ANALISIS KONTRIBUSI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PENERIMAAN DAERAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ANALISIS KONTRIBUSI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PENERIMAAN DAERAH Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Karanganyar)

  Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

  Oleh :

  Andhika Istiyantana

  NIM : 042114133

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul “Analisis Kontribusi, Efisiensi Dan Efektivitas Pendapatan Asli Daerah Terhadap Penerimaan Daerah” dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 22 Agustus 2011 adalah hasil karya saya.

  Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian saya terbukti melakukan tindak penyalinan atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta, 26 Agustus 2011 Yang membuat pernyataan,

  Andhika Istiyantana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya Universitas Sanata Dharma: Nama : Andhika Istiyantana NIM : 042114133

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS

  

KONTRIBUSI, EFISIEENSI DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI

DAERAH TERHADAP PENERIMAAN DAERAH (Studi Kasus Pada

Pemerintah Kabupaten Karanganyar ) beserta perangkat yang diperlukan (bila

  ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hal untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Yogyakarta, 26 Agustus 2011 Yang membuat pernyataan,

  Andhika Istiyantana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

ANALISIS KONTRIBUSI, EFISIEENSI DAN EFEKTIVITAS

PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PENERIMAAN DAERAH

  

(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Karanganyar )

Andhika Istiyantana

042114133

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2011

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menilai kontribusi Pendapatan Asli Daerah serta mengetahui efisiensi dan efektivitas Pendapatan Asli Daerah terhadap penerimaan daerah selama tahun anggaran 2005 sampai dengan tahun anggaran 2007 di Kabupaten Karanganyar.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan dokumentasi. Penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis rasio untuk menganalisa tingkat efektivitas dan potensi keuangan daerah.

  Simpulan penelitian yang diambil dari penelitian ini adalah 1) Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap penerimaan pendapatan daerah selama tahun anggaran 2005 sampai dengan tahun anggaran 2007 di Kabupaten Karanganyar, tergolong cukup rendah sebesar 7,61 %. Rasio efektivitas, ditunjukkan bahwa pada Tahun anggaran 2005 rasio efektivitas pada pemungutan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Karanganyar mencapai 107,26 %, tahun anggaran 2006 sebesar 108,49 %, dan tahun anggaran 2007 sebesar 125,71%. Rasio efisiensi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karanganyar ditunjukkan bahwa pada tahun 2005 rasio efisiensinya mencapai 0,16 % dan tahun 2006 rasio efisiensi sebesar 0,13 %, sedangkan tahun anggaran 2007 sebesar 0,15 %. Hal ini memberi petunjuk bahwa rasio efisiensi ketiga tahun anggaran tersebut tidak melebihi batas dari rasio efisiensi yang ditoleransi yaitu 5%. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF CONTRIBUTION, EFFECIENCY AND

EFFECTIVENES OF REGIONAL ORIGINAL REVENUE TOWARD

  

REGIONAL INCOME

( A case study at Karanganyar regency government )

Andhika Istiyantana

042114133

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2011

  The aim if this research was to know and assess the contribution of regional original revenue and also to know the efficiency and effectiveness of regional origional revenue toward regional income during the fiscal year of 2005 to the fiscal year of 2007 in Karanganyar regency.

  The type of this research was case study research. The data were obtained by doing documentation. This research used quantitative approach. The technique of data analysis used was ratio analysis to analyze the effectiveness and potential regional of finances.

  The conclusion of this research was the contribution of regional origional revenue toward regional income during the fiscal year of 2005 to the fiscal year of 2007 in Karanganyar regency was classified as low as much as 7,61% for the ratio of effectiveness it was shown that in the fiscal year of 2005, the effectiveness ratio of the collection of regional origional revenue in Karanganyar regency was 107,26 %, in the fiscal year of 2006 was 108,49% and in the fiscal year of 2007 was 125,71 %. The efficiency ratio in 2005 was 0,16 % and in the fiscal year of 2006 the efficiency ratio was 0,13 %, while in the fiscal year of 2007,it was 0,15 %. It indicated that the efficiency ratio of that three fiscal years were not in excess of the limit of tolerated efficiency ratio of 15 %. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas, rahmat dan bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

  1. Romo Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk belajar dan mengembangkan kepribadian.

  2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt.,QIA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Drs. Yusef Widyakarsana, M.Si.,Akt.,QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  4. Firma Sulistiyowati, S.E., M.Si.,QIA selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah banyak membantu penulis selama menyelesaikan kuliah.

  6. Kedua Bapak dan Ibu terkasih yang tidak pernah berhenti untuk berdoa dan berjuang demi cita-citaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Mba Iis ,Dek Arum, Dek Galang dan Dek Joshane atas doa dan dukungannya serta Mas Betha.yang telah meminjamkan laptopnya

  8. Semua temen-temenku Angga dan yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu terimakasih atas kebersamaan selama di Jogja.

  9. Serta buat motorku yang telah mengantarkanku kemana pun dan menjadi saksi dalam suka maupun duka selama di Jogja.

  10. Teman-teman angkatan 2004 khususnya kelas C, terima kasih atas bantuan dan persahabatannya.

  11. Teman-teman kelas MPT Danang, Rea, Puput, Afan, Ratih, Lorita, Asti, Rina, Lina, mas Didit, Lius terima kasih atas bantuan dan masukannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  12. Teman-temanku Vera, Fais, Buli, Hendi, Ari dan Cristian terima kasih atas persahabatan, kebersamaan dan petualangannya selama di Jogja.

  13. Teman-teman kosku, terima kasih atas persahabatan dan pelajaran hidup yang telah kalian ajarkan selama kuliah di Jogja.

  14. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaiakan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Penulis Andhika Istiyantana

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................................... iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................... vi ABSTRAK ................................................................................................. vii ABSTRACT ................................................................................................. viii KATA PENGANTAR .................................................................................. ix DAFTAR ISI ................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN .........................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................

  1 B. Perumusan Masalah ...............................................................

  4 C. Tujuan Penelitian ...................................................................

  4 D. Manfaat Penelitian .................................................................

  5 E. Sistematika Penulisan ............................................................

  5 BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................

  7 A. Pengertian Kontribusi, Efisiensi dan Efektivitas ...................

  7 1. Pengertian Kontribusi .......................................................

  7

  2. Pengertian Efisiensi ..........................................................

  31 B. Keadaan Geografis ..............................................................

  1. Efektivitas Pemungutan PAD di Kabupaten Karanganyar ................................................................

  54

  51 B. Analisis Analisis Efektivitas dan Efisiensi PAD di Kabupaten Karanganyar ......................................................

  51 A. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah ...................................

  46 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................

  42 F. Elemen-elemen Penerimaan Daerah ...................................

  37 E. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah ..............

  34 D. Administrasi Pemerintah Kabupaten Karanganya ..............

  33 C. Topografi dan Tata Guna Tanah ........................................

  31 A. Sejarah Pemerintah Kabupaten Karanganyar......................

  8 3. Pengertian Efektivitas .......................................................

  28 BAB IV GAMBARAN UMUM PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR ..............................................

  27 E. Teknik Analisis Data .............................................................

  27 D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................

  27 C. Jenis dan Sumber Data ..........................................................

  27 B. Tempat dan waktu Penelitian ................................................

  27 A. Obyek dan Subyek Penelitian ................................................

  20 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

  17 D. Retribusi Parkir ......................................................................

  12 C. Pendapatan Asli Daerah ........................................................

  9 B. Pengertian Pendapatan Asli Daerah .....................................

  54 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Efisiensi Biaya Pemungutan PAD di Kabupaten Karanganyar ................................................................

  57 BAB VI: PENUTUP ..................................................................................

  60 A. Kesimpulan .........................................................................

  60 B. Keterbatasan Penelitian .......................................................

  61 C. Saran ....................................................................................

  62 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

  63 LAMPIRAN ...............................................................................................

  65

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 4.1 Tata Guna Tanah di Kabupaten Karanganyar ..............................

  36 Tabel 4.2 Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Karanganyar ...................

  38 Tabel 5.1 Kontribusi PAD terhadap Total Pendapatan Daerah Kabupaten Karangannyar ............................................................................... 52

Tabel 5.2 Total Penerimaan Pos-Pos Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2005 - 2007 ...................................................................

  53 Tabel 5.3 Efektivitas Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2005-2007 ..................................................................................... 55 Tabel 5.4 Efisiensi Pemungutan PAD Tahun Anggaran 2005 – 2007 .........

  58

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Karanganya ..........

  41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan demokratisasi

  menjadi suatu fenomena global termasuk di Indonesia. Tuntutan demokratisasi ini menyebabkan aspek transparansi dan akuntabilitas. Kedua aspek tersebut menjadi hal penting dalam pengelolaan pemerintah termasuk di bidang pengelolaan keuangan negara maupun daerah. Akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan pengungkapan seluruh aktivitas dan kerja finansial Pemerintah Daerah kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Mardiasmo, 2002: 45). Pengamat ekonomi, pengamat politik, investor, hingga rakyat mulai memperhatikan setiap kebijakan dalam pengelolaan keuangan.

  Pembiayaan penyelenggaran pemerintahan berdasarkan asas desentralisasi di lakukan atas beban APBD. Dalam rangka penyelenggaran pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan asas desentralisasi, kepada daerah diberi kewenangan untuk memungut pajak/retribusi dan mengelola Sumber Daya Alam. Sumber dana bagi daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan (DBH, DAU, dan DAK) dan Pinjaman Daerah, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Tiga sumber pertama langsung dikelola oleh Pemerintah Daerah melalui APBD, sedangkan yang lain dikelola oleh Pemerintah Pusat melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah (Halim, 2009: 67).

  1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 Penyelenggaraan pemerintahan daerah dari sentralisasi menjadi desentralisasi dan terpusatnya kekuasaan pada pemerintah daerah (eksekutif) ke power sharing, antara eksekutif dan legislatif daerah, harus disikapi dengan mengubah manajemen pemerintahan daerah. Perubahan nilai yang semula menganut proses manajemen yang berorientasi kepada kepentingan internal organisasi pemerintahan ke kepentingan eksternal disertai dengan peningkatan pelayanan dan pendelegasian sebagian tugas pelayanan publik dari pemerintah ke masyarakat atau pasar. Dalam rangka membangun pemerintahan yang baik di daerah, paling tidak ada beberapa prinsip dasar yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu prinsip kepastian hukum, transparansi, profesionalitas, akuntabilitas dan partisipasi (Yuwono, 2001: 74).

  Ketentuan Umum Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang dimaksud dengan Otonomi Daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan. Dalam konteks otonomi daerah dapat menyusun berbagai peraturan daerah sesuai kewenangannya termasuk keuangan daerah.

  Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia dapat dipandang sebagai suatu strategi yang memiliki tujuan ganda. Pertama, pemberian otonomi daerah merupakan strategi untuk merespons tuntutan masyarakat daerah terhadap tiga permasalahan utama, yaitu sharing of power, distribution of

  income dan kemandirian sistem manajemen di daerah. Kedua, otonomi daerah

  dimaksudkan sebagai strategi untuk memperkuat perekonomian daerah dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 rangka memperkokoh perekonomian nasional untuk menghadapi era per- dagangan bebas.

  Pemberian otonomi daerah tidak berarti permasalahan bangsa akan selesai dengan sendirinya. Otonomi daerah tersebut harus diikuti dengan serangkaian reformasi di sektor publik. Dimensi reformasi sektor publik tersebut tidak saja sekedar perubahan format lembaga, akan tetapi mencakup pembaharuan alat-alat yang digunakan untuk mendukung berjalannya lembaga-lembaga publik tersebut secara ekonomis, efisien, efektif, transparan dan akuntabel sehingga cita-cita reformasi yaitu menciptakan pemerintahan daerah yang baik benar-benar tercapai.

  Pemerintahan yang lebih dekat dengan rakyat berarti desentralisasi dan otonomi daerah, karena mampu mengenali apa yang menjadi kebutuhan, permasalahan, keinginan dan kepentingan serta aspirasi masyarakatnya secara baik dan benar. Oleh karena itu kebijakan yang dibuat akan mencerminkan kepentingan dan aspirasi rakyat yang dilayaninya (Widodo, 2001: 1).

  Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, pemerintah daerah diberi keleluasaan (diskresi) untuk mengelola dan meman- faatkan sumber penerimaan daerah yang dimilikinya sesuai dengan aspirasi masyarakat daerah. Pemerintah daerah harus mengoptimalkan sumber-sumber penerimaan daerah tersebut agar tidak mengalami defisit fiskal.

  Karena komponen Pendapatan Asli Daerah dapat memberikan sumbangan yang besar bagi penerimaan daerah, maka penulis tertarik untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 melakukan penelitian tentang Analisis Kontribusi, Efisiensi, dan Efektivitas Pendapatan Asli Daerah terhadap Penerimaan Daerah.

  B. Perumusan Masalah

  Bertitik tolak pada latar belakang masalah tersebut di muka, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Seberapa besar kontribusi pajak terhadap total penerimaan daerah pada tahun 2005-2007 Kabupaten Karanganyar ?

  2. Bagaimana efisiensi dan efektivitas pendapatan asli daerah terhadap total penerimaan daerah selama tahun anggaran 2005 sampai dengan tahun anggaran 2007 di Kabupaten Karanganyar ?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini akan dilakukan dengan tujuan:

  1. Mengetahui kontribusi pajak terhadap total penerimaan daerah selama tahun anggaran 2005 sampai dengan tahun anggaran 2007 di Kabupaten Karanganyar.

  2. Mengetahui efisiensi dan efektivitas pendapatan asli daerah selama tahun anggaran 2005 sampai dengan tahun anggaran 2007 di Kabupaten Karanganyar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5 D. Manfaat Penelitian Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

  1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah daerah di dalam menentukan kebijaksanaan yang akan dilaksanakan untuk pemungutan dan pengalokasian pendapatan asli daerah dengan tepat.

  2. Sebagai bahan referensi data tambahan dan perbandingan bagi peneliti dan bagi siapa saja yang berminat melaksanakan penelitian dalam masalah yang sama.

F. Sistematika Penulisan

  Adapun sistematika Skripsi ini disusun sebagai berikut :

  BAB I Pendahuluan Bab pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II Landasan Teori Tinjauan pustaka memuat tinjauan teori yang relevan dengan penelitian serta tinjauan terhadap penelitian yang pernah dilakukan terdahulu. Tinjauan pustaka ini pada dasarnya merupakan penjabaran dari kerangka teoritik, antara lain tentang Pendapatan Asli Daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6 .

  BAB III Metode Penelitian Dalam bab ini meliputi obyek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis data. BAB IV Gambaran Umum Pemerintah Daerah Karanganyar Dalam bab ini disajikan gambaran umum obyek penelitian, yakni Pemerintrah Kabupaten Karanganyar. BAB V Analisis Data dan Pembahasan Bab pelaksanaan dan hasil penelitian berisi (1) gambaran umum dari subjek dan objek penelitian, diskripsi data, (2) analisis data, (3) hasil analisis dan pembahasannya.

  BAB VI Penutup Bab penutup berisi kesimpulan dari serangkaian pembahasan skripsi, keterbatasan dalam penelitian serta saran-saran yang perlu untuk disampaikan baik untuk objek penelitian sataupun bagi penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kontribusi, Efisiensi dan Efektivitas

1. Pengertian Kontribusi

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kontribusi adalah sumbangan, sedangkan menurut Kamus Ekonomi (T Guritno, 1992:76) kontribusi adalah sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan biaya, atau kerugian tertentu atau bersama. Sehingga kontribusi disini dapat diartikan sebagai sumbangan yang diberikan oleh Pendapatan Asli Daerah terhadap total Penerimaan Daerah.

  Pemerintah Daerah diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk mengurangi ketergantungan terhadap pembiayaan dari pusat, sehingga meningkatkan otonomi dan keleluasaan daerah (local discretion). Langkah penting yang harus dilakukan pemerintah daerah sebagai upaya untuk meningkatkan penerimaan daerah adalah menghitung potensi PAD yang riil dimiliki daerah. Untuk itu diperlakukan metode penghitungan potensi PAD yang sistematis dan rasional.

  Upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah (fiscal capacity) yang sebenarnya tidak hanya menyangkut peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Peningkatan kapasitas daerah. Oleh karena itu tidak perlu dibuat dikotomi antara PAD dengan dana perimbangan. Namun

  7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 juga perlu dipahami bahwa peningkatan kapasitas fiskal bukan berarti anggaran yang besar jumlahnya. Anggaran yang dibuat besar jumlah- nya namun tidak dikelola dengan baik (tidak memenuhi prinsip value

  for money ) justru akan menimbulkan masalah, misalnya kebocoran

  anggaran. Optimalisasi anggaran merupakan tujuan yang penting ditetapkan, karena peran pemerintah daerah dalam pembangunan di daerah. Masyarakat daerah sendiri (termasuk swasta, LSM, Perguruan Tinggi dan sebagainya) yang akan banyak berperan membangun daerahnya sesuai dengan kepentingan dan prioritas mereka.

  Pemerintah daerah sering kali dihadapkan dengan masalah tingginya kebutuhan fiskal daerah sementara kapasitas fiskal daerah tidak mencukupi. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kesenjangan fiskal. Manajemen PAD terkait dengan upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah, sedangkan terhadap kebutuhan fiskal daerah perlu dilakukan manajemen pengeluaran daerah secara komprehensif, salah satu caranya adalah dengan membuat standar biaya (misalnya standar analisa belanja). Beberapa strategi yang dapat dilakukan pemerintah daerah untuk menutup kesenjangan fiscal.

2. Pengertian Efisiensi

  Efisiensi berasal dari bahasa latin “Efficere”, “to effect” yang berarti: menghasilkan, mengadakan atau menjadikan. Beberapa ahli efisiensi memberi perbandingan mengenai tenaga dengan hasil kerja yang dikeluarkan oleh sumber tenaga secara hemat, tepat dan berdaya guna. Efisiensi didefinisikan oleh Atmosudirdjo (1989:6-7) sebagai perbandingan antara hasil kerja yang diperoleh dengan mekanisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 tenaga yang digunakan dan menghasilkan prestasi yang setinggi- tingginya .

  Efisiensi adalah perbandingan antara keluaran dengan masukan, suatu jumlah keluaran yang dihasilkan dari statu unit input yang di- gunakan (Anthony-Dearden-Bedford, 1993: 202). Suatu pusat per- tanggungjawaban dikatakan efisien jika pusat pertanggungjawaban tersebut :

  a. Menggunakan sumber atau biaya atau masukan lebih kecil untuk Menghasilkan keluaran yang sama.

  b. Menggunakan sumber atau biaya yang atau masukan sama untuk menghasilkan keluaran yang lebih besar.

  Pada kebanyakan pusat pertanggungjawaban, pengukuran efisiensi dapat dikembangkan dengan cara membandingkan antara kenyataan biaya yang digunakan dengan standar pembiayaan yang telah ditetapkan. Pembiayaan yaitu gambaran tingkat biaya tertentu yang dapat menggambarkan berupa biaya yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah keluaran tertentu.

  Bekerja secara efisien dapat dilakukan oleh setiap pegawai, asal ada semangat, arahan dan koordinasi dari pimpinan. Efisiensi merupakan pengertian umum, dimana pegawai itu dapat meraih hasil maksimal dengan menghemat tenaga, waktu dan biaya.

3. Pengertian Efektivitas

  Efektivitas adalah hubungan antara keluaran suatu pusat tanggungjawab dengan sasaran yang harus dicapainya (Anthony- Dearden-Bedford, 1993: 203). Semakin besar keluaran yang dihasilkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat dikatakan semakin efektif pula unit tersebut.

  Untuk mengetahui secara tepat definisi efektivitas kerja sangatlah sulit, hal ini disebabkan karena setiap ahli mempunyai definisi dan pendekatan yang berbeda dalam memberikan pengertian apa yang disebut efektivitas kerja. Menurut Tony Jackson dan Shaun Tyson (2000:230) pengertian efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian yang mengenai terjadinya suatu efek yang dikehendaki.

  Sedangkan definisi kerja adalah sebagai berikut, yaitu keseluruhan pelaksanaan aktivitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu yang terutama berhubungan dengan kelangsungan hidupnya (Tony Jackson dan Shaun Tyson, 2000:234).

  Dengan demikian efektivitas kerja berdasarkan pengertian di atas adalah terjadinya suatu keadaan yang menunjukkan bahwa keseluruhan aktivitas-aktivitas pekerjaan pegawai terjadi seperti apa yang diinginkan sebelumnya.

  “Efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya yang telah ditetapkan, artinya apakah pelaksanaan suatu tugas dinilai baik atau tidak tergantung bilamana tugas diselesaikan dan tidak menjawab bagaimana cara melaksana-kannya dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu” (Tony Jackson dan Shaun Tyson, 2000: 236).

  Dengan demikian efektivitas kerja menekankan pada pencapaian tujuan atau hasil yang diinginkan dari suatu usaha kerjasama. Suatu usaha dikatakan efektif apabila membuahkan hasil seperti yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 diinginkan terlepas dari cara pelaksanaannya maupun biaya yang dikeluarkan.

  Unit-unit kerja dalam suatu organisasi selain efisien juga harus efektif karena keduanya merupakan hal yang harus dipenuhi dan tidak dapat dipilih-pilih. Pusat pertanggungjawaban yang efektif adalah unit kerja yang mampu menggunakan sedikit mungkin bahan masukan atau sumber daya untuk mencapai suatu tingkat keluaran atau hasil tertentu. Akan tetapi, seandainya tingkat keluaran dari unit kerja tidak mencukupi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebagai kontribusi dari unit kerjanya maka dikatakan bahwa unit kerja tersebut tidak atau kurang efektif.

  Pengaruh manusia sebagai pelaksanaan kerja intern atas efektivitas kerja meliputi unsur-unsur sebagai berikut : a. Keinginan bekerja yaitu keinginan seseorang untuk bekerja dengan sebaik-baiknya tergantung pada perangsang intern dan ekstern.

  Perangsang intern dan ekstern meliputi penghargaan yang nyata atas prestasinya bekerja, kepastian jenjang jabatan, penerimaan oleh kelompok pekerjaan yang menarik dan sebagainya. Perangsang intern meliputi dorongan-dorongan dan keinginan- keinginan untuk berprestasi, keinginan untuk mengabdi pada masyarakat.

  b. Kemampuan bekerja, ini diwujudkan dengan adanya energi jasmaniah dan rohaniah yang cukup. Energi tersebut terutama tergantung pada tingkat gizi makanan dan kesehatan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12

  c. Kemahiran bekerja, hal tersebut pada tingkat pendidikan dan pengalaman seseorang. Selain faktor manusia faktor lingkungan atau faktor ekstern juga mempengaruhi hasil kerja.

B. Pengertian Pendapatan Asli Daerah

  Pendapatan asli daerah adalah salah satu dari sumber pendapatan daerah. Yang dimaksud Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sumber-sumber pendapatan di dalam wilayahnya sendiri. Pendapatan Asli Daerah tersebut dipungut berdasarkan peraturan daerah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

  Menurut Halim (2004:67) Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah "semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah". Menurut Kadjatmiko (2002: 77), Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  Menurut Halim dan Nasir (2006:44) Pendapatan Asli Daerah adalah "pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan".

  Penerimaan Pendapatan Asli Daerah merupakan akumulasi dari Pos Penerimaan Pajak yang berisi Pajak Daerah dan Pos Retribusi Daerah, Pos Penerimaan Non Pajak yang berisi hasil perusahaan milik daerah, Pos Penerimaan Investasi serta Pengelolaan Sumber Daya Alam (Bastian, 2002). Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Identifikasi sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 Pendapatan Asli Daerah adalah meneliti, menentukan dan menetapkan mana sesungguhnya yang menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah dengan cara meneliti dan mengusahakan serta mengelola sumber pendapatan tersebut dengan benar sehingga memberikan hasil yang maksimal (Elita dalam Pratiwi, 2007).

  Kendala utama yang dihadapi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan otonomi daerah adalah minimnya pendapatan yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Proporsi Pendapatan Asli Daerah yang rendah, di lain pihak menyebabkan Pemerintah Daerah memiliki derajat kebebasan rendah dalam mengelola keuangan daerah. Sebagian besar pengeluaran, baik rutin maupun pembangunan, dibiayai dari dana perimbangan, terutama Dana Alokasi Umum. Alternatif jangka pendek peningkatan penerimaan Pemerintah Daerah adalah menggali dari Pendapatan Asli Daerah (Pratiwi, 2007).

  Wujud dari desentralisasi fiskal adalah pemberian sumber-sumber penerimaan bagi daerah yang dapat digunakan sendiri sesuai dengan potensi daerah. Kewenangan daerah untuk memungut pajak dan retribusi diatur dalam Undang-undang No.34 Tahun 2000 ditindaklanjuti dengan peraturan pelaksanaan dalam PP No.65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah dan PP No.66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah. Berdasarkan ketentuan daerah diberikan kewenangan untuk memungut 11 jenis pajak dan 28 jenis retribusi (Halim, 2009). Menurut Brahmantio (2002) pungutan pajak dan retribusi daerah yang berlebihan dalam jangka pendek dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, namun dalam jangka panjang dapat menurunkan kegiatan perekonomian, yang pada akhirnya akan menyebabkan menurunnya Pendapatan Asli Daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Adapun kelompok Pendapatan Asli Daerah dipisahkan menjadi empat jenis pendapatan, yaitu (Halim, 2002): 1. Pajak Daerah merupakan pendapatan daerah yang berasal dari pajak.

  a. Pajak Provinsi. Pajak ini terdiri atas: (i) Pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air, (ii) Bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) dan kendaraan di atas air, (iii) Pajak bahan bakar kendaran bermotor, dan (iv) Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan.

  b. Jenis pajak Kabupaten/kota. Pajak ini terdiri atas: (i) Pajak Hotel, (ii) Pajak Restoran, (iii) Pajak Hiburan, (iv) Pajak Reklame, (v) Pajak penerangan Jalan, (vi) Pajak pegambilan Bahan Galian Golongan C, (vii) Pajak Parkir.

  2. Retribusi Daerah merupakan pendapatan daerah yang berasal dari retribusi daerah. Dalam struktur APBD baru dengan pendekatan kinerja, jenis pendapatan yang berasal dari pajak daerah dan restribusi daerah berdasarkan UU No.34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas UU No. 18 Tahun 1997 tentang Retribusi. Retribusi ini dirinci menjadi: (i) Retribusi Jasa Umum, (ii) Retribusi Jasa Usaha, (iii) Retribusi Perijinan Tertentu.

  3. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan merupakan penerimaan daerah yang berasal dari hasil perusahaan milik daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.

  Jenis pendapatan ini meliputi objek pendapatan berikut: a. Bagian laba perusahaan milik daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15 b. Bagian laba lembaga keuangan bank.

  c. Bagian laba lembaga keuangan non bank.

  d. Bagian laba atas pernyataan modal/investasi.

  4. Lain-lain PAD yang sah.

  5. Dana perimbangan Dana perimbangan terdiri atas:

  a. Bagian daerah dari penerimaan Pajak Penghasilan Perseorangan, Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dan Penerimaan dari sumber daya alam;

  b. Dana Alokasi Umum(DAU); c. Dana Alokasi Khusus (DAK). Dalam rangka pelaksanaan desentraliasasi fiskal, pemerintah daerah mendapatkan bagian Pajak Penghasilan Perseorangan sebesar 20 % dan 80 % untuk pemerintah pusat. Penerimaan negara dari pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dengan imbangan 10 % untuk pemerintah pusat dan 90 % untuk pemerintah daerah. Penerimaan negara dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) akan dibagi dengan imbangan 20 % untuk pemerintah pusat dan 80 % untuk daerah. Penerimaan pemerintah pusat dari bagi hasil PBB dan BPHTB tersebut akan dibagikan kepada seluruh kabupaten dan kota. Bagian daerah yang diterima pemerintah daerah yang berasal dari sumber daya sektor kehutanan, sektor pertambangan umum, dan sektor perikanan dibagi dengan imbangan 20 % untuk pemerintah pusat dan 80 % untuk daerah. Rincian bagian daerah yang berasal dari sumber daya amal ditetapkan sebagai berikut:

  a. Sektor kehutanan, penerimaan iuran hak pengusahaan hutan sebesar 80 % dibagi propinsi 16 % dan kabupaten/kota 64 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16

  b. Sektor pertambangan, penerimaan iuran tetap sebesar 80 % dibagi propinsi sebesar 16 % dan kabupaten/kota sebesar 64 %.

  c. Sektor perikanan, pungutan dari sektor perikanan dibagikan secara merata kepada seluruh kabupaten dan kota. Bagian pendapatan pemerintah pusat untuk pertambangan minyak bumi adalah 85 %, sedangkan bagian daerah 15 %.

  d. Sektor pertambangan minyak dan gas alam, bagian pendapatan pemerintah pusat untuk pertambangan gas alam sebesar 70 %, untuk pemerintah daerah sebesar 30 % yang dibagi propinsi 6 %, kabupaten/kota penghasilan 12 % dan kabupaten/kota lain 12 %. Dana alokasi umum yang diberikan kepada daerah ditetapkan sekurang-kurangnya 25 % dari penerimaan dalam negeri yang ditetapkan dalam APBN. DAU untuk daerah propinsi dan kabupaten/kota ditetapkan masing-masing sebesar 10 % dan 90 %. Dana ini dimaksudkan untuk menjaga pemerataan dan perimbangan keuangan antar daerah. Pembagian DAU dilakukan dengan memperhatikan: 1) Potensi daerah (PAD, PBB, BPHTB dan bagian daerah dari penerimaan sumber daya alam); 2) Kebutuhan pembiayaan untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan di daerah; 3) Tersedianya dana APBN. Dana Alokai Khusus dialokasikan untuk membantu pembiayaan kebutuhan tertentu, yaitu merupakan program nasional atau program/kegiatan yang tidak terdapat di daerah lain. Kegiatan/ program yang dibiayai dengan Dana Alokasi Khusus harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 didampingi dengan dana pendamping yang bersumber dari penerimaan umum APBD.

C. Pendapatan Asli Daerah

  Pendapatan asli daerah adalah salah satu sumber yang harus diusahakan oleh daerah untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang ada di daerah, maka Pemerintah Daerah harus menggali sumber-sumber yang diberikan kepadanya. Dengan hak, wewenang, dan kewajiban yang dimiliki daerah ini, semua prakarsa sepenuhnya diserahkan kepada daerah baik yang menyangkut penentuan kebijaksanaan, pelaksanaan, maupun yang menyangkut segi-segi pembiayaannya.

  Menurut Bintoro Tjokroamidjojo, dalam rangka menyeleng-garakan urusan-urusannya, Pemerintah Daerah dapat berfungsi dengan baik jika mempunyai sumber-sumber keuangan yang diperoleh melalui:

  1. Perimbangan pembagian sumber-sumber keuangan yang diterima oleh suatu daerah tertentu. Pembagian keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah atau masing-masing daerah berbeda-beda dilihat dari segi potensinya dan segi usaha pengembangan daerah.

  2. Sumber lain adalah subsidi, bantuan langsung dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah Subsidi atas bantuan ini dapat dibagi dua yaitu yang bisa digunakan oleh daerah sesuai dengan kepentingan daerah atau yang sudah "earmarked" yaitu yang sudah ditentukan penggunaannya.

  3. Pemerintah Daerah punya wewenang untuk menarik dan memungut pajak dan tarif-tarif tertentu yang sepenuhnya berada di tangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 Pemerintah Daerah. Hal ini penting supaya dengan demikian terdapat inisiatif dan pertanggungjawaban dari daerah-daerah itu sendiri.

  4. Pemerintah Daerah dapat mengadakan kegiatan yang menghasilkan pendapatan antara lain dengan mendirikan perusahaan daerah.

  5. Kemungkinan Pemerintah Daerah untuk mengajukan dana kredit yang ringan (Mardiasmo, 2002: 52).

  Masalah keuangan daerah ini diatur lebih lanjut dalam pasal 157 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

  :

  dimana sumber pendapatan daerah adalah

  1. Pendapatan Asli Daerah, terdiri atas: hasil pajak daerah; hasil pajak retribusi daerah; hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

  2. Dana Perimbangan, terdiri atas: dana bagi hasil ; bagian daerah dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan penerimaan dari sumber daya alam; dana alokasi umum; dana alokasi khusus.

  3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.

  Ketiga sumber penerimaan daerah di atas, bahwa Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber yang paling peka terhadap aktifitas perekonomian masyarakat, kepekaan tersebut disebabkan unsur-unsur Pendapatan Asli Daerah secara langsung atau tidak langsung berasal dari masyarakat. Oleh karena itu sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan maka penerimaan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah dan penerimaan dari sumber lain-lain adalah menjadi hak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19 Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota untuk memungutnya sebagai Pendapatan Asli Daerah.

  Seperti dikemukakan di atas bahwa pada saat ini Pemerintah Daerah dalam menjalankan urusan-urusan pemerintahannya masih sangat mengharapkan subsidi dari pemerintah pusat sebagai sumber utama pendapatan daerahnya. Adapun pendapatan daerah itu digunakan untuk menyelenggarakan tugas pemerintahan yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat serta melaksanakan pembangunan yang ada di daerahnya. Untuk dapat mengurus rumah tangga daerahnya dengan sebaik- baiknya maka untuk suatu masa tertentu, daerah harus mempunyai rencana yang teratur dan tersusun dalam suatu anggaran keuangan, di mana harus ada keseimbangan antara pendapatan dan belanja. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, ada dua macam pengeluaran pemerintah : (1) Pengeluaran rutin, yaitu pengeluaran yang ditujukan untuk membiayai kegiatan sehari-hari pemerintah, dan (2) Pengeluaran Pembangunan, yaitu pengeluaran pemerintah yang bersifat investasi, dan ditujukan untuk melayani tugas-tugas pemerintahan sebagai salah satu faktor pembangunan nasional (Mardiasmo, 2001: 52).