bisnis Perseroan secara negatif
Perubahan atau ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang kesehatan, lingkungan dan aspek lainnya dapat mempengaruhi bisnis Perseroan
Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan mungkin bertentangan dengan
kepentingan Perseroan
Perseroan mengalami persaingan dari rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan lain
Reputasi Perseroan tergantung pada konsistensi dan kualitas pelayanan medis yang sebagian
besar diberikan oleh dokter spesialis yang bukan karyawan Perseroan
Perseroan menyerap kewajiban at