PROGRAM SIMULASI JARINGAN KOMPUTER TENTANG PACKET FILTERING DAN FIREWALL

  PROGRAM SIMULASI JARINGAN KOMPUTER TENTANG PACKET FILTERING DAN FIREWALL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika oleh: Andri Khrisharyadi

  NIM : 045314061

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

  

COMPUTER NETWORK SIMULATION PROGRAM OF

FILTERING PACKET AND FIREWALL

A THESIS

  Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain Informatics Engineering Degree

  In Informatics Engineering Department

  

by:

Andri Khrisharyadi

NIM : 045314061

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

  

INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT

FACULTY OF SAINS AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

  

MOTTO

“Tuhanlah Gembalaku Takkan Kekurangan Aku”

  

PERSEMBAHAN

Tulisan ini kupersembahkan kepada :

  

Tuhan Yesus Kristus

&

Bunda Maria

  

INTISARI

  Jaringan komputer merupakan sebuah sistem dimana setiap orang dapat masuk ke komputer orang lain yang berada di jaringan tersebut. Dalam suatu jaringan komputer keamanan merupakan hal yang sangat penting. Salah satu cara memberikan keamanan dalam suatu jaringan adalah menggunakan firewall dengan teknik packet filtering. Packet filtering dapat melakukan pembatasan akses kepada komputer lain dengan memfilter paket yang lewat di firewall, dengan menggunakan policy dan rule.

  Untuk belajar melakukan setting jaringan dengan firewall sering kesulitan karena harus memakai banyak komputer. Maka penulis mencoba mengembangkan progam untuk melakukan simulasi jaringan dengan firewall. Dengan program ini user dapat melakukan simulasi dengan satu komputer saja. Program ini dapat melakukan setting IP, setting zone dan interface, setting policy dan rule, simulasi ping, ftp, http, ssh dan port number lain. Program ini dikembangkan dengan Macromedia Flash 8 dan bahasa pemrograman action script 2.0.

  

ABSTRACT

  The computer network is a system where everybody could come into other people’s computer in the same network. In a computer network, safety is a very important thing. One of the ways to give safety in a network is by using firewall with filtering packet technique. Packet filtering could limit access to other computers by filtering packet which passes the firewall, by using policy and rule.

  Student often get difficulties in doing network setting with firewall because it should use many computers. Because of that reason, the writer tries to develop virtual lab program to do network simulation with firewall. With this program, user could do simulation with only one computer. This program could perform setting IP, setting zone and interface, setting policy and rule, ping simulation, ftp, http, ssh and the other port number. This program was developed by using Macromedia Flash 8 and programming language Action Script 2.0.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan limpahan kasih karunia yang telah diberikan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul PROGRAM SIMULASI JARINGAN

  

KOMPUTER TENTANG PACKET FILTERING DAN FIREWALL .

  ”

  Dalam penulisan sekripsi ini, penulis telah banyak memperoleh bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Tuhan Yesus Kristus, yang telah menganugerahkan kasih karunia dan rahmat-Nya serta selalu memberikan keberuntungan.

  2. Bunda Maria yang telah mendengarkan segala doa dan permohonan.

  3. Bapak, Ibu, kakak serta adikku yang selalu memberikan doa, dorongan dan semangat baik moril maupun spiritual.

  4. Romo Ir. Greg. Heliarko SJ, S.S., B.S.T., M.A., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  5. Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M..T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  6. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Akademik Angkatan 2004 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  7. Bapak DS. Bambang Soelistijanto, ST.,MSc selaku pembimbing I dan Agung Hernawan, ST selaku pembimbing II, yang telah memberikan waktu, bantuan dan bimbingan serta ide-ide dalam menyelesaikan skripsi ini.

  8. Kancil, Masbhe (arius_bhe), Kunto, MB, Benny, adwi pethuk dll yang telah membantu dalam pengerjaan tugas Akhir, baik moril maupun spiritual.

  9. Teman-teman TI’2004 yang lain yang telah menjadi teman seperjuangan dalam melalui kuliah selama ini.

  Akhirnya skripsi ini terselesaikan, disadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis dengan rendah hati mengharapkan kritik dan saran yang dapat memberikan kesempurnaan pada penulisan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, juga pihak yang membutuhkan.

  Yogyakarta, 26 November 2008 Penulis

  Andri Khrisharyadi

PERNYATAAN KEASLIAAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 24 November 2008 Andri Khrisharyadi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Andri Khrisharyadi Nomor Mahasiswa : 045314061

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PROGRAM SIMULASI JARINGAN KOMPUTER TENTANG PACKET FILTERING DAN FIREWALL

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 26 November 2008 Yang menyatakan (Andri Khrisharyadi )

  DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL

  ......................................................................................... i

  HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii HALAMAN PENGESAHAN

  ........................................................................... iv

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

  INTISARI

  ......................................................................................... vi

  ABSTRACT ......................................................................................... vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii HALAMAN KEASLIAN KARYA

  .................................................................. x

  LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. xi DAFTAR ISI

  ..................................................................................................... xii

  

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xx

  BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 2 1.3. Batasan Masalah ................................................................................... 2 1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................... 2 1.5. Metodologi ........................................................................................... 2 1.6. Sistematika Penulisan ........................................................................... 4

  2.2. CAI (Computer Assisted Instruction) ................................................... 5 2.3.

  Metodologi Pengembangan Multimedia................................................ 6

  2.3.1. Konsep ............................................................................................... 6 2.3.2 . Desain ................................................................................................. 7 2.3.3 . Pengumpulan Material ........................................................................ 9

  2.3.4. Pembuatan .......................................................................................... 9

  2.3.5. Testing ................................................................................................. 10

  2.4.6. Distribusi ............................................................................................ 10 2.4.

  Jaringan Komputer ................................................................................ 11 2.5. Packet filtering....................................................................................... 12 2.6. TCP/IP.................................................................................................... 12

  2.6.1. Arsitektur Protokol TCP/IP ................................................................ 13

  2.6.1.1. Physical Layer ................................................................................. 13

  2.6.1.2. Network Access Layer ...................................................................... 13

  2.6.1.3. Internet Layer ................................................................................... 14

  2.6.1.4. Transport Layer................................................................................ 14

  2.6.1.5. Application Layer ............................................................................. 14 2.7.

  Firewall .................................................................................................. 15

  2.7.1. Fungsi Firewall ................................................................................... 16

  2.7.2. Jenis Jenis Firewall .............................................................................. 17

  2.7.3. Cara Kerja Firewall ........................................................................... 22 2.8.

  Shorewall ............................................................................................... 24

  2.9. Macromedia Flash 8............................................................................... 27

  2.9.1. Timeline ............................................................................................. 27

  2.9.2. Simbol ................................................................................................ 27

  2.9.3. Library ............................................................................................... 28

  2.9.4. Action Script ....................................................................................... 28

  2.9.5. Event .................................................................................................. 28

  

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM ................................................. 31

3.1. Konsep Sistem ....................................................................................... 31 3.2. Spesifikasi Kebutuhan Hardware dan Software.................................... 33 3.3. Perancangan Sistem ............................................................................... 34 3.3.1. Perancangan Jaringan yang Digunakan .............................................. 34 3.3.2. Perancangan Struktur Menu Program ................................................. 35 3.3.3. Perancangan Flowchart Sistem ........................................................... 36 3.3.4. Perancangan Flowchart Filtering Paket ............................................. 37 3.3.5. Perancangan Antar Muka Program .................................................... 38

  3.3.5.1. Perancangan Menu Jumlah Interface Firewall ................................ 38

  3.3.5.2. Perancangan Menu Utama ............................................................... 38

  3.3.5.3. Perancangan Form Setting IP .......................................................... 40

  3.3.5.4. Perancangan From Setting Zone .................................................... 41

  3.3.5.5. Perancangan Form Setting Interface .............................................. 41

  3.3.5.6. Perancangan Form Tool Tip ........................................................... 42

  3.3.5.7. Perancangan Form Policy ............................................................... 42

  3.3.5.9. Perancangan Form Status Firewall ................................................. 43

  3.3.5.10 Perancangan Form Simulasi .......................................................... 44

  3.3.5.11. Perancangan Animasi Paket ......................................................... 46

  3.3.5.12. Perancangan IP Kalkulator ........................................................... 47

  3.4. Pengumpulan Materi ............................................................................. 48

  

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA HASIL .................................... 49

  4.1. Implementasi Program ........................................................................... 49

  4.1.1. Menjalankan Program ........................................................................ 49

  4.1.2. Menggunakan Program ...................................................................... 49

  4.1.2.1. Menu Utama ................................................................................... 49

  4.1.2.2. Form setting IP ............................................................................... 51

  4.1.2.3. Form Setting Zone .......................................................................... 52

  4.1.2.4. Form Setting Interface .................................................................... 53

  4.1.2.4. Form Setting Policy ........................................................................ 54

  4.1.2.5. Form Setting Rule ........................................................................... 56

  4.1.2.5. Form Status Firewall ....................................................................... 58

  4.1.2.6. Menu Simulasi ................................................................................. 58

  4.1.2.6.1. Simulasi Ping ................................................................................ 59

  4.1.2.6.2. Simulasi Http ................................................................................ 63

  4.1.2.6.3. Simulasi Other Port Number ........................................................ 64

  4.1.2.7. Help Program .................................................................................. 65

  4.2. Hasil Pengujian Program ...................................................................... 66

  4.2.2. Ujicoba Setting Zone dan Interface ................................................... 68

  4.2.3. Ujicoba Setting Policy ........................................................................ 70

  4.2.3. Ujicoba Setting Rule .......................................................................... 74

  4.2.4. Ujicoba Penambahan IP pada Rule .................................................... 76

  4.2.5 Hasil Ujicoba dengan Shorewall asli ................................................... 77

  4.3. Distribusi ............................................................................................... 79

  

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 80

  5.1. Kesimpulan .......................................................................................... 80

  5.2. Kelebihan dan Kekurangan Program .................................................. 80

  5.3. Saran .................................................................................................... 80

  

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 82

LAMPIRAN ...................................................................................................... 83

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar Keterangan Halaman

  2.1 Tahap Pengembangan Multimedia

  7

  2.2 Contoh Ilustrasi Jaringan Komputer

  11

  2.3 Packet-Filter Firewall

  18

  2.4

  19 Circuit Level Gateway

  2.5 Application Level Firewall

  21

  3.1 Rancangan Jaringan dengan 3 interface di komputer

  34 firewall

  3.2 Rancangan Jaringan dengan 2 interface di komputer

  34 firewall

  3.3 Struktur Menu Program

  35 3.3a Flowchart Sistem

  36 3.4b Flowchart Filtering Paket

  37

  3.5 Rancangan Menu Jumlah Interface Firewall

  38

  3.6 Rancangan Menu Utama

  38

  3.7 Rancangan Form Setting

  IP

  40

  3.8 Rancangan Form Setting Zone

  41

  3.9 Rancangan From Setting Interface

  41

  3.10 Rancangan Form Tool Tip

  42

  3.12 Rancangan Form Rule

  3.17 Gambar icon komputer

  54 4.6a Tampilan Tool Tips Policy

  53 4.5b Tampilan Hasil Konfigurasi Interface

  53 4.5a Tampilan Form Setting Interface

  52 4.4b Nama Zone

  52 4.4a Tampilan Form Setting Zone

  51 4.3b Mouse Over IP

  50 4.3a Tampilan Form Setting IP

  4.2 Tampilan Menu Utama Program

  49

  4.1 Tampilan awal program

  48

  47

  43

  3.16 Rancangan IP Kalkulator

  47

  46 3.15c Rancangan Animasi Paket Drop

  46 3.15b Rancangan Animasi Paket Reject

  45 3.15a Rancangan Animasi Paket Accept

  45 3.14e Rancangan Form Simulasi Other Port Number

  44 3.14d Rancangan Form Simulasi Ssh

  44 3.14c Rancangan Form Simulasi Ftp

  44 3.14b Rancangan Form Simulasi Http

  43 3.14a Rancangan Form Simulasi Ping

  3.13 Rancangan Form Status Firewall

  54

  4.7a Tool Tips Rule

  4.13 Tampilan Form Simulasi Other Port Number

  71 4.18c Http dari Zone dmz ke Zone loc

  70 4.18b Http dari Zone net ke Zone dmz

  69 4.18a Ping dari Zone fw ke Zone net

  69 4.17a Error Interface belum didefinisikan

  68 4.17a Error Zone belum didefinisikan

  68 4.16b Ping dari firewall ke internet

  66 4.16a Ping dari loc ke dmz

  4.15 Konfigurasi Jaringan untuk Ujicoba

  65

  4.14 Tampilan Help Program

  64

  63

  56 4.7b Tampilan Form rule

  4.12 Tampilan Form Http

  62

  61 4.11c Tampilan Paket di-DROP

  61 4.11b Tampilan Paket di-REJECT

  60 4.11a Tampilan Animasi Pencarian Atruran yang Cocok

  60 4.10b Tampilan Paket Tidak Terkirim

  60 4.10a Tampilan Paket Terkirim

  4.9 Contoh Tampilan Animasi Ping

  59

  4.9 Tampilan Form Ping

  58

  57 4.8a Tampilan Form Status Firewall

  72

  4.19a Ujicoba Ping dari Zone loc ke Zone fw

  74 4.19b Ujicoba Ftp dari Zone loc ke Zone fw

  75 4.20a Ujicoba Ssh dari Zone loc ke fw

  76 4.20b Ujicoba Ssh dari Zone loc ke fw setelah rule diubah

  76 DAFTAR TABEL Tabel Keterangan Halaman

  2.1 Arsitektur Protokol TCP/IP

  13

  3.1 Deskripsi Konsep Sistem

  32

  4.1 Hasil Perbandingan Hasil ujicoba Program Simulasi dan

  77 Shorewall Asli

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Jaringan komputer merupakan sebuah sistem dimana setiap orang dapat masuk ke komputer orang lain yang berada di jaringan tersebut. Dengan demikian orang dapat melakukan pengaksesan data dari komputer lain. Jika data tersebut sangat penting bisa diambil bahkan disalahgunakan.

  Sistem perlu dilengkapi suatu pengendalian antar jaringan yang dapat melakukan pembatasan akses untuk komputer tertentu. Pembatasan akses dapat dilakukan dengan pembatasan akses terhadap port tertentu. Cara ini dapat menggunakan teknik firewall. Jenis jenis firewall ada beberapa macam, salah satunya dengan menggunakan teknik packet filtering. Dengan demikian paket yang lewat dapat diatur oleh komputer firewall. Pada sistem operasi linux,

  firewall dapat menggunakan perangkat lunak yang disebut Shorewall.

  Untuk berlatih melakukan setting jaringan dengan firewall sering kesulitan karena harus memakai banyak komputer. Maka penulis mencoba mengembangkan progam untuk melakukan simulasi jaringan dengan firewall. Program ini dikembangkan dengan Macromedia Flash 8 dan bahasa pemrograman

  action script 2.0.

  2

  1.2 Rumusan Masalah

  Bagaimana membuat sebuah program bantu yang dapat melakukan simulasi setting mesin firewall di jaringan internet dengan teknik packet filtering menggunakan paket aplikasi shorewall.

  1.3 Batasan Masalah

  Program ini dibuat dengan batasan sebagai berikut : 1.

  Program mensimulasikan firewall dengan teknik packet filtering yang melakukan berdasarkan zone, IP dan port.

  2. Program hanya mensimulasikan firewall dengan jumlah interface 2 dan 3 ( jumlah eth di mesin firewall ).

  3. Program hanya mensimulasikan firewall sampai pokok bahasan policy dan

  rules

  . Tidak mensimulasikan SNAT, DNAT, one to one NAT dan Proxy ARP .

  1.4 Tujuan

  Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengembangkan sebuah program simulasi yang dapat mensimulasikan firewall pada jaringan komputer dengan teknik packet filtering.

  1.5 Metodologi

  Metodologi yang digunakan untuk menyelesaikan penulisan ini adalah

  3

  1. Konsep Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah, tujuan pembuatan program dan identifikasi pengguna,

  2. Desain Pada tahap ini dilakukan analisa kebutuhan pembuatan program.

  Kemudian diakukan perancangan sistem sesuai rancangan sistem hasil analisis yang telah dilakukan. Rancangan tersebut meliputi rancangan

  user interface dan rancangan sistem.

  3. Pengumpulan bahan Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan seperti gambar serta bahan-bahan lain yang diperlukan untuk tahap berikutnya.

  Pengumpulan bahan dapat dilakukan secara paralel atau bersamaan dengan tahap implementasi atau pengembangan.

  4. Implementasi Pada tahap ini dilakukan proses implemnetasi (pengembangan) program berdasarkan desain yang telah dibuat, yaitu menerjemahkan desain ke dalam bahasa pemrograman action script.

  5. Pengujian Pada tahap ini dilakukan pengujian program untuk mencari kesalahan dan kemudian dilakukan perbaikan.

  4

6. Distribusi

  Pada tahap ini dilakukan proses distribusi dari program yang telah dibuat.

1.6 Sistematika Penulisan 1.

  Bab I Pendahuluan Menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metodologi dan sistematika penulisan

  2. Bab II Landasan Teori Menjelaskan landasan teori dari metodologi yang digunakan, jaringan komputer berbasis firewall, macromedia flash dan bahasa pemrograman

  action script .

  3. Bab III Analisis dan Perancamgan Menganalisa secara umum perancangan konsep sistem, perancangan antarmuka sistem dan pengumpulan kebutuhan.

  4. Bab IV Implementasi Menjelaskan secara rinci tentang pembuatan program pada setiap bagian.

  5. Bab V Kesimpulan dan Saran Berisi tentang kesimpulan dan saran saran terhadap hasil program.

BAB II LANDASAN TEORI

  2.1 Simulasi Simulasi adalah peniruan nyata beberapa hal, keadaan, atau proses.

  Perbuatan dari simulasi umumnya memerlukan suatu yang mewakili karakteristik tertentu atau kunci perilaku yang dipilih sistem fisik atau abstrak. Simulasi digunakan dalam banyak konteks, termasuk modeling sistem alam atau sistem manusia untuk mendapatkan informasi tentang mereka berfungsi. konteks lain termasuk simulasi teknologi untuk optimasi performa, keselamatan rekayasa, pengujian, pelatihan dan pendidikan. Simulasi dapat digunakan untuk menunjukkan sikap yang nyata efek dari alternatif kondisi dan program aksi (Indrianto,2003).

  2.2 CAI (Computer Assisted Instruction) Pemanfaatan komputer sekarang sudah menjangkau dunia pendidikan.

  Aplikasi pengajaran yang menggunakan komputer salah satunya meliputi

  

Computer Assited Instruction (CAI). CAI atau pengajaran berbantuan komputer

  adalah sistem komputer dimana dalam prosentase tertentu mengganti peran seorang guru/pengajar dalam penyampaian materi pembelajaran (Surjono, 1996).

  Ada beberapa media pengajaran yang dapat diimplementasikan untuk menyampaikan materi pengajaran bagi para siswa, antara lain :

  6 c.

  Komputer, yaitu CAI d.

  Media audio, termasuk diantaranya radio, dan program audio cassette

2.3 Metodologi Pengembangan Multimedia

  Menurut Arch Luther (Luther 1994), pengembangan multimedia dilakukan berdasarkan 6 tahap, yaitu konsep, perancangan, pengumpulan bahan, pembuatan, testing dan distribusi.

Gambar 2.1 Tahap Pengembangan Multimedia

2.3.1 Konsep

  Pada tahap ini terdiri dari beberapa langkah meliputi :

  a. Tujuan Aplikasi (informasi, hiburan, pelatihan, dan lain-lain) b.

  Identifikasi Pengguna

  c. Bentuk Aplikasi (presentasi, interaktif, dan lain-lain) d.

  Spesifikasi Umum (ukuran aplikasi, dasar perancangan, target yang ingin dicapai, dan lain-lain)

  7

2.3.3 Desain

  Desain (perancangan) adalah membuat spasifikasi secara rinci mengenai struktur aplikasi multimedia yang akan dibuat, gaya dan kebutuhan bahan (material) untuk aplikasi. Spesifikasi dibuat cukup rinci sehingga pada tahap berikutnya, yaitu tahap pengumpulan bahan dan pembuatan tidak dibutuhkan keputusan baru, melainkan menggunakan apa yang telah ditetapkan pada tahap desain. Namun demikian, sering terjadi penambahan atau pengurangan bahan, bahkan ada perubahan pada bagian aplikasi pada awal pengerjaan multimedia. Tahap desain multimedia sering melibatkan kegiatan:

  a. Pembuatan Bagan Alir (Flow Chart), yaitu menggambarkan struktur aplikasi multimedia yang disarankan.

  b. Pembuatan Storyboard, yaitu pemetaan elemen-elemen atau bahan (material) multimedia pada setiap layar aplikasi multimedia.

  Storyboard

  digunakan untuk:

  

a. Memungkinkan tim dan klien (pengguna) memeriksa, menyetujui, dan

meningkatkan rancangan.

  b. Menjadi panduan bagi programmer dan graphics designer.

  c.

  Mengetahui elemen (material) multimedia yang dipakai.

  d.

  Menjaga konsistensi di sepanjang aplikasi multimedia.

  8

  Storyboard perlu mengandung:

  a. Nama aplikasi (program) atau modul dan nomor halaman atau nomor layar.

  b.

  Gambar sketsa layar atau halaman beserta rincian objek-objek yang ada pada layar, meliputi: Teks, Gambar, Animasi, Audio, Narasi, Video, Warna, penempatan, ukuran gambar, jika penting, Warna dan font dari teks.

  c. Interaksi: pencabangan dan aksi-aksi lainnya (tombol).

  Perancangan Antarmuka Pemakai:

  a. Graphics Designer merancang antarmuka pemakai berdasarkan storyboard .

  

b. Antarmuka pemakai harus : menggapai “look and feel” dari organisasi

  klien, memproyeksikan yang sesuai bagai pemakai, tidak boleh lebih kuat daripada pesan yang ingin disampaikan, tetapi harus mendukung pesannya.

  9

  2.3.3 Pengumpulan Material

  Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah antara lain : a.

  Melakukan pengumpulan bahan (material) seperti: clipart, image, animasi, audio, berikut pembuatan grafik, foto, audio, dan lain-lain yang diperlukan untuk tahap berikutnya.

  b.

  Bahan yang diperlukan dalam multimedia dapat diperoleh dari sumber- sumber seperti: library, bahan yang sudah ada pada pihak lain, atau pembuatan khusus yang dilakukan oleh pihak luar.

  c.

  Pengumpulan material dapat dilakukan paralel dengan tahap pembuatan (assemby).

  2.3.4 Pembuatan

  Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah antara lain : a.

  Tahap pembuatan (assembly) merupakan tahap dimana seluruh objek multimedia dibuat atau diintegrasikan.

  b. Pembuatan aplikasi berdasarkan flow chart, storyboard, struktur navigasi atau diagram objek yang berasal dari tahap disain.

  c. Dapat menggunakan perangkat lunak authoring yang mempunyai fitur

  pembuatan flow chart dan desain, misal: Microsoft Frontpage, Macromedia, dan lain-lain.

  10

2.3.5 Testing

  Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah antara lain : a.

  Tahap testing dilakukan setelah tahap pembuatan dan seluruh bahan (material) telah dimasukkan.

  b. Biasanya pada tahap awal dilakukan testing secara modular untuk memastikan apakah hasilnya seperti yang diinginkan.

  c. Aplikasi yang telah dihasilkan harus dapat berjalan dengan baik di

  lingkungan pengguna (klien), dimana pengguna dapat merasakan adanya kemudahan dan manfaat dari aplikasi tersebut serta dapat menjalankan sendiri terutama untuk aplikasi yang interaktif.

2.3.6 Distribusi

  Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah antara lain : a.

  Bila aplikasi multimedia akan digunakan dengan mesin yang berbeda, penggandaan menggunakan floppy disk, CD-ROM, tape, atau distribusi dengan jaringan sangat diperlukan.

  b.

  Tahap distribusi juga merupakan tahap evaluasi terhadap suatu produk multimedia, diharapkan akan dapat dikembangkan sistem multimedia yang lebih baik di kemudian hari.

  11

2.4 Jaringan Komputer

  Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel- kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node.

  Sebuah jaringan komputer dapat memiliki puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah (Ardiyansah, 2004).

Gambar 2.2 Contoh Ilustrasi Jaringan Komputer

  12

  2.5 Packet filtering Packet filtering adalah mekanisme yang dapat memblokir paket-paket data jaringan yang dilakukan berdasarkan peraturan yang telah ditentukan sebelumnya.

  Packet filtering

  adalah salah satu jenis teknologi keamanan yang digunakan untuk mengatur paket-paket apa saja yang diizinkan masuk ke dalam sistem atau jaringan dan paket-paket apa saja yang diblokir. Packet filtering umumnya digunakan untuk memblokir lalu lintas yang tidak dikenal yang datang dari alamat

  IP yang tidak dikenal, nomor port TCP/UDP yang tidak dikenal, jenis protokol aplikasi yang tidak dikenal. Akhir-akhir ini, fitur packet filtering telah dimasukkan ke dalam banyak sistem operasi (IPTables dalam GNU/Linux, dan IP Filter dalam Windows) sebagai sebuah fitur standar, selain tentunya firewall dan router (Mansfiled, 2004).

  2.6 TCP/IP

  TCP/IP merupakan protokol yang paling banyak digunakan dan standar untuk komunikasi di internet karena memiliki banyak kelebihan. Arsitektur TCP/IP bersifat terbuka sehingga siapapun dapat mengembangkannya. TCP/IP tidak tergantung kepada suatu sistem operasi maupun hardware. TCP/IP saat ini diterapkan di semua sistem operasi dan dapat berjalan di semua hardware jaringan. TCP/IP merupakan protokol yang memiliki fasilitas routing sehingga dapat digunakan pada internetworking. TCP/IP juga merupakan protokol yang handal karena memiliki sistem pengontrol data agar data yang sampai di tempat

  13 banyak layanan dan aplikasi yang menggunakan TCP/IP, contohnya yang paling banyak digunakan adalah web (Lukas, 2007).

2.6.1 Arsitektur Protokol TCP/IP

  Karena tidak ada perjanjian umum tentang bagaimana melukiskan TCP/IP dengan model layer, biasanya TCP/IP didefinisikan dalam 3-5 level fungsi dalam arsitektur protokol. TCP/IP dilukiskan dalam 5 layer model, yaitu seperti digambarkan dalam diagram di bawah ini :

Tabel 2.1 Arsitektur Protokol TCP/IP

  Application layer Transport layer

  Internet layer Network Access layer

  Physical layer

  2.6.1.1 Physical Layer Physical layer mendefinisikan karakteristik yang dibutuhkan hardware

  untuk membawa sinyal data transmisi. Hal hal seperti level tegangan, nomor dan lokasi pin interface, didefinisikan pada layer ini.

  2.6.1.2 Network Access Layer

  Protokol pada layer ini menyediakan media bagi system untuk mengirimkan data ke device lain yang terhubung secara langsung. Network Access

  14 umum dikenal (IP, TCP, UDP, dll) digunakan sebagai protokol-level yang lebih tinggi.

  Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram ke frame yang ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address ke physical address yang digunakan dalam jaringan. IP Address ini harus diubah ke alamat apapun yang diperlukan untuk physical layer untuk mentransmisikan datagram.

  2.6.1.3 Internet Layer

  Internet Protokol adalah jantung dari TCP/IP dan protokol paling penting pada Internet Layer (RFC 791). IP menyediakan layanan pengiriman paket dasar pada jaringan tempat TCP/IP network dibangun. Seluruh protokol, diatas dan dibawah Internet layer, menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan data.

  Semua data TCP/IP mengalir melalui IP, baik incoming maupun outgoing, dengan mengabaikan tujuan terakhirnya.

  2.6.1.4 Transport Layer

  Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan layanan pengiriman data handal dengan end-to-end deteksi dan koreksi kesalahan. UDP menyediakan layanan pengiriman datagram tanpa koneksi (connectionless) dan

  low-overhead

  . Kedua protokol ini mengirmkan data diantara Application Layer dan Internet Layer.

  2.6.1.5 Application Layer Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP adalah Application Layer.

  15 mengirimkan data. Banyak sekali application protocol yang digunakan saat ini. Beberapa diantaranya adalah : a.

  TELNET, yaitu Network Terminal Protocol, yang menyediakan remote login dalam jaringan b.

  FTP, File Transfer Protocol, digunakan untuk file transfer c. SMTP, Simple Mail Transfer Protocol, dugunakan untuk mengirimkan

  electronic mail d.

  DNS, Domain Name Service, untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu e.

  RIP, Routing Information Protocol, protokol routing f. OSPF, Open Shortest Path First, protokol routing g.

  NFS, Network File System, untuk sharing file terhadap berbagai host dalam jaringan h.

  HTTP, Hyper Text Transfer Protocol, protokol untuk web browsing

2.7 Firewall

  Firewall merupakan suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, dengan cara menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan

  16 Konfigurasi sederhananya : pc (jaringan lokal) <==> firewall <==> internet (jaringan lain)

  

Firewall untuk komputer, pertama kali dilakukan dengan menggunakan prinsip

  “non-routing” pada sebuah Unix host yang menggunakan 2 buah network

  

interface card. Network interface card yang pertama dihubungkan ke internet

  (jaringan lain) sedangkan yang lainnya dihubungkan ke pc (jaringan lokal dengan catatan tidak terjadi “route” antara kedua network interface card di pc ini). Untuk dapat terkoneksi dengan Internet(jaringan lain) maka harus memasuki server firewall (bisa secara remote atau langsung), kemudian menggunakan resource yang ada pada komputer ini untuk berhubungan dengan internet(jaringan lain).

2.7.1 Fungsi Firewall

  Menurut Muammar (2004), secara fundamental, firewall dapat melakukan fungsi berikut :

1. Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan 2.

  Melakukan autentikasi terhadap akses 3. Melindungi sumber daya dalam jaringan privat 4. Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator

  17

2.7.2 Jenis Jenis Firewall

  Menurut Muammar (2004), jenis firewall dapat digolongkan sebagai berikut : 1.

   Packet-Filter Firewall

  Pada bentuknya yang paling sederhana, sebuah firewall adalah sebuah

  

router atau komputer yang dilengkapi dengan dua buah NIC (Network

Interface Card , kartu antarmuka jaringan) yang mampu melakukan penapisan

  atau penyaringan terhadap paket-paket yang masuk. Perangkat jenis ini umumnya disebut dengan packet-filtering router.

  Firewall jenis ini bekerja dengan cara membandingkan alamat sumber dari paket-paket tersebut dengan kebijakan pengontrolan akses yang terdaftar dalam Access Control List firewall, router tersebut akan mencoba memutuskan apakah hendak meneruskan paket yang masuk tersebut ke tujuannya atau menghentikannya. Pada bentuk yang lebih sederhana lagi,

  firewall

  hanya melakukan pengujian terhadap alamat IP atau nama domain yang menjadi sumber paket dan akan menentukan apakah hendak meneruskan atau menolak paket tersebut.

  Packet-filtering router juga dapat dikonfigurasikan agar menghentikan

  beberapa jenis lalu lintas jaringan dan tentu saja mengizinkannya. Umumnya, hal ini dilakukan dengan mengaktifkan/menonaktifkan port TCP/IP dalam

  18 dibiarkan terbuka oleh beberapa firewall untuk mengizinkan surat elektronik dari Internet masuk ke dalam jaringan lokal, sementara port lainnya seperti 23 yang digunakan oleh protokol Telnet dapat dinonaktifkan untuk mencegah pengguna internet untuk mengakses layanan yang terdapat dalam jaringan lokal tersebut. Firewall juga dapat memberikan semacam pengecualian (exception) agar beberapa aplikasi dapat melewatinya. Dengan menggunakan pendekatan ini, keamanan akan lebih kuat tapi memiliki kelemahan yang signifikan yakni kerumitan konfigurasi, yakni daftar Access Control List firewall akan membesar seiring dengan banyaknya alamat IP, nama domain, atau port yang dimasukkan ke dalamnya, selain tentunya juga exception yang diberlakukan.

Gambar 2.3 Packet-Filter Firewall 2.

   Circuit Level Gateway Circuit-Level Gateway pada umumnya berupa komponen dalam

  sebuah proxy server. Firewall jenis ini beroperasi pada level yang lebih tinggi dalam model referensi tujuh lapis OSI (bekerja pada lapisan sesi atau session

  layer ) daripada Packet Filter Firewall. Modifikasi ini membuat firewall jenis

  19 terproteksi, meskipun firewall ini tidak melakukan penyaringan terhadap paket-paket individual yang mengalir dalam koneksi.

  Dengan menggunakan firewall jenis ini, koneksi yang terjadi antara pengguna dan jaringan pun disembunyikan dari pengguna. Pengguna akan dihadapkan secara langsung dengan firewall pada saat proses pembuatan koneksi dan firewall pun akan membentuk koneksi dengan sumber daya jaringan yang hendak diakses oleh pengguna setelah mengubah alamat IP dari paket yang ditransmisikan oleh dua belah pihak. Hal ini mengakibatkan terjadinya sebuah sirkuit virtual (virtual circuit) antara pengguna dan sumber daya jaringan yang ia akses.

  Firewall ini dianggap lebih aman dibandingkan dengan Packet-Filtering

  

Firewall , karena pengguna eksternal tidak dapat melihat alamat IP jaringan

internal dalam paket-paket yang ia terima, melainkan alamat IP dari firewall.

  Protokol yang populer digunakan sebagai Circuit-Level Gateway adalah SOCKS v5.

Gambar 2.4 Circuit Level Gateway

  20

3. Application Level Firewall

  Firewall jenis ini adalah Application Level Gateway (sering juga disebut sebagai Proxy Firewall), yang umumnya juga merupakan komponen dari sebuah proxy server. Firewall ini tidak mengizinkan paket yang datang untuk melewati firewall secara langsung. Tetapi, aplikasi proxy yang berjalan dalam komputer yang menjalankan firewall akan meneruskan permintaan tersebut kepada layanan yang tersedia dalam jaringan privat dan kemudian meneruskan respons dari permintaan tersebut kepada komputer yang membuat permintaan pertama kali yang terletak dalam jaringan publik yang tidak aman.