BAB II TINJAUAN PROYEK 2.1 TINJAUAN UMUM 2.1.1 GAMBARAN UMUM - JATENG PARK DI BOYOLALI - Unika Repository

BAB II TINJAUAN PROYEK

2.1 TINJAUAN UMUM

  2.1.1 GAMBARAN UMUM Jateng Park merupakan wahana rekreasi dan edukasi yang difungsikan

untuk memberikan hiburan serta edukasi tentang segala informasi mengenai

anjungan Jawa Tengah bersifat edukatif dan juga rekreatif. Disini pengunjung

akan diajak untuk belajar mengenal dan memahami anjungan Jawa Tengah

dengan media pembelajaran yang lebih menarik dan juga interaktif.

  Fungsi utama pada proyek ini difokuskan pada Anjungan Jawa Tengah.

Pada bagian Anjungan Jawa Tengah difungsikan untuk kegiatan yang bersifat

edukatif dimana Anjungan Jawa Tengah ini menyajikan segala informasi dan

kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan masing-masing daerah yang ada

di setiap kabupaten di Jawa Tengah. Dimana pengunjung akan diajak

berbelanja produk-produk yang ada di setiap kabupaten di Jawa Tengah, juga

belajar dengan metoda yang menarik serta konten yang disajikan pada Anjungan

Jawa Tengah ini bersifat pasif dan ada juga yang bersifat interaktif.

  Pada bagian Jateng Park ini dibagi lagi menjadi beberapa sub fasilitas

yaitu fasititas utama Anjungan Jawa Tengah, untuk fasilitas pendukung utama

ada arena Flora Fauna Farm dan area Pertunjukan, arena bermain, cinema 4D,

Alive Museum, Tricky art Museum, Taman Bunga dan Lampion, Mini Water Park,

dan untuk fasilitas penunjang ada Pusat Informasi, Turis Market, Snack Corner,

Restaurant dan Food Court, Children care room, Musholla, serta area parkir yang

luas.

  19 Proyek Jateng Park di Boyolali dengan pendekatan Arsitektur Tropis

adalah sebuah proyek perencanaan dan perancangan kawasan rekreasi

sekaligus sebagai penunjang edukasi yang diharapkan mampu berorientasi

pada iklim dan cuaca, pada lokasi di mana massa bangunan atau kelompok

bangunan berada, serta dampak, dan pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar

yang tropis.

  Permasalahan utama yang menjadi dasar pemikiran untuk dicari

pemecahannya dalam proyek Jateng Park di Boyolali yaitu Ekspresi Karakter

Lokal pada Desain Bangunan Anjungan dan Kawasan.

2.1.2 LATAR BELAKANG – PERKEMBANGAN – TREND

a. Latar Belakang

  Sektor Pariwisata merupakan salah satu jenis industri baru yang mampu

menghasilkan pertumbuhan ekonomi secara cepat dalam penyediaan lapangan

kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor

produktivitas yang lain. (Sumber : Dr. Salah, Wahab, Tourism Management,

Tourism International Press, London, 1975, hal 9).

  Sekarang ini penyumbang devisa yang cukup besar dari berbagai negara di

dunia, khususnya di Indonesia adalah sektor pariwisata. Sejak tahun 1978,

Pemerintah telah berusaha mengembangkan kepariwisataan Indonesia yang

dituangkan dalam TAP MPR No. IV/MPR/1978, yakni bahwa sektor pariwisata

perlu ditingkatkan dan diperluas demi meningkatkan penerimaan devisa,

memperluas lapangan kerja, serta memperkenalkan kebudayaan.(Sumber:

Soebagyo, Strategi Pengembangan Pariwisata di Indonesia, 2012).

  20 Dapat dilihat bahwa Indonesia memiliki kondisi alam yang sangat berpotensi

untuk pariwisata, namun saat sekarang ini belum dikelola dan dimanfaatkan

dengan baik. Maka dari itu mulai dari sekarang perlu adanya perhatian dan

penanganan khusus dari pemerintah pusat maupun daerah untuk dibidang sektor

pariwisata.

b. Perkembangan

  Beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami perkembangan yang

sangat signifikan di bidang pariwisata. Hal ini mendapat perhatian khusus dari

pemerintah, sehingga beberapa tahun ke depan sektor pariwisata akan terus

gencar ditingkatkan.

  Indonesia juga tidak mau kalah dengan negara-negara lain yang maju

dalam sektor pariwisata dan mendapatkan devisa yang melimpah dari sektor

tersebut.Apabila dilihat dari GBHN 1988 maupun GBHN 1993 dengan

menggunakan kacamata kegiatan ekonomi, sektor pariwisata berhasil (1)

memperbesar penerimaan devisa negara, (2) memperluas lapangan kerja dan

kesempatan berusaha, (3) mendorong pembangunan prasarana dan sarana di

daerah. (Sumber: Nyoman, S. Pendit, Ilmu, Pariwisata

  • – Sebuah Pengantar Perdana, 1999, hal:171-172) Sektor Pariwisata terlihat sangat menguntungkan pada bidang ekonomi,

    namun kurang memperhatikan sehingga dapat mengancam sektor lainnya, yaitu

    lingkungan alam. Melihat tidak seimbangnya peningkatan pariwisata besar-

    besaran berakibat merosotnya lingkunga alam yang ada disekitarnya.

  21 Melihat fenomena ini, seharusnya mulai dari sekarang pemerintah harus

mulai memperhatikan pembangunan tempat wisata yang mempedulikan

lingkungan alam di sekitarnya.

c. Trend

  Dengan adanya isu-isu yang berkembang mengenai sektor pariwisata

sebagai ancaman terhadap lingkungan alam disekitarnya, maka saat ini untuk

pembangunan pariwisata menekankan pada Ekspresi Karakter Lokal pada

Desain Anjungan dan Kawasan yang berbasi Arsitektur Tropis.

2.1.3 SASARAN YANG INGIN DI CAPAI

  

 Sasaran pengunjung dalam pembuatan Jateng Park untuk segala usia mulai

dari balita hingga manula. Balita usia 0

  • – 5 tahun, kanak-kanak 5 – 11 tahun, remaja awal 12 – 16 tahun remaja akhir 17 – 25 tahun, dewasa awal 26 – 35 tahun, dewasa akhir 36 – 45 tahun, lansia awal 46 – 55 tahun, lansia akhir

  56

  • – 65 tahun dan manula 65 – sampai atas. karena kawasan ini merupakan sebuah kawasan yang berisi tetang informasi – informasi seni serta rekreasi yang dapat diterima oleh semua kalangan.

  

 Memasukkan ciri khas dan kebudayaan lokal Jawa Tengah yang tercermin

pada bangunan Anjungan Jawa Tengah.

  

 Dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan menambah ekonomi PAD

kabupaten Boyolali dan masyarakat sekitar.

  

 Adanya Jateng Park sebagai fasilitas penunjang rekreasi serta edukasi di

Boyolali diharapkan dapat mengedukasi serta memfasilitasi tingginya ketertarikan masyarakat dalam bidang kebudayaan. Selain itu dengan

  22

  23 adanya Jateng Park ini diharapkan mampu meningkatkan pengunjung dengan fasilitas-fasilitas yang diberikan.

  

 Penerapan desain dengan memperhatikan prinsip spasial, visual, dan

kenyamanan thermal ruang untuk memberikan kenyamanan pada user bangunan.

  

 Meningkatkan daya tarik pengunjung dengan desain bentuk dan fasade

bangunan yang iconic serta dapat menjadi salah satu destinasi wisata populer di Jawa Tengah.

2.1.4 MANFAAT DAN KONTRIBUSI

a. Secara Subyektif:

   Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Proyek Akhir Arsitektur sebagai persyaratan kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

   Sebagai pedoman dalam penyusunan Landasan Teori dan Program (LTP).

b. Secara Objektif

   Menambah jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dan Indonesia  Menambah pendapatan bagi penduduk Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dan Indonesia  Meningkatkan potensi Kabupaten Boyolali dan daerah sekitarnya.

   Membuka lapangan kerja baru (berupa home stay/penginapan bagi wisatawan) bagi penduduk sekitar.

  • Kontribusi

  24  Tersedianya destinasi wisata yang bersifat edukatif dan juga rekreatif di kabupaten Boyolali dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung. Hal ini berfungsi untuk menarik perhatian masyarakat untuk datang ke lokasi ini.

   Tersedianya destinasi wisata yang bersifat edukatif ini sebagai penyeimbang antara berbagai tempat wisata yang bersifat rekreatif di Jawa Tengah.

   Menyediakan wadah sebagai fungsi edukasi dimana berisikan informasi tentang Jawa Tengah.

   Memberikan fasilitas edukasi tentang anjungan Jawa Tengah yang professional

  a. Ilmu Arsitektur Kontribusi di bidang arsitektur adalah perancangan arsitektur Jateng Park

sebagai kawasan bangunan yang mampu untuk berintegrasi dengan bangunan

sekitarnya. Selain itu juga mampu menciptakan organisasi/tatanan ruang dalam

dan sirkulasi yang baik untuk menunjang kegiatan dan memberikan

kenyamanan bagi user Jateng Park.

  b. Masyarakat Sampai saat ini di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah fasilitas

penunjang pendidikan terkait dengan kebudayaan memiliki fasilitas yang

monoton, kurang menarik, dan juga kurang terawat baik dari bangunan itu

sendiri maupun konten yang disajikan di di dalam ruang pamer. Oleh karena itu

c. Pemerintah

  • Pengertian Theme Park / Taman Hiburan -

  25

dibutuhkan Jateng Park yang dapat memberikan fasilitas yang lebih baik, lebih

menarik, dan selalu ter-update sehingga pengunjung dapat tertarik untuk

mengunjungi Jateng Park ini lagi.

  

 Menambah sarana penunjang pendidikan di Jawa Tengah khususnya

di Kabupaten Boyolali.

  

 Dapat menjadi salah satu destinasi wisata yang bersifat edukatif dan

rekreatif baru di Jawa Tengah dan Kabupaten Boyolali.

  

 Dapat menunjang perekonomian provinsi Jawa Tengah d a n

K a b u p a t e n B o y o l a l i di bidang pariwisata.

2.2 TINJAUAN KHUSUS

2.2.1 TERMINOLOGI

  Judul proyek “Jateng Park di Boyolali”. Proyek ini akan berfungsi sebagai

wadah edukasi kebudayaan Jawa Tengah dimana Jateng Park ini diharapkan

dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk mengenal dan mempelajari

lebih lagi tentang kebudayaan yang ada di sekitarnya.

  Theme Park adalah istilah untuk sekelompok atraksi hiburan dan wahana dan acara lainnya di suatu lokasi untuk dinikmati sejumlah besar orang.

  Theme Park lebih rumit daripada sebuah taman kota atau taman bermain yang sederhana, biasanya menyediakan tempat dimaksudkan untuk melayani anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Theme Park adalah sebuah taman hiburan yang dekoratif dan didesain untuk mencerminkan satu tema tertentu sebagai tema utama, seperti suatu periode khusus

dalam suatu cerita atau dunia di masa yang akan datang (Webster 2010).

  Istilah Theme Park memiliki arti yang lebih luas daripada sekedar taman

  • b e r t em a Michael Sorkin dalam pengantarnya di buku “A Variation on Theme Park: The New American City and the End of Public Spa ce”, memberikan definisi tentang Theme Park sebagai dunia atau tempat yang memiliki ciri antara lain tidak terikat pada geografi tertentu, lingkungan yang terkontrol dan teramati, memberikan stimulasi tanpa henti (Sorkin, 1992). Sedangkan menurut Lukas (2008) Theme Park tidak hanya ruang arsitektur
  • atau fisik tetapi juga suatu pikiran atau tempat yang menangkap perhatian dalam bentuk bervariasi, termasuk novel, fitur film, video game, dan ruang virtual lainnya. Ketika mengunjungi bioskop misalnya, seseorang duduk di kursi, ada suatu simbolis di layar sedangkan penonton bioskop ini seolah menjadi bagian dari cerita di layar. Keadaan yang lebih lanjut menggambarkan bahwa Theme Park adalah objek aneh, orang-orang

    menerima dengan cara yang berbeda dan menghindari definisi mudah.

    Penerapan konsep Theme Park tidaklah terbatas pada desain taman
  • hiburan atau rekreasi (Amusement Park) saja, namun juga dipakai dalam perkembangan kota. Dengan diterapkannya konsep ini pada pusat-pusat kota (downtown) lama, diharapkan mampu mengatasi hilangnya koneksi antar unsur-unsur kota (bangunan dan ruang kota) akibat pengaturan kota

  26 yang hanya berdasarkan fungsi saja dan menghidupkan kembali aktivitas dan peranannya.

  Pengertian theme park adalah sebuah atraksi yang dibuat secara

  • permanen dengan sumber daya yang dapat dikendalikan dan dikelola untuk sebuah kenikmatan, hiburan,dan pendidikan dari kunjungan masyarakat. Theme park juga sebagai bagian dari atraksi pengunjung. Pengunjung atraksi digambarkan sebagai sumber daya permanen yang dirancang, dikontrol, dan dikelola untuk hiburan,pendidikan pada saat pengunjung mengunjungi sebuah theme park. Dalam mengembangkan sebuah industri theme park, diperlukan perencanaan terlebih dahulu agar industri theme park tersebut dapat berhasil. Raluca dan Gina (2005, p.

    636), tahapan-tahapan dalam membangun sebuah theme park adalah:

   Lingkungan Umum Dalam hal ini, sebuah theme park harus memperhatikan fitur fisik dan layanan untuk mengisi kapasitas asumsi dari pengunjung.

   Lingkungan Ekonomi Berdirinya sebuah theme park harus meningkatkan ekonomi sekitar antara lain peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar.

   Sosial dan Budaya Theme park sebagai industri yang berdiri di tengah kehidupan tradisional harus memperhatikan aspek masyarakat, sehingga masyarakat sekitar

tidak terbawa pengaruh buruk pada kehadiran sebuah theme park.

   Transportasi

  27 Transportasi merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sebuah theme park, karena pengunjung memerlukan transportasi intuk mencapai suatu atraksi.  Infrastruktur Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam unsur infrastruktur adalah tersedianya air bersih, listrik, limbah pembuangan dan telekomunikasi.

   Fasilitas yang Ditawarkan Akomodasi, hotel, dan fasilitas wisata lainya, menyediakan jasa sehingga wisatawan dapat menginap selama perjalanan mereka. Fasilitas lain yang diperlukan untuk pengembangan pariwisata dan perjalanan wisata meliputi restoran, museum, toko-toko souvenir.

   Lingkungan Kelembagaan Elemen kelembagaan harus diperhatikan dalam perencanaan taman lingkungan. Dari tingkat nasional sampai lokal mengatur tingkat, persyaratan perundangan pengembangan pariwisata.

   Pengembangan Theme Park Dalam hal ini theme park harus melakukan pengembangan agar dapat

bertahan dalam persaingan bisnis antar jenis industri yang sama

  • Pengertian Jateng Jateng merupakan singkatan dari Jawa Tengah. Jawa Tengah merupakan nama salah satu provinsi yang ada di Pulau Jawa.
  • Pengertian Boyolali Boyolali merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah.

  28

  • Pengertian Jateng Park di Boyolali

  Jateng Park di Boyolali adalah sebuah kawasan rekreasi serta edukasi yang berada di Boyolali bertujuan untuk memamerkan, memberikan edukasi kepada wisatawan tentang kebudayaan yang ada di Jawa Tengah disertai fasilitas penunjang laiinnya yang dapat menghidupkan Jateng Park ini.

2.2.2 KEGIATAN (PELAKU, AKTIVITAS, DAN SARANA/PRASARANA)

  2.2.2.1 GAMBARAN KEGIATAN Kegiatan yang mucul pada Jateng Park di Kabupaten Boyolali, di bagi menjadi beberapa kelompok, yaitu :

   Kegiatan Penerimaan Kegiatan menerima pengunjung yang datang ke Jateng Park di Kabupaten Boyolali. Kegiatan penerimaan meliputi :

  •  Penarikan biaya karcis parkir kendaraan pribadi dan penarikan karcis

    pengunjung untuk masuk ke dalam area kawasan wisata.
  •  Pemberian informasi wahana wisata dan wisata tour kepada wisatawan

    berupa penjelasan secara verbal, brosur, dan peta.

   Kegiatan Utama Merupakan kegiatan yang berada pada fasilitas Anjungan Jawa Tengah.

  

Pada fasilitas Anjungan Jawa Tengah ini berisi fasilitas edukasi yang

bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang kebudayaan yang ada di

setiap kabupaten di Jawa Tengah bagi pengunjung.

  29

  30  Kegiatan Pendukung Utama Merupakan kegiatan yang difungsikan sebagai fasilitas penunjang fasilitas utama. Fasilitas pendukung utama dari Jateng Park ini adalah :  Flora dan fauna Pada fasilitas memberikan edukasi dengan memamerkan flora dan fauna yang ada di Indonesia, khususnya flora dan fauna yang khas dari Jawa Tengah  Pertunjukan Fauna Pada fasilitas memberikan edukasi dengan pertunjukan kelebihan dan kemampuan dari fauna.

   Area Permainan Pada fasilitas ini berisi arena permainan untuk anak dan dewasa  Melihat cinema 4D Pada fasilitas memberikan edukasi dengan melihat film dalam bentuk 4 Dimensi  Melihat pameran replica patung di Alive Museum Pada fasilitas memberikan edukasi dengan melihat patung – patung dari lilin berupa bentuk-bentuk makanan khas dari Jawa Tengah maupun yang lainnya.

   Melihat karya-karya ilusi mata di Tricky Art Museum Pada fasilitas ini berisi karya-karya ilusi mata di mana wisatawan bisa berfoto dengan background terlihat seperti gambar kenyataannya.

   Melihat dan bermain di taman bunga dan lampion

  31 Pada fasilitas ini berisi taman bunga dan taman lampion di mana wisatawan bisa berfoto dan menikmatinya

   Bermain Air, berenang di Mini Water Park Pada fasilitas ini berisi arena permainan air seperti mini waterpark  Kegiatan Penunjang Kegiatan penunjang pada Jateng Park ini merupakan kegiatan pendukung

untuk menunjang kegiatan utama dan kegaitan pendukung utama. Kegiatan

penunjang dibagi menjadi beberapa sub fasilitas, yaitu:  Turis Market Pada fasilitas turis market ini berisi aktivitas pembelian barang-barang souvenir yang berkaitan dengan Jateng Park.

   Even Space ( Hall & Exhibition ) Pada fasilitas ini difungsikan ketika terdapat event- event tertentu dan dapat disewakan yang dapat menjadi salah satu pendukung dalam publikasi Jateng Park ini.

   Food Court dan Snack Corner Pada fasilitas ini berisi aktivitas pembelian makanan, snack dan minuman saat berada di dalam Jateng Park ataupun sekedar beristirahat  Penginapan Pada fasilitas ini menyediakan tempat bermalam untuk istirahat pengunjung Jateng Park  Kegiatan Pengelola

  Merupakan kegiatan pendukung pada Jateng Park yang berkaitan

dengan pengelolaan kawasan bangunan maupun perawatan kawasan

bangunan yang mencakup:

  • Pengelolaan Kawasan Merupakan kegiatan yang bersifat intern, berupa kegiatan operasional, manajemen, administari, dan teknis yang dilakukan oleh para pengelola Jateng Park. Fungsi dari pengelolaan ini adalah dapat berlangsungnya secara baik seluruh kegiatan yang berada di area kkawasan Jateng Park dan untuk mengatur kebutuhan administrasi, jadwal kegiatan, hingga jadwal event yang akan diadakan di Jateng Park.
  • Perawatan Kawasan\ Merupakan kegiatan pemantauan kawasan maupun ruang dan bangunan dalam rangka untuk memantau kelayakan suatu bangunan dan kelayakan ruang serta kelayakan konten atau objek yang ditampilkan pada Jateng Park sehingga dapat menunjang seluruh kegiatan yang terlaksana pada Jateng Park ini.

   Kegiatan Pelayanan Umum Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melayani seluruh pelaku kegiatan. Dimana kegiatan ini terbagi menjadi 5 sub fasilitas yaitu:

  • Pusat Informasi Pada fasilitas ini bertujuan untuk memberikan layanan informasi kepada pengunjung

  32

  • Kegiatan Service Pengguna Merupakan fasilitas kegiatan service yang diberikan kepada pengguna Jateng Park berupa sarana ibadah dan toilet.
  • Keamanan Merupakan fasilitas yang ditujukan untuk meninjau keamanan kompleks bangunan.
  • Penyimpanan dan Kebersihan Kompleks Merupakan fasilitas yang ditujukan untuk perawatan kebersihan area kompleks bangunan.
  • Cadangan Energi Merupakan fasilitas yang ditujukan untuk pengaturan suplai energi listrik saat terjadinya pemadaman listrik.
  • Audio Visual Merupakan fasilitas yang ditujukan untuk pengaturan suara dan cahaya (visual) untuk menunjang kegiatan di Jateng Park.

2.2.2.2 PELAKU KEGIATAN

  33

   Pelaku Kegiatan Pelaku pada proyek Jateng Park dibagi menjadi beberpa kelompok yaitu Pemerintah, Pengelola, dan Wisatawan.

  Diagram 3 Pelaku Kegiatan Jateng Park

  Sumber : Analisa Pribadi a. Pemerintah Peran pemerintah pada proyek Jateng Park di Kabupaten Boyolali ini

sebagai penentu kebijakan sekaligus pemilik aset, yang nantinya akan

bekerjasama dengan para investor swasta dalam kepentingan pendanaan

sebagai modal dan pengembangan proyek, serta terlibat pada managemen

pengelolaan Jateng Park.

  b. Pengelola Pengelolaan Jateng Park dikendalikan sebagian oleh pihak investor,

sebagiannya oleh pemerintah. Investor akan mendanai sebagian modal proyek,

pengelolahan, serta hal lainnya yang bersifat komersial hingga mampu

menghasilkan keuntungan dan kelancaran pada keuangan dan managemen

Jateng Park. Pemerintah hanya sebagai penanggung jawab dan pengkoordinir

dari apa yang dilaksanakan oleh investor pada Jateng Park.

  Bagan Struktur Organisasi Pengelola Jateng Park Diagram 4 struktur Pengelola Jateng Park

  Sumber : Analisa Pribadi

  34 Pengelola Jateng Park yang terdiri dari direktur utama yang memimpin dan

mengarahkan jalannya seluruh kegiatan yang ada di Jateng Park. Pengelolaan

Jateng Park 2 redaksi, yaitu:

  • Pengelola  Direktur Utama Merupakan penanggung jawab utama atas keseluruhan Jateng Park. Direktur Utama bertugas untuk mengawasi dan mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada di dalam Jateng Park sehingga seluruh kegiatan di dalamnya dapat berjalan dengan baik.

   Wakil Direktur Utama Merupakan pengganti kepala utama dalam melaksanakan tugas apabila kepala utama berhalangan hadir. Tugas paling pokok wakil direktur utama adalah membantu tugas-tugas dari direktur utama.

   Sekretaris Merupakan pengatur segala tugas kesekretariatan biasanya berupa surat menyurat. Selain itu tugas dari sekretaris adalah membantu tugas dari kepala utama.

   Bendahara Merupakan pengelola kegiatan keuangan (arus masuk dan keluar) yang ada di Jateng Park.

   Manager Personalia Merupakan penanggungjawab dalam penetapan dan penerapan kebijakan- kebijakan yang digunakan dalam bagian personalia Jateng Park.

  35

   Manager Operasional Merupakan pengelola dan pengawas seluruh kegiatan operasional Jateng Park.

   Manager Pelayanan Umum

Merupakan pengawas kinerja pelayanan umum kepada masyarakat.

   Manager Publikasi

Merupakan penanggungjawab publikasi museum ke masyarakat umum.

   Teknisi Merupakan penanggungjawab segala hal yang berhubungan dengan mesin dan kelistrikan.

  • Service  Cleaning Service Merupakan penanggung jawab kebersihan seluruh kompleks bangunan Jateng Park.

   Penjaga Keamanan Merupakan penanggung jawab keamanan seluruh kompleks bangunan Jateng Park.

   Staff Pelayanan Umum Merupakan penanggung jawab atas pelayanan secara umum kepada pengunjung yang datang ke Jateng Park. dimana tugas dari staff pelayanan umum adalah melayani pengunjung yang datang dan juga memandu pengunjung saat melihat-lihat ke dalam anjungan.

  36

   Staff Food Court Merupakan penanggung jawab kebutuhan makanan dan minuman yang dibeli oleh pengunjung Jateng Park.

   Staff Snack Corner Merupakan penanggung jawab kebutuan makanan ringan (snack) dan minuman yang dibeli oleh pengunjung Jateng Park.

   Staff Toko Souvenir Merupakan penanggung jawab segala kegiatan jual beli yang terjadi di toko souvenir Jateng Park.

   Pusat Informasi Merupakan penanggungjawab untuk memberikan informasi kepada pengunjung terkait dengan Jateng Park.

   Staff Pertamanan Merupakan penanggungjawab taman dan ruang luar bangunan Jateng Park.

  • Wisatawan Wisatawan di bagi menjadi 3 kelompok : 1) Wisatawan Lokal Wisatawan dari dalam negeri, baik dari provinsi, dari dalam dan luar kota yang singgah dengan tujuan untuk melakukan kegiatan berwisata / rekreasi sambil menikmati keindahan panorama alam dan sejuknya daerah yang berada di antara Gunung Merapi dan Merbabu.

  37

  • Fasilitas Utama Merupakan fasilitas inti yang ada di dalam Jateng Park sebagai sarana edukasi. Fasilitas tersebut mencakup:

  38 2) Wisatawan Mancanegara Wisatawan yang berasal dari luar negeri dengan tujuan untuk berlibur / berwisata dan berekreasi sekaligus mengenal keadaan daerah pegunungan di Indonesia dan kearifan lokal yang unik.

  3) Wisatawan Tour / Study Tour Kelompok yang berasal dari dunia pendidikan seperti pelajar, mahasiswa, peneliti, dengan tujuan studi banding atau study tour.

2.2.2.3 FASILITAS

  Fasilitas yang disediakan di Jateng Park ini berupa fungsi-fungsi ruang yang

digunakan untuk menunjang segala aktifitas yang ada di area kawasan Jateng

Park. Fasilitas ini dibagi menjadi 5 kelompok yaitu fasilitas utama, fasilitas

pendukung utama, fasilitas penunjang, fasilitas pengelola, dan fasilitas service.

   Anjungan Jawa Tengah  Fasilitas Pendukung Utama Merupakan fasilitas yang disediakan sebagai pendukung faislitas utama yang sudah tersedia dalam Jateng Park. Fasilitas pendukung utama mencakup:  Flora Fauna Farm dan area Pertunjukan  Area Bermain  Cinema 4 D  Alive Museum  Tricky Art Museum  Taman Bunga dan Lampion

  39  Mini Water Park  Fasilitas Pendukung Merupakan fasilitas yang disediakan untuk menunjang fungsi sekunder dari Jateng Park. Fasilitas penunjang mencakup:

   Pusat informasi  Turis Market Snack corner

   Restaurant dan Food Court Children care room Musholla  Fasilitas Pengelola Merupakan fasilitas yang diberikan untuk menunjang kegiatan

kepengelolaan Jateng Park. Fasilitas ini berisi kegiatan- kegiatan yang bersifat

intern dan dilakukan oleh para pengelola Jateng Park. Fasilitas pengelola

mencakup:

   Ruang Direktur Utama  Ruang Wakil Direktur Utama  Ruang Sekretaris  Ruang Bendahara  Ruang Administrasi  Ruang Publikasi  Ruang Pelayanan Umum  Ruang Kepala Anjungan Jawa Tengah  Ruang Kepala Flora & fauna  Ruang Kepala Area Permainan  Ruang Kepala Cinema 4 D  Ruang Kepala Alive Museum  Ruang Kepala Tricky Art Museum  Ruang Kepala Taman Bunga dan lampion  Ruang Kepala Mini Water Park  Ruang Kepala Turis Market  Ruang Kepala Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna  Ruang Kepala Food Court & Snack Corner  Ruang Wakil Kepala Anjungan Jawa Tengah  Ruang Wakil Kepala Flora & fauna

   Ruang Wakil Kepala Area Permainan  Ruang Wakil Kepala Cinema 4 D  Ruang Wakil Kepala Alive Museum  Ruang Wakil Kepala Tricky Art Museum  Ruang Wakil Kepala Taman Bunga dan lampion  Ruang WakilKepala Mini Water Park  Ruang Wakil Kepala Turis Market  Ruang Wakil Kepala Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna  Ruang Wakil Kepala Food Court & Snack Corner  Ruang Sekretaris Anjungan Jawa Tengah  Ruang Sekretaris Flora & fauna  Ruang Sekretaris Area Permainan  Ruang Sekretaris Cinema 4 D  Ruang Sekretaris Alive Museum  Ruang Sekretaris Tricky Art Museum  Ruang Sekretaris Taman Bunga dan lampion  Ruang Sekretaris Mini Water Park

  40  Ruang Sekretaris Turis Market  Ruang Sekretaris Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna  Ruang Sekretaris Food Court & Snack Corner  Ruang Bendahara Anjungan Jawa Tengah  Ruang Bendahara Flora & fauna  Ruang Bendahara Area Permainan  Ruang Bendahara Cinema 4 D  Ruang Bendahara Alive Museum  Ruang Bendahara Tricky Art Museum  Ruang Bendahara Taman Bunga dan lampion  Ruang Bendahara Mini Water Park  Ruang Bendahara Turis Market  Ruang Bendahara Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna  Ruang Bendahara Food Court & Snack Corner  Ruang Administrasi Anjungan Jawa Tengah  Ruang Administrasi Flora & fauna  Ruang Administrasi Area Permainan  Ruang Administrasi Cinema 4 D  Ruang Administras Alive Museum  Ruang Administrasi Tricky Art Museum  Ruang Administrasi Taman Bunga dan lampion  Ruang Administrasi Mini Water Park  Ruang Administrasi Turis Market  Ruang Administrasi Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna  Ruang Administrasi Food Court & Snack Corner  Ruang Publikasi Anjungan Jawa Tengah  Ruang Publikasi Flora & fauna  Ruang Publikasi Area Permainan  Ruang Publikasi Cinema 4 D  Ruang Publikasi Alive Museum  Ruang Publikasi Tricky Art Museum  Ruang Publikasi Mini Water Park  Ruang Publikasi Turis Market  Ruang Publikasi Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna  Ruang Publikasi Food Court & Snack Corner  Ruang Pelayanan Umum Anjungan Jawa Tengah  Ruang Pelayanan Umum Flora & fauna

   Ruang Pelayanan Umum Area Permainan  Ruang Pelayanan Umum Cinema 4 D  Ruang Pelayanan Umum Alive Museum  Ruang Pelayanan Umum Tricky Art Museum  Ruang Pelayanan Umum Taman Bunga dan lampion  Ruang Pelayanan Umum Mini Water Park  Ruang Pelayanan Umum Turis Market  Ruang Pelayanan Umum Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna  Ruang Pelayanan Umum Food Court & Snack Corner  Ruang Staff Anjungan Jawa Tengah  Ruang Staff Flora & fauna  Ruang Staff Area Permainan  Ruang Staff Cinema 4 D  Ruang Staff Alive Museum  Ruang Staff Tricky Art Museum  Ruang Staff Taman Bunga dan lampion  Ruang Staff Mini Water Park  Ruang Staff Turis Market  Ruang Staff Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna

   Ruang Staff Food Court & Snack Corner

  • Fasilitas Service

    Merupakan fasilitas yang diberikan dengan tujuan untuk melayani

    seluruh kegiatan yang dilakukan oleh pengguna Jateng Park. Fasilitas service ini mencakup:

   Parkir (motor, mobil, dan bus)  Loading dock  Mushola  Pos jaga  Pantry dan ruang istirahat karyawan  Gudang  Toilet  Ruang genset  Ruang PLN  Ruang pompa  Ruang AHU  Ruang bahan bakar  Ruang panel listrik  Ruang generator

2.2.2.4 PERALATAN / PRASARANA

  Peralatan / prasarana yang dibutuhkan dalam Jateng Park ini adalah : Tabel 1 Fasilitas Sarana dan Prasarana Sumber : analisa pribadi, 2017

  Fasilitas Utama Prasarana Rak Display, Panel Informasi, Kuris ( sitting Group, Anjungan Jawa Tengah

  Meja, LCD Proyektor, Sound System Fasilitas Penunjang Utama Prasarana

  

Flora Fauna Farm dan area Bangku penonton, Tempat Penangkaran (kandang),

Pertunjukan bangku taman Area Bermain Peralatan Permainan ( Roller Coaster, Marry Go Around, Bianglala, dll )

  Cinema 4 D Kursi, LCD Proyektor, Sound System

  72 Alive Museum Artefak ( Pateung ), Panel Informasi, Sound System Tricky Art Museum kursi Taman Bunga dan lampion Lampion, kursi / bangku taman Turis Market Rak Display, Panel Informasi, Kursi ( sitting Group,

  Meja kasir

Even Space Kursi, LCD Proyektor, Sound System

ATM Center kotak ATM

Food Court & Snack Corner Meja makan, kursi makan, meja kasir, peralatan

masak, meja saji, meja masak, wastafel

  Sitting Group Bangku Kegiatan Pengelola Prasarana

  

Kantor Pengelola Meja, kursi, Almari, Sofa Tamu, Rak, almari

Kegiatan Pelayanan Umum Prasarana

  Loket Meja, Kursi Resepsionis Meja , kursi, almari Keamanan Meja , kursi, almari, CCTV

  73

2.2.3 ANALISA FASILITAS

a. Anjungan Jawa Tengah

  

Tabel 3 Fasilitas Sarana dan Prasarana

Sumber : analisa pribadi, 2017

b. Flora dan Fauna  Lingkungan mendukung sebagai tempat flora dan fauna.

   Mengenalkan kepada masyarakat berbagai jenis flora dan fauna.

  74 c. Alive Museum

 Mengenalkan kepada masyarakat berbagai macam makanan khas Jawa

Tengah dengan bentuk replika makanan yang berukuran besar.

  d. Tricky Art Museum

 Mengenalkan kepada masyarakat karya-karya ilusi 3D modern, dimana

masyarakat bisa berfoto dengan seolah-olah seperti kenyataannya.

  e. Cinema 4 D

 Mengenalkan kepada masyarakat tentang cerita-cerita/ kejadian-kejadian

yang ada di Jawa Tengah dan membewa masyarakat untuk ikut meraskannya.

  f. Taman Bunga dan Lampion  Melihat potensi alam di sekitar

 Mengenalkan kepada masyarakat berbagai jenis bunga dengan tampilan

lebih menarik dengan dihiasi berbagai macam bentuk lampion, yang akan terlihat bagus saat malam hari.

  g. Area Permainan

 Didesain untuk mendukung fasilitas-fasilitas utama dan penunjang sehingga

menarik minat masyarakat untuk datang, berkunjung, dan bermain.

2.2.4 SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN DESAIN

  Persyaratan desain pada proyek Jateng Park ini meliputi persyaratan

desain arsitektur, bangunan, ruang, fisika bangunan, fungsional, teknologi, dan

lingkungan. Kesimpulan persyaratan yang telah diambil ini berkaitan dengan

  75

  

standar yang telah ditetapkan sebuah organisasi maupun berdasarkan analisis

yang telah diuji kebenarannya

2.2.4.1 KAWASAN

  

 Berada di wilayah bentang alam diantara 2 Gunung, yaitu Gunung Merbabu

dan Merapi

 Terdapat potensi-potensi yang menjadi objek wisata alam yang bersifat

rekreatif dan menarik

 Memilki potensi view panorama ditengah 2 Gunung yang indah dan terbaik

sehingga mampu menjangkau keseluruhan indahnya pemandangan alam.

  

 Cukup dekat dan strategis dengan objek wisata lainnya dalam satu wilayah

ataupun ibukota.

  

 Pencapaian dan as=ksesibilitas menuju dan dari kawasan yang mudah dan

jelas.

  

 Tempat sebaran fasilitas yang nantinya mampu mendukung kegiatan

berwiisata di sekitar kawasan.

  

 Tersedianya sarana dan prasarana yang memadahi dan mampu memenuhi

kebutuhan pengunjung dan kawasan wisata.

2.2.4.2 ARSITEKTUR

  

 Mewujudkan gaya arsitektural yang kuat, mewakili Arsitektur Nusantara

Jawa Tengah

 Penataan bentuk dan massa bangunan tidak merusak keaslian ekosistem

alam dalam kawasan.

  76

  

 Penerapan nilai-nilai estetis sehingga mampu memunculkan daya tarik yang

unik namun tetap serasi dengan lingkungan sekitar.

  

 Penciptaan sirkulasi dalam kawasan yang jelas dan efektif untuk bisa

digunakan oleh semua kalangan usia dan keterbatasan fisik.

  

 Pengelompokan zonasi area berwisata antara kegiatan wisata yang

membutuhkan keteraturan sirkulasi ruang gerak, dengan kegiatan berwisata dengan sirkulasi gerak bebas.

2.2.4.3 BANGUNAN

  

 Bangunan pada Proyek Jateng Park harus menunjukkan identitasnya supaya

mudah dikenali.

  

 Bangunan harus dapat menampung kegiatan Jateng Park yang

direncanakan dalam sebuah tapak.

  

 Penggunaan bahan bangunan yang kuat, tahan lama serta mudah dalam

perawatan.

  

 Perancangan sistem struktur yang disesuaikan dengan fungsi dan jenis

ruang, utilitas, dll.

  

 Desain ruang dalam yang memperhatikan kebutuhan pencahayaan alami,

penyerapan kebisingan, kebutuhan akan penghawaan alami,dan persyaratan keamanan.

  

 Pengaturan jaringan utilitas yang baik sehingga bangunan bisa berfungsi

dengan maksimal.

  77

2.2.4.4 LINGKUNGAN

  

 Mendukung kondisi iklim kawasan mikro dengan memperbanyak

penghijauan ruang terbuka.

  

 Kesasuaian perencanaan dan perancangan proyek Jateng Park yang sesuai

dengan regulasi dan ketentuan batasan-batasan yang telah diberikan mengenai Kawasan Lindung, Ruang Terbuka Hijau, Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), Rencana Detail Tata Ruang (RTDTR) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Boyolali.

  

 Penataan perancangan bangunan yang dirancang sedemikian sehingga

mampu menjadi respon positif bagi bangunan dan ruang-ruang didalamnya terhadap arah datang sinar matahri dan angin.

  

 Penyediaan sarana pengolahan limbah secara mandiri ataupun hanya

sekedar tempat penampung sementara yang memadahi sehingga tidak mencemari lingkungan Jateng Park.

2.2.5 DESKRIPSI KONTEKS KABUPATEN/DESA/KOTA

  78

  Gambar 2 Peta Administrasi Kabupaten Boyolali

  Sumber : http://petatematikindo.wordpress.com

   Administratif Pemilihan lokasi proyek Jateng Park ini berada di Kabupaten Boyolali,

Provinsi Jawa Tengah, Indonesia dimana Pusat administrasi berada di

Kabupaten Boyolali memiliki luas

  2

1.015,10 km dengan kepadatan penduduk berjumlah 930.531 jiwa (tahun

o o

  

2010). Secara geografis, Boyolali terletak pada 10 22’– 110 50’ Bujur Timur

o o dan 7 36’ – 7 71’ Lintang Selatan. Kabupaten Boyolali memiliki batas-batas daerah yaitu :  Utara : Kecamatan Ampel dan Kabupaten Semarang

 Selatan : Kecamatan Cepogo, Kecamatan Musuk dan Kecamatan

Mojosongo  Barat : Kecamatan Musuk, Kecamatan Cepogo, dan Kecamatan Ampel  Timur : Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Sambi Secara administratif Kecamatan Boyolali terdiri dari Topografi wilayah Kabupaten Boyolali, sebagai berikut:

  

a. Antara 75 – 400m dpl yaitu Kecamatan Teras, Bnyudono, Sawit, Mojosongo,

Ngemplak, Simo, Nogosari, Kemusu, Karanggede, dan sebagian Boyolali

  79

  

b. Antara 400 – 700m dpl yaitu Kecamatan Boyolali, Musuk, Mojosongo,

Cepogo, Ampel, dan Karanggede

c. Antara 700 – 1000m dpl yaitu sebagian Kecamatan Musuk, Ampel, dan

Cepogo

d. Antara 1000-1300m dpl yaitu sebagian Kecamatan Cepogo, Ampel, dan

Selo

e. Antara 1300

  • – 1500m dpl yaitu Kecamatan Selo

   Jenis Tanah di Kabupaten Boyolali :

   Tanah asosiasi lisotol dan grumosol terdapat di wilayah Kecamatan Kemusu, Klego, Andong, Karanggede, Wonosegoro dan Juwangi.

   Tanah lisotol cokelat terdapat di wilayah Kecamatan Cepogo, Ampel dan Selo.

   Tanah regosol kelabu terdapat di wilayah Kecamatan Cepogo, Ampel, Boyolali, Mojosongo, Banyudono, Teras dan Sawit.

   Tanah litosol dan regosol kelabu terdapat di wilayah Kecamatan Cepogo, Musuk dan Selo.

   Tanah regosol cokelat terdapat di wilayah Kecamtan Cepogo, Musuk, Mojosongo, Teras, Sawit dan Banyudono.

   Tanah andosol cokelat terdapat di wilayah Kecamatan Cepogo, Ampel dan Selo.

   Tanah kompleks regosol kelabu dan grumosol terdapat di wilayah Kecamatan Kemusu, Wonosegoro dan Juwangi.

   Tanah grumosol kelabu tua terdapat di wilayah Kecamatan Andong, Klego dan Juwangi.

  80

   Tanah kompleks andosol kelabu tua dan litosol terdapat di wilayah Kecamatan Cepogo, Ampel dan Selo.

   Tanah asosiasi grumosol kelabu tua dan litosol terdapat di wilayah Kecamatan Simo, Sambi, Nogosari dan Ngemplak.

   Tanah mediteran cokelat tua terdapat di wilayah Kecamatan Kemusu, Klego, Andong, Karanggede, Wonosegoro, Simo, Nogosari, Ngemplak, Mojosongo, Sambi, Teras, dan Banyudono.

   Struktur Tanah di Kabupaten Boyolali : Bagian timur laut sekitar wilayah Kecamatan Karanggede dan Simo pada

  • umumnya tanah lempung. Bagian tenggara sekitar wilayah Kecamatan Banyudono dan Sawit pada
  • umumnya tanah geluh. Bagian barat laut sekitar wilayah Kecamatan Musuk dan Cepogo - pada umumnya tanah berpasir. Bagian utara sepanjang perbatasan dengan wilayah kabupaten
  • Grobogan pada umumnya tanah berkapur.

   Transportasi Wilayah Kabupaten Boyolali dilewayang menghubungkan

  • Jalur ini merupakan jalur yang berbukit-bukit, khususnya di utara kota kabupaten sampai kota kecamatan Ampel. Hingga masa pendudukan Jepang, kota Boyolali terhubung oleh jalur kereta api ke Surakarta, tetapi jalur itu kemudian dibongkar hingga Kartasura.

  81 Jalan provinsi yang menghubungkan kota Boyolali dengan kota

  Selain itu, terdapat jalan kabupaten yang menghubungkan Boyolali dengan kota dan yang menghubungkan Boyolali dengan

  secara administratif masuk wilayah

  • Kabupaten Boyolali.

   Pariwisata Boyolali terletak di kaki sebelah timur Gunung