PENGARUH PENGGUNAAN KELAS MULTIMEDIA TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI PADA SISWA KELAS XI MAN 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009

  

PENGARUH PENGGUNAAN KELAS MULTIMEDIA

TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI

PADA SISWA KELAS XI MAN 1 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2008-2009

  

S K R IP S I

  Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Strata 1

  Dalam Ilmu Tarbiyah

  

Disusun Oleh :

Nama : Ahmad Mas’udi NIM : 111 05 027

  

.1 LRUS AN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  

2009

  

I

  

DEKLARASI

Bismillahirrahmanirrahim

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain diluar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapkan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian dekiarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 02 September 2009 Peneliti

  Ahmad Mas’udi NIM : 111 05 027

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706,323433 Salatiga 50721 Website :

  E-mail: administrasi a.siainscdalisza.ac.id Winarno, S. Si., M. Pd.

  DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 eksemplar Hal :

  Naskah Skripsi Saudara

  Ahmad M as’udi Kepada.

  Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum, Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : AHMAD MAS’UDI NIM : 11105027

  Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul PENGARUH PENGGUNAAN KELAS MULTIMEDIA TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI PADA SISW A KELAS XI M AN

1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009.

  Dengan ini mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamualaikum, Wr. Wb.

  Salatiga, 04 Agustus 2009 Pembimbing

  

P E N G E S A H A N S K R IP S I

  JUDUL : PENGARUH PENGGUNAAN KELAS MULTIMEDA TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI PADA SISWA KELAS XI MAN 1 SALATIGA TAHUN

  PELAJARAN 2008-2009 NAMA : AHMAD MAS’UDI NIM : 11105027 PROGRAM STUD1 : PENDID1KAN AGAMA ISLAM Salatiga, 08 September 2009 M

  18 Romadhon 1430 H Dewan Penguji,

  Ketua Sekretaris

/ Dr. Imam Sutomo, M. Ag. Dr. H. Muh. Saelfozi, M. Ag.

  NIP. 195808271983031002 NIP. 196602151991031001 Penguji I Penguji II Drs. H. M. Zulfa, M. Ag.

  NIP. 195204301977031001 Maslikah, Mi Si.

  NIP. 197005292000032001 Pembimbing

  

IV

  

MOTTO

© Raihlah kesuksesanmu dalam belajar melalui pemanfaatan teknologi.

  © Semakin canggih teknologi bukan berarti minimnya potensi, tetaplah semangat dan jangan pantang menyerah. Terus berjuang dengan gigih agar semua yang dicita-citakan dapat tercapai. © Keberhasilan seseorang dalam belajar tergantung pada kesiapan dan kesungguhan dirinya sendiri.

PERSEM BAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

  1. Allah SWT yang telah memberikan ridho dan inayahNya sehingga skripsi ini dapat selesai.

  2. Bapakku (Bpk. Nur Ikhsan) dan Ibuku (Ibu Romimah) di rumah, semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa mereka dan meridhoi amal serta usaha baiknya.

  3. Untuk kakakku (mas Aris) yang selalu memberikan semangat dan motivasi agar saya selalu optimis dalam menghadapi semuanya.

  4. Untuk seluruh teman-temanku yang telah membantu proses penulisan skripsi ini semoga amal ibadahnya senantiasa diterima dan dibalas-Nya.

  Amin.

  vi

KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah SWT seru semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, dengan diutusnya ke dunia, umat manusia telah dibebaskan dari zaman Jahiliyyah menjadi zaman yang penuh berkah sehingga umat manusia mampu belajar dengan berbagai disiplin keilmuannya.

  Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta Ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan dapat memnuhi tugas serta syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  Dengan penuh rasa hormat, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag., selaku ketua STAIN Salatiga

  2. Fatkhurrahman M. Pd., selaku ketua program PA1

  3. Winamo, S. Si., M. Pd., selaku pembimbing skripsi yang dengan ikhlas memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian tugas ini.

  4. Bapak dan ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan selama penulis belajar di STAIN Salatiga.

  5. Bapak dan Ibu serta saudara-saudaraku yang selalu memberikan dorongan dan doanya yang selalu mengiringi penyusunan skripsi ini.

  6. Teman-temanku yang selalu membantu dan memotivasi penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.

  

vii Semoga amal perbuatannya dan berbaikan niatan baik yang telah mereka lakukan kepada penulis dapat diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan balasan pahala kelak di hari kemudian. Amin.

  Salatiga, 02 September 2009 Ahmad Mas’udi

  

DAFTARISI

  Hal

  

  

  

  

  

   IX

  2. Keterpaduan Pembelajaran PAI dengan Teknologi Pendidikan .... 21

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  C. Pengaruh Penggunaan Teknologi Pendidikan Terhadap Efektivitas

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  3. Jawaban Angket efektivitas pembelajaran PAI pada siswa kelas XI

  

  

  

xi

  

DAFTAR TABEL

  TABELI SARANA DAN PRASARANA YANG ADA DI MAN I SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009

  TABEL II DAFTAR NAMA GURU MAN 1 SALATIGA TAHUN

  PELAJARAN 2008-2009 TABEL III DAFTAR PEMBAGIAN TUGAS MENGAJAR MAN

  1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009 TABEL IV KEADAAN SISWA MAN

  1 SALATIGA MENURUT KELASNYA PADA TAHUN PELAJARAN 2008-2009

  TABEL V DAFTAR JAWABAN ANGKET TENTANG

  VARIASI PENGGUNAAN KELAS MULTIMEDIA TABEL VI DAFTAR JAWABAN ANGKET TENTANG

  VARIASI EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI TABEL VII DAFTAR JAWABAN ANGKET TENTANG PENGGUNAAN KELAS MULTIMEDIA TABEL VIII DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG PENGGUNAAN KELAS MULTIMEDIA TABEL IX PERSENTASE PENGGUNAAN KELAS MULTIMEDIA TABEL X DAFTAR JAWABAN ANGKET TENTANG EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI TABEL XI DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI

  

XII TABEL XII PERSENTASE EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI TABEL XIII TABEL PENGHITUNGAN MENCARI KOEFISIEN REGRESI LINIER SEDERHANA

  

xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sarana interaksi belajar dan mengajar antara guru

  dan siswa. Pendidikan dipandang sebagai sebuah proses transformasi nilai- nilai keilmuan dalam upaya mengurangi buta aksara dan melahirkan produk siswa yang berpengetahuan, mendewasakannya melalui upaya pengajaran, pemeliharaan dan pelatihan agar mampu berfikir baik serta berakhlak mulia.

  Pendidikan Agama Islam di sekolah umum maupun di madrasah dalam pelaksanaannya masih memiiiki berbagai kendala yang diantaranya seperti dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru hanya sebatas menyampaikan materi semata tentang ajaran-ajaran Agama Islam. Metode pembelajaran yang selama ini sering digunakan oleh guru agama islam ialah sebatas hafalan materi pelajaran maupun ceramah. Pendidik kurang t memperhatikan pada aspek psikologi anak didilc, apakah anak tersebut merasa nyaman dalam belajar, senang dan paham. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena akan berdampak pada kognitif para siswa, apabila mereka tidak bisa melakukan belajar dengan baik maka pemahaman pun tidak akan diperolehnya.

  Selain masalah tersebut, banyak anggaran dari pemerintah yang dialokasikan untuk pendidikan khususnya pembuatan kelas multimedia.

  Dalam hal ini dicanangkan pemerintah agar pembelajaran siswa dapat efektif dan efisien, tetapi apalah yang terjadi di sekolah, fasilitas yang disediakan cenderung jarang dipakai dan tidak pula untuk dipelihara dengan baik. Maka yang tejadi ialah penghamburan dana yang sebetulnya tidak usah diberikan untuk anggaran tersebut. Ada pula sebagian guru agama yang kurang menguasai tentang penggunaan kelas multimedia sehingga berdampak pada minimnya guru yang memanfaatkan sarana tersebut. Berangkat dari persoalan tersebut seharusnya pengelola sekolah harus lebih teliti untuk menyikapi persoalan seperti itu agar dana yang telah diberikan tidak sia-sia.

  Problema-problema tersebut menyebabkan lemahnya motivasi siswa untuk belajar agama. Apabila persoalan-persoalan seperti itu dapat diminimkan maka siswa akan giat dalam belajar. Sebagai guru yang baik harus mampu mengubah persepsi dari para siswanya karena persepsi akan dapat berdampak pada kerangka kognitifnya seperti halnya giat belajar, malas belajar itu semua dipengaruhi dari bagaiman cara anak didik itu melihat suasana dan metode pengajaran. Cara berpikir, minat atau potensi dapat berkembang dengan baik apabila seseorang memiliki persepsi yang memadai.

  Adapun tujuan belajar sebenamya adalah mengembangkan persepsi kemudian mewujudkan kembali menjadi kemampuan-kemampuan yang tercermin dalam cara berpikir, bekerja motorik serta sikap bersikap.1

  Dengan merujuk pada permasalahan tersebut, maka metode pengajaran guru itu harus diperbaiki dan diperbaharui. Guru perlu 1 D e w i S a lm a P. d a n E v e lin e S ., M o z a i k T e k n o lo g i P e n d id ik a n , P r e n a d a M e d i a , J a k a r t a , 2 0 0 4 , h i m . 1 3 2 menerapkan langkah altematif dalam mengajarkan materi-materi PAI yang dapat menciptakan kondisi pembelajaran kondusif, kreatif dan menyenangkan siswa. Untuk memulai kegiatan pembelajaran dalam upaya mengembangkan potensi kreativitasnya serta mendorong belajar siswa yang lebih intensif, salah satu altematif pencapaian serta optimalisasinya ialah dengan pengajaran melalui pengunaan teknologi pendidikan. Seperti yang diuraikan Nasution bahwa teknologi pendidikan merupakan usaha yang sungguh- sungguh untuk memperbaiki metode mengajar dengan menggunakan prinsip- prinsip ilmiah yang membuktikan keberhasilan.2 Dengan demikian teknologi pendidikan memiliki peranan strategis dalam pembelajaran begitu juga dalam penerapannya.

  Adapun Teknologi Pendidikan yang telah diterapkan diantaranya ialah komputer, video tape, laboratarium bahasa, ruang laborat, dan ruang kelas multimedia. Berbagai macam teknologi tersebut diciptakan untuk membantu siswa agar mudah dalam memahami materi pelajaran. Melalui pengajaran tersebut diharapkan mampu menjadikan suasana pembelajaran anak didik menjadi kondusif, lebih efektif dan menyenangkan.

  Problem yang dihadapi lembaga pendidikan sekarang bukannya semata-mata pada aspek penerapannya tetapi banyak dari para guru PA1 khususnya yang tidak mampu mengoperasikan serta merawat peralatan teknologi pendidikan yang telah disediakan disekolahannya sehingga proses pembelajaran pun belum bisa optimal begitu pula pencapaian pembelajaran 2 S. N a s u t io n , T e k n o lo g i P e n d id ik a n , S in a r G r a f ik a O f f s e t , J a k a r ta , c e t . K e - 2 , 1 9 9 9 , h i m . 1 3 yang efektif belum bisa terwujud. Salah satu upaya peningkatannya ialah dengan tersedianya tenaga pendidik yang memiliki kompetensi dalam bidangnya serta dibekali dengan ilmu komputer maupun teknologi pendukung lainnya. Apabila langkah tersebut sudah dapat dilaksanakan, maka proses kegiatan belajar mengajar akan lebih menyenangkan, efektif, serta mendorong motivasi belajar siswa yang lebih baik. Langkah tersebut akan membantu para pendidik untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajarannya.

  Perkembangan teknologi pendidikan dapat memberikan media pembelajaran tambahan dan motivasi baru terhadap kinerja-kinerja guru dalam mengajar, dengan ini diharapkan mereka mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif dan penggunaan metode yang bervariatif khusunya pada pengajaran PAI di madrasah-madrasah sehingga proses belajar siswa terasa lebih menyenangkan dan tidak menghamburkan waktu yang telah ditentukan. Berbagai upaya tersebut tidaklah mudah untuk dilaksanakan, semua itu perlu dukungan dari berbagai pihak diantaranya para guru, kepala sekolah, dan pemerintah untuk mengembangkan pendidikan.

  Langkah berikutnya dalam upaya peningkatan mutu pendidikan ialah dengan menciptakan guru yang memiliki kepribadian yang baik, ahli dalam bidangnya, mampu menggunakan teknologi pendidikan sesuai dengan bagiannya masing-masing dan memiliki dedikasi penuh terhadap kinerjanya.

  Semua itu dapat membuat sirkulasi pembelajaran lebih aktif, terprogram, harmonis, dan efektif.

  Dengan alasan itulah, maka penulis megajukan dan mengemukakan judul “Pengaruh Penggunaan Teknologi Pendidikan Terhadap Efektivitas Pembelajaran PAI pada siswa kelas XI MAN 1 Salatiga tahun pelajaran 2008- 2009.”

  B. Penegasan Istilah Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung dalam judul skripsi diatas yaitu:

  1. Teknologi Pendidikan Istilah teknologi berasai dari bahasa Yunani yang menurut Webster

  Dictionary berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis.3 Adapun dalam kamus besar Bahasa Jndonesia Teknologi diartikan sebagai sebuah kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta yang bersandarkan proses teknis.4 Dari pengertian teknologi tersebut perlu kiranya sebagai guru PAI khususnya melatih diri untuk mengembangkan skilnya pada aspek teknologi apapun terutama dalam teknologi yang difungsikan sebagai sarana dalam pengajarannya di sekolah.

  Adapun pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan prilaku 4 K a m u s B e s a r B a h a s a In d o n e s ia , B a la i P u s ta k a , J a k a r t a , 1 9 8 9 , h l m . 9 1 6 3 S. N a s u t io n , o p .c it., h i m . 2 seseorang atau sekelompok orang, yaitu dengan usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan dengan proses perbuatan.5 Seseorang baru dapat berpikir dewasa apabila setelah mendapatkan pendidikan baik itu melalui jalur formal maupun non formal.

  Maka, dari defmisi tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia6 agar tercipta ranah pemikiran yang luas, dewasa dan baik.

  Proses yang terlaksana tidak hanya sebatas rancangan tetapi proses tersebut dapat dirasakan, dilaksanakan, dan dioptimalkan secara lebih baik agar terjadi interaksi aktif antara pendidik dan peserta didik sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara optimal dan keberhasilan pembelajaran dapat tercapai.

  Ada berbagai macam teknologi pendidikan yang seharusnya diterapkan di sekolah. Adapun yang penulis maksudkan adalah adakah pengaruh dalam pembelajaran PAI apabila guru menggunakan kelas multimedia terhadap efektivitas pembelajarannya. Karena cakupan ~ teknologi pendidikan sangat luas sekali, Maka dari itu peneliti menghendaki untuk melakukan penelitian terhadap penerapan serta penggunaan dari kelas multimedia tersebut. Kelas multimedia yang ada dapat digunakan oleh guru sehingga memacu perkembangan pembelajaran peserta didik dan mendorong motivasi mereka untuk belajar s Ib id ., h i m . 2 0 4 . 6 S. N a s u t io n , o p .c it ., h l m . l

  lebih baik serta menjadikan kondisi pembelajaran mereka yang lebih menyenangkan.

  Adapun indikator dari variabel tersebut ialah:

  a. Guru mengajar dengan komputer

  b. Terdapat LCD beserta perlengkapannya

  c. Tersedia ruang kelas multimedia

  d. Menumbuhkan sikap dan keterampilan dalam penggunaan teknologi

  e. Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan

  f. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda, bervariasi dan tidak membosankan

  2. Efektivitas Pembelajaran Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti ada pengaruhnya.7

  Apabila sebuah proses belajar mengajar terdapat rangsangan dan atau pengaruh yang signifikan terhadap pemahaman anak didik atas materi- materi yang diajarkan, maka pembelajaran tersebut sudah bisa dikatakan efektif, seandainya belum ada pengaruh apa-apa pada anak didik terutama pada pemahamannya terhadap materi yang disampaikan, maka pembelajarannya belum bisa dikatakan efektif.

  Adapun Pembelajaran berasal dari kata belajar, yang memiliki definisi proses transformasi untuk memperoleh kepandaian atau ilmu.8 Dari uraian deftnisi diatas maka proses belajar mengajar harus terdiri dari pendidik, peserta yang akan dididik (siswa) dan sarana prasarana 7 K a m u s B e s a r B a h a s a In d o n e s ia , o p .c it ., h i m . 2 1 9 8 Ib id ., h i m . 1 3 pendidikan yang tersedia seperti bangunan untuk lokasi pembelajaran, alat-alat pendidikan dan kebutuhan penunjang lainnya.

  Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang efektif terjadi apabila ada aktivitas yang baik serta memiliki pengaruh terhadap pemahaman materi pelajaran. Hal itu bisa terlakasana apabila guru dalam mengajar dapat memilih materi yang tepat, disamapaikan dengan sungguh-sungguh dan siswa memperhatikannya. Dengan keseriusan dalam pembelajarannya dapat merangsang, memotivasi dan menumbuhkan semangat belajar untuk senantiasa mengingat, memahami, dan menyimpulkan materinya sendiri. Setelah proses tersebut dilakukan dan mengoptimalkan belajamya maka akan membuat siswa lebih pandai, giat belajar dan yang paling penting ialah dapat berpengaruh pada kepribadiannya. Apabila anak didik itu paham maka prilaku kesehariannya cenderung lebih baik dan ketika siswa tidak paham dengan materi yang dipelajarinya, kejiwaan mereka akan goyah dan suasana pembelajarannya tidak akan fokus. Hal inilah yang kemudian berakiUu ~ pada ketidak efektifan dalam pembelajaran.

  Yang dimakhsudkan dalam judul skripsi diatas yaitu segala sesuatu yang dapat memberikan pengaruh positif dalam pembelajaran sehingga tercipta suasana yang tenang dan penuh konsentrasi yang serius dalam pembelajaran. Yaitu dengan melibatkan langsung peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga materi yang diajarkan dapat diterima dan difahami oleh mereka dengan baik serta dapat dilaksanakan oleh setiap individu. Proses tersebut secara perlahan-lahan dapat mempengaruhi prilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari hal itu pula yang kemudian membentuk karakter siswa.

  Adapun indikator variabel efektivitas pembelajaran adalah:

  a. Disiplin dalam belajar sesuai dengan jadwal

  b. Berdoa sebelum belajar

  c. Kegiatan pembelajaran tenang dan menyenangkan

  d. Siswa mampu konsentrasi dengan baik

  e. Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar PAI dengan baik

  f. Di kelas siswa memperhatikan penjelasan guru

  g. Siswa selalu mencatat hal-hal yang penting

  h. Siswa berusaha menanyakan hal-hal yang belum dipahami i. Siswa senang mendiskusikan materi pelajaran yang disampaikan bersama teman-temannya j. Siswa paham dengan materi yang diajarkan k. Mengevaluasi hasil pembelajaran

  C. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana variasi penggunaan kelas multimedia di MAN 1 Salatiga?

  2. Bagaimana variasi efektivitas pembelajaran PAI kelas XI MAN 1 Salatiga?

  3. Adakah pengaruh penggunaan kelas multimedia terhadap efektivitas pembelajaran PAI pada siswa kelas XI MAN 1 Salatiga tahun pelajaran 2008-2009?

D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui variasi penggunaan kelas multimedia di MAN 1 Salatiga.

  2. Untuk mengetahui variasi efektivitas pembelajaran PAI kelas XI MAN 1 Salatiga.

  3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan kelas multimedia terhadap efektivitas pembelajaran PAI pada siswa kelas XI MAN 1 Salatiga tahun

  pelajaran 2008-2009. E. Hipotesis Hipotesis adalah pemyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah serifngga harus diuji secara empiris.9

  Menurut Suharsimi Arikunto, hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.10 10 S u h a rs im i A r ik u n t o , P r o s e d u r P e n e li t i a n S u a t u P e n d e k a t a n P r a k t e k , J a k a r t a , c e t . K e - 1 2 , 2 0 0 2

  9 Iq b a l H a s a n , A n a lis a D a t a P e n e li t i a n D e n g a n S t a t is t ik , P T B u m i A k s a r a , J a k a r t a , 2 0 0 6 , h lm .3 1 h lm .6 4 guna menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi dan cara penyajian penelitian yang tepat guna. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.

  Adapun metodologi penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

  1. Populasi dan Sampel

  a. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiiiki karakter tertentu dan sama.12

  Dari dasar pengertian tersebut, maka populasi dibutuhkan dalam penentuan obyek penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 1 Salatiga tahun pelajaran 2008-2009 yang terdiri dari 204 siswa.

  b. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiiiki sifat-sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data.13 Sedangkan defmisi sampel menurut Suharsimi Arikunto ialah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.14 Suharsimi juga memberiKan ancer-ancer pada pengambilan sebuah sampel dari sebuah populasi apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.15 Dalam penelitian ini 13 Ib id ., h i m . 5 0 12 S u k a n d a r r u m id i, M e t o d o l o g i P e n e lit ia n : P e t u n ju k P r a k t is U n t u k P e n e lit ia n P e m u la , G a d ja h M a d a U n iv e r s it y P re s s , Y o g y a k a r t a , 2 0 0 4 , h lm .4 7 peneliti akan mengambil sampel 25% dari populasi siswa kelas XI 15 Ib id ., h i m . 1 1 2

  14 S u h a rs im i A r ik u n t o , o p . c it., h im . 1 0 9 kepada responden untuk diisi.18 Penggunaan angket juga difahami sebagai bukti bahwa peneliti telah melakukan tinjauan kepada objek penelitian, maka dalam mewujudkan kebenaran suatu pengamatan dalam penelitian, penulis juga memerlukan metode angket ini.

  Penggunaan metode angket ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh penggunaan kelas multimedia terhadap efektivitas pembelajaran PA1 pada siswa kelas XI MAN 1 Salatiga tahun pelajaran 2008-2009, dengan menyodorkan pertanyaan- pertanyaan tentang pembahasan diatas dalam bentuk angket kepada responden atau siswa.

  c. Metode Interview (Wawancara) Metode interview adalah suatu proses tanya jawab lesan, dalam mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya.19

  Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang penggunaan teknologi pendidikan, efektivitas pembelajaran PAI, dan pengaruh penggunaan kelas multimedia terhadap efektivitas pembelajaran PAI tersebut. Agar kebenaran data itu dapat dipercaya dan valid, maka peneliti membutuhkan metode seperti ini karena dengan terlaksananya wawancara yang baik, data serta laporan yang 19 Ib id ., h lm .8 8 18 Ib id ., h i m . 7 8 diperoleh bukan semata-mata rekayasa.

  3. Analisa Data Dalam hal ini untuk membuktikan adakah pengaruh positif daiam penggunaan kelas multimedia terhadap efektivitas pembelajaran PA1 pada siswa kelas XI MAN 1 Salatiga tahun pelajaran 2008-2009, penulis menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana.

  Analisis data ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan yang digunakan untuk meramal atau memperkirakan nilai dari satu variabel dalam hubungannya dengan variabel yang Iain melalui persamaan garis regresi20.

  Untuk menganalisis penelitian ini, peneliti menggunakan rumus regresi linier sederhana21 yaitu : Y = a + b(X)

  Keterangan : Y = Variabel terikat (variabel yang diduga) X = Variabel bebas a = Intersep b = Koefisien regresi (slop)

  G. Sistematika Skripsi Dalam penyusunan sistematika skripsi ini dimaksudkan untuk 20 Iq b a l H a s a n , o p .c it., h i m . 4 5 mempermudah dalam penulisan skripsi, yang berjudul “Pengaruh

  

21 N a n a S u d ja n a , T u n t u n a n P e n y u s u n a n K a r y a llm ia h M a k a la h - S k r ip s i- T e s is - D is e r t a s i, C .V . S in a r

B a ru , B a n d u n g , C e t . K e -1 , J a n u a r i 1 9 8 8 , h i m . 1 6 3

  Penggunaan Kelas Multimedia Terhadap Efektivitas Pembelajaran PA1 pada siswa kelas XI MAN 1 Salatiga Tahun pelajaran 2008-2009” dapat dikemukakan sebagai berikut:

  BAB I : Pendahuluan Dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penyusunan skripsi.

  BAB II : Landasan Teori Dalam bab ini penulis akan membahas tentang: A. Masalah teknologi pendidikan meliputi pengertian teknologi pendidikan, keterpaduan pembelajaran PAI dengan teknologi pendidikan, macam-macam teknologi pendidikan, dan manfaat teknologi pendidikan.

  B. Masalah efektivitas pembelajaran meliputi pengertian efektivitas pembelajaran, rumusan pembelajaran efektif, faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran.

  C. Pengaruh penggunaan teknologi pendidikan terhadap efektivitas pembelajaran PAI pada siswa kelas XI MAN 1 Salatiga.

  BAB III : Laporan Hasil Penelitian Pada bab ini penulis akan melaporkan hasil penelitian yang meliputi:

  A. Gambaran umum MAN 1 Salatiga Meliputi: sejarah berdiri dan perkembangannya, visi, misi dan tujuannya, program madrasah, tujuan penyelenggaraan pendidikan, hasil yang diharapkan dari kegiatan KBM, sarana gedung dan guru, keadaan siswa, tenaga kependidikan, data keadaan guru, kegiatan siswa, dan struktur organisasinya.

  B. Keadaan Responden Meliputi: data responden, jawaban angket penggunaan kelas multimedia, dan jawaban angket tentang efektivitas pembelajaran PAI pada siswa kelas XI MAN 1 Salatiga.

  BAB IV : Analisa Data Pada bab ini penulis akan menganalisis data untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian yang sedang dilakukan atau dapat mengambil kesimpulan akhir dari penelitian ini, dengan langkah sebagai berikut: A. Analisa data tentang penggunaan kelas multimedia

  B. Analisis data tentang efektivitas pembelajaran PAI

  C. Analisis data tentang pengaruh penggunaan kelas multimedia terhadap efektivitas pembelajaran PAI pada siswa kelas XI MAN 1 Salatiga.

  BAB V : Penutup Meliputi : kesimpulan, saran, penutup dan lampiran.

BAB II LANDASAN TEORI A. MASALAH TEKNOLOGIPENDIDIKAN

1. Pengertian Teknologi Pendidikan

  Istilah teknologi berasal dari kata dasar tec hue yang berarti art,

  skill, science

  atau keahlian, keterampilan, ilmu22. Teknologi pada umumnya berfungsi sebagai alat penunjang modem untuk keberlangsungan hidup manusia. Dari macam-macam teknologi yang ada ini, sebagian dapat pula digunakan sebagai fasilitas atau sarana pendidikan karena dengan pemakaian teknologi akan menghasilkan pengalaman beda dalam belajar. Teknologi dapat menjadikan iklim pembelajaran yang mengesankan seperti halnya dalam pemanfaatan kelas multimedia. Guru maupun siswa dapat mengeluarkan berbagai ide-ide mereka agar ada peran aktif dari siswa dan teijadi sebuah interaksi antara keduanya. Selain itu apabila dalam proses belajar megajar mengalami kejenuhan, pengajar bisa memainkan audiovisual baik itu berupa tampilan gambar yang lucu, mp3, atau sekedar bemyanyi bersama.

  Perkembangan teknologi tidak akan pemah berhenti karena setiap manusia hidup pasti akan berfikir untuk menciptakan hal yang bam dalam upaya memenuhi keinginan untuk hidup yang lebih baik, efisien dan bermanfaat guna. Selain dapat mendukung perkembangan hidup manusia,

22 S. Nasution, op.cit., him.2

  teknologi juga dapat menunjang ekonomi semakin banyak peminat untuk memilih hidup dengan teknologi, maka pekerjaan manusia akan lebih mudah untuk dilakukan, cepat, efektif, mandiri dan tidak akan selalu bergantung pada orang lain.

  Dengan demikian dengan keberadaan fasilitas teknologi pendidikan dapat difungsikan secara baik agar proses pembelajaran dapat terkendalikan dan terdukung baik pula dari siswa maupun guru. Proses seperti inilah yang akan menentukan alur pembelajaran mereka, dengan kejelasan arah pengajaran, maka keberhasilan tujuan pembelajaran akan tercapai.

  Adapun Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan prilaku seseorang atau sekelompok orang, yaitu dengan usaha mendewasakan manusia melaiui upaya pengajaran dan latihan dengan proses perbuatan.23 Seseorang baru dapat berpikir bebas, luas dan baik apabila setelah mendapatkan pengajaran baik itu melaiui jalur formal maupun non formal. Pendidikan pula yang menjadikan perbedaan derajat manusia apabila seseorang berpendidikan maka kehidupannya tidak akan mudah terpengaruh dengan orang lain begitu pula sebaliknya.

  Dari uraian tersebut teknologi pendidikan mempunyai makna pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem

  solving dalam pendidikan yang dapat dilakukan dengan alat-alat 23 h im .2 0 4

  Ibid., komunikasi modem, akan tetapi juga tanpa alat-alat itu.24 Baik dalam pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber untuk belajar.25

  Dengan demikian pendidikan tanpa disertai dengan penggunaan teknologi, maka proses belajar mengajar kurang menyenangkan dan membuat pengajaran menjadi tidak terkesan sehingga upaya pemahaman materi pada siswa pun tidak bisa optimal. Teknologi pendidikan ada karena sebagai alat bantu manusia dalam aktualisasi ilmu baik dalam kelas, luar kelas, ataupun melalui dunia maya seperti halnya belajar melalui jalur internet. Manusia mampu mengakses internet dengan semaunya sendiri. Apapun informasi dapat diperoleh dengan sekejap tanpa harus pergi keluar negeri ataupun mengeluarkan dana yang berlimpah.

  Dalam hal ini Isjoni mengemukakan tentang fungsi teknologi. Teknologi memiliki fungsi sebagai alat untuk meningkatkan motivasi belajar dikalangan pelajar, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial, mampu menyelesaikan masalah dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal.26 Ketersediaan fasilitas teknologi pendidikan seperti komputer, internet, serta perangkat teknologi lainnya di sekolah adalah harapan guru dan siswa. Mereka adalah pelaku utama dalam pendidikan. 25 D e w i S a lm a P. d a n E v e lin e S ., o p . c i t . , h i m . 3 0 2 24 S. N a s u t io n , o p .c it., h i m . 1 - 2 . Berbagai fasilitas tambahan telah disediakan untuk membantu kegiatan

  

26 Is jo n i, B e r s in e r g i D a la m P e r u b a h a n M e n c i p t a k a n P e n d id ik a n b e r k u a l it a s d i E r a G lo b a l, P u s ta k a P e la ja r , Y o g y a k a r ta 2 0 0 8 , h i m . 6 6 belajar mengajamya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

  Langkah positif yang perlu dilakukan guru PAI antara lain ialah ia dapat menggunakan metode pengajaran yang bervariasi dengan penyajian materi menarik sehingga merangsang motivasi belajar siswa secara optimal.

2. Keterpaduan Pembelajaran PAI dengan Teknologi Pendidikan

  Dalam kegiatan pembelajaran PAI akan berkesan apabila dalam penyampaian materi guru terasa menyenangkan dan penjelasannya dapat dipahami secara baik. Salah satu upaya tersebut ialah perlu adanya penggunaan kelas multimedia. Adapun tahapan yang perlu dilakukan guru agar dapat memperoleh keberhasilan pembelajaran PAI yang optimal diantaranya yaitu : a. Merumuskan tujuan pembelajaran PAI yang jelas dan memikirkan metode yang dianggapnya paling efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran

  Pembelajaran PAI efektif terjadi apabila pendidik mampu memberikan gaya pengajaran yang bebeda dan memberikan berbagai penjelasan materi yang mudah dipahami oleh siswa-siswanya. Diantaranya ialah dengan penggunaan teknologi pendidikan seperti kelas multimedia. Dalam pembelajaran tersebut mengharuskan guru merumuskan tujuan yang jelas dan memikirkan metode yang Ib id ., dianggapnya paling efektif untuk mencapai tujuan.27 Tujuan yang

  27 him. 11 dimahsudkan ialah tujuan pembelajaran PAI akan dilaksanakan pada proses pembelajaran.

  Adapun tujuan tersebut berfungsi sebagai pegangan awal guru dalam mengajar, karena tanpa perencanaan yang matang, pembelajaran akan terasa membingungkan. Hal ini disebabkan oleh ketidaksiapan guru dalam mengajar sehingga berdampak pada ketidak fokusan siswa dalam belajar dan proses kegiatan pembelajaran pun tidak bisa efektif. Maka dari itu untuk membuat pembelajaran lebih fokus, guru perlu merumuskan tujuan pembelajaran PAI yang jelas dan memikirkan metode yang dianggapnya paling efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

  b. Mengajak guru untuk senantiasa bersikap problematis terhadap proses belajar mengajar Teknologi pendidikan pula yang kemudian mengajak guru untuk senantiasa bersikap problematis terhadap proses belajar mengajar dan memandang tiap metode mengajar sebagai hipotesis yang harus diuji efektivitasnya.28 Dengan demikian teknologi pendidikan pada umumnya mengajak kepada para pendidik untuk tetap konsisten dalam kinerja-kinerjanya serta kesediaan untuk selalu mengup-date keilmuannya sesuai dengan perkembangan pendidikan.

  Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa fasilitas teknologi 28 Ibid., h im .13 pendidikan dapat dipergunakan sebagai sarana pendukung dalam pengajaran terutama melalui adanya kelas multimedia. Guru dapat menfokuskan pandangan proses belajar mengajar sehingga materi yang disampaikan akan diperhatikan dan dipahami. Dengan demikian proses transformasi nilai-nilai keilmuan akan berhasil dan peserta didik pun dapat paham dengan materi yang telah dijelaskan.

  c. Guru memiliki kemampuan mengajar dengan teknologi pendidikan Sebagai guru yang baik selain dapat menguasai kelas, materi, dan penerapan metode yang akurat, para pendidik juga diharapkan memiliki kompetensi diluar itu seperti halnya penggunaan teknologi pendidikan, karena melalui teknologi pendidikan dapat membantu keberlangsungan pendidikan.

  Salah satunya ialah dengan penggunaan kelas multimedia, melalui media tersebut suasana pembelajaran lebih kondusif sehingga dapat memacu pola pikir anak didik itu sendiri. Pada dasamya tujuan pendidikan teknologi hendaknya agar para peserta didik mampu memelihara, mengembangkan, dan memiliki kesadaran untuk berbuat lebih baik untuk diri dan lingkungannya. Dalam bukunya Hamzah, Satchweld dan Gugger berpendapat bahwa (1) teknologi merupakan aplikasi pengetahuan (2) teknologi pendidikan merupakan kombinasi dari pengetahuan, pemikiran, dan tindakan dan (3) teknologi mengembangkan kemampuan karena dengan memungkinkan manusia 29 H . H a m z a h B. U n o , P r o fe s i K e p e n d id ik a n , B u m i A k s a r a , J a k a r t a , 2 0 0 7 , h i m . 1 0 3 mengadaptasi dan menata dunia fisik yang telah ada.29 Atas dasar uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, sebuah teknologi pendidikan yang ada apabila digunakan dengan sebagaimana mestinya akan berbuah pada keberhasilan pengajaran itu sendiri salah satunya ialah melalui kelas multimedia. Dengan kelas multimedia kegiatan belajar mengajar akan kondusif karena guru dapat menjelaskan materi secara lebih rinci serta penggunaan waktu yang efisien. Hal ini akan memudahkan para peserta didik untuk memahami materi yang disampaikannya.

3. Macam-macam Teknologi Pendidikan

  Lembaga pendidikan telah diberi wewenang untuk mengatur kegiatan belajar mengajar di sekolahannya masing-masing. Kebijakan tersebut dapat dipergunakan untuk mengatur dan membuat model pembelajarannya sendiri. Penggunaan metode yang tepat dapat menentukan pada efektivitas dan keberhasilan belajar mengajar.

  Salah satu upaya membuahkan kesuksesan dalam proses pembelajaran ialah tersedianya teknologi pendidikan yang memadai.

  Berbagai sarana pembelajaran yang membantu keberlangsungan proses pengajaran telah diciptakan agar mempermudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa di sekolah. Seiring berkembangnya zaman, teknologi pendidikan semakin meningkat sesuai dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan manusia. Perilaku yang demikian itu telah mempengaruhi dunia pendidikan pula sehingga mengakibatkan lahimya teknologi yang dapat membantu proses pendidikan seperti: komputer, laboratorium bahasa, video, tape, ruang multimedia, dan sebagainya.

  Dalam sub bab ini akan diuraikan mengenai jenis-jenis alat teknologi pendidikan yang dapat memberikan kontribusi terhadap proses belajar mengajar, diantaranya:

  a. Fasilitas komputer bagi guru dan siswa Pada zaman sekarang komputer bukan lagi barang langka untuk didapatkan, hampir setiap sekolah memiliki fasilitas tersebut.

  Terfasilitasi komputer di sekolah, guru lebih mudah dalam penyampaian materi pelajaran begitu pula perhatian siswa pun secara otomatis akan mengarah terhadap apa-apa yang disampaikannya. Akan tetapi banyak guru yang merasa sungkan untuk menggunakan fasilitas tersebut, apabila mereka mengahadapi alat teknologi seperti itu, mereka merasa tidak mempunyai skill maupun keahlian dibidang tersebut. Namun semua alat canggih itu betapapun sulitnya jika dipelajari akan terasa mudah untuk dipahami dan dipelajari.

  Komputer adalah hasil teknologi modem yang membuka kemungkinan-kemungkinan besar alat pendidikan. Computer Assised

  Instruction (CAI) telah dikembangkan akhir-akhir ini dan telah

  membuktikan manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan membantu murid dalam belajar.30

30 S. N a s u tio n , op.cit., h im .1 1 0

  Dengan fasilitas terse but, dapat membuat suasana pembelajaran lebih baik dan inovatif sesuai dengan materi pelajarannya. Dengan langkah tersebut siswa akan merasa termotivasi untuk belajar yang lebih baik.

  b. Tersedianya ruang laboratorium bahasa Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa untuk mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Dalam laboratorium bahasa siswa duduk sendiri-sendiri pada bilik akuistrik dan kotak suara yang telah tersedia. Siswa mendengarkan suara guru atau suara radio cassette melalui headphone. Dengan jalan demikian siswa dapat dengan segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.31

  Fasilitas yang menjadi prioritas utama dalam menunjang apresiasi nihil skill siswa pada aspek bahasa ialah laboratorium bahasa yang salah satunya difokuskan terhadap bahasa inggris, karena sarana bahasa intemasional adalah bahasa inggris. Dengan ini dimaksudkan agar perkembangan keilmuan siswa tidak hanya sebatas dari ilmuan- ilmuan Indonesia semata tetapi juga dari mancanegra sehingga mereka mampu memadukan antar disiplin berbagai ilmu tersebut dan terciptalah wawasan baru diranah pendidikan.

31 M . B a s y ir u d d in U s m a n d a n A s n a w ir , o p . c i t . , h lm .9 3

  c. Ruang kelas multimedia 1) Pengertian kelas multimedia

  Multimedia berasal dari kata “multi” dan “media”. Multi berarti banyak, sehingga mutimedia dapat diartikan sebagai gabungan dari berbagai media yang terintegrasi. Kombinasi berbagai media dimanfaatkan secara harmonis dan terintegrasi sehingga menghasilkan satu program pembelajaran yang sinergi untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu .

  Kelas multimedia dapat diartikan sebagai langkah pengembangan media pembelajaran yang ada sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan pencapaian kompetensi dasar pembelajaran agar sebuah proses pembelajaran dalam terlaksana secara optimal dan guru pula dapat memperkaya bahan pengajarannya.

  Pengembangan media pembelajaran yang dikehendaki ialah suatu usaha yang dilakukan guru untuk penyusunan naskah materi atau bahan pengajaran yang kemudian ditampilkan melalui LCD proyektor. Media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar terlebih dahulu direncanakan dan disusun sesuai dengan kebutuhan para siswa dan karakteristik materi pembelajarannya.

  Melalui ruang kelas multimedia ini, guru dan siswa dapat 32 saling berperan aktif dalam menyumbangkan berbagai ide 3

  2

  

2 7 sehingga situasi pembelajaran dapat terkendalikan dan terespon dengan baik. Dalam hal ini guru pun dapat fokus terhadap pengajarannya sehingga keberhasilan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

  2) Macam-macam multimedia Pembelajaran berbasis multimedia merupakan salah satu bentuk teknologi komputer yang saat ini banyak digunakan dalam bidang pendidikan. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Adapun definisinya ialah:

  a) Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna33. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.