S TE 1006626 Chapter 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Meningkatnya komplektifitas cara berpikir siswa menuntut agar tenaga
pendidik untuk menciptakan metode pembelajaran yang inovatif, pembelajaran
yang menuntut cara belajar siswa menjadi lebih aktif selama berada di dalam
kelas. Guru tidak lagi dominan di dalam kelas, melainkan siswa menjadi subjek
belajar. Hal demikian bertujuan agar pembelajaran menjadi lebih interaktif dan
dapat meningkatkan pemahaman materi belajar siswa. Pemahaman materi belajar
siswa ini erat kaitannya dengan hasil belajar siswa. Untuk mendukung
pembelajaran seperti itu diperlukan teknik pembelajaran yang bersifat inovatif,
interaktif dan kreatif.
Apabila pengalaman belajar siswa sebatas pada mendengarkan dan
menyimak penjelasan dari guru, tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu tidak
akan tercapai sepenuhnya, sehingga pengalaman belajar yang diterapkan harus
bersifat student centered. Pembelajaran seperti demikian mengutip dari prinsip
konstruktivisme. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Rustaman (2003, hlm.202)
tentang keberhasilan belajar dan pembentukan makna berdasarkan paham
konstruktivisme bahwa “keberhasilan belajar bukan bergantung hanya pada
lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa. Belajar
melibatkan pembentukan makna oleh siswa dari apa yang mereka lakukan, lihat,
dan dengan pembentukan makna merupakan proses aktif”.
Berdasarkan pengalaman pada Program Latihan Profesi, pada mata
pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika ditemukan beberapa
masalah antara lain sebagai berikut. Pertama, kemampuan pemahaman materi
siswa pada mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika masih
rendah. Hal demikian terlihat dari hasil belajar siswa kurang dari kriteria
ketuntasan minimal (KKM). Kedua, model pembelajaran yang digunakan
merupakan metode konvensional yang bersifat monoton, cenderung kaku dan
tidak menarik. Siswa hanya mempelajari konsep materi secara abstrak dan
pengetahuan yang diperoleh siswa pun sebatas hanya bagian dasar dari ruang
1
Esa Setiadi, 2016
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATA
PELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 1 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2
lingkup konsep secara mendalam dan menyeluruh. Rasana (2009, hlm.8)
mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional
lebih bersifat hapalan (ingatan), didominasi ceramah yang berpusat pada guru.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan model pembelajaran yang
dikembangkan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai suatu konsep
secara mendalam dan menyeluruh, yaitu model pembelajaran dengan pendekatan
konstruktivisme yang dikenal dengan model Predict-Observe-Explain (POE).
Model pembelajaran POE tersebut di mana guru menggali pemahaman siswa
dengan cara meminta mereka untuk melaksanakan tiga tugas utama, yaitu
prediksi, observasi dan melakukan penjelasan. Model pembelajaran POE
membelajarkan siswa dengan membuat prediksi atas suatu materi berdasarkan
konsep mereka sendiri, kemudian mengobservasi pengetahuan materi tersebut
secara nyata, dan yang terakhir menjelaskan hasil pengamatan mereka serta
menjelaskan prediksi mereka apakah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Model pembelajaran POE ini menyajikan suatu keadaan konkret dari suatu
konsep pengetahuan. Kegiatan memprediksi dalam model POE ini menuntut
siswa untuk mengenal kebutuhan-kebutuhan yang mungkin belum pernah mereka
pelajari, tetapi sering mereka jumpai, terutama mengenai perhitungan dan
kegunaan komponen listrik dan elektronika. Kegiatan observasi atau mengamati
dapat membuat siswa lebih paham mengenai perhitungan dan kegunaan masingmasing komponen. Siswa tidak lagi hanya mengira-ngira dalam menentukan nilai
spesifikasi dari suatu komponen, tetapi juga mengamati langsung dari kegiatan
pengamatan dalam model pembelajaran ini. Seperti halnya yang dikemukakan
oleh Rustaman (2003, hlm.35) dalam Strategi Belajar dan Mengajar bahwa
“kemampuan observasi sangat mendasar untuk melakukan eksplorasi terhadap
lingkungan dan untuk menguji gagasan dengan melibatkan semua indera.
Observasi amat erat kaitannya dengan keingintahuan (curious) pengamatnya”.
Kegiatan yang terakhir yaitu menjelaskan kesesuaian dan ketidaksesuaian
hasil prediksi dengan hasil pengamatan langsung. Siswa diminta menjelaskan
hasil pengamatan mereka yang diuraikan pada LKS (Lembar Kerja Siswa). Jika
hanya menjelaskan secara konvensional atau ceramah saja, penalaran siswa akan
terbatas sehingga siswa tidak menguasai konsep pembelajaran.
Esa Setiadi, 2016
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATA
PELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 1 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3
Pembentukan atau rekontruksi pengetahuan siswa ini akan menghasilkan
suatu pemahaman dalam diri siswa tersebut. Siswa dapat mengenal, mengetahui
dan menggunakan pengetahuannya melalui pembelajaran tersebut dalam kegiatan
sehari-hari. Dengan adanya kegiatan ini, siswa dituntut untuk berperan aktif dan
mengeluarkan apa yang mereka ketahui dan pada akhirnya mereka merekontruksi
dan mengkombinasikan pengetahuan awal mereka dengan pengetahuan yang baru
mereka peroleh.
Implementasi
model
pembelajaran
seperti
itu
diharapkan
mampu
menjadikan siswa lebih aktif di dalam kelas dan termotivasi dalam memahami
materi pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan model
pembelajaran POE ini juga proses pembelajaran dapat dipelajari dan diamati
sehingga lebih konkret dalam penalaran siswa. Sehingga tujuan pembelajaran
yang direncanakan sejak awal tercapai dengan baik. Sukmadinata (2002, hlm.16)
mengungkapkan bahwa ada 4 manfaat dari tujuan pembelajaran yaitu
memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar
kepada siswa sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih
mandiri, memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar, membantu
memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran, dan
memudahkan guru mengadakan penilaian.
Penelitian yang berhubungan dengan implementasi model pembelajaran
POE upaya meningkatkan hasil belajar siswa ini telah banyak dilakukan, seperti
diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2011) mengenai
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran POE
(Predict, Observe, Explain) Siswa Kelas II SMK PGRI 3 Kota Malang
menunjukan bahwa model pembelajaran POE memberikan peningkatan hasil
belajar dari rata-rata 57,05 dan ketuntasan kelas 29,73% sebelum tindakan
menjadi rata-rata 80,95 dan ketuntasan kelas mencapai 83,78% pada akhir siklus
II. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Yulianti (2012) tentang penerapan
model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) untuk meningkatkan
penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa pada subkonsep
pencemaran air menunjukan bahwa model pembelajaran POE dapat meningkatkan
Esa Setiadi, 2016
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATA
PELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 1 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4
penguasaan konsep dengan N-gain 0,42 dan keterampilan berpikir kritis siswa
dengan N-gain 0,55 dengan kategori cukup.
Berdasarkan paparan diatas, untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam
proses pembelajaran serta meningkatkan keterampilan dan pengetahuan siswa
dalam mempersiapkan diri ke dalam dunia kerja. Maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul : Implementasi Model Pembelajaran PredictObserve-Explain (POE) Pada Mata Pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik
Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi.
1.2. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat
ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah tingkat prestasi hasil belajar siswa pada penerapan model
pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dengan model konvensional
dalam aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor pada mata pelajaran
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika ?
2. Bagaimanakah respon siswa terhadap kegiatan belajar mengajar yang
menerapakan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) pada mata
pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tingkat hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran
Predict-Observe-Explain (POE) dengan model konvensional dalam aspek
kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor pada mata pelajaran Penerapan
Konsep Dasar Listrik dan Elektronika.
2. Mengetahui respon siswa terhadap kegiatan belajar mengajar yang
menerapakan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) pada
mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika.
1.4. Manfaat / Signifikasi Penelitian
Esa Setiadi, 2016
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATA
PELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 1 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5
Dari penelitian yang telah penulis lakukan, penulis mengharapkan penelitian
ini dapat memiliki manfaat sebagai berikut :
a. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai penerapan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE)
pada mata pelajaran di SMK.
b. Bagi guru, diharapkan menjadi bahan masukan dan bahan evaluasi model
pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan dan SDM.
c. Bagi siswa, diharapkan memberikan pengaruh positif terhadap pemahaman
materi dan hasil belajar siswa.
d. Bagi
sekolah,
diharapkan
dapat
memberikan
informasi
pengaruh
implementasi model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
1.5. Struktur Organisasi Penulisan
Struktur organisasi skripsi dalam sebuah penelitian berperan sebagai
pedoman penulis agar penulisannya lebih terarah dan sistematis, maka dari itu
skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah
penelitian, tujuan penelitian, manfaat/signifikasi penelitian dan struktur organisasi
penulisan.
BAB II kajian pustaka berisi mengenai landasan teori yang meliputi teoriteori yang mendukung penelitian, penelitian terdahulu yang relevan dan hipotesis
penelitian.
BAB III metodologi penelitian berisi desain penelitian, partisipan, populasi
dan sampel, prosedur penelitian, instrumen, dan teknik analisis data.
BAB IV hasil penelitian dan pembahasan, berisi mengenai penjelasan terkait
gambaran umum penelitian, deskripsi data, analisis data, hasil pengujian hipotesis,
serta temuan dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V kesimpulan dan saran, berisi simpulan hasil penelitian dan saran
setelah dilakukannya penelitian.
Esa Setiadi, 2016
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATA
PELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 1 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Meningkatnya komplektifitas cara berpikir siswa menuntut agar tenaga
pendidik untuk menciptakan metode pembelajaran yang inovatif, pembelajaran
yang menuntut cara belajar siswa menjadi lebih aktif selama berada di dalam
kelas. Guru tidak lagi dominan di dalam kelas, melainkan siswa menjadi subjek
belajar. Hal demikian bertujuan agar pembelajaran menjadi lebih interaktif dan
dapat meningkatkan pemahaman materi belajar siswa. Pemahaman materi belajar
siswa ini erat kaitannya dengan hasil belajar siswa. Untuk mendukung
pembelajaran seperti itu diperlukan teknik pembelajaran yang bersifat inovatif,
interaktif dan kreatif.
Apabila pengalaman belajar siswa sebatas pada mendengarkan dan
menyimak penjelasan dari guru, tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu tidak
akan tercapai sepenuhnya, sehingga pengalaman belajar yang diterapkan harus
bersifat student centered. Pembelajaran seperti demikian mengutip dari prinsip
konstruktivisme. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Rustaman (2003, hlm.202)
tentang keberhasilan belajar dan pembentukan makna berdasarkan paham
konstruktivisme bahwa “keberhasilan belajar bukan bergantung hanya pada
lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa. Belajar
melibatkan pembentukan makna oleh siswa dari apa yang mereka lakukan, lihat,
dan dengan pembentukan makna merupakan proses aktif”.
Berdasarkan pengalaman pada Program Latihan Profesi, pada mata
pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika ditemukan beberapa
masalah antara lain sebagai berikut. Pertama, kemampuan pemahaman materi
siswa pada mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika masih
rendah. Hal demikian terlihat dari hasil belajar siswa kurang dari kriteria
ketuntasan minimal (KKM). Kedua, model pembelajaran yang digunakan
merupakan metode konvensional yang bersifat monoton, cenderung kaku dan
tidak menarik. Siswa hanya mempelajari konsep materi secara abstrak dan
pengetahuan yang diperoleh siswa pun sebatas hanya bagian dasar dari ruang
1
Esa Setiadi, 2016
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATA
PELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 1 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2
lingkup konsep secara mendalam dan menyeluruh. Rasana (2009, hlm.8)
mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional
lebih bersifat hapalan (ingatan), didominasi ceramah yang berpusat pada guru.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan model pembelajaran yang
dikembangkan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai suatu konsep
secara mendalam dan menyeluruh, yaitu model pembelajaran dengan pendekatan
konstruktivisme yang dikenal dengan model Predict-Observe-Explain (POE).
Model pembelajaran POE tersebut di mana guru menggali pemahaman siswa
dengan cara meminta mereka untuk melaksanakan tiga tugas utama, yaitu
prediksi, observasi dan melakukan penjelasan. Model pembelajaran POE
membelajarkan siswa dengan membuat prediksi atas suatu materi berdasarkan
konsep mereka sendiri, kemudian mengobservasi pengetahuan materi tersebut
secara nyata, dan yang terakhir menjelaskan hasil pengamatan mereka serta
menjelaskan prediksi mereka apakah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Model pembelajaran POE ini menyajikan suatu keadaan konkret dari suatu
konsep pengetahuan. Kegiatan memprediksi dalam model POE ini menuntut
siswa untuk mengenal kebutuhan-kebutuhan yang mungkin belum pernah mereka
pelajari, tetapi sering mereka jumpai, terutama mengenai perhitungan dan
kegunaan komponen listrik dan elektronika. Kegiatan observasi atau mengamati
dapat membuat siswa lebih paham mengenai perhitungan dan kegunaan masingmasing komponen. Siswa tidak lagi hanya mengira-ngira dalam menentukan nilai
spesifikasi dari suatu komponen, tetapi juga mengamati langsung dari kegiatan
pengamatan dalam model pembelajaran ini. Seperti halnya yang dikemukakan
oleh Rustaman (2003, hlm.35) dalam Strategi Belajar dan Mengajar bahwa
“kemampuan observasi sangat mendasar untuk melakukan eksplorasi terhadap
lingkungan dan untuk menguji gagasan dengan melibatkan semua indera.
Observasi amat erat kaitannya dengan keingintahuan (curious) pengamatnya”.
Kegiatan yang terakhir yaitu menjelaskan kesesuaian dan ketidaksesuaian
hasil prediksi dengan hasil pengamatan langsung. Siswa diminta menjelaskan
hasil pengamatan mereka yang diuraikan pada LKS (Lembar Kerja Siswa). Jika
hanya menjelaskan secara konvensional atau ceramah saja, penalaran siswa akan
terbatas sehingga siswa tidak menguasai konsep pembelajaran.
Esa Setiadi, 2016
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATA
PELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 1 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3
Pembentukan atau rekontruksi pengetahuan siswa ini akan menghasilkan
suatu pemahaman dalam diri siswa tersebut. Siswa dapat mengenal, mengetahui
dan menggunakan pengetahuannya melalui pembelajaran tersebut dalam kegiatan
sehari-hari. Dengan adanya kegiatan ini, siswa dituntut untuk berperan aktif dan
mengeluarkan apa yang mereka ketahui dan pada akhirnya mereka merekontruksi
dan mengkombinasikan pengetahuan awal mereka dengan pengetahuan yang baru
mereka peroleh.
Implementasi
model
pembelajaran
seperti
itu
diharapkan
mampu
menjadikan siswa lebih aktif di dalam kelas dan termotivasi dalam memahami
materi pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan model
pembelajaran POE ini juga proses pembelajaran dapat dipelajari dan diamati
sehingga lebih konkret dalam penalaran siswa. Sehingga tujuan pembelajaran
yang direncanakan sejak awal tercapai dengan baik. Sukmadinata (2002, hlm.16)
mengungkapkan bahwa ada 4 manfaat dari tujuan pembelajaran yaitu
memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar
kepada siswa sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih
mandiri, memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar, membantu
memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran, dan
memudahkan guru mengadakan penilaian.
Penelitian yang berhubungan dengan implementasi model pembelajaran
POE upaya meningkatkan hasil belajar siswa ini telah banyak dilakukan, seperti
diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2011) mengenai
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran POE
(Predict, Observe, Explain) Siswa Kelas II SMK PGRI 3 Kota Malang
menunjukan bahwa model pembelajaran POE memberikan peningkatan hasil
belajar dari rata-rata 57,05 dan ketuntasan kelas 29,73% sebelum tindakan
menjadi rata-rata 80,95 dan ketuntasan kelas mencapai 83,78% pada akhir siklus
II. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Yulianti (2012) tentang penerapan
model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) untuk meningkatkan
penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa pada subkonsep
pencemaran air menunjukan bahwa model pembelajaran POE dapat meningkatkan
Esa Setiadi, 2016
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATA
PELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 1 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4
penguasaan konsep dengan N-gain 0,42 dan keterampilan berpikir kritis siswa
dengan N-gain 0,55 dengan kategori cukup.
Berdasarkan paparan diatas, untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam
proses pembelajaran serta meningkatkan keterampilan dan pengetahuan siswa
dalam mempersiapkan diri ke dalam dunia kerja. Maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul : Implementasi Model Pembelajaran PredictObserve-Explain (POE) Pada Mata Pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik
Dan Elektronika Di SMK Negeri 1 Cimahi.
1.2. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat
ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah tingkat prestasi hasil belajar siswa pada penerapan model
pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dengan model konvensional
dalam aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor pada mata pelajaran
Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika ?
2. Bagaimanakah respon siswa terhadap kegiatan belajar mengajar yang
menerapakan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) pada mata
pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tingkat hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran
Predict-Observe-Explain (POE) dengan model konvensional dalam aspek
kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor pada mata pelajaran Penerapan
Konsep Dasar Listrik dan Elektronika.
2. Mengetahui respon siswa terhadap kegiatan belajar mengajar yang
menerapakan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) pada
mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika.
1.4. Manfaat / Signifikasi Penelitian
Esa Setiadi, 2016
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATA
PELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 1 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5
Dari penelitian yang telah penulis lakukan, penulis mengharapkan penelitian
ini dapat memiliki manfaat sebagai berikut :
a. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai penerapan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE)
pada mata pelajaran di SMK.
b. Bagi guru, diharapkan menjadi bahan masukan dan bahan evaluasi model
pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan dan SDM.
c. Bagi siswa, diharapkan memberikan pengaruh positif terhadap pemahaman
materi dan hasil belajar siswa.
d. Bagi
sekolah,
diharapkan
dapat
memberikan
informasi
pengaruh
implementasi model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
1.5. Struktur Organisasi Penulisan
Struktur organisasi skripsi dalam sebuah penelitian berperan sebagai
pedoman penulis agar penulisannya lebih terarah dan sistematis, maka dari itu
skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah
penelitian, tujuan penelitian, manfaat/signifikasi penelitian dan struktur organisasi
penulisan.
BAB II kajian pustaka berisi mengenai landasan teori yang meliputi teoriteori yang mendukung penelitian, penelitian terdahulu yang relevan dan hipotesis
penelitian.
BAB III metodologi penelitian berisi desain penelitian, partisipan, populasi
dan sampel, prosedur penelitian, instrumen, dan teknik analisis data.
BAB IV hasil penelitian dan pembahasan, berisi mengenai penjelasan terkait
gambaran umum penelitian, deskripsi data, analisis data, hasil pengujian hipotesis,
serta temuan dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V kesimpulan dan saran, berisi simpulan hasil penelitian dan saran
setelah dilakukannya penelitian.
Esa Setiadi, 2016
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATA
PELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 1 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu