Cosplay Jepang Nihon No Kosupure

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Budaya populer adalah budaya yang bersifat produksi, artistik, dan
komersial, di ciptakan sebagai konsumsi massa dan dapat di produksi kembali
serta digunakan untuk mengekspresikan dan memahami selera masyarakat luas.
Setiap Negara mengembangkan budaya populer masing- masing dan setiap negara
berlomba untuk menciptakan suatu karya seni dalam mengembangan budaya
populernya masing-masing.Salah satunya adalah Negara Jepang.
Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang pulaunya berjumlah kirakira 6852 buah pulau besar dan kecil, dengan

luas wilayah kira-kira

337,944km2,sertamemiliki jumlah penduduk sekitar 128 juta orangdan berada di
peringkat 10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Jepang juga merupakan
salah satu negara Asia yang sangat terkenal sampai ke Eropa dan mancanegara
lainnya. Banyak hasil ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penduduk Jepang yang
bermanfaat dan berguna untuk memenuhi salah satu kebutuhan maupun untuk
menjadi kesenanganmasyarakat luas, baik dibidang teknologi, maupun di bidang
pola hidup atau gaya hidup orang Jepang. Hal ini disebabkan oleh salah satu sifat
yang menjadi ciri khas yang telah diketahui oleh orang banyak, bahwa Jepang

adalah negara yang tidak mau ketinggalan dengan negara lain yang telah
berkembang. Salah satu contohnya adalah di bidang fashion style yang dimiliki
oleh orang-orang Jepang. Orang-orang Jepang tidak mau ketinggalan dan mereka
menciptakanfashion style mereka sendiri.Fashion style yang diciptakan oleh
Orang Jepang ini antara lain adalah perpaduan antara gaya tradisional dan gaya

1
Universitas Sumatera Utara

modern ala orang barat. Danfashion style yang diciptakan oleh orang-orang
Jepang tersebut banyak diminati oleh orang-orang dari berbagai belahan dunia
yang sangat menggemari dunia fashion, baik itu dari negara-negara Asia maupun
negara-negara Eropa lainnya. Adapun fashion yang dibicarakan dalam hal ini
adalah tatanan rambut, tata rias wajah (make-up), sampai gaya busana atau gaya
pakaian yang berasal dari negara matahari terbit tersebut.semua hal itu sangat
disukai oleh remaja-remaja maupun anak-anak di seluruh negeri termasuk
Indonesia.
Dinegara

Indonesia


sendiri,

banyak

remaja-remaja

yang

sangat

menggandrungi fashion style saat ini. Hal ini mudah kita jumpai di kota-kota
besar yang ada di Indonesia, salah satunya adalah di kota Medan ini. Banyak
remaja-remaja atau kota Medan ini tergabung dalam komunitas fashion tersebut.
Bukan hanya itu, di kota ini juga banyak butik-butik yang menjual berbagai gaya
pakaian, dan pernak-pernik yang dipopulerkanoleh orang Jepang. Semangat
dandan yang memuliakan kebebasan berkreasi dan kemerdekaan dalam hal
mengungkapkan ekspresi dari kaum muda di kota Medan yang menggandrungi
gaya fashion Jepang ini kian hari kian berkembang di berbagai instansi-instansi
pendidikan. Hal ini dapat dilihat di lingkunganUniversitas Sumatera Utara (USU)

tepatnya di Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Mahasiswa Departemen sastra Jepang
dan Program Studi bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara (USU) bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Jepang di Medan
mengadakan Festival Budaya Jepang (Bunkasai) setiap tahunnya . Di dalam
festival tersebut terdapat beragam acara lomba, seperti lomba fashion style Jepang
dan lain-lain. Peserta yang terdiri dari berbagai kalangan anak sekolah, baik itu

2
Universitas Sumatera Utara

dari kalangan SD, SMP,maupun Universitas lain yang ada di Sumatera Utara ini
sangat antusias mengikuti setiap perlomban.
Para penggelut dunia fashion sering mengibaratkan Tokyo yaitu ibukota
dari negara matahari terbit ini sebagai Paris ke-2 yang ada di Asia. Salah satu
alasan mengapa Jepang dianggap sebagai Parisnya Asia adalah populernya gayagaya berpakaian orang-orang Jepang yang kini sedang marak di bicarakan dan
sedang populer digunakan sebagai salah satu gaya fashion yang sering
ditampilkan dalam kontes peragaan busana maupun dalam kontes hiburan oleh
artis-artis disana. Gaya busana atau gaya pakaian tersebut disebut dengan nama
cosplay (costume play).
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahas

fashion style Jepang ini dalam sebuah karya tulis ilmiah yang berjudul “ Cosplay
Jepang (Nihon No Cosplay)”.

3
Universitas Sumatera Utara

1.2Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk lebih mengenal apakah pengertian sebenarnya daricosplay Jepang.
2. Untuk menambah wawasan dan pengtahuan pembaca dan penulis
mengenai jenis-jenis cosplay Jepang.
3. Untuk menambah informasi mengenai perkembangancosplayJepang
hingga saat ini.

1.3 Pembatasan Masalah
Dari uraian-uraian diatas, maka penulis memerlukan adanya pembatasan
masalah dalam penulisan kertas karya ini. Agar penulis terhindar dari
permasalahan yang lebih luas dan agar supaya penulis juga lebih fokus dalam
penulisan kertas karya ini. Maka penulis hanya membahas mengenai
pengertiancosplay, sejarahcosplay, dan ciri-ciri dari cosplay.


1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan penulis dalam kertas karya ini adalah
metode kepustakaan (library research), yaitu metode penulisan dengan
mengumpulkan data dan informasi dengan membaca buku,serta memberi datadata yang ada hubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dengan
menggunakan internet.Selanjutnya data dan informasi tersebut dibahas dan di
rangkum untuk kemudian dideskripsikan ke dalam kertas karya.

4
Universitas Sumatera Utara