Konsep Diri Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) di Kota Medan

ABSTRAK

ODHA adalah singkatan dari Orang Dengan HIV-AIDS. Selama kurun waktu lima
dekade terakhir, HIV-AIDS telah menjadi masalah global. Di kota Medan, menurut
data dari Dinas Kesehatan kota Medan, jumlah orang yang terinfeksi HIV-AIDS
mencapai 3383 orang sampai tahun 2012. Di tengah-tengah masyarakat ataupun
keluarga, banyak penelitian menunjukkan bahwa ODHA sering mendapat stigma
negatif dan diskriminasi. Di sisi lain, konsep diri yaitu bagaimana seseorang
memandang dirinya sendiri, dibangun melalui interaksinya dengan orang-orang di
sekitarnya. Tujuan dari penelitian dengan judul “Konsep Diri Orang Dengan HIVAIDS (ODHA) di kota Medan” ini adalah untuk mengetahui pengembangan konsep
diri ODHA dalam interaksi sosialnya di keluarga dan masyarakat dan juga untuk
mengetahui implikasi dari konsep dirinya terhadap keberadaannya dalam sistem
penanggulangan HIV.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma feminis yang mencoba
menggali konsep diri ODHA sebagai kelompok yang terpinggirkan secara
soial.Strategi yang digunakan adalah studi kasus dari dua orang ODHA, Astri dan
Handoko dengan metode pengumpulan data sejarah hidup (life history method.) Data
dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan observasi partisipatoris baik dari
ODHA maupun orang-orang terdekatnya dan juga para ahli dalam bidang HIV-AIDS
sebagai triangulasi. Total informan dalam penelitian ini adalah 10 orang.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa (1) Dimensi internl konsep diri Astri adalah

sederhana, terbuka, dan suka menolong orang lain. Dimensi eksternal konsep diri
Astri adalah ODHA, Janda, Orangtua tunggal, Menantu non-Karo dalam keluarga
suku Karo dan Pekerja LSM. Dimensi internal konsep diri Handoko adalah pribadi
yang tertutup, labil tetapi mau belajar. Dimensi eksternalnya adalah Mantan Pecandu,
ODHA, seorang anak dan seorang pekerja LSM. (2) Faktor-faktor yang
mempengaruhi pembentukan konsep diri Astri adalah anak, keluarga mertua,
pengalaman semasa kecil, orangtua, kepribadian, lingkungan sosial. Faktor yang
mempengaruhi pembentukan konsep diri Handoko adalah keluarga, lingkungan
sosial, kelompok geng, peran komunitas LSM dan hubungan dengan Tuhan. (3)
Konsep diri ODHA mempengaruhi komunikasi interpersonalnya. (4) Konsep diri
yang sama dari kedua ODHA yang bermakna positif terhadap sistem penanggulangan
HIV-AIDS adalah mau menerima dirinya sendiri.

Kata Kunci : Konsep diri, ODHA, Kota Medan

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

PLWHA is the abbreviation of People Living With HIV-AIDS. For almost five

decades, HIV-AIDS has become a global problem. According to Medan Health
Department, the estimation of PLWHA until 2012, has reached 3383 people in
Medan. Many studies have shown that PLWHA does experience negative stigma and
discrimination. On the other hand, our self-concept, the way we see ourselves, is built
from our interaction with other people in our lives. The aim of this research “Selfconcept of People Living With HIV-AIDS (PLWHA) in Medan” is to disclose the
development of PLWHA self-concept from their social interaction in family and
society and to find the implication of PLWHA self-concept in the HIV-AIDS
intervention system.
This research is a qualitative research with feministic paradigm that tries to discover
PLWHA self-concept as a group of people that is socially marginalized. The strategy
that is used in this research is case-studies from two PLWHA, Astri and Handoko
with life-history method. The information’s are collected with deep interview and
participatory observation, of PLWHA, people around them, an also from the experts
in HIV-AIDS area. Total of the informants are 10 people.
This research finds that (1) the internal dimensions of Astri’s self concept are simple
person, extroverted, and like to help people. The external dimensions of Astri are
PLWHA, Widow, Single Parent, Non-Karo daughter-in-law in Karo’s family and the
NGO worker. The internal dimensions of Handoko are introverted, labile, and
teachable. The external dimensions of Handoko are ex-IDUs, PLWHA, son, NGO
worker. (2)Factors contributes to Astri’s self concept are her daughter, family-law,

childhood experiences, parents, personality, and social surroundings. Factors that
contribute to Handoko’s are family, social surroundings, junkie’s gang, NGO
community and his relation with God. (3) PLWHA self concept affects their
interpersonal communications. (4)The self-concept of both PLWHA which is the same
and positively relate to HIV-AIDS intervention system is accepting them as they are.
Through this research, hopefully we obtain greater and holistic view of PLWHA from
their own point of view about themselves.

Keyword: Self-concept, PLWHA, Medan

Universitas Sumatera Utara