PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MADRASA

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

  

S t A t * S A L A T '& V

PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SISWA MADRASA j T TSANAWIYAH SUDIRMAN KOPENG

  

SKRIPSI

  Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Saijana Pendidikan Agama Islam (S. Pd. I)

  Dalam Ilmu Tarbiyah O leh:

  

NUR ZAINUDIN

NI M : 11104 030

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAM A ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

2008

  1

  DEPARTEMEN A G A M A RI SEKOLAH TINGGI A G A M A ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA J l S ta d io n 03 Telp. (0298) 3 2 3 7 0 6 3 2 3 4 3 3 S a la tig a 50721

  ,

  Website : ww\\\sl«iinsalatiga.ac.K| E-mail: adm inist rasisi/>ta insaljiiiga.ac. id Drs. Sumamo W.D., M. Pd. DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Saudara NUR ZAINUDIN Kepada.

  Yth. Ketua STAIN Salatiga di SALATIGA

  Assalamu'alaikum Wr.Wb.

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara : Nama : NUR ZAINUDIN NIM : 111 04 030

  Program Studi : Pe;ididikan Agama Islam (PAI) Judul . : PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP

  MOTIVASI BELAJAR SISWA MADRASAH TSANAWIYAH SUDIRMAN KOPENG TAHUN

  PELAJARAN 2007/2008 Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqosah. Demikian surat iri, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya. Wassalamu'alaikum Wr.Wb. Salatiga, 15 Agustus 2008 Pembimbing Drs. Sumaro W. D., M. Pd. NIP. 150 223 794

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  J l Stadion I\o. 03 Salatiga (0298) 23433, 23706 Kode Pos 57021 «

  

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudari : NUR ZAINUDIN dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 04 030 yang berjudul : ’’PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP MOTIVASI

  

BELAJAR SISW A M ADRASAH TSANAW IYAH SUDIRMAN KOPENG

TAHUN PELAJARAN 2(^07/2008”.

  Telah dimunaqosahkan dalam Sidang panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari : Kamis tanggal 27 Sya'ban 1429 H, yang bertepatan dengan tan g g al: 28 Agustus 2008

  M, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar SARJANA dalam Ilmu Tarbiyah.

  27 Sya'ban 1429 H Salatiga,

  28 Agustus 2008 M Panitia Ujian m

DEPARTEMEN AGAMA

  Jl. Stadion Oli Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721

  

DEKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jaw ab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi >ang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudinn hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang ada, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  N IM : 11104 030 PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada :

  1. Ayah dan ibu tercinta

  2. Adikku yang sekarang masih menuntut ilmu dan yang selalu menemaniku dalam setiap ifen pertandingan.

  3. Sahabat-sahabat yang ikut memotivasi terselesainya skripsi ini

  4. Pihak-pihak yang j uga mendukung penulisan skripsi v

  

MOTTO

s w \ s ‘d & c & jt $

  A ^rtin p a .• "Q & arang s. ia p a m encari (m en u n tu t) ilm u u n tu k a kh era t. m a ka d ia a ka n m em peroleh keu ta m a a n d a ri ('C uhan p a n g m em berikan p etu n ju k O i C tka lih a tla h o ra n g -o ra n g p a n g m erugi d a ri m en u n tu t ilm u ka ren a m em peroleh keu n tu n g a n d a ri ham ba < K p a \

KATA PENGANTAR

  Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmad, ta.ufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga masih dalam lindungan-Nya. Dan untuk itulah penulis bersyukur dan memuji kepada Allah yang dalam kesempatan ini, penulis telah dapat menyelesaikan skripsitanpa ada halangan suatu apapu i.

  Adapun judul yang penulis ambil adalah tentang pengaruh kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa, sebab penulis merasa yakin bahwa guru adalah seorang sosok yang mempunyai peran sangat penting terhadap keberhasilan peserta didikya. Maka dari itu, guru harus bisa menjaga sikap dan kepribadiannya.

  Sebab ini akan dijadikan !«bagai suri tauladan bagi siswa- siswinya.

  Alhamdulillah, skripsi dengan judul tersebut telah penulis selesaikan walaupun masih banyak k;janggalan dan kesalahan, baik dalam susunan kalimat maupun dari segi isi skrip* i tersebut.hal itu karena masih sempitnya pengetahuan penulis, namun dengan hi ti yang lapang penulis berharap agar semua itu bisa menjadi tmbahan pengetah aan bagi penulis.

  Penulis yakin bahv'a dalam penulisan skripsi ini tidaklah aka terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu, maka dari itu, penulis hanya dapat mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Imam Suomo, M. Ag, selaku ketua STAIN salatiga.

  2. Bapak Drs. Sumario Widyadipa, M. Pd, selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini.

  3. Bapak dan ibu cosen fakultas tarbiyah salatiga yang telah memberikan bekal kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak kepala sekolah MTs Sudirman kopeng kabupaten Semarang beserta bapak dan ibu guru yang telah banyak memjbantu penulis.

  5. Bapak dan ibu di rumah yang dengan ikhlas telah membiayai dan selalu memberikan dorongan kepada penulis.

  • 6. Adik-adik siswa MTs Sudirman Kopeng, kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

  7. Taklupa keoada teman-teman yang telah banyak membantu dalam menyelesaikannya skripsi ini.

  Harapan penulis, semoga amal baik mereka senantiasa diterima dan mendapat balasan dari Al ah S. W.T. Amin.

  Akhirnya semoga tulisan yang berupa skripsi ini bermanfat bagi penulis khususya dan para pemba;a pada umumnya.

  Salatiga, 15 Agustus 2008 Penulis

  • 1— viii

  DAFTAR ISI Halaman

  

  

  BAB I : PENDAHULUAN

  

  

  

  BAB I I : LANDASAN TEORI

  

  ix

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB IV : ANALISA DATA

  

  C. Analisa ketiga

  81 BAB V : KESIMPULAN! DAN SARAN

  

  

   LAMPIRAN-LAMPIRAN

  XI

  DAFTAR TABEL TABEL HALAMAN

  

  

  

  V'* : DATA TENTANG FREKUENSI

  

  

  IX : DATA TENTANG VARIASI

  

  XI : DATA TENTANG VARIASI

  XII : TABEL PERSIAPAN KINERJA GURU

  

  

  

  

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Pendidikan merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan untuk mencapai tujuannya. Kita tahu bahwa tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk statis, tetapi merupakan kese uruhan dan pembentukan kepribadian seseorang yang berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya. Ini meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan. Sehingga disini perlu cara atau alat yang paling efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut yaitu pengajaran.1

  Dimana dengar, adanya pengajaran, maka seseorang akan memiliki pengetahuan yang lebih luas serta budi pekerti yang baik. Sehingga ini akan menjadikan manusia lebih sempurna dan pada yang lain. Sebagaiman dijelaskan dalam QS. Al- Mujadalah : 11 Artinya : "... Allah meninggikan orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi pengetahuan beberapa d erajat... ."

  Demikian pula di sebutkan dalam QS. Az- Zumar : 9

  Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1982, him 29

  2 Artinya : "katakanlah “adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?. Sesungguhnya orang yang berakallah y«ng dapat menerima pelajaran”

  Melihat kenyataan dalam kehidupan masyarakat yang semakin maju dan berkembang, maka tidaklah mungkin orang tua dapat memikul sendiri tanggung jawabnya dalam mendidik anak. Sehingga ini telah membuka peluang kepada orang lain untuk turut serta memikul tanggung jawab dalam dunia pendidikan yaitu Guru.

  Dalam teori natives dan empiris yang ditemukan oleh Kerschenteiner dengan teori Korvergei isinya telah membuktikan bahwa manusia adalah makhluk paedagogik. "Yaitu makhluk Allah yang membawa potensi dapat mendidik dan dapat dididik. Sehingga mampu menjadi kholifah di bumi, pendukung dan pengembang kebudayaan. Dimana itu semua perlu dikembangkan dalam kegiatan pendidikan. Maka dan itu, seorang guru dituntut harus bisa menampilkan kepribadian yang mencerminkan keprofesiannya. Dimana seorang guru adalah sosok teladan bagi murid- muridnya. Sebagaimana Rosulullah SAW menjadi teladan bagi umatnya. Sehingga guru harus bisa menjaga tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.2

  Sebagaimana yang kita ketahui dalam realita sekarang ini, bahwasannya faktor k in e ja atau kemampuan adalah suatu hal yang sangat penting dimiliki oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar. Sebab, semakin tinggi kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar-

  2 him. 17 ~ Ibid.,

  3 mengajar, diduga sem arin tinggi pula prestasi belajar yang dicapai oleh siswa."*

  4

  5 Selain dan pada itu, seorang guru juga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan anak didiknya dalam kegiatan belajar mengajar. Sebab guru ac alah seorang sosok yang selalu dihormati, ditakzimi dan dijadikan sebagai telidan. Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Suparlan, bahwasannya peran guru adalah sebagai pendidik sehingga guru lebih banyak menjadi sosok panutan, yang memiliki nilai norma dan agama yang patut ditiru dan diteladani oleh siswa. 4 Selain dari pada itu, peran guru adalah sebagai pengajar, pembimbing, pelatih, manajer, supervisor, leader, inovator dan motifator. Sehingga kita tahu bahwa peran guru sebagai motivator terkait dengan peran educator dan supervisor. Untuk meningkatkan semangat dan gairah belajar yang tinggi, siswa perlu memiliki motivasi yang tinggi baik motivasi dan dalam diri sendiri (intrinsic) maupun dan luar

  (ekstrinsik), yang utammya berasal dan guru.5 Sehingga guru selalu membimbing dalam pengembangan bakat siswa serta memberi motivasi untuk meraih prestasi yang lebih baik demi mencapai cita-cita dan masa depan yang yang lebih cerah.

  Oleh karena itu, penulis mencoba mengadakan penelitian yang berhubungan dengan masalah tersebut. Dengan judul : “ PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP M OTIVASI BELAJAR SISWA MADRASAR TSANAWlYAH SUDIRMAN KOPENG, GETASAN, KAB.

  SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008.”

  Cece Wijaya & Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar,

  Remaja Rosdakarya Offst t, Bandung, 1991, him. 5

  4 Suparlan, Menjadi Guru Efektif, Hikayat Publiser, Yogyakarta, 2005, him. 28

  5 Ibid., him. 30

  4 B. Penjelasan Istilah.

  Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran judul yang akan penulis bahas, rmika akan dijelaskan istilah pokok yang berhubungan dengan judul tersebut.

  Adapun penjelasan istilah dan judul tersebut adalah sebagai b erik u t:

1. Pengaruh Kinerja Guru

  Pengaruh : I)aya yang ada dan sesuatu (orang, benda, dsb) yang ikut membentuk kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang.6 Kinerja : Sematu yang dicapai, kemampuan kerja, prestasi yang diperlihatkan.7 8 o Guru : Orang yang memberikan pendidikan, pengajaran.

  Sebagaimana yang dikemukakan oleh Poerwadarminto, bahwasannya guru adalah orang yang kerjanya mengajar. 9 Adapun indikator kinerja guru adalah sebagai b erik u t: 10

  1. Menguasai bahar yang akan diajarkan

  2. Mengelola program belajar mengajar

  3. Mengelola keles

  4. Menggunakan mcdia/sumber belajar

  5. Menguasai landaj an-landasan kependidikan

  6 Em Zulfi Fajri & Aprilla Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difa Publiser, him. 638

  7 Ibid., him. 470

  8 Ibid., him. 254

  9 Suparlan, op. cit., him. 13

  10 Syarifiiddin Nurdin & Basyiruddin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Ciputat Prees, Jakarta, 2003, him. ''9

  5

  6. Menilai prestasi siswa

  7. Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan

2. Motivasi Belajar Siswa— — -

  Motivasi : Dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, usaha- usaha yang dapat rienyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan dikehendakinya atau mendapatkan kepuasan dengan perbuatanya.11

  Adapun dalim kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhjin daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiaian belajar, yang menjamin kelangsungan dan kegiatan belajar dan yang memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.12

  Belajar : Bei usaha untuk memperoleh ilmu atau menguasai sesuatu keterampilan b e rla tb .13 Siswa : Murid, anak didik, pelajar.14 Adapun indi cator dan motivasi belajar siswa antara lain : 15

  1. Tekun mengerj a can tugas

  2. Ulet menghadapi kesulitan

  3. Senang bekerja mandiri

  11 Departemen PendidUan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1989, him. 593

  12 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Prees, Jakarta, 1992, him. 75

  13 Zuhri Fajri & Apriiia Senja, op. cit., him. 29

  14 Ibid., him. 767

  15 Sardiman, op. cit., hln . 83

  4. Mampu mempertahankan pendapat

  5. Senang mencari dan memecahkan masalah . 6. Raj in membuat c itatan

  7. A ktif mengikuti pelajaran C. Pokok Masalah.

  Berdasarkan later belakang dan penjelasan diatas, maka penulis menjadikan pokok masalah sebagai b erik u t:

  1. Bagaimana kineija guru MTs Sudirman Kopeng?

  2. Bagaimana motivasi belajar siswa MTs Sudirman Kopeng?

  3. Adakah pengaruh antara kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa MTs Sudirman Kopeng? D. Tujuan Penelitian.

  Adapun tujuan pe lelitiannya adalah sebagai b erik u t: 1. Untuk mengetahui kineija guru MTs Sudirman Kopeng.

  2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa MTs Sudirman Kopeng.

  3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara kineija gum terhadap motivasi belajar siswa MTs Sudirman Kopeng.

  Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap masalah suatu penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga

  6

E. Hipotesis

  7 harus diuji secara empiris.16 Trealease memberikan definisi tentang hipotesa adalah suatu keterangan sementara dan suatu fakta yang diamati. Sedangkan menurut Good dan Scatss, menyatakan hipotesa adalah sebuah taksiran yang dirumuskan serta ditenima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta- fakta yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah penelitian selanjutnya.17

  Sedangkan hipote sis dalam penelitian ini adalah sebagai b erik u t: “Ada pengaruh sntara kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa, pada siswa MTs Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten

  Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008” (Semakin baik persepsi siswa tentang kinerja guru, semakin tinggi motivasi belajar siswa)

F. M etodologi Penelitian.

  Metodologi penelitian adalah suatu cara yang ditempuh atau yang digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data yang telah diperoleh sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

1. Populasi, Sample dan Tekhnik Sampling.

  a. Populasi adalah ceseluruhan dan unit objek yang akan diteliti.18 Adapun yang penulis maksudkan disini adalah seluruh siswa kelas 8 MTs Sudirman Kepeng kecamatan Getasan, yang mana jumlahnya ada

  • 16 Iqbal Hasan, Analisa Data Penelitian dengan Statistik, Bumi Aksara, Jakarta, 2004, him. 31

17 Moh. Nasir, Ph. D., Metcde Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983, him. 182

  18 Moh Ali, Penelitian Kependudukan Prosedur dan Strategi, Angkasa, Bandung, 1987, him. 54

  8 89 siswa terdiri dan 2 kelas. Adapun perinciannya adalah sebagai b erik u t:

  KELAS KELOMPOK JUMLAH SISWA

  8 A 44 siswa

  8 B 45 siswa Jumlah 89 siswa

  b. Sampel adalah sebagian yang diambil dan keseluruhan objek yang diteliti serta dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan tekhnik tertentu.19 Maka dari itu, adapun yang dijadikan sample adalah siswa kelas 8. B MTs Sudirman Kopeng tahun pelajaran 2007/^008 sebanyak 45 orang. Dalam hal ini peneliti menggunakan sample Cluster. Dimana sample terdiri dan sekelompok anggota yang terhimpun pada gugusan (cluster), bukan anggota populasi yang dhimbil satu persatu (secara individu).20 Sehingga dan sejumlah siswa kelas 8. B diambil secara keseluruhan.

  c. Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk mengambil sample dan populasi. 21 Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian tersebi.t yaitu double sampling. Yakni dilakukan dengan menggunakan angket yang diberikan kepada masing-masing responden untuk diisi serta menggunakan teknik wawancara terhadap responden agar penelitian dapat memenuhi sample.

  19 Ibid., him. 54

  20 Ibid., him. 67

  21 Ibid., him. 60

  9

2. Teknik Pengumpulan Data

  Untuk memudahkan dalam pengumpulan data, maka peneliti menggunakan teknik-teknik sebagai b erik u t: a. Observasi ’

  Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun tidak langsung.22

  Metode observasi langsung (partisipatif) yaitu peneliti lakukan dengan melihat langsung ke lapangan untuk mendapatkan data tentang aspek pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Seperti Metode mengajar, performa guru, penguasaan kelas dan evaluasi. Kemudian dalam penggunaan metode observasi yang tidak langsung (non partisipatif), peneliti menggunakan suatu alat yang disebut der.gan rating scala (skala bertingkat) untuk mendapatkan data yang lebih valid.

  b. Wawancara Wawanctira adalah suatu cara yang dipergunakan seseorang untuk mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang lain.23 Tecnik ini peneliti lakukan dengan bertanya langsung kepada siswa ter tang performa dan penguasaan bahan pelajaran oleh guru.

22 Ibid., him. 91

  23 Kuntjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1994, him. 129

  10 c. Angket.

  Angket a ialah suatu teknik penelitian yang banyak mempunyai kesamaan dengan wawancara kecuali dalam pelaksanaannya. Sebab angket dilakukan secara tertulis. Oleh karena itu, angket sering juga disebut dengan wawancara tertulis. 24 Dalam penggunaan angket ini, penulis lakukan untuk mencari data yang berhubungan dengan variable yang pertama. Dimana angket tersebut penulis tujukan kepada siswa untuk mengetahli bagaimana kinerja guru dalam mengajar menurut persepsi mereka (siswa).

  d. Dokumentasi.

  Dokumeni asi adalah kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan, m onum ei, artifact, foto, tape, dan sebagainya. 25 Metode dokumentasi ini iigunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat dokumenter, misalnya tentang arsip-arsip sekolah, sarana dan prasarana, struktur organisasi sekolah.

3. Analisis Data

  Analisis data adalah memperkirakan atau menentukan besarnya pengaruh secara kuaniitatif dan perubahan suatu kejadian terhadap sesuatu kejadian yang lain, serta memperkirakan atau meramalkan kejadian lainnya.26 Analisa tersebut m elip u ti:

  24 Moh. Ali, op. cit., him. 87 ' 5 Koentjaraningrat, Metod z-Metode Penelitian Masyarakat, PT Gramedia, Jakarta, 1985, him. 8

  26 Iqbal Hasan, Analisis Lata Penelitian dengan Statistik, Bumi Aksara, Jakarta, 2004, him. 29

  11 a. Analisa Pendahuluan.

  Yaitu tanap pengelompokan data yang akan dimasukkan kedalam distribusi frekuensi dan diadakan pengolahan seperlunya atau tahap pemberian nilai hasil angket dengan memberi bobot sebagai b erik u t:

  1. Alternatif jawaban A diberi Skor 4 (Baik)

  2. Alternatif jaw aban B diberi Skor 3 (Cukup Baik)

  3. Alternatif jawaban C diberi Skor 2 (Cukup)

  4. Alternatif jawaban D diberi Skor 1 (Buruk) b. Analisis Uji Hipotesis.

  Analisis ini merupakan langkah kedua setelah data terkumpul dengan cara mengadakan perhitungan terhadap data yang ada, kemudian hasilnya dimasukkan dalam rumus prosentase. Yaitu :

  F P = -------- X .00%

  N Keterangan :

  P : Prosentase F : Frekuensi .

  N : Jumlah responden Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel pengaruh dan terpengaruh menggunakan korelasi Kai kuadrat, yaitu : 27

  Anas Sujiono, Pengantar Statistik Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, him. 353 y 2 U f o - f i j 1

  f t

  K eterangan: X2 = Nilai Kai kuadrat fo = Frekuensi yang diobservasi fl = Frekuensi teoritik

  12 F. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan pembahasan skripsi dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan sistematika sebagai b erik u t:

  BAB I : PENDAHULUAN Meliputi : latar belakang masalah, penegasan istilah, pokok masalah, tujuan penelitian, hipotesis, metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II : LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini, penulis mengemukakan tentang dasar-dasar teori yang meliputi pengertian kinerja guru, peran dan fungsi guru, kewajiban guru, kode etik dan standar kompetensi guru, Sedangkan tentang motivasi belajar meliputi : Pengertian motivasi belajar, teori tentang motivasi, fungsi motivasi dalam belajar, bentuk-bentuk motivasi di sekolah.

  BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN Pada fcab ini, penulis laporkan tentang gambaran umum MTs Sudirm ai Kopeng yang berisikan tentang sejarah berdiri,

  13 letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru, karyawan, siswa, sarana pras;irana, kegiatan siswa serta laporan hasil penelitian tentang da* 2 . responden yang berisikan hasil nilai angket siswa tentang kine j a guru dengan motivasi belajar siswa MTs Sudirman

  Kopeng, Getasan, Kab. Semarang Tahun pelajaran 2007/2008.

  BAB IV : ANALISIS Pada bab ini terdiri dan tiga analisa data, analisa pertama yaitu tentang motivasi belajar siswa, analisa kedua tentang kinerja guru, dan analisa ketiga tentang hubungan dan analisa pertama dan kedua.

  BAB V : PENUTUP Kesimpulan, saran dan penutup. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN.

  BAB II LANDASAN TEORI A. Masalah Kinerja G uri

  1. Pengertian Kinerja Guri Kinerja adalah dayi yang ada dari sesuatu ( orang, benda, dsb ) yang ikut membentuk kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang.27 Dengan kata lain, kinerja dapat juga disebut dengan kemampuan.

  Sedangkan yang di maksud dengan kemampuan sebagaimana yang dikemukakan oleh Broke dan Stone adelah gambaran hakikat kualitas dari guru atau tenaga kependidikan yang tampak sangat berarti.28

  Guru secara etimologis berasal dari bahasa India yang artinya orang yang mengajarkan tentang kelepnsan dari senggama. Dalam tradisi agama hindu, guru dikenal sebagai maharesi guru yakni para pengajar yang bertugas untuk menggembleng para calon biksu di banayi panti. Kemudian dalam bahasa arab guru adalah orang yang memberikan ilmu dalam majiis taklim. Sedangkan para pakar mendefinisikian guru adalah orang yang kerjanya mengajar( i<

  Poerwodarminto ). Kemudian menurut Zakiyah daradjat guru adalah pendidik professional karena guru tel ih menerima dan memikul beban dari orang tua untuk ikut mendidik anak-anak pida jenjang pendidikan sekolah. Dalam Surat Edaran

  (SE) Mendikbud dan kepala BAKN Nomor 57688/MPK/1989 menyatakan bahwa

  27 Em Zulfi Fajri & Aprilia Senja. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difa Publiser, him. 638

28 Cece Wijaya & A. Tabiani Ruslan, Kemampuan dasar guru dalam proses belajar-

  mengajar , PT Rosdakarya, Bandurg, 1991, lhm. 8

  14 guru adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah.29 Guru adalah Orang yang memberikan pengajaran atau pendidikan.30 Jadi yang dimaksud disin adalah kinerja/kemampuan guru dalam proses belajar mengajar.

  2. Peran dan fungsi guru Sebagaimana yang kita tahu, bahwasannya guru merupakan factor yang sangat dominan dan palirg penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru saring dijadikan tokoh teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Maka dari itu, guru mempunyai peran dan fungsi yang antara lain sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih. Selain dari pada itu, guru yang sering diceritrakan memil ki peran ganda mempunyai peran sebagai edikator, manager, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, dinamisator, evaluator, dan facilitator. Adapun dari uraian diatas, maka peran guru adalah :

  1. Sebagai Pendidik yaitu guru lebih banyak sebagai sosokk panutan, yang memiliki nilai moril dan agama yang patut ditiru dan diteladani oleh siswa. Misal : jujur, tekun, amanah, social, sopan santun terhadap sesama.

  Sikap dan perilaku guru yang sehari-hari dapat diteladani oleh siswa di dalam maupun di luar kelas, merupakan alat pendidikan yang akan membentuk kepribadian siswa kelak di masa dewasa. Sehingga dalam

  

29 Suparlan, Menjadi Guru Efetif, Hikayat Publishing, Yogyakarta, 2005, him. 11

  30 Em Zulfi Fajri 7 / prel a Senja, Op. Cid., him. 470

  15 konteks ini, sikap dan perilaku guru menjadi bahan ajar yang secara tidak langsung yang dik inal dengan hidden curriculum.

2. Sebagai Pengajar yaitu guru diharapkan memiliki pengetahuan yang luas

  tentang disiplin ilmu yang diampu untuk ditransfer kepada siswa. Dalam hal ini, guru harus menguasai materi yang akan diajarkan, menguasai penggunaan strategi dan metode mengajar yang akan digunakan untuk menyampaikan bahan ajar, serta menentukan alat evaluasi pendidikan yang akan digunakan untuk menilai hasil belajar siswa.

3. Sebagai Pembimbing

  yaitu guru memberikan doromgan psikologis agar siswa dapat menepikan factor-faktor internal dan factor eksternal yang akan mengganggu proses pembelajaran di dalam maupun di luar sekolah, serta memberikan arah dan pembinaan karir siswa sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa.

  

4. Sebagai Pelatih yaitu guru harus memberikan sebanyak mungkin

  kesempatan bagi siswa untuk dapat menerapkan konsepsi atau teori ke dalam praktikyang akan di gunakan langsung dalam kehidupan/1 Selain dari keempat kemampuan yang di miliki guru diatas, sebagai mana peran guru yang di ceriirakaii peran ganda. Maka peran guru :

  

5. Sebagai Manager yaitu guru berperan untuk menegakkan ketentuan dan

  tata tertib yang telah disepakati bersama di sekolah, memberikan arahan atau rambu-rambu ketentuan agar tata tertib sekolah dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh warga sekolah.

31 Suparlan, Menjadi G tru E fektif \ Hikayat Publising, Yogyakarta, 2006, him. 32

  16

  6. Sebagai Administrator yaitu guru berperan untuk melaksanakan administrasi sekolah, seperti buku presensi siswa, buku daftar nilai, buku raport, administrasi kurikulum, dan administrasi penilaian.

  7. Sebagai Supervisor peran guru terkait dengan pemberian bimbingan dan pengawasan kepada peserta didik, memahami permasalahan yang dihadapi peserta didik, menemukan permasalahan yang terkait dengan proses pembelajaran, serta memberikan jalan keluar tentang pemecahan masalah.

8. Sebagai Leader yaitu guru memberikan kebebasan secara bertanggung

  jawab kepada pesertas didik. Sehingga disiplin yang ditegakkan oleh guru adalah disiplin hidup bukan disiplin mati yang kaku.

  9. Sebagai Inovator yaitu seorang guru harus memiliki kemauan belajar yang cukup tinggi untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya.

  Sebab tanpa adarya semangat yang tinggi, guru tidak akan dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

10. Sebagai Motivator yaitu peran guru terkait dengan peran sebagai

  educator dan supeivisor. Sehingga untuk meningkatkan semangat dan gairah belajar yang tinggi diperlukan motivasi bagi siwa itu sendiri,baik dari luar (ekstrinsik) maupun dari dalam (intrinsik). Adapun sebagaimana perai guru diatas, maka tugas guru antara lain sebagai berikut: 32

  1. Sebagai Edukator :

32 Suparlan, Guru Sebagii Profesi, Hikayat Puhliser, Yogyakarta, 2004, him. 34

  17 a. Mengembangkan kepribadian

  b. Membimbing

  c. Membina budi pekerti

  d. Memberi pengarahan

  2. Sebagai Manager:

  a. Mengawal pelaksanaan tugas dan fungsi berdasarkan ketentuandan perundang- undangan yang berlaku

  3. Sebagai Administrator:

  a. Membuat daftar pi esensi

  b. Membuat daftar penilaian

  c. Melaksanakan teklinis administrasi sekolah

  4. Sebagai Supervisor:

  a. Memantau

  b. Menilai c. Memberikan bimbingan tekhnis.

  5. Sebagai Leader:

  a. Mengawal pelaksaiaan tugas pokok dan fungsi tanpa harus mengikuti secara kaku ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku

  6. Sebagi Inovator:

  a. Melakukan kegiatar kreatif

  b. Menemukan strategi, metode, cara-cara atau konsep baru dalam pengajaran

  7. Sebagai Motivator:

  18 a. Memberikan dorongan pada siswa agar dapat belajar lebih giat

  b. Memberikan tugas pada siswa sesuai dengan kemampuan dan perbedaan individual peserta didik

  8. Sebagai Dinamisator:

  a. Memberikan dorongan kepada siswa dengan cara menciptakan suasana lingkungan pembelsjaran yang kondusif

  9. Sebagai Evaluator:

  a. Menyusun instrume i penilaian

  b. Melaksanakan penil lian dalam berbagai bentuk dan jenis penilaian

  c. Menilai pekerjaan siswa

  10. Sebagai Fasilitator:

  a. Memberikan bantuan tekhnis, arahan, atau petunjuk kepada peserta didik 3. Kewajiban guru.

  Berdasarkan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 dalam pasal 40 ayat 2 dinyatakan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kewajiban sebagai berikut :33 Pendidik dan tenaga kepend dikan berkewajiban :

  a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.

  b. Mempunyai. komitiren secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.

33 Ibid., him. 60

  19 c. Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

  Dengan menjalankan kewajibannya secara baik, profesional, dan bertanggung jawab, maka guru baru akan mendapatkan hak- haknya yang telah ditetapkan. Adapun hak-hak guru sebagaimana yang tercantum dalam Undang- undang nomor 20 tahun 20)3 tentang sistem pendidikan nasional adalah sebagai berikut:

  Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh : a. Penghasilan dan kesejahteraan social yang pantas dan memadai.

  b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.

  c. Perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual d. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidika untuk menunjukkaqn kelancaran pelaksanaan tugas.

  Melihat hak dan kewajiban diatas, maka seorang negarawan India, Mahatma Ghandi menegaskan bahwa semua hak berasal dari kewajiban yang telah di laksanakan dengan baik.

  4. Kode Etik Guru Salah satu syarat profesi guru adalah harus memiliki kode etik yang akan menjadi pedoman dalam pelaksaan profesinya. Ini mengatur tentang apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan guru dalam menjalankan tugas profesionalnya. Kode etik ini disusun oleh organisasi profesi yang beranggotakan para guru yang antara lain F GRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), MGMP

  20

  (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) untuk guru SMP, SMA dan SMK, KKG (Kelompok Kerja Guru) u ituk guru SD, dan sebagainya.

  Keikutsertaan para guru dalam organisasi profesi tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu profesionalisme guru. Misal berbagai jenis kegiatan organisasi profesi tersebut seperti seminar pendidikan, lokakarya, dan sebagainya. Sehingga kegiatan ini secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan wawasan yang lebih luas terhadap guru.

  Adapun kode etik guru Indonesia yang dirumuskan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRIj adalah sebagai berikut :35 Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan negara, serta kemanusiaan pada umumnya.

  Guru Indonesia yang be jiw a pancasila dan setia pada UUD 1945, turut bertanggung jawab atastervujudnya cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 19^5. Oleh sebab itu, guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan berpedoman pada dasar-dasar sebagai berikut.

  a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila.

  b. Guru harus memilik dan melaksanakan kejujuran professional.

  c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingi.n dan pembinaan.

  d. Guru menciptakan suasana di sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.

35 A. Samana, Profesionalisme Guru, Kanisius, Yogyakarta, 1994, him. 117

  21 e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggubng jawab bersama terhadap pandidikar.

  f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.

  g. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetia kawanan sosial.

  h. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI, sebagai saran

  j perjuangan dan pengabdian.

  i. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

  Adapun sebagai perbandirgan bahwasannya di negeri jiran malaysia juga mempunyai kode etik guru >ang sangat rinci jika dibandingkan dengan Indonesia.

  Kode etik di malaysia dinamakan Tata Susila Profesion Guru Malaysia. Adapun kode etik tersebut sebagai birikut: 36 TATA SUSILA PROFESION PERGURUAN MALAYSIA

  1. Tanggung jawab terhadap pelajar a. Tanggung jawab terhadap pelajar.

  b. Lebih mengutamakar kebajikan dan keselamatan pelajar kami dari pada hal-hal lain.

  c. Bersikap adil terhadap setiap orang pelajar tanpa mengira faetor-faktor jasmani, mental, emosi, politik, ekonomi, social, keturunan, atau agama.

36 Suparlan, Menjadi Guru Efektif,\ Hikayat Publising, Yogyakarta, 2004, him. 46

  d. Merahasiakan maklumat ikhtisas atau sulit mengenai pelajar kecuali kepada mereka yang berhak mengetahuinya.

  e. Membimbing atau mengajar seseorang pelajar dalam darjah sendiri atau dalam mata pelajaran-mata pelajaran yang diajar di bilik darjah tanpa sebarang bayaran.

  f. Menunjukkan suatu cara pakaian, pertuturan, dan tingkah laku yang dapat memberikan contoh yang baik kepada pelajar.

  g. Memelihara dan memperbaiki kecekapan ikhtisas melalui pengkajian, penyelidikan, lawatan dan menghadiri kursus ikhtisas, persidangan, mesyuarat, atau seminar supaya pengajaran kami mencapai mutu yang setinggi-tingginya.

  2. Tanggung jawab terhadap ibu bapak

  a. Menghormati tanggung jawab utama ibu bapak terhadap anak-anak mereka.

  b. Berusaha mewujudk.in hubungan mesra dan kerja sama yang erat di antara institusi pendidikan dengan rumah tangga.

  c. Menganggap semua maklumat yang diberikan oleh ibu bapak mengenai keadaan rumah tan gga atau mengenai anak mereka dan tidak akan membocorkannya kepada seseorang kecuali kepada mereka yang berhak mengetahuinya.

  d. Memberikan maklumat kepada ibu bapak demi kepentingan anak-anak mereka, dan mengguiakan maklumat yang diterima daripada ibu bapak secara teliti dan bijaksana.

  23 e. Mengelakkan diri diri memngeluarkan kata-kata atau melakukan sesuatu yang boleh menjelaskan kepercayaan pelajar terhadap ibu bapak atau penjaga mereka.

  3. Tanggung jawab terhadap masyarakat dan negara

  a. Mengelakkan diri dari menyebarkan sesuatu ajaran yang boleh merusakkan kepentingan pelajar, masyarakat atau negara, ataupun yang bertentangan dengan rukun negara.

  b. Memupuk dalam diri setiap pelajar sikap dan nilai yang boleh membantu dan membimbing mereka untuk menjadi warganegara yang taat setia, bertanggung jawab dan berguna, menghormati orang-orang yang lebih tua dan menghormati adanya perbedaan kebudayaan, keturunan dan agama.

  .c. Menghormati masyarakat tempat kami berkidmat dan memenuhi segala tanggung jawab sebagai seorang warga negara dan senantiasa sanggup mengambil bahagian dalam sebarang kegiatan masyarakat.

  d. Menggalakkan kerjasima dan persefahaman diantara guru dengan ibi bapak, institusi pendidikan dengan masyarakat.

  e. Memberi sumbangan cergas untuk meninggikan kehidupan moral, kebudayaan dan kecen iikiawana masyarakat.

  f. Berpegang kepada tingkah laku yang sopan yang diterima oleh masyarakat dan menjalani kehidupan kami sehari-hari dengan baik.

  4. Tanggung jawab terhadap rakan sejawat dan profesion perguruan

  24 a. Mengelakkan diri dari membuat sebarang kenyataan atau ulasan yang boleh mencemarkan nama baik seseorang guru di hadapan pelajar atau ibu bapak, atau berbuat sesuatu yang boleh menjatuhkan maruah seorang guru.

  b. Tidak melibatkan diri dalam kegiatan yang boleh menjelaskan kecekapan kami sebagai guru.

  c. Berusaha dengan s;penuh-penuhnya menunaikan tanggung jawab kami dengan rajin dan beisungguh-sungguh dan mengekalkannya sejajar dengan kemajuan ikhtisas dan social.

  d. Sentiasa bersedia mt mbantu rekan sejawat kami terutamanya mereka yang baru dalam profesion perguruan.

  e. Sentiasa mengawasi diri kami supaya tidak mencemarkan nama baik profesion perguruan.

  f. Akan menjadi ahli sesebuah pertubuhan guru.

  Jika kedua kode etiic tersebut di bandingkan, maka akan tampak jelas bahwa kode etik guru Malaysia jauh lebih rinci di banding dengan kode etik guru di Indonesia. Yakni kode et k guru di Malaysia terdiri atas dua puluh tiga butir yang meliputi empat aspek. Meskipun kode etik guru di Indonesia tersebut sebenarnya juga meliputi empat aspek, yakni (1) Tanggung jawab guru terhadap murid, (2) Tanggung jawab guru terhadap orang tua, (3) Tanggung jawab guru terhadap masyarakat dan negara, (4) Tanggung jawab guru terhadap teman sejawat atau teman seprofesi.

  5. .Standar Kompetensi Guru.

  25 Standar kompetensi adalah suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan dalam beituk penguasaan pengetahuan dan perilaku perbuatan bagi seorang guru agar berkelayakan untuk menduduki jabatan fungsional sesuai dengan bidang tugas,, kualifikasi dan jenjang pendidikan.37

  Kita tahu bahwa*anya mutu pendidikan amat ditentukan oleh mutu gurunya. Sebab guru ada ah yang utama. Belajar bisa dilakukan di mana saja, tetapi guru tidak dapat di gantikan oleh siapa atau alat apapun juga. Sehingga, untuk membangun pend dikan yang bermutu, yang paling penting bukan membangun gedung sekolah atau sarana dan prasarana, melainkan harus dengan upaya peningkatan proses pengajaran dan pembelajaran yang berkualitas serta guru yang bennutu.

  Berdasarkan pengertian tersebut, maka standar kompetensi guru dapat dipilah ke dalam tiga kompsnen yang saling mengaitkan, yakni: 38 a. Pengelolaan pembelajaran

  b. Pengembangan prof ;si

  c. Penguasaan akadem k Di mana ketiga komponen tersebut secara keseluruhan memiliki tujuh kompetensi dasar yaitu : a. Penyusunan rencana pembelajaran

  b. Pelaksanaan interaksi belajar-mengajar

  c. Penilaian prestasi belajar peserta didik

  i

  d. Pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik

  

' 7 Suparlan, Guru Sebagci Profesi, Hikayat Publising, Yogyakarta, 2005, him. 86

38 Ibid., him. 82

  26 e. Pengembangan pofesi

  f. Pemahaman wawasan kependidikan

  g. Penguasaan bahan kajian akademik (sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan) Hubungan antar tiga konponen, tujuh kompetensi dan indicator dalam standar kompetensi guru tersebut dapat dijelaskan dalam table sebagai berikut:

KOMPONEN KOMPETENSI

  INDIKATOR

  Pengelolaan

  1. Penyusunan rencana 1.1 mampu pembelajaran pembelajaran. mendiskripsikan tujuan pembelajaran.

  1.2. mampu memilih/ menentukan materi.

  1.3. mampu mengorganisasi materi. lAmampu menentukan metode/strategi pembelajaran. 1.5. mampu menentukan media/ alat peraga pembelajaran. 1.6. mampu menyusun . perangkat penilaian.

  27

  1.7. mampu menentukan tekhnik penilaian.

  1.8. mampu mengalokasikan waktu.

  1. 2.1.mampu membuka pelajaran.

  2.2. mampu menyajikan materi.