Cosplay Jepang Nihon No Kosupure

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah,Karina.(2012).Rasa Memiliki Dalam KomunitasCosplay.Skripsi. Depok:Fakultas Ilmu Budaya,Program Studi Jepang.

Samik.2015.AturanPenulisan Daftar pustaka.Gallery Otaku.blogspot.com.2014. 12 April 2015

Jiwon,ahn.(2008)Animated Sub4jects:Globalization, Media and East Asian Cultural Imaginaries, Toward a Perfect Cosplay: conversations with a few Javanese cosplayers,62-82

Putri, Hardilla ZC.(2014).Kebudayaan Cosplay Di Medan (Studi Kasus Mahasiswa Departemen Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara).Skripsi.Medan:Departemen Sastra Jepang,Fakultas Ilmu Budaya,Universitas Sumatera Utara.

Simanjuntak,Elisa.(2014).”Gaya Busana Harajuku Di Jepang”.Karya Tulis Ilmiah.Medan:Program Studi DIII-Bahasa Jepang,Fakultas Ilmu Budaya,Universitas Sumatera Utara.

Widiatmoko,Bayu.201.Amazing Cosplay dan Costume Ideas,Jakarta:Penebar Swadaya Grup.


(2)

BAB III

JENIS-JENIS COSPLAY SERTA GAYA COSPLAY

3.1 Jenis-Jenis Cosplay

Cosplayadalah merupakan adaptasi dari budaya barat yang di adakan dalam pesta-pesta Hallowen dan paskah. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa cosplay diperankan dalam berbagai jenis karakter. Adapun jenis-jenis cosplay yang akan kita bahas dalambab ini adalah sebagai berikut. Jenis-jenis cosplay dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti: cosplay anime/manga, cosplay game, cosplay tokusatsu, cosplay original, cosplay gothic.

3.1.1 Cosplay Anime/Manga

Cosplay dengan kategori ini memakai karakter dari anime Jepang dan manga (komik Jepang).Anime adalah animasi khas Jepang yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar yang berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan kepada para penonton yang datang dari berbagai kalangan. Kata animesendiri dipengaruhi dari gaya gambar manga, komik khas Jepang. Kata animeyang ada dalam tulisan katakana Bahasa Jepang adalah kata serapan yang berasal dari Bahasa Inggris Animation yang diucapkan dengan Anime-shon.

Anime ini sendiri menjadi sangat populer di Jepang dan bahkan sampai kenegara-negara asing adalah tahun 1962. Pertama-tama yang paling terkenal itu


(3)

adalah anime robot yaitu di tahun 1966. Kemudian dengan berkembangnya waktu bermunculan jugalah animasi dalam bentuk film dan serial televisi.

Misalnya Naruto Uzumaki dari manga Naruto, Gundam Exia dari anime Gundam oo, bahkan Nobita dari anime Doraemon. Meskipun hal ini dilakukan di Jepang, akan tetapi banyak juga cosplayer yang menggunakan kostum dari Manhwa seperti, Tiger wong, Tapak Sakti, dan sejenisnya.

3.1.2 Cosplay Game

Cosplay jenis ini adalah merupakan cosplay yang memakai karakter dari game-game console apapun seperti cloud strife dari game Final Fantasy VII, Mishima Kazuya dari game Tekken, atau Jin dari game Tekken juga; serta masih banyak lagi tokoh game lainnya yang sering dimainkan.

3.1.3 Cosplay Tokusatsu

Cosplay jenis ini adalah merupakan cosplay yang berasal atau mengambil karakter dari film Tokusatsu (istilah dalam bahasa Jepang untuk special effects dan seringkali digunakan untuk menyebar film sci-fi/ fantasi/ horror live-action produksi Jepang). Biasanya kostum yang sering digunakan para cosplayer Tokusatsu ini adalah Kamen Rider, Ultramen, Sentai (termasuk Power Ranger di dalamnya), Gavan, Sharivan,dan sebagainya.


(4)

3.1.4 Cosplay Original

Cosplay jenis ini adalah merupakan cosplay yang benar-benar tidak ada di anime, tousatsu, dan lainnya. Atau memiliki dasar seperti tokoh game kingdom heart misalnya: Sora dan Riku (kindomheart). Cosplay jenis ini bisa saja diciptakan oleh kita sendiri, kita yang akanmenggambar satu tokoh karakter tertentu sesuai dengan imajinasi kita, kemudian kita juga yang akanmenentukan sifat-sifat karakter yang ada dalam imajinasi kita tersebut, lalu kita cosplay-kan.

3.1.5 Cosplay Gothic

Mode Gothic adalah gaya berpakaian orang-orang yang tergabung dalam kelompok subkultural gothic yang biasa dikenal dengan sebutan goth. Cosplay jenis ini berasal dari karakter pakaian yang bernuansa gelap atau Gothic. Gaya ini diketahui berasal dari Inggris pada awal tahun 1980-an. Contohnya: Misa Amane (Death Note) dan masih banyak lagi yang lainnya.

Gaya inibiasanya digabung dengan Lolita. Lolita itu sendiri adalah gaya barat goth dan punk, serta pakaian pelayanwanita di perancis. Gaya lolita ini berhasil dipopulerkan oleh Mana salah satu personil dari group band Malicer Mizer. Namun personil band tersebut belum bisa dikatakan sebagai penemu gaya ini.


(5)

3.2 Gaya Cosplay

Jenis-jenis cosplay yang diuraikan diatas sebenarnya adalah merupakan cakupan dari dua kategori gaya cosplay berikut ini, yaitu:

3.2.1 Gaya Tokoh Fiksi

Gaya tokoh fiksi adalahsalah satu trend bagi para cosplayer yang sangat menyukai tokoh-tokoh fiksi dalam dunia hiburan yang ada di Jepang. Fiksi adalah hasil karangan imajinasi seseorang yang biasanya bertujuan untuk menguras emosi beragam jenis penonton. Dan tokoh fiksi adalah oraang-orang yang melakonkan karakter yang terdapat dalam cerita fiksi. Banyak yang mengatakan bahwa cerita fiksi hanyalah sebatas khayalan seseorang saja, padahal sebenarnya di dalam sebuah cerita fiksi meskipun imajiner tetaplah mengandung kebenaran yang dapat mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.

Kebenaran dalam sebuah dunia fiksi adalah keyakinan seorang pengarang terhadap suatu masalah kehidupan. Dan memang kebenaran yang terdapat dalam sebuah karya fiksi terkadang tidak dapat diterima oleh manusia pada umumnya secara logika. Misalnya dalam karya fiksi sering kita lihat kemungkinan-kemungkinan yang tidak bisa terjadi tetapi dapat terjadi.Seperti yang terdapat dalam cerita-cerita anime. Di dalam cerita anime baik dalam komik/manga maupun dalam serial-serial anime di televisiapabila kita memperhatikannya secara seksama dapat kita baca dan lihat kejadian-kejadian yang tidak mungkin terjadi dalam dunia nyata tetapi dapat terjadi dalam cerita tersebut.


(6)

Adapun jenis-jenis cosplay yang termasuk dalam kategori gaya ini adalah, cosplay anime/manga dan cosplay game, maupun cosplay tokusatsu.

3.2.2 Gaya Visual Key

Gayavisual key ini mucul dari adanya gaya hidup orang-orang terbuang semenjak terjadinya Perang Dunia II. Pada waktu itu kebanyakan kaum pria yang berbicara tidak hanya lewat mulut tetapi dari penampilan juga. Banyak diantara kaum pria itu yang berdandan dan berpakaian layaknya wanita, begitu juga dengan cara mereka dalam bersikap dan bertingkah laku. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena banyak diantara para pria ini tidak sanggup dalam menghadapi kehidupan yang demikian. Sehingga banyak yang memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Kata visual key ini berasal dari gabungan kata “visual” yang berasal dari bahasa Inggris yang artinyamenampilkan apa yang digunakan atau menggambarkan sesuatu, dan kata “kei” yang berasal dari bahasa Jepang itu sendiri, yang diartikan sebagai gaya atau penampilan. Sehingga visual key secara luas dapat diartikansebagai gaya yang terbentuk dari kepribadian atau tingkah laku seseorang yang terekspresikan melalui penamilan luar.

Pada tahun 1980 gaya visual key ini sangat populer dikalangan band-band yang ada di Jepang, contohnya X-Japan. Pada saat itu fashion mengalami perubahan yang lumayan besar. Karena pada saat itu yang menggunakan make-up tidah hanya wanita saja tetapi para pria juga banyak yang menggunakan make-up denmi kesempurnaan fashion dirinya. Selainmake-up, gaya wanita dalam mengenakan rok juga digunakan oleh para kaum pria.


(7)

Gaya visual key ini tidak hanya mengacu pada satu jenis musik tertentu saja. Melainkan pada banyak jenis musik lainnya seperti, music rock, hard rock, music gothic, begitu juga music pop. Jenis cosplay yang terkandung dalam gaya visual key ini adalah cosplay gothic.

3.3 Tempat Pagelaran Cosplay di Indonesia

Dari uraian di atas bagi remaja-remaja yang menyukai dunia cosplay dan ingin coba-coba melakonkan karakter seperti jenis-jenis cosplay atau ingin melihat para cosplayer beraksi, dapat berkunjung ketempat pagelaran cosplay yang ada di beberapa tempat di Indonesia, yaitu:

1. Gelar Jepang

Gelar Jepang biasanya diselenggarakan di Universitas Indonesia Jakarta (UI) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

2. Bunkasai

Kata bunkasai adalah istilah yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti festival kebudayaan.Bunkasai sekarang sudah sering sekali diadakan di SMA, di Mall, dan juga di Universitas serta di tempat-tempat yang sudah di tentukan. Salah satu diantaranya adalah di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara.


(8)

Tempatnya kegiatan Hellofest ini biasanya ditentukan oleh pihak penyelenggara,kalau ingin menyaksikan dimana akan disellenggarakan acara Hellofest kita harus seringmencari informasi tentang acara tersebut.

4. Animonster Event

Di dalam Event yang di sponsori oleh Animonster ini,biasanya terdapat acara lomba cosplay.

5. Ekstravaganza

Dalam event ini para cosplayer berdialog kocak, cosplay kartun nickeledeon dan anime Jepang.


(9)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan semua uraian-uraian yang telah dibahas diatas, maka kita dapat membuat kesimpulan seperti berikut :

1. Cosplay adalah merupakan budaya pop yang sangat terkenal selain harajuku style di Jepang. Dengan adanya budaya pop yang terkenal seperti budaya pop cosplay ini, Jepang sering diibaratkan sebagai pusat mode Paris-nya Asia.Gaya ataupun styleyang digunakan dalam cosplay itu tidak mengenal peraturan yang tertentu dalam berekspresi. Sering sekali gaya tampilan yang dikenakan bertabrakan antar warna-warni, corak, motif, maupun ukuran dan jenis busana. Bukan hanya dalam pakaian atau busana saja tetapi juga dalam make-up yang digunakan.

2. Jenis-jenis cosplay dalam karakter ber-cosplay dibagi kedalam beberapa jenis, antara lain: cosplay anime/manga, cosplay game, cosplay tokusatsu, cosplay gothic, dan cosplay original.

3. Selain di Tokyo-Jepang perkembangan peragaan cosplay ini di adakan juga pada acara-acara tertentu di beberapa universitas-universitas yang


(10)

ada di kota-kota besar di Indonesia seperti: Padang, Malang, Palembang, dan bahkan di Medan.

4.2 Saran

Adapun saran yang menjadi usulan/anjuran penulis kepada para pembaca karya tulis ilmiah ini, yaitu berdasarkansemua uraian yang telah dibahas sebelumnya adalah supaya pembaca mengetahui bahwa budaya pop cosplay ini dapat berpengaruh terhadap seseorang dalam kehidupan nyata sehari-hari baik itu dalam sifat/karakter seseorang maupun penampilan seseorang dibidang busana dan Make-up yang dikenakan. sebaiknya kita benar-benar memahami apa itu cosplay, sehingga walauun kita menggemari dan ikut serta dalam kegiatan cosplay, tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi dalam kehidupan kita sehari-hari.


(11)

BAB II

SEKILAS TENTANG COSPLAY JEPANG

2.1Pengertian Cosplay

Cosplay merupakan salah satu budaya pop dari negara Jepang yang mendunia selain harajuku style. Istilah cosplay (コスプレdalam bahasa Jepang) merupakan singkatan dari katacostume“kostum” dan play “bermain”. Yaitu satu tipe hobi berupa kegiatan para penggemar anime dan manga yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan membuat serta mengenakan kostum dan berdandan meniru karakter tertentu dari anime manga ( literatur, idol group, film populer,atau ikon) dengan tujuan untuk tampil di depan publik dan melakukan pemotretan ( Ahn: 2008,55 ).

Pelaku-pelaku ataupun peserta-peserta cosplay tersebut disebut cosplayer“orang yang menggunakan kostum”. Banyak peserta cosplay yang melekatkan diri mereka sendiri secara fiksi dan emosional kepada identitas karakter-karakter yang mereka pilih. Karakter tersebut sering kali diangkat dari fiksi ppuler di Jepang, namun pada tren belakangan ini, karakter yang diangkat juga termasuk karakter-karakter dari barat seperti film fiksi dan kartun. Sumber-sumber yang banyak digemari adalah seperti manga, komik, novel bergambar, video game, dan film fiksi. Sering kali kita melihat bahwa peserta cosplay ini melakukan pertukaran peran seperti wanita yang memerankan karakter pria. Hal ini sering dilakukan bukan karena mereka suka pada peran itu namun karena mereka mampu melakonkan tokoh tersebut. Perlu diketahui bahwa demi untuk melakonkan suatu karakter itu dengan sempurna, para peserta cosplay rela


(12)

melakukan apa saja. Seperti melakukan penurunan berat badan(diet), mewarnai rambut secara terus-menurus dengan warna yang berganti-ganti, serta memaksimalkan costum untuk menutupi bagian tubuh yang terlihat berlipat. Kostum “cosplay” yang dipakai oleh para cosplayer tersebut membutuhkan dana yang lumayan besar untuk mendapatkan bahan dasar kain sesuai karakter yang akan diperankan. Selain itu, dalam ber-cosplay para cosplayer juga bahkan merubah nada bicaranya dan berusaha sama dengan tokoh yang diperankannya. Memang para cosplayer ini sangat menginginkanperan yang dibawakan itu sempurna. Mereka akan sangat bangga dan merasa berhasil apabila sudah sempurna. Namun terlepas dari semua itu, apabila kita memasuki dunia cosplay, kita akan mendapat manfaat yang dapat menguntungkan juga. Seperti kita akan dapat banyak teman, dan bahkan akan menemukan banyak koneksi sampai keluar negeri.

Apabila ditelusuri lebih dalam para cosplayer ini mempunyai banyak para penggemar yang datang dari berbagai kalangan. Dikalangan penggemar para cosplayer tersebut sering juga disingkat dengan coser ataupun layer. Para pengemar dan peserta cosplay sudah tersebar keseluruh dunia. Seperti di Amerika, RRC, Eropa, Filipina, maupun Indonesia.


(13)

2.2 Sejarah Cosplay

Paris adalah kota yang sangat terkenal sebagai pusat mode di negara prancis bahkan didunia. Selain Paris Tokyo yang merupakan ibukota Jepang sering disebut sebagai Parisnya Asia. Karena fashion yang dimiliki oleh orang Jepang sendiri sangat terkenal di berbagai kalangan.

Pada tahun 1960 banyak penggemar cerita dan film fiksi ilmiah di Amerika Serikat sering mengadakan konfensifikasi ilmiah. Para peserta banyak yang mengenakan kostum-kostum tokoh fiksi yang mereka sukai. Amerika Serikat telah mengenal beberapa pesta topeng dalam acara Hallowen maupun paskah. Pada tahun1970 an berita tersebut sampai ke negara Jepang dalam peragaan busana (costume show).

Di Jepang peragaancosplay pertama kali di adakan pada tahun 1978 di Ashiniko, Prefektur Kanagawa dalam pesta topeng konvensi fiksi ilmiah Nihon SF Taikai ke-17. Kritikus fiksi ilmiah Mari Kotani menghadiri konvensi ilmiah Jepang tersebut dengan mengenakan kostumseperti tokoh dalam gambar sampul cerita “ A Fighting Man of Mars” karya “Edgar Rice Burroughs”.

Pada waktu itu, banyak orang-orang yang menghadirikonvensi ilmiah tersebut yang menyangka bahwa Mari Kotani mengenakan kostum tokoh manga Tritonof The Sea karya Osamu Tezuka. Sehingga media massa sering menyebutkan kostum tokoh manga Triton Of The Sea sebagai kostum cosplay yang pertama di Jepang. Setelah itu kontes cosplay dijadikan sebagai acara yang tetap sejak konvensi fiksi ilmiah Nihon SF Takai ke-19 tahun 1980. Para peserta banyak yang mengenakan kostum yang berbeda-beda dari berbagai tokoh fiksi


(14)

seperti, kostum Superman, Atom Boy, serta tokoh dalam Toki o Kakeru Shoojo dan film Virus. Selain dari acara konvensi fiksi ilmiah tersebut, cosplay semakin sering diadakan dalam berbagai acara pameran dojinshi dan pertemuan penggemar fiksi di Jepang.

Seiring dengan berjalannya waktu, majalah-majalahanime Jepang perlahan-lahan mulai memuat edisi berita tentang acara cosplay tersebut pada pameran dan penjualan terbitan doujinshi. Muatan edisi beritacosplay secara besar-besaran pertama kali dilakukanoleh majalah Fanroad edisi perdana tahun 1980. Dalam edisi tersebut memuat berita khusus tentang munculnya sekelompok anak muda yang disebut“Tominoko-Zoku” yang menggunakan cosplay Gundam di kawasan Harajuku. Istilah “Tominoko-Zoku” sendiri diambil dari nama sutradara fiilm animasi Gundam, Yoshiyuki Tomino dan sekaligus merupakan parodi dari istilah Zoku”. Sebenarnya artikel tentang “Tominoko-Zoku” hanya dimaksudkan untuk mencari sensasi, tetapi artikel tersebut berhasil menciptakan kata “cosplay” sebagai istilah umum di kalangan penggemar anime. Penggemar cosplay itu sendiri sering disebut dengan sebutan “cosu”.

Sebelum istilah cosplay digunakan dimedia massa elektronik, asisten penyiar Minky Yasu sudah sering melakukancosplay. Kostum tokoh Minky Yasu dalam acara temu darat mami no RSDI-karu communication yang disiarkan antara lain oleh Radio Tokai sejak tahun 1984. Selanjutnya, acara radio yang sama mulai mengadakankontes cosplay. Dari tahun 1989 sampai dengan tahun 1995, tv Asashi menayangkan rangking kostum cosplay yang sedang popular dalam acara Hanakin Data Land.


(15)

Sekitar tahun 1985, hobi cosplay mulai seakin meluas di Jepang karena cosplay telah menjadi sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Pada waktu itukebetulan tokoh Kapten Tsubasa sedang populer, dan hanya dengan kaos T-shirt pemain sepak bola Kapten Tsubasa, orang sudah bisa dikatakan dalam kategori ber-cosplay. Sekitar tahun 1986 kegiatan cosplay ini telah dikabarkan menjadi kegiatan yang berkelompok ataupun kegiatan yang berbentuk komunitas. Komunitas cosplay ini, apabila kita perhatikan dengan seksama memiliki ikatan hunbungan yang sangat kuat di dalam berbagai pertunjukan. Sejak saat itulah mulai bermunculan fotografer-fotografer yang tergolong amatir (disebut kamera-kozo) yang sangat senang dalam memotret kegiatancosplay.

2.3 Perkembangan Cosplay di Indonesia

Di Indonesia sendiri cosplay ini mulai dikenal pada tahun 1994. Pada waktu itu untuk pertama sekalinya Himpunan Javanologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia mengadakan event gelar Jepang UI. Dan event yang diadakan oleh Universitas Indonesia ini masih tetap digelar hingga pada saat ini. Pada event ini belum terlalu banyak yang meminati cosplay.

Sejak acara Gelar Jepang UI itu diadakan, banyak pemuda-pemudi bandung mengikutsertakan cosplay dalam berbagai acara lomba maupun hanya sekedar mengisi suatu acara saja. Dan pada tahun 2012 cosplayer asal Bandung yang bernama Rizki Karismana (Zhuge Kamiya) dan Yesaya Marito (Konnichi Kurenai) mendapatkan juara III dalam perlombaan cosplay seluruh dunia, “WorldCosplaySummit 2012” di Nagoya, Jepang. Kedua pemuda ini menggunakan karakter Ingram dan Griffon dari serial Patlabor Mobile Police. Hal


(16)

inipun sangat membanggakan bagi negara Indonesia. Sejak saat itu cosplaypun semakin berkembang ke berbagai kota yang ada di Indonesia ini seperti: Padang, Malang, Palembang, hingga Medan.

Di Medan sendiri cosplay itu mlai dikenal dan mulai berkembang pada tahun 2008. Pada saat itu mahasiswa/i Jurusan Program Studi Bahasa Jepang danmahasiswa/i Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara mengadakan event Bunkasai. Dalam event terseb4ut diadakan lomba cosplay untuk berbagai kalangan, dan ternyata banyak juga peminatnya.


(17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Budaya populer adalah budaya yang bersifat produksi, artistik, dan komersial, di ciptakan sebagai konsumsi massa dan dapat di produksi kembali serta digunakan untuk mengekspresikan dan memahami selera masyarakat luas. Setiap Negara mengembangkan budaya populer masing- masing dan setiap negara berlomba untuk menciptakan suatu karya seni dalam mengembangan budaya populernya masing-masing.Salah satunya adalah Negara Jepang.

Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang pulaunya berjumlah kira-kira 6852 buah pulau besar dan kecil, dengan luas wilayah kira-kira-kira-kira 337,944km2,sertamemiliki jumlah penduduk sekitar 128 juta orangdan berada di peringkat 10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Jepang juga merupakan salah satu negara Asia yang sangat terkenal sampai ke Eropa dan mancanegara lainnya. Banyak hasil ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penduduk Jepang yang bermanfaat dan berguna untuk memenuhi salah satu kebutuhan maupun untuk menjadi kesenanganmasyarakat luas, baik dibidang teknologi, maupun di bidang pola hidup atau gaya hidup orang Jepang. Hal ini disebabkan oleh salah satu sifat yang menjadi ciri khas yang telah diketahui oleh orang banyak, bahwa Jepang adalah negara yang tidak mau ketinggalan dengan negara lain yang telah berkembang. Salah satu contohnya adalah di bidang fashion style yang dimiliki oleh orang-orang Jepang. Orang-orang Jepang tidak mau ketinggalan dan mereka menciptakanfashion style mereka sendiri.Fashion style yang diciptakan oleh Orang Jepang ini antara lain adalah perpaduan antara gaya tradisional dan gaya


(18)

modern ala orang barat. Danfashion style yang diciptakan oleh orang-orang Jepang tersebut banyak diminati oleh orang-orang dari berbagai belahan dunia yang sangat menggemari dunia fashion, baik itu dari negara-negara Asia maupun negara-negara Eropa lainnya. Adapun fashion yang dibicarakan dalam hal ini adalah tatanan rambut, tata rias wajah (make-up), sampai gaya busana atau gaya pakaian yang berasal dari negara matahari terbit tersebut.semua hal itu sangat disukai oleh remaja-remaja maupun anak-anak di seluruh negeri termasuk Indonesia.

Dinegara Indonesia sendiri, banyak remaja-remaja yang sangat menggandrungi fashion style saat ini. Hal ini mudah kita jumpai di kota-kota besar yang ada di Indonesia, salah satunya adalah di kota Medan ini. Banyak remaja-remaja atau kota Medan ini tergabung dalam komunitas fashion tersebut. Bukan hanya itu, di kota ini juga banyak butik-butik yang menjual berbagai gaya pakaian, dan pernak-pernik yang dipopulerkanoleh orang Jepang. Semangat dandan yang memuliakan kebebasan berkreasi dan kemerdekaan dalam hal mengungkapkan ekspresi dari kaum muda di kota Medan yang menggandrungi gaya fashion Jepang ini kian hari kian berkembang di berbagai instansi-instansi pendidikan. Hal ini dapat dilihat di lingkunganUniversitas Sumatera Utara (USU) tepatnya di Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Mahasiswa Departemen sastra Jepang dan Program Studi bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU) bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Jepang di Medan mengadakan Festival Budaya Jepang (Bunkasai) setiap tahunnya . Di dalam festival tersebut terdapat beragam acara lomba, seperti lomba fashion style Jepang dan lain-lain. Peserta yang terdiri dari berbagai kalangan anak sekolah, baik itu


(19)

dari kalangan SD, SMP,maupun Universitas lain yang ada di Sumatera Utara ini sangat antusias mengikuti setiap perlomban.

Para penggelut dunia fashion sering mengibaratkan Tokyo yaitu ibukota dari negara matahari terbit ini sebagai Paris ke-2 yang ada di Asia. Salah satu alasan mengapa Jepang dianggap sebagai Parisnya Asia adalah populernya gaya-gaya berpakaian orang-orang Jepang yang kini sedang marak di bicarakan dan sedang populer digunakan sebagai salah satu gaya fashion yang sering ditampilkan dalam kontes peragaan busana maupun dalam kontes hiburan oleh artis-artis disana. Gaya busana atau gaya pakaian tersebut disebut dengan nama cosplay (costume play).

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahas fashion style Jepang ini dalam sebuah karya tulis ilmiah yang berjudul “ Cosplay Jepang (Nihon No Cosplay)”.


(20)

1.2Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk lebih mengenal apakah pengertian sebenarnya daricosplay Jepang. 2. Untuk menambah wawasan dan pengtahuan pembaca dan penulis

mengenai jenis-jenis cosplay Jepang.

3. Untuk menambah informasi mengenai perkembangancosplayJepang hingga saat ini.

1.3 Pembatasan Masalah

Dari uraian-uraian diatas, maka penulis memerlukan adanya pembatasan masalah dalam penulisan kertas karya ini. Agar penulis terhindar dari permasalahan yang lebih luas dan agar supaya penulis juga lebih fokus dalam penulisan kertas karya ini. Maka penulis hanya membahas mengenai pengertiancosplay, sejarahcosplay, dan ciri-ciri dari cosplay.

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan penulis dalam kertas karya ini adalah metode kepustakaan (library research), yaitu metode penulisan dengan mengumpulkan data dan informasi dengan membaca buku,serta memberi data-data yang ada hubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dengan menggunakan internet.Selanjutnya data dan informasi tersebut dibahas dan di rangkum untuk kemudian dideskripsikan ke dalam kertas karya.


(21)

ABSTRAK

Cosplay adalah salah satu tipe fashion populer yang dimiliki oleh orang Jepang. Fashion ini sangat populer di berbagai negara. Seperti di Amerika, RRC, Eropa, Filipina, maupun Indonesia. Para penggemar fashion ini adalah para remaja dan juga orang yang sudah dewasa. Tidak hanya dalam hal berbusana, tetapi juga dalam hal aksesoris dan make-up. Mereka tampil seperti tokoh-tokoh yang ada pada manga, dengan tujuan untuk tampil di depan publik dan melakukan pemotretan.

Selain itu, para penggemar fashion ini juga tampil dengan berbagai macam jenis cosplay. Seperti cosplay game, Yaitu satu jenis cosplay yang memakai karakter dari berbagai macam game.Cosplay tokusatsu yaitu jenis cosplay yang memakai karakter dari tokoh film-film tokusatsu (tokoh film tokusatsu seperti ultramen, kamen rider, power ranger dan sebagainya).Cosplay original yaitu jenis cosplay yang tidak memakai karakter-karakter anime, tokusatsu, dan lainnya. Tetapi karakter yang dipakai adalah hasil ciptaan sendiri. Menjelaskan satu tokoh karakter tertentu sesuai dengan hasil imajinasi sendiri, dan menentukan sifat karakter tersebut. Cosplay ghothic yaitu jenis cosplay yang bergaya serba hitam, mulai dari pakaian yang di pakai sampai make-up yang dipakai juga serba hitam. Cosplay tokusatsu dan ghothic adalah beberapa jenis cosplay yang disadur dari berbagai budaya luar.

Jenis-jenis cosplay tersebut sebenarnya adalah cakupan dari dua kategori gaya cosplay. Gaya tokoh fiksi adalah gaya yang mencakup


(22)

tokoh-tokoh fiksi dalam dunia hiburan yang ada di di Jepang. Seperti tokoh-tokoh anime Jepang/ manga Jepang, tokoh pahlawan dalam film tokusatsu. Gaya visual key adalah gaya yang terbentuk dari kepribadian atau tingkah laku seseorang yang terekspresikan lewat penampilan visual key luar. Gaya ini mencakup cosplay jenis original dan cosplay jenis ghothic. Kedua gaya tersebut memiliki keunikan masing-masing. Karena dalam gaya ini kaum pria dan wanita bebas dalam memakai kostum dan make-up yang digunakan. Pria banyak yang memakai rok untuk menambah kesempurnaan dalam berpenampilan. Dan gaya ini tidak hanya mengacu pada satu jenis musik tertentu saja. Tetapi pada beragam jenis musik.

Orang-orang yang menampilkan atau yang memakai karakter cosplay ini dinamakan cosplayer. Para cosplayer ini mempunyai ciri khas. Yaitu kedekatan antara cosplayer yang satu dan cosplayer lainnya sangat akrab. Walaupun mereka tidak kenal sebelumnya, tetapi apabila telah bertemu dalam satu acara , mereka menjadi akrab.


(23)

ABSTRAK

コスプレは日本人の人気があるタイプファッションの一つである。

このファッションはいろいろな国でとても人気がある。たとえばアメリカ、

中国、ヨウロッパ、フィリピン、インドネシアである。このファッション

のファンは若い人も成長した人である。ドレスことだけでな、しかしアク

セサリーと化粧こともある。彼らは写真ことをとって、前の人々に現れる

ために、すなわち日本でのキャラクターいる漫画のように出て行く。

そのほかに、このファッションのファンもいろいろなコスプレを現

れている。コスプレのゲームのようで、いろいろなゲームのキャラクター

を巣かってある一つのコスプレである。トクサツのコスプレはトクサツ映

画からキャラクターを巣かってあるコスプレの種類である。(トクサツの

キャラクターはすなわち:ULTRAMEN,KAMEN RIDER,POWER RANGER, などである)。コスプレのオリジナルトクサツとアニメのキャラクターこ

とを使わないコスプレの種類である。しかし使ってあるキャラクターは自

分の結果想像。そのキャラクターの性質を決定して、自分の結果想像のよ

うで、一定一つのキャラクターことを説明する。コスプレのGHOTHICは 黒い完全にも化粧を使うから服を着るまで、黒いことの完全にコスプレの

種類である。コスプレのトクサツとGHOTHICはいろいろな外国から適合 されたいくつかコスプレの種類である。


(24)

実 は そのコスプレの種類は二つカテゴリのコスプレスタイルで

ある。フィクションのキャラクターは日本でのエンターティナントことの

中でフィクションのキャラクターである。トクサツ映画の中でヒーロー日

本のアニメキャラクターの用である。

ビジュアルキーのスタイルはビジュアルの概観で誰かの行動パソーナリテ

ィことからスタイルになるである。このスタイルはコスプレのGHOTHIC とオリジナルについてである。その二つのスタイルは別のユニックことが

ある。このスタイルの中から、男性と女性は自由に清掃と化粧を使う。男

性はたくさんスカートをはいている人が完璧に概観するのが増えるためで

ある。このスタイルは一つの音楽ことしかないになるだけでなく、しかし

いろいろな種類音楽である。

このコスプレのキャラクターとかショーしている人々はこすプレイ

やーといわれる。このコスプレイヤーは特徴のことがあって、すなわちこ

すプレイやーとほかのコスプレイヤーはとても親しいである。彼らはその

前に知らなくても、しかし一つのイベントにもうあったとき、彼らはした


(25)

COSPLAY JEPANG

NIHON NO KOSUPURE

KARYA TULIS ILMIAH

Dikerjakan O L E H

122203043

YUSTINA BARIMBING

PROGRAM STUDI DIII BAHASA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(26)

COSPLAY JEPANG

NIHON NO KOSUPURE

KERTAS KARYA

Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian program pendidikan Non-Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Medan, untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan Diploma III dalam bidang Bahasa Jepang.

Dikerjakan

OLEH:

NIM:122203043 YUSTINA BARIMBING

Pembimbing, Pembaca

NIP. 19610282006042001 NIP.19600827199031001 Dr.Hj.Siti Muharani Malayu,SS.,M.HumDrs.H.Yuddi Adrian Muliadi,M.A

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG DIII

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(27)

PENGESAHAN

Diterima Oleh

Panitia ujian program pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan,

Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Dploma III dalam bidang studi Bahasa Jepang.

Pada : Tanggal :

Hari :

Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Dekan

Nip.195110131976031001 Dr. Syahron Lubis, M.A

Panitia Ujian:

No. Nama Tanda Tangan

1. Zulnaidi, SS.,M.Hum ( )

2. Dr.Hj.Siti Muharani Malayu,SS.,M.Hum ( )


(28)

Disetujui oleh :

Program Diploma Sastra Dan Budaya

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan

Program studi D III Bahasa Jepang Ketua Program Studi

Nip. 196708072005011001 Zulnaidi, SS,M.Hum


(29)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dan terimakasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan tepat waktu. Karya tulis ilmiah ini ditulis adalah salah satu syarat untuk memenuhi ujian akhir Diploma III Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu B$udaya Universitas Sumatera Utara. Adapun judul dari karya tulis ilmiah ini adalah “COSPLAY JEPANG”.

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mendapatkan bantuan dari beberapa pihak yang senantiasa ada untuk penulis, Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih banyak. Adapun pihak-pihak yang membantu penulis adalah:

1. Bapak Syahron Lubis, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Zulnaidi, SS.M.Hum., selaku Ketua Jurusan DIII Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr,Hj. Siti Muharani Malayu, SS.M.Hum., selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membinmbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

4. Bapak Drs,H. Yuddi Adrian Muliadi, M.A., selaku Dosen Pembaca yang juga telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

5. Orang tua penulis Bapak H. Barimbing dan Ibu P. Pardosi yang selalu memberi dukungan kepada penulis, baik dalam dukungan moral maupun materil.

6. Wali penulis Bapak S. Pardosi dan Ibu E. Sinaga yang selalu memberi semangat kepada penulis.


(30)

7. Adik-adik penulis yaitu Leonardo, Enzelina, Dian, Sry Nesya, Rut Widya, dan Zoel Hunter yang selalu memberikan semangat dan keceriaan dikala penulis sedang mengalami kejenuhan.

8. Keluarga besar Hinode 2012 yaitu Rudi Sihaloho,Bunga Siagian, Audrin Manurung, Marni H Sirait, Maye C Sinaga, Oppy D A Siregar, Bella Berutu, Agung Tirtayasa dan teman-teman lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu, yang selalu memberikan semangat selama menempuh perkuliahan di Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat kesalahan didalamnya, dan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari orang-orang yang membaca karya tulis ilmiah ini. Agar penulis dapat membuat karya-karya lain yang jauh lenbih baik dari karya tulis ilmiah ini.

Penulis juga berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi orang-orang yan7g membaca. Akhir kata penulis menyampaikan terimakasih.

Medan, 2015 Penulis

Nim : 122203043 Yustina Barimbing


(31)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Metode Penulisan ... 4

BAB II SEKILAS TENTANG COSPLAY JEPANG ... 5

2.1 Pengertian Cosplay ... 5

2.2 Sejarah Cosplay ... 7

2.3 Perkembangan Cosplay di Indonesia ... 9

BAB III JENIS-JENIS SERTA GAYA COSPLAY ... 11

3.1 Jenis-Jenis Cosplay ... 11

3.1.1 Cosplay Anime/Manga ... 11

3.1.2 Cosplay Game ... 12

3.1.3 Cosplay Tokusatsu ... 12

3.1.4 Cosplay Original ... 13

3.1.5 Cosplay Ghothic ... 13

3.2 Gaya Cosplay ... 14


(32)

3.2.2 Gaya Visual Key ... 15

3.3 Tempat Pagelaran Cosplay di Indonesia ... 16

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 18

4.1 Kesimpulan ... 18

4.2 Saran ... 19

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(1)

PENGESAHAN

Diterima Oleh

Panitia ujian program pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan,

Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Dploma III dalam bidang studi Bahasa Jepang.

Pada : Tanggal :

Hari :

Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Dekan

Nip.195110131976031001 Dr. Syahron Lubis, M.A

Panitia Ujian:

No. Nama Tanda Tangan

1. Zulnaidi, SS.,M.Hum ( )

2. Dr.Hj.Siti Muharani Malayu,SS.,M.Hum ( )


(2)

Disetujui oleh :

Program Diploma Sastra Dan Budaya

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Medan

Program studi D III Bahasa Jepang

Ketua Program Studi

Nip. 196708072005011001 Zulnaidi, SS,M.Hum


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dan terimakasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan tepat waktu. Karya tulis ilmiah ini ditulis adalah salah satu syarat untuk memenuhi ujian akhir Diploma III Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu B$udaya Universitas Sumatera Utara. Adapun judul dari karya tulis ilmiah ini adalah “COSPLAY JEPANG”.

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mendapatkan bantuan dari beberapa pihak yang senantiasa ada untuk penulis, Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih banyak. Adapun pihak-pihak yang membantu penulis adalah:

1. Bapak Syahron Lubis, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Zulnaidi, SS.M.Hum., selaku Ketua Jurusan DIII Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr,Hj. Siti Muharani Malayu, SS.M.Hum., selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membinmbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

4. Bapak Drs,H. Yuddi Adrian Muliadi, M.A., selaku Dosen Pembaca yang juga telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

5. Orang tua penulis Bapak H. Barimbing dan Ibu P. Pardosi yang selalu memberi dukungan kepada penulis, baik dalam dukungan moral maupun materil.

6. Wali penulis Bapak S. Pardosi dan Ibu E. Sinaga yang selalu memberi semangat kepada penulis.


(4)

7. Adik-adik penulis yaitu Leonardo, Enzelina, Dian, Sry Nesya, Rut Widya, dan Zoel Hunter yang selalu memberikan semangat dan keceriaan dikala penulis sedang mengalami kejenuhan.

8. Keluarga besar Hinode 2012 yaitu Rudi Sihaloho,Bunga Siagian, Audrin Manurung, Marni H Sirait, Maye C Sinaga, Oppy D A Siregar, Bella Berutu, Agung Tirtayasa dan teman-teman lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu, yang selalu memberikan semangat selama menempuh perkuliahan di Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat kesalahan didalamnya, dan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari orang-orang yang membaca karya tulis ilmiah ini. Agar penulis dapat membuat karya-karya lain yang jauh lenbih baik dari karya tulis ilmiah ini.

Penulis juga berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi orang-orang yan7g membaca. Akhir kata penulis menyampaikan terimakasih.

Medan, 2015 Penulis

Nim : 122203043 Yustina Barimbing


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Tujuan Penulisan ... 4

1.3Pembatasan Masalah ... 4

1.4Metode Penulisan ... 4

BAB II SEKILAS TENTANG COSPLAY JEPANG ... 5

2.1Pengertian Cosplay ... 5

2.2Sejarah Cosplay ... 7

2.3Perkembangan Cosplay di Indonesia ... 9

BAB III JENIS-JENIS SERTA GAYA COSPLAY ... 11

3.1Jenis-Jenis Cosplay ... 11

3.1.1 Cosplay Anime/Manga ... 11

3.1.2 Cosplay Game ... 12

3.1.3 Cosplay Tokusatsu ... 12

3.1.4 Cosplay Original ... 13

3.1.5 Cosplay Ghothic ... 13


(6)

3.2.2 Gaya Visual Key ... 15

3.3Tempat Pagelaran Cosplay di Indonesia ... 16

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 18

4.1 Kesimpulan ... 18

4.2 Saran ... 19

DAFTAR PUSTAKA