BAB II : TINJAUAN PUSTAKA - DAMPAK PELANTIKAN GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017 TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM ( Studi Peristiwa pada Saham yang Terdaftar LQ45 di BEI ) - UMBY repository

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu Hasil dari penelitian terdahulu dalam penelitian ini digunakan sebagai

  Abnormal Return, Event Study, Uji Z

  Tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan

  Abnormal Return, Event Study, Uji T

  Pemilu Legislatif 2014

  5 Mahaputra dan Purbawangsa (2015)

  Adanya perbedaan AR dan TVA

  Abnormal Return, TVA, Event Study, Uji T

  Pengumuman Kabinet Kerja Joko Widodo

  4 Putri Novita Sari(2015)

  Terdapat perbedaan signifikan pasangan IHSG

  acuan untuk membuat dan mengembangkan kerangka konseptual. Hasil penelitian terdahulu juga digunakan untuk mengetahui lebih detail tentang persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu satu dengan yang lainnya, sehingga bisa dijadikan dasar untuk mengembangkan penelitian.

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu.

  3 Muzammil dan Rahayu (2013)

  Terdapat perbedaan yang signifikan

  Average Abnormal Return, Event Study, Uji T

  2 Sitrait,dkk (2012) Dampak Pergantian Menteri Keuangan RI Tahun 2010

  Terdapat perbedaan yang signifikan

  Abnormal Return, TVA, Event Study, Uji T

  Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009

  1 Nunung Nurhaeni (2009)

  No Peneliti dan Tahun Peristiwa Analisis Hasil Penelitian

  Pelantikan Gubernur DKI Jakarta

  6 I Gede Bhakti Pelantikan Joko Abnormal Return, Tidak terdapat Pratama,dkk(2015) Widodo Event Study, Uji T perbedaan yang

  Sebagai signifikan Presiden Republik Indonesia Ke-7

  7 Rahmawati dan Peristiwa Bom Average Abnormal Tidak ada Pandansari (2016) Plaza Sarinah Return, Event perbedaan rata-rata

  Study, Uji T abnormal return

  8 Fransisco dan Peristiwa Abnormal Return, Tidak terdapat Handayani (2017) Politik Pilkada TVA, Event Study, perbedaan yang

  DKI Jakarta Uji T signifikan terhadap 2017 Putaran AAR dan ATV Kedua B.

  Landasan Pustaka 1.

  Studi Peristiwa ( Event Study ) Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event), yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study ini dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Event Study dapat digunakan untuk menguji kandungan suatu informasi dari suatu peristiwa. Jika peristiwa tersebut mengandung informasi, maka kemungkinan pasar akan bereaksi ketika investor mendapat informasi tersebut. Reaksi pasar ditunjukan dengan adanya perubahan harga dari suatu sekuritas. (Jogiyanto,2017)

  Studi peristiwa (event study) disebut juga dengan nama analisis residual (residual analysis) atau pengujian indeks kinerja taknormal (abnormal performance index test) atau pengujian reaksi pasar (market reaction test). Studi peristiwa merupakan suatu pendekatan metodologikal yang penting dan mulai banyak digunakan di penelitian-penelitian keuangan, ekonomi, akutansi, pemasaran, politik, sistem informasi dan digunakan untuk menguji reaksi pasar modal dari suatu peristiwa atau pengumuman, misalnya untuk menguji reaksi pasar dari peristiwa meledaknya bom bali, peristiwa pemilu presiden, pengumuman laba perusahaan, pengumuman merger , pengumuman pemecahan saham, pengumuman produk baru, pengumuman peluncuran situs di internet dan lain sebagainya. Studi peristiwa banyak digunakan karena kemudahan mendapatkan data yang digunakan seperti tanggal peristiwa dan harga- harga saham perusahaan bersangkutan dan indeks pasar(untuk mengukur return pasar), untuk menganalisis pengaruh dari suatu peristiwa terhadap nilai perusahaan, mengukur langsung pengaruh peristiwa terhadap harga saham perusahaan pada saat terjadinya suatu peristiwa karena harga saham tersedia pada saat peristiwa yang terjadi. Jogiyanto (2015:3-6).

  Studi peristiwa menganalisis return taknormal dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman dari suatu peristiwa. Return taknormal merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasian (return yang diharapkan oleh investor).

  Menurut Jogiyanto (2015). Konsep dalam melakukan event study diantaranya adalah : a.

  Mengidentifikasi peristiwa dan tanggal peristiwa (event dates).

  b.

  Menentukan perioda jendela (event window). Menyesuaikan perusahaan-perusahaan yang mengalami kejadian tersebut.

  d.

  Menghitung abnormal return selama event windows dan menguji tingkat signifikansinya.

2. Perioda Jendela

  Perioda jendela (window period) atau jendela peristiwa (event

  window ) atau perioda peristiwa (event period) merupakan perioda

  terjadinya peristiwa dan pengaruhnya. Disebut dengan jendela (window) karena seperti halnya jendela rumah, suatu peristiwa yang sedang terjadi dan efek dari peristiwa dapat diamati lewat jendela yang ada. Perioda jendela harus sependek mungkin. Jogiyanto (2015:22). Rentang waktu yang dipakai dalam penelitian ini adalah 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pelantikan Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017. Rentang waktu ini di pilih karena rentang waktu 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah, dianggap cukup bagi investor untuk bereaksi terhadap informasi yang ada.

3. Pasar Modal

  Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 tahun 1995, pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

  Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan system pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.

  Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang,unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.

  Menurut Husnan (2008:8-9) pasar modal dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya; a.

  Ketersediaan sekuritas b. Permintaan akan sekuritas c. Masalah hukum dan peraturan d. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal dan berbagai lembaga yang memungkinkan dilakukan transaksi secara efisien.

  e.

  Kondisi politik dan ekonomi suatu negara.

4. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983. IHSG mencakup pergerakan harga saham dari berbagai jenis saham, baik saham biasa maupun saham preferen, yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (Umam,Susanto,2017:180).

  Indeks LQ45 Indeks LQ45 terdiri dari 45 emiten terdaftar di Bursa Efek

  Indonesia dengan likuiditas (LiQuid ) tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas emiten-emiten tersebut juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Sejak diluncurkan pada bulan Februari 1997 ukuran utama likuiditas transaksi adalah nilai tranksaksi pasar regular. Sesuai dengan perkembangan pasar dan untuk mempertajam kriteria likuiditas, maka sejak review bulan Januari 2005 jumlah hari perdagangan dan frekuensi transaksi dimasukkan sebagai ukuran likuiditas. Kriteria suatu emiten untuk dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ45 adalah dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut : a.

  Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan.

  b.

  Aktivitas transaksi di pasar regular yaitu nilai, volume dan frekuensi transaksi.

  c.

  Jumlah hari perdagangan di pasar regular.

  d. e.

  Keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan.

  f.

  Dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan saham secara rutin oleh Bursa Efek Indonesia setiap tiga bulan sekali.

  g.

  Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus.

  Saham Saham menurut Tandelilin (2001) merupakan surat bukti kepemilikan atas asset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi pembayaran semua kewajiban perusahaan.

  Saham adalah surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), yang dalam saham tersebut dinyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan tersebut(Umam,Susanto,2017:74).

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

  Menurut Alwi (2003), faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham atau indeks harga saham, antara lain : a.

  Faktor eksternal ( Lingkungan makro) :

  1) Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

  2) Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan

  3) Pengumuman industri saham (securities announcement), seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan/penundaan trading.

  4) Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara.

5) Berbagai isu baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

  b.

  Faktor Internal (Lingkungan Mikro): 1)

  Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.

  2) Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.

  3) Pengumuman badan direksi manajemen (management-board of

  director announcements ) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi.

  4) Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya.

  Pengumuman investasi (investment announcements), seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset, penutupan usaha, dan lainnya. 6)

  Pengumuman ketenagakerjaan (labor announcements), seperti negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.

  7) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti:

  a) Peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal.

  b) Dividen Per Share (DPS).

  c) Price Earning Ratio (PER).

  d) Return On Assets (ROA).

  e) Earning Per Share (EPS).

8. Return

  Return merupakan salah satu aspek terpenting dalm analisis

  investasi. Ketika investor menanamkan modalnya, mereka mengharapkan suatu tingkat keuntungan tertentu. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. (Jogiyanto ,2015:63).

  Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor

  berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor untuk menanggung resiko atas investasi yang dilakukan. Return dapat dibagi dalam dua macam yaitu:

   Return realisasi (actual return) yaitu hasil keuntungan yang telah

  terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting digunakan sebagai salah satu pengukur dari kinerja perusahaan dan berguna juga untuk menentukan expected return dan resiko dimasa datang. Untuk menghitung return realisasi dengan rumus sebagai berikut:

  Rit ═ Pit ― Pit -1 Pit -1

  R it : Return saham i pada periode t Pit : harga saham penutupan perusahaan i pada periode t-1 Pit -1 : harga saham penutupan perusahaan i pada periode t-1

  b.

   Return ekspektasi (Expected return)

  Menurut Jogiyanto (2015:67). Return normal merupakan return ekspektasian (return yang diharapkan oleh investor). Return normal harus diekspektasi, maka return normal disebut juga dengan nama return ekspektasian (expected return). Return normal dapat dihitung dengan beberapa model seperti model rerata sesuaian (mean-adjusted (market-adjusted model). Dalam menentukan return ekspektasian, peneliti menggunakan model sesuaian pasar. Model ini mengestimasi return sekuritas sebesar return indeks pasarnya sehingga tidak perlu menggunakan periode estimasi. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan peneliti bahwa reaksi yang terjadi adalah akibat dari peristiwa yang diamati dan bukan karena peristiwa lain yang bisa mempengaruhi peristiwa yang akan diamati tersebut. Berikut adalah rumus menghitung expected return E [Rit] = IHSGt ― IHSGt-1

  IHSGt-1 E [Rit] : Market return saham i pada waktu t

  IHSG it : Indeks Harga Saham Gabungan pada waktu t

  IHSG it-1 : Indeks Harga Saham Gabungan pada waktu t-1

9. Return Tidak Normal (Abnormal Return)

  Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang

  terjadi dengan return ekspektasi.Return taknormal tiap waktu untuk seluruh sekuritas, kemudian dapat direrata menjadi rerata return taknormal. Rerata return taknormal ini merupakan reaksi dari pasar untuk tiap waktunya. Jogiyanto (2015:32). Abnormal return dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:

  ARit = Rit- E(Rit) ARit : abnormal return sekuritas i pada periode peristiwa ke-t Rit : actual return untuk sekuritas i pada periode peristiwa ke-t E (Rit) : return ekspektasi sekuritas ke-I untuk periode peristiwa ke-t C.

   Hipotesis

  Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ha : terdapat perbedaan Average Abnormal Return (AAR) yang signifikan pada perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ45 sebelum dan sesudah peristiwa pelantikan Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017.

D. Kerangka Pemikiran

  Berdasarkan kesimpulan dan hasil-hasil penelitian terdahulu, serta sesuai dengan tujuan penelitian yang telah disebutkan di atas, maka dibangun kerangka pemikiran teoritis sebagai berikut: sebelum pelantikan

  terdapat/tidak

  Pelantikan Indeks abnormal

  terdapat

  uji T-test Gubernur

  LQ45 return

  perbedaan AAR

  DKI sesudah pelantikan

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 1 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal - Studi Empiris Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Perusahaan yang Indeks LQ45 di Indonesia

0 0 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham dan Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Present Value of Growth Opportunity Saham yang Terdaftar Di Dalam Indeks LQ45

0 0 35

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - DAMPAK INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN, HARGA SAHAM, DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 1 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP ABNORMAL RETURN - Perbanas Institutional Repository

0 0 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - PENGARUH ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA (Studi pada Perusahaan Retail yang Terdaftar di BEI 2012-2015) - Perbanas Institutional Repository

0 0 33

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - PENGARUH RETURN SAHAM DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP RISIKO INVESTASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 - Perbanas Institutional Repository

0 0 24

ANALISIS FRAMING MEDIA KOMPAS DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017

0 0 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu - ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN TINGKAT LIKUDITAS SAHAM PERUSAHAAN DI BEI ATAS PEMECAHAN SAHAM

0 0 57