PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR DI SMK MA’ARIF SEMAKA KOTAAGUNG TANGGAMUS - Raden Intan Repository
PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR DI SMK MA’ARIF
SEMAKA KOTAAGUNG TANGGAMUS
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memproleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
MAYA SUSANTI
1411030284
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1439 H /2018 M
PERAN KEPALA MADRASAH SEBAGAI SUPERVISOR DI SMK MA’ARIF
SEMAKA KOTAAGUNG TANGGAMUS
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memproleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
MAYA SUSANTI
1411030284
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Pembimbing I :Dr. Sovia Mas Ayu, MA
Pembimbing II :Drs. Amiruddin, M.Pd.I
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1439 H /2018 M
ABSTRAK
PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR
DI SMK MA’ARIF 1 SEMAKA KOTA AGUNG TANGGAMUS
Oleh
MAYA SUSANTI
Supervisor merupakan suatu usaha dalam memberikan bantuan dan bimbingan kepada guru untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui proses belajar mengajar yang efektif sehingga prestasi siswa meningkat dan tujuan pendidikan pun tercapai, penelitian ini bertujuan untuk megetahui peran kepala madrasah sebagai supervisor di smk ma’arif 1 semaka. peran kepala madrasah sebagai supervisor memiliki 10 indikator yang berupa: a). membantu guru melihat dengan jelas proses belajar mengajar sebagai suatu sistem, b). membantu guru melihat dengan jelas tujuan, c). membantu guru menyiapkan metode mengajar yang lebih baik, d). membantu menyiapkan belajar mengajar, e). membatu guru menggunakan sumber pengalaman belajar, f). membantu guru menciptakan alat peraga pembelajaran dan aplikasinya, g). membatu guru menyusun program belajar mengajar, h). membantu guru menyusun tes prestasi belajar, i). membatu guru belajar mengenal siswa, j). membantu guru menigkatkan moral dan kenyamanan bekerja. metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. tehnik pengumpulan data melalui kegiatan wawancara. sedangkan tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk menganalisa data yang diproleh dari wawancara, yaitu analisis dokumentasi. hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepala sekolah sebagai supervisor di smk ma’arif 1 semaka menunjukkan bahwa dari ke 10 indikator, yang terlaksana hanya 8 dan dibuktikan dengan adanya dokumentasi, dan 3 indikator lainnya tidak dilaksanakan karena tidak adanya dokumentasi yang menyatakan bahwa ke 2 indikator tersebut dilaksanakan. akibat dari ketidak terlaksananya 3 indikator tersebut membuat guru susah memahami metode mengajar yang baik.
Kata Kunci: Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
MOTTO
Artinya : Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
1 dan Mengawasi kamu. (Qs. An- Nisaa’:1)
1 Dapertemen Agama RI, AL-
Qur’an Dan Terjemahnya, (Bandung: Sigma Examedia
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin Puji Syukur Penulis Panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan karya kecil ini, tiada apapun yang dapat aku berikan atas apa yang telah diberikan kepadaku, kupersembahkan skripsi ini kepada orang-orang terkasih yaitu: 1.
Terimakasih kepada ibundaku nur lela, tercinta, tersayang, yang senantiasa mengasuh dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan penuh keikhlasan serta selalu mendoakan keberhasilanku. yang telah berjuang tidak mengenal lelah demi mewujudkan cita-citaku, senantiasa menemaniku menasehatiku, memberikan arahan, memotivasiku demi kesuksesan ku.
2. Kakak-kakakku amila, anida, aisyah, dan juga adikku anisa meiriyanti serta kakak-kakak iparku yang telah memberikan inspirasi, doa, serta dukungan dalam menyelesaikan tugas perkuliahan ini.
3. Almamaterku tercinta universitas islam negeri (UIN) raden intan lampung.
RIWAYAT HIDUP
Maya Susanti dilahirkan di guring kecamatan pematang sawa kabupaten tanggamus pada tanggal 23 maret 1996, anak ke empat dari lima bersaudara dan terlahir dari pasangan bapak alimuddin dan ibu nur lela. pendidikan dimulai dari sekolah dasar negeri 1 guring kecamatan pematang sawa kabupaten tanggamus lulus pada tahun 2008, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMP N 1 pematang sawa kabupaten tanggamus lulus pada tahun 2011, kemudian melanjutkan pendidikan kembali di SMA N 7 bandar lampung lulus pada tahun 2014. kemudian pada tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan salah satu universitas islam negeri raden intan lampung yaitu (UIN) dimana penulis mengkonsentrasikan diri pada fakultas tarbiyah dan keguruan jurusan manajemen pendidikan islam sampai sekarang.
Bandar Lampung, April 2018 Penulis
Maya Susanti
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala hanya milik allah swt dan rasa syukur
penulis panjatkan yang senantiasa memberikan nikmat dan limpahan kasih saying serta petunjuk, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. skripsi ini berjudul “Peran
Kepala Sekolah Sebagai Supervisor di SMK Ma’arif 1 semaka”.
Sholawat serta salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita rasulullah muhammad SAW, yang membaca risalah dan petunjuk kebenaran kepada umatnya di bumi ini, semoga termasuk umatnya yang mendapat syafa’atnya dihari akhir kelak, amin.
Adapun maksud dan tujuan penulis menyelesaikan skripsi guna memproleh gelar serjana manajemen pendidikan islam pada fakultas tarbiyah dan keguruan UIN raden intan lampung. dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapat bimbingan dari semua pihak maka kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag selaku rektor UIN raden intan lampung
2. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku dekan tarbiyah dan keguruan UIN raden intan lampung
3. Drs. Amiruddin, M.Pd, selaku ketua jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Kaguruan UIN raden intan lampung, dan sekaligus pembimbing dua dalam penyusunan skripsi
4. Dr. Sovia Mas Ayu, MA, selaku pembimbing satu dalam penyusunan skripsi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini 5. Bapak dan Ibu dosen fakultas tarbiyah dan keguruan yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di tarbiyah dan keguuruan UIN raden intan lampung 6. Kepala madrasah, kepala tu, serta guru smk ma’arif 1 semaka yang telah memberi izin dan memberikan bantuan dalam penelitian
7. Dan semua pihak yang membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Teman-teman seangkatan rika yuliana, chi-chi meiyanti, junita prantika, dan anani rona, yang telah banyak membantu dan meluangkan waktunya, dan memberikan dorongan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. semua pihak yang secara tidak langsung telah membantu penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak yang berkepentingan serta bagi pengembangan pengetahuan pada umunya.
Bandar Lampung, April 2018 Penulis
Maya Susanti NPM 1411030284
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
MOTTO ............................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ........................................................................................ 1 B. Alasan Memilih Judul ............................................................................... 2 C. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 3 D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 14 E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 14 F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 14 G. Batasan Relevan ........................................................................................ 15 BAB II LANDASAR TEORI A. Konsep Tentang Kepala Sekolah Sebagai Supervisor ............................. 17 1. Pengertian Kepala Sekolah ................................................................. 17 2. Peran Kepala Sekolah ......................................................................... 18 3. Syarat-syarat Kepala Sekolah dalam Supervisor ................................ 31 4. Tugas/Fungsi Kepala Sekolah ............................................................. 37 5. Prinsip-Prinsip Kepala Sekolah Sebagai Supervisor .......................... 39 6. Teknik-Teknik Kepala Sekolah Dalam Menjalankan Supervisi ......... 42 B. Konsep Tentang Supervisor ...................................................................... 45 1. Pengertian Supervisi............................................................................ 45 2. Tujuan Supervisi ................................................................................. 47 3. Fungsi Dan Prinsip Supervisi .............................................................. 47 4. Tehnik Supervisi ................................................................................. 48
5. Model Supervisi Kepala Sekolah ........................................................ 50 6.
Fungsi Kepala Sekolah Sebagai Supervisor ....................................... 51 C. Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor ............................................... 52
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 60 B. Metode Penentu Subyek ............................................................................ 60 C. Sumber Data .............................................................................................. 61 D. Teknik Pengumpul Data ............................................................................ 62 E. Teknik Analisis Data ................................................................................. 65 F. Verifikasi Data .......................................................................................... 66 G. Uji Keabsahan Data................................................................................... 67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ...................................................................................... 68 1. Sejarah berdirinya SMK Ma’arif Semaka ........................................... 68 2. Identitas SMK Ma’arif Semaka .......................................................... 69 3. Visi dan Misi SMK Ma’arif Semaka .................................................. 70 4. Keadaan Guru dan Karyawan SMK Ma’arif Semaka ......................... 71 5. Keadaan Peserta didik SMK Ma’arif Semaka .................................... 72 6. Keadaan sarana dan prasarana SMK Ma’arif Semaka ........................ 72 B. Peran Kepala Madrasah Sebagai Supervisor............................................. 73 C. Hasil dan Pembahasan............................................................................... 85 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................... 87 B. Saran ......................................................................................................... 88 DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebelum penulis menguraikan isi dalam skripsi ini, maka terlebih dahulu
penulis akan menjelaskan pengertian istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini dengan maksud menghindari terjadinya perbedaan persepsi bagi para pembaca, dan untuk member penjelasan tentang pengertian yang terkandung dalam judul skripsi: Peran Kepada Sekolah Sebagai Supervisor di SMK
Ma’arif Semaka Kota Agung Tanggamus.
1. Peran Peran adalah “perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dimasyarakat. Jadi yang dimaksud dengan peran dalam skripsi ini adalah bahwa bahwa kepala sekolah mempunyai peran dan tugas untuk menjadikan sekolah yang dipimpinnya lebih bermutu, lebih berkembang dan tercapainya tujuan sekolah yang telah ditetapkan secara
1 bersama-sama.
2. Kepada Sekolah Kepala sekolah adalah personel sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah. Ia mempunyai wewenang dan tanggung
1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan, (Jakarta: 2013),
jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang dipimpinnya.
Tenaga fungsional guru yang diberikan tugas untuk memimpin sekolah tempat di selenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan pesetra didik yang
2 menerima pelajaran.
3. Supervisor
Supervisor adalah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan
3 secara efektif.
Supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi, membimbing secara kontinu pertumbuuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebihefisien dalam
4 mewujudkan seluruh fungsi pengajaan.
B. Alasan Memilih Judul
Adapun alasan yang mendasari penulis dalam memilih judul “Peran Kepada sekolah sebagai supervisor di SMK Ma’arif Semaka Kotaagung Tanggamus”, antara lain:
2 3 Ibid , h.49.
Donni Juni Priansa Dan Rismi Somad, Manajemen Supervise & Kepemimpinan Kepala Sekolah (Bandung; Alfabeta, 2014), h.83. 4
1. Karena supervisor merupakan hal yang sangat penting dalam pembinaan berupa bimbingan atau tuntunan kearah perbaikan situasi pendidikan dan merupakan tugas, tanggung jawab kepada madrasah dan para gurunya yang sehari-hari berhubungan langsung dengan situasi belajar mengajar.
C. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh instingnya sedangkan manusia belajar bearti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih bearti. Jadi pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang lebih baik dari lembaga formal maupun non formal dalam membantu proses 5 transformasi sehingga dapat mencapai kualitas yang diharapkan.
Sekolah pada hakikatnya merupakan suatu organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dalam kerangka pendidikan nasional. Sebagai sebuah organisasi sekolah mempunyai suatu tujuan yang hendak dicapai mulai dari tujuan kurikuler, tujuan institusi, sampai tujuan pendidikan nasionalyang telah ditentukan olehpemerintah. Pencapaian tujuan pendidikan nasionaltersebut maka diperlukanpersonil. peningkatan mutu pendidikan melalui standarlisasi dan profesioanalisme yang sedang dilakukan desawa ini menuntut pemahaman sebagai pihak terhadap perubahan yang terjadi dalam berbagai komponen sistem pendidikan. Sebagai
5 Chairul Anwar, Hakikat Manusia Dalam pendidikan sebuah tinjauan filosofis, (Yogyakarta:
Suka-Press, 2014) h. 73 negara berkembang, negara indonesia mengalami persaingan dalam berbagai bidang, terutama dibidang pendidikan.
Faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan adalah kepala madrasah sebagai pemimpin pendidikan. Kepala madrasah merupakan pimpinan tunggal dimadrasah yang mempunyai tanggung jawab untuk mengajar dan mempengaruhi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan di madrasah untuk bekerja sama dala mencapai tujuan madrasah.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al- Qur’an Al-Baqarah ayat 30 yaitu:
Artinya : “ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi,” mereka berkata; “mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padehal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau?” tuhan berfirman; “sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. 6 Al-Baqarah ayat 30).
6 Dapertemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemah, (Bandung: Sygma Examedia Arkanleema,
Kepala sekolah merupakan harapan yang tinggi bagi peningkatan kualitas pendidikan, karena keberhasilan kepemimpinan di madrasah akan mempunyai pengaruh secara langsung terhadap hasil belajar siswa. Sehubungan dengan itu, kepala madrasah harus mampu melaksanakan peran dan fungsi supervisor kepala guru untuk megembangkan profesi.
Kepala sekolah juga bertindak sebagai manajer yang mengatur segala sesuatu tentang proses belajar mengajar, tetapi harus tampil sebagai intrucsional leader (pemimpin pengajaran), yang bertugas mengawasi jalannya kegiatan belajar 7 mengajar di sekolah yang dipimpinnya.
Kepala sekolah sebagai supervisor artinya kepala sekolah berfungsi sebagai pengawas, pengendali, pembina, pengarah, dan pemberi contoh kepada guru dan karyawannya disekolah. Salah satu hal yang terpenting bagi kepala sekolah, sebagai supervisor adalah memahami tugas dan kedudukan karyawan- karyawannya atau staf di sekolah yang dipimpinnya. Dengan demikian, kepala sekolah bukan hanya mengawasi dan guru yang melaksanakan kegiatan, tetapi Ia membekali diri dengan pengetahuan dan pemahamannya tentang tugas dan fungsi stafnya, agar pengawasan dan pembinaan berjalan dengan baik dan tidak membingungkan. Kepala madrasah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam kemampuan menyusun, dan melaksanakan program supervisi pendidikan, serta memanfaatkan hasilnya. 7 Mulyasa, Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung: Bumi Aksara, 2013), h.
Guru merupakan kunci keberhasilan dalam memperbaiki mutu pendidikan. Masalah mutu pendidikan juga menyangkut masalah kualitas mengajar yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Melalui supervisor, para guru sebagai pelaku utama dalam penyelenggaraan sistem dapat dibantu pertumbuhan dan perkembangan profesinya bagi pencapaian tujuan pembelajaran.
Guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus menerus agar dapat melakukan fungsinya secara potensial dan maksimal sesuai dengan tujuan utama pendidikan. Kegiatan utama pendidikandi madrasah dalam rangka mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi madrasah bermuara pada pencapaian efesiensi dan efektivitas pembelajarn di dalam kelas.
Salah satu cara yang harus dilakukan oleh kepala madrasah untuk meningkatkan kualiatas pembelajaran di dalam kelas dengan meningkatkan kinerja pendidik dan menghasilkan dampak positif bagi peserta didik yakni dengan melakukan pelaksanaan supervisor oleh kepala madrasah dalam pengelolaan kelas.
Dalam buku wadjosumidjo yang berjudul kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, peran penting kepala madrasah dalam menggerakkan madrasah meliputi:
1. Kepala sekolah mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh samangat dan percaya diri para guru, staf dan siswa dalam melaksanakn tugas masing-masing.
2. Kepala sekolah memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, memberikan dorongan serta memberikan inspirasi madrasah dalam mencapai tujuan. 8 Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran proses kegiatan dalam bidang akademis saja akan tetapi segala kegiatan yang ada di madrasah seperti lingkungan sekolah, keadaan dengan sekolah serta hubungan dengan masyarakat tanggung jawabnya pula. Kreatifitas kepala sekolah yang mengarahkan perkembangan dan kemajuan sekolah adalah tanggung jawab dan tugas kepala sekolah.
Untuk menuju kearah perbaikan dan meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran maka implementasi tehnik supervisor dibidang pendidikan dalam pengajaran khususnya bagi seorang sepurvisor bertanggung jawab untuk membantu para guru. 9 Berdasarkan hasil prasurvey dapat dilihat bahwa peran kepala sekolah sebagai supervisor di SMK Ma’arif Semaka Kota Agung Tanggamus, kepala sekolah telah melaksanakan supervisor yang dilakukan satu atau dua kali dalam setahunnya. 8 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, cet 9
2013), h. 105 9 Maryono, Dasar-dasar dan Tehnik Menjadi Supervisor Pendidikan, (Jogjakarta: Arruz
Dengan demikian kepala sekolah dapat membantu guru dalam proses belajar dan mengajar dapat lebih efektif lagi dari sebelumnya.
Menurut Good Carter supervisi, dalam bukunya Wahjosumidjo adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas pendidikan lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk memperkembangkan pertumbuhan guru-guru, menyelesaikan dan merevisi tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, metode mengajar dan penilaian pengajaran.
Sedangkan menurut M.Ngalim Purwanto , dalam bukunya administrasi dan supervisi adalah semua aktivitas pembinaan yang dirancang untuk membantu para 10 gurudan pegawai lainnya untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
Dari pengertian tersebut, maka salah satu tugas kepala madrasah adalah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan, yang dimaksud supervisi itu sendiri adalah suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di madrasah, supervisi sesungguhnya dapat dilaksankan oleh kepala madrasah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi pendidikan modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent dan dapat meningkatkan objektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugasnya.
Kepala madrasah melaksanakan tugasnya sebagai supervisor perlu memperthatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 10
1. Supervisi harus bersifat kontruksi dan kreatif 2.
Realistis dan mudah dilaksanakan 3. Menimbulkan rasa aman kepada guru/karyawan 4. Berdasarkan hubungan professional 5. Harus memperhitunkan kesanggupan dan sikap guru/pegawai 6. Tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan kegelisahan bahkan sifat antisipasi dari guru
7. Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan dari kekuasaan pribadi
8. Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan 9.
Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharap hasil.
Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga pendidik. Pengawasan dan pengedalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di madrasah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan.
Maka jelaslah bahwa seorang kepala sekola adalah orang yang bertanggung jawab dalam mengembangkan kelancaran situasi kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan tersebut pada tercapai, maka supervisi kepala madrasah sangatlah penting, karena supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang dirancanakan untuk membatu para guru dan pegawai madrasah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
Dengan demikian kepala madrasah yang bertanggung jawab atas keberhasilan guru dalam mengajar, karena guru sebagai orang yang terdepan dan langsung bertanggung jawab terhadap perkembangan dan kemajuan siswa haruslah ditingkatkan kemampuan profesional dalam mengajar.
Adapun proses pembelajaran, dimana pembelajaran terdapat dua konsep yang tidak dapat dipisahkan yaitu belajar dan mengajar, karena proses belajar mengajar merupakan suatu rangkaian atau upaya yang harus dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Belajar mengacu pada kegiatan siswa sedangkan mengajar mengacu pada kegiatan guru. Belajar mengajar sebagai proses terjadinya manakala terdapat interagsi antara guru sebagai pengajar dan peserta didik sebagai pelajar.
Menurut Oemar hamalik dalam bukunya pendidikan guru berdasarkan pendidikan kompetensi yaitu menerangkan bahwa fungsi dan peran guru sebagai berikut: 1. guru sebagai pendidik 2. guru sebagai anggota masyarakat 3. guru sebagai pelaksanaan administrasi ringan 4. Guru sebagai Pemimpin.
Tugas dan tanggung jawab seorang guru tidaklah ringan. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari guru akan selalu menghadapi berbagai masalah, baik masalah yang ada pada siswa maupun masalah pribadi guru itu sendiri. Dalam proses pembelajaran problem-problem akan muncul.
Problem yang akan muncul saat guru mengajar adalah bagaimana guru mengelola kelas dengan sebaik-baiknya. Sebagai guru iya harus mampu mengajar dengan tenang sehingga dapat menyampaikan materi pembelajaran secara sistematis dan dapat dipahami oleh murid, guru harus mengajar dengan penuh semangat, kegembiraan karena dengan itu dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan.
Menurut dimyanti dalam bukunya belajar dan pembelajaran, pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan iya turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi 11 khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.
Dalam menunjang pelaksanaan tugas guru di kelas, guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menciptakan suasana belajar mengajar dengan kondusif. Karena guru memegang peran penting dalam proses belajar mengajar. Karena apabila guru tidak melaksanakan tugas dengan baik maka hasil pelaksanaan manajemen atau pengelolaan kelas tidak akan memuaskan. Selain itu keberhasilan pengelolaan kelas juga berpengaruh dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu siswa akan terlibat aktif dalamk proses belajar mengajar yang dapat berpengaruh dalam prestasi belajar siswa.
Jika dilihat dari mutu pembelajaran maka mutu pembelajaran mempunyai empat indicator yaitu sebagai berikut : a.
Kesesuaian antara karakteristik peserta didik dengan strategi belajar mengajar yang diterapkan b.
Daya tarik guru dalam menciptakan suasana kelas yang akrab dan hangat sehingga peserta didik merasa lebih bersemangat dan nyaman dalam mengikuti pembelajaran
11 c.
Efektivitas belajar melalui perencanaan yang meliputi desain pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran (evaluasi) untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dapat menyerap materi yang telah disampaikan d. Efesiensi dan produktivitas pembelajarn dari menghapal dan mengingat ke manganalisi dan menciptakan.
Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh strategi pembelajaran yang dilakukan guru seperti pengaturan metode, strategi dan kelengkapan dalam pengajaran sebagai bagian dari manajemen pembelajaran yang efektif dan efesien maka guru harus menguasai pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas sangat penting untuk terciptanya suasana mengajar yang kondusif, bukan hanya membantu guru dalam proses belajar mengajar tetapi yang lebih penting menjadikan siswa mudah dalam belajar, merasa nyaman dan menyenangkan dalam proses belajar mengajar.
Sering terjadi beberapa madrasah pengelola kelas kurang baik. Kondisi kelas yang kurang efektif dapat menyebakan ketidak nyamanan dalam belajar dapat menghambat optimalisasi proses pembelajaran, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama dari semua pihak terutama guru dan kepala madrasah. Hal tersebut tidak dialami oleh SMK Ma’arif Semaka, pengelolaan kelas yang sudah baik dan kenyamanan dalam belajar sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran.
SMK Ma’arif Semaka Kota Agung Tanggamus dengan status di akui sekarang ini memungkinkan dapat menarik masyarakat dalam hal ini orang tua murid untuk memberikan kepercayaan mendidik putra-putrinya, sehingga dalam tgahun-tahun yang akan datang menjadi madrasah yang baik. Maka untuk meraih perkembangan tersebut bukan hanya peran kepala madrasah yang diperlukan tetapi peran guru dan siswa di sekolah juga sangat diperlukan dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Dari teori yang penulis dapatkan dari bukunya maryono yang berjudul “dasar-dasar dan tehnik menjadi supervisor pendidikan” memiliki 10 indikator dalam kepala madrasah sebagai supervisor. Yang akan penulis tanyakan kepada kepala sekolah, kepala TU dan guru di SMK Ma’arif 1 Semaka. Berikut ini adalah hasil wawancara yang penulis lakukan: a.
Membantu guru melihat dengan jelas proses belajar mengajar sebagai suatu sistem b.
Membantu guru melihat dengan jelas tujuan pendidikan c. Membantu guru menyiapkan metode mengajar yang lebih baik d. Membantu guru menyiapkan kegiatan belajar mengajar e. Membantu guru menggunakan sumber pengalaman belajar f. Membantu guru menciptakan alat peraga pembelajaran dan aplikasinya g.
Membantu guru menyusun program belajar mengajar h. Membantu guru menyusun tes prestasi belajar i. Membantu guru belajar mengenal siswa j. Membantu guru meningkatkan moral dan kenyamanan bekerja
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalah yang penulis rumuskan adalah: Bagaimanakah Peran Kepada sekolah Sebagai Supervisor di SMK Ma’arif Semaka Kota Agung Tanggamus? E.
Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulisan memiliki tujuan sehingga proses dari penulisan ini menjadi terarah dan tidak terjadi kesimpangsiuran dalam mencari dan mengumpulkan data yang ada dilapangan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah: Untuk Mengetahui Peran Kepada sekolah Sebagai Supervisor di SMK Ma’arif Semaka Kota Agung Tanggamus.
F. Manfaat Penelitian 1.
Secara teoritis a.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi kajian dan pengembanganlembaga b.
Hasil penelitian ini akan memperkaya kazanah keilmuan dalam bidang pendidikan.
2. Secara praktis a.
Bagi peneliti, berguna menambah wawasan pengetahuan, dan keterampilan peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian pengaruh supervisoryang dilakukan oleh kepada madrasah.
b.
Bagi SMK Ma’arif Semaka,, sebagai bahan kajian dalam meningkatkan c.
Bagi masyarakat dan pembaca sebagai kontribusi wawasan tentang penyelenggaraan supervisor kepada sekolah.
G. Penelitian yang Relevan
Kajian hasil penelitian ini, peneliti mengambil skripsi sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan judul penelitian yang peneliti angkat dalam skripsi ini, diantaranya adalah skripsi yang berjudul “peran supervisi kepala madrasah di MTs Negeri 1 Lampung Se latan”, oleh Winda Reflisia (2017). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa peran supervisi kepala madrasah di MTs
Negeri 1 Kalianda Lampung Selatan adalah : 1) Mengadakan kunjungan kelas, 2) Mengadakan kunjungan observasi, 3) mengadakan rapat atau pertemuan, 4) Membimbing guru-guru dalam hal kurikulum, 5) mengadakan penataran- penataran, 6) Membimbing guru dalam mempelajari siswa, 7) Mengadakan diskusi atau kerja sama.
Relevansi antara penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang sedang dilakukan adalah sama-sama meneliti tentang kepala sekolah.Perbedaannya adalah jika pada penelitian pertama tentang peran supervisi dengan kepala madrasah sedangkan penelitian yang sedang dilakukan fokus kepada peran kepala madrasah sebagai supervisor. Perbedaan lainnya pada lokasi penelitian yang dilakukan.
BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Tentang Kepala Sekolah Sebagai Supervisor 1. Pengertian Kepala Sekolah Kepala sekolah tersusun dari dua kata, yaitu kepala dan madrasah. Kepala dapat diartikan sebagai ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau lembaga.
madrasah merupakan suatu lembaga tempat bernaungnya peserta didik untuk memperoleh pendidikan formal. Secara sederhana, kepala madrasah dapat didefinisikan sebagai tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin sekolah tempat diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan peserta didik yang
12 menerima pelajaran.
Menurut Mulyasa, kepala madrasah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala madrasah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiataan pendidikan, administrasi madrasah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.
Kepala madrasah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas madrasah dan mereka yang menemukan irama bagi madrasah. Kepala madrasah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam 12 meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu kepala mafdrasah harus mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dan kemampuan serta keterampilan-
13 keterampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan secara profesional.
Jadi kepala madrasah ialah seseorang yang diberi amanat untuk memimpin suatu madrasah agar tujuan dari pendiidkan dalam instansi pendiidik tersebut
14 dapat tercapai sesuai dengan yang ditetapkan.
2. Peran Kepala sekolah
Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan dituntut untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yang berkaitan dengan kepemimpinan pendidikan dengan sebaik mungkin, termasuk didalamnya sebagai pemimpin pengajar. Harapan yang segera muncul dari para guru, siswa, staf administrasi, pemerintah dan masyarakat adalah agar kepala madrasah dapat melaksanakan tugas kepemimpinannya dengan selektif mungkin untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan yang diemban dalam mengoptimalkan madrasah. Selain itu juga
15 memberikan perhatian kepada pengembangan individu dan organisasi.
Peran seorang pemimpinkan sangat menentukan kemana dan akan menjadi apa organisasi yang dipimpinnya. Sehingga dengan kehadiran seorang pemimpin akan membuat organisasi menjadi satu kesatuan yang memiliki kekuatan untuk 13 Erjati Abas, magnet kepala madrasah terhadap kinerja guru, ( Jakarta: PT Lex Media
komputindo, 2017), h. 50 14 Amiruddin, “Kepemimpinan Kepaka Madrasah dalam Meningkatkan Kedisiplinan Guru”,
All- Idarah Jurnal Kependiidkan Islam, (Fakultas Tarbiyah dan keguruan), Volume 7 No. 2, Desember 2017 15 berkembang dan tumbuh lebih besar. Begitu juga kepala madrasah sebagai pemimpin lembaga pendidikan formal mempunyai peran yang sangat penting dalam pemberdayaan tenaga pendidikan.
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin formal atau lembaga pendidikan, kepala sekolah setidaknya berfungsi sebagai educator, manajer, administrator, supervisor, leader, mediator, innovator dan motivator.
a. Peran kepala sekolah sebagai Educator
Dalam melakukan fungsinya sebagai educator, kepala madrasah harus memilih kestrategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan dimadrasahnya. Dalam berperan sebagai pendidik kepala madrasah harus berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan sedikitnya empat macam nilai yakni pembinaan mental, moral, fisik dan artistik.
16
a) Pembinaan mental, yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan sikap, batin dan watak. Untuk itu kepala madrasah harus melengkapi sarana prasarana dan sumber belajar agar dapat memberi kemudahan kepada para guru dalam melaksanakan tugas utamanya, mengajar. Mengajar dalam arti memberikan kemudahan belajar peserta didik (facilitateof learning).
17
16 Ibid, h. 99-100 17 Wahjosumidjo,kepemimpinan kepala madrasah,(Jakarta:Raja Grafindo Persada, cet 9 b) Pembinaan moral, yaitu pembinaan para tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik buruknya mengenai suatu perbuatan, sikap dan kewajiban sesuai dengan tugas masing-masing tenaga kependidikan. Kepala madrasah harus berusaha memberikan nasehat kepada seluruh warga madrasah, misalnya pada setiap upacara bendera atau pertemuan rutin.
c) Pembinaan fisik, yaitu pembinaan tenaga kependidikan tentanghal-hal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan. Kesehatan dan penampilan mereka secara lahiriah. Kepala madrasah harus mampu memberikan dorongan agar tenaga kependidikan terlibat secara aktif dan kreatif dalam berbagai kegiatan olahraga, baik yang diprogramkan di madrasah maupun diselenggarakan oleh masyarakat sekitar.
d) Pembinaan artistic, yaitu pembinaan tenaga kependidikan tentang hal- hal yang berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan. Hal ini biasanya dilakukan melalui karyawisata yang bisa dilaksanakan setiap
18 akhir tahun ajaran.
b. Kepala sekolah sebagai manager
Manajemen pada hakekatnya merupakan suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspek agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efesien. Kepala sekolah sebagai manager mempunyai peran yang 18 menentukan dalam pengelolaan manajemen madrasah, berhasil tidaknya tujuan madrasah dapat dipengaruhi bagaimana kepala madrasah dapat menjalankan fungsi- fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan), dan controlling (pengontrol).
c. Kepala sekolah sebagai Administrasi
Peran kepala madrasah sebagai administrator pendidikan pada hakekatnya, kepala madrasah mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kebutuhannya tarhadapat masyarakat serta kesediaan dan keterampilan untuk mempelajari secara continue perubahan yang sedang terjadi di masyarakat madrasah melalui program-program pendidikan yang disajikan senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan baru dan kondisi baru.
Kepala madrasah sebagai administrator, harus memiliki berbagai ketrampilan sebagai bekal untuk dapat melaksanakan manajemen pendidikan secara lebih baik, diantaranya ketrampilan teknis (technicalskill), ketrampilan hubungan manusia (human relation skill), dan ketrampilan konseptual
19 (conceptualskill) .
a) Technicalskill yakni Menguasai pengetahuan tentang metode, proses, prosedur dan teknik melaksanakan kegiatan khusus. Dan Kemampuan untuk memanfaatkan serta mendayagunakan sarana, peralatan yang 19 diperlukan dalam mendukung kegiatan yang bersifat khusus. b) Human relation skill yakni kemampuan untuk memahami perilaku manusia dan proses kerjasama, memahami isi hati, sikap dan motif orang lain berbuat sesuatu.
c) Conceptual skill yakni Kemampuan analisis, kemampuan berpikir rasional, cakap dalam berbagi konsepsi, mampu menganalisis berbagai kejadian, mampu mengantisipasi perintah, mampu mengenali
20 berbagai macam kesempatan dan problem-problem sosial.
d. Kepala sekolah sebagai Supervisor
Pelaksanaam supervisi merupakan tugas dari kepala madrasah untuk
mensupervisi para guru dan para stafnya. Sebagai supervisor beliau harus mampu
untuk melaksanakan pengawasan untuk meningkatkan kinerja pendidikan.Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala madrasah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut 20 tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada dan sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran.