PROGRAM PROMO LWBP 2015 UNTUK MENINGKATKAN PEMAKAIAN LISTRIK PADA PELANGGAN INDUSTRI DI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR Repository - UNAIR REPOSITORY

  LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROGRAM PROMO LWBP …

URSULLA CINDY LAVISTA

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROGRAM PROMO LWBP 2015 UNTUK MENINGKATKAN PEMAKAIAN LISTRIK

PADA PELANGGAN INDUSTRI DI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

Disusun untuk memenuhi sebagai syarat

guna memperoleh sebutan Ahli Madya (A.Md.)

Manajemen Pemasaran

  

DISUSUN OLEH :

Ursulla Cindy Lavista

NIM : 041310313048

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN

  

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2016

  LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROGRAM PROMO LWBP …

URSULLA CINDY LAVISTA

  LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROGRAM PROMO LWBP …

URSULLA CINDY LAVISTA

  LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROGRAM PROMO LWBP …

URSULLA CINDY LAVISTA

KATA PENGANTAR

  

iv

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kuliah Lapangan yang berjudul “Program Promo LWBP 2015 Untuk Meningkatkan Pemakaian Listrik Pada Pelanggan Industri di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur”, dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

  Laporan PKL ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan akademik guna memperoleh sebutan Ahli Madya (A.Md) pada Diploma III Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Surabaya.

  Selama melaksanakan Praktek Keja Lapangan di PT. PLN (Persero) distribusi Jawa Timur, penulis mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dalam mengenal dunia kerja secara nyata. Dengan terselesaikan Laporan Pratek Kerja Lapangan, penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada :

  1. Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan baik dan tepat waktu.

  2. Bapak Dr. H. Widi Hidayat S.E., M.Si., Ak. selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Surabaya.

  3. Bapak Edwin Fiatiano S.Sos., M.SI. selaku Ketua Program Diploma III Manajemen Pemasaran Universitas Airlangga Surabaya.

  4. Bapak Edwin Fiatiano S.Sos., M.SI. selaku Dosen Pembimbing Lapopran Praktek Kerja Lapangan yang telah memberikan semangat dan bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Sehingga Tugas Akhir ini dalam terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

  5. Ibu dan Bapak selaku orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan.

  Sehinggan penulis dapat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT.

  PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dengan lancar, serta dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik dan tepat waktu.

  6. Bapak Sancoko selaku manajer bidang niaga PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur yang telah memberikan informasi mengenai data-data perusahaan.

  7. Bapak Alex selaku Supervisor bidang niaga PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur yang telah membimbing selama Praktek Kerja Lapangan.

  8. Bapak Mohammad Irfan selaku staff PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dan pembimbing yang telah membimbing penulis selama Praktek Kerja Lapangan.

  9. Seluruh staff PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur yang telah membantu dalam memberikan informasi tentang data perusahaan.

  10. Teman Praktek Kerja Lapangan, Trisna Hernawati.

  11. Sahabatku, Qonita, Vivi, Safira yang telah memberika semangat dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan. Disaat penulis mengalami kesusahan dalam pengerjaan, sahabat telah memberikan semangat dan dorongan supaya penulis bersemangat kembali dalam mengerjakan Laporan Praktek Kerja Lapangan.

  12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Praktek Kerja Lapangan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

  13. Reza Akbar Azhari yang mendukung dan membantu penulis menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan baik dan tepat waktu. Semoga hasil Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu bagi pembaca.

  Surabaya, 17 Juni 2016 Penulis v

  

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

  7 1.6 Kerangka Pemikiran .............................................................................

  2.3 Identitas Perusahaan ........................................................................... 28

  2.2 Profil Perusahaan ............................................................................... 20

  2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ............................................. 17

  

BAB II DESKRIPSI TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN ......... 17

  1.6.2 Penetapan Harga Produk ............................................................ 13

  9

  9 1.6.1 Komunikasi Pemasara ................................................................

  7 1.5 Rencana Praktek Kuliah Lapangan ......................................................

  

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................

  7 1.3.4 Bagi Perusahaan .........................................................................

  6 1.3.3 BagiAlmamater ..........................................................................

  6 1.3.2 Bagi Pembaca .............................................................................

  1.4 Manfaat ............................................................................................... 6 1.3.1 Bagi Penulis ...............................................................................

  1.3 Tujuan ................................................................................................. 6

  1.2 Perumusan Masalah ............................................................................ 6

  1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

  1

  2.4 Struktur Organisasi Perusahaan ......................................................... 30

  2.5 Produk-Produk ................................................................................... 31

  2.6 Deskripsi Hasil Praktek Kerja Lapangan ........................................... 33

  

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................. 33

  3.1 Jenis-Jenis Sumber Data ..................................................................... 35

  3.2 Kategori Pelanggan ............................................................................. 35

  3.3 Program Promo LWBP 2015 ............................................................. 41

  3.4 Cara Menginformasikan Program Promo LWBP 2015 ..................... 42

  3.5 Kendala LWBP ................................................................................... 46

  

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 46

  4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 46

  4.2 Saran .................................................................................................. 47

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

vii

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Pelanggan per Golongan Tarif ..........................................

  3 Tabel 1.2 Jumlah kWh Terjual per Golongan Tarif ......................................

  4 Tabel 1.3 Total Rupiah Penjualan yang Diterima per Golongan Tarif .........

  4 Tabel 1.4 Jadwal Kegiatan Praktek Lapangan ..............................................

  8 Tabel 3.1 Jumlah Pelanggan Industri ............................................................ 38

Tabel 3.2 Jumlah kWh Terjual pada Pelanggan Industri .............................. 39Tabel 3.3 Total Rupiah Penjualan yang Diterima dari Pelanggan Industri ... 40

  

viii

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gambar Elemen dalam Proses Komunikasi ................................... 12Gambar 2.1 Area Pelayanan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur ........... 23Gambar 2.2 Peta Area Pelayanan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur....... 24

  

ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Pada saat ini kebutuhan akan konsumsi listrik sudah menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Baik dalam sektor rumah tangga, bisnis, publik ataupun industri. Hampir semua peralatan elektronik dan kegiatan masyarakat berhubungan dengan listrik.

  Dengan perkembangan perusahaan industri yang sangat pesat dapat dipastikan beberapa tahun yang akan datang kebutuhan listrik pada sektor industri akan meningkat. Dengan terpenuhinya pasokan listrik diharapkan dapat membantu perkembangan pembangunan khususnya sektor industri.

  Para pelaku bisnis barang dan jasa yang saat ini jumlahnya semakin meningkat membawa dampak yang tinggi dalam tingkat persaingan didunia bisnis. Kunci keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya terletak pada produk barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Namun, bagaimana cara perusahaan untuk memenuhi segala kebutuhan pelanggannya.

  Semua perusahaan baik perusahaan bisnis maupun nirlaba menggunakan berbagai bentuk komunikasi pemasaran untuk mempromosikan produk yang ditawarkan dan untuk mencapai tujuan finansial dan nonfinancial (Terence, 2001:4). Sedangkan, komunikasi pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan informasi mengenai produk dari perusahaan sampai kepada pemasar (Mahfud, 2010:16). Manajemen pemasaran setiap perusahaan menyadari bahwa setiap komponen pemasaran seperti produk, harga, distribusi, promosi, dan komponen pemasaran lainnya mengandung unsur komunikasi (Mahfud, 2010:19).

  

1 Proses pemasaran tidak lepas dari komunikasi. Kegiatan pemasaran perusahaan memerlukan lebih dari sekedar pengembangan produk yang baik, penetapan harga yang menarik dan adanya konsumen yang akan disasar. Tetapi perusahaan juga harus dapat berkomunikasi dengan konsumen dan hal yang dikomunikasikan harus dapat membuat peluang untuk konsumen membeli dan memakai produk perusahaan (Mahfud, 2010:1). Sebagian besar perusahaan menyesuaikan harga dasar produk mereka untuk memberikan pengahargaan kepada pelanggan atas respon tertentu yang dilakukan konsumen, seperti pembayaran tagihan yang lebih cepat, meningkatkan pembelian, pembelian produk diluar musim, dan lain sebagainya (Kotler dan Amstrong, 2008:8).

  PT. PLN (Persero) atau Perusahaan Listrik Negara merupakan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang menangani masalah kelistrikan di Indonesia. Keberadaan PT. PLN (Persero) sangat dibutuhkan untuk mengaliri seluruh kebutuhan listrik masyarakat Indonesia. Dengan adanya hal seperti itu, PT. PLN (Persero) senantiasa untuk terus memperbaiki kinerja dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Sehingga PT. PLN (Persero) akan meninggalkan kesan yang baik dimasyarakat dan dapat memberikan pelayanan yang dapat memuaskan pelangganya.

  PT. PLN (Persero) memiliki pelanggan dalam jumlah yang sangat banyak.PT. PLN (Persero) mengelompokkan pelanggan berdasarkan golongan tarif, antara lain sosial, rumah tangga (RT), bisnis, industri, dan publik.

Tabel 1.1 Menunjukkan jumlah pelanggan total per golongan tarif PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur periode September 2015 sampai Februari 2016.

  

Jumlah Pelanggan per Golongan Tarif

  Sumber : Data Olahan, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Berdasarkan tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa jumlah pelanggan total PT.

  PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur selama enam bulan terakhir ber-fluktuasi. Jumlah pelanggan listrik mengalami kenaikan dan punyusutan tetapi tidak terlalu signifikan.

TABEL 1.2 Menunjukkan tentang KWh total yang terjual per golongan tarif pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur periode September 2015 sampai

  Februari 2016.

  

Jumlah kWh Terjual per Golongan Tarif

  Sumber : Data Olahan, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur TABEL 1.3 Menunjukkan tentang rupiah penjualan yang diterima PT.

  PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dari seluruh pelanggan per golongan tarif periode September 2015 sampai Februari 2016 ada.

  

Total Rupiah Penjualan yang Diterima per Golongan Tarif

  Sumber : Data Olahan, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

  Berdasarkan tabel 1.2 dan 1.3 dapat diketahui bahwa pelanggan industrilah yang menggunakan KWh dan memberikan rupiah penjualan paling banyak.Hal ini dapat diartikan bahwa PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur mendapatkan profit paling banyak dari pelanggan industri. Profit dalam usaha bisnis berasal dari pelanggan yang melakukan pembelian ulang.

  Khusus pelanggan industri, pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur memberikan penetapan harga produk berupa penetapan harga diskon. Hal ini dilakukan supaya pelanggan industri meningkatkan pemakaian listrik. Jika pelanggan industri meningkatkan pemakaian listrik maka rupiah yang dibayarkan lebih banyak dan hal ini dapat meningkatkan keuntungan yang diperoleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur.

  Berdasarkan uraian sebelumnya, maka PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur menetapkan Program Kebijakan Ekonomi Oktober 2015 sebagai upaya untuk meningkatkan pemakaian listrik pada pelanggan industri. Program kebijakan ekonomi 2015 ini bernama Program Promo LWBP 2015. Yang disyaratkan untuk mengikuti program ini hanya pelanggan industri saja, khususnya pelanggan industri dengan golongan I3 dan I4. Hal ini dikarena pelanggan industri memberikan pemasukan dan pemakaian kWh yang paling tinggi. Waktu LWBP yaitu antara pukul 22.00-08.00, sedangkan waktu WBP yaitu antara pukul 18.00-22.00. Program Promo LWBP ini adalah pemberikan diskon sebesar 30% atas tambahan pemakaian listrik di atas pemakaian rata-rata normal pada pukul 23.00-08.00 dan berlaku sampai pemakaian bulan Oktober 2018. Pukul 23.00-08.00 dirasa tepat untuk diberlakukan promo karena untuk menekan distribusi yang dilakukan kepada para pelanggan dan energi listrik yang disalurkan pada waktu WBP lebih optimal.

  Berdasarkan uraian diatas, maka judul laporan praktek kerja lapangan yang dipilih adalah “Program Promo LWBP 2015 Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Pemakaian Listrik Pada Pelanggan Industri”.

  1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan diselesaikan oleh penulis adalah : Bagaimana upaya yang akan dilakukan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur untuk meningkatkan pemakaian listrik bagi pelanggan industri.

  1.3 Tujuan

  Tujuan dilaksanakan praktek kerja lapangan, yaitu untuk mengetahui penerapan penetapan harga produk berupa penetapan harga diskon di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur yang diberikan kepada pelanggan industri.

  1.4 Manfaat

  1.4.1 Bagi Penulis

  Sebagai sarana untuk memperluas dan mengaplikasikan teori yang didapat selama perkuliahan. Serta mendapatkan wawasan dan pengalaman kerja nyata yang akan dihadapi penulis dimasa yang akan datang. Selain itu, sebagai pengenalan antara dengan dunia kerja nyata.

  1.4.2 Bagi Pembaca

  Pembaca akan mendapatkan ilmu dan wawasan baru mengenai penerapan penetapan harga produk berupa penetapan harga diskon untuk meningkatkan pembelian produk barang atau jasa.

  1.4.3 Bagi Almamater

  Sebagai bahan referensi baru atau bahan pertimbangan untuk mengerjakan tugas akhir khususnya dibidang penetapan harga produk.

1.4.4 Bagi Perusahaan

  Sebagai sarana evaluasi dan memberikan informasi dalam menerapkan penetapan harga produk pada perusahaan. Serta perusahaan dapat bertukar pikiran mengenai teori penetapan harga dengan penulis.

1.5 Rencana Praktek Kerja Lapangan

  PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dipilih sebagai tempat kerja lapangan karena untuk mengetahui penerapan penetapan harga produk guna meningkatkan pemakaian listrik bagi pelanggan industrinya. Praktek kerja lapangan dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai pada tanggal 22 Februari 2016 dan berakhir tanggal 22 Mei 2016.

  Alasan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dipilih sebagai tempat kerja lapangan adalah karena ingin mengetahui upaya PT. PLN (Persero) dalam memasarkan produknya berupa listrik. Selama ini banyak orang yang beranggapan bahwa PT. PLN (Persero) tidak memerlukan pemasaran karena sudah pasti banyak masyarakat yang membutuhkan listrik. Namun, pada nyatanya PT. PLN (Persero) mempunyai banyak pesaing dan membutuhkan upaya pemasaran untuk memasarkan produknya.

Tabel 1.4 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

1.6 Kerangka Pemikiran

  PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

  Program Promo LWBP 2015

  Penetapan Harga Komunikasi

  Produk Pemasaran

  Penetapan Harga Diskon & Potongan Harga

  Meningkatkan Pemakaian Listrik Pada Pelanggan Industri

1.6.1 Komunikasi Pemasaran

  Pada saat ini, komunikasi dalam kegiatan pemasaran merupakan komponen penting dalam kegiatan pemasaran.Peranan komunikasi sangat penting dan menentukan di tengah persaingan yang semakin ketat. Perusahaan berkomunikasi dengan perantara, konsumen, dan masyarakat dari berbagai tingkat sosial. Tawaran pesaing yang sangat tinggi dengan beragam intensitas yang tinggi, menciptakan perlunya meningkatkan kesadaran konsumen akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Agar dapat menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran secara efektif, pemasar secara kreatif menerapkan berbagai bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi diibaratkan sebagai jembatan penghubung antara perusahaan dengan konsumen. Komunikasi yang baik akan memudahkan produk maupun jasa diterima dipasar.

  Berikut ini, merupakan pengertian komunikasi pemasaran menurut beberapa ahli : Menurut Kotler dan Keller (2008:172), komunikasi pemasaran (marketing

  communication

  ) adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual.

  Komunikasi pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan arus informasi tentang produk dari pemasar sampai kepada konsumen (Mahfud, 2010:16). Sedangkan menurut Terence (2001:4), komunikasi pemasaran adalah merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.

  Menurut Terence (2001:22), komunikasi pemasaran terpadu (integrated

  marketing communication/IMC

  ) adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan.

  Menurut Morrisan (2010:6), komunikasi pemasaran terpadu atau integrated

  marketing communication

  (IMC) adalah upaya koordinasi dari berbagai elemen promosi dan kegiatan pemasaran lainnya.

  Menurut Suharno dan Sutarso (2010:252), komunikasi pemasaran terpadu adalah komunikasi pemasaran yang didesain secara terpadu antara kegiatan yang ada dalam bauran komunikasi pemasaran (iklan, promosi penjualan, kehumasan, penjualan pribadi, dan penjualan langsung), maupun dengan kegiatan yang lain baik kebijakan produk, harga, maupun distribusi.

  Komunikasi pemasaran terintegritas (integrated marketing communication--

  IMC

  ) adalah mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagai saluran komunikasi perusahaan untuk menghantarkan pesan yang jelas, konsisten, dan menarik tentang organisasi dan produknya (Kotler dan Armstrong, 2008:120).

  IMC membutuhkan semua pengenalan titik hubung di mana pelanggan bisa bertemu dengan perusahaan dan mereknya. Masing-masing penghubung merek akan menghantarkan sebuah pesan, entah pesan itu baik, buruk, atau tidak berpengaruh. IMC menyatukan semua pesan dan citra perusahan.

  Kesimpulannya, komunikasi pemasaran mempresentasikan ”suara” perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana di mana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Dengan adanya komunikasi pemasaran, konsumen dapat mempelajari tentang siapa yang membuat produk dan apa tujuan perusahaan dan merek. Konsumen juga bisa mendapatkan insentif atau penghargaan atas usaha percobaan atau penggunaan produk perusahaan tersebut. Dengan adanya pemberian insentif atau penghargaan, diharapkan konsumen lebih meningkatkan frekuensi pembelian produk dari suatu perusahaan.

1.6.1.1 Elemen-Elemen dalam Komunikasi Pemasaran

  Untuk berkomunikasi secara efektif, pemasar harus memahami cara kerja komunikasi. Komunikasi melibatkan sembilan elemen. Dua dari elemen ini adalah elemen utama dalam komunikasi, yaitu pengirim dan penerima. Dua sarana komunikasi lainnya, yaitu pesan dan media. Empat elemen lainnya adalah fungsi komunikasi utama, yaitu penyandian, pengartian, respons, dan umpan balik. Elemen terakhir adalah gangguan dalam sistem.

  Gambar I.1 Gambar Eelemen dalam Proses Komunikasi

  Penerima Pengartian

  Pengirim Penyandian Pesan

  Media Gangguan

  Umpan Respons

  Balik Sumber : Buku Kotler dan Armstrong Tahun 2008 Pengirim (sender) : Pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.

  Contoh, perusahaan yang memproduksi barang atau jasa. Pengiriman pesan (encoding) : Proses menyusun gagasan menjadi bentuk simbolik. Contoh, merangkai kata-kata dan ilustrasi ke dalam sebuah iklan yang mengirimkan pesan yang dimaksud. Pesan (message) : Kumpulan simbol yang dikirimkan pengirim. Contoh, iklan yang sebenarnya.

  Media : Saluran komunikasi yang menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Contoh, majalah, televisi, dan lain sebagainya.

  Pengartian pesan (decoding) : Proses dimana penerima menafsirkan arti simbol yang disandikan oleh pengirim. Contoh, konsumen melihat iklan di televisi dan menerjemahkan kata-kata serta ilustrasi yang terkandung. Penerima (receiver) : Pihak yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pihak lain. Contoh, pelanggan yang melihat iklan.

  Respons (response) : Reaksi penerima setelah menerima pesan. Ratusan respon mungkin terjadi. Contoh, mengunjungi situs web untuk mengetahui informasi lebih banyak, benar-benar membeli produk, tidak melakukan apa pun, dan lain sebagainya.

  Umpan balik (feedback) : Bagian respons penerima yang dikomunikasikan kembali ke pengirim. Contoh, konsumen mengingat iklan, konsumen mengkritik iklan, konsumen menelpon perusahaan untuk memberikan pujian, dan lain sebagainya.

  Gangguan (noise) : Sebab tak terencana atau distorsi selama proses komunikasi. Contoh, konsumen terganggu ketika membaca majalah, konsumen tidak memahami iklan, dan lain sebagainya.

  Model ini menunjukkan beberapa faktor penting dalam komunikasi yang baik. Pengirim perlu mengetahui harapan yang ingin dicapai dan respons yang diinginkan oleh audience sasaran. Mereka harus menyampaikan pesan yang benar, sehingga harus mempertimbangkan cara audience sasaran, dan mereka harus mengembangkan saluran umpan balik sehingga dapat mengukur respons audience terhadap pesan.

1.6.2 Penetapan Harga Produk

  Keputusan penetapan harga dipengaruhi oleh sederet kekuatan perusahaan, lingkungan, dan persaingan yang kompleks dan mengagumkan. Sebuah perusahaan tidak menetapkan satu harga tunggal tetapi sebuah struktur penetapan harga yang mencakup berbagai hal dalam lininya. Struktur penetapan harga ini selalu berubah sepanjang waktu ketika produk melalui siklus hidup produk. Perusahaan menyesuaikan harga produk untuk mencerminkan perubahan dalam biaya dan permintaan serta memperhitungkan berbagai pembeli dan situasi. Ketika lingkungan persaingan berubah, perusahaan mempertimbangkan waktu untuk memulai perubahan harga dan waktu untuk merespon perubahan harga.

1.6.2.2 Penetapan Harga Diskon dan Potongan Harga

  Penetapan harga diskon dan potongan harga adalah penyesuaian harga pokok yang dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan untuk menghargai konsumen atas respons tertentu. Sebagian besar perusahaan menyesuaikan harga dasar produk perusahaan untuk memberikan pelanggan penghargaan atas respon tertentu, seperti pembayaran tagihan lebih awal, volume pembelian, dan pembelian diluar musim.

  Menurut Machfoedz dan Mahfud (2010:71), penyesuaian harga pokok yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya bertujuan untuk menghargai konsumen atas respons tertentu, misalnya pembayaran rekening tagihan tepat waktu dan volume pembelian, atau alasan sejenis lainnya. Penyesuaian harga ini disebut diskon atau potongan harga.

  Penetapan harga diskon dan potongan harga adalah mengurangi harga untuk menghargai respons pelanggan seperti membayar lebih awal atau mempromosikan produk (Kotler dan Armstrong, 2008:10).

  Diskon adalah pengurangan harga langsung terhadap pembelian selama periode waktu tertentu. Potongan harga adalah uang promosi yang dibayarkan produsenkepada pengecer sebagai imbalan atas kesepakatan untuk menampilkan produk produsen dalam beberapa cara.

1.6.2.3 Diskon Kuantitas

  Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam proses pembelian suatu barang adalah diskon. Dengan menetapkan diskon pada suatu barang, maka konsumen akan mempunyai persepsi bahwa barang tersebut mempunyai harga yang lebih rendah. Salah satu diskon yang paling sering digunakan oleh banyak perusahaan adalah diskon kuantitas. Karena dengan pemberian diskon kuantitas, produk perusahaan akan lebih banyak yang terjual dalam waktu singkat.

  Berikut ini, merupakan pengertian dari diskon kuantitas dari beberapa ahli : Menurut Machfoedz dan Mahfud (2010:71), diskon kuantitas ialah pengurangan dari daftar harga penjual yang menarik minat konsumen untuk membeli dalan jumlah besar. Diskon didasarkan pada volume pembelian baik dalam jumlah uang ataupun unit produk. Diskon nonkumulatif didasarkan pada volume pesanan perorangan untuk satu unit produk atau lebih produk.

  Menurut Kotler dan Armstrong (2008:9), diskon kuantitas (quatity discount) adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam volume besar. Diskon semacam ini menyediakan insentif bagi pelanggan yang membeli lebih banyak dari satu penjual tertentu, dan bukan dari berbagai sumber berbeda.

  Menurut Shinta (2011:121), potongan jumlah adalah potongan harga yang diberikan oleh produsen apabila konsumen membeli dalam jumlah banyak.

  Kesimpulannya, diskon kuantitas adalah pengurangan dari daftar harga penjual yang menarik minat konsumen untuk membeli dalam jumlah besar. Dengan adanya pemberian diskon, khususnya diskon kuantitas diharapkan konsumen akan memakai dan membeli produk perusahaan dalam jumlah yang banyak. Semakin banyak konsumen membeli produk dari perusahaan maka harga yang dibayar pun lebih rendah. Dengan imbalan harga yang lebih rendah jika membeli produk dalam jumlah yang banyak, membuat konsumen tergoda untuk membeli dan menggunakan produk dari perusahaan dalam jumlah yang banyak.

BAB II DESKRIPSI TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

2.1.1 Sejarah PLN

  Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri.Perusahaan tenaga listrik tersebut berkembang menjadi untuk menjadi kepentingan umum, diawali dengan perusahaan swasta Belanda NV.NIGM yang memperluas usahanya dari hanya dibidang gas ke bidang tenaga listrik.

  Selama Perang Dunia II berlangsung, perusahaan-perusahaan listrik tersebut dikuasai oleh Jepang dan setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan-perusahaan listrik tersebut direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945 dan diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia.

  Pada tanggal 27 Oktober 1945, Presiden soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas, dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik saat itu sebesar 157,5 MV.

  Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU- PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas, dan kokas.

  Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk dua perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas.Saat itu, kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW. 17

  Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan listrik Negara sebagai Perusahaan Uum Listrik Negara (PLN).Tahun 1990 melalui Peraturan Pemerintah No. 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan.

  Tahun 1992, pemerintah memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik.Sejalan dengan kebijakan di atas, pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari Prusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

  PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur merupakan salah satu Unit Pelaksana di bawah PT. PLN (Persero) yang merupakan Badan usaha Milik Negara (BUMN). Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga nomor : Ment. 16/I/20 tanggal 20 Mei 1961 disebutkan di daerah-daerah, dibentuk daerah Eksploitasi yang terdiri dari 10 Daerah Eksploitasi Listrik Umum (Pembangkit dan Distribusi), dan PLN Distribusi Jawa Timur saat itu menjadi daerah Eksploitasi IX yang melaksanakan fungsi pembangkitan dan pendistribusian tenaga listrik.

  Pada tanggal 23 Oktober 1973, berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor 054/DIR/73 nama PLN Eksploitasi diubah menjadi PLN Distribusi I / Pembangkit I, kemudian berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor 012/DIR/1976 tanggal 25 Februari 1976 diubah menjadi PLN Wilayah XII.

  Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 042/DIR/1982 tanggal 3 Juli 1982, nama PLN Wilayah XII diubah menjadi PLN Distribusi Jawa Timur dengan tugas mengelola pendistribusian tenaga listrik di Jawa Timur.

2.1.2 Perkembangan PLN

  Setelah terbentuk menjadi persero di tahun 1992, PT. PLN (Persero) memiliki beberapa aktifitas bisnis, antara lain :

  1. Di bidang Pembangkitan Listrik Pada akhir tahun 2003 daya terpasang pembangkit PLN mencapai 21.425 MW yang tersebar diseluruh Indonesia. Kapasitas pembangkit sesuai jenisnya adalah sebagai berikut :

  Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), 3.184 MW Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), 3.073 MW Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), 6.800 MW Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), 1.748 MW Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), 6.241 MW Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), 380 MW

  2. Di bidang Transmisi dan Distribusi Listrik Di Jawa-Bali memiliki Sistem Interkoneksi Transmisi 500 kV dan 150 kV sedangkan di luar Jawa-Bali PLN menggunakan sistem Transmisi yang terpisah dengan tegangan 150 kV dan 70 kV.

  Pada akhir tahun 2003, total panjang jaringan Transmisi 500 kV, 150 kV, dan 70 kV mencapai 25.989 kms, jaringan Distribusi 20 kV (JTM) sepanjang 230.593 kms dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 301.692 kms.

  3. Sistem Kontrol Pengaturan daya dan beban Sistem Ketenagalistrikan di Jawa-Bali dan supervise pengoperasian sistem 500 kV secara terpadu dilaksanakan oleh Load

  Dispatch Center / Pusat Pengatur Beban yang terletak di Gandul, Jakarta Selatan. Pengaturan operasi sistem 150 kV dilaksanakan oleh Area Control Center yang berada di bawah pengendalian Load Dispatch Center. Di Sistem Jawa-Bali terdapat empat Area Control Center masing-masing di Region Jakarta dan Banten,

  Region Jawa Barat, region jawa Tengah & DI Yogyakarta, dan Region Jawa Timur & Bali.

  Cakupan operasi PLN sangat luas meliputi seluruh wilayah Indonesia yang terdiri lebih dari 13.000 pulau.

2.2 Profil Perusahaan

  2.2.1 Visi

  Menjadi Pengelola Distribusi Tenaga Listrik yang Efisien, Andal dan Berkualitas dengan Pelayanan Excellent menuju perusahaan kelas dunia.

  2.2.2 Misi

  Mengelola distribusi tenaga listrik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan anggota perusahaan.

  Mendistribusikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

  Mengelola distribusi listrik yang aman terhadap lingkungan.

  2.2.3 Sasaran Misi sampai dengan tahun 2018 Pertumbuhan penjualan tenaga listrik 6,8 %.

  Rasio Elektrifikasi 97 %. Hari pelayanan PB/PD 4 hari. Nilai Kepuasan Pelanggan 95%.

  Gangguan Total Penyulang 4 Kali / 100 Kms. Saidi 100 menit / pelanggan / tahun. Saifi 1,5 kali / pelanggan / tahun. Susut Distribusi 4,5 %. Opex non fuel 40 Rp/kWh. Sertifikasi Kompetensi Pegawai 97 %. Zero accident.

  2.2.4 Motto PLN Distribusi Jawa Timur

  ”Mboh Yo Opo Carane kusu ISO-E” tetap dalam koridor integritas. Guna mewujudkan sasaran misi Distribusi Jawa Timur tahun 2018, komitmen anggota Distribusi Jawa Timur adalah sebagai “PEJUANG 45” mencapai susut 4,5 % di tahun 2018, kecepatan layanan PB/PD empat hari dengan pelayanan bintang lima.

  2.2.5 Tujuan Strategis Perusahaan

  Tujuan strategis PLN korporat ada sebanyak lima item dan setelah dilakukan penyelarasan sesuai dengan kompetensi inti PLN Distribusi Jawa Timur maka ditentukan tujuan strategis perusahaan menjadi empat, yaitu : 1. Memperbaiki kondisi keuangan.

  2. Meningkatkan Efisiensi operasi.

  3. Memperbaiki kinerja operasional.

  4. Memperbaiki citra operasi.

  Keempat tujuan tersebut sudah sudah inline juga dengan saran DITOPJB dan oleh PLN Distribusi Jawa Timur dikristalisasikan ke dalan Visi dan Misi PLN Distribusi Jawa Timur yaitu menjadi perusahaan yang Efisien, Andal, dan Berkualitas dengan Pelayanan Excellent untuk menuju perusahaan WCS dengan

  Image Excellent

  , Service Excellent, dan Operational Performance Excellent (ISO- E).

2.2.6 Tujuan Utama Perusahaan

  Sesuai Kepdir nomor 258.K/DIR/2012, bahwa tujuan PLN Distribusi Jawa Timur adalah melaksanakan usaha pendistribusian dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu sesuai target kinerja Unit dengan efektif dan efisien untuk memberikan kontribusi optimal kepada Perseroan serta meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memperhatikan kepentingan stakeholder berdasarkan kebijakan Perseroan.Tugas utama PLN Distribusi Jawa Timur adalah :

  1. Mengelola kegiatan pengelolaan distribusi tenaga listrik untuk meningkatkan mutu dan keandalan pelayanan.

  2. Mengelola niaga dan penjualan tenaga listrik untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

  3. Mengelola pelayanan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

  4. Mengelola sumber daya dan asset perusahaan secara efisien, efektif, dan sinergis untuk menjamin pengelolaan usaha secara optimal dan memenuhi kaidah Good Corporate Governance.

2.2.7 Profil Unit

  Gambar II.1 Wilayah Pelayanan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

  Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

  Gambar II.2 Peta Area Pelayanan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

  Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Wilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi beberapa daerah Pelayanan yang melayani wilayah administrasi provinsi Jawa

  Tmur, diantaranya : Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Selatan

  Alamat : Jalan Ngagel Timur 14-16, Surabaya Telepon : 031-5042572-73 Fax : 031-5042405 Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Utara Alamat : Jalan Gemblongan 64, Surabaya Telepon : 031-5340151-4 Fax : 031-5353959

  Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Barat Alamat : Jalan Raya Taman No. 48D, Sepanjang Surabaya Telepon : 031-7668488, 031-7668444 Fax : 031-7668844 Ketiga Area pelayanan tersebut di atas melayani Kota Surabaya.

  Area Pelayanan & Jaringan Malang melayani Kota malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.

  Alamat : Jalan Basuki Rahmat 100, Malang Telepon : 0341-326034-5 Fax : 0341-362046

  Area Pelayanan & Jaringan Pasuruan melayani Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo.

  Alamat : Jalan Panglima Sudirman No. 69, Pasuruan Telepon : 0343-426516-7 Fax : 0343-426518

  Area Pelayanan & Jaringan Kediri melayani Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Blitar.

  Alamat : Jalan Basuki Rahmad No. 3-7, Kediri Telepon : 0354-682420 Fax : 0354-682431

  Area Pelayanan & Jaringan Mojokerto melayani Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Mojokerto.

  Alamat : Jalan Ra. Basuni 67, Mojokerto Telepon : 0321-322705 Fax : 0321-322704

  Area Pelayanan & Jaringan Madiun melayani Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Madiun.

  Alamat : Jalan Letjen Haryono No. 30, Madiun Telepon : 0351-452267-9 Fax : 0351-464366

  Area Pelayanan & Jaringan Jember melayani Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang.

  Alamat : Jalan Gajah Mada No. 198, Jember Telepon : 0331-484641-2 Fax : 0331-485766

  Area Pelayanan & Jaringan Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Tuban.

  Alamat : Jalan Teuku Umar No. 3, Bojonegoro Telepon : 0353-881271

  Fax : - Area Pelayanan & Jaringan Banyuwangi melayani Kabupaten Banyuwangi.

  Alamat : Jalan Nusantara No.1, Banyuwangi Telepon : 0333-421441-2 Fax : 0333-421446

  Area Pelayanan & Jaringan Pamekasan melayani Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Bangkalan.

  Alamat : Jalan Joko Tole 127-A, Pamekasan Telepon : 0321-332994, 0324-322115 Fax : 0324-322117

  Area Pelayanan & Jaringan Situbondo melayani Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso.

  Alamat : Jalan Cempaka No. 35, Situbondo Telepon : 0338-672905 Fax : 0338-672908

  Area Pelayanan & Jaringan Gresik melayani Kabupaten Gresik sampai Kecamatan Bawean.

  Alamat : Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 134, Gresik Telepon : 031-3974291-3 Fax : 031-3974294 Area Pelayanan & Jaringan Sidoarjo melayani Kabupaten Sidoarjo.

  Alamat : Jalan A. Yani No. 47-49, Sidoarjo

  Telepon : 031-8955410-4 Fax : 031-8955415

  Area Pelayanan & Jaringan Ponorogo melayani Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Pacitan.

  Alamat : Jalan Dr. Soetomo No. 34, Ponorogo Telepon : 0352-481147-481 Fax : 0352-481147 Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas wilayah daratan sebesar 47.130,15 Km² dan Lautan seluas 110.764,28 Km². Wilayah ini membentang antara 111º0´ BT dan 7º12´ LS - 8º48´ LS. Sisi Utara wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan Selat Bali atau Provinsi Bali dan Barat dengan Provinsi Jawa Tengah dengan 29 Kabupaten, Sembilan Kota, 658 Kecamatan, 8.497 Desa.

2.2.8 Pengertian LOGO

  1. Bidang Persegi Panjang Vertikal Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambing lainnya, melambangkan bahwa PT. PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna.Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat.Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.

  2. Petir atau Kilat Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan.Selain itu, petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT. PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya.Warna yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.

  3. Tiga Gelombang Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan, yaitu pembangkitan, penyaluran, dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT. PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya.

  Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu, itu juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

2.3 Identitas Perusahaan

  Nama Perusahaan : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Bidang Usaha : Distribusi Ketenagalistrikan Alamat : Jalan Embong Trengguli 19-21 Surabaya Telepon : 031-5340651-55 Fax : 031-5310057 Email : humas@pln.co.id Website

GENERAL MANAGER

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

  Ahli Pejabat

  • Quality - Assurance - Strategi Bisnis
  • Rencana Penga>Manajemen Resiko
  • Pelaksana Penga
  • Kinerja
  • OPI Manajer Manajer

  Manajer Manajer SDM Manajer Keuangan & Organisasi Manajer

  Perencanaan Distribusi Niaga & PP Komunikasi Hukum

  & Adminis- DM.

  DM.

  Mekanisme Administrasi

  tratif

  Niaga Niaga DM. Strategi DM. Revenue

  Pemasaran Assurance Manajer Area Manajer Area Manajer Area Manajer Area

  Manajer Area Manajer Area Sidoarjo Surabaya Utara Malang Kediri Pasuruan Mojokerto Manajer Area Manajer Area Manajer Area Manajer Area Manajer Area Manajer Area

  Mediun Jember Bojonegoro Banyuwangi Pamekasan Situbondo Manajer Area Manajer Area Manajer Area Manajer Area Gresik Surabaya Barat Ponorogo

  Surabaya Selatan Manajer APD Surabaya

Dokumen yang terkait

AKIBAT HUKUM PEMUTUSAN ALIRAN LISTRIK OLEH PT. PLN (PERERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SITUBONDO TERHADAP PELANGGAN LISTRIK TEGANGAN RENDAH

0 21 80

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMELIHARAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA MELALUI KOMITMEN KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA JEMBER

0 17 19

PENGARUH KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG

0 5 1

PROSEDUR PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL) PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH

0 3 1

ANALISIS KERUGIAN PENJUALAN TENAGA LISTRIK SEKTOR INDUSTRI PT. PLN (PERSERO) APJ SURABAYA UTARA - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

MASALAH PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI JAWA TIMUR Repository - UNAIR REPOSITORY

0 14 94

SUATU TINJAUAN TENTANG MASALAH PERJANJIAN JAMINAN KREDIT DI LINGKUNGAN INDUSTRI KECIL SIDOARJO JAWA TIMUR Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 59

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIFITAS ANGGARAN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DI JAWA TIMUR Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 16

URGENSI PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT. PLN (PERSERO) DENGAN PELANGGAN DALAM PENYELESAIAN SENGKETA AKIBAT PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL) (Tinjauan Yuridis Aspek Keperdataan) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 181

TATA KELOLA DATA MEDIA CETAK YANG DILAKUKAN OLEH HUMAS PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR SURABAYA SEBAGAI PARAMETER CITRA PERUSAHAAN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 66