BAB II - DOCRPIJM 15052718922. KONSEP PERENCANAAN BIDANG CIPTAKARYA OK

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

BAB II
KONSEP PERENCANAAN
PEMBANGUNAN BIDANG
CIPTAKARYA
2.1.

Konsep Perencanaan Dan Pelaksanaan Program Ditjen
Cipta Karya
Rencana pembangunan infrastruktur permukiman disusun dengan yang

mengacu pada rencana tata ruang maupun rencana pembangunan, baik skala
nasional maupun skala provinsi dan kabupaten/kota. Dengan memperhatikan
kondisi eksisting, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang Cipta
Karya juga mengacu pada amanat pembangunan nasional dan amanat
internasional seperti Agenda Habitat, Amanat RIO +20, amanat Milenium
Development Goals (MDGs), dan amanat pembangunan internasional lain.
Pembangunan bidang Cipta Karya juga memperhatikan Isu-isu Strategis yang
mempengaruhi pembangunan pada suatu wilayah seperti lokasi rawan

bencana alam, dampak terjadinya perubahan iklim, faktor daya beli
masyarakat akibat kemiskinan, reformasi birokrasi, kepadatan penduduk
khususnya pada kawasan perkotaan, serta green economy. Pelaksanaan
pembangunan bidang Cipta Karya merupakan tanggung jawab bersama
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan melibatkan unsur
masyarakat dan stakeholder dari dunia usaha (swasta) supaya tercipta
Permukiman yang Layak Huni dan Berkelanjutan.
Penjabaran rencana pembangunan tersebut akan disusun secara
sistematis dengan berlandaskan pada rencana kerangka jangka menengah
yang menjadi dasar pada penjabaran rencana kerja bidang Cipta Karya, dan
juga mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Cipta Karya. Untuk itu,
sesuai dengan yang telah digariskan pada Rencana Strategis, diperlukan
penyusunan rencana yang lebih teknis, yang didasarkan pada skenario

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

1

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019


pemanfaatan dan perwujudan struktur dan pola ruang yang diwujudkan dalam
strategi pengembangan wilayah dan strategi pengembangan sektor. Rencana
yang lebih teknis tersebut disusun dalam kerangka jangka menengah dan
dijabarkan pada tataran kegiatan yang lebih rinci dari berbagai macam aspek,
seperti

rencana

pendanaan,

sumber

pendanaan

dan

kerangka

pelaksanaannya.Dokumen perencanaan tersebut diwujudkan dalam bentuk

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
bidang Cipta Karya.

Gambar 2.1
Konsep Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Dalam pelaksanaannya nanti RPI2JM Bidang Cipta Karya yang
merupakan perencanaan investasi jangka menengah, akan menjadi salah satu
aspek yang dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran atau rencana kerja
tahunan, baik di tingkat

pusat

maupun

di

tingkat

provinsi dan


Kabupaten/Kota. Dalam arti bahwa rencana pembangunan dalam RPI2JM
tersebut harus tertuang dalam rencana kerja/RKP/RKPD.
Dengan demikian jelas bahwa RPI2JM Bidang Cipta Karya merupakan
perwujudan rencana dari berbagai macam kebijakan yang menyangkut

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

2

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan sistem
perencanaan pembangunan nasional yang berlaku Undang-Undang Nomor 25
Tahun

2004

tentang


Sistem

Perencanaan

Pembangunan

Nasional.

Penyusunan Program bidang Cipta Karya merupakan rangkaian aktivitas
penyiapan usulan kegiatan ke-Cipta Karya-an di tingkat kabupaten/kota
sampai dengan provinsi yang selaras dengan pencapaian sasaran kinerja
DJCK dan penanganan isu-isu strategis bidang Cipta Karya bersumber pada
dokumen RPI2JM.

Tahap Penyusunan Program

Tahap Penyusunan Anggaran

Pra Musrenbangnas &
Musrenbangnas

Penyusunan
Renja KL

Trilateral
Meeting

Januari

RKP
Perpres

SEB Pagu
Indikatif

Pra
Konreg

Penyusunan
RKA KL – Pagu
Alokasi Anggaran

(Definitif)

SE Pagu
Anggaran
Penyusunan
RKA KL – Pagu
Anggaran

Konreg
Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli


SE Pagu Alokasi
Anggaran
(Definitif)

RDP
Komisi V
Agustus

Penelaahan
RKA KL

September

Oktober

November

Desember


Siklus Nasional

Siklus Propinsi
Juli

Konsolidasi
Usulan RPIJM
Kab/Kota

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Penyusunan

Usulan Konreg
berdasar MP

Penyiapan
Memorandum
Program Propinsi

Identifikasi
& Penyaringan
Usulan Kegiatan
(long list)
Sinkronisasi
tingkat Propinsi
( Verfikasi dan pemilihan
Usulan prioritas berdasarkan
pagu propinsi )

Legalisasi
Memorandum
Program Propinsi


Penajaman
Usulan
Konreg
Sandingan Usulan
Konreg – MP – RPIJM

Membawa hasil
Musrenbangprop dalam
proses Musrenbangnas

START POINT
Proses Penyusunan
Program untuk
Tahun T

Pembahasan usulan dalam
Musrenbangprop yang
belum terakomodir dalam
Konreg

Membawa hasil Konreg dalam
proses Musrenbangprop
(sinkronisasi)

Gambar 2.2
Mekanisme Perencanaan Penganggaran
Dasar penyusunan program DJCK yaitu Renstra Kementerian PU 20102014 dan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2JM) Kab/Kota bidang Cipta Karya. Keluaran proses Penyusunan
Program berupa Memorandum Program (MP) Provinsi.

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

3

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

Gambar 2.3
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

2.2.

Amanat Pembangunan Nasional
Amanat pembangunan nasional dimaksudkan sebagai suatu penduan

dalam perencanaan pembangunan.Adapun dalam amanat pembangunan
nasional yang dimaksudkan meliputi RPJP Nasional, RPJM Nasional, MP3EI,
MP3KI, KEK dan Direktif Presiden.

2.2.1. Rencana Program Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional adalah
dokumen perencanaan pembangunan nasional yang merupakan jabaran dari
tujuan dibentuknya Pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dalam bentuk visi, misi, dan arah pembangunan nasional untuk masa 20 tahun
ke depan yang mencakupi kurun waktu mulai dari tahun 2005 hingga tahun
2025. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025,
selanjutnya

disebut

RPJP

Nasional,

adalah

dokumen

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

4

perencanaan

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

pembangunan nasional periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun
2005 sampai dengan tahun 2025, ditetapkan dengan maksud memberikan arah
sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen bangsa (pemerintah,
masyarakat, dan dunia usaha) di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah pembangunan yang disepakati
bersama sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku pembangunan
bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan lainnya di
dalam satu pola sikap dan pola tindak.

2.2.1.1. Visi Dan Misi RPJPN Tahun 2005 - 2025
Berdasarkan kondisi bangsa Indonesia saat ini, tantangan yang dihadapi
dalam 20 tahunan mendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia, dan amanat pembangunan yang tercantum
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, maka VisiPembangunan Nasional tahun 2005-2025 adalah:
“INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR”
Dengan penjelasan sebagai berikut:
Mandiri

: Bangsa mandiri adalah bangsa yang mampu mewujudkan
kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang
telah maju dengan mengandalkan pada kemampuan dan
kekuatan sendiri.

Maju

:

Suatu bangsa dikatakan makin maju apabila sumber

daya manusianya memiliki kepribadian bangsa, berakhlak
mulia, dan berkualitas pendidikan yang tinggi.
Adil

:

Sedangkan Bangsa adil berarti tidak ada diskriminasi

dalam bentuk apapun, baik antarindividu, gender, maupun
wilayah.
Makmur

:

Kemudian Bangsa yang makmur adalah bangsa yang

sudah terpenuhi seluruh kebutuhan hidupnya, sehingga
dapat memberikan makna dan arti penting bagi bangsabangsa lain di dunia.

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

5

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

Dalam mewujudkan visi pembangunan nasional tersebut ditempuh
melalui 8 (delapan) misi pembangunan nasional sebagai berikut:
1.

Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika,

berbudaya,

dan

beradab

berdasarkan

falsafah

Pancasila

adalah

memperkuat jati diri dankarakter bangsa melalui pendidikan yang bertujuan
membentuk manusia yangbertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi
aturan hukum, memeliharakerukunan internal dan antarumat beragama,
melaksanakan

interaksiantar

budaya,

mengembangkan

modal

sosial,

menerapkan nilai-nilai luhurbudaya bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai
bangsa Indonesia dalamrangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan
etika pembangunan bangsa.
2.

Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing adalah mengedepankan

pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing;
meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek melalui penelitian;
pengembangan, dan penerapan menuju inovasi secara berkelanjutan;
membangun infrastruktur yang maju serta reformasi di bidang hukum dan
aparatur

negara;

keunggulan

setiap

dan

memperkuat

wilayah

menuju

perekonomian

domestik

berbasis

keunggulan

kompetitif

dengan

membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan termasuk
pelayanan jasa dalam negeri.
3.

Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum

adalah memantapkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat
peran masyarakat sipil; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi
daerah; menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam
mengomunikasikan kepentingan masyarakat; dan melakukan pembenahan
struktur hukum dan meningkatkan budaya hukum dan menegakkan hukum
secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak rakyat kecil.
4.

Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu adalah

membangun kekuatan TNI hingga melampaui kekuatan esensial minimum
serta disegani di kawasan regional dan internasional; memantapkan
kemampuan dan meningkatkan profesionalisme Polri agar mampu melindungi
dan mengayomi masyarakat; mencegah tindak kejahatan, dan menuntaskan
tindakan kriminalitas; membangun kapabilitas lembaga intelijen dan kontra-

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

6

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

intelijen negara dalam penciptaan keamanan nasional; serta meningkatkan
kesiapan komponen cadangan, komponen pendukung pertahanan dan
kontribusi industry pertahanan nasional dalam sistem pertahanan semesta.
5.

Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan adalah

meningkatkan pembangunan daerah; mengurangi kesenjangan sosial secara
menyeluruh, keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/daerah
yang masih lemah; menanggulangi kemiskinan dan pengangguran secara
drastis; menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai
pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi; serta menghilangkan
diskriminasi dalam berbagai aspek termasuk gender.
6.

Mewujudkan Indonesia asri dan lestari adalah memperbaiki

pengelolaan pelaksanaan pembangunan yang dapat menjaga keseimbangan
antara pemanfaaatan, keberlanjutan, keberadaan, dan kegunaan sumber daya
alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan
kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan masa depan, melalui
pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk pemukiman,
kegiatan sosial ekonomi, dan upaya konservasi; meningkatkan pemanfaatan
ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan;
memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk
mendukung kualitas kehidupan; memberikan keindahan dan kenyamanan
kehidupan; serta meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keaneka
ragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan.
7.

Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang

mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional adalah
menumbuhkan wawasan bahari bagi masyarakat dan pemerintah agar
pembangunan Indonesia berorientasi kelautan; meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia yang berwawasan kelautan melalui pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kelautan; mengelola wilayah laut nasional untuk
mempertahankan kedaulatan dan kemakmuran; dan membangun ekonomi
kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber
kekayaan laut secara berkelanjutan.
8.

Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan

dunia internasional adalah memantapkan diplomasi Indonesia dalam
rangkamemperjuangkan

kepentingan

nasional;

melanjutkan

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

7

komitmen

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

Indonesia terhadap pembentukan identitas dan pemantapan integrasi
internasional dan regional; dan mendorong kerja sama internasional, regional
dan bilateral antar masyarakat, antar kelompok, serta antar lembaga di
berbagai bidang.
2.2.1.1

Arah Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025

Untuk mencapai tingkat kemajuan, kemandirian, serta keadilan yang
diinginkan, arah pembangunan jangka panjang selama kurun waktu 20 tahun
(2005-2025) adalah sebagai berikut:
1.

Wujudkan Masyarakat Yang Berakhlak Mulia, Bermoral,
Beretika, Berbudaya, Dan Beradab

a.

Pembangunan agama diarahkan untuk memantapkan fungsi dan
peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan,
membina akhlak mulia, memupuk etos kerja, menghargai prestasi,
dan menjadi kekuatan pendorong guna mencapai kemajuan dalam
pembangunan.

b.

Pembangunan dan pemantapan jati diri bangsa ditujukan untuk
mewujudkan karakter bangsa dan sistem sosial yang berakar, unik,
modern, dan unggul.

c.

Budaya inovatif yang berorientasi iptek terus dikembangkan agar
bangsa Indonesia menguasai iptek serta mampu berjaya pada era
persaingan global.

2.

Mewujudkan Bangsa Yang Berdaya-Saing

a.

Mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas
dan berdaya saing

b.

Memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan di setiap
wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun
keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan di dalam
negeri

c.

Meningkatkan

penguasaan,

pemanfaatan,

dan

pengetahuan

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

8

penciptaan

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

d.

Membangun infrastruktur yang maju

e.

Melakukan reformasi di bidang hukum dan aparatur negara.

3.

Mewujudkan Indonesia Yang Demokratis Berlandaskan Hukum

a.

Penyempurnaan struktur politik yang dititikberatkan pada proses
pelembagaan demokrasi

b.

Penataan peran negara dan masyarakat dititikberatkan pada
pembentukan kemandirian dan kedewasaan masyarakat serta
pembentukan masyarakat madani yang kuat dalam bidang ekonomi
dan pendidikan.

c.

Penataan

proses

politik

yang

dititikberatkan

pada

pengalokasian/representasi kekuasaan
d.

Pengembangan

budaya

politik

yang

dititikberatkan

pada

penanaman nilai-nilai demokratis
e.

Peningkatan peranan komunikasi dan informasi yang ditekankan
pada pencerdasan masyarakat dalam kehidupan politik

f.

Pembangunan hukum diarahkan pada makin terwujudnya sistem
hokum nasional yang mantap bersumber pada Pancasila dan
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang
mencakup pembangunan materi hukum, struktur hukum termasuk
aparat

hukum,

sarana

dan

prasarana

hukum;

perwujudan

masyarakat yang mempunyai kesadaran dan budaya hukum yang
tinggi dalam rangka mewujudkan negara hukum; serta penciptaan
kehidupan masyarakat yang adil dan demokratis.
g.

Pembangunan materi
pembaruan

produk

hukum diarahkan
hukum

untuk

untuk melanjutkan

menggantikan

peraturan

perundang-undangan warisan kolonial yang mencerminkan nilainilai sosial dan kepentingan masyarakat Indonesia serta mampu
mendorong tumbuhnya kreativitas dan melibatkan masyarakat
untuk mendukung pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan nasional yang bersumber pada Pancasila dan Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang
mencakup perencanaan hukum, pembentukan hukum, penelitian dan
pengembangan hukum.

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

9

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

h.

Pembangunan struktur hukum diarahkan untuk memantapkan dan
mengefektifkan berbagai organisasi dan lembaga hukum, profesi
hukum, dan badan peradilan sehingga aparatur hukum mampu
melaksanakan tugas dan kewajibannya secara profesional.

i.

Penerapan dan penegakan hukum dan hak asasi manusia (HAM)
dilaksanakan secara tegas, lugas, profesional, dan tidak diskriminatif
dengan tetap berdasarkan pada penghormatan terhadap hak-hak
asasi manusia (HAM), keadilan, dan kebenaran, terutama dalam
penyelidikan, penyidikan, dan persidangan yang transparan dan
terbuka dalam rangka mewujudkan tertib sosial dan disiplin sosial
sehingga dapat mendukung pembangunan serta memantapkan
stabilitas nasional yang mantap dan dinamis

j.

Peningkatan perwujudan masyarakat yang mempunyai kesadaran
hukum yang tinggi terus ditingkatkan dengan lebih memberikan
akses terhadap segala informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat,
dan akses kepada masyarakat terhadap pelibatan dalam berbagai
proses pengambilan keputusan pelaksanaan pembangunan nasional
sehingga setiap anggota masyarakat menyadari dan menghayati hak
dan kewajibannya sebagai warga negara

k.

Penuntasan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan aparatur
negara dicapai dengan penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan
yang baik pada semua tingkat, lini pemerintahan, dan semua
kegiatan; pemberian sanksi yang seberat-beratnya kepada pelaku
penyalahguna kewenangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
peningkatan intensitas dan efektivitas pengawasan aparatur negara
melalui

pengawasan

internal,

pengawasan

fungsional,

dan

pengawasan masyarakat; serta peningkatan etika birokrasi dan
budaya

kerja

serta

pengetahuan

dan

pemahaman

para

penyelenggara negara terhadap prinsip-prinsip ketatapemerintahan
yang baik.
4.

Mewujudkan Indonesia Yang Aman, Damai Dan Bersatu

a.

Keamanan nasional diwujudkan melalui keterpaduan pembangunan
pertahanan,

pembangunan

keamanan

dalam

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

negeri,

10

dan

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

pembangunan keamanan sosial yang diselenggarakan berdasarkan
kondisi geografi, demografi, sosial, dan budaya serta berwawasan
nusantara.
b.

Pembangunan pertahanan yang mencakup sistem dan strategi
pertahanan, postur dan struktur pertahanan, profesionalisme TNI,
pengembangan

teknologi

pertahanan

dalam

mendukung

ketersediaan alutsista, komponen cadangan, dan pendukung
pertahanan

diarahkan

pada

upaya

terus-menerus

untuk

mewujudkan kemampuan pertahanan yang melampaui kekuatan
pertahanan minimal agar mampu menegakkan kedaulatan negara
dan menjaga keselamatan bangsa serta keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat yang
tersebar dan beragam termasuk pulau-pulau terluar, wilayah
yurisdiksi laut hingga meliputi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Indonesia dan landasan kontinen, serta ruang udara nasional.
Selanjutnya, kemampuan pertahanan tersebut terus ditingkatkan
agar memiliki efek penggentar yang disegani untuk mendukung
posisi tawar dalam ajang diplomasi.
c.

Sistem dan strategi pertahanan nasional secara terus menerus
disempurnakan untuk mewujudkan sistem pertahanan semesta
berdasarkan kapabilitas pertahanan agar secara simultan mampu
mengatasi ancaman dan memiliki efek penggentar.

d.

Postur dan struktur pertahanan diarahkan untuk dapat menjawab
berbagai kemungkinan tantangan, permasalahan aktual, dan
pembangunan kapabilitas jangka panjang yang sesuai dengan
kondisi geografis dan dinamika masyarakat.

e.

Peningkatan

profesionalisme

dilaksanakan

dengan

tetap

Tentara
menjaga

Nasional
netralitas

Indonesia
politik

dan

memusatkan diri pada tugas-tugas pertahanan dalam bentuk operasi
militer untuk perang maupun operasi militer selain perang melalui
fokus pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan
alutsista.

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

11

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

f.

Peningkatan kondisi dan jumlah alutsista setiap matra dilaksanakan
menurut validasi postur dan struktur pertahanan untuk dapat
melampaui kebutuhan kekuatan pertahanan minimal

g.

Pemantapan komponen cadangan dan pendukung pertahanan
Negara dalam kerangka basis strategi teknologi, dan pembiayaan
terus ditingkatkan dalam proses yang bersifat kontinyu maupun
terobosan.

h.

Perlindungan wilayah yurisdiksi laut Indonesia ditingkatkan dalam
upaya melindungi sumber daya laut bagi kemakmuran sebesarbesarnya rakyat

i.

Pembangunan

keamanan

diarahkan

untuk

meningkatkan

profesionalisme Polri beserta institusi terkait dengan masalah
keamanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka
mewujudkan terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat,
tertib dan tegaknya hukum, serta terselenggaranya perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan masyarakat.
j.

Peningkatan profesionalisme Polri dicapai melalui pembangunan
kompetensi pelayanan inti, perbaikan rasio polisi terhadap
penduduk, pembinaan sumber daya manusia, pemenuhan kebutuhan
alat utama, serta peningkatan pengawasan dan mekanisme kontrol
lembaga kepolisian.

k.

Peningkatan profesionalisme lembaga intelijen dan kontra intelijen
dalam

mendeteksi,

melindungi,

dan

melakukan

tindakan

pencegahan berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
yang berpengaruh terhadap kepentingan keamanan nasional
5.

Mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan

a.

Pengembangan wilayah diselenggarakan dengan memerhatikan
potensi dan peluang keunggulan sumberdaya darat dan/atau laut di
setiap

wilayah,

serta

memerhatikan

prinsip

pembangunan

berkelanjutan dan daya dukung lingkungan
b.

Percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah
strategis

dan

cepat

tumbuh

didorong

sehingga

dapat

mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal di sekitarnya dalam

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

12

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang sinergis, tanpa
mempertimbangkan batas wilayah administrasi, tetapi lebih
ditekankan pada pertimbangan keterkaitan mata-rantai proses
industri dan distribusi.
c.

Keberpihakan pemerintah ditingkatkan untuk mengembangkan
wilayah-wilayah tertinggal dan terpencil sehingga wilayah-wilayah
tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat dan
dapat mengurangi ketertinggalan pembangunannya dengan daerah
lain.

d.

Wilayah-wilayah perbatasan dikembangkan dengan mengubah arah
kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi
inward looking menjadi outward looking sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan
negara tetangga

e.

Pembangunan kota-kota metropolitan, besar, menengah, dan kecil
diseimbangkan pertumbuhannya dengan mengacu pada sistem
pembangunan perkotaan nasional.

f.

Pertumbuhan kota-kota besar dan metropolitan dikendalikan dalam
suatu sistem wilayah pembangunan metropolitan yang kompak,
nyaman, efisien dalam pengelolaan, serta mempertimbangkan
pembangunan yang berkelanjutan

g.

Percepatan

pembangunan

kota-kota

kecil

dan

menengah

ditingkatkan, terutama di luar Pulau Jawa, sehingga diharapkan
dapat

menjalankan

perannya

sebagai

‘motor

penggerak’

pembangunan wilayah-wilayah di sekitarnya maupun dalam
melayani kebutuhan warga kotanya
h.

Peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan
dengan kegiatan ekonomi di wilayah perdesaan didorong secara
sinergis (hasil produksi wilayah perdesaan merupakan backward
linkages dari kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan) dalam suatu
‘sistem wilayah pengembangan ekonomi’

i.

Pembangunan
agroindustri

perdesaan
padat

didorong

pekerja,

terutama

melalui
bagi

pengembangan
kawasan

yang

berbasiskan pertanian dan kelautan; peningkatan kapasitas sumber

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

13

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

daya manusia di perdesaan khususnya dalam pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya; pengembangan jaringan infrastruktur
penunjang kegiatan produksi di kawasan perdesaan dan kota-kota
kecil terdekat dalam upaya menciptakan keterkaitan fisik, sosial dan
ekonomi yang saling komplementer dan saling menguntungkan;
peningkatan akses informasi dan pemasaran, lembaga keuangan,
kesempatan kerja, dan teknologi; pengembangan social capital dan
human capital yang belum tergali potensinya sehingga kawasan
perdesaan tidak semata-mata mengandalkan sumber daya alam saja;
intervensi harga dan kebijakan perdagangan yang berpihak ke
produk pertanian, terutama terhadap harga dan upah.
j.

Rencana tata ruang digunakan sebagai acuan kebijakan spasial bagi
pembangunan di setiap sektor, lintas sektor, maupun wilayah agar
pemanfaatan ruang dapat sinergis, serasi, dan berkelanjutan.

k.

Menerapkan sistem pengelolaan pertanahan yang efisien, efektif,
serta melaksanakan penegakan hukum terhadap hak atas tanah
dengan menerapkan prinsip-prinsip keadilan, transparansi, dan
demokrasi.

l.

Kapasitas

pemerintah

peningkatan

kapasitas

daerah

terus

dikembangkan

aparat

pemerintah

daerah,

melalui
kapasitas

kelembagaan pemerintah daerah, kapasitas keuangan pemerintah
daerah, serta kapasitas lembaga legislatif daerah.
m. Peningkatan kerja sama antardaerah akan terus ditingkatkan dalam
rangka memanfaatkan keunggulan komparatif maupun kompetitif
setiap daerah; menghilangkan ego pemerintah daerah yang
berlebihan;

serta

menghindari

timbulnya

inefisiensi

dalam

pelayanan publik.
n.

Sistem ketahanan pangan diarahkan untuk menjaga ketahanan dan
kemandirian pangan nasional dengan mengembangkan kemampuan
produksi dalam negeri yang didukung kelembagaan ketahanan
pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang
cukup di tingkat rumah tangga, baik dalam jumlah, mutu,
keamanan, maupun harga yang terjangkau, yang didukung oleh

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

14

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

sumber-sumber pangan yang beragam sesuai dengan keragaman
lokal.
o.

Koperasi yang didorong berkembang luas sesuai kebutuhan menjadi
wahana yang efektif untuk meningkatkan posisi tawar dan efisiensi
kolektif para anggotanya, baik produsen maupun konsumen di
berbagai sektor kegiatan ekonomi sehingga menjadi gerakan
ekonomi

yang

berperan

nyata

dalam

upaya

peningkatan

kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.
p.

Dalam

rangka

pembangunan

berkeadilan,

pembangunan

kesejahteraan sosial juga dilakukan dengan memberi perhatian yang
lebih besar pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung,
termasuk masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di
wilayah terpencil, tertinggal, dan wilayah bencana.
q.

Pembangunan kesejahteraan sosial dalam rangka memberikan
perlindungan pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung
disempurnakan melalui penguatan lembaga jaminan sosial yang
didukung oleh peraturan-peraturan perundangan, pendanaan, serta
sistem nomor induk kependudukan (NIK)

r.

Sistem perlindungan dan jaminan sosial disusun, ditata, dan
dikembangkan untuk memastikan dan memantapkan pemenuhan
hak-hak rakyat akan pelayanan sosial dasar.

s.

Pemenuhan

perumahan

beserta

prasarana

dan

sarana

pendukungnya
t.

Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum
dan sanitasi

u.

Penanggulangan

kemiskinan

diarahkan

pada

penghormatan,

perlindungan, dan pemenuhan hak-hak dasar rakyat secara bertahap
dengan mengutamakan prinsip kesetaraan dan nondiskriminasi.
6.

Mewujudkan Indonesia Yang Asri Dan Lestari

a.

Mendayagunakan Sumber Daya Alam yang Terbarukan

b.

Mengelola Sumber Daya Alam yang Tidak Terbarukan

c.

Menjaga Keamanan Ketersediaan Energi

d.

Menjaga dan Melestarikan Sumber Daya Air

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

15

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

e.

Mengembangkan Potensi Sumber Daya Kelautan

f.

Meningkatkan Nilai Tambah atas Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Tropis yang Unik dan Khas

g.

Memerhatikan dan Mengelola Keragaman Jenis Sumber Daya Alam
yang Ada di Setiap Wilayah

h.

Mitigasi Bencana Alam Sesuai dengan Kondisi Geologi Indonesia

i.

Mengendalikan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

j.

Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup

k.

Meningkatkan

Kesadaran

Masyarakat

untuk

Mencintai

Lingkungan Hidup
7.

Mewujudkan Indonesia Menjadi Negara Kepulauan Yang
Mandiri, Maju, Kuat Dan Berbasiskan Kepentingan Nasional

a.

Membangkitkan wawasan dan budaya bahari

b.

Meningkatkan dan menguatkan peranan sumber daya manusia di
bidang kelautan

c.

Menetapkan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, asetaset, dan hal-hal terkait di dalamnya, termasuk kewajibankewajiban yang telah digariskan oleh hukum laut United Nation
Convention on the Law Of Sea (UNCLOS) 1982

d.

Melakukan upaya pengamanan wilayah kedaulatan yurisdiksi dan
asset Negara Kesatuan Republik Indonesia

e.

Mengembangkan industri kelautan secara sinergi, optimal, dan
berkelanjutan

f.

Mengurangi dampak bencana pesisir dan pencemaran laut

g.

Meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin di kawasan pesisir
dilakukan dengan mengembangkan kegiatan ekonomi produktif
skala kecil yang mampu memberikan lapangan kerja lebih luas
kepada keluarga miskin.

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

16

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

8.

Mewujudkan Indonesia Yang Berperan Aktif Dalam Pergaulan
Internasional

a.

Peranan hubungan luar negeri terus ditingkatkan dengan
penekanankan pada proses pemberdayaan posisi Indonesia sebagai
negara, termasuk peningkatan kapasitas dan integritas nasional
melalui keterlibatan di organisasi-organisasi internasional, yang
dilakukan

melalui

optimalisasi

pemanfaatan

diplomasi

dan

hubungan luar negeri dengan memaknai secara positif berbagai
peluang yang menguntungkan bagi kepentingan nasional yang
muncul dari perspektif baru dalam hubungan internasional yang
dinamis.
b.

Penguatan kapasitas dan kredibilitas politik luar negeri dalam
rangka ikut serta menciptakan perdamaian dunia, keadilan dalam
tata hubungan internasional, dan ikut berupaya mencegah
timbulnya pertentangan yang terlalu tajam di antara negara-negara
yang berbeda ideologi, dan sistem politik maupun kepentingan agar
tidak mengancam keamanan internasional sekaligus mencegah
munculnya kekuatan yang terlalu bersifat hegemonik-unilateralistik
di dunia.

c.

Peningkatan kualitas diplomasi di forum internasional dalam upaya
pemeliharaan

keamanan

nasional,

integritas

wilayah,

dan

pengamanan kekayaan sumber daya alam, baik daratan maupun
lautan, serta antisipasi terhadap berbagai isu baru dalam hubungan
internasional yang akan ditangani dengan parameter utamanya
adalah pencapaian secara optimal kepentingan nasional.
d.

Peningkatan efektivitas dan perluasan fungsi jaringan kerjasama
yang ada demi membangun kembali solidaritas Association of South
East Asian Nation (ASEAN) di bidang politik, ekonomi,
kebudayaan, dan keamanan menuju terbentuknya komunitas
ASEAN yang lebih solid.

e.

Pemeliharaan perdamaian dunia melalui upaya peningkatan saling
pengertian

politik

dan

budaya,

baik

antarnegara

maupun

antarmasyarakat dunia serta peningkatan kerja sama internasional

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

17

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

dalam membangun tatanan hubungan dan kerja sama ekonomi
internasional yang lebih seimbang.
f.

Penguatan jaringan hubungan dan kerja sama yang produktif antar
aktor-aktor

negara

dan

aktor-aktor

nonnegara

yang

menyelenggarakan hubungan luar negeri.

2.2.2.

Rencana Program
(RPJMN)

Jangka

Menengah

Nasional

RPJM Nasional sebagaimana termaktub dalam Peraturan Presiden
nomor 5 Tahun 2010 merupakan penjabaran dari visi, misi dan program
Presiden hasil Pemilihan Umum tahun 2009.
strategi

pembangunan

nasional,

RPJM Nasional memuat

kebijakan

umum,

program

Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan
lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran
perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam
rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikatif.
RPJM Nasional sesuai dengan Perpres No. 05 Tahun 2010berfungsi
sebagai:
a.

Pedoman bagi Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga;

b.

Bahan

penyusunan

dan

perbaikan

RPJM

Daerah

dengan

memperhatikan tugas pemerintah daerah dalam mencapai sasaran
Nasional yang termuat dalam RPJM Nasional;
c.

Pedoman Pemerintah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah.

Dalam kurun waktu lima tahun mendatang (2010-2014), tantangan
pembangunan tidaklah semakin ringan. Terdapat beberapa tantangan yang
dihadapi untuk mencapai perwujudan masyarakat Indonesia yang sejahtera di
tengah persaingan global yang meningkat, yaitu:


Pertama, capaian laju pertumbuhan ekonomi sekitar 6% selama
periode 2004 - 2008 belum cukup untuk mewujudkan tujuan
masyarakat Indonesia yang sejahtera.

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

18

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019



Kedua, percepatan pertumbuhan ekonomi yang diinginkan adalah
pertumbuhan ekonomi yang mengikutsertakan sebanyak mungkin
penduduk Indonesia (inclusive growth).



Ketiga, untuk mengurangi kesenjangan antardaerah, pertumbuhan
ekonomi harus tersebar ke seluruh wilayah Indonesia, terutama
daerah-daerah yang masih memiliki tingkat kemiskinan yang cukup
tinggi.



Keempat, untuk mengurangi kesenjangan antarpelaku usaha,
pertumbuhan

ekonomi yang tercipta harus dapat memberikan

kesempatan kerja seluas-luasnya dan lebih merata ke sektor-sektor
pembangunan, yang banyak menyediakan lapangan kerja.


Kelima, pertumbuhan ekonomi tidak boleh merusak lingkungan
hidup



Keenam, pembangunan infrastruktur makin penting jika dilihat
dari berbagai

dimensi. Percepatan pertumbuhan ekonomi jelas

membutuhkan tambahan kuantitas

dan perbaikan kualitas

infrastruktur.


Ketujuh, sumber pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan
berkelanjutan harus berasal dari peningkatan produktivitas.
Peningkatan produktivitas sangat ditentukan oleh peningkatan
kualitas sumber daya manusia, utamanya dalam penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi



Kedelapan, keberhasilan proses pembangunan ekonomi tergantung
pada kualitas birokrasi



Kesembilan, demokrasi telah diputuskan sebagai dasar hidup
berbangsa. Dewasa ini pelaksanaan demokrasi telah mengalami
kemajuan. Harus diakui, sebagian masih demokrasi procedural



Kesepuluh, dalam sistem yang demokratis, hukum harus menjadi
panglima.

Penegakan

hukum

secara

konsisten,

termasuk

pemberantasan korupsi, dapat memberikan rasa aman, adil, dan
kepastian berusaha. Banyak upaya perbaikan sistem hukum yang
sudah dibenahi

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

19

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

2.2.2.1. Visi Dan Misi RPJMN Tahun 2010 – 2014
Kerangka Visi Indonesia 2014 adalah:
“TERWUJUDNYA INDONESIA YANG SEJAHTERA,
DEMOKRATIS, DAN BERKEADILAN”
Dengan penjelasan sebagai berikut:
Kesejahteraan Rakyat. Terwujudnya peningkatan kesejahteraan
rakyat, melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada keunggulan
daya saing, kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya
bangsa.Tujuan penting ini dikelola melalui kemajuan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Demokrasi. Terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang
demokratis, berbudaya, bermartabat dan menjunjung tinggi kebebasan yang
bertanggung jawab serta hak asasi manusia.
Keadilan. Terwujudnya pembangunan yang adil dan merata, yang
dilakukan oleh seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati
oleh seluruh bangsa Indonesia.
Usaha-usaha Perwujudan visi Indonesia 2014 akan dijabarkan dalam
misi pemerintah tahun 2010-2014 sebagai berikut:


Misi 1: Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang
Sejahtera



Misi 2: Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi



Misi 3: Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang

2.2.2.2. Agenda Pembangunan
Dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan nasional 2009-2014,
ditetapkan lima agenda utama pembangunan nasional tahun 2009-2014, yaitu:
Agenda I

: Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan
Rakyat

Agenda II : Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan
Agenda III : Penegakan Pilar Demokrasi

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

20

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

Agenda IV : Penegakkan Hukum Dan Pemberantasan Korupsi
Agenda V : Pembangunan Yang Inklusif Dan Berkeadilan

2.2.2.3. Sasaran Pembangunan
Sasaran utama pembangunan nasional dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional RPJMN 2010-2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1.
Sasaran Utama Pembangunan RPJMN 2010-2014
No
I.
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
3.
a.
b.
c.
d.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
5.
a.
b.

Pembangunan
Sasaran Pembangunan Kesejahteraan Rakyat
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
Inflasi
Tingkat Pengangguran (terbuka)
Tingkat Kemiskinan
Pendidikan

Sasaran

Rata-rata 6,3 – 6,8 persen pertahun
Sebelum tahun 2014 tumbuh 7%
Rata-rata 4 - 6 persen pertahun
5 - 6 persen pada akhir tahun 2014
8 - 10 persen pada akhir tahun 2014

Status Awal 2008
Target 2014
Meningkatnya rata-rata lama sekolah penduduk
7,50
8,25
berusia 15 tahun ke atas (tahun)
Menurunnya angka buta aksara penduduk
5,97
4,18
berusia 15 tahun ke atas (persen)
Meningkatnya APM SD/SDLB/MI/Paket A
95,14
96,00
(persen)
Meningkatnya APM SMP/SMPLB/MTs/ Paket
72,28
76,00
B (persen)
Meningkatnya APK SMA/SMK/ MA/Paket C
64,28
85,00
(persen)
Meningkatnya APK PT usia 19-23 tahun (persen)
21,26
30,00
Menurunnya disparitas partisipasi dan kualitas pelayanan pendidikan
antarwilayah, gender, dan sosial ekonomi, serta antarsatuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat
Kesehatan
Status Awal 2008
Target 2014
Meningkatnya umur harapan hidup (tahun)
70,7
72,0
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per
228
118
100.000 kelahiran hidup
Menurunnya angka kematian bayi per 1.000
34
24
kelahiran hidup
Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (gizi
18,4
< 15
kurang dan gizi buruk) pada anak balita (persen)
Pangan
Produksi Padi
Tumbuh 3,22 persen per tahun
Produksi Jagung
Tumbuh 10,02 persen per tahun
Produksi Kedelai
Tumbuh 20,05 persen per tahun
Produksi Gula
Tumbuh 12,55 persen per tahun
Produksi Daging Sapi
Tumbuh 7,30 persen per tahun
Energi
Peningkatan kapasitas pembangkit Listrik
3.000 MW pertahun
Meningkatnya rasio elektrifikasi
Pada tahun 2014 mencapai 80 persen

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

21

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

No

Pembangunan

c.

Meningkatnya produksi minyak bumi

d.

Peningkatan pemanfaatan energy panas bumi

6.
a.
b.

c.
d.
II.
1.

III.
1.

Sasaran
Pada tahun 2014 mencapai 1,01 juta barrel
perhari
Pada tahun 2014 mencapai 5.000 MW

Infrastruktur
Pembangunan Jalan Lintas Sumatera, Jawa,
Hingga tahun 2014 mencapai sepanjang
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat,
19.370 km
Nusa Tenggara Timur, dan Papua
Pembangunan jaringan prasarana dan penyediaan
Selesai tahun 2014
sarana transportasi antar-moda dan antar-pulau
yang terintegrasi sesuai dengan Sistem
Transportasi Nasional dan Cetak Biru
Transportasi Multimoda
Penuntasan pembangunan Jaringan Serat Optik di
Selesai sebelum tahun 2013
Indonesia Bagian Timur
Perbaikan sistem dan jaringan transportasi d 4
Selesai tahun 2014
kota besar (Jakarta, Bandung, Surabaya, dan
Medan)
Sasaran Pembangunan Demokrasi
Meningkatnya kualitas demokrasi Indonesia
1) Semakin terjaminnya peningkatan iklim
politik kondusif bagi berkembangnya
kualitas kebebasan sipil dan hak-hak
politik rakyat yang semakin seimbang
dengan peningkatan kepatuhan terhadap
pranata hukum;
2) Meningkatnya kinerja lembaga-lembaga
demokrasi, dengan indeks rata-rata 70
pada akhir tahun 2014;
3) Menyelenggarakan pemilu tahun 2014
yang dapat dilaksanakan dengan adil dan
demokratis, dengan tingkat partisipasi
politik rakyat 75% dan berkurangnya
diskriminasi hak dipilih dan memilih;
4) Meningkatnya layanan informasi dan
komunikasi
Pada tahun 2014: Indeks Demokrasi
Indonesia: 73
Sasaran Pembangunan Penegakan Hukum
Tercapainya suasana dan kepastian keadilan
1) Persepsi masyarakat pencari keadilan
untuk merasakan kenyamanan, kepastian,
melalui penegakan hukum (rule of law) dan
keadilan dan keamanan dalam
terjaganya ketertiban umum.
berinteraksi dan mendapat pelayanan dari
para penegak hokum
2) Tumbuhnya kepercayaan dan
penghormatan publik kepada aparat dan
lembaga penegak hukum
3) Mendukung iklim berusaha yang baik
sehingga kegiatan ekonomi dapat berjalan
dengan pasti dan aman serta efisisen
Indeks Persepsi Korupsi (IPK) tahun 2014
sebesar 5,0 yang meningkat dari 2,8 pada
tahun 2009

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

22

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

2.2.2.4. Prioritas Nasional
Visi dan Misi pemerintah 2009-2014, dirumuskan dan dijabarkan lebih
operasional ke dalam sejumlah program prioritas sehingga lebih mudah
diimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya. Sebelas Prioritas
Nasional di bawah ini bertujuan untuk sejumlah tantangan yang dihadapi oleh
bangsa dan negara di masa mendatang.
Sebagian besar sumber daya dan kebijakan akan diprioritaskan untuk
menjamin implementasi dari 11 prioritas nasional yaitu:
(1) reformasi birokrasi dan tatakelola;
(2) pendidikan;
(3) kesehatan;
(4) penanggulangan kemiskinan;
(5) ketahanan pangan;
(6) infrastruktur;
(7) iklim investasi dan usaha;
(8) energi;
(9) lingkungan hidup dan bencana;
(10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan paskakonflik; serta
(11) kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.

2.2.3.

Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI)

Sesuai dengan Perpres No.32 Tahun 2011, dalam rangka pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 dan untuk
melengkapi

dokumen

perencanaan

guna

meningkatkan

daya

saing

perekonomian nasional yang lebih solid, diperlukan adanya suatu masterplan
percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia yang memiliki
arah yang jelas, strategi yang tepat, fokus dan terukur maka perlu
menetapkan Peraturan Presiden tentang Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025
MP3EI merupakan arahan strategis dalam percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia untuk periode 15 (lima belas) tahun

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

23

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2025 dalam rangka
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025
dan melengkapi dokumen perencanaan
Penjelasan umum koridor ekonomi :
1.

Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Sumatera dengan tema
“Sentra Produksi dan pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi
Nasional” adalah kelapa sawit, batu bara, karet, dan besi baja. Selain
itu ada tambahan satu kegiatan, yaitu pengembangan kawasan
strategis nasional yaitu pembangunan jembatan selat sunda.

2.

Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Jawa dengan tema
“Pendorong Industri dan Jasa Nasional” adalah industri makanan
dan minuman, tekstil, peralatan transportasi, perkapalan, alutista,
telematika, migas, pariwisata, besi baja, dan sektor lain.

3.

Koridor Ekonomi Kalimantan adalah sebagai Pusat Produksi dan
Pengolahan Hasl Tambang dan Lumbung Energi Nasional.

4.

Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Bali-Nusa Tenggara
dengan tema “Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan
Nasional” adalah: pariwisata, peternakan, dan perikanan.

5.

Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Sulawesi dengan tema
“Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan,
Perikanan, Migas, dan Pertambangan Nasional” adalah pariwisata,
perikanan, dan peternakan.

6.

Kegiatan ekonomi utama MP3EI koridor Maluku-Papua dengan
tema “Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan
pertambangan Nasional” adalah pertanian tanaman pangan,
tembaga, nikel, migas, dan perikanan.

2.2.4.

Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pengurangan
Kemiskinan Indonesia (MP3KI)

Dalam upaya menekan angka kemiskinan, pemerintah sejak 2009
mendesain program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan
Kemiskinan

di

Indonesia

(MP3KI).Program

ini

langsung

menyasar

masyarakat bawah yang mengalami kemiskinan ekstrim di Indonesia.Sebagai

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

24

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

program andalan, MP3KI ini juga bertujuan untuk mengimbangi rencana
besar pembangunan ekonomi yang terintegrasi dalam Masterplan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
MP3EI digulirkan guna menjaga stabilitas makro-ekonomi, mendorong
percepatan

pertumbuhan

sektor

riil,

memperbaiki

iklim

investasi,

mempercepat dan memperluas pembangunan infrastruktur, menguatkan
skema kerja sama pembiayaan investasi dengan swasta, ketahanan energi,
ketahanan pangan, reformasi birokrasi dan tata kelola, meningkatkan sumber
daya manusia (SDM) dan inovasi teknologi.
Fokus kerja MP3KI tertuang dalam sejumlah program, pertama,
penanggulangan kemiskinan eksisting Klaster I, berupa bantuan dan
jaminan/perlindungan sosial. Lalu di Klaster II adalah pemberdayaan
masyarakat, Klaster III tentang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(KUMKM), dan Klaster IV adalah program prorakyat. Kedua, transformasi
perlindungan

dan

bantuan

sosial. Ketiga,

pengembangan livelihood,

pemberdayaan, akses berusaha & kredit, dan pengembangan kawasan berbasis
potensi lokal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini:

Gambar 2.4
Fokus kerja MP3KI

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

25

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

Tahapan pelaksanaan MP3KI menjadi 3 (tiga) tahapan yaitu:
TAHAP 1 (Periode 2013-2014)


Percepatan pengurangan kemiskinan untuk mencapai target 8% 10% pada tahun 2014;



Tidak ada program baru kemiskinan. Perbaikan pelaksanaan
program penanggulangan kemiskinan yang berjalan selama ini,
melalui

cara

“KEROYOKAN”

DI

KANTONG-KANTONG

KEMISKINAN, SINERGI LOKASI DAN WAKTU, SERTA
PERBAIKAN SASARAN (seperti : Program Gerbang Kampung di
Menko Kesra);


Sustainable livelihood sebagai penguatan kegiatan usaha masyarakat
miskin, termasuk membangun keterkaitan dengan MP3EI;



Terbentuknya BPJS kesehatan pada tahun 2014 .

TAHAP 2 (Periode 2015 –2019)


Transformasi program-program pengurangan kemiskinan;



Peningkatan cakupan, terutama untuk Sistem Jaminan Sosial
menuju universal coverage;



Terbentuknya BPJS Tenaga Kerja;



Penguatan sustainable livelihood.

TAHAP 3 (Periode 2020-2025)


Pemantapan system penanggulangan kemiskinan secara terpadu;



Sistem jaminan sosial mencapai universal coverage.

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

26

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

Gambar 2.5
Tahapan pelaksanaan MP3KI

2.2.5.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Kawasan Ekonomi Khusus, yang selanjutnya disebut KEK, adalah
kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi
perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. Kawasan Ekonomi Khusus
dikembangkan untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah
tertentu yang bersifat strategis bagi pengembangan ekonomi nasional dan
untuk menjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah dalam kesatuan ekonomi
nasional.
Dalam rangka mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi
nasional, diperlukan peningkatan penanaman modal melalui penyiapan
kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategis. Kawasan
tersebut dipersiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor,
dan

kegiatan

ekonomi

lain

yang

memiliki

nilai

ekonomi

tinggi.

Pengembangan KEK bertujuan untuk mempercepat perkembangan daerah
dan sebagai model terobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan

II Konsep Perencanaan Bidang Gipta Karya

27

Rencana Program Dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak
2015-2019

ekonomi, antara lain industri, pariwisata, dan perdagangan sehingga dapat
menciptakan lapangan pekerjaan.
Sesuai Undang-undang No. 39 tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus, fungsi KEK adalah untuk melakukan dan mengembangkan usaha di
bidang perdagangan, jasa, industri, pertambangan dan energi, transportasi,
maritim dan perikanan, pos dan telekomunikasi, pariwisata, dan bidang lain.
Sesuai dengan hal tersebut, KEK terdiri atas satu atau beberapa Zona, antara
lain Zona pengolahan ekspor, logistik, industri, pengembangan teknologi,
pariwisata, dan energi yang kegiatannya dapat ditujukan untuk ekspor dan
untuk dalam negeri.
Kriteria yang harus dipenuhi agar suatu daerah dapat ditetapkan sebagai
KEK adalah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, tidak berpotensi
mengganggu

kawasan

lindung,

adanya

dukungan

dari

pemerintah

provinsi/kabupaten/kota dalam pengelolaan KEK, terletak pada posisi yang
strategis atau mempunyai potensi sumber daya unggulan di bidang kelautan
dan perikanan, perkebunan, pertambangan, dan pariwisata, serta mempunyai
batas yang jelas, baik batas alam maupun batas buatan.
Untuk menyelenggarakan KEK, dibentuk lembaga penyelenggara KEK
yang terdiri atas Dewan Nasional di tingkat pusat dan Dewan Kawasan di
tingkat provinsi.Dewan Kawasan membentuk Administrator KEK di setiap