PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GALLERY WALK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IIS 3 DI SMAN 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GALLERY WALK
TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
SEJARAH KELAS XI IIS 3 DI SMAN 1 NATAR
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh
KAHAYUN
Model pembelajaran Gallery Walk merupakan salah satu model pembelajaran
aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya banyak melibatkan peran siswa
dalam proses pembelajaran. Selama proses pembelajaran, siswa dilibatkan
langsung dalam aktivitas-aktivitas belajar di kelas melalui diskusi kelompok,
saling memberi dan menerima komentar hasil diskusi dengan saling mengunjungi
stand diskusi dan berpresentasi. Model pembelajaran Gallery Walk dipilih
dikarenakan selain memberikan variasi model pembelajaran dalam belajar sejarah,
model pembelajaran Gallery Walk dapat melibatkan siswa secara aktif dalam
aktivitas-aktivitas belajar seperti diskusi, kerja kelompok dan presentasi dimana
hal tersebut diduga dapat membangkitkan minat belajar siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh
penggunaan model pembelajaran Gallery Walk terhadap minat belajar siswa kelas
XI IIS 3 pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran
2014/2015. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh
penggunaan model pembelajaran Gallery Walk terhadap minat belajar siswa kelas
XI IIS 3 pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran
2014/2015. Penelitian adalah penelitian populasi dengan subjek terpilih adalah
siswa kelas XI IIS 3 di SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu dengan teknik analisis
data deskriptif kuantitatif.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh penggunaan model
pembelajaran Gallery Walk terhadap minat belajar siswa kelas XI IIS 3 di SMA
Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah sedang sebesar 73, 22%. Hasil
ini diketahui berdasarkan rata-rata minat belajar siswa selama tiga kali eksperimen
penerapan model pembelajaran Gallery Walk.
Judul Skripsi
PENGARI}H PENGGT'NAAN MODEL PEMBNLAJARAN
GALLERY WALKTERHADAP IT{INAT BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KOLAS )il NS 3
DI SMAN T NATAR TAHUN PELAJARAN 2OI4I2OI5
NamaMahasiswa
ftftapn
No. Pokok Mahasiswa
10r3033041
Jurusan
Pendidikan IPS
Program Studi
Pendidikan Sejarah
Fakultas
Keguruan dan nrnu Pendidikan
MEIIYETUJUI
l. Komisi Pembirnbing
Pembimbing II,
Pembimbing I,
!
€t ry
I
Yustina Sri Elsatrdari, S.Pd.,llfHum.
NrP 1970091,3 200812 2 A02
Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial
Ketua Pro
Drs, Zulkarnain, M.Si.
Drs. ff:tffaskun, M.H.
NIP
NIP 19591228198sA3 1 005
19600111 198703 1001
MENGESAHKAI\
1.
Tim Penguji
Ketua
: Drs, Wakidi, M.Hum.
Sekretatis
: Yustina Sri Elrwandari, S.Pd., M.Hum.
Penguji
BukanPembimbing : Drs, Syaiful
ffi
u"&,*iF\\ 'a{r penoto
M' M.Si.
ffi "o g nuiil-o, lu. si. p
le60o3rs 1e8s03 I oo3 |
1i.
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 09 Februari 2015
SURAT PNRNYATAANT
Yang b€rtandatangan di bawah ini
:
Nama
Kahayun
NPM
1013033041
Program Studi
Pendidikan Sejarah
Jurusanffakultas
Pendidikan IPS/KIP
Alamat
Jalan Negara-ratu No. 78, Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan
Dengan
ini
menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul '?engaruh Penggunaan
Model Pembelajaran Gallery Walk Terhalap Minat Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Sejarah Kelas
XI IIS 3 di SMAN I Natff Tatrun Pelajaran 201412015"
ini adalah benar hasil karya saya sendiri, di dalamnya tidak terdapat karya yang
pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu pergurutm tinggr,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh ortmg lain sebelumnya, kecuali yang tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebut dalarn daftar pustaka.
Bandar
Lampung, Februari
NPM 1013033041
2015
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sidoharjo I, Negara-ratu Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan, pada tanggal 19 Mei 1992, dari
pasangan Bapak Samingin dan Ibu Nawiyah. Penulis sebagai
anak kedua dari tiga bersaudara.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri 1 Negara-ratu pada
tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Natar pada tahun 2007, dan
kemudian Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Natar pada tahun 2010.
Pada tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Lampung di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Sejarah melalui jalur SNMPTN.
Pada bulan Juli-September 2013, penulis melaksanakan KKN Terintegrasi di
Kelurahan Negeri Ratu, Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat. Penulis
melaksanakan PPL di SMA Negeri 1 Ngambur.
Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
PERSEMBAHAN
Segala puji hanya milik Allah, atas rahmat dan segala nikmat yang tak terhitung…
Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW…
Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda bakti dan cinta
kasihku kepada:
Yang tercinta ibuku Nawiyah dan bapakku Samingin, yang telah mendidik dan
membesarkan ku dengan segala doa terbaik. Terimakasih yang tak terhingga atas segala
kesabaran dan limpahan kasih sayang mu. Terimaksih selalu menguatkanku, mendukung
segala langkah ku menuju kesuksesan dan kebahagian;
Mbakku Karisa, adikku Safitri dan seluruh keluarga besarku yang selalu memberi
motivasi, semangat, doa dan selalu menyayangiku;
Para pendidikku, Dosen dan Guruku;
Almamater tercinta Universitas Lampung.
MOTTO
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad)
tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonon orang
yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi
(perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran”
(Qur’an 2: 186)”.
SANWACANA
Alhamdulillahirobbil’ aalamin, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT,
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GALLERY
WALK
TERHADAP
MINAT
BELAJAR
SISWA
PADA
MATA
PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IIS 3 DI SMAN 1 NATAR TAHUN
PELAJARAN 2014/2015” penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk
meraih Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan,
dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang setulusnya kepada:
1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung;
2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
4. Bapak Drs. Muhammad Fuad, M.Hum., Wakil Dekan III Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
5. Bapak Drs.
Zulkarnain, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung;
6. Bapak Drs. Hi. Maskun, M.H., Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
7. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si., Dosen Pendidikan Sejarah dan sekaligus
pembahas seminar serta penguji yang telah memberikan saran dan nasehat
yang bermanfaat bagi penulis demi terselesaikannya skripsi ini;
8. Bapak Drs. Wakidi, M.Hum., Dosen Pendidikan Sejarah dan sekaligus
pembimbing I yang dengan ikhlas dalam memberikan arahan, masukan,
motivasi dan bimbingannya dengan baik kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
9. Ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd. M.Hum., Dosen Pendidikan Sejarah dan
sebagai pembimbing II yang dengan ikhlas senantiasa sabar membimbing,
mengarahkan, dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
dengan baik;
10. Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum, Ibu Dr. Risma Sinaga, M.Hum, Bapak
Drs. Tantowi, M.S, Bapak Muhammad Basri, S.Pd, M.Pd, Bapak
Suparman Arif, S.Pd, M.Pd Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah
yang penulis banggakan dan pendidik yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan pengalaman berharga kepada penulis selama menjadi
mahasiswa di Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas;
11. Bapak Drs. Suwarlan M, M.Pd., Kepala SMA N 1 Natar yang telah
memberikan izin penulis untuk melakukan penelitan;
12. Drs. Sumarno, Guru Bidang Studi Sejarah SMA N 1 Natar yang memberi
bantuan dan saran dalam melaksanakan penelitian;
13. Teman-teman seperjuanganku yang banyak membantuku, angkatan 2010,
Dian Mustika, Pramudia, Aim, Leni, Tia, Dian Nur, Raisa, Rahma, Niken
terima kasih atas bantuan, kekeluargaan dan kebersamaan selama ini;
14. Kakak tingkat Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP UNILA angkatan
2009.
15. Semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan skripsi.
Terimakasih atas bantuan serta ketulusan hati kalian, semoga menjadi amal
ibadah dan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap
skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung,
Penulis,
Kahayun
NPM 1013033041
Februari 2015
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................................
1.2. Pembatasan Masalah .............................................................................
1.3. Rumusan Masalah .................................................................................
1.4. Tujuan Penelitian ..................................................................................
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................
1.6. Ruang Lingkup Penelitian .....................................................................
1
5
5
6
6
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka ..................................................................................
2.1.1. Konsep Pengaruh........................................................................
2.1.2. Konsep Model Pembelajaran ....................................................
2.1.3. Konsep Gallery Walk ................................................................
2.1.4. Konsep Minat Belajar.................................................................
2.1.5. Konsep Pembelajaran Sejarah ....................................................
2.2. Penelitian Relevan ...............................................................................
2.3. Kerangka Pikir . ....................................................................................
2.4. Paradigma ............................................................................................
8
8
9
11
15
18
19
20
22
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metodologi Penelitian ........................................................................
3.2. Populasi Penelitian ............................................................................
3.3. Variabel Penelitian dan Devinisi Oprasional Variabel .....................
3.3.1. Variabel Penelitian ....................................................................
3.3.2. Definisi Oprasional Variabel .....................................................
3.4. Instrumen Penelitian .........................................................................
3.4.1. Angket .......................................................................................
3.4.2. Lembar Observasi .....................................................................
3.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................
3.5.1. Teknik Observasi........................................................................
3.5.2. Teknik Angket ...........................................................................
3.5.3. Teknik Dokumentasi .................................................................
3.5.4. Teknik Kepustakaan ..................................................................
23
24
24
24
25
27
28
29
30
30
31
31
31
3.6. Uji Instrumen Penelitian ...................................................................
3.6.1. Uji Validitas ..............................................................................
3.6.2. Uji Reliabilitas ...........................................................................
3.7. Teknik Analisis Data .........................................................................
3.7.1. Minat Belajar Siswa ..................................................................
3.7.2. Aktivitas Belajar Siswa .............................................................
32
32
33
34
34
35
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................
4.1.1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA N 1 Natar
Lampung Selatan .....................................................................
4.1.2. Visi dan Misi SMA N 1 Natar .................................................
4.1.3. Kondisi Guru dan Siswa SMA N 1 Natar ...............................
4.1.4. Sarana dan Prasarana di SMA N 1 Natar ................................
4.2. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................
4.2.1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .......................................
4.3. Hasil Penelitian .................................................................................
4.3.1. Pertemuan Pertama Pembelajaran Sejarah Menggunakan Model
Pembelajaran Gallery Walk .....................................................
4.3.1.1. Minat Belajar Siswa ...................................................
4.3.1.2. Aktivitas Belajar Siswa ..............................................
4.3.2. Pertemuan Kedua Pembelajaran Sejarah Menggunakan Model
Pembelajaran Gallery Walk .....................................................
4.3.2.1. Minat Belajar Siswa ...................................................
4.3.2.2. Aktivitas Belajar Siswa ..............................................
4.3.3. Pertemuan Ketiga Pembelajaran Sejarah Menggunakan Model
Pembelajaran Gallery Walk ......................................................
4.3.3.1. Minat Belajar Siswa ...................................................
4.3.3.2. Aktivitas Belajar Siswa ..............................................
4.4. Analisis Rata-Rata Persentase Minat Belajar dan Aktivitas Belajar
Siswa Pertemuan 1 Sampai 3 .............................................................
4.5. Pembahasan .......................................................................................
61
65
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ..........................................................................................
5.2. Saran ......................................................................................................
68
68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
37
37
38
39
42
43
44
48
48
48
51
52
52
56
57
57
60
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1. Populasi Kelas XI IIS 3 di SMA N 1 Natar ..........................................
3.2. Devinisi Oprasional Variabel Minat Belajar .........................................
3.3. Kriteria Penilaian Angket ......................................................................
3.4. Kisi-Kisi Instrumen Angket ..................................................................
3.5. Kriteria Penilaian Lembar Observasi ....................................................
3.6. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...........................................
3.7. Kriteria Presentase Minat Belajar Siswa ...............................................
4.1. Daftar Nama Kepala Sekolah SMA N 1 Natar .....................................
4.2. Daftar Nama Guru di SMA N 1 Natar ..................................................
4.3. Jumlah Siswa SMA N 1 Natar ..............................................................
4.4. Daftar Sarana dan Prasarana di SMA N 1 Natar ...................................
4.5. Minat Belajar Siswa Pertemuan 1 .........................................................
4.6. Distribusi Frekuensi Skor Angket Pertemuan 1 .....................................
4.7. Persentase Masing-Masing Indikator Minat Belajar Siswa
Pertemuan 1 ..........................................................................................
4.8. Persentase Aspek Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 1 .......................
4.9. Minat Belajar Siswa Pertemuan 2 ..........................................................
4.10. Distribusi Frekuensi Skor Angket Pertemuan 2 ...................................
4.11. Persentase Masing-Masing Indikator Minat Belajar Siswa
Pertemuan 2 ........................................................................................
4.12. Persentase Aspek Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 2 .....................
4.13. Minat Belajar Siswa Pertemuan 3 .......................................................
4.14. Distribusi Frekuensi Skor Angket Pertemuan 3 ..................................
4.15. Persentase Masing-Masing Indikator Minat Belajar Siswa
Pertemuan 3 ........................................................................................
4.16. Persentase Aspek Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 3 ....................
4.17. Analisis Rata-Rata Persentase Minat Belajar Siswa Tiap Indikator
Pertemuan 1 Sampai Pertemuan 3 ......................................................
4.18. Analisis Rata-Rata Persentase Aktivitas Belajar Siswa Tiap Pertemuan
Pada Pertemuan 1 Sampai Pertemuan 3 ............................................
24
26
28
29
29
30
35
38
40
42
42
48
50
51
52
53
54
55
56
57
59
60
60
61
63
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1. Skema Perputaran Model Pembelajaran Gallery Walk ............................................ 13
4.1. Grafik Minat Belajar Siswa Pada Pertemuan 1 Sampai Pertemuan 3 ..................... 62
4.2. Grafik Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan 1 Sampai Pertemuan 3 ................ 64
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Uji Validitas Instrumen
Uji Reliabilitas Instrumen
Data Minat Belajar Siswa Pertemuan 1
Skor Angket Minat Belajar Siswa Per Indikator
Data Minat Belajar Siswa Pertemuan 2
Skor Angket Minat Belajar Siswa Per Indikator
Data Minat Belajar Siswa Pertemuan 3
Skor Angket Minat Belajar Siswa Per Indikator
Data Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan ke-1 Menggunakan Model
Pembelajaran Gallery Walk
10. Data Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan ke-2 Menggunakan Model
Pembelajaran Gallery Walk
11. Data Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan ke-3 Menggunakan Model
Pembelajaran Gallery Walk
12. Angket Penelitian
13. Lembar Kerja Kelompok (LKK)
14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
15. Surat Izin Penelitian Pendahuluan
16. Surat Izin Penelitian
17. Surat Pernyataan Kolaborasi Penelitian
18. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian di SMA N 1 Natar
19. Rencana Judul Penelitian
20. Pengesahan Susunan Komisi Pembimbing
21. Foto-Foto Penelitian
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan dalam UUSPN No. 20 tahun 2013 diartikan sebagai suatu usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(UUSPN dalam Syaiful Sagala, 2013: 3). Di sekolah, pendidikan dilaksanakan
melalui kegiatan pembelajaran, hal ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan bergantung pada bagaimana proses pembelajaran yang dialami
siswa.
Didasarkan atas peranan guru sebagai leader dalam suatu proses belajar mengajar
maka guru memiliki peran penting dalam mengelola kegiatan pembelajaran
tersebut. Kompetensi dan tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal
apabila pemilihan pendekatan, metode, strategi, dan model-model pembelajaran
tepat dan sesuai dengan materi, tingkat kemampuan siswa, karakteristik siswa,
sarana dan prasarana dan kemampuan guru dalam menerapkan secara tepat guna
pendekatan, metode, strategi dan model-model pembelajaran (La Iru dan La Ode
2012:1).
2
Berdasarkan Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Peraturan Pemerintah, 2005) mengamanahkan proses pembelajaran
pada
satuan
pendidikan
diselenggarakan
secara
interaktif,
inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran (dalam La Iru dan La Ode, 2012: 2). Hal ini
dimaksudkan agar setiap proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan mampu
memperoleh hasil belajar yang optimal.
Meskipun
demikian,
hingga
sekarang pelaksanaan
pembelajaran
belum
sepenuhnya berjalan sesuai dengan apa yang telah diharapkan. Masih banyak
kendala dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas diantaranya mengenai
minat belajar siswa. Menurut Slameto minat didefinisikan sebagai suatu rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh
(Slameto, 2010: 180).
Di dalam proses belajar, minat memiliki pengaruh yang besar dalam pencapaian
keberhasilan belajar peserta didik. Minat belajar yang besar cenderung
menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan
menghasilkan prestasi yang rendah (Dalyono, 2012: 56). Minat besar
pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa (Syaiful Bahri Djamrah 2011: 167).
Siswa yang sikap belajarnya positif (berminat) akan belajar lebih aktif dengan
demikian akan memperoleh hasil yang lebih baik dibanding siswa yang sikap
belajarnya negatif (Djaali, 2008: 116).
Hasil wawancara dengan guru Mata Pelajaran Sejarah kelas XI IIS di SMAN 1
Natar menyatakan bahwa dalam pelaksanaan proses pembelajaran sejarah, guru
3
menggunakan metode ceramah dan diskusi namun penerapan berbagai teknik
mengajar masih terbilang minim. Demikan dengan keaktifan siswa selama
mengikuti proses pembelajaran bahwa tidak semua siswa antusias saat proses
pembelajaran berlangsung (wawancara Bpk. Drs. Sumarno, 1 September 2014).
Hasil observasi peneliti pada 3 September 2014 juga menunjukkan bahwa proses
pembelajaran sejarah di kelas belum sepenuhnya berjalan optimal. Hal ini nampak
pada bagaimana aktivitas belajar siswa saat proses pembelajaran. Aktivitas siswa
yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung kurang relevan dengan
kegiatan belajar. Misalnya respon siswa yang masih rendah terhadap pertanyaan
dan penjelasan guru, siswa kurang antusias saat proses pembelajaran dan interaksi
belajar antar siswa pun terbilang minim. Keadaan inilah yang masih menjadi
hambatan dalam pencapaian hasil belajar yang optimal.
Salah satu asumsi penyebab rendahnya antusiasme dan partisipasi siswa dalam
kegiatan belajar tersebut adalah kurangnya minat belajar siswa. Hal ini seperti apa
yang diungkapkan Djamrah bahwa siswa yang berminat terhadap suatu mata
pelajaran maka juga akan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajarannya
(Syaiful Bahri Djamrah, 2011: 117). Keadaan ini diduga karena metode yang
dipilih dan diterapkan guru kurang tepat saat proses pembelajaran. Penggunaan
metode ceramah yang pada dasarnya mentransfer pengetahuan secara utuh dari
guru ke siswa menjadikan kegitan pembelajaran berpusat pada guru (teacher
centered) dan siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran sehingga
menyebabkan siswa jenuh dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
4
Solusi dari permasalahan di atas, maka guru menerapkan model pembelajaran
yang lebih menarik perhatian siswa, memberdayakan siswa dengan mengelola
kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa itu sendiri. Hal ini berartikan
bahwa aktivitas belajar siswa seharusnya menjadi titik tekan pada saat proses
pembelajaran berlangsung sehingga siswa tidak jenuh saat belajar. Penggunaan
berbagai macam bentuk dan teknik mengajar oleh guru akan mampu mendorong
peserta didik lebih aktif, bersemangat dan menambah minat belajar pada peserta
didik (Sardiman, 2007: 95). Melalui proses belajar yang demikian, diharapkan
siswa akan lebih aktif di dalam kegiatan pembelajaran sehingga lambat laun minat
belajar siswa dapat meningkat.
Model pembelajaran Gallery Walk adalah bagian dari model pembelajaran aktif
(active learning) yang pelaksanaannya banyak melibatkan peran siswa.
Pembelajaran aktif (active learning) adalah saat belajar aktif banyak melakukan
kegiatan. Mereka menggunakan otak untuk mempelajari ide-ide, memecahkan
permasalahan, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif adalah
mempelajari dengan cepat, menyenangkan, penuh semangat dan terlibat secara
pribadi untuk mempelajari sesuatu dengan baik (Silberman dalam Jamal Ma’ruf
Asmani, 2011: 59).
Menurut Ismail, model pembelajaran Gallery Walk memiliki kelebihan antara lain
mampu mengaktifkan fisik dan metal siswa selama proses pembelajaran (Ismail
dalam Deki Priasih, 2012: 13). Dalam model pembelajaran Gallery Walk ini siswa
akan bekerja secara kolaboratif, berdiskusi, saling mengoreksi pemahaman dan
berpresentasi, sehingga siswa akan terlibat aktif dalam aktivitas-aktivitas belajar
5
di kelas. Selain itu siswa juga akan saling menguatkan pemahaman mereka
dengan saling mengoreksi terhadap hasil pemahaman materi yang dipelajari.
Dengan demikian penggunaan model pembelajaran Gallery Walk diduga dapat
berpengaruh positif dalam meningkatkan minat belajar siswa karena mampu
meningkatkan aktivitas-aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran.
Diharapkan dengan membangkitkan minat belajar siswa tersebut maka siswa juga
mampu memperoleh hasil belajar yang diharapkan.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran Gallery
Walk terhadap minat belajar siswa pada Mata Pelajaran Sejarah kelas XI IIS 3 di
SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2014/2015.
1.2. Pembatasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini tidak meluas maka peneliti membatasi masalah
pada “Pengaruh penggunaan model pembelajaran Gallery Walk terhadap minat
belajar siswa pada Mata Pelajaran Sejarah kelas XI IIS 3 di SMA Negeri 1 Natar
Tahun Pelajaran 2014/2015”.
1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengaruh
penggunaan model pembelajaran Gallery Walk terhadap minat belajar siswa pada
Mata Pelajaran Sejarah kelas XI IIS 3 di SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran
2014/2015?.
6
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh
penggunaan model pembelajaran Gallery Walk terhadap minat belajar siswa pada
Mata Pelajaran Sejarah kelas XI IIS 3 di SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran
2014/2015?.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Bagi Peneliti;
Menambah pengetahuan dalam menggunakan model pembelajaran Gallery
Walk sebagai bekal untuk menjadi calon guru yang profesional.
2.
Bagi Guru;
Memberikan informasi mengenai variasi model pembelajaran sebagai salah
satu alternatif dan bahan pertimbangan guru untuk memilih model
pembelajaran dalam mengajar sejarah.
3.
Bagi Siswa;
Membantu siswa dalam proses belajar sejarah guna meningkatkan hasil
belajar yang optimal dan meningkatkan daya tarik dalam belajar sejarah.
4.
Bagi Sekolah;
Memberikan informasi tentang variasi penggunaan model pembelajaran
dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan mutu sekolah.
7
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ruang lingkup Subjek
Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas XI IIS 3 semester ganjil di SMA
Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Ruang lingkup objek
Objek penelitian adalah pengaruh penggunaan model pembelajaran Gallery
Walk terhadap minat belajar siswa pada Mata Pelajaran Sejarah kelas XI IIS 3
di SMA N 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015.
3. Ruang lingkup wilayah
Tempat penelitian di SMA Negeri 1 Natar yang berlokasi di Jalan Dahlia III
Natar Lampung Selatan.
4. Ruang lingkup waktu
Waktu penelitian pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015.
5. Ruang lingkup ilmu
Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah Ilmu Pendidikan.
8
REFERENSI
Saiful, Sagala. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Halaman 3
La Iru dan La Ode. 2012. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan
Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo. Halaman 1
Ibid. Halaman 2
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta. Halaman 180.
Dalyono, 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 56
Syaiful, Bahri Djamrah. 2011. Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta. Halaman
167
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 116
Op.Cit. Halaman 117
Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada. Halaman 95
Jamal, Ma’ruf Asmani. 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM. Yogyakarta: Diva Pres.
Halaman 59
Deki, Priasih. 2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Gallery Walk
Terhadap Aktivitas Belajar dan Penguasaan Materi Siswa Pada Materi
Pokok Sistem Pencernaan di SMA Al-Kautsar Kelas XI IPA Tahun
Pelajaran 2011/2012. Skripsi Pendidikan MIPA. Universitas Lampung.
Halaman 13
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Konsep Pengaruh
Pengaruh dapat diartikan sebagai suatu hubungan antara dua keadaan yang
memiliki hubungan sebab akibat. Pengaruh muncul sebagai suatu reaksi akibat
adanya aksi dari sesuatu yang lain. Dengan kata lain keadaan pertama
diperkirakan menjadi penyebabkeadaan yang kedua.
Menurut Badudu dan Zain, pengertian pengaruh adalah sebagai berikut:
a) Daya yang menyebabkan sesuatu terjadi;
b) Sesuatu yang dapat membentuk dan mengubah sesuatu yang lain;
c) Tunduk atau mengikuti karena kuasa atau kekuatan orang lain (Badudu dan
Zain, 2001: 1031).
Pengaruh adalah efek yang tegar dan membentuk terhadap pikiran dan prilaku
manusia baik sendiri-sendiri maupun kolektif (Louis Gottschalk, 1975: 171)
Dari definisi di atasdapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah efek atau keadaan
yang timbulsebagai akibat dari sesuatu yang dapat membentuk dan mengubah
sesuatu yang lain. Pengaruh yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah bentuk
hubungan sebab akibat antara variabel X yaitu penerapan model pembelajaran
9
Gallery Walk dalam pembelajaran sejarah yang berpengaruh terhadap variabel Y
yaitu minat belajar siswa pada Mata Pelajaran Sejarah yang diajar dengan model
pembelajaran Gallery Walk.
2.1.2.Konsep Model Pembelajaran
Menurut La Iru dan La Ode bahwa model berarti contoh, acuan atau ragam
sesuatu yang akan dibuat atau yang dihasilkan. Model pembelajaran berarti acuan
pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan pola-pola pembelajaran tertentu
secara sistematis (La Iru dan La Ode, 2012: 6).
Menurut Soekamto bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam melaksanakan aktivitas belajar
mengajar (Soekamto dalam Trianto, 2009: 22).
Komponen-komponen yang membentuk suatu model pembelajaran terdiri dari :
1. Fokus
Fokus merupakan aspek sentral sebuah model. Fokus merujuk pada tujuan
apa yang hendak dicapai dari model pembelajaran tersebut.
2. Sintaks
Sintaks atau tahapan dari model yang mengandung uraian tentang model
dalam tindakan. Sintaks merupakan tahapan-tahapan yang jelas dari
keseluruhan program pembelajaran.
10
3. Sistem sosial
Sistem sosial dalam pembelajaran menggambarkan hubungan antara guru
dan murid yang baik. Dalam pembelajaran peranan guru dan siswa yang
baik akan mengajarkan sikap, keterampilan, dan lain-lain.
4. Sistem pendukung
Sistem pendukung merupakan elemen yang penting dalam pembelajaran,
tersedianya sistem yang mendukung akan memberikan kemudahan guru
dan siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik. Sistem pendukung ini
dapat berupa kelengkapan belajar seperti media, dan sumber belajar
(Wahab, 2012:53).
Ciri-ciri dari model pembelajaran menurut La Iru dan La Ode:
a. Memiliki prosedur yang sistematis untuk memodifikasi prilaku siswa,
yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu.
b. Hasil belajar diterapkan secara khusus yang diharapkan dicapai siswa
dirinci dalam bentuk unjuk kerja yang dapat diamati.
c. Penetapan lingkungan secara khusus atau spesifik dalam mengajar.
d. Ukuran keberhasilan model mengajar senantiasa menggambarkan dan
menjelaskan hasil-hasil belajar dalam prilaku yang seharusnya ditunjukan
oleh siswa setelah menempuh dan menyelesaikan urutan pengajaran.
e. Interaksi dengan lingkungan. Suatu model mengajar menetapkan cara
yang memungkinkan siswa melakukan interaksi dan bereaksi dengan
lingkungan.
(La Iru dan La Ode, 2012: 8).
11
Berdasarkan uraian di atasdapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah
suatu pola atau rancangan mengenai langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dan siswa dari awal hingga akhir proses pembelajaran
yang dibuat dengan tujuan mencapai kompetensi dan tujuan belajar yang
diinginkan.
2.1.3. Konsep Gallery Walk
Model pembelajaran Gallery Walk merupakan salah satu model pembelajaran
aktif (active learning) yang pelaksanaannya menitikberatkan pada aktivitas siswa
selama proses pembelajaran. Menurut Mark Frencek
mengenai model
pembelajaran Gallery Walk sebagai berikut:
“Gallery Walk is a discussion technique that gets students out of their chairs and
actively involved in synhthesizing important schience concepts, writting, and
public speaking. The technique also cultivates listening and team building skills”
(Mark Francek, 2006 dalam Journal of College Science Teaching, National
Science Teachers Associations).
Gallery Walk adalah teknik diskusi dimana siswa beranjak dari kursi mereka dan
secara
aktif
terlibat
dalam
memahami
konsep-konsep
pokok
materi,
menuliskannya, dan mempresentasikannya di depan umum. Teknik ini juga
melatih keterampilan mendengarkan dan kerjasama kolaboratif di dalam
kelompok.
Gallery Walk adalah hasil karya yang digalerikan dengan cara mengelilingi setiap
stan (Ismail dalam deki Priasih, 2012: 12). Model pembelajaran Gallery Walk atau
12
galeri belajar merupakan suatu cara untuk mengingat dan menilai apa yang
dipelajari oleh siswa (Silberman, 2013: 274).
Dalam model pembelajaran Gallery Walk siswa akan bekerja secara kolaboratif di
dalam kelompok untuk merangkum informasi yang ditulis dari berbagai perspektif
oleh kelompok lain sehingga model Gallery Walk mendorong pendekatan
alternatif terhadap masalah, sebab para siswa akan disuguhi berbagai macam
perspektif yang ditempatkan pada stand diskusi yang berbeda. Siswa akan saling
mengoreksi terhadap hasil pemahaman mereka mengenai materi yang dipelajari
dengan memberikan komentar atau pertanyaan terhadap hasil diskusi kelompok
lain. Aktivitas belajar yang dirancang dalam model pembelajaran Gallery Walk
memungkinkan siswa untuk terlibat aktif selama proses pembelajaran.
Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran Gallery Walk adalah sebagai
berikut:
(1) Guru membuat dan memposting pertanyaan
Guru menulis beberapa pertanyaan atau permasalahan berkaitan dengan konsep
materi yang menjadi topik pembelajaran. Tulislah pertanyaan-pertanyaan
tersebut di kertas karton, flip charts, papan tulis atau pada kertas bergaris/loose
leaf, kemudian tempatkan (posting) pertanyaan tersebut di dinding atau meja di
dalam kelas yang diberi jarak satu sama lainnya. Satu lembar kertas untuk satu
pertanyaan.
(2) Membentuk kelompok, menentukan peran dan kerjasama tim.
Bentuklah siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-6 siswa dan
berikan spidol atau pena yang berbeda pada setiap kelompok. Masing-masing
13
kelompok kemudian menetapkan recorder yang bertugas menulis komentar
kelompok mereka. Peran recorder harus bergantian pada setiap stand diskusi
yang dikunjungi.
(3) Menetapkan stan diskusi dan mulai berkomentar.
Setiap kelompok kemudian menuju ke stan diskusi mereka masing-masing. Di
stan diskusi mereka melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan yang
disediakan oleh guru.
(4) Berputar.
Setelah 3-5 menit, katakan “Berputar!”. Masing-masing kelompok kemudian
bergerak searah jarum jam dari stan diskusi merekake stan diskusi kelompok
lain disebelahnya. Di sini, siswa mengamati hasil kerja kelompok lain dan
memberikan komentar atau pertanyaan pada hasil kerja tersebut. Guru berperan
sebagai fasilitator, mengawasi siswa, memperjelas pertanyaan, dan mengukur
pemahaman siswa serta mencatat setiap kesalahpahaman atau penyimpangan
untuk didiskusikan kemudian selama presentasi kelompok.
Gambar2.1. Skema Perputaran Kelompok Model Pembelajaran
Gallery Walk.
Sumber: Mark Francek, 2006 dalam Journal of College Science
Teaching, National Science Teachers Associations.
14
(5)Presentasi.
Setelah mengunjungi setiap stan diskusi, siswa kembali ke stan diskusi awal
mereka. Kemudian merangkum semua komentar dan menjawab pertanyaan
yang diterima dalam waktu 5-10 menit. Reporter yang dipilih diawal,
kemudian mempersentasikan hasil kerja kelompok dan menuliskannya di
papan tulis atau overhead projector dalam waktu tidak lebih dari 5 menit.
Selama presentasi, guru memperkuat konsep-konsep materi dan mengoreksi
kesalahpahaman/kesalahan.
(6)Klarifikasi dan penarikan kesimpulan dibantu guru.
(Mark Francek, 2006 dalam Journal of College Science Teaching, National
Science Teachers Associations).
Menurut Ismail beberapa kelebihan model pembelajaran Gallery Walk sebagai
berikut:
a) Membangun budaya kerjasama memecahkan masalah dalam belajar.
b) Terjadi sinergi saling menguatkan pemahamaman terhadap tujuan belajar
c) Membiasakan siswa bersikap menghargai dan mengapresiasi hasil belajar
kawannya.
d) Mengaktifkan fisik dan mental siswa selama proses belajar.
e) Membiasakan siswa memberi dan menerima kritik
Di samping terdapat kelebihan model pembelajaran Gallery Walk juga memiliki
beberapa kekurangan sebagai berikut:
a) Bila anggota kelompok terlalu banyak akan terjadi sebagian siswa
menggantungkan kerja kawannya.
15
b) Guru perlu ekstra cermat dalam memantau dan menilai keaktifan individu dan
kolektif.
c) Pengaturan setting kelas yang rumit
(Ismail dalam Deki Priasih, 2012:13).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari penggunaan model
pembelajaran Gallery Walk adalah siswa akan terbisa memecahkan masalah
secara bersama-sama sedangkan kelemahannya adalah keterbatasan waktu
pelaksanaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran
Gallery Walk akan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan
meningkatkan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. Dengan
demikian ini diharapkan siswa tidak jenuh dalam mengikuti pelajaran dan dapat
meningkatkan minat belajar siswa.
2.1.4. Konsep Minat Belajar
Minat merupakan sesuatu hal yang penting karena minat dianggap sebagai unsur
yang menggerakkan seseorang untuk fokus terhadap kegiatan demi tujuan yang
ingin dicapainya. Menurut Slameto pengertian minat adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa ketertarikan terhadap suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin
besar minat (Slameto, 2010: 112).
16
Adanya minat sebagai akibat dari adanya suatu kebutuhan dan keinginan terhadap
sesuatu. Sardiman menyatakan sebagai berikut:
“Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang
melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan
keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Hal ini
menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang
kepada seseorang (biasanya disertai dengan perasaan senang), karena itu
merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu (Sardiman A.M, 2007:76)”.
Timbulnya minat di dalam diri seseorang tidak dibawa sejak lahir, melainkan
diperoleh kemudian. Minat muncul akibat adanya rangsangan atau pengaruh dari
luar diri individu. Minat timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul
akibat dari suatu partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau
bekerja (Bernard dalam Sardiman, 2007: 76). Menurut Dalyono timbulnya minat
belajar dalam diri peserta didik disebabkan berbagai hal antara lain keinginan
yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta
ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung
menghasilkan prestasi belajar yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang
akan menghasilkan prestasi belajar yang rendah (Dalyono, 2012:56).
Suatu proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar apabila disertai dengan
minat. Minat merupakan alat motivasi utama yang dapat membangkitkan gairah
belajar anak didik dalam rentang waktu tertentu (Sardiman, 2007: 94). Hal ini
juga didukung oleh pendapat Slameto bahwa:
“Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena apabila bahan pelajaran
yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia
segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu.
Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan
disimpan karena minat menambah kegiatan dalam belajar” (Slameto, 2010:
57).
17
Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk membangkitkan minat belajar
peserta didik diantaranya:
1) Bangkitkan kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk mendapatkan
penghargaan dan sebagainya
2) Hubungkan dengan pengalaman yang lampau
3) Beri kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
4) Gunakan berbagai metode mengajar seperti diskusi, kerja kelompok, membaca
demonstrasi, dan sebagainya (Nasution dalam Djaali, 2008: 117).
Selain itu minat dapat dibangkitkan berdasarkan minat-minat yang telah ada atau
membentuk minat-minat baru pada siswa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
cara memberikan informasi kepada siswa mengenai hubungan suatu bahan
pelajaran yang akan diberikan dengan materi pengajaran yang lalu, menguraikan
kegunaan bagi siswa dimasa mendatang (Slameto, 2010: 181).
Ada beberapa indikator untuk mengetahui minat siswa dalam pelajaran
diantaranya:
1)
adanya perasaan suka atau perasaan senang
2)
adanya perhatian
3)
aktivitas belajar siswa
4)
adanya kesadaran atau upaya-upaya untuk belajar
(Syaiful Bahri Djamrah, 2011: 166-167).
Lebih lanjut Syaiful Bahri Djamrah mengungkapkan bahwa minat dapat
diekspresikan anak didik melalui pernyataan lebih menyukai sesuatu dari pada
yang lainnya, dapat juga di implementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu
kegiatan (Syaiful Bahri Djamrah, 2011: 116-117). Kegiatan yang dimaksud dalam
hal ini adalah kegiatan atau aktivitas pembelajaran.
18
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah rasa suka atau
rasa ketertarikan terhadap sesuatu hal atau aktivitas tertentu dalam hal ini adalah
pelajaran atau aktivitas belajar sebagai akibat dari adanya suatu kebutuhan atau
keinginan tertentu yang ingin dicapai. Membangkitkan minat belajar dapat
dilakukan dengan berbagai cara salah satunya menggunakan berbagai macam
metode mengajar dan salahsatu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah
model pembelajaran Gallery Walk.
2.1.5. Konsep Pembelajaran Sejarah
Pembelajaran sejarah memiliki dua konsep kata yang jika didefinisikan memiliki
pengertiannya masing-masing. Pembelajaran menurut Ahmad Susanto yaitu
bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
keyakinan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik (Ahmad Susanto, 2014:
19).
Roeslan menyatakan bahwa Sejarah adalah sebagai berikut:
“Salah satu bidang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara
sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di
masa lampau, beserta segala kejadian-kejadiannya dengan maksud untuk
kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitian dan penyelidikan
tersebut, untuk akhirnya dijadikan pembendaharaan pedoman nagi penilaian
dan penentuan keadaan sekarang serta arah program masa depan” (Roeslan
dalam Hugiono dan Poerwanta, 1992: 4).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu
bidang ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa masa lampau dialami
19
manusia dianalisis kritis dan ditafsirkan guna pemahaman masa kini dan bekal
pengetahuan di masa depan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat diartikan bahwa pembelajaran sejarah
adalah suatu proses bantuan belajar yang diberikan guru kepada siswa dalam
mempelajari Ilmu Sejarah agar siswa mampu memahami dan menemukan arti dari
proses belajar sejarah.
Tujuan dari pembelajaran sejarah sendiri menurut Depdiknas 2003 adalah agar
siswa menyadari adanya keberagaman hidup pada masing-masing-masyarakat dan
adanya cara pandang yang berbeda terhadap masa lampau untuk memahami masa
kini dan membangun pengetahuan serta pemahaman untuk menghadapai masa
yang akan datang (Depdiknas 2003 dalam Isjoni, 2007: 72).
Berdasarkan uraian beberapa di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
sejarah merupakan mata pelajaran penting karena melalui Mata Pelajaran Sejarah
menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan kehidupan
manusia dengan tujuan kehidupan manusia yang lebih baik di masa kini dan masa
yang akan datang.
2.2. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:
Nama
: Marini (Mahasiswa Jurusan Sastra Asia Barat fakultas
Sastra UNHAS)
Tahun Penelitian
: 2012
20
Judul Skripsi
:“Efektivitas Penggunaan Model Gallery Walk Dalam
Meningkatkan Kemampuan Siswa Pada Pembelajaran
Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan”.
Permasalah dalam penelitian ini adalah kurangnya minat dan motivasi siswa
dalam pembelajaran. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas
penggunaan model Gallery Walk dalam meningkatkan kemampuan siswa pada
pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model Gallery Walk efektif dalam
meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah
Tsanawiyah Tarakan. Hal ini dilihat dari peroleh hasil nilai rata-rata siswa kelas
ekpserimen lebih tinggi sebesar 83.5 dibanding kelas kontrol sebesar 70.5 dan
nilai Sig. 2-tailed 0,001
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GALLERY WALK
TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
SEJARAH KELAS XI IIS 3 DI SMAN 1 NATAR
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh
KAHAYUN
Model pembelajaran Gallery Walk merupakan salah satu model pembelajaran
aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya banyak melibatkan peran siswa
dalam proses pembelajaran. Selama proses pembelajaran, siswa dilibatkan
langsung dalam aktivitas-aktivitas belajar di kelas melalui diskusi kelompok,
saling memberi dan menerima komentar hasil diskusi dengan saling mengunjungi
stand diskusi dan berpresentasi. Model pembelajaran Gallery Walk dipilih
dikarenakan selain memberikan variasi model pembelajaran dalam belajar sejarah,
model pembelajaran Gallery Walk dapat melibatkan siswa secara aktif dalam
aktivitas-aktivitas belajar seperti diskusi, kerja kelompok dan presentasi dimana
hal tersebut diduga dapat membangkitkan minat belajar siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh
penggunaan model pembelajaran Gallery Walk terhadap minat belajar siswa kelas
XI IIS 3 pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran
2014/2015. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh
penggunaan model pembelajaran Gallery Walk terhadap minat belajar siswa kelas
XI IIS 3 pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran
2014/2015. Penelitian adalah penelitian populasi dengan subjek terpilih adalah
siswa kelas XI IIS 3 di SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu dengan teknik analisis
data deskriptif kuantitatif.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh penggunaan model
pembelajaran Gallery Walk terhadap minat belajar siswa kelas XI IIS 3 di SMA
Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah sedang sebesar 73, 22%. Hasil
ini diketahui berdasarkan rata-rata minat belajar siswa selama tiga kali eksperimen
penerapan model pembelajaran Gallery Walk.
Judul Skripsi
PENGARI}H PENGGT'NAAN MODEL PEMBNLAJARAN
GALLERY WALKTERHADAP IT{INAT BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KOLAS )il NS 3
DI SMAN T NATAR TAHUN PELAJARAN 2OI4I2OI5
NamaMahasiswa
ftftapn
No. Pokok Mahasiswa
10r3033041
Jurusan
Pendidikan IPS
Program Studi
Pendidikan Sejarah
Fakultas
Keguruan dan nrnu Pendidikan
MEIIYETUJUI
l. Komisi Pembirnbing
Pembimbing II,
Pembimbing I,
!
€t ry
I
Yustina Sri Elsatrdari, S.Pd.,llfHum.
NrP 1970091,3 200812 2 A02
Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial
Ketua Pro
Drs, Zulkarnain, M.Si.
Drs. ff:tffaskun, M.H.
NIP
NIP 19591228198sA3 1 005
19600111 198703 1001
MENGESAHKAI\
1.
Tim Penguji
Ketua
: Drs, Wakidi, M.Hum.
Sekretatis
: Yustina Sri Elrwandari, S.Pd., M.Hum.
Penguji
BukanPembimbing : Drs, Syaiful
ffi
u"&,*iF\\ 'a{r penoto
M' M.Si.
ffi "o g nuiil-o, lu. si. p
le60o3rs 1e8s03 I oo3 |
1i.
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 09 Februari 2015
SURAT PNRNYATAANT
Yang b€rtandatangan di bawah ini
:
Nama
Kahayun
NPM
1013033041
Program Studi
Pendidikan Sejarah
Jurusanffakultas
Pendidikan IPS/KIP
Alamat
Jalan Negara-ratu No. 78, Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan
Dengan
ini
menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul '?engaruh Penggunaan
Model Pembelajaran Gallery Walk Terhalap Minat Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Sejarah Kelas
XI IIS 3 di SMAN I Natff Tatrun Pelajaran 201412015"
ini adalah benar hasil karya saya sendiri, di dalamnya tidak terdapat karya yang
pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu pergurutm tinggr,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh ortmg lain sebelumnya, kecuali yang tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebut dalarn daftar pustaka.
Bandar
Lampung, Februari
NPM 1013033041
2015
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sidoharjo I, Negara-ratu Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan, pada tanggal 19 Mei 1992, dari
pasangan Bapak Samingin dan Ibu Nawiyah. Penulis sebagai
anak kedua dari tiga bersaudara.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri 1 Negara-ratu pada
tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Natar pada tahun 2007, dan
kemudian Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Natar pada tahun 2010.
Pada tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Lampung di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Sejarah melalui jalur SNMPTN.
Pada bulan Juli-September 2013, penulis melaksanakan KKN Terintegrasi di
Kelurahan Negeri Ratu, Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat. Penulis
melaksanakan PPL di SMA Negeri 1 Ngambur.
Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
PERSEMBAHAN
Segala puji hanya milik Allah, atas rahmat dan segala nikmat yang tak terhitung…
Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW…
Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda bakti dan cinta
kasihku kepada:
Yang tercinta ibuku Nawiyah dan bapakku Samingin, yang telah mendidik dan
membesarkan ku dengan segala doa terbaik. Terimakasih yang tak terhingga atas segala
kesabaran dan limpahan kasih sayang mu. Terimaksih selalu menguatkanku, mendukung
segala langkah ku menuju kesuksesan dan kebahagian;
Mbakku Karisa, adikku Safitri dan seluruh keluarga besarku yang selalu memberi
motivasi, semangat, doa dan selalu menyayangiku;
Para pendidikku, Dosen dan Guruku;
Almamater tercinta Universitas Lampung.
MOTTO
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad)
tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonon orang
yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi
(perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran”
(Qur’an 2: 186)”.
SANWACANA
Alhamdulillahirobbil’ aalamin, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT,
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GALLERY
WALK
TERHADAP
MINAT
BELAJAR
SISWA
PADA
MATA
PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IIS 3 DI SMAN 1 NATAR TAHUN
PELAJARAN 2014/2015” penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk
meraih Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan,
dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang setulusnya kepada:
1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung;
2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
4. Bapak Drs. Muhammad Fuad, M.Hum., Wakil Dekan III Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
5. Bapak Drs.
Zulkarnain, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung;
6. Bapak Drs. Hi. Maskun, M.H., Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
7. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si., Dosen Pendidikan Sejarah dan sekaligus
pembahas seminar serta penguji yang telah memberikan saran dan nasehat
yang bermanfaat bagi penulis demi terselesaikannya skripsi ini;
8. Bapak Drs. Wakidi, M.Hum., Dosen Pendidikan Sejarah dan sekaligus
pembimbing I yang dengan ikhlas dalam memberikan arahan, masukan,
motivasi dan bimbingannya dengan baik kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
9. Ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd. M.Hum., Dosen Pendidikan Sejarah dan
sebagai pembimbing II yang dengan ikhlas senantiasa sabar membimbing,
mengarahkan, dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
dengan baik;
10. Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum, Ibu Dr. Risma Sinaga, M.Hum, Bapak
Drs. Tantowi, M.S, Bapak Muhammad Basri, S.Pd, M.Pd, Bapak
Suparman Arif, S.Pd, M.Pd Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah
yang penulis banggakan dan pendidik yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan pengalaman berharga kepada penulis selama menjadi
mahasiswa di Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas;
11. Bapak Drs. Suwarlan M, M.Pd., Kepala SMA N 1 Natar yang telah
memberikan izin penulis untuk melakukan penelitan;
12. Drs. Sumarno, Guru Bidang Studi Sejarah SMA N 1 Natar yang memberi
bantuan dan saran dalam melaksanakan penelitian;
13. Teman-teman seperjuanganku yang banyak membantuku, angkatan 2010,
Dian Mustika, Pramudia, Aim, Leni, Tia, Dian Nur, Raisa, Rahma, Niken
terima kasih atas bantuan, kekeluargaan dan kebersamaan selama ini;
14. Kakak tingkat Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP UNILA angkatan
2009.
15. Semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan skripsi.
Terimakasih atas bantuan serta ketulusan hati kalian, semoga menjadi amal
ibadah dan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap
skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung,
Penulis,
Kahayun
NPM 1013033041
Februari 2015
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................................
1.2. Pembatasan Masalah .............................................................................
1.3. Rumusan Masalah .................................................................................
1.4. Tujuan Penelitian ..................................................................................
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................
1.6. Ruang Lingkup Penelitian .....................................................................
1
5
5
6
6
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka ..................................................................................
2.1.1. Konsep Pengaruh........................................................................
2.1.2. Konsep Model Pembelajaran ....................................................
2.1.3. Konsep Gallery Walk ................................................................
2.1.4. Konsep Minat Belajar.................................................................
2.1.5. Konsep Pembelajaran Sejarah ....................................................
2.2. Penelitian Relevan ...............................................................................
2.3. Kerangka Pikir . ....................................................................................
2.4. Paradigma ............................................................................................
8
8
9
11
15
18
19
20
22
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metodologi Penelitian ........................................................................
3.2. Populasi Penelitian ............................................................................
3.3. Variabel Penelitian dan Devinisi Oprasional Variabel .....................
3.3.1. Variabel Penelitian ....................................................................
3.3.2. Definisi Oprasional Variabel .....................................................
3.4. Instrumen Penelitian .........................................................................
3.4.1. Angket .......................................................................................
3.4.2. Lembar Observasi .....................................................................
3.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................
3.5.1. Teknik Observasi........................................................................
3.5.2. Teknik Angket ...........................................................................
3.5.3. Teknik Dokumentasi .................................................................
3.5.4. Teknik Kepustakaan ..................................................................
23
24
24
24
25
27
28
29
30
30
31
31
31
3.6. Uji Instrumen Penelitian ...................................................................
3.6.1. Uji Validitas ..............................................................................
3.6.2. Uji Reliabilitas ...........................................................................
3.7. Teknik Analisis Data .........................................................................
3.7.1. Minat Belajar Siswa ..................................................................
3.7.2. Aktivitas Belajar Siswa .............................................................
32
32
33
34
34
35
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................
4.1.1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA N 1 Natar
Lampung Selatan .....................................................................
4.1.2. Visi dan Misi SMA N 1 Natar .................................................
4.1.3. Kondisi Guru dan Siswa SMA N 1 Natar ...............................
4.1.4. Sarana dan Prasarana di SMA N 1 Natar ................................
4.2. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................
4.2.1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .......................................
4.3. Hasil Penelitian .................................................................................
4.3.1. Pertemuan Pertama Pembelajaran Sejarah Menggunakan Model
Pembelajaran Gallery Walk .....................................................
4.3.1.1. Minat Belajar Siswa ...................................................
4.3.1.2. Aktivitas Belajar Siswa ..............................................
4.3.2. Pertemuan Kedua Pembelajaran Sejarah Menggunakan Model
Pembelajaran Gallery Walk .....................................................
4.3.2.1. Minat Belajar Siswa ...................................................
4.3.2.2. Aktivitas Belajar Siswa ..............................................
4.3.3. Pertemuan Ketiga Pembelajaran Sejarah Menggunakan Model
Pembelajaran Gallery Walk ......................................................
4.3.3.1. Minat Belajar Siswa ...................................................
4.3.3.2. Aktivitas Belajar Siswa ..............................................
4.4. Analisis Rata-Rata Persentase Minat Belajar dan Aktivitas Belajar
Siswa Pertemuan 1 Sampai 3 .............................................................
4.5. Pembahasan .......................................................................................
61
65
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ..........................................................................................
5.2. Saran ......................................................................................................
68
68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
37
37
38
39
42
43
44
48
48
48
51
52
52
56
57
57
60
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1. Populasi Kelas XI IIS 3 di SMA N 1 Natar ..........................................
3.2. Devinisi Oprasional Variabel Minat Belajar .........................................
3.3. Kriteria Penilaian Angket ......................................................................
3.4. Kisi-Kisi Instrumen Angket ..................................................................
3.5. Kriteria Penilaian Lembar Observasi ....................................................
3.6. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...........................................
3.7. Kriteria Presentase Minat Belajar Siswa ...............................................
4.1. Daftar Nama Kepala Sekolah SMA N 1 Natar .....................................
4.2. Daftar Nama Guru di SMA N 1 Natar ..................................................
4.3. Jumlah Siswa SMA N 1 Natar ..............................................................
4.4. Daftar Sarana dan Prasarana di SMA N 1 Natar ...................................
4.5. Minat Belajar Siswa Pertemuan 1 .........................................................
4.6. Distribusi Frekuensi Skor Angket Pertemuan 1 .....................................
4.7. Persentase Masing-Masing Indikator Minat Belajar Siswa
Pertemuan 1 ..........................................................................................
4.8. Persentase Aspek Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 1 .......................
4.9. Minat Belajar Siswa Pertemuan 2 ..........................................................
4.10. Distribusi Frekuensi Skor Angket Pertemuan 2 ...................................
4.11. Persentase Masing-Masing Indikator Minat Belajar Siswa
Pertemuan 2 ........................................................................................
4.12. Persentase Aspek Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 2 .....................
4.13. Minat Belajar Siswa Pertemuan 3 .......................................................
4.14. Distribusi Frekuensi Skor Angket Pertemuan 3 ..................................
4.15. Persentase Masing-Masing Indikator Minat Belajar Siswa
Pertemuan 3 ........................................................................................
4.16. Persentase Aspek Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 3 ....................
4.17. Analisis Rata-Rata Persentase Minat Belajar Siswa Tiap Indikator
Pertemuan 1 Sampai Pertemuan 3 ......................................................
4.18. Analisis Rata-Rata Persentase Aktivitas Belajar Siswa Tiap Pertemuan
Pada Pertemuan 1 Sampai Pertemuan 3 ............................................
24
26
28
29
29
30
35
38
40
42
42
48
50
51
52
53
54
55
56
57
59
60
60
61
63
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1. Skema Perputaran Model Pembelajaran Gallery Walk ............................................ 13
4.1. Grafik Minat Belajar Siswa Pada Pertemuan 1 Sampai Pertemuan 3 ..................... 62
4.2. Grafik Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan 1 Sampai Pertemuan 3 ................ 64
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Uji Validitas Instrumen
Uji Reliabilitas Instrumen
Data Minat Belajar Siswa Pertemuan 1
Skor Angket Minat Belajar Siswa Per Indikator
Data Minat Belajar Siswa Pertemuan 2
Skor Angket Minat Belajar Siswa Per Indikator
Data Minat Belajar Siswa Pertemuan 3
Skor Angket Minat Belajar Siswa Per Indikator
Data Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan ke-1 Menggunakan Model
Pembelajaran Gallery Walk
10. Data Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan ke-2 Menggunakan Model
Pembelajaran Gallery Walk
11. Data Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan ke-3 Menggunakan Model
Pembelajaran Gallery Walk
12. Angket Penelitian
13. Lembar Kerja Kelompok (LKK)
14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
15. Surat Izin Penelitian Pendahuluan
16. Surat Izin Penelitian
17. Surat Pernyataan Kolaborasi Penelitian
18. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian di SMA N 1 Natar
19. Rencana Judul Penelitian
20. Pengesahan Susunan Komisi Pembimbing
21. Foto-Foto Penelitian
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan dalam UUSPN No. 20 tahun 2013 diartikan sebagai suatu usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(UUSPN dalam Syaiful Sagala, 2013: 3). Di sekolah, pendidikan dilaksanakan
melalui kegiatan pembelajaran, hal ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan bergantung pada bagaimana proses pembelajaran yang dialami
siswa.
Didasarkan atas peranan guru sebagai leader dalam suatu proses belajar mengajar
maka guru memiliki peran penting dalam mengelola kegiatan pembelajaran
tersebut. Kompetensi dan tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal
apabila pemilihan pendekatan, metode, strategi, dan model-model pembelajaran
tepat dan sesuai dengan materi, tingkat kemampuan siswa, karakteristik siswa,
sarana dan prasarana dan kemampuan guru dalam menerapkan secara tepat guna
pendekatan, metode, strategi dan model-model pembelajaran (La Iru dan La Ode
2012:1).
2
Berdasarkan Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Peraturan Pemerintah, 2005) mengamanahkan proses pembelajaran
pada
satuan
pendidikan
diselenggarakan
secara
interaktif,
inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran (dalam La Iru dan La Ode, 2012: 2). Hal ini
dimaksudkan agar setiap proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan mampu
memperoleh hasil belajar yang optimal.
Meskipun
demikian,
hingga
sekarang pelaksanaan
pembelajaran
belum
sepenuhnya berjalan sesuai dengan apa yang telah diharapkan. Masih banyak
kendala dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas diantaranya mengenai
minat belajar siswa. Menurut Slameto minat didefinisikan sebagai suatu rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh
(Slameto, 2010: 180).
Di dalam proses belajar, minat memiliki pengaruh yang besar dalam pencapaian
keberhasilan belajar peserta didik. Minat belajar yang besar cenderung
menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan
menghasilkan prestasi yang rendah (Dalyono, 2012: 56). Minat besar
pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa (Syaiful Bahri Djamrah 2011: 167).
Siswa yang sikap belajarnya positif (berminat) akan belajar lebih aktif dengan
demikian akan memperoleh hasil yang lebih baik dibanding siswa yang sikap
belajarnya negatif (Djaali, 2008: 116).
Hasil wawancara dengan guru Mata Pelajaran Sejarah kelas XI IIS di SMAN 1
Natar menyatakan bahwa dalam pelaksanaan proses pembelajaran sejarah, guru
3
menggunakan metode ceramah dan diskusi namun penerapan berbagai teknik
mengajar masih terbilang minim. Demikan dengan keaktifan siswa selama
mengikuti proses pembelajaran bahwa tidak semua siswa antusias saat proses
pembelajaran berlangsung (wawancara Bpk. Drs. Sumarno, 1 September 2014).
Hasil observasi peneliti pada 3 September 2014 juga menunjukkan bahwa proses
pembelajaran sejarah di kelas belum sepenuhnya berjalan optimal. Hal ini nampak
pada bagaimana aktivitas belajar siswa saat proses pembelajaran. Aktivitas siswa
yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung kurang relevan dengan
kegiatan belajar. Misalnya respon siswa yang masih rendah terhadap pertanyaan
dan penjelasan guru, siswa kurang antusias saat proses pembelajaran dan interaksi
belajar antar siswa pun terbilang minim. Keadaan inilah yang masih menjadi
hambatan dalam pencapaian hasil belajar yang optimal.
Salah satu asumsi penyebab rendahnya antusiasme dan partisipasi siswa dalam
kegiatan belajar tersebut adalah kurangnya minat belajar siswa. Hal ini seperti apa
yang diungkapkan Djamrah bahwa siswa yang berminat terhadap suatu mata
pelajaran maka juga akan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajarannya
(Syaiful Bahri Djamrah, 2011: 117). Keadaan ini diduga karena metode yang
dipilih dan diterapkan guru kurang tepat saat proses pembelajaran. Penggunaan
metode ceramah yang pada dasarnya mentransfer pengetahuan secara utuh dari
guru ke siswa menjadikan kegitan pembelajaran berpusat pada guru (teacher
centered) dan siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran sehingga
menyebabkan siswa jenuh dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
4
Solusi dari permasalahan di atas, maka guru menerapkan model pembelajaran
yang lebih menarik perhatian siswa, memberdayakan siswa dengan mengelola
kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa itu sendiri. Hal ini berartikan
bahwa aktivitas belajar siswa seharusnya menjadi titik tekan pada saat proses
pembelajaran berlangsung sehingga siswa tidak jenuh saat belajar. Penggunaan
berbagai macam bentuk dan teknik mengajar oleh guru akan mampu mendorong
peserta didik lebih aktif, bersemangat dan menambah minat belajar pada peserta
didik (Sardiman, 2007: 95). Melalui proses belajar yang demikian, diharapkan
siswa akan lebih aktif di dalam kegiatan pembelajaran sehingga lambat laun minat
belajar siswa dapat meningkat.
Model pembelajaran Gallery Walk adalah bagian dari model pembelajaran aktif
(active learning) yang pelaksanaannya banyak melibatkan peran siswa.
Pembelajaran aktif (active learning) adalah saat belajar aktif banyak melakukan
kegiatan. Mereka menggunakan otak untuk mempelajari ide-ide, memecahkan
permasalahan, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif adalah
mempelajari dengan cepat, menyenangkan, penuh semangat dan terlibat secara
pribadi untuk mempelajari sesuatu dengan baik (Silberman dalam Jamal Ma’ruf
Asmani, 2011: 59).
Menurut Ismail, model pembelajaran Gallery Walk memiliki kelebihan antara lain
mampu mengaktifkan fisik dan metal siswa selama proses pembelajaran (Ismail
dalam Deki Priasih, 2012: 13). Dalam model pembelajaran Gallery Walk ini siswa
akan bekerja secara kolaboratif, berdiskusi, saling mengoreksi pemahaman dan
berpresentasi, sehingga siswa akan terlibat aktif dalam aktivitas-aktivitas belajar
5
di kelas. Selain itu siswa juga akan saling menguatkan pemahaman mereka
dengan saling mengoreksi terhadap hasil pemahaman materi yang dipelajari.
Dengan demikian penggunaan model pembelajaran Gallery Walk diduga dapat
berpengaruh positif dalam meningkatkan minat belajar siswa karena mampu
meningkatkan aktivitas-aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran.
Diharapkan dengan membangkitkan minat belajar siswa tersebut maka siswa juga
mampu memperoleh hasil belajar yang diharapkan.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran Gallery
Walk terhadap minat belajar siswa pada Mata Pelajaran Sejarah kelas XI IIS 3 di
SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2014/2015.
1.2. Pembatasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini tidak meluas maka peneliti membatasi masalah
pada “Pengaruh penggunaan model pembelajaran Gallery Walk terhadap minat
belajar siswa pada Mata Pelajaran Sejarah kelas XI IIS 3 di SMA Negeri 1 Natar
Tahun Pelajaran 2014/2015”.
1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengaruh
penggunaan model pembelajaran Gallery Walk terhadap minat belajar siswa pada
Mata Pelajaran Sejarah kelas XI IIS 3 di SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran
2014/2015?.
6
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh
penggunaan model pembelajaran Gallery Walk terhadap minat belajar siswa pada
Mata Pelajaran Sejarah kelas XI IIS 3 di SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran
2014/2015?.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Bagi Peneliti;
Menambah pengetahuan dalam menggunakan model pembelajaran Gallery
Walk sebagai bekal untuk menjadi calon guru yang profesional.
2.
Bagi Guru;
Memberikan informasi mengenai variasi model pembelajaran sebagai salah
satu alternatif dan bahan pertimbangan guru untuk memilih model
pembelajaran dalam mengajar sejarah.
3.
Bagi Siswa;
Membantu siswa dalam proses belajar sejarah guna meningkatkan hasil
belajar yang optimal dan meningkatkan daya tarik dalam belajar sejarah.
4.
Bagi Sekolah;
Memberikan informasi tentang variasi penggunaan model pembelajaran
dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan mutu sekolah.
7
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ruang lingkup Subjek
Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas XI IIS 3 semester ganjil di SMA
Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Ruang lingkup objek
Objek penelitian adalah pengaruh penggunaan model pembelajaran Gallery
Walk terhadap minat belajar siswa pada Mata Pelajaran Sejarah kelas XI IIS 3
di SMA N 1 Natar Tahun Pelajaran 2014/2015.
3. Ruang lingkup wilayah
Tempat penelitian di SMA Negeri 1 Natar yang berlokasi di Jalan Dahlia III
Natar Lampung Selatan.
4. Ruang lingkup waktu
Waktu penelitian pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015.
5. Ruang lingkup ilmu
Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah Ilmu Pendidikan.
8
REFERENSI
Saiful, Sagala. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Halaman 3
La Iru dan La Ode. 2012. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan
Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo. Halaman 1
Ibid. Halaman 2
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta. Halaman 180.
Dalyono, 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 56
Syaiful, Bahri Djamrah. 2011. Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta. Halaman
167
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 116
Op.Cit. Halaman 117
Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada. Halaman 95
Jamal, Ma’ruf Asmani. 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM. Yogyakarta: Diva Pres.
Halaman 59
Deki, Priasih. 2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Gallery Walk
Terhadap Aktivitas Belajar dan Penguasaan Materi Siswa Pada Materi
Pokok Sistem Pencernaan di SMA Al-Kautsar Kelas XI IPA Tahun
Pelajaran 2011/2012. Skripsi Pendidikan MIPA. Universitas Lampung.
Halaman 13
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Konsep Pengaruh
Pengaruh dapat diartikan sebagai suatu hubungan antara dua keadaan yang
memiliki hubungan sebab akibat. Pengaruh muncul sebagai suatu reaksi akibat
adanya aksi dari sesuatu yang lain. Dengan kata lain keadaan pertama
diperkirakan menjadi penyebabkeadaan yang kedua.
Menurut Badudu dan Zain, pengertian pengaruh adalah sebagai berikut:
a) Daya yang menyebabkan sesuatu terjadi;
b) Sesuatu yang dapat membentuk dan mengubah sesuatu yang lain;
c) Tunduk atau mengikuti karena kuasa atau kekuatan orang lain (Badudu dan
Zain, 2001: 1031).
Pengaruh adalah efek yang tegar dan membentuk terhadap pikiran dan prilaku
manusia baik sendiri-sendiri maupun kolektif (Louis Gottschalk, 1975: 171)
Dari definisi di atasdapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah efek atau keadaan
yang timbulsebagai akibat dari sesuatu yang dapat membentuk dan mengubah
sesuatu yang lain. Pengaruh yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah bentuk
hubungan sebab akibat antara variabel X yaitu penerapan model pembelajaran
9
Gallery Walk dalam pembelajaran sejarah yang berpengaruh terhadap variabel Y
yaitu minat belajar siswa pada Mata Pelajaran Sejarah yang diajar dengan model
pembelajaran Gallery Walk.
2.1.2.Konsep Model Pembelajaran
Menurut La Iru dan La Ode bahwa model berarti contoh, acuan atau ragam
sesuatu yang akan dibuat atau yang dihasilkan. Model pembelajaran berarti acuan
pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan pola-pola pembelajaran tertentu
secara sistematis (La Iru dan La Ode, 2012: 6).
Menurut Soekamto bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam melaksanakan aktivitas belajar
mengajar (Soekamto dalam Trianto, 2009: 22).
Komponen-komponen yang membentuk suatu model pembelajaran terdiri dari :
1. Fokus
Fokus merupakan aspek sentral sebuah model. Fokus merujuk pada tujuan
apa yang hendak dicapai dari model pembelajaran tersebut.
2. Sintaks
Sintaks atau tahapan dari model yang mengandung uraian tentang model
dalam tindakan. Sintaks merupakan tahapan-tahapan yang jelas dari
keseluruhan program pembelajaran.
10
3. Sistem sosial
Sistem sosial dalam pembelajaran menggambarkan hubungan antara guru
dan murid yang baik. Dalam pembelajaran peranan guru dan siswa yang
baik akan mengajarkan sikap, keterampilan, dan lain-lain.
4. Sistem pendukung
Sistem pendukung merupakan elemen yang penting dalam pembelajaran,
tersedianya sistem yang mendukung akan memberikan kemudahan guru
dan siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik. Sistem pendukung ini
dapat berupa kelengkapan belajar seperti media, dan sumber belajar
(Wahab, 2012:53).
Ciri-ciri dari model pembelajaran menurut La Iru dan La Ode:
a. Memiliki prosedur yang sistematis untuk memodifikasi prilaku siswa,
yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu.
b. Hasil belajar diterapkan secara khusus yang diharapkan dicapai siswa
dirinci dalam bentuk unjuk kerja yang dapat diamati.
c. Penetapan lingkungan secara khusus atau spesifik dalam mengajar.
d. Ukuran keberhasilan model mengajar senantiasa menggambarkan dan
menjelaskan hasil-hasil belajar dalam prilaku yang seharusnya ditunjukan
oleh siswa setelah menempuh dan menyelesaikan urutan pengajaran.
e. Interaksi dengan lingkungan. Suatu model mengajar menetapkan cara
yang memungkinkan siswa melakukan interaksi dan bereaksi dengan
lingkungan.
(La Iru dan La Ode, 2012: 8).
11
Berdasarkan uraian di atasdapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah
suatu pola atau rancangan mengenai langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dan siswa dari awal hingga akhir proses pembelajaran
yang dibuat dengan tujuan mencapai kompetensi dan tujuan belajar yang
diinginkan.
2.1.3. Konsep Gallery Walk
Model pembelajaran Gallery Walk merupakan salah satu model pembelajaran
aktif (active learning) yang pelaksanaannya menitikberatkan pada aktivitas siswa
selama proses pembelajaran. Menurut Mark Frencek
mengenai model
pembelajaran Gallery Walk sebagai berikut:
“Gallery Walk is a discussion technique that gets students out of their chairs and
actively involved in synhthesizing important schience concepts, writting, and
public speaking. The technique also cultivates listening and team building skills”
(Mark Francek, 2006 dalam Journal of College Science Teaching, National
Science Teachers Associations).
Gallery Walk adalah teknik diskusi dimana siswa beranjak dari kursi mereka dan
secara
aktif
terlibat
dalam
memahami
konsep-konsep
pokok
materi,
menuliskannya, dan mempresentasikannya di depan umum. Teknik ini juga
melatih keterampilan mendengarkan dan kerjasama kolaboratif di dalam
kelompok.
Gallery Walk adalah hasil karya yang digalerikan dengan cara mengelilingi setiap
stan (Ismail dalam deki Priasih, 2012: 12). Model pembelajaran Gallery Walk atau
12
galeri belajar merupakan suatu cara untuk mengingat dan menilai apa yang
dipelajari oleh siswa (Silberman, 2013: 274).
Dalam model pembelajaran Gallery Walk siswa akan bekerja secara kolaboratif di
dalam kelompok untuk merangkum informasi yang ditulis dari berbagai perspektif
oleh kelompok lain sehingga model Gallery Walk mendorong pendekatan
alternatif terhadap masalah, sebab para siswa akan disuguhi berbagai macam
perspektif yang ditempatkan pada stand diskusi yang berbeda. Siswa akan saling
mengoreksi terhadap hasil pemahaman mereka mengenai materi yang dipelajari
dengan memberikan komentar atau pertanyaan terhadap hasil diskusi kelompok
lain. Aktivitas belajar yang dirancang dalam model pembelajaran Gallery Walk
memungkinkan siswa untuk terlibat aktif selama proses pembelajaran.
Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran Gallery Walk adalah sebagai
berikut:
(1) Guru membuat dan memposting pertanyaan
Guru menulis beberapa pertanyaan atau permasalahan berkaitan dengan konsep
materi yang menjadi topik pembelajaran. Tulislah pertanyaan-pertanyaan
tersebut di kertas karton, flip charts, papan tulis atau pada kertas bergaris/loose
leaf, kemudian tempatkan (posting) pertanyaan tersebut di dinding atau meja di
dalam kelas yang diberi jarak satu sama lainnya. Satu lembar kertas untuk satu
pertanyaan.
(2) Membentuk kelompok, menentukan peran dan kerjasama tim.
Bentuklah siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-6 siswa dan
berikan spidol atau pena yang berbeda pada setiap kelompok. Masing-masing
13
kelompok kemudian menetapkan recorder yang bertugas menulis komentar
kelompok mereka. Peran recorder harus bergantian pada setiap stand diskusi
yang dikunjungi.
(3) Menetapkan stan diskusi dan mulai berkomentar.
Setiap kelompok kemudian menuju ke stan diskusi mereka masing-masing. Di
stan diskusi mereka melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan yang
disediakan oleh guru.
(4) Berputar.
Setelah 3-5 menit, katakan “Berputar!”. Masing-masing kelompok kemudian
bergerak searah jarum jam dari stan diskusi merekake stan diskusi kelompok
lain disebelahnya. Di sini, siswa mengamati hasil kerja kelompok lain dan
memberikan komentar atau pertanyaan pada hasil kerja tersebut. Guru berperan
sebagai fasilitator, mengawasi siswa, memperjelas pertanyaan, dan mengukur
pemahaman siswa serta mencatat setiap kesalahpahaman atau penyimpangan
untuk didiskusikan kemudian selama presentasi kelompok.
Gambar2.1. Skema Perputaran Kelompok Model Pembelajaran
Gallery Walk.
Sumber: Mark Francek, 2006 dalam Journal of College Science
Teaching, National Science Teachers Associations.
14
(5)Presentasi.
Setelah mengunjungi setiap stan diskusi, siswa kembali ke stan diskusi awal
mereka. Kemudian merangkum semua komentar dan menjawab pertanyaan
yang diterima dalam waktu 5-10 menit. Reporter yang dipilih diawal,
kemudian mempersentasikan hasil kerja kelompok dan menuliskannya di
papan tulis atau overhead projector dalam waktu tidak lebih dari 5 menit.
Selama presentasi, guru memperkuat konsep-konsep materi dan mengoreksi
kesalahpahaman/kesalahan.
(6)Klarifikasi dan penarikan kesimpulan dibantu guru.
(Mark Francek, 2006 dalam Journal of College Science Teaching, National
Science Teachers Associations).
Menurut Ismail beberapa kelebihan model pembelajaran Gallery Walk sebagai
berikut:
a) Membangun budaya kerjasama memecahkan masalah dalam belajar.
b) Terjadi sinergi saling menguatkan pemahamaman terhadap tujuan belajar
c) Membiasakan siswa bersikap menghargai dan mengapresiasi hasil belajar
kawannya.
d) Mengaktifkan fisik dan mental siswa selama proses belajar.
e) Membiasakan siswa memberi dan menerima kritik
Di samping terdapat kelebihan model pembelajaran Gallery Walk juga memiliki
beberapa kekurangan sebagai berikut:
a) Bila anggota kelompok terlalu banyak akan terjadi sebagian siswa
menggantungkan kerja kawannya.
15
b) Guru perlu ekstra cermat dalam memantau dan menilai keaktifan individu dan
kolektif.
c) Pengaturan setting kelas yang rumit
(Ismail dalam Deki Priasih, 2012:13).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari penggunaan model
pembelajaran Gallery Walk adalah siswa akan terbisa memecahkan masalah
secara bersama-sama sedangkan kelemahannya adalah keterbatasan waktu
pelaksanaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran
Gallery Walk akan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan
meningkatkan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. Dengan
demikian ini diharapkan siswa tidak jenuh dalam mengikuti pelajaran dan dapat
meningkatkan minat belajar siswa.
2.1.4. Konsep Minat Belajar
Minat merupakan sesuatu hal yang penting karena minat dianggap sebagai unsur
yang menggerakkan seseorang untuk fokus terhadap kegiatan demi tujuan yang
ingin dicapainya. Menurut Slameto pengertian minat adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa ketertarikan terhadap suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin
besar minat (Slameto, 2010: 112).
16
Adanya minat sebagai akibat dari adanya suatu kebutuhan dan keinginan terhadap
sesuatu. Sardiman menyatakan sebagai berikut:
“Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang
melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan
keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Hal ini
menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang
kepada seseorang (biasanya disertai dengan perasaan senang), karena itu
merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu (Sardiman A.M, 2007:76)”.
Timbulnya minat di dalam diri seseorang tidak dibawa sejak lahir, melainkan
diperoleh kemudian. Minat muncul akibat adanya rangsangan atau pengaruh dari
luar diri individu. Minat timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul
akibat dari suatu partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau
bekerja (Bernard dalam Sardiman, 2007: 76). Menurut Dalyono timbulnya minat
belajar dalam diri peserta didik disebabkan berbagai hal antara lain keinginan
yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta
ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung
menghasilkan prestasi belajar yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang
akan menghasilkan prestasi belajar yang rendah (Dalyono, 2012:56).
Suatu proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar apabila disertai dengan
minat. Minat merupakan alat motivasi utama yang dapat membangkitkan gairah
belajar anak didik dalam rentang waktu tertentu (Sardiman, 2007: 94). Hal ini
juga didukung oleh pendapat Slameto bahwa:
“Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena apabila bahan pelajaran
yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia
segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu.
Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan
disimpan karena minat menambah kegiatan dalam belajar” (Slameto, 2010:
57).
17
Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk membangkitkan minat belajar
peserta didik diantaranya:
1) Bangkitkan kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk mendapatkan
penghargaan dan sebagainya
2) Hubungkan dengan pengalaman yang lampau
3) Beri kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
4) Gunakan berbagai metode mengajar seperti diskusi, kerja kelompok, membaca
demonstrasi, dan sebagainya (Nasution dalam Djaali, 2008: 117).
Selain itu minat dapat dibangkitkan berdasarkan minat-minat yang telah ada atau
membentuk minat-minat baru pada siswa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
cara memberikan informasi kepada siswa mengenai hubungan suatu bahan
pelajaran yang akan diberikan dengan materi pengajaran yang lalu, menguraikan
kegunaan bagi siswa dimasa mendatang (Slameto, 2010: 181).
Ada beberapa indikator untuk mengetahui minat siswa dalam pelajaran
diantaranya:
1)
adanya perasaan suka atau perasaan senang
2)
adanya perhatian
3)
aktivitas belajar siswa
4)
adanya kesadaran atau upaya-upaya untuk belajar
(Syaiful Bahri Djamrah, 2011: 166-167).
Lebih lanjut Syaiful Bahri Djamrah mengungkapkan bahwa minat dapat
diekspresikan anak didik melalui pernyataan lebih menyukai sesuatu dari pada
yang lainnya, dapat juga di implementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu
kegiatan (Syaiful Bahri Djamrah, 2011: 116-117). Kegiatan yang dimaksud dalam
hal ini adalah kegiatan atau aktivitas pembelajaran.
18
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah rasa suka atau
rasa ketertarikan terhadap sesuatu hal atau aktivitas tertentu dalam hal ini adalah
pelajaran atau aktivitas belajar sebagai akibat dari adanya suatu kebutuhan atau
keinginan tertentu yang ingin dicapai. Membangkitkan minat belajar dapat
dilakukan dengan berbagai cara salah satunya menggunakan berbagai macam
metode mengajar dan salahsatu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah
model pembelajaran Gallery Walk.
2.1.5. Konsep Pembelajaran Sejarah
Pembelajaran sejarah memiliki dua konsep kata yang jika didefinisikan memiliki
pengertiannya masing-masing. Pembelajaran menurut Ahmad Susanto yaitu
bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
keyakinan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik (Ahmad Susanto, 2014:
19).
Roeslan menyatakan bahwa Sejarah adalah sebagai berikut:
“Salah satu bidang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara
sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di
masa lampau, beserta segala kejadian-kejadiannya dengan maksud untuk
kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitian dan penyelidikan
tersebut, untuk akhirnya dijadikan pembendaharaan pedoman nagi penilaian
dan penentuan keadaan sekarang serta arah program masa depan” (Roeslan
dalam Hugiono dan Poerwanta, 1992: 4).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu
bidang ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa masa lampau dialami
19
manusia dianalisis kritis dan ditafsirkan guna pemahaman masa kini dan bekal
pengetahuan di masa depan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat diartikan bahwa pembelajaran sejarah
adalah suatu proses bantuan belajar yang diberikan guru kepada siswa dalam
mempelajari Ilmu Sejarah agar siswa mampu memahami dan menemukan arti dari
proses belajar sejarah.
Tujuan dari pembelajaran sejarah sendiri menurut Depdiknas 2003 adalah agar
siswa menyadari adanya keberagaman hidup pada masing-masing-masyarakat dan
adanya cara pandang yang berbeda terhadap masa lampau untuk memahami masa
kini dan membangun pengetahuan serta pemahaman untuk menghadapai masa
yang akan datang (Depdiknas 2003 dalam Isjoni, 2007: 72).
Berdasarkan uraian beberapa di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
sejarah merupakan mata pelajaran penting karena melalui Mata Pelajaran Sejarah
menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan kehidupan
manusia dengan tujuan kehidupan manusia yang lebih baik di masa kini dan masa
yang akan datang.
2.2. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:
Nama
: Marini (Mahasiswa Jurusan Sastra Asia Barat fakultas
Sastra UNHAS)
Tahun Penelitian
: 2012
20
Judul Skripsi
:“Efektivitas Penggunaan Model Gallery Walk Dalam
Meningkatkan Kemampuan Siswa Pada Pembelajaran
Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan”.
Permasalah dalam penelitian ini adalah kurangnya minat dan motivasi siswa
dalam pembelajaran. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas
penggunaan model Gallery Walk dalam meningkatkan kemampuan siswa pada
pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model Gallery Walk efektif dalam
meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah
Tsanawiyah Tarakan. Hal ini dilihat dari peroleh hasil nilai rata-rata siswa kelas
ekpserimen lebih tinggi sebesar 83.5 dibanding kelas kontrol sebesar 70.5 dan
nilai Sig. 2-tailed 0,001